Anda di halaman 1dari 70

SALIMAH

BERPANTUN
Edukasi Wabah Pandemi COVID-19 Oleh
PW Salimah Sumatera Barat &
Universitas Andalas

2020

Editor :
dr. Laila Isrona, M.Sc
dr. Dian Anggraini

PWSALIMAHSUMATERABA RAT

UNIVERSITAS ANDALAS
SALIMAH BERPANTUN:

Edukasi Wabah Pandemi COVID-19 Oleh PW


Salimah Sumatera Barat & Universitas
Andalas

Editor :
dr. Laila Isrona,
M.Sc dr. Dian
Anggraini

PIMPINAN WILAYAH PERSAUDARAAN MUSLIMAH


(PW SALIMAH) SUMATERA BARAT
2020

i
SALIMAH BERPANTUN:

Edukasi Wabah Pandemi COVID-19 Oleh PW


Salimah Sumatera Barat & Universitas
Andalas

Tim Penulis
1. Hj.Nevi Zuairina Irwan Prayitno
2. dr. Laila Isrona, M.Sc
3. Dr. Rahmawati, M.Ag
4. Mudariswati Daimis, M.Pd
5. Yuni Revita, S.Pd
6. Surya Netti, S.Pd
7. Mesra Defnita
8. Somi Emrika, S.Pd
9. Elni Sumiarti, SE, M.Si
10. Nilawati, S.Pd
11. Ns. Yusnita Anggraini, S.Kep
12. Vivi Putri Leni, S.Si
13. Fitria, S.Farm.,Apt.
14. Sesrimayeni, A.md
15. Emma Khairunnisa, MM
16. dr. Asrawati, M. Biomed, Sp.A (K)
17. Devi Farni
18. Riza Sofia, M.Pd
19. Neli Putri
20. Dra. Husna Roza, M.Com (Hons),Ak,CA
21. dr. Aswiyanti Asri, M.Si.Med, Sp.PA
22. dr. Dian Anggraini
ii
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb

Tanah air kita Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu

pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, sudah

terkenal sejak jaman dahulu adalah tanah air yang kaya raya

subur dan makmur serta indah. Kita boleh berbangga dengan

tanah air kita Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam

suku bangsa dengan bahasanya, adat istiadat, agama dan

seni budaya yang merupakan salah satu kekayaan dalam

bidang budaya.

Ada pepatah yang mengatakan “bahasa

menUnjUkkan bangsa”. Diantara seni sastera Indonesia

yang banyak digemari oleh masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari adalah syair dan pantun. Pantun

bukan hanya sebagai seni budaya daerah, akan tetapi

sudah menjadi seni budaya nasional.

Pantun merupakan salah satu karya sastra lama yang

sampai sekarang masih dipelajari dari mulai Sekolah Dasar,

hingga Sekolah Menengah Atas. Secara tidak sadar, pantun

banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

dalam situasi formal maupun nonformal. Pada situasi formal,


pantun sering digunakan sebagai pemecah suasana tegang

menjadi menyenangkan. Biasanya pantun yang ditampilkan

berupa pantun perkenalan atau pantun jenaka. Sementara,

pada situasi nonformal pantun justru lebih sering digunakan

dalam berbagai kegiatan.

Sejak zaman dahulu, pantun digunakan sebagai sarana


adisi berpantun di kalangan generasi muda mulai ditinggalkan. Mereka menganggap pantun hanya

masyarakat khususnya di kalangan generasi muda.

Saya, sebagai penasehat Ormas Persaudaraan Muslimah,

Salimah Wilayah Sumatera Barat, menyambut baik

diterbitkannya Buku Salimah Berpantun, sebagai bentuk

edukasi wabah pandemi Covid - 19 oleh Pimpinan Wilayah

Salimah Sumatera Barat dan dosen UNAND. Serta bagian

kontribusi mengingatkan kita semua akan bahaya pandemi

virus Covid-19, dari pengurus Salimah di Provinsi Sumatera

Barat dalam menuangkan buah pikirannya, harapan-


harapannya , ke dalam rangkaian pantun yang santun, indah,

cerdas dan bernas. Harapan saya semoga buku pantun ini

bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya dan mendapat

taufik hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

KalaU ada jarUm yang patah

Jangan disimpan didalam peti Kalau ada kata yang salah


Jangan disimpan didalam hati

Bukan kartun sembarang kartun Kartun dibuat anak bupati Bukan pantun sembarang pantun
Pantun dibuat Salimah sarana edukasi.

Padang, 31 Agustus 2020

Wabillahi Taufik Wal Hidayah

Wassalamu’alaikum wr wb.

(Hj. Nevi Zuairina Irwan Prayitno)

Penasihat PW Salimah Sumbar


Bahasa adalah tentang rasa.

Karakter pribadi membentUk kUltUr negeri.


Pantun menyampaikan pesan dalam bahasa mendidik dan

mudah diterima oleh masyarakat. Sumatera Barat adalah bagian

dari Indonesia yang dikaruniai Allah kekayaan ilmu dan budaya

yang tinggi. Budaya Minang dengan pantun dan

rumah makan Padang sudah mendunia. Keduanya mewarnai indahnya bahasa da


PW Salimah Sumatera Barat mewarnai aktifitas dakwah Salimah dengan kek
Siang-siang pergi berenang
Berenang dekat pelabuhan
Jika ingin hidup tenang
Jauhilah larangan Tuhan
Sebagai pembuka dan penutup sambutan acara, pantun sangat dinantikan. Da
Daftar Isi
Halaman Muka............................................................................i
Tim Penulis..................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................iii
Daftar Isi...................................................................................vii
Antologi Pantun……….................................................................
Rampai Bait Pertama......................................................1
Rampai Bait Kedua..........................................................3
Rampai Bait Ketiga.........................................................10
Rampai Bait Keempat.....................................................12
Rampai Bait Kelima.........................................................16
Rampai Bait Keenam.......................................................19
Rampai Bait Ketujuh.......................................................22
Rampai Bait Kedelapan..................................................24
Rampai Bait Kesembilan................................................26
Rampai Bait Kesepuluh...................................................27
Rampai Bait Kesebelas...................................................28
Rampai Bait Kedua belas...............................................29
Rampai Bait Ketiga belas..............................................30
Rampai Bait Keempat belas..........................................31
Rampai Bait Kelima belas..............................................31
Rampai Bait Keenam belas............................................34
Rampai Bait Ketujuh belas...........................................36
Rampai Bait Kedelapan belas.......................................37
Rampai Bait Kesembilan belas.....................................38
Rampai Bait Kedua puluh...............................................41
Rampai Bait Kedua puluh satu......................................45
Rampai Bait Kedua puluh dua.......................................47
Tentang Penulis.........................................................................49
Rampai Bait Pertama
Oleh: Hj.Nevi Zuairina Irwan Prayitno

Paling enak makan ikan teri


Menambah gizi anak kesayangan
Virus Corona harus dihindari
Dengan cara rajin cuci tangan

Masuk ke hutan nampak sarang lebah


Pohon Mahoni menjadi sarangnya
Virus Corona sedang mewabah
Jagalah diri dari penyebarannya

Rangkaian aktifitas di waktu subuh


Jangan lupa untuk mengaji
Tingkatkan imunitas tubuh
Dengan makan makanan bergizi

1
Nelayan mengayuh sampan sendiri
Meluncur cepat untuk berlabuh
Selain makanan yang bergizi
Berjemur tingkatkan imunitas tubuh

Burung terbang ke atas meja


Dengan membawa buruannya
Walau sedang di rumah saja
Jangan lupa berolahraganya

Balon terbang melayang di angkasa


Dipatuk burung jatuh ke istana
Berlindunglah kepada Yang Maha Kuasa
Dari segala wabah dan bencana
Rampai Bait Kedua
Oleh: Laila Isrona

Buah apel buah mangga


Dijual orang di pasar Kebayoran
Agar terhindar virus Corona
Jauhilah kerumunan

Jalan-jalan ke Pantai Padang


Jangan lupa bawa Panther
Covid-19 bisa berkurang
Jaga jarak 1 meter

Naik haji ke tanah Mekkah


Jangan lupa beli buah tin
Ayo kawan tetap di rumah
Agar terhindar Covid
nineteen
Si Upik hobi menari
Membuat ibu terpesona
Yuuk berjemur di bawah matahari
Lemahkan virus Corona

Buah jeruk buah mangga


Kaya vitamin variatif
Ayo kita di rumah saja
Hasilkan karya nan produktif.

Ka Payakumbuah mambali kalamai


Singgah dahulu di Koto Nan
Ampek Kok kini jaan pai barama-
ramai Bia Corona indak balipek-
lipek
Bunga mawar bunga berduri
Dipetik kakak masuk ke vas
Saat di rumah jangan berdiam diri
Tapi tingkatkan religiusitas

Kalau ibu ke pasar jangan lupa beli tas


Tas dibeli ganti nan lama
Mari bangun solidaritas
Semangat bersama lawan Corona

Buah cempedak buah nangka


Dicari orang di Pasar Tiku
Batuk bersin hendaklah
beretika Gunakan tisu atau siku
Gadis muslimah bermukena
Wajah teduh cantik rupanya
Agar anak terhindar Corona
Ajak dia pulang segera

Buah pepaya buah delima


Dibawa ibu dari pekan
Untuk cegah Corona
Semprot benda mati dengan desinfektan

Anak-anak bersorak-sorak
Di pinggir pantai mencari ikan
Mainan anak banyak berserak
Cuci air hangat dan keringkan

Sumatera Barat ibukotanya Padang


Terkenal dengan pantainya
Virus corona datang menyerang
Demam, batuk pilek gejalanya.
Padang terkenal dengan rendang
Dijual sampai ke Tanjung Mas
Kalau demam dan batuk makin meradang
Segera pergi ke puskesmas

Buah pisang buah nanas


Bagi ke kawan rasa puas
Apa itu Covid-19?
Corona virus diseases/penyakit
virus Corona) nan muncul tahun
2019.

Buah pisang buah nanas


Lezat dimakan bersama kawan
Apa itu Covid-sembilan belas?
Penyakit menular sangat mematikan
Salju banyak di Atlantik
Jarang muncul panas
Virus bermahkota nan unik
Serang saluran napas.

Jawa Tengah ibukotanya Semarang


Banyak orang jual lumpia
Virus Corona datang menyerang
Demam, batuk pilek gejalanya.

Bunga mawar kembang merona


Benih disebar di tengah kebun
Ayoo cegah virus Corona
Cuci tangan dengan sabun
Jerapah tinggal di tengah hutan

Kulit unik lehernya panjang

Tetap terapkan protokol kesehatan

Agar wabah segera hilang

Tanah luas di tanam buah


Buah dijual di Pasar Klewer
Kalau harus keluar rumah
Jangan lupa pakai masker

Jalan-jalan ke Semarang

Beli barang beli kudapan

Kala wabah datang menyerang


Tenaga medis di garda terdepan
Ikan mas ikan kerapu
Dimasak di atas tungku
Terima kasih tenaga medisku
Atas jasa-jasamu

Rampai Bait Ketiga


Oleh: Rahmawati

Gadis berjilbab cantik rupanya


Pergi ke pasar beli ketumbar
Salam kenal buat semua
Kami dari Salimah Sumbar

Ibu pergi ke rumah camat


Diantar bapak amatlah senang
Jaga wudhu setiap saat
Cegah virus Corona datang
Pagi hari pergi ke kebun
Jangan lupa pupuk organik
Cuci tangan pakai sabun
Kurang lebih dua puluh detik

Tidak perlu membuat anyaman


Supaya tidak repot cari bahannya
Tidak perlu mudik ke kampung halaman
Supaya tidak terpapar virus Corona

Kalau batang sudah merunduh


Buah yang lebat menjadi luruh
Kalau Corona sudah di tubuh
Dulu sahabat menjadi musuh
Pergi ke pasar mencari kain
Jangan lupa membeli rujak
Walau belajar secara on line
Gunakan gadget secara
bijak

Rampai Bait Keempat


Oleh: Mudariswati

Buah duku buah semangka


Makannya masakan rendang
Untuk kamu yang disana
Jaga kesehatan biar Corona tak datang

Duduak manih di muko pintu


Maliek urang mambawo buluah
Walau dak buliah batamu
Tapi hati dak usah rusuah
Walaupun hanya sebatang tebu
Tetapi bisa diramu
Walaupun jarang ketemu
Agar Corona tak menganggu

Buah kelapa buah korma


Dimakan sambil main musik
Ini kenapa ada Corona
Moga Ramadhan tak terusik

Buah mangga buah manggis


Dibagi ibu ke teman-teman
Terima kasih tenaga medis
Engkau adalah pahlawan kemanusiaan
Bunga melati harum baunya
Ditanam adik di taman depan
Tenaga medis kuat semangatnya
Di garda terdepan, perangi Corona nan mematikan

Jeruk manis jeruk Pasaman


Dijual orang di Taman Nirwana
Tingkatkan iman dan kesabaran
Hadapi virus kecil bernama Corona

Jalan-jalan ke tengah hutan


Jangan lupa bawa tenda Karena
Corona orang ketakutan
Kita tetap jaga imun dan stamina
Burung merpati hinggap di taman
Nasi dibeli dengan sambalnya
Setiap hari harus jaga makanan
Agar jaga imun dan stamina

Bunga melati bunga krokot


Bunganya kecil harum baunya
Jangan lupa setiap naik angkot
Jaga jarak dan pakai maskernya

Ikan koki ikan cupang


Dimasukkan dalam akuarium
Doakan korona cepat pulang
Biar kita kembali tersenyum
Baju Minang baju basiba
Dipakai oleh pengurus Salimah
Karena ada virus Corona
Basaba je lah kita di rumah

Rampai Bait Kelima


Oleh: Yuni Revita

Makan salak kupas kulitnya


Jangan lupa buang bijinya
Habislah cepat virus Corona
Biar kami segera berkumpul bersama

Sumatera Barat banyak pulau


Banyak pulo nan mamikek
Bialah denai larek dirantau
Asalkan keluarga lai salamek
Sumatera Barat banyak pulau
Banyak pula yang memikat
Biarlah saya bertahan di rantau
Asalkan keluarga tetap selamat

Mulai dengan Bismillah


Akhiri dengan Hamdalah
Biarlah sekarang kita tetap di rumah
Asalkan Corona segera punah

Dari Padang hendak ke Pekanbaru


Sampai di Pekanbaru beli nanas
Semoga Corona cepat berlalu
Biar bisa beraktivitas dengan bebas
Dimana ada kemauan
Disitu ada jalan
Tetap jaga keselamatan
Dimanapun berada, teman

Buah mangga buah marapalam


Buahnya mirip tapi berbeda
Kami Salimah hadir di Instagram
Untuk membersamakan ibu-ibu semua

Jalan-jalan ke Pasar Tiku


Singgah sebentar beli paku
Ingat-ingat besok Minggu
Ada kelas SISTER online nan seru
Pergi rihlah ke Pesisir Selatan
Jangan lupa singgah ke Batukalang
Walaupun ekonomi tak karuan
Namun hati dan pikiran mesti tenang

Rampai Bait Keenam


Oleh: Surya Netti

Ada api di dalam sekam


Diluar tak tampak di dalamnya panas
Dunia kini terasa mencekam
Perang bersama melawan Covid 19

Semua makhluk ciptaan Tuhan


Hanya manusia yang lupa diri
Musibah bermula di kota Wuhan
Kini menyebar keseluruh negeri
Sumatera Barat negeri yang menawan
Enak dipandang tak pernah bosan
Apakah Corona ujian Tuhan
Mungkin azab atau teguran?

Warna warni bunga di taman


Jangan lupa anda menyiram
Ambillah hikmah jadikan pelajaran
Agar meningkat kualitas iman dan Islam

Dari ulat jadi kepompong

Sebentar lagi jadi rama-rama


Janganlah kita angkuh dan sombong
Dengan Corona kecil kita tak berdaya
Petik setangkai bunga Seroja
Bermakna lagi berharga
Biasanya sibuk untuk bekerja
Tiada waktu untuk keluarga

Kopi memang terasa pahit


Dikasih gula rasanya nikmat
Walaupun belajar lewat android
Janganlah malas tetap semangat

Manis sekali buah delima


Lain pula manisnya si buah pir
Shalat Jumat dan shalat fardu bisa di rumah
Bacalah quran dan perbanyaklah zikir
Singgah sebentar di Lubuk Selasih
Jangan lupa beli alpokat
Jangan lah putus asa janganlah sedih
Kita dituntut sabar dan banyak bertaubat

Rampai Bait Ketujuh


Oleh: Mesra Defnita

Bunga anggrek berwarna ungu


Perempuan cantik berselendang putih
Ditengah wabah Salimah membantu
Bentuk bakti untuk negri

Bukan lebah sembarang lebah


Lebah bersarang di buku dahan
Selama Corona tetaplah di rumah
Tunaikan tugas sambil rebahan
Lebat daun bunga anyelir

Berbau harum sedap malam

Akibat Corona belanja jadi mikir

Cobalah untuk bercocok tanam

Daun talas di atas dulang


Ikan di empang mati di tuba
Masa sulit kalaulah datang
Hidup hemat musti di coba

Di atas cawan bunga berduri


Kain batik bercorak tiga
Wahai kawan jagalah diri
Mari taati kata ulama
Senapan angin berpeluru timah
Bedil betung di atas teras
Selama pandemi anak belajar di rumah
Ibu tetaplah happy dan juga waras

Rampai Bait Kedelapan


Oleh: Somi Emrika

Ibu-ibu Salimah Sumbar


Terkenal baik dan juga ramah
Agar wabah tidak menyebar
Mari kita tetap di rumah

Di rumah sambil merajut


Bisa juga sambil menyulam
Agar wabah tidak berlanjut
Jaga diri dan pergaulan
Aku ke Padang pakai Honda Jazz
Singgah ke pasar beli pepaya
Rindu terhalang karena Covid-19
Bersabar adalah solusinya

Ambo punyo kawan banamo Rona


Tingganyo di Kota Padang
Wabahnyo banamo Corona
Insya Allah inyo ka pulang

Salimah Sumbar nama grupnya


Ketuanya Bu Rahmawati
Kita bersabar dengan ujianNya
Menunjukkan mukmin sejati
Nisfu sa'ban pertengahan bulan
Berpuasa hati jadi tenang
Nafsu ditahan dengan perlahan
Corona pergi Ramadhan datang

Rampai Bait Kesembilan


Oleh: Elni Sumiarti

Gadis cantik pergi ke pasar


Pasar nya jauh di daerah Sunter
Jika mesti harus keluar
Jangan lah lupa pakai masker

Sambal terasi sambal biasa


Dimakan bersama alangkah enaknya
Yang penting kita sudah waspada
Seterusnya kita serahkan pada Yang Kuasa
Rampai Bait Kesepuluh
Oleh: Nilawati

Sunggguh enak buah durian


Dimakan satu jadi bertambah
Korona adalah suatu ujian
Jalani ujian dengan tabah

Anggrek ungu amatlah indah


Aromanya harum tidak menyengat
Belajar di rumah tetap ibadah
Mari belajar dengan semangat

Gadis cantik pakai mukena


Mukena dibeli dari tabungan
Jagalah diri dari korona
Pakailah masker cucilah tangan
Rampai Bait Kesebelas
Oleh: Yusnita Anggraini

Silaturahim dihari raya Bertemu sanak saudara Mari kita di rumah


Mencegah penularan virus Corona

Bunga melati bunga dahlia Ditanam ibu di depan rumah Wanita Shole
Berkumpul bersama di Salimah
Rampai Bait Kedua belas
Oleh: Vivi Putri Leni

Jalan-jalan ke Pantai Padang Makan jagung dan udang krispi Berdoa C


Tingkatkan iman di dalam hati

Ke ladang bawa bakulan Menyiang rumput supaya hilang Mari


Nak lekas segera menghilang
Rampai Bait Ketiga belas
Oleh: Fitria

Nana kecil bermain gunting


Gunting disimpan di kotak benang Corona jangan membuat pusing
Dengan dzikir dan baca Quran hati menjadi
tenang

Anak sipasan di balik papan


Mati terpijak si anak painan
Ahlan wa sahlan ya Ramadhan
Ijinkan kami ya Allah beribadah dengan
aman
Rampai Bait Keempat belas
Oleh: Sesrimayeni

Gadis muslimah elok dan ramah Orangnya sholeha tak banyak gaya K
Semoga ibu-ibu SALIMAH selalu berkarya

Rampai Bait Kelima belas


Oleh: Emma Khairunnisa

Dari Kebayoran ke Padang Jangan lupa beli


Ini pantun bikin hati senang
Semoga kita berhimpun saat lebaran
Daun salam Daun talas Jawablah salam
Dengan ikhlas

Pergi ke pasar membeli rempah Rempah dibeli manfaat berkah Giat S


Agar dirasa manfaat berkah

Jika adik pergi ke pantai Jangan lupa bawa selendang Jika adik suka
Jangan pernah lupa sembahyang
Kari hijau di atas meja
Berarak purnama salam dipinta
Kami menghimbau putri remaja
Bergerak bersama Salimah tercinta

Dalam peti tersimpan tali


Dalam uji menuntut bukti
Pada tebu bertegak bambu
Pada kalbu usah ada ragu

Jalan-jalan ke Pantai Padang


Jangan lupa lewat Kuranji
Dari pada duduk menerawang
Lebih baik ikut mengaji
Puan memetik seikat melati
Biarkan kekal di dalam sari
Tuan mengingat akan mati
Siapkan bekal di alam nanti

Jika adik ke Katulampa


Jangan lupa kayu berukir
Jika adik terasa hampa
Jangan lupa ayuk berdzikir

Rampai Bait Keenam belas


Oleh: Asrawati

Melihat stiker acara webinar


Pastilah daring berkepanjangan
Pakaikan masker cara yang benar
Ayolah sering mencuci tangan
Di kantor cekikikan para bujangan
Penuh cita sambil jingkrak
Ayo gunakan sarung tangan
Marilah kita jaga jarak

Dari Baitullah terdengar iqamah


Shalatlah Raja lanjut ceramah
Daring sekolah dari rumah
Fokuslah bekerja dari rumah

Berlinang-linang air matanya


Do'a mustajab dari penghulu
Wanita Minang tinggi akhlaknya
Karena hijab terpasang selalu
Samudera Atlantik direnangi angsa

Di akhir pekan sampai lusa

Perempuan cantik itu biasa

Perempuan Salimah itu luar biasa

Ku tahu ini takdir Kau gariskan


Ku tahu ini cobaan Mu
Ku mohon beri Kami perlidungan
Tenaga medis Hamba Mu

Rampai Bait Ketujuh belas


Oleh: Devi Farni

Seorang santri goro di mesjid


Berbekal sebuah ember
Supaya terhindar dari covid
Jangan lupa memakai masker
Virus Corona masih merajalela

Saatnya bekerja dari rumah

Para ibu cantik jelita


Mari gabung dengan Salimah

Mari bekerja dari rumah

Biar terhindar dari Corona


Ayo ibu2 gabung dengan Salimah
Supaya tampil mempesona

Rampai Bait Kedelapan belas


Oleh: Riza Sofia

Durian Betawi durian Belanda


Aman di campur dengan buah Naga
Jangan panik korona melanda
Iman dan imun tetap di jaga
Alkohol senyawa turunan alkana
Istilah etanol dalam minuman
Protokol kesehatan di tengah korona
Pakailah masker dan cuci tangan

Berpijar lampu menerangi lobi


Banyak terdengar suara jangkrik
Belajar dari rumah dengan umi abi
Banyak pengalaman yang menarik

Rampai Bait Kesembilan belas


Oleh: Neli Putri

Buah durian enak rasanya

Tapi hati hati dengan durinya


Masa sekarang masa Corona
Hati hati dengan virus jahatnya
Jalan jalan sepanjang pantai Jangan lupa membawa topi Jika penat bo
Sambil menikmati kopi pagi

Jangan abai,

jangan lalai

Covid selalu mengintai

Jika ingin wajah berseri Wudhu'lah sebagai solusinya Jika ingin


Pakai masker,jaga jarak solusinya
Ada air, ada kehidupan
Ada penyakit ada obatnya
Selalu jagalah kebersihan
Sanitizer jangan lupakan

Jika ingin berbadan sehat


Jaga diri dari penyakit
Makanan sehat menjadi obat
Hidup bersih jauh dari penyakit

Buah manggis buah delima


Kalau dimakan pasti berguna
Jangan menangis karena
Corona Pasti Allah kasih jalanNya

Habis manis sepah dibuang


Anak manis pasti disayang
Jangan menangis jangan bimbang
Corona habis pertanda Tuhan sayang
Rampai Bait Kedua puluh
Oleh: Husna Roza

Pagaruyung adanya di Batusangka


Nagari indah penuh sejarah
Bekerja dari rumah impian banyak wanita
Kini itu sudah menjelma

Solok nagari banyak sawah


Kota penghasill beras sudah ternama
Bekerja dari rumah sungguh indah
Bisa berkumpul bersama keluarga

Bukittinggi kota wisata


Tersebut sampai ke penjuru dunia
Bekerja dari rumah ada juga sedihnya
Guru dan siswa bersua hanya lewat layar saja
Pasaman dilingkupi kebun sawit
Bisa dinikmati segar hijaunya
Kerja dari rumah agak rumit dan sulit
Namun kita harus bisa melaluinya

Kota Padang itu kota tercinta


Dilengkapi pantai dan ombaknya
Bekerja dari rumah harus ada syaratnya
Harus punya gadget dan paket data

Kotanya Dharmasraya
Cukup jauh dari ibukota
Aktifitas rutin kini
berbeda
Zooming webinar ikut pula menggoda
Sawahlunto dulunya kota tambang batu bara

Kini danau birunya jadi buruan selfi anak muda


Ikut webinar tergelak lihat layar komputer
peserta
Macam rupa, dari rapi hingga tak sedap
dipandang mata

Nagari Pariaman sangatlah luas


Ada sisi barat timur selatan dan utara
Bekerja dari rumah bisa bikin malas
Itu dilawan dengan rajin berolah raga
Padang Panjang kota serambi Mekkah
Terkenal dengan katupek pitalah
Kerja dari rumah sungguh pengalaman yang berharga
Mungkin hanya akan terjadi sekali seumur
hidup saja

Payakumbuh berdaya magnet pula Dulu


terkenal dengan Echo dan Harau Dua
Bertambah menarik pula dengan
kampung Eropa
Mari kita berdoa kepada Allah
Yang Maha Kuasa
Semoga manusia terbebas dari virus
Corona
Rampai Bait Keduapuluh satu
Oleh: Aswiyanti Asri

Anak dara berbaju renda


Pergi ke balai mencari gerinda
Ketika Maret tak lagi ceria
Saat Corona datang menyapa

Ikan teri dijual para nelayan


Beli sebakul untuk ibunda
Hari berganti minggu berganti bulan
Demi keselamatan di rumah saja

Bunga kemuning wangi baunya


Ditimpa panas tetap tak layu
Agar hati dan pikiran tetap terjaga
Medsos diklik, saringlah dulu
Bingkisan datang dari adinda
Begitu dibuka, harum masakan menggoda
Gadget menjadi teman setia
Menyapa wajah wajah familiar entah di mana

Anak kucing bermata bola


Berkeliling mengejar tali berwarna
Ketika emak berperan ganda
Kepala pusing tak ingat lagi Matematika

Pohon rambutan tinggi batangnya


Ditiup angin jatuh buahnya
Ketika zoom sedang perlu perlunya
Wifi diam, kuota terbatas, apalah daya
Bapak penghulu berteluk belanga
Membawa tongkat tidaklah lupa
Wahai Corona cepatlah sirna
Agar sentuhan kembali menjadi bermakna

Rampai Bait Keduapuluh dua


Oleh: Dian Anggraini

Merentas hutan terlihat si rubah


Mengendap diri menahan suara
Tahan dulu keluar rumah
Agar tak menambah kasus Corona

Besar rangkanya si kapal tanker


Penat sangat kerjanya si tukang las
Jangan bosan kenakan masker
Biar usai penularan COVID-19
Jalan-jalan ke Pantai Trikora
Melihat jauh ke ujung samudra
Tetaplah tolong menolong antar sesama
Hindari virusnya, bukan diskriminasi
penderitanya

Ayam berkokok di waktu subuh


Cangkul ditenteng di atas bahu
Hoaks kini bisa ‘membunuh’
Lebih baik diam bila tak benar tahu

Pergi berkunjung ke Hang Jebat


Mengayuh sepeda lewat pedagang lokan
Walau tangan tak bisa berjabat
Jarak berjauhan tetap saling mendoakan
Tentang Penulis

Hj.Nevi Zuairina Irwan Prayitno,


lahir pada tanggal 20 September
1965. Alumni FMIPA UI ini
menghabiskan masa pendidikannya di
Jakarta. Beliau turut berjuang
mendampingi suami yang diamanahkan
sebagai Gubernur Sumbar. Sosok ibu
yang sukses dalam mendidik sepuluh
anak- anaknya dan juga mengasihi
masyarakat Sumbar itulah kesimpulan dari sosok perempuan
paruh baya ini. Keterlibatan beliau dalam berbagai organisasi
masyarakat nyaris tidak dapat dituliskan, salah satunya
adalah sebagai Penasehat PW Salimah Sumbar. Penghargaan-
penghargaan tingkat nasional banyak beliau raih dalam upaya
pemberdayaan masyarakat Sumbar, seperti DAMANDIRI
awards (TH. 2013 DAN 2014) atas keberhasilan
menumbuhkembangkan Posdaya di Sumatera Barat,
Penghargaan mitra Bhakti Husada oleh Menteri Kesehatan
RI tahun 2013, Anugerah Bunda PAUD Berprestasi tingkat
nasional tahun 2013, Dekranasda Awards tahun 2013 untuk
kategori lembaga pembina kerajinan teladan, dan
Penghargaan dari MURI atas sulam terpanjang pada acara
Festival Sulam Internasional. Saat ini beliau mengemban
amanah sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PKS.
dr. Laila Isrona, M.Sc adalah
seorang ibu dari delapan orang anak
yang juga berprofesi sebagai dokter
dan dosen di FK Universitas Andalas
sejak tahun 2002. Selain menjalani
kesibukannya di kampus sebagai
pengajar, perempuan kelahiran 26
Agustus 1973 ini juga mengemban
status sebagai mahasiswa program
doktor di Prodi S3 Kesmas FK
UNAND
selepas meraih gelar master di bidang Health
Professions EdUcation di Maastricht, Belanda. Hobi
membaca dan memasak, ibu dosen satu ini juga mumpuni
di bidang public speaking. Beliau juga aktif dalam
organisasi profesi dan masyarakat, seperti menjadi Kadep
Pendidikan PW Salimah Sumbar periode 2015-2020
serta saat ini diamanhkan sebagai Ketua PW Salimah
Sumbar.

Dr. Rahmawati, M.Ag, aktifis


perempuan yang pernah diamanahkan
sebagai Ketua PW Salimah Sumbar
(2015-2020), lahir di Ampang
Gadang, 10 November 1973. Sebagai
seorang dosen di Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Imam Bonjol
Padang, beliau mengeyam pendidikan
doktoralnya di Program S3 UIN
Maliki Malang. Selain bergelut di PW
Salimah Sumbar, ibu enam anak yang hobi membaca dan
mahir berbahasa Arab ini juga aktif terlibat di berbagai
organisasi lain seperti PW Aisyiyah Sumbar (2015-2020),
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Padang (2019-
2023), ICMI Sumbar (2018-2023), Aliansi Perempuan Peduli
Indonesia (Alppind) Sumbar (2020-2025), dan Ikatan
Pengajar Bahasa Arab Indonesia (IMLA)(2019-2023).

Mudariswati Daimis, M.Pd, lahir di


Padang, 6 Desember 1971. Ris, nama
panggilan beliau, aktif di dunia
pendidikan, mengawali karir sebagai
seorang guru SD, kemudian menjadi
Kepala TKIT Adzkia VI Padang
(1997-2020), menjadi tutor UT
Padang (2020) serta diamanahkan
sebagai Asesor BAN PNF Paud
Sumbar (2018-2020). Ibu tiga putra
yang hobi membaca dan menjahit ini juga aktif berorganisasi
seperti terlibat dalam Aisyiyah Sumbar dan sebagai
Bendahara PW Salimah Sumbar (2015-2020).

Yuni Revita, S.Pd, biasa dipanggil


Irev, merupakan seorang guru dan
ibu dari ketiga orang buah hatinya.
Perempuan yang lahir di Pesisir
Selatan, 35 tahun silam, sempat
berpindah domisili mulai dari daerah
Pesisir Selatan, Solok Selatan, dan
terakhir di Padang. Hobi menulis dan
IT, beliau juga telah terlibat dalam
organisasi
profesi dan masyarakat, seperti di MGMP Matematika
SMP/MTS Kota Padang (2018-sekarang) dan anggota
Departemen Humas dan Kajian PW Salimah Sumbar (2019-
2020, 2020-2025).
Surya Netti, S.Pd,
perempuan 35 tahun kelahiran
Sawahlunto yang sekarang menjalani
hari sebagai seorang ibu dan guru.
Jago memandu acara baik sebagai MC
maupun moderator, perempuan yang
juga seorang qoriah ini juga
merupakan seorang aktifis. Sewaktu
masih berdomisili di Sawahlunto, ibu
tiga putra yang sekarang bertugas di
SMAN 1 Padang ini pernah diamanahkan sebaai Ketua
Salimah PD Sawahlunto (2006-2011) dan Wakil Ketua II
GOW Kota Sawahlunto (2018). Saat ini beliau dan keluarga
tinggal di Komplek Perumahan Keyzana, Alai Parak Kpi,
Padang dan ditunjuk sebagai Ketua Departemen Dakwah PW
Salimah Sumbar (2020-2025)

Mesra Defnita, merupakan seorang


owner dari Bimbel Motiva Edu yang
juga aktif di organisasi Salimah
sebagai Anggota Departemen
Pendidikan PW Salimah Sumbar
(2015-2020) dan Anggota
Departemen Bangda dan SDM PW
Salimah Sumbar (2020-2025). Lahir
di Batusangkar, 13 September 1976,
ibu tiga anak yang hobi menulis ini
sekarang berdomisili di Villa Bukit Gading Permai, Sungai
Sapih.
Somi Emrika, S.Pd, atau biasa
dipanggil Somi, lahir di Jambak, 14
Agustus 1972. Kesehariannya, ibu
enam anak ini mengajar di MTsN
Simpang Empat, Pasaman Barat.
Selain mengajar, beliau juga
bergabung di organisasi GOW
Pasaman Barat dan PW Salimah
Pasaman Barat.

Elni Sumiarti, SE, M.Si, adalah


seorang perempuan kelahiran Batu
Tabam 48 tahun silam. Beliau
menyelesaikan pendidikan S1 dan S2
di Fakultas Ekonomi Universitas
Andalas. Sejak tahun 1998, beliau
telah bergabung sebagai staf
pengajar di Politeknik Negeri Padang.
Selain itu, perempuan yang menikmati
aktifitas berkebun, menulis, dan
dekorasi ini juga menjabat sebagai Waka III Baznas Kota
Padang. Beliau juga aktif dalam kegiatan organisasi, seperti
bergabung sebagai Anggota Departemen Ekonomi PW
Salimah Sumbar(2015-2020) dan menjadi Sekretaris Umum
Forum Majelis Taklim Se-Sumbar (2015-sekarang).
Nilawati, S.Pd, merupakan ibu
satu anak yang juga seorang
guru dan penulis. Hobi menulis
dan membaca sastra yang
dimilikinya disalurkan lewat
keikutsertaanya dalam Bengkel
Puisi Peruas. Selain itu, guru
MTsN 2 Kota Pariaman satu ini
juga mampu berbahasa arab.
Selain menjalani keseharian
bersama keluarganya di Kota Pariaman, beliau juga terlibat
dalam organisasi Yayasan Amal Saleh (1997-2003) dan juga
PD Salimah.

Ns. Yusnita Anggraini, S.Kep, saat


ini bekerja sebagai perawat di RSUD
Pariaman, Sumbar. Perempuan
kelahiran 15 Juli 1979 ini aktif dalam
berbagai organisasi baik sewaktu
masih berdomisili di Pekanbaru
maupun saat telah menetap di Kota
Padang. Beliau pernah menjadi bagian
dari BSMI Pekanbaru (2004),
PD Salimah Padang Pariaman (2011),
dan sekarang aktif sebagai bagian dari
PPNI Kom. RSUD
Pariaman dan Anggota Departemen Humas dan Kajian PW
Salimah Sumbar (2020-2025.
Vivi Putri Leni,S.Si, lahir di Padang,
28 Juni 1982, sekarang berdomisili di
Perumnas Belimbing, Padang. Beliau
merupakan alumni Universitas
Andalas dan sempat mengajar di DMP
Diniyyah Putri Padang Panjang (2006-
2009). Keluarga beliau sempat
menghabiskan beberapa tahun di
Ishikawa, Jepang, dan disana beliau
turut bergabung dalam KMI Ishikawa
(2016-2018). Beliau diamanahkan menjadi Ketua Departemen
Humas dan Kajian PW Salimah Sumbar dalam dua periode
berturut-turut (2015-2020, 2020-2025).

Sesrimayeni, A.md, lahir di Pasar


Taluk, 18 Mei 1981. Beliau saat ini
bekerja sebagai PNS di Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Solok Selatan. Selain
membagi waktu antara bekerja dan
mengurus rumah tangga, beliau juga
aktif dalam kegiatan-kegiatan Salimah,
terutama di daerah Solok Selatan,
Terakhir, beliau diamanahkan sebagai
Bendahara PD Salimah Solok Selatan (2016-sekarang)
setelah mengemban tanggung jawab sebagai ketua pada
periode sebelumnya.
Emma Khairunnisa, MM, merupakan
perempuan kelahiran Padang yang
telah lama merantau di Jakarta.
Perempuan usia 41 tahun ini
menghabiskan waktu dengan menjadi
guru ngaji dan IRT. Tidak hanya
sekadar berdiam diri di rumah, ibu
tiga anak yang hobi mengajar ini turut
andil dalam kegiatan organisasi
masyarakat seperti Forum Komunikasi
Majelis Taklim Kota Jakarta Selatan (2018-sekarang) dan
Sahabat Pemberdaya Jakarta Selatan (2015-sekarang).

dr. Asrawati, M.Biomed, Sp.A(K),


adalah seorang dokter spesialis anak
dengan sub Tumbuh Kembang Pediatri
Sosial. Alumni FK Universitas Andalas
yang saat ini juga menjadi staf IKA
FK UNAND/ RSUP M. Djamil aktif
dalam kegiatan- kegiatan akademis,
sosial, dan organisasi. Perempuan
yang gemar membaca ini setidaknya
tergabung dalam lima organisasi,
yakni IDI
Sumbar (2000-sekarang), IDAI Sumbar (2015-sekarang),
GUPPI Sumbar (2020), ISSOP (2019-sekarang), dan UKK
TK-Pedsos PP IDAI (2015-sekarang).
Devi Farni adalah seorang guru di
SMAN 1 Pantai Cermin, Kabupaten
Solok. Perempuan kelahiran 42 tahun
silam ini memiliki hobi membaca dan
rutin mengikuti kegiatan kajian
Islam.

Riza Sofia, M.Pd adalah seorang


ibu, guru, dan juga aktifis. Perempuan
usia 39 tahun ini sudah menggeluti
profesi guru sejak tahun 2003. Selain
menjalani kesibukan di sekolah, ibu
empat anak ini juga menjadi bagian
dalam berbagai organisasi seperti
MGMP Kimia MA (2018-sekarang),
Salimah Kota Padang Panjang (2018-
sekarang), Kelompok Wanita Tani
Puncak Silaing Indah (2018-sekarang), dan Kelompok
Penggerak Penggiat Literasi Tanah Datar (2019-sekarang).

Neli Putri¸biasa dipanggil Nel, lahir


pada tanggal 26 Oktober 1970. Beliau
merupakan seorang dosen di UIN
Imam Bonjol Padang yang gemar
melukis, menulis kaligrafi, menjahit,
serta memasak. Bersama suami dan
ketiga buah hatinya, beliau sekarang
berdomisili di daerah Kubu Dalam.
Dra. Husna Roza, M.Com (Hons),Ak,CA adalah seorang
dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas sejak 1989.
Ibu satu orang putra yang lahir 5
Februari 1964 silam sempat
merasakan pengalaman hidup di negeri
orang selama menjalani pendidikan
master di Wolonggong University,
Australia. Tidak hanya mumpuni dalam
ilmu akuntansi, perempuan yang
senang membaca ini juga turut andil
dalam kegiatan organisasi masyarakat
seperti di Rohana Kudus Padang.

dr. Aswiyanti Asri,


M.Si.Med,Sp.PA, seorang dokter
Patologi Anatomi yang juga berprofesi
sebagai dosen di FK UNAND.
Perempuan berusia 51 tahun ini aktif
melakukan publikasi ilmiah di tingkat
nasional maupun internasional. Selain
sebagai kontributor, beliau pun juga
merupakan redaksi dari Majalah
Patologi Indonesia (Indonesian
Journal of Pathology).

dr.Dian Anggraini, lahir di Bengkulu,


14 Juni 1994. Dokter muda satu ini
gemar menulis terutama di bidang
pendidikan kedokteran. Selain itu,
alumni FK UNAND yang pernah
bertugas di Kabupaten Bintan ini juga
menggemari puisi sejak kecil selain
hal-hal berbau forensik.
Fitria, S,Farm.,Apt. Apoteker cantik
yang saat ini bekerja di Kantor Dinas
Kesehatan Kab. Pesisir Selatan adalah
Seorang perempuan lulusan FMIPA
UNAND Jurusan Farmasi. Beliau
dilahirkan pada tanggal 23 Februari
1979. Kesibukan bekerja di rumah dan
di kantor tidak menyurutkan hobby
menulis dan bernyanyi Ketua PD Salimah
Pesisir Selatan ini. Terbukti bait-bait
pantun muncul di tengah keseruan mendampingi lima anaknya di rumah.
Catatan : ----------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------

------------------------------
TESTIMONI

“ Bagus dan kreatif ”, dua kata itu yang muncul ketika


saya membaca buku ini. Buku pantun kolaborasi antara
ibu-ibu PW Salimah Sumatera Barat dengan ibu-ibu
dosen UNAND ini menghadirkan atmosfir yg berbeda
dalam mengedukasi masyarakat.

Pantun dalam buku ini sangat sarat nilai. Menghibur dan


juga mengingatkan kita bagaimana pentingnya menjaga
kesehatan. Melindungi diri sendiri dan orang orang
tersayang di sekitar kita terutama dimasa pandemi
Covid-19 ini.

Harapan saya tetap semangat berkarya memberikan


yang terbaik. Selalu kreatif dan tetap merawat budaya.

Sekitar rumah, hutan lebat


Walau sempit, terasa muat
PW Salimah memang hebat
Saat Covid tetap berbuat

Bicara santun di setiap tempat


Terasa fit dan juga kreatif
Melalui pantun, pesan dibuat
Aman Covid tetap produktif

Kepada Allah mintalah syafaat


Apa yang diminta semoga diperkenan
Semoga buku ini bermanfaat
Terimakasih PW Salimah dan Ibu Dosen Unand
(Prof.Dr.H. Irwan Prayitno, S.Psi, M.Sc.- Gubernur Sumatera
Barat)

Anda mungkin juga menyukai