KOMUNIKASI
13
Modul ke:
Opinion Leader
Fakultas
ILMU
KOMUNIKASI
Program Studi
Publik
Relations
http://mercubuana.ac.id
Dr. Heri Budianto.M.Si
• Istilah opinion leader menjadi perbincangan dalam literatur
komunikasi sekitar tahun 1950-1960an. Sebelumnya dalam
literatur komunikasi sering digunakan kata-kata influentials,
influencers, atau tastemakers untuk menyebut opinion leader.
Kata opinion leader kemudian lebih lekat pada kondisi
masyarakat di pedesaan, sebab tingkat media exposure-nya
masih rendah dan tingkat pendidikan masyarakat yang belum
mengembirakan.
• Ada dua pengelompokan opinion leader berdasarkan aktip
atau tidaknya berdasarkan pada perilaku ,pertama ,opinion
leader aktip (opinion giving).opinion leader di sebut aktif jika
ia sengaja mencari penerima atau followers untuk
mengumumkan atau mensosialisasikan suatu
informasi.sebagai contoh,program keluarga bencana (KB)
bertujuan mengendalikan pertumbuhan penduduk, bagi
masyarakat desa
• kedatangan program kb sangat sulit diterima .bagaimana
mungkin mereka yang mengharapkan rejeki dari anak harus
dibatasi tingkat kelahirannya.
• Kedua,opinion leader pasif (opinion seeking) adalah opinion
leader di cari oleh followersnya ,dalam hal ini folowers aktip
mencari sumber informasi kepada opinion leader sehubungan
dengan berbagai masalah yang telah di hadapi ,dalam
beberapa hal program kb juga dapat dijadikan contoh kasus ini
,tergantung mana yang aktif,jika followersnya yang aktif maka
di kategorikan sebagai opinion seeking ,sedangkan jika opinion
leadernya yang aktip disebut sebagai opinion geving.
Peranan Pemuka Pendapat/Opinion Leader dalam
Menyebarkan Informasi