Anda di halaman 1dari 78

MODUL IPA SMK

KELAS : X PM 1,2,3
SEMESTER : 2

OLEH:
URRY ARISTANTI, S.PD

SMK PRATIWI SINGKAWANG


2020
PETUNJUK PENGERJAAN TUGAS
( BUDAYAKAN MEMBACA )

1. Bacalah petunjuk ini dengan teliti.


2. Modul ini berisikan seluruh rangkaian materi IPA semester 2 yang dipergunakan peserta
didik sebagai bahan pembelajaran di rumah.
3. Tugas yang harus peserta didik kerjakan adalah:
a. KEGIATAN 6 LATIHAN SOAL 1-5 (Hal:44-45)
b. KEGIATAN 13 LATIHAN SOAL 1-5 (Hal: 71)
c. LATIHAN EVALUASI SEMESTER 2 No.1-10 (Hal:73-76)
4. Jawaban diketik di Microsoft Word dengan mencantumkan Nama, Kelas, dan Judul
kegiatan tugas.
5. Jawaban dapat pula ditulis dibuku latihan/catatan IPA kemudian discan melalui aplikasi
android Tap Scanner dalam bentuk file pdf.
6. Untuk jawaban pilihan ganda, tulis pula kalimat jawabannya. Tidak hanya menjawab
option A,B,C,D atau E. Jika demikian akan diberikan nilai NOL.
7. Tugas dikerjakan secara berurutan.
8. File jawaban dapat dikirimkan via email ke alamat: urryaristanti@gmail.com paling
lambat Sabtu, 18 April 2020 pukul:12:00 wib.

1. PENGELOMPOKKAN JENIS LIMBAH

1
KOMPETENSI DASAR:

3.6 Menganalisis limbah di lingkungan sekitar

INDIKATOR:

3.6.1 Menjelaskan limbah di lingkungan sekitar


3.6.2 Menentukan prosedur penanganan limbah di lingkungan sekitar
3.6.3 Menganalisis limbah di lingkungan sekitar

A.PENGERTIAN LIMBAH
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.18/1999 Jo.PP 85/1999, Limbah didefini
sikan sebagai sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah pun
dapat diartikan sebagai bahan sisa yang dihasilkan dari aktivitas manusia maupun
makh-
luk hidup lainnya.
Pengertian limbah berdasarkan Keputusan Memperindag RI No 231/ MPP/
Kep/7/1997 Pasal 1 tentang Prosedur Impor Limbah bahwa limbah adalah bahan/
barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya
sudah berubah dari aslinya , kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan
hewan. Limbah berasal dari hasil aktivitas manusia baik berasal dari teknologi
maupun dari alam.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.

B.PENGERTIAN BAKU MUTU LINGKUNGAN


Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya di
lingkungan telah melebihi baku mutu lingkungan.
UU RI No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup mendefinisikan
baku mutu lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat energi,

2
atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
Baku mutu lingkungan adalah ambang batas/batas kadar maksimum suatu zat atau
komponen yang di perbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan
dampak negatif

C. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Jenis Senyawa


1. Limbah organik
Limbah organik memiliki beberapa definisi berbeda yang penggunaannya dapat
disesuaikan dengan tujuan penggolongannya.
Berdasarkan pengertian kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang
mengandung unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari makhluk hidup
(misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa tumbuhan mati),
kertas, dan karet (bila berasal dari getah pohon karet).
Secara teknis, limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari makhluk
hidup (alami)dan sifatnya mudah busuk. Artinya, bahan-bahan organik alami namun
sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan bahan organic sintetik(buatan) yang juga
sulit membusuk /terurai, seperti plastic dan karet, tidak termasuk dalam limbah
organik.

GAMBAR 1 SAMPAH BUAH-BUAHAN


http://felitakomposter.blogspot.co.id/2016/01/komposkan-limbah-organik-
mulai-dari.html

2. Limbah Anorganik

3
Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah anorganik meliputi limbah-
limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari
mobil bekas atau perkakas, dan alumunium dari kaleng bekas atau peralatan
rumah tangga), kaca, dan pupuk anorganik ( misalnya yang mengandung unsur
nitrogen dan fosfor).
Secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang tidak
dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme.

GAMBAR 2.BOTOL BEKAS


https://bereamail.co.za/110748/call-for-schools-to-enter-glass-recycling-
competition-2/

D.Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Wujudnya


Berdasarkan wujudnya, limbah dikelompokkan menjadi limbah cair, padat ( sampah),
dan limbah gas.

GAMBAR 3.LIMBAH CAIR,PADAT DAN GAS


http://www.tanindo.net/2016/11/19/pengolahan-limbah-cair-industri/
Pengelompokkan limbah berdasarkan wujudnya :

Cair Padat Gas

4
Limbah berwujud adalah segala
jenis limbah yang berwujud
cairan.Diklasifikasikan menjadi :
Limbah padat biasa disebut contoh limbah gas Beberapa
sampah. Klasifikasi limbah yang antara lain karbon monoksida
berwujud padat adalah : (CO), karbondioksida (CO2),
1. Sampah organik mudah busuk Nitrogen Oksida ( NOx),
Sulfur Oksida ( SO x), Asam
(garbage) berupa bahan
Klorida ((HCl), Amonia
organik yang mudah terurai
( NH3), Metan (CH4),
oleh bakteri, contoh sisa
Hidrogen Florida ( HF).
makanan
Limbah gas yang dibuang ke
2. Sampah an organik dan
udara terkadang mengandung
organik tak membusuk
partikel bahan padatan
( rubbish) berupa sampah
( misalnya abu) atau cairan
organik dan an organik yang yang tersuspensi dengan gas
sulit terurai oleh bakteri. tersebut. Partikel bahan
3. Sampah abu , limbah padat padatan atau cairan ini biasa
berupa abu hasil pembakaran disebut materi partikulat .
4. Sampah bangkai binatang ,
yaitu semua limbah hasil
bangkai binatang
5. Sampah sapuan , sampah
sapuan di jalan seperti
dedaunan , kertas dan plastik
6. Sampah industri , semua
limbah padat yang berasal dari
industri

E.Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Sumbernya


Berdasarkan sumbernya, limbah dikelompokkan berdasarkan tempat atau sumber limbah
seperti limbah domestic,industri, pertanian,pariwisata dan lain – lain.
1.Limbah Pemukiman/ domestic
Limbah pemukiman/domestic adalah limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga
dan kegiatan usaha lain yang berhubungan dengan kegiatan pemukiman, seperti; sisa
makanan, air sabun, tinja (kotoran), sisa minyak dari penggorengan dan sebagainya.
2.Limbah Industri
Limbah industri adalah limbah yang berasal dari kegiatan industri dan home industri
(usaha kecil) yang mencemari lingkungan. Seperti; limbah ampas tahu, limbah
pewarnaan kaos, pengolahan logam dan sebagainya.
3. Limbah Pertanian
Limbah pertanian adalah limbah yang berasal dari kegiatan pertanian ataupun
perkebunan.Seperti; limbah penggunaan dari pestisida yang berlebihan, penggunaan
pupuk yang berlebihan, sisa-sisa tumbuhan dan sebagainya.

5
GAMBAR 4.LIMBAH PERTANIAN
http://chyrun.com/bioteknologi-limbah-pertanian-untuk-ternak/

4. Limbah Pariwisata
Limbah pariwisata adalah limbah yang merupakan hasil kegiatan wisata seperti;
sampah yang dibuang oleh wisatawan, adanya tumpahan minyak dan oli yang dibuang
oleh kapal wisata dan sebagainya.

GAMBAR 5.LIMBAH PARIWISATA


https://www.sewarga.com/2016/05/22/sampah-masih-jadi-pekerjaan-besar-pariwisata/

F.B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau

6
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain.

Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu
kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat
(toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan

Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik yaitu zat atau bahan yang
mengandung satu atau lebih bahan :
 mudah meledak;
 pengoksidasi;
 sangat mudah sekali menyala /terbakar;
 sangat mudah menyala/terbakar;
 mudah menyala/ terbakar;
 amat sangat beracun;
 sangat beracun;
 beracun;
 berbahaya;
 korosif;
 bersifat iritasi;
 berbahayabagi lingkungan;
 karsinogenik/ dapat menyebabkan kanker;
 teratogenik/ dapat menyebabkan kecacatan pada janin;
 mutagenik/ dapat menyebabkan mutasi genetis.

Zat atau bahan tersebut diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau
lebih karateristik limbah B3 sebagai berikut:

1. Limbah mudah meledak, limbah yang pada suhu standar (250C,760 mmHg) dapat
meledak atau melalui reaksi fisika/kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya. Contoh: Korek
isi, kaleng bekas obat nyamuk dan lain-lain.
2. Limbah mudah terbakar,limbah yang memiliki salah satu sifat sebagai berikut:

7
a. Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24%volume/ dan atau
pada titik nyala tidak lebih dari 60% akan menyala apabila terjadi kontak dengan
percikan api, atau sumber lainnya pada suhu kamar.
b. Limbah bukan berupa cairan yang pada tekanan dan suhu standar dapat menyebabkan
kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan
dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran terus menerus
c. Limbah yang bertekanan dan mudah terbakar
d. Limbah pengoksidasi
Contoh: limbah pabrik cat, limbah tumpahan minyak, aseton dan lain-lain.
3. Limbah yang bersifat reaktif, limbah yang memiliki salah satu sifat sebagai berikut:
a. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan
tanpa ledakan
b. Limbah yang bereaksi hebat dengan air
c. Limbah yang bila bercampur dengan airberpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan ledakan, gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Contoh: batu baterei, lithium dan
lain-lain.
4. Limbah bersifat korosif, adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
menyebabkan perkaratan pada lempeng baja, mempunyai pH sama atau kurang dari 2
untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk limbah yang bersifat
basa.

GAMBAR 6.CONTOH LIMBAH B3


https://www.tokopedia.com/vawsmokingstore/baterai-batre-batu-baterai

8
KEGIATAN 1
PENGELOMPOKKAN LIMBAH

Tujuan :

Mengelompokkan limbah/ buangan berdasarkan jenis senyawa yang terdapat di


lingkungan sekitar
Menentukan limbah berdasarkan jenis senyawa yang dapat dimanfaatkan kembali
dengan cara pemanfaatannya
Mengelompokkan limbah – limbah yang dihasilkan oleh berbagai sumber yang
berbeda berdasarkan wujudnya

Cara Kerja :

1. Amati dan catat jenis – jenis bahan buangan yang terdapat lingkungan sekitar ( contoh
sekolah, rumah)
2. Kelompokkan limbah tersebut ke dalam limbah organik atau anorganik
3. Tentukan sumber – sumber penghasil limbah ( sekolah dan rumah/domestik)
4. Amati dan catat limbah yang ada pada sumber limbah tersebut dan kelompokkan
limbah tersebut berdasarkan wujudnya
5. Carilah informasi melalui buku, koran atau internet mengenai macam – macam
limbah yang terdapat pada sumber – sumber penghasil limbah lainnya dan
kelompokkan kembali limbah tersebut berdasarkan wujudnya
6. Tentukan limbah yang dapat dimanfaatkan dengan cara pemanfaatannya

Hasil pengamatan :

TABEL 1.PENGELOMPOKKAN LIMBAH BERDASARKAN SENYAWA

No Sumber Contoh Pengelompokkan


Limbah Organik Limbah
.
Anorganik

9
Pembahasan

1. Berdasarkan jenis senyawa limbah dapat dikelompokkan menjadi limbah ..... dan
limbah ....
2. Apakah perbedaan dari limbah organik dan limbah an organik?
3. Jelaskanlah contoh pemanfaatan limbah organik dan limbah an organik dalam
kehidupan sehari – hari!
4. Diantara sumber penghasil limbah, manakah yang paling banyak menghasilkan
limbah?
5. Jelaskan cara – cara pemanfaatan limbah yang dapat dilakukan dalam kehidupan
sehari – hari!
6. Buatlah bagan konsep pengelompokkan limbah berdasarkan hasil pengamatan yang
telah kalian lakukan!

TABEL 2.PENGELOMPOKKAN LIMBAH BERDASAR WUJUD

No Sumber Berdasarkan wujudnya


Padat Cair Gas
.

10
KEGIATAN 2

MENGAMATI LIMBAH B3

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak
atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk
limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan
lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan
penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki
salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan ologi
dapat diketahui termasuk limbah B3

11
GAMBAR 7 LIMBAH B3
http://riaupos-forus.blogspot.co.id/2011/12/awas-limbah-b3-ia-dekat-dengan-anda.html

Anda amati lingkungan sekitar dan carilah limbah B3 berdasarkan sumbernya tuliskan
hasilnya pada tabel 3 ini

TABEL 3.PENGELOMPOKKAN LIMBAH B3

NO SUMBER
JENIS
.
DOMESTIK INDUSTRI PERTANIAN PERTAMBANGAN
LIMBAH B3

KEGIATAN 3
EVALUASI SOAL
I. Pilihlah Jawaban Yang Benar
1. Limbah yang berasal dari mahluk hidup disebut limbah…..
a.an-organik
b.organik

12
c.cair
d.padat
e.gas
2. Yang merupakan contoh limbah an-organik adalah…..
a. kotoran hewan
b. nasi basi
c.plastik
d. kulit buah
e. makanan sisa
3.Limbah domestic, limbah industry dan limbah pertanian merupakan pengelompokkan
limbah berdasarkan…
a.senyawa
b.wujud
c.B3
d.sifat
e.unsur
4. Suatu zat yang dapat dikelompokkan menjadi limbah mudah meledak bila menghailan
gas dan meledak pada suhu…..
a.250 C
b.300 C
c. 1000 C
d. 1200 C
e. 900 C
5.Contoh limbah yang tidak dapat didaur ulang adalah…..
a.air
b.besi
c.cat
d.plastik
e.daun

II. Pertanyaan Limbah

13
1. Apakah yang dimaksud dengan Limbah?
2. Berdasarkan jenis senyawa limbah dapat dikelompokkan menjadi limbah ..... dan
limbah ..
3. Apakah perbedaan dari limbah organik dan limbah an organik?
4. Jelaskanlah contoh pemanfaatan limbah organik dan limbah an organik dalam
kehidupan sehari – hari!
5. Pengelompokkan limbah berdasarkan Wujudnya terdiri atas limbah, padat masing-
masing dapat dikelompokkan kedalam berapa kelompok? Jelaskan!
6. a. Sebutkan macam Limbah gas yang terdapat di udara?
b.Jelaskan sifat masing-masing gas tersebut!
7. Jelaskan pengelompokkan limbah cair?
8. Jelaskan macam-macam Limbah berdasarkan sumbernya?
9. Apakah kriteria jenis-jenis Limbah termasuk ke dalam Limbah B3? Jelaskan!
10. Sebutkan dan jelaskan kriteria contoh senyawa limbah B3 yang dapat digolongkan
kedalam limbah bersifat reaktif?

14
BAGAN 1.PENGELOMPOKKAN LIMBAH

15
2. PENANGANAN LIMBAH

KOMPETENSI DASAR :
4.6. Melakukan penanganan limbah di lingkungan sekitar

INDIKATOR
4.6.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penanganan limbah di lingkungan
sekitar
4.6.2 Melakukan penanganan limbah di lingkungan sekitar

A. Pengolahan Limbah Cair


Pengolahan Limbah cair terdiri atas:
1. Pengolahan Primer
Pengolahan Primer terdiri atas tahapan:
 Penyaringan ( screening) dilakukan untuk menyisihkan bahan – bahan padat
berukuran besar yang terdapat dalam limbah. Alat yang digunakan adalah
jeruji saring.
 Pengolahan awal ( Pretreatment) berfungsi untuk memisahkan pasir dan
partikel padat yang berukuran besat dengan menggunakan tangki / bak ( grit
chamber).
 Pengendapan adalah tahapan yang utama dalam pengolahan limbah dengan
cara mendiamkan limbah cair agar partikel – partikel padat yang tersuspensi
dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki yang akan membentuk
lumpur.
 Pengapungan ( flotation) dilakukan untuk membuang polutan berupa
minyak atau lemak dengan menggunakan alat yang menghasilkan gelembung
– gelembung udara berukuran kecil yang membawa partikel – partikel
minyak dan lemak sampai ke permukaan air limbah

16
GAMBAR 8.PROSES PENGOLAHAN PRIMER
Sumber: IPA SMK Kelas XI Penerbit Erlangga

2.Pengolahan Skunder
Pengolah skunder terdiri atas tahapan:
 Trickling filter
Metode ini dibantu pengolahan limbahnya dengan menggunakan bakteri aerob
untuk mendegradasi bahan organik yang melekat dan tumbuh pada lapisan media
kasar. Lapisan media kasar yang digunakan adalah serpihan batu dan plastic
dengan ketebalan 1-3 m.
 Activated sludge
Dilakukan dengan menyalurkan lumpur aktif. Limbah cair disalurkan ke dalam
sebuah tangki dan dicampurkan dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob yang
dibantu dengan pemberian gelembung udara untuk aerasi.
 Treatment ponds / lagoons
Kolam perlakuan atau treatment ponds adalah pengolahan limbah cair yang
berbentuk kolam. Cara kerja relatif lambat,limbah cair ditempatkan dalam kolam
terbuka , algae yang tumbuh di permukaan kolam akan berfotosintesis
menghasilkan oksigen yang digunakan oleh bakteri aerob untuk proses penguraian
/ degradasi bahan organik dalam limbah.
3.Tersier
Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih
terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan atau

17
masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan
dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umumya zat yang
tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun
sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman.
Metode yang digunakan saringan pasir ( sand filter), saringan multimedia, precoal
filter , microstaining, vacum filter, penyerapan ( adsorpsion) dengan karbon aktif,
pengurangan besi dan mangan dan osmosis bolak balik.

GAMBAR 9.PENGOLAHAN LIMBAH SEKUNDER


http://slideplayer.info/slide/3290114/Sumber:

4. Desinfeksi
Desinfeksi ( Desinfection) bertujuan untuk membunuh atau mengurangi
mikroorganisme patogen yang terdapat dalam limbah cair . Metode yang

18
digunakan diantaranya penambahan klorin ( klorisasi) , penyinaran sinar
ultraviolet ( UV), atau dengan ozon ( O3).
5.Lumpur
Pengolahan lumpur ( Sludge Treatment) dilakukan dengan mengolah lumpur hasil
endapan polutan. Metode yang digunakan diurai / dicerna secara anaerob ( anaerob
digestion) , disalurkan dengan dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan,
dijadikan pupuk kompos atau dibakar.

B.Pengolahan Limbah Padat


Pengolahan limbah padat terdiri atas:
1. Penimbunan
Dua metode penimbunan yaitu penimbunan terbuka ( open dumping) dan sanitary
landfill. Pada metode penimbunan terbuka sampah dibiarkan ditimbun dalam tempat
terbuka yang dikenal dengan TPA, sedangkan pada sanitary landfill sampah ditimbun
dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
perembesan limbah ke tanah
2.Insinerasi
Metode pembakaran sampah dengan menggunakan alat yang disebut insinerator.
Kelebihan insinerasi volume sampah berkurang sangat banyak dan menghasilkan
panas dan listrik. Kelemahan dari insinerasi adalah biaya operasi yang mahal.

.
GAMBAR 10.ALAT INSINERATOR
http://www.jakarta-propertindo.com/assets/uploads/2016/07/
3. Pembuatan Kompos
Yaitu memanfaatkan sampah organik yang diuraikan oleh mikroorganisme tertentu.
Pembuatan kompos dapat dibantu dengan menggunakan kompos yang telah jadi, kultur
mikroorganisme atau cacing tanah.

19
Membuat kompos merupakan bentuk dari recycle, salah satu unsur dari 3R. Sehingga
dengan mengolah sampah menjadi kompos berarti ikut membantu mengurangi
permasalahan yang disebabkan sampah. Selain itu, kompos yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan langsung sebagai media tanam ataupun pupuk organik.

4. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses pemanfatan bahan bekas menjadi bahan baru yang bertujuan
mencegah adanya sampah yang berlebihan menjadi sesuatu yang berguna,
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, dan emisi gas rumah kaca. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan
komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses
hierarki sampah 3R (Reduce : mengurangi, Reuse : menggunakan kembali, Recycle :
mendaur ulang ).

C.PENGOLAHAN LIMBAH GAS


Pengolahan limbah gas secara teknis dilakukan dengan menambahkan alat bantu yang
dapat mengurangi pencemaran udara. Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari
limbah berupa gas atau materi partikulat yang terbawah bersama gas tersebut. Berikut
akan dijelaskan beberapa cara menangani pencemaran udara oleh limbah gas dan materi
partikulat yang terbawah bersamanya.
1. Mengontrol Emisi Gas Buang
Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan
hidrokarbon dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida
dapat dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara
desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber).
    Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan
cara menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon
dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat
pengubah katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
·     2.   Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan
a.  Filter Udara

20
Filter udara bertujuan agar gas yang keluar dari cerobong tidak ikut terlepas ke
lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong. Filter
udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh 
(sudah penuh dengan abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.
Jenis filter udara yang digunakan disesuaikan dengan sifat gas buangan yang keluar
dari proses industri, apakah berdebu banyak, bersifat asam, atau bersifat alkalis dan
lain sebagainya
b.  Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut
dalam gas buangan atau udara dari pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap
siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja
dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif  
“berat” akan jatuh ke bawah.Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh
siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel
tersebut diendapkan.
c.  Filter Basah
Filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter basah adalah
membersihkan udara kotor dengan menyemprotkan air dari bagian atas , sedangkan
udara kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air,
maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
d.  Pegendap Sistem Gravitasi
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran
partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini yaitu
dengan mengalirkan udara kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga
pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), akan jatuh
terkumpul di bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan
tergantung pada dimensi alatnya.
e.  Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam
jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air.
Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini
sudah relatif bersih.

21
D.PENANGANAN LIMBAH B3
       Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat dengan bebas ditimbun, dibakar
atau dibuang ke lingkungan , sebab mengandung bahan yang membahayakan manusia dan
makhluk hidup lain. Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia
sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang daya racunnya.
Metode penanganan limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.
1.    Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi
Pengolahan limbah B3  dapat dilakukan secara kimia, fisik, atau biologi. Pengolahan
limbah B3 secara kimia atau fisik yang umumnya dilakukan dengan stabilisasi/
solidifikasi . stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia
dengan menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi untuk memperkecil atau
membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah, sebelum dibuang.
Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen,
kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.
Metode insinerasi (pembakaran) digunakan untuk memperkecil volume B3 tapi saat
melakukan pembakaran penting dilakukan pengontrolan agar gas beracun hasil
pembakaran tidak mencemari udara.
Proses pengolahan limbah B3 secara biologi dengan istilah bioremediasi dan
vitoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme untuk
mendegradasi/ mengurai limbah B3, sedangkan Vitoremediasi adalah penggunaan
tumbuhan untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah.
Kelebihan kedua metode ini adalah biaya yang diperlukan lebih murah dibandingkan
dengan metode Kimia atau Fisik. Kelemahannya proses Bioremediasi dan Vitoremediasi
merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk
membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. Karena menggunakan makhluk
hidup, proses ini dapat membawa senyawa-senyawa beracun ke dalam rantai makanan di
ekosistem.

2.  Metode Pembuangan Limbah B3


a.  Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection)
     Dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di
bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Limbah B3 ini akan
terperangkap dilapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air. Tetapi

22
tetap ada kemungkinan terjadinya kebocoran, korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan
akibat gempa sehingga limbah merembes kelapisan tanah.
b. Kolam penyimpanan (surface impoundments)
Limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang dibuat untuk limbah B3.
Kolam-kolam dilapisi lapisan pelindung untuk mencegah perembesan limbah. Ketika
air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar.
Kelemahan metode ini adalah butuh lahan yang luas. Limbah akan semakin tertimbun
dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya
senyawa B3 bersama  air limbah sehingga mencemari udara.
c.  Landfill untuk limbah B3 (secure landfils)
      Pada metode pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau
tong-tong yang dikubur dalam landfill dan didesain khusus untuk mencegah
pencemaran limbah B3. Landfill dilengkapi peralatan monitoring untuk mengontrol
kondisi limbah B3. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara
penanganan limbah B3 yang efektif. Kelemahan metode secure landfill membutuhkan
biaya operasi tinggi, ada kemungkinan terjadi kebocoran, dan tidak memberikan solusi
jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk.

GAMBAR 11.PENGOLAHAN LANDFILL


https://kimiaundip09.wordpress.com/2012/07/04/teknologi-pengolahan-limbah-b3/

23
KEGIATAN 4
Uji Kompetensi Penanganan Limbah
Jawab dan jelaskan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
1. A.Gambar di bawah ini merupakan jenis pengolahan limbah cair apa ?
B. Jelaskan tahapan-tahapan pengolahan limbah cair tersebut?

2. A. Gambar dibawah ini merupakan jenis pengolahan limbah sekunder yang mana?
B.Jelaskan tahapan-tahapan pengolahan limbah sekunder tersebut?

3. A. Gambar dibawah ini merupakan jenis pengolahan limbah sekunder yang mana?
B.Jelaskan tahapan-tahapan pengolahan limbah sekunder tersebut?

24
4. A. Gambar dibawah ini merupakan tahap pengolahan limbah sekunder yang mana?
B.Jelaskan tahapan-tahapan pengolahan limbah sekunder tersebut?

25
5. A. Gambar di atas merupakan gambar pengolahan limbah padat yang mana?
B. Jelaskan kelebihan dan kelemahan metode ini?

6. A. Gambar diatas merupakan tahap pengolahan limbah dengan cara apa?


B. Apa kelebihan dan kelemahan metode ini?

26
7. A. Gambar diatas merupakan tahap pengolahan limbah B3 dengan cara apa?
B. Apa kelebihan dan kelemahan metode ini?

27
KEGIATAN 5
MEMBUAT KOMPOS DARI SAMPAH, CARA SEDERHANA

I. JUDUL : Kompos Sederhana


II. TUJUAN : Memiliki keterampilan membuat kompos dari sisa sampah
organik
Sampah bisa dijadikan sebagai bahan baku kompos, langkah pertama yang harus kita
lakukan adalah melakukan pemisahan sampah organik dengan sampah an-organik.
Sampah organik dapat dibuat menjadi kompos hanya dalam waktu dua minggu, sisanya
memerlukan waktu lebih lama. Sisanya sebanyak 15-20 persen sampah organik yang tak
terurai akan dibakar dan arangnya bisa dimanfaatkan untuk menaikkan pH tanah dan
mengikat unsur logam berat yang beracun.
Ada cara yang lebih mudah untuk membuat pupuk di rumah, dikenal ada dua macam
pupuk alami yang dikenal dengan pupuk kandang dan kompos. Pupuk kandang diperoleh
dari kotoran hewan yang telah kering dan tidak berbau. Kotoran yang berasal dari
pemakan tumbuhan lebih banyak kandungan gijinya bagi tanah dan tumbuhan. Sebagai
bahan pembuat kompos banyak didapat dari limbah dapur seperti sisa potongan sayuran,
kulit buah-buahan dan daun-daunan kering.
Cara sederhana yaitu dengan sistem heap (menimbun), metode seperti ini tidak perlu
menimbunnya di dalam tanah. Kita cukup menyediakan sebuah wadah besar misal drum.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Wadah kompos seperti drum dan ember
2. Pencacah sampah
3. Ayakan
Bahan:
1. Bahan-bahan organik seperti: sekam, jerami, sisa sayuran, kulit buah-buahan dan
daun-daun kering.
2. Cacing tanah atau Lumbricus rubellus.Jenis cacing ini dapat ditemukan dibawah
guguran daun atau tumpukan kotoran ternak dan tidak menggali jauh kedalam
tanah.Jenis cacing ini lapisan atasnya berwarna merah kecoklatan dan bagian
bawahnya berwarna lebih pucat kekuningan.Panjang 60-150 mm, diameter 4-6 mm.
Masa hidup 179 hari antara 682-719 hari.

28
IV. CARA KERJA
1. Sediakan wadah
2. Berilah pasir pada bagian bawah
3. Masukkan tanah gembur diatasnya
4. Masukkan bahan-bahan organik pembuat kompos
5. Lumuri dengan kotoran hewan
6. Masukkan juga cacing nya
7. Beri lubang pada bagian sisi dan bawah wadah kompos nya
8. Taruh kembali bahan-bahan serupa sesuai urutan dengan takaran yang sama. 1:1:1
antara pasir, tanah dan kompos.
9. Aduklah setiap 5 hari sekali
10. Hasil dapat dilihat selama 2 sampai 4 minggu

Lakukan kegiatan membuat kompos sederhana tersebut di lingkungan rumahmu

1. Bertujuan untuk apakah pembuatan kompos ini


dari sampah organic ini?
2. Organisme apakah yang berperan dalam
pembuatan kompos?
3. Berdasarkan pengamatan mu, berapakah waktu
yang dibutuhkan sampai terbentuknya kompos?
4. Buatlah kesimpulan dari pembuatan kompos
yang telah kamu buat itu!

TABEL 4.ASPEK PENILAIAN MEMBUAT KOMPOS

No Kelompok Aspek yang dinilai


. Penyusunan alat dan Kemampuan Kemampuan
bahan yang benar mengaduk sampah mengukur bahan
organik yang tepat
1 1

2 2

3 3

4 4

29
5 5

6 6

3.POLUSI DAN PENANGANAN DAMPAK POLUSI

KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis polusi di lingkungan sekitar

INDIKATOR
3.7.1 Menjelaskan polusi di lingkungan sekitar
3.7.2 Menentukan prosedur penanganan polusi di lingkungan sekitar
3.7.3 Menganalisis polusi di lingkungan sekitar

A. Pengertian Polusi
Menurut UU RI no.23 tahun 1997 , pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/ atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Polusi adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
No.4 Tahun 1982).
Polutan
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut dengan polutan.Suatu zat
dikatakan sebagai polutan apabila keberadaannya merugikan bagi mahluk hidup.
Polutan Biologi disebut juga dengan polutan mahluk hidup, contoh; bilatung pada sampah.
Polutan Kimia adalah polutan yang bersifat zat, contoh; limbah yang mengandung gas
CO2, CFC dan pestisida.
Polutan energi disebut juga polutan fisik contoh; panas dan radiasi.
Suatu zat disebut sebagai polutan bila:
1. Berada pada waktu yang tidak tepat

30
2. Jumlahnya melebihi jumlah normal
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
1. Merusak untuk sementara, bila bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi
2. Merusak dalam jangka waktu lama
Berdasarkan keberadaannya di lingkungan, polusi dapat dibedakan menjadi polusi udara,
polusi air, dan polusi tanah, dan polusi suara.

B. Polusi Udara
1. Pengertian Polusi Udara
Polusi udara adalah keberadaan satu atau lebih bahan pencemar berupa zat padat, cair dan
gas yang masuk ke atmosfer baik secara alami atau akibat perbuatan manusia yang dalam
jumlah dan waktu tertentu dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar/ polutan primer dan
pencemar/ polutan sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang
ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida dan Sulfur
dioksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] dan
Sulfur trioksida adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3
polutan per m3 udara. Ganguan alami yang menyebabkan polusi misalnya, debu yang
beterbangan, virus, jamur, kebakaran hutan dan letusan gunung berapi.
2. Polutan Udara dan Dampaknya
Jenis pencemar udara yang sering ditemukan diantaranya yang menyebabkan gangguan
kesehatan antara lain:
a.Karbon Monoksida (CO)
CO bersifat tidak berbau, tidak berasa,dan tidak berwarna. Merupakan hasil pembakaran
yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Polutan karbon yang
mencemari udara ini umumnya berwujud gas dan padat.Misalnya, asap yang dihasilkan
dari sarana kendaraan bermotor, dan pembakaran bahan bakar minyak.
Bila gas ini terhirup oleh manusia akan bereaksi dengan haemoglobin pada sel darah
merah yang menghalangi pengangkutan oksigen karena Fe dalam haemoglobin yang

31
berfungsi mengikat oksigen dalam darah berikatan dengan gas karbon monoksida (CO).
Fe mempunyai kemampuan mengikat CO lebih besar dibandingkan dengan kemampuan
untuk mengikat oksigen.
Dampak yang ditimbulkan antara lain menyebabkan sakit kepala, rasa mual, pingsan,
kerusakan otak, gangguan penglihatan dan kematian bila jumlahnya sudah mencapai
16,50% dalam darah.

GAMBAR 12.ASAP KENDARAAN


https://alamendah.org/2014/09/22/gambar-pencemaran-udara-di-indonesia/

b.Karbon dioksida (CO2)


CO2 bersifat tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.Berasal dari asap yang
dihasilkan dari pabrik, mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batu bara, minyak
bumi), pembakaran kayu dan respirasi.
Karbon dioksida merupakan zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam proses foto
sintesis yang membantu menghasilkan glukosa dan oksigen. Tumbuhan dapat
menyerap CO2 di udara, jika CO2 di udara berlebihan akan mengganggu proses
fotosintesis sehingga oksigen yang akan dihasilkan tumbuhan dalam proses
fotosintesis menjadi berkurang.
Efek Rumah Kaca
Terjadi bila CO2 bersama debu mikroorganisme dan air berkodensasi membentuk
awan. Awan bersifat dapat ditembus oleh cahaya tetapi tidak dapat ditembus oleh
energi panas, akibatnya temperatur udara yang dekat dengan permukaan bumi akan
meningkat disebut juga dengan Pemanasan Global.
Dampak

32
Tingginya kadar CO2 di udara mengakibatkan suhu udara menjadi tinggi yang akan
memengaruhi kehidupan mahluk hidup.Perubahan iklim ini disebut dengan “green
house effect” ( efek rumah kaca). Kadar CO2 yang tinggi berdapak negatif pada
peredaran darah, gangguan pada sistem saraf pusat dan pernapasan manusia menjadi
lebih cepat.
c. CFC
CFC bersifat tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas khloro fluoro
karbon ( disingkat CFC) digunakan untuk pendingin pada lemari es, gas pendorong
(aerosol) pada botol semprot, misal pada hair spray dan untuk AC (Freon). Lapisan
ozon merupakan lapisan gas yang menyelimuti bumi yang berfungsi sebagai
pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Jika gas CFC ini mencapai lapisan
stratosfer akan mengakibatkan lapisan ozon berlubang. CFC berikatan dengan ozon
menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon sehingga terjadi radiasi cahaya ultraviolet
mencapai permukaan bumi.
Dampak
Lapisan ozon yang menipis mengakibatkan kanker kulit, kanker mata, kematian dan
tumbuhan menjadi kerdil.
d.Sulfur Oksida (SO2)
Unsur belerang murni tidak menimbulkan masalah polusi udara.Tapi oksida belerang
(SO) yang terdiri dari belerang oksida (SO2) dan belerang trioksida (SO3)
menimbulkan masalah polusi bila tercemar di udara.Sulfur oksida bersifat dengan bau
yang kuat dan tidak berwarna. Berasal dari hasil pembakaran fosil (minyak, batubara),
pencairan bijih yang mengandung sulfur.
Polutan sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
Sulfur trioksida bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat yang mengakibatkan
terjadinya hujan asam dengan pH <5.
Dampak dari hujan asam
Asam sulfat mudah bereaksi dengan benda-benda lain, mengakibatkan berkaratnya
benda-benda dari logam, menggugurkan daun pada tumbuhan, menurunnya pH tanah
sehingga akan mempengaruhi kualitas air, gangguan pernapasan, mata berair batuk,
bronchitis dan mengakibatkan bayi lahir prematur.

33
GAMBAR 13.PROSES HUJAN ASAM
https://berkelakar.wordpress.com/2014/12/17/mengenal-pengertian-penyebab-dan-
dampak-hujan-asam/oses Hujan Asam

e.Timbal (Pb)
Timbal berasal dari bahan bakar kendaraan bermotor yang mengandung timbal,
sampah kaleng, cat, pewarna dan pestisida yang mengandung timbal. Logam Pb
dengan konsentrasi lebih besar 15 mg dalam darah dianggap berbahaya bagi
kesehatan.Pb yang tertelan melalui saluran pencernaan sekitar 8% dan melalui
saluran pernapasan kira-kira 30%.
Dampak
Pada wanita hamil menyebabkan kematian janin, pada anak – anak menyebabkan
cacat mental pada orang dewasa menyebabkan hipertensi, memengaruhi saraf pusat
dan ginjal.

GAMBAR 14.DAMPAK POLUSI UDARA PADA KESEHATAN MANUSIA


https://www.slideshare.net/herudermawan104/kelompok-1-34791755

34
f.Partikel
Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama dengan bentuk pencemar
lainnya.
Partikel meliputi berbagai bentuk:
a. Aerosol, partikel yang melayang dan menghamblur,misal semprotan rambut dan oli.
b. Fog, aerosol dengan bentuk butiran air yang ada di udara, misal: embun
c. Smoke,aerosol yang merupakan campuran cairan dan padatan yang melayang
diudara, misal: asap
d. Plume, berasal dari asap pabrik, misal: cerobong asap pabrik
e. Mist, berasal dari butiran zat cair yang melayang diudara.

3. Penanganan Polusi Udara


Beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah polusi udara antara lain:
 Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita.Bila lahan sempit
gunakanlah pot untuk bercocok tanam. Dengan banyaknya tumbuhan akan
menghasilkan oksigen dan membantu penyerapan karbon dioksida.
 Menggunakan sarana transportasi umum guna mengurangi penyumbang karbon
monoksida yang tinggi.
 Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau
delman. Jika menggunakan mobil atau motor, lakukan selalu pengecekan supaya
mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi
pembuangan di kendaraan Anda baik.
 Mengurangi pemakaian Ac dan gunakan Ac yang hemat energy dan Non CFC.
 Menggunakan energy alternative guna menghemat energy, misal menggunakan
sepeda motor yang menggunakan tenaga surya.
 Mengurangi penggunaan parfum dengan cara disemprot karena akan menjadi
penyumbang karbon dioksida.
 Tidak membuang sambah sembarangan
 Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan
plastik atau styrofoam.
 Menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet) karena
akan menambah jumlah sampah.
 Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan
keran terus-menerus. Hemat air bersih.
 Menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang terbuat dari
kertas.
 Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian
hari.
 Menggunakan bensin bebas timbal
 Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar
menimbulkan zat beracun.
 Tidak merokok

35
B.Polusi air
1. Pengertian Polusi Air
Polusi air disebabkan oleh polutan. Air dikatakan tercemar jika terjadi perubahan baik
secara fisika, kimia maupun biologi sehingga air tidak dapat dipergunakan sesuai dengan
peruntukkannya. Polusi air adalah perubahan keadaan suatu air akibat ulah manusia.
2. Polutan Air dan Dampaknya
Berdasarkan asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan
antara lain:
a.Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga merupakan sumber pencemar air dapat berbentuk bahan organic
(misal sisa sayur-sayuran, makanan, air buangan dll) bahan ini lebih mudah diuraikan
dan akan mengalami pembusukkan, selain itu dapat berbentuk bahan anorganik seperti
kaca, botol dan plastik.Saat ini banyak orang tidak menyadari dampak dari sampah yang
dibuang sembarangan sehingga akan mencemari sistem drainase air.
Kotoran manusia : Kotoran manusia yang berasal dari saluran pembuangan yang
langsung ke sungai mengakibatkan kadar oksigen dalam air berkurang dan menimbulkan
berbagai jenis penyakit seperti diare atau muntaber yang disebabkan oleh masuknya
bakteri Escherichia coli yang tidak terkendali ke perairan .

b. Limbah Pertanian
1).Fosfat
Dampak Fosfat akan mengakibatkan proses pertumbuhan tanaman air yang berlebihan
apabila penggunaan pupuk dan deterjen digunakan secara berlebihan. disebut dengan
eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan alga yang
pesat, mengakibatkan tanaman air yang ada didalamnya terhalang untuk melakukan
fotosintesis.
2).Insektisida
Penggunaan insektisida pada lahan pertanian yang dibuang ke sungai dan perairan,
mengakibatkan polusi. Insektisida sulit diuraikan oleh mikroorganisme dan ada yang
bisa terurai tapi membutuhkan waktu yang lama penguraiannya tergantung jenis
insektisidanya. Dampak Insektisida sering dicampur dengan minyak bumi sehingga
air yang tercemar tertutup oleh lapisan minyak, yang mengakibatkan menurunnya
kandungan oksigen dalam air.Jenis insektisida dengan menggunakan DDT untuk

36
memberantas hama, apabila penggunaannya berlebihan mengakibatkan pencemaran
air. DDT zat ini larut dalam lemak sehingga mudah berpindah dari lingkungan ke
jaringan lemak yang mengakibatkan terakumulasi baik pada tumbuhan maupun hewan
melalui proses rantai makanan.
3).Limbah industri
Limbah hasil industri ikut mencemari perairan bila pembuangan dilakukan secara
langsung ke sungai tanpa melewati proses pengolahan terlebih dahulu. Misal:
penggunaan timbal pada bahan bakar kendaraan, merkuri, minyak bumi dll.
4)Minyak bumi
Minyak bumi yang mencemari air umumnya berasal dari kapal laut, kebocoran kapal
pembawa minyak bumi dan buangan pabrik. Minyak bersifat tidak larut dalam air
sehingga minyak yang mencemari air akan terapung di permukaan air. Lapisan
minyak yang menutupi permukaan air ada yang dapat terurai oleh mikroorganisme
tertentu tetapi memerlukkan waktu lama untuk menguraikannya.
Dampak dari tumpahan minyak dapat menyebabkan kematian bagi makhluk hidup di
perairan, menghalangi difusi oksigen ke dalam air, mengganggu proses fotosintesis.
5).Merkuri ( Hg)
Merkuri digunakan untuk cat, plastic, industri kertas, kosmetik, penggunaan dalam
membuat alat-alat listrik, dan pembuatan baterei. Merkuri yang digunakan secara
langsung akan mengakumulasi dalam tubuh makhluk hidup melalui proses rantai
makanan. Limbah yang mengandung merkuri yang dibuang langsung ke sungai akan
terserap oleh tumbuhan air, mikroorganisme yang akan dimakan oleh ikan. Ikan akan
dimakan oleh manusia sehingga merkuri akan menumpuk (terakumulasi) di dalam
tubuh manusia. Dampak menyebabkan janin menjadi cacat pada wanita hamil,
kerusakan sel, kerusakan ginjal, saraf, jantung, dan sakit kepala. Kerusakan tubuh
yang disebakan oleh merkuri bersifat permanen dan sulit disembuhkan.

TABEL 5.JENIS POLUTAN AIR

Jenis Polutan Sumber


No
.
1. Agen penyebab penyakit Limbah buangan rumah tangga, buangan
hewan

37
2. Limbah yang membutuhkan oksigen Kotoran hewan dan manusia, limbah industri,
aliran buangan perkotaan
3. Bahan kimia organik
Minyak Buangan mesin dan kendaraan bermotor,
kebocoran pipa, tumpahan tangki dan sumur
minyak
Pestisida dan herbisida Lahan pertanian dan perkebunan
Plastik Rumah tangga dan industri
Deterjen Rumah tangga dan industri
Senyawa – senyawa berklorin Industri kertas dan industri lainyang
melakukan pemutihan (bleaching)
4. Bahan kimia anorganik
Senyawa asam Pertambangan, limbah industri, pengendapan
asam
Garam – garaman Irigasi pertanian, pertambangan, limbah
industri, ladang minyak, aliran buangan dari
perkotaan
Timbal Bahan bakar yang mengandung timbal,
pestisida, peleburan timbal
Merkuri Limbah industri, fungisida
Nutrien tumbuhan Pertanian, industri pengolahan makanan,
(fosfat dan nitrat) fosfat yang terkandung dalam deterjen
Sedimen Erosi tanah
Bahan radioaktif Batuan, tambang uranium, pembangkit tenaga
nuklir
Panas Air pendingin dari industri dan pusat
pembangkit tenaga listrik
Sumber:IPA SMK Penerbit Erlangga

3.Penanganan Polusi Air


Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi polusi air adalah:
 Menggunakan pupuk organic dan kompos untuk menghindari perembesan masuk ke
dalam air.Untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan fospat. Kompos dan

38
pupuk organik dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah juga dapat
memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi
 Mengembangbiakkan musuh alami dan parasitoid untuk membasmi hama yang lebih
aman bagi lingkungan. Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak
menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman..
 Janggan menggunaan bahan peledak dan residu saat menangkap ikan, lebih baik
menggunakan jala dan pancing di samping lebih higienis juga tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik.
 Tidak membuang sampah ke selokan dan sungai sebaiknya kelola limbah rumah
tangga dengan baik dan benar.Sampah organic bisa dimanfaatkan menjadi kompos
dan sampah an-organik bisa didaur ulang.
 Mengurangi pemakaian detergen dan pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan
dapat terurai di alam secara cepat.
 Limbah cair dari pabrik sebaiknya disaring, diencerkan, diendapkan dan dinetralkan
dulu sebelum dibuang ke sungai.
 Pembangunan kawasan industry disertai perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan).
 Syarat untuk kawasan industri yaitu telah memiliki instalasi pengolahan limbah, jauh
dari pemukiman warga, serta seminimal mungkin menghasilkan limbah.
 Rumah sakit dan peternakan harus memiliki bak penampungan limbah (septi tank)
untuk menampung limbah yang dihasilkan.
 Setiap rumah wajib memiliki septic tang.
 Jika terjadi tumpahan minyak di pantai harus segera dibersihkan sebelum
menimbulkan dampak lebih luas.
 Menggiatkan gerakan penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan
areal resapan air pada kawasan-kawasan penyangga untuk mencegah terjadinya
banjir.

C.Polusi Tanah
1. Pengertian Polusi Tanah
Polusi tanah adalah masuknya bahan pencemar atau polutan didalam tanah yang
memberikan dampak negative bagi lingkungan dan kehidupan mahluk hidup sekitarnya.
2. Polutan Tanah
Sumber dan dampak
Polusi tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran, antara lain:
a. Plastik
Plastik berasal dari produk industri dan sampah rumah tangga . Plastik sulit
dihancurkan sangat kuat dan kenyal. Jika mencemari tanah akan sulit terurai,
banyaknya plastik yang tertimbun dalam tanah akan menghambat pertumbuhan
tanaman
b. Pestisida

39
Pestisida dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu : pestisida yang mudah larut dan
yang sulit larut . Jenis pestisida yang sulit larut diserap oleh butir – butir tanah halus
ke tempat lain. Jenis pestisida awalnya bertujuan membunuh serangga yang
merugikan tapi penggunaan yang berlebihan mengakibatkan ikut terbunuhnya bakteri
dalam tanah yang membantu fiksasi nitrogen.Pestisida juga dapat menimbulkan
masalah pada persediaan air dan kesehatan
c. Detergen
Deterjen bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan), penggunaan
berlebihan dan dibuang langsung akan merembes kedalam tanah mengakibatkan
terakumulasinya detergen secara tidak langsung pada tumbuhan dan hewan melalui
proses rantai makanan

TABEL 6.JENIS POLUTAN TANAH

No Polutan Contoh Sumber


.
1. Limbah padat ( sampah) Kertas, plastik, sisa makanan Domestik, industri,
pertanian dan lain – lain
2. Logam berat Kadmium, timbal, tembaga Industri, pertambangan
3. Pestisida Insektida, herbisida Pertanian
4. Pupuk Nitrogen, fosfat, dan garam Pertanian
mineral
Sumber:IPA SMK Penerbit Erlangga

40
GAMBAR 15.POLUSI TANAH
http://www.artikelsiana.com/2015/03/upaya-mengatasi-pencemaran-tanah-cara.html

3.Penanganan Polusi Tanah

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah yaitu:
a. Senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan
dibakar sebelum dibuang ke tanah.
b. Lakukan proses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.
e. Limbah deterjen jangan dibuang ke tanah, tapi ditampung dalam bak penampungan
untuk dilakukan pengendapan, penyaringan, dan penjernihan.
f. Penggunaan pestisida sesuai dosis yang telah ditentukan.
g. Penggunaan pupuk anorganik tidak berlebihan pada tanaman.
h. Menanam tanaman, karena dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan
air, serta perakarannya dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi.

Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan
metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi.

a. Remediasi in situ
Remediasi in situ adalah pembersihan atau  pengolahan tanah terkontaminasi di lokasi
atau pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya
Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan kimia,
b. Remediasi ex situ
Remediasi ex situ yaitu pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu
unit pengolahan, dapat dilakukan dengan memisahkan bahan pencemar dari tanah,
penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat
menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi
ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.
c. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bertujuan untuk memecah atau

41
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).

D. Polusi Suara
1. Pengertian Polusi Suara
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidak tenangan makhluk hidup di sekitarnya.
  
2. Polusi Suara dan Dampaknya
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu
a. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
b. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau
ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, batang torsi, piston,
bearing, dan lain-lain.
c. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan
proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet,
flare boom, dan lain-lain.
Beberapa bunyi/suara yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB
atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

Dampak
Pencemaran suara pada organ tubuh manusia apabila suara tersebut terus menerus
menimbulkan perubahan berupa tekanan darah, kecepatan pernapasan, denyut nadi dan
kontraksi lambung. Jika kebisingan suara lebih dari 130 dB menyebabkan pusing.
Kebisingan diatas 150 dB menyebabkan tuli, sakit jantung dan gangguan saraf

42
3. Penanganan Polusi Suara
a. Gunakan alat peredam suara.
b. Mengelompokkan ruangan yang berpotensi keramaian agar tidak mengganggu ruangan
yang membutuhkan ketenangan 
c. Menjauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan (terutama
jalan)
d. Menggunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap suara (parket,busa
dilapis dengan kain, gipsum)
e. Membuat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan lantai ganda) 
f. Membuat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegah suara masuk
ke dalam bangunan (pagar tembok, pagar bukit dan tanaman).
g. Menjauhi letak rumah dari terminal, bandara ataupun stasiun.

KEGIATAN 6.
LATIHAN SOAL
NO. INDIKATOR BUTIR SOAL
1. 3.71 1. Apa yang dimaksud dengan polutan ?
2. 2. Jelaskan pengertian polusi !

43
3. 3.72 3.Apakah Pemakaian senyawa DDT secara berlebihan mengakibatkan
akumulasi pada tubuh mahluk hidup lewat rantai makanan?

4 3.72 4. Bagaimanakah proses terjadinya hujan asam berikut ini?

5 3.73 5. Jelaskan Penanganan Polusi air yang tepat?

44
KEGIATAN 7
LATIHAN SOAL
Lengkapilah tabel macam – macam polutan pencemaran udara di bawah ini!
No. Polutan Karateristik Contoh Sumber

1. Materi Partikulat Partikel padat dan partikel cair partikel tanah, Pembakaran dan
yang tersuspensi di udara. Materi patikel asbes, buangan industri
partikulat padat disebut debu, timbal,besi, dan
sedangkan materi partikulat cair timah
disebut kabut.

2. Nitrogen oksida Nitrogen dioksida merupakan gas ......... .....


yang berwarna cokelat kemerahan
di atmosfer dan bereaksi dengan
asam nitrat

3. ........ Gas tidak berwarna dengan bau ........ Pembakaran


yang kuat bahan bakar
industri,
menyebabkan
hujan asam

4. Karbon oksida ........ ...... Pembakaran


bahan bakar
industri,
kendaraan
bermotor

5. Hidrokarbon Senyawa yang hanya mengandung Metana (CH4) Asap rokok,


hidrogen dan karbon. Hidrokarbon Pembakaran
di atmosfer dapat mengalami bahan bakar
reaksi fotokimia ( reaksi yang industri,
dikatalis oleh cahaya matahari) kendaraan
membentuk senyawa – senyawa bermotor
formaldehid dan peroksi
asetilnitrat

6. Ozon Ozon yang terdapat di lapisan


stratosfer merupakan pelindung
bagi makhluk hidup di bumi dari
radiasi ultraviolet. Ozon yang
terdapat di lapisan troposfer
merupakan polutan yang terbentuk
dari reaksi fotokimia antara
senyawa hidrokarbon dan
hidrogen di atmosfer.

7. Timbal dan mangan ..... ..... Kendaraan


bermotor

KEGIATAN 8
LATIHAN SOAL
NO. INDIKATOR BUTIR SOAL KUNCI

45
1. 3.7.2 1.Contoh agen penyebab a. bakteri, virus 1.
penyakit 1.A
2.E
2. Bahan kimia organik b.bahan radioaktif
3.B
yang berfungsi sebagai 4.C
pembasmi hama di lahan 5.D
pertanian

3.Contoh polutan berupa c.tumpahan minyak


bahan an organik
4.Penyebab pencemaran d.merkuri
di laut
5.Penyebab peristiwa e.pestisida
pencemaran air di teluk
minamata

KEGIATAN 9

Amatilah berbagai contoh lingkungan kerja yang terdapat di sekitar kita yang terdapat dalam
gambar di bawah ini. Amatilah lingkungan kerja tersebut secara langsung jika
memungkinkan atau mencari informasi melalui berbagai sumber mengenai polutan yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja tersebut.

46
KEGIATAN 10

Lembar Kegiatan Aktiv Siswa:

DAMPAK OBAT NYAMUK PADA KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP

47
Bagi anda yang sering menggunakan obat nyamuk bakar sudahkah aman dalam
penggunaannya? Karena asap yang dihasilkan dari obat nyamuk berisikan polutan yang
dapat menjadi masalah kesehatan yang serius

Seberapa sering anda memakai obat nyamuk ? Apa mereknya ? apa jenisnya?
ampuhkah ? berapa harganya ? itulah pertanyaan yang sering mucul tentang
obat nyamuk, tapi berapa banyak yang bertanya AMANKAH ?
Saat ini terdapat begitu banyak pilihan obat nyamuk yang ada di pasaran. Misalnya,
berbentuk semprot,bakar, oles, maupun elektrik. Khasiat semua obat nyamuk adalah
mengusir & membunuh nyamuk. Yang membedakan hanyalah pada kemasan & kadar
konsentrasi bahan aktif/zat racunnya. Kandungan racun berbahaya dalam obat
nyamuk tergantung pada kadar konsentrasi racun & jumlah pemakaiannya. Berdasarkan
penelitian kerusakan terhadap paru-paru akibat satu keping obat nyamuk bakar setara dengan
kerusakan akibat 100 batang rokok.

I. TUJUAN

Melalui kegiatan ini siswa dapat :

 Menentukan variabel yang terlibat dalam percobaan

48
 Membuat rumusan masalah untuk mengarahkan penyelidikan
 Membuat hipotesis yang berhubungan dengan permasalahan pencemaran
 Merancang dan melakukan percobaan
 Menjelaskan tiga zat yang terkandung dalam obat nyamuk
 Menjelaskan penggunaan obat nyamuk yang aman untuk mengurangi dampak negative
nya bagi kesehatan
 Menjelaskan tiga jenis tumbuhan alternative obat alami pengusir nyamuk

A. Merencanakan Praktikum
II. PETUNJUK UMUM

Siswa kelas XI SMK sedang mempelajari dampak polutan obat nyamuk terhadap daya
tahan tubuh mahluk hidup, untuk mengetahui berapa lama waktu kontak zat pencemar
terhadap daya tahan tubuh terhadap polusi udara yang disebabkan oleh obat nyamuk
mereka melakukan suatu percobaan.

Tentukan variabel yang terlibat dalam kasus tersebut diatas:

a. Variabel bebas………………………………………………………………………….
b. Variabel
terikat………………………………………………………………………….

Berdasarkan variabel yang telah kamu tentukan, buatlah rumusan masalah yang akan
mengarahkanmu untuk melakukan percobaan
…………………………………………………...

…………………………………………………………………………………………….

Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang telah kamu


buat?.................................

……………………………………………………………………………………………..
.

Untuk membuktikan dugaannmu, tentunya kamu harus melakukan percobaan. Dengan


alat dan bahan yang tersedia di bawah ini:

1. Kantong plastik ukuran 1 kg

49
2. Obat nyamuk
3. Belalang dua ekor
4. Jam/Stopwatch
5. Korek api
6. Jarum untuk melubangi plastik

Berdasarkan alat dan bahan yang tersedia, susunlah langkah kerja apa yang dapat kamu
lakukan dalam percobaan tersebut?
……………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………

Dari langkah kerja yang telah kamu buat, isilah data yang kamu peroleh ke dalam bentuk
tabel pengamatan ini!

NO MENIT KE KONDISI BELALANG 1 KONDISI BELALANG 2

B. TES KREATIVITAS
III. Berdasarkan hasil pengamatan jawablah pertanyaan di bawah ini?
1. Apa yang menyebabkan belalang pada plastik yang diberi asap obat nyamuk lemah
kemudian pingsan?

50
Jawab……………………………………………………………………………………
.

…………………………………………………………………………………………

2. Mengapa belalang yang disimpan pada plastik yang sama tidak lemah/pingsan pada
waktu yang bersamaan? Jelaskan pendapatmu!

Jawab……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……....

3. Faktor-faktor apa saja yang dapat membedakan daya tahan tubuh belalang yang
digunakan dalam percobaan ini?

Jawab……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………..

4. Bagaimanakah cara yang aman dalam penggunaan obat nyamuk?

Jawab……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

5. Alternatif apa yang akan kamu lakukan untuk memberantas nyamuk, bila dengan
menggunakan obat nyamuk akan dapat mengakibatkan polusi udara bagi seluruh
anggota keluarga dirumahmu?

………………………………………………………………………………

TABEL 7.FORMAT PENILAIAN KINERJA PENGARUH OBAT NYAMUK

No. Aspek yang dinilai Kelompok


1 2 3 4 5
1. Mampu membuat menyusun alat dan bahan

51
2. Mampu menganalis percobaan dengan kehidupan
3. Interaktiv Tanya jawab
4. Kerja sama
5. Mampu mempresentasikan

Baik sekali =4
Baik =3
Cukup =2
Kurang =1

4.ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN


(AMDAL)

KOMPETENSI DASAR
3.8 Mengevaluasi AMDAL
4.8 Membuat laporan hasil evaluasi AMDAL pada lingkungan sekitar
INDIKATOR
3.8.1 Menjelaskan AMDAL
3.8.2 Menentukan prosedur AMDAL
3.8.3 Menganalisis AMDAL

52
3.8.4 Mengevaluasi AMDAL
4.8.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam mengevaluasi AMDAL pada
lingkungan sekitar
4.8.2 Membuat laporan hasil evaluasi AMDAL pada lingkungan sekitar

A. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)


1.Pengertian AMDAL
AMDAL atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan suatu usaha
dan/atau kegiatan.

2. Tujuan AMDAL
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha dan kegiatan
pembangunan atau proyek agar dapat berjalan secara sinambung tanpa merusak
lingkungan hidup. Kegiatan AMDAL ini dibuat saat mulai perencanaan proyek, yakni
sebelum pembangunan fisik (bangunan gedung, bendungan, saluran irigasi dan
sebagainya) dilaksanakan. Kegiatan yang akan dilaksanakan ini diperkirakan dapat
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Pengaruh terhadap lingkungan hidup yang dimaksudkan di sini adalah pengaruh dari aspek
fisik, kimia, ekologi, sosial ekonomi, social budaya dan kesehatan masyarakat. Kegiatan
AMDAL ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

3. Kegunaan AMDAL
Secara umum, keguanaan AMDAL sebagai berikut :
a. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
b. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha dan/ atau kegiatan.
c. Memberi masukan untuk penyusun desain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau
kegiatan.
d. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.

53
e. Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif.
f. Digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberi ijin usaha
dan/atau kegiatan.

4. Jenis AMDAL
Berikut ini adalah jenis AMDAL yang dikenal di Indonesia:
a. AMDAL Proyek Tunggal, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha/kegiatan
yang
diusulkan hanya satu jenis kegiatan.
b. AMDAL Kawasan, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang
diusulkan dari berbagai kegiatan dimana AMDAL menjadi kewenangan satu sektor
yang
membidanginya.
c. AMDAL Terpadu Multi Sektor, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau
kegiatan yang diusulkan dari berbagai jenis kegiatan dengan berbagai instansi teknis
yang
membidangi.
d. AMDAL Regional, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang
diusulkan terkait satu sama lain

5.Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib AMDAL


Pasal 23 Ayat (1) UUPPLH, menjelaskan kriteria usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam
dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi
sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;

54
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara.
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.

6. Dokumen AMDAL
Kegiatan AMDAL merupakan prasyarat yang harus dipenuhi dalam mengembangkan
usaha yang berdampak luas pada masyarakat. Dengan demikian AMDAL bagi
pemerintah daerah dimanfaatkan untuk bahan perencanaan pembangunan wilayah. Lewat
kegiatan AMDAL maka pemerintah daerah memiliki bahan yang cukup dalam
membantu masyarakat dalam rangka memutuskan rencana usaha dan menjamin
keberlanjutan usaha yang akan dikembangkan.
Kegiatan AMDAL melibatkan 4 dokumen, yakni :
a. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup. ( KA-ANDAL)
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta
kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan
dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan
batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan
metodologiyang akan digunakan untuk mengkaji dampak.
Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara
Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut
dengan proses pelingkupan. Beberapa contoh isi dari KA antara lain izin tata ruang,
izin prinsip lokasi, peta-peta terkait, dan lain-lain. Selain itu juga harus ada sosialisasi
dengan masyarakat sekitar berupa papan pengumuman
b. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak
penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah
diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat
dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Tujuannya untuk
menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya
dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran
dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
c. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan
dan perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari

55
rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa
terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi
akurasi prediksi dampak yang digunakan menanggulangi dampak penting
lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang
terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan
hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
Jadi, RKL ini berisikan upaya dari si pemrakarsa untuk meminimalisir dampak
lingkungan.
d. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ( RPL)
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat
perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari
rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa
terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi
akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.

B. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam AMDAL


Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
1.Pemerintah:
Pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu rencana kegiatan layak
atau tidak layak lingkungan. Keputusan kelayakan lingkungan ini dimaksudkan untuk
melindungi kepentingan rakyat dan kesesuaian dengan kebijakan pembangunan
berkelanjutan. Untuk mengambil keputusan, pemerintah memerlukan informasi yang
dapat dipertanggungjawabkan, baik yang berasal dan pemilik kegiatan/pemrakarsa
maupun dari pihak-pihak lain yang berkepentingan. Informasi tersebut disusun secara
sistematis dalam dokumen AMDAL. Dokumen ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL
untuk menentukan apakah informasi yang terdapat didalamnya telah dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan dan untuk menilai apakah rencana kegiatan tersebut dapat
dinyatakan layak atau tidak layak berdasarkan suatu kriteria kelayakan lingkungan yang
telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah.
2.Pemrakarsa:
Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan atau
kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemrakarsa inilah yang berkewajiban melaksanakan

56
kajian AMDAL. Meskipun pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain (seperti konsultan
lingkungan hidup) untuk membantu melaksanakan kajian AMDAL, namun tanggung
jawab terhadap hasil kajian dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan AMDAL tetap di tangan
pemrakarsa kegiatan.
3.Masyarakat yang Berkepentingan
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh oleh segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL. Masyarakat mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam AMDAL yang setara dengan kedudukan pihak-pihak lain yang terlibat
dalam AMDAL. Di dalam kajian AMDAL, masyarakat bukan obyek kajian namun
merupakan subyek yang ikut serta dalam proses pengambilan keputusan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan AMDAL. Dalam proses ini masyarakat menyampaikan
aspirasi,kebutuhan, nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dan usulan-usulan penyelesaian
masalah untuk memperoleh keputusan terbaik.

C.Prosedur AMDAL
Prosedur AMDAL terdiri dari :
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL. Yaitu menentukan apakah suatu
rencana kegiatan wajib menyusun amdal atau tidak
2. Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan Keputusan Kepala
BAPEDAL Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib mengumumkan rencana kegiatannya
selama waktu yang ditentukan dalam peraturan tersebut, menanggapi masukan yang
diberikan, dan kemudian melakukan konsultasi kepada masyarakat terlebih dulu
sebelum menyusun KA-ANDAL
3. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
Pelingkupan merupakan proses awal untuk menenentukan lingkup permasalahan
untuk mengidentifikasi dampak penting yang terkait dengan rencana kegiatan.
4. Penyusunan dan Penilaian KA-ANDAL
Proses penilaian KA-ANDAL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa mengajukan
dokumen KA-ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar
waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk memperbaiki atau menyempurnakan
kembali dokumennya.
5. Proses penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL.

57
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL
yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun,
pemrakarsa mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada Komisi Penilai
AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian
ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun
untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

BAGAN 2.PROSEDUR AMDAL


http://www.royandika.com/2013/02/pertanyaan-seputar-amdal-faq.html

D.Usaha Yang Wajib Memiliki AMDAL


Pasal 23 Ayat (1) UUPPLH, menjelaskan kriteria usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;

58
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam
dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi
sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara;
dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.
Pasal 23 Ayat (2) UUPPLH, Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan peraturan Menteri.

E. Evaluasi dampak dilakukan secara holistic


Evaluasi dampak dilakukan secara holistic sebagai:
– dasar untuk menelaah kelayakan lingkungan dari berbagai alternatif usaha atau kegiatan,
– arah pengelolaan dampak penting yang ditimbulkan.
 Yang dimaksud evaluasi dampak yang bersifat holistik adalah telaahan secara totalitas
terhadap beragam dampak penting lingkungan, dengan sumber usaha atau kegiatan
dampak. Beragam komponen lingkungan yang terkena dampak penting tersebut (balk
positif maupun negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan
mempengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana “pertimbangan” dampak peting bersifat
positif dan bersifat negatif. Dampak-dampak penting yang dihasilkan dari evaluasi
disajikan sebagai dampak-dampak penting yang harus dikelola.

59
KEGIATAN 11
LATIHAN SOAL

NO BUTIR SOAL SKOR


.

1. Jelaskan pengertian AMDAL 1


dan tujuan dilakukan AMDAL !

2. Sebutkan pihak-pihak yang 2


terlibat dalam proses AMDAL
dan wewenangnya?

3. Sebutkan empat dokumen yang 1


harus dilengkapi dalam AMDAL
!
4.
Jelaskan mekanisme atau 6
prosedur AMDAL !

60
KEGIATAN 12
Latihan Soal
1. AMDAL dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh
terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Devinisi AMDAL adalah….
a. kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
b. kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan
pada lingkungan hidup.
c. kajian mengenai dampak besar kegiatan yang direncanakan padalingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
di Indonesia.
d.kajian mengenai pentingnya suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
e.kajian mengenai lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
2.    Secara garis besar proses AMDAL mencakup langkah-langkah sebagai berikut: Kecuali..
a.  Mengidentifikasi dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
b.  Menguraikan rona lingkungan awal.
c.   Memprediksi dampak penting.
d.   Mengevaluasi dampak penting dan merumuskan arahan RKL/RPL.
e.   Mengendalikan dampak lingkungan.
3.  Tujuan AMDAL secara umum adalah….

61
a. Meningkatkan produktivitas
b. Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan
c. Mencegah timbulnya kerugian pengusaha
d.  Membuka lapangan kerja
e.  Meningkatkan pendapatan masyarakat
4.   Di Indonesia, kajian amdal dalam pratiknya terbagi atas penyusunan empat dokumen,
kecuali ...
a.  Ka-andal                           d.  RPL
b.  Andal                                e.  UPL
c.   RKL
5.    Yang bukan merupakan tujuan dan sasaran AMDAL adalah .....
a. menjamin pembangunan yang tidak merusak limgkungan
b. memaksimalkan dampak positif  lingkungan hidup
c. mengelola sumber daya alam secara efesien
d. masyarakat tidak berebut sumber daya alam 
e. meminimalkan dampak negatif pembangunan
   6.      Pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan AMDAL antara lain .....
a. Gubernur, walikota
b. Menteri Lingkungan hidup
c. Gubernur dan Menteri Lingkungan hidup
d. Pakar lingkungan hidup
e. Pemrakarsa, komisi penilai dan masyarakat berkepentingan 
7.      Lama waktu maksimal untuk penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah ....
a. 30 hari
b. 45 hari
c. 60 hari
d. 75 hari  
e. 90 hari
8. Berikut ini jenis usaha yang tidak wajib AMDAL adalah bidang
a .pariwisata dan kesenian
b.pertambangan dan energy
c.perindustrian dan perdagangan
d.ketransmigrasian
e.perikanan

62
9.Berikut yang tidak terlibat dalam proses AMDAL adalah…
a.Bapedalda
b.pemrakarsa
c.lurah stempat
d.masyarakat yang berkepentingan
e.kementerian lingkungan hidup
10.Pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan AMDAL antara lain….
a.gubernur dan walikota
b.menteri lingkungan hidup c.gubernur dan menteri lingkungan hidup
d.pakar lingkungan hidup
e.pemrakarsa, komisi penilai dan masyarakat berkepentingan

63
4. KESEHATAN,KEAMANAN, DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)

Kompetensi Dasar

3.9 Menerapkan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja


4.9 Melakukan pencegahan bahaya/kecelakaan di lingkungan kerja

INDIKATOR

3.9.1 Menjelaskan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja

3.9.2 Menentukan prosedur kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja

4.9.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pencegahan bahaya/kecelakaan di
lingkungan kerja

4.9.2 Melakukan pencegahan bahaya/kecelakaan di lingkungan kerja

A.KESEHATAN, KEAMANAN, DAN KESELAMATAN KERJA

1.Pengertian Keselamatan
Keselamatan kerja menurut World Health Organization, kesehatan kerja adalah sebuah upaya
dengan tujuan agar dapat meningkatkan dan pemeliharaan terhadap derajat kesehatan baik secara
fisik, mental ataupun sosial pekerja untuk semua jenis pekerjaan yang di lakukan.
Perlindungan di berikan kepada para pekerja ketika pekerjaannya memiliki risiko yang
tinggi akibat dari faktor yang bisa merugikan kesehatan. Untuk penempatan dan
pemeliharaan para pekerja dalam suatu lingkungan kerja akan disesuaikan dengan
bagaimana kondisi fisiologi dan psikologis dan pekerja itu sendiri.
2. Pengertian Kesehatan Kerja

64
Kesehatan kerja menurut Suma’mur, kesehatan kerja sebagai sebuah spesialisasi yang
terdapat di dalam ilmu kesehatan. Hal ini agar masyarakat pekerja dapat memperoleh
derajat kesehatan dengan baik, secara fisik , mental dan juga sosial dengan berbagai usaha-
usaha preventif yang kuratif terhadap berbagai jenis penyakit dan berbagai gangguan-
gangguan kesehatan yang bisa terjadi karena diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan atau
lingkungan kerja.

3. Pengertian Keamanan Kerja


Keamanan yaitu suatu keadaan dengan menggambarkan keadaan tentram,  tidak merasa
takut, gelisah atau resah. Keamanan di tempat kerja adalah keamanan yang dilakukan oleh
perusahaan dengan melindungi fasilitas dan peralatan dari akses-akses dan kerusakan,
sehingga para karyawannya dapat terlindung dari kecelakaan kerja akibat penggunaan
sarana dan prasarana perusahaan tempat bekerja.

4. Tujuan K3
Keselamatan dan kesehatan kerja sesara filosofi adalah suatu n upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan
kerja, maka para pekerja diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan
nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang
mungkin muncul dapat dihindari. Sesuai dengan tujuan k3 (keamanan, keselamatan,
kesehatan) yaitu:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keamanan, keselamatan dan kesehatannya dalam
melaksanakan pekerjaan
b. Menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan setiap orang yang berada
ditempat  kerja
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien

5.Penyebab kecelakaan kerja


Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :
a. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:
 Peralatan / Media Elektronik, Bahan dan lain-lain
 Lingkungan kerja
 Proses kerja

65
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
b.Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat
terjadi
antara lain karena:
 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
 Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
 Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
 Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik

B.Prosedur Pelaksanaan K3

Pedoman dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Pedoman itu antara lain:

1) Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan
dan lingkungan kerja.
2) Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
3) Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial para pekerja.
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm, masker,
kacamata, atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya.

1.Pengertian Prosedur kerja K3


Prosedur kerja K3 (kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja ) merupakan cara untuk
melakukan pekerjaan dimulai dari awal hingga akhir yang didahului dengan penilaian resiko
terhadap pekerjaan tersebut yang mencakup keselamatan dan kesehatan terhadap pekerja.

2.Manfaat Prosedur Kerja K3


Manfaat prosedur kerja k3 ini tidak hanya berdampak pada pekerja tetapi berdampak pada
perusahaan itu sendiri.
Berikut ini manfaat yang bisa diambil jika perusahaan itu menerapkan prosedur kerja K3
a. Pekerja merasa aman melakukan pekerjaannya dan perusahaan juga diuntungkan
karena
tidak harus mengeluarkan biaya penyembuhan terhadap karyawan yang celakan akibat

66
kecelakaan.
b. Hemat waktu – karena pekerja tidak harus berfikir panjang dan hanya mengikuti
prosedur
yang telah diterapkan

3. Penerapan Prosedur K3 di Lingkungan Kerja


a.Pelaksanaan K3 Yang Baik Diterapkan Perusahaan
Prosedur K3 yang harus diterapkan perusahaan antara lain:
1) Pemeliharaan peralatan-peralatan kerja
Perusahaan harus memelihara kondisi peralatan supaya tetap dalam kondisi yang
baik. Apabila ada yang salah dalam peralatan-peralatan kerja dapat memberikan
dampak yang buruk terhadap karyawan tersebut.

2) Pengontrolan peralatan-peralatan kerja secara berkala


Kontrol alat dilakukan untuk mengecek peralatan-peralatan yang mengalami
kerusakan sehingga dapat diperbaiki dan tidak memberikan bahaya pada
karyawannya.

3) Perlu ada petugas kebersihan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan perusahaan
Kebersihan lingkungan perusahaan untuk menjaga kesehatan para karyawannya. .

4) Tersedia fasilitas yang memadai


Fasilitas-fasilitas disediakan guna memenuhi kebutuhan setiap karyawan seperti
menyediakan kantin, klinik, toilet dan lain-lainnya

5) Program K3 yang terkoordinasi


Banyak dari perusahaan yang program K3 nya kurang terkoordinasi sehingga
penerapan program K3 tidak terlaksana dengan baik.

6) Evaluasi penilaian dan tindak lanjut pelaksanaan keselamatan kerja


Bila ada yang mengalami kecelakaan, maka perusahaan menindak lanjuti mengenai
hal tersebut. Mencari tahu apa penyebab kecelakaan tersebut terjadi agar tidak
terulang kepada karyawan yang lain.

67
b.Prosedur K3 di Industri
Di Industri yang menggunakan mesin tentunya harus memperhatian akan keselamatan
karyawannya ketika mengoperasikan alat-alat tersebut. Pemakaian alat-alat kerja harus
memperhatikan banyak hal, antara lain:
 Pemakaian alat harus sesuai dengan cara dan panduan cara pemakaiannya.
 Setiap karyawan yang memegang alat telah memiliki kemampuan dalam
mengoperasikannya.
 Pemakaian alat harus sesuai dengan daya dan kekuatan kerja alat tersebut
 Setiap karyawan mengetahui kelemahan, kelebihan dan bahaya yang mungkin
timbul dari alat tersebut.
 Alat-alat yang digunakan harus diperbaiki dan dicek untuk memelihara
komponen-komponen kerja alat.

c. Pelaksanaan K3 Perkantoran
Ada beberapa hal penting yang harus mendapatkan perhatian sehubungan dengan
pelaksanaan K3 perkantoran, yang pada dasarnya harus diperhatikan antara lain :
Konstruksi gedung :
 Tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll.
 Perlengkapan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (ada petunjuk
pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis ).
Kualitas Udara :
 Sistem ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang. Pemeliharaan secara
berkala filter AC minimal setahun sekali untuk mencegah penyebaran penyakit.
 Membersihkan penumpukan barang-barang bekas yang menimbulkan debu,
bau dll.
 Letak tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan, dll.
 Ada jendela sebagai pergantian udara jika AC mati.
Kualitas Pencahayaan :
 Sistem pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan untuk membantu
menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
 Mengatur kombinasi cahaya agar tidak terlalu cepat terjadinya kelelahan mata.
 Ada jendela sehubungan dengan pencahayaan dalam ruang.
 Penggunaan lampu emergensi di setiap tangga.

68
Rekomendasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perkantoran
 Ada stop kontak yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan) hal ini untuk
menghindari terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.
 Tata letak jaringan instalasi listrik yang sesuai dengan syarat kesehatan dan
keselamatan kerja.
 Melindungi kabel dengan menggunakan pipa pelindung.
Kontrol terhadap kebisingan :
 Ruang rapat dilengkapi dengan dinding kedap suara.
Hygiene dan Sanitasi :
Ruang kerja
 Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja.
Toilet/Kamar mandi
 Ada tempat cuci tangan dan sabun cair.
 Ada petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk,
 Penyediaan bak sampah yang tertutup.
 Lantai kamar mandi tidak licin.
Kantin
 Penyediaan air mengalir dan sabun cair.
 Lantai terpelihara.
 Penyediaan makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
 Penyediaan bak sampah yang tertutup.
 Secara umum di setiap unit kerja dibuat poster yang berhubungan dengan
pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja.
Psikososial
 Petugas keamanan ditiap lantai.
 Reporting system (komunikasi) ke satuan pengamanan.
Aspek K3 perkantoran (tentang penggunaan komputer)
 Pergunakan komputer secara sehat, benar dan nyaman :
 Hal-hal yang harus diperhatikan :
 Memanfaatkan kesepuluh jari.
 Istirahatkan mata dengan melihat kejauhan setiap 15-20 menit.
 Istirahat 5-10 menit tiap satu jam kerja.

69
 Lakukan peregangan.
 Sudut lampu 45 derajat.
 Hindari cahaya yang menyilaukan, cahaya datang harus dari belakang.
 Sudut pandang 15 derajat, jarak layar dengan mata 30 – 50 cm.
 Kursi ergonomis (adjusted chair).
 Jarak meja dengan paha 20 cm
 Senam waktu istirahat.

d.Pelaksanaan Prosedur K3 Pekerjaan Listrk dan Elektronika

    Pada waktu melaksanakan pekerjaan, badan kita harus benar-benar terlindung dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan. Untuk melindungi diri dari resiko yang ditimbulkan
akibat kecelakaan, maka badan kita perlu menggunakan ala-alat pelindung ketika
melaksanakan suatu pekerjaan.

    Pemilihan dan pemakaian pakaian kerja listrik dilakukan berdasarkan ketentuan berikut:

 Pemakaian pakaian mempertimbangkan bahaya yang mungkin dialami


 Pakaian longgar, sobek, dasi, dan arloji tidak boleh dipakai di dekat bagian mesin
 Jika kegiatan produksi berhubungan dengn bahaya peledakan/ kebakaran maka harus
memakai pakaian yang terbuat dari seluloid.
 Baju lengan pendek lebih baik daripada baju lengan panjang.
 Benda tajam atau runcing tidak boleh dibawa dalam kantong.
 Tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan debu, tidak boleh memakai pakaian
berkantong atau mempunyai lipatan.
 Teori: Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

KEGIATAN 13
Latihan Soal
1.  Jawaban Yang Paling Benar mengenai singkatan dari K3LH adalah ...
a.    Keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup
b.    Keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hayati
c.    Keamanan dan kesiapan kerja serta lingkungan hidup

70
d.    Keselamatan dan kesehatan kerja serta landasan hidup
e.    Keselamatan dan keamanan kerja serta lingkungan kerja

2.      Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan K3LH adalah…


a.    Menjamin tenaga kerja dalam meningkatkan produktifitas
b.    Mencegah dan mengurangi kerugian yang diderita oleh semua pihak yang bekerja.
c.    Memberi pertolongan dini bagi pekerja bila terjadi kecelakaan
d.    Mencegah kecelakaan di jalan raya
e.    Melindungi tenaga kerja dari bahaya kecelakaan pada saat bekerja

3.      Dibawah ini yang bukan termasuk unsur penyebab terjadinya kecelakaan adalah…
a.    Unsur manusia
b.    Unsur mesin
c.    Unsur keberuntungan
d.    Unsur lingkungan
e.    Keadaan tempat kerja

4.   Kemampuan yang kurang dan konsentrasi yang kurang termasuk penyebab kecekakaan
karena unsur…
a.    Lingkungan
b.    Manusia
c.    Mesin
d.    Teman kerja
e.    Tempat kerja
5.   Terkena arus listrik termasuk penyebab kecelakaan karena unsur…
a.    Lingkungan b.    Manusia
c.    Mesin d.    Teman kerja
e.    Tempat kerja

KEGIATAN 14
Amati gambar jenis pekerjaan ini. Diskusikan bagaimana langkah-langkah prosedur K3 dari
masing-masing jenis pekerjaan tersebut. 

71
     
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Latihan Evaluasi Semester 2


Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling
tepat!

72
1. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Hasil buangan dari kegiatan hewan dan tidak menyebabkan keseimbangan lingkungan
berubah.
2) Suatu benda yang tidak mengandung berbagai bahan yang membahayakan kehidupan
manusia atau hewan.
3) Hasil buangan dan kegiatan manusia atau dari alam yang menyebabkan keseimbangan
lingkungan terganggu.
4) Hasil buangan dan kegiatan industri yang tidak menggangu Lingkungan.
5) Suatu zat yang menyebabkan pencemaran udara dan tanah.
Berdasarkan data di atas pernyataan yang benar tentang pengertian Limbah adalah ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

2. Pernyataan yang benar tentang limbah B3 adalah ….


a. Limbah hasil kegiatan manusia yang mengandung bahan kimia tetapi menyuburkan
tanaman.
b. Limbah hasil dari kegiatan manusia yang mengandung bahan kimia dan zat beracun yang
berbahaya bagi makhluk hidup.
c. Limbah hasil dari kegiatan manusia yang mengandung bahan kmia dan dapat dimanfaatkan
bagi makhluk hidup.
d. Limbah yang berasal dari makhluk hidup.
e. Limbah yang tidak berbahaya dan beracun.

3.Limbah rumah tangga seperti air deterjen dan air tinja (kotoran manusia) merupakan contoh
…..
a. Limbah air hujan
b. Limbah berbahaya
c. Limbah cair domestik
d. Limbah cair industri
e. Limbah rembesan dan luapan

73
4. Limbah domestik, Limbah industri, Limbah pertanian dan Limbah pertambangan
merupakan
pengelompokkan berdasarkan ….
a. jenis senyawa
b. wujud
c. sumber
d. sifat
e. tingkat berbahaya

5.Pencemaran CO sangat berbahaya bagi manusia karena …..


a. mengganggu penyerapan oksigen oleh hemoglobin
b. menyumbat saluran pernapasan
c. meningkatkan denyut jantung
d. menyebabkan kanker paru-paru
e. menurunkan daya tahan tubuh

6.Dampak yang timbul jika menggunakan gas CFC pada kulkas, hair spray, dan AC adalah
….
a. terjadi pencemaran udara di dalam ruangan rumah
b. terjadi pencemaran udara di Iingkungan sekitar perumahan
c. munculnya lubang ozon di stratosfer
d. efek rumah kaca
e. semua jawaban benar

7.Berikut merupakan dampak dari hujan asam, kecuali …


a. pengeroposan patung dan candi
b. pengeroposan jembatan dan logam
c. perusakan bangunan
d. menghentikan daur air
e. pengeroposan pagar besi

8.Secara garis besar proses AMDAL mencakup langkah-langkah sebagai berikut: Kecuali..

74
a.  Mengidentifikasi dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
b. Menguraikan rona lingkungan awal.
c. Memprediksi dampak penting.
d. Mengevaluasi dampak penting dan merumuskan arahan RKL/RPL.
e.  Mengendalikan dampak lingkungan.

9.Beberapa jenis resiko yang bisa dimiliki oleh pekerja di tempat kerja, kecuali.... )
a. Agama
b. Fisik
c. Kimia
d. Psikologis
e. Lingkungan

10.Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan K3LH adalah…


a. Menjamin tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas
b. Mencegah dan mengurangi kerugian yang diderita oleh semua pihak yang bekerja
c. Memberi pertolongan dini bagi pekerja bila terjadi kecelakaan
d. Mencegah kecelakaan di jalan raya
e. Melindungi tenaga kerja dari bahaya kecelakaan pada saat bekerja

75
Referensi

Anwar Chaerun. 2007. Ekosistem Untuk Guru SMA. Bandung : PPPPTK IPA.

Campbell. 1997. Biology : Concepts & Connections. California : Cumming Publishing Co


Ernawati, dkk.2008.ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
.Moestikahadi Soedomo.2001. Pencemaran Udara. Bandung : ITB.

PPPG / VEDC.1999. Atmosfer dan Pemanasan Global. Malang.

Srikandi Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius.

Sumarwoto. 1995. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bandung : Obor.

Sumastri. 2007. Pencemaran Lingkungan Untuk Guru SMA / SMK. Bandung.

Sutrisno,2007. Ilmu Pengetahuan Alam modul 2.Bogor: Penerbit Yudhistira

http://www. no.wikipedia.org

http://www.cooldesak.com

http://witasharer.blogspot.com/2012/03/penanganan-limbah-padat-cair-dan-gas.html.

http://niki-sp2.blogspot.co.id/p/pencemaran-suara.html

https://doddyhw.wordpress.com/2012/10/11/reduce-emissions-go-green-aviation/

https://met043.wordpress.com/2012/05/

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/polusi-tanah

76
http://sepatusafetyonline.com/blog/pengertian-kesehatan-keselamatan-dan-keamanan-kerja/

https://herdyantismi.wordpress.com/2013/11/26/penerapan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-
yang-baik-dalam-perusahaan/

77

Anda mungkin juga menyukai