Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini, yaitu:
1. Alat
Tabel 3.1 Daftar Alat yang Digunakan

Nama Jumlah
Kandang dan wadah makan-minum 4 buah
Spuit 1 ml 6 buah
Tabung reaksi 6 buah
Sarung tangan dispossible 8 pasang
Gloves 1 pasang
Lembar catatan dan alat tulis 4 lembar
Rapid test 3 buah (HIV-1/2, IgG/IgM Dengue,
treponemal SRT)

2. Bahan
Tabel 3.2 Daftar Bahan yang Digunakan

Nama Jumlah
Mencit jantan usia 3 bulan 8 ekor (2 ekor kontrol, 6 ekor hewan uji >
1 infeksi 2 mencit (HIV, DBD, Sifilis))
Gabah dan Bahan pangan secukupnya
Air secukupnya
Kloroform secukupnya
Darah dan/atau serum penderita HIV, 1,5 ml (0,5 ml intravena dan 1,0 ml
DBD, Sifilis subkutan); intramuskular 0,5 ml
Darah cardiac puncture mencit masing-masing 1 ml
Raegen kit (diluen) sesuai ketentuan
Alkohol secukupnya

B. Prosedur Kerja
1. Senin, 18 Maret 2019
a. Persiapan Sampel
1) Memusing sampel darah penderita HIV, DBD, dan Sifilis untuk memperoleh
plasma atau serum dari darah dengan antikoagulan
2) Memberi label pada sampel uji
3) Menyimpan sampel serum atau plasma pada suhu 2-8oC hingga digunakan.

18
Catatan: untuk infeksi HIV dapat digunakan darah yang disimpan pada suhu
yang sama.
b. Persiapan dan Pengondisian Hewan Uji
1) Menyiapkan 4 kandang mencit berserta tutup kawat untuk masing-masing
kandang. Kemudian, mengisi kandang dengan gabah/jerami, pakan, dan
minum.
2) Menimbang berat badan mencit dan mencatatnya
3) Memasukkan 2 ekor mencit pada masing-masing kandang
4) Melakukan perawatan secara teratur dan biarkan mencit beradaptasi dengan
lingkungan baru selama 1 minggu
5) Mencatat aktivitas pembersihan kandang dan pemberian pakan pada lembar
aktivitas.

2. Kamis, 28 Maret 2019


Penginfeksian Mencit
a. Memberi tanda pada mencit (misal di ekor dengan spidol atau tinta permanen)
untuk membedakan rute injeksi
b. Menginjeksi mencit dengan darah penderita HIV dan serum sifilis. Untuk 1 kultur
virus dilakukan pada 2 mencit dalam satu kandang secara intravena (ekor) dan
subkutan (tengkuk). Untuk injeksi intravena volume sampel yang dibutuhkan
yaitu 0,5 ml, sedangkan injeksi subkutan 1,0 ml. Injeksi rute intravena dilakukan
dengan memasukkan mencit ke dalam jar, atau memegang tubuh mencit dengan
tangan kanan, kemudian ekor mencit dimasukkan ke dalam air hangat agar terjadi
dilatasi pembuluh. Rekan praktikan yang lain dapat membantu menginjeksikan
sampel.

Injeksi rute subkutan dilakukan dengan menjepit kulit tengkuk pada (jari telunjuk
dan tengah untuk menjepit bagian dorsal, jari manis dan kelingking memegang
Gambarsampel
ekor), kemudian menginjeksikan 3.1 Injeksi Ruteanterior
dari arah Intravena
dengan tangan lainnya.

19
Gambar 3.2 Injeksi Rute Subkutan

c. Memasukkan kembali mencit yang sudah diinjeksi ke dalam kandang dengan hati-
hati
d. Memberi label kandang berdasarkan jenis kultur virus. Memberi tanda peringatan,
bahwa area kandang bersifat infeksius dan sedang dalam pengawasan serta
pengamatan rutin.
e. Menginkubasi hingga mencit memproduksi antibodi terhadap virus. Waktu
inkubasi berdasarkan periode jendela infeksi pada manusia. Sampling darah dari
mencit ‘HIV’ dilakukan pada minggu keempat, demikian pula dengan mencit
‘Sifilis’.
f. Melakukan perawatan kandang berkala dan mengamati kondisi fisik mencit baik
mencit uji mapun kontrol.
g. Mencatat kondisi mencit pada lembar aktivitas atau catatan pribadi.

3. Kamis, 11 April 2019


a. Cardiac Puncture Mencit ‘DBD darah’
1) Mengambil mencit dari kandang dengan memegang ekor, kemudian tangan
lain memegang bagian dorsal
2) Melakukan dislokasi servikal dengan salah satu tangan; ibu jari dan jari
telunjuk memegang bagian sisi leher dekat dasar tengkorak. Kemudian dengan
segera menekan begian leher sedangkan tangan lain menarik ekor ke arah
yang berlawanan.

3) Melakukan pengambilan darah dari jantung. Pertama, membaringkan mencit


dengan bagian ventral menghadap ke atas, kemudian melakukan palpasi untuk
mencari letak jantung. Selanjutnya, menusukkan jarum sedikit ke kiri di
Gambar 3.3 Dislokasi Servikal

20
bawah sternum; mengarah ke kepala mencit. Spuit harus dalam kemiringan
20-30 derajat, lalu ditusukkan ke jantung.

Gambar 3.4 Prosedur Cardiac Puncture

4) Mengambil darah sebanyak 1 ml. Melakukan hal yang sama untuk rute injeksi
yang berbeda.
5) Memasukkan ke dalam tabung serologi berisi antikoagulan
6) Memusing darah pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit
7) Memisahkan plasma dan menampungnya pada tabung reaksi baru, kemudian
memberi label.
b. Pemeriksaan Antibodi
1) Membuka dan mengeluarkan kaset beserta reagen dari kantung alumunium.
Rapid test yang dipakai bertujuan mendeteksi IgG dan IgM.
2) Membaca aturan pakai dan batasan penggunaan
3) Memasukkan 5 µL atau sekitar 1 tetes plasma ke dalam lubang sampel
4) Menambahkan diluen 3 tetes, menunggu selama 20 menit
5) Mengamati pita control dan test, baca hasil dalam 5 menit
6) Menginterpretasi hasil pemeriksaan.

4. Kamis, 25 Maret 2019


a. Melakukan cardiac puncture dan pengumpulan sampel darah dari mencit ‘HIV’
dan ‘Sifilis’
b. Melakukan pemeriksaan antibodi
1) HIV
a) Membuka dan mengeluarkan kaset beserta reagen dari kantung
alumunium. Rapid test yang dipakai bertujuan mendeteksi antibodi HIV-1.
b) Membaca aturan pakai dan batasan penggunaan
c) Memasukkan 80 µL atau sekitar 2 tetes plasma ke dalam lubang sampel

21
d) Menambahkan diluen 30 µL atau sekitar 1 tetes
e) Mengamati pita control dan test, baca hasil dalam 15 menit
f) Menginterpretasi hasil pemeriksaan.
2) Sifilis
a) Kaset
1. Membuka dan mengeluarkan kaset beserta reagen dari kantung
alumunium. Rapid test yang dipakai bertujuan mendeteksi antibodi
treponemal.
2. Membaca aturan pakai dan batasan penggunaan
3. Memasukkan 40 µL atau 1 tetes plasma ke dalam lubang sampel
4. Menambahkan diluen 2 tetes, menunggu selama 5 menit
5. Mengamati pita control dan test, baca hasil kurang dari 15 menit
6. Menginterpretasi hasil pemeriksaan.
b) Dipstik
1. Membuka dan mengeluarkan strip dari kantung alumunium
2. Memasukkan strip ke dalam sampel plasma hingga tanda batas
3. Memindahkan strip dari spesimen dan letakkan pada permukaan datar
4. Mengintepretasi hasil dalam 10 menit.
c. Mencatat hasil interpretasi pada lembar kerja dan membahasnya.

Keterangan:
Kelompok kelas pagi tidak melakukan infeksi Dengue pada mencit. Infeksi dilakukan
oleh kelas sore dengan rute infeksi subkutan dan intramuscular, pada tanggal 4 April 2019.
Sampel yang digunakan yaitu darah dan serum penderita DBD. Adapun prosedur injeksi
intramuskular yaitu tangan kiri menjepit area dorsal dalam posisi lateral, sedangkan tangan
kanan mengaspirasi jarum pada bagian paha kaudal. Kemudian, menginjeksi serum atau
darah penderita sebanyak 0,5 ml. Setelah itu, melepas jarum dan mengembalikan mencit ke
dalam kandang. Jangan lupa memberi label pada kandang.

Gambar 3.5 Injeksi


Intramuskular

22

Anda mungkin juga menyukai