Anda di halaman 1dari 9

F T ra n s f o F T ra n s f o

PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

PENDAHULUAN

Sistem proteksi atau sitem perlindungan adalah suatu peralatan atau sistem

yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan parameter sistem, kemudian mengisolasi

atau memisahkan bagian yang terkena gangguan dari suatu sistem daya listrik.

Pada dasarnya gangguan adalah setiap keadaan yang tidak normal, sehingga

gangguan pada umumnya terdiri dari hubung singkat (short circuit) dan rangkaian

terbuka (open circuit).

Hubung singkat, walaupun jarang terjadi, namun perlu secepatnya dihilangkan

dari sistem daya. Dalam sistem-sistem daya modern, proses meniadakan hubung

singkat dilaksanakan secara otomatis, yakni tanpa adanya campur tangan manusia.

Peralatan yang melakukan pekerjaan tersebut, secara kolektif disebut sistem

perlindungan atau sistem pengaman (protection system).

Bila hubung singkat dibiarkan berlangsung agak lama pada suatu sistem daya,

pengaruhnya adalah:

Pendahuluan Page | 1
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

1. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya.

2. Rusaknya peralatan yang berada dekat dengan gangguan yang disebabkan oleh

arus yang besar, arus tak seimbang.

3. Ledakan-ledakan yang mungkin terjadi pada peralatan yang mengandung minyak

isolasi sewaktu terjadinya suatu hubung singkat, dan yang mungkin menimbulkan

kebakaran sehingga dapat membahayakan orang yang menanganinya dan merusak

peralatan-peralatan yang lain.

4. Terpecah-pecahnya keseluruhan daerah pelayanan sistem daya oleh suatu rentetan

tindakan pengamanan yang diambil oleh sistem-sistem pengamanan yang berbeda-

beda (cascading).

Sistem perlindungan memiliki karakter sebagai berikut:

1. Reliable, yakni bekerjanya dapat diandalkan

2. Dependabilitas, yakni harus bekerja pada setting yang ditentukan

3. Security, yakni pengoperasiannya tidak salah

4. Sensitif, yakni hanya bekerja jika gangguan berada pada daerahnya

5. Speed, yakni bekerja dengan cepat jika terjadi gangguan

6. Selektif, yakni yang utama duluan bekerja dan sesuai dengan fungsinya

Sistem perlindungan terdiri atas tiga sub system (elemen), yakni:

1. Pemutus rangkaian (circuit breakers = CB, atau B)

2. Tranduser (T)

3. Rele (relays = R)

Pendahuluan Page | 2
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

Pemutus rangkaian atau CB adalah alat yang berfungsi memutuskan rangkaian

jika terjadi gangguan. Tranduser (T) adalah alat yang memberikan masukan ke relay.

Relay adalah peralatan mengindera atau mendeteksi perubahan-perubahan parameter

sistem daya dan menyebabkan diberikannya daya ke rangkaian pemutus untuk

membuka kontaknya.

1 2 3
CB12 T12 F1 T21 CB21

R12 R21

Gambar 1. Elemen-elemen sistem perlindungan

Keterangan:

1, 2, 3 adalah rel yang ada pada ujung transmisi (gardu induk)


CB12, CB21 adalah circuit breaker
R12, R21 adalah relay
T12, T21 adalah tranduser (dapat berupa current transformer = CT atau potensial
tranformer = PT)
F1 adalah letak gangguan

Jika terjadi gangguan pada titik F1, maka dari kedua ujung transmisi akan

mengalir arus yang lebih besar menuju gangguan tersebut. Adanya arus yang

membesar ini dapat digunakan sebagai tanda bahwa pada saluran transmisi telah terjadi

gangguan. Arus tersebut akan ditransfer oleh tranduser (T12 dan T21) ke relay (R12

Pendahuluan Page | 3
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

dan R21) yang merupakan unsur logika dari sistem perlindungan. Relay tersebut

bekerja dan membuat keputusan bahwa benar suatu gangguan telah terjadi pada

saluran transmisi 1-2. Keputusan ini dicapai dalam waktu singkat, tipikalnya antara 8

- 40 ms tergantung dari rancangan relay tersebut. Keputusan yang diambil oleh relay

tersebut akan menyebabkan bekerjanya pemutus rangkaian (CB 12 dan CB21).

Dengan demikian, daerah 12 terisolasi dari sistem daya dan dengan bekerjanya

pemutus rangkaian, maka dikatakan gangguan telah ditiadakan. Keseluruhan proses

tersebut, yakni sejak adanya arus yang besar mengalir, hingga bekerjanya pemutus

rangkaian memakan waktu antara 30 – 100 ms, tergantung dari jenis sistem

perlindungan yang digunakan.

DAERAH PERLINDUNGAN

Daerah perlindungan (zones of protection) adalah daerah tanggung jawab

untuk sistem perlindungan, dimana jika terdapat gangguan di derah tersebut, maka

aiatem proteksinya akan bekerja memisahkan diri dari sistem daya. Konsep daerah

perlindungan ini membantu kita dalam mendefinisikan persyaratan keampuhan sistem

perlindungan. Contoh pembagian daerah perlindungan dapat dilihat pada gambar 2 dan

3. Untuk gambar 2, daerah proteksi meliputi : daerah 1 adalah daerah perlindungan

generator dan transformator, daerah 2 dan 4 adalah daerah perlindungan busbar,

daerah 3 adalah daerah perlindungan saluran transmisi dan daerah 5 adalah daerah

perlindungan transformator. Untuk gambar 3, serahkan ke mahasiswa.

Pendahuluan Page | 4
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

Daerah 3

Daerah 1 Daerah 2 Daerah 4 Daerah 5

Gambar 2. Daerah-daerah perlindungan

Daerah 2 Daerah 3
Daerah 1 Daerah 4 Daerah 5
2 3
G 1 4 M
T

T
G 6 9
7 8
Daerah 6 Daerah 9
Daerah 7 Daerah 8

Gambar 3. Daerah-daerah perlindungan

Keterangan:
X adalah pemutus rangkaian (CB)
G adalah generator
M adalah motor
T adalah Transformator

Aspek penting lainnya tentang daerah perlindungan adalah bahwa daerah yang

berdekatan selalu tumpang tindih. Hal ini memang perlu agar tidak ada daerah yang

tidak memiliki proteksi. Oleh karena itu dikenal dua jenis sistem perlindungan, yakni

Pendahuluan Page | 5
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

proteksi utama (main protection = MP, primery protection) dan proteksi penyanggah

(back up protection = BP).

MP adalah proteksi yang pertama-tama bereaksi dan memerintahkan agar CB

membuka rangkaian bila ada fault dalam zonenya. Jika gagal melaksanakan fungsinya

tersebut, maka tugasnya diambil alih oleh BP. Letak MP berada dalam zone,

sedangkan letak BP, berada pada zone didekatnya. Salah satu persyaratan BP adalah

tidak boleh memakai peralatan MP, agar operasinya tidak saling mengganggu.

BEBERAPA DEFINISI

1. Unit/elemen, adalah sebuah peralatan yang berisi satu atau lebih relay yang secara

bersama-sama menghasilkan kinerja fungsi yang kompleks. Misalnya unit arus lebih

(overcurrent unit) dengan unit terarah (directional unit) yang biasa disebut relai

arus lebih terarah (directional overcurrent relay).

2. Energizing quantity, adalah besaran listrik yang dibutuhkan untuk mempekerjakan

relai, dalam hal ini arus dan/atau tegangan.

3. Characteristic quantity, adalah besaran yang dirancang untuk menggerakkan relai,

misalnya arus untuk relai arus lebih, tegangan untuk tegangan lebih.

4. Burden, adalah daya (volt-amper = VA) yang terkomsumsi pada belitan sekunder

trafo arus (current transformer = CT) atau trafo tegangan (voltage transformer =

VT).

Pendahuluan Page | 6
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

5. Pick-up, adalah bergeraknya kontak relai dari posisi off menjadi on.

6. Drop-out (Reset), adalah bergeraknya kontak relai ke posisi normal, misalnya dari

posisi terbuka ke posisi menutup untuk normally close contact (kontak nc) atau

dari posisi tertutup ke posisi membuka untuk normally open contact (kontak no).

7. Operating times, adalah waktu yang dilalui mulai dari diberikannya characteristic

quantity (besaran karakteristik) yang sama besar dengan nilai setting (setelan)

sampai pada saat kontak berubah status.

8. Karakteristik relai pada keadaan tunak (steady state), adalah gambar dari tempat

kedudukan besaran pick-up atau reset dimana momen pada saat itu sama dengan

nol

9. Reach, adalah jarak asuhan maksimum dari relai pada daerak proteksinya.

10. Blocking, adalah pencegahan terhadap beroperasinya relai yang ditimbulkan oleh

relai lain atau oleh karakteristik relai itu sendiri.

11. Restraining coil (koil lawan), adalah belitan pada relai yang menghasilkan momen

lawan terhadap momen operasi bila diberi characteristic quantity.

12. Operating coil (koil operasi), adalah belitan pada relai yang menghasilkan momen

operasi bila diberi characteristic quantity.

13. Trip, adalah berubahnya status pemutus daya (rangkaian) CB dari posisi tertutup

menjadi terbuka.

14. Setting (setelan), adalah nilai energizing quantity atau characteristic quantity yang

menyebabkan relai pick-up.

Pendahuluan Page | 7
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

__________________________________________________________________

TUGAS:

1. Bagilah daerah proteksi gambar 1. Pemutus rangkaian mana yang bekerja jika

terjadi gangguan pada F1 dan F2?

2. Tambahkan tiga pemutus rangkaian pada titik cabang X, kemudian bagilah daerah

proteksinya (gambar 1). Pemutus rangkaian mana yang bekerja untuk gangguan F1

dan F2?

3. Bagilah daerah proteksi gambar 2. Untuk gangguan F1 dan F2, MP dan BP mana

yang bekerja?

4. Jika CB 5 dan 6 terbuka (gambar2), dimana letak gangguan? BP mana yang

bekerja?

5. CB 12, 19 dan 20 terbuka (gambar 2), dimana letak gangguan? MP dan BP mana

yang mungkin bekerja? Jelaskan!

A H
X
D G
B

C I

F
Gambar 1

Pendahuluan Page | 8
F T ra n s f o F T ra n s f o
PD rm PD rm
Y Y Y

Y
er

er
A BB

A BB
2.0

2.0
y

y
bu

bu
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w w
ww m ww m
.A B B Y Y.co .A B B Y Y.co

G1 G2

1 20

19
F1
2 18

3 17

4 12

5 11

6 10

7 9
F2
8

13 14 16

15

G3

Gambar 2

Pendahuluan Page | 9

Anda mungkin juga menyukai