Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan terima kasih atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep
Kesehatan Reproduksi”. Makalah ini disusun dalam rangka perkuliahan Kesehatan Reproduksi
PSKB 2 Reg A4.
Dalam penyusunan makalah ini, telah banyak bantuan khususnya materi dari dosen mata
kuliah Kesehatan Reproduksi. Penulis memberikan ucapan terima kasih kepada Ibu Sulhawa,
SST. M.Kes, Ibu Wargustini, M.Kes, dan Orang tua, serta teman-teman yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi saran, dan dorongan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
Harapan penulis, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
tersendiri bagi pembaca tentang kesehatan reproduksi.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kata pengantar........................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................... 2
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 3
1.2 Tujuan Masalah............................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
2. Pembahasan
2.1 Definisi Kesehatan Reproduksi..................................................................... 5
2.2 Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi........................................................ 5
2.3 Hak-Hak Reproduksi.................................................................................... 7
3. Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 10
3.2 Saran.............................................................................................................. 10
Daftar Pustaka
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat
mendukung dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap
waktu terjadi dan para peneliti terus berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan
kemudahan dalam beraktivitas.
Ilmu kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat berkembang mulai dari
peralatan ataupun teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan
untuk bisa memiliki dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori
serta keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi. Wilayah
keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para
pasien yang mana demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalankan
kodratnya sebagai perempuan.
Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau
spesialis tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istri-istri atau perempuan
sebagai ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan secara fisik, mental dan kesejahteraan
sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses
reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan (ICPD,
1994).Implikasi definisi kesehatan reproduksi berarti bahwa setiap orang yang mampu memiliki
kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu menurunkan serta
memenuhi keinginannya tanpa ada hambatan apapun, kapan, dan berapa sering untuk memiliki
keturunan.
Kesehatan seksual merupakan keharmonisan hubungan antar manusia, dimana setiap
individu merasa nyaman dengan seksualitasnya dan mampu mengkomunikasikan perasaan-
perasaan dan kebutuhan seksualnya serta menghormati kebutuhan seksual orang lain. (FWCW
Platform, 1996, ICPD).
Hak-hak seksual adalah termasuk hak asasi perempuan untuk dapat secara bebas dan
bertanggung jawab mengontrol dan memutuskan hal-hal yang terkait dengan seksualitasnya
termasuk kesehatan reproduksi dan seksual, bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan
(FWCW Platform, 1996).
2. PEMBAHASAN
Konsep Kesehatan Reproduksi Page 4
2.1 Definisi Kesehatan Reproduksi
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya. (WHO, 1992)
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992)
Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, yang
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. (Depkes, 2001)
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan kesejahteraan sosial
secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses dan bukan
hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan atas
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertakwa
pada Tuhan yang Maha Esa, spiritual memiliki hubungan yang serasi, selaras, seimbang antara
anggota keluarga dan antara keluarga dan masyarakat dan lingkungan. (BKKBN, 1996).
- Dalam penerapanya, pelayanan secara Inti komponen Kespro yang masih menjadi masalah di
Indonesia ( PKRE) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial
1. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
2. Keluarga Berencana
3. Kesehatan Reproduksi Remaja
4. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi ( ISR ), trmasuk PMS-
HIV /AIDS
5. Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK) ditambah Kesehatan
Reproduksi Usia Lanjut
Indikator terpenuhi atau tidak terpenuhinya hak reproduksi digambarkan dalam derajat
kesehatan reproduksi masyarakat, yang ditunjukkan dengan beberapa komponen.
1. Angka Kematian Ibu ( AKI, 1997 ) : 373/100.000 KH
2. Anemia ibu hamil : 50 %
3. Kurang Energi Kronis ( KEK ) pada ibu hamil 30 %
4. Angka Kematian Bayi ( AKB 1995 ) : 53 per 1000 KH
5. Cakupan pelayanan KB ( CPR, 1997 ) : 57 %
6. Partisipasi laki-laki dalam ber KB ( 1997) : 1,1 %
7. Ibu hamil yang mempunyai satu atau lebih keadaan ”4 terlalu” ( 65 % ibu hamil )
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi buruk terhadap derajat kesehatan reproduksi perorangan
1. Kemiskinan sekitar 40 % berakibat kesakitan kecacatan dan kematian.
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang berkaitan dengan
sistem, fungsi dan proses reproduksinya (ICPD, Cairo)
3.2 Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk bisa
dikuasai dan dimiliki oleh para perempuan dan laki-laki yang berumah tangga, supaya
kesejahteraan dan kesehatan bisa tercapai dengan sempurna. Oleh karena itu, penulis memberi
saran kepada para pihak yang terkait khususnya pemerintah. Dinas kesehatan untuk bisa
memberikan pengetahuan dan wawasan tersebut kepada khalayak masyarakat dengan cara
sosialisasi, kegiatan tersebut mudah-mudahan kesehatan reproduksi masyarakat bisa tercapai dan
masyarakat lebih pintar dalam menjaga kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA