Anda di halaman 1dari 3

NAMA: INGGIT PRAPANCA SIWI

NIM: 030995585
PRODI: ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS: HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA
Selamat pagi tutor, Berikut tanggapan saya mengenai opinion leader.

Opinion leader adalah figur tokoh yg memiliki pengaruh besar dalam proses penyebaran
informasi dan dapat mendorong masyarakat menerima inovasi atau gagasan baru. Sebagai
pihak yg memiliki pengaruh yg sangat besar dalam masyarakat. Dalam hubungan dengan
media, opinion leader adalah orang yang berhubungan erat dengan media massa. Mereka
paling awal mengadopsi ide-ide baru. Mereka dapat mengorganisir dengan baik dan mampu
membujuk orang lain untuk melakukan tindakan. Singkat kata, opinion leader memiliki
pengaruh besar dalam proses penyebaran informasi dan bisa mendorong masyarakat
menerima inovasi atau gagasan baru. Sebagai pihak yang memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam masyarakat tidak heran bila eksistensi atau keberadaan dari opinion leader menjadi
sangat penting untuk diperhatikan.

Menurut Homanas (1961),”Seseorang yang memiliki status sosial tinggi (pemimpin pendapat)
akan senantiasa memelihara nilai-nilai serta norma kelompoknya sebagai syarat minimal dalam
mempertahankan statusnya.” (Depari dan Andrew, 1982).

Istilah opinion leader menjadi perbincangan dalam literatur komunikasi sekitar tahun 1950-
1960-an sebelumnya literatur komunikais sering digunakan kata-kata influentials, influencers
atau tastemakers untuk menyebut opinion leader. Kemudian kata opinion leader lebih sering
dikenal dimasyarakat pedesaan, sebab pada saat itu tingkat media masih rendah serta
pendidikan yang belum maju. Jadi kebutuhan akan informasi dipedesaan diterima dari mereka
yang mempunyai pemahaman yang tinggi serta kebutuhan akan media yang tidak rendah.

Contoh opinion leader di dalam masyarakat:

Peranan opinion leader dalam kehiduan sosial masyarakat di desa juga tidak bisa dibilang
rendah. Karena opinion leader sangat dipercaya dikalangan masyarakatnya. Opinion leader
mempunyai peranan dan ikut dalam menentukan berbagai perilaku masyarakatnya. Contoh di
Indonesia, opinion leader ikut menentukan apakah program keluarga berencana (KB) yang
dikampayekan pemerintah pada tahun 70-an sukses atau tidak. Secara terang-terangan
disebuah kantor Kepala Desa di Patala, Jetis, Bantul Yogyakarta ditulis bahwa para Kiai dan
tokoh masyarakat lain mendukung gerakan program KB tersebut, bahkan KB dianggap halal dan
sah.
Kampaye lewat tulisan ini penting agar masyarakat desa yang semula ragu terhadap
program KB tidak sangsi untuk memakai alat untuk KBk ini. Bisa dibanyangkan bagaimana jika
program KB ini tidak mendapat dukungan dari para pemimpin, sekuat apa pun keinginan
pemerintah atau dipaksa dengan cara apa pun masyarakat tentu tidak akan menganggap KB
sebagai program baru yang justru membatasi anak. Padahal filsapat hidup yang pernah
berkembang di desa adalah banyak anak banyak rezeki. Disinilah peran opinion leader untuk
mensosialisasikan program tersebut terhadap masyarakat sehingga program tersebut berjalan
hingga sekarang.
Opinion leader ini juga sangat berperan didalam menentukan hari apa yang baik untuk
bercocok tanam bagi warga yang ada di desa, ini bukan berarti warga desa tidak
mengetahuinya, tetapi masyarakat meminta legitimasi kepada pemimpin agar lebih mantap
dari apa yang putuskan oleh masyarakat itu sendiri. Apalagi tidak jarang para pemimpin opini
ini melegitimasi dirinya dengan “kekuatan gaib”. Misalnya, ketika ada orang meminta hari
untuk bercocok tanam, pemimpin ini berpura-pura meminta bantuan “kekuatan gaib”  sebelum
ia memutuskannya. Cara seperti ini tentu saja akan menguatkan kedudukan pemimpin opini
tersebut di mata masyarakat desa yang menjadikan opinion leader ini sebagai sumber
informasi.

SUMBER: MODUL SKOM4316 HAL 3.5-3.19

Anda mungkin juga menyukai