Anda di halaman 1dari 4

SKOR KEAMANAN PANGAN

PENDAHULUAN

      Keamanan dan kelayakan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada
pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan yang
bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu.
     Berdasarkan Undang-undang no.7 tahun 1996 tentang pangan, keamanan adalah kondisi
dan upaya untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,kimia, dan benda lain
yang mengganggu,merugikan, dan membahayakan. Oleh karena itu makanan yang hendak
dikonsumsi harus bebas dari bahan pencemar atau kontaminasi. Pencemaran makanan adalah
suatu keadaan atau kondisi terdapatnya bahan-bahan asing yang keberadaannya tidak
diinginkan dalam makanan.pencemaran makanan dapat terjadi pada tahap sebelum
pengolahan,penyimpanan,pengangkutan atau distribusi, dan penyajian makanan. Upaya
pencegahan pencemaran makanan dilakukan pada setiap tahapan pengelolaan makanan
(Hermawan,2005).
     Berdasarkan pendekatan yang dapat digunakan sebagai upaya nyata untuk meningkatkan
keamanan pangan antara lain dapat dilakukan dengan penetapan Skor Keamanan Pangan
(SKP) pada pengolahan makanan dengan cara mengidentifikasi komponen-komponen
pengolahan makanan yang terdiri dari pemulihan dan penyimpanan bahan makanan (PBM),
dan distribusi makanan (DPM). Kriteria SKP untuk makanan yang diproduksi meliputi
kategori baik/aman,sedang,rawan tapi masih aman untuk dikonsumsi, dan rawan serta tidak
aman untuk dikonsumsi.Penetapan kategori ataucriteria tersebut didasarkan pada skor SKP
yang diperoleh.
         Oleh karena sangat pentingnya keamanan dan kelayakan suatu produk makanan yang
yang akan dikonsumsi, maka kami melakukan survey penilaian makanan suatu produk
makanan dengan menggunakan aplikasi form SKP (Standar Keamanan Pangan)  untuk
menentukan apakah produk panagan atau makanan yang diolah masuk dalam kriterian
pangan yang aman atau rawan untuk dikonsumsi.
         Kegiatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan form SKP (Skor Keamanan
Pangan) pada proses penyelenggaraan pangan guna menilai keamanan dan kelayakan suatu
produk makanan yang diproduksi atau diolah.

BAHAN DAN METODE


Penelitian dilakukan dengan mengisi Form Penilaian Skor Keamanan Pangan (SKP).
Pengisian form dilakukan dengan cara mengamati (observasi) dan wawancara dengan pemilik
atau pengolaha makanan.
Setelah diperoleh nilai dari form SKP tersebut, nilai tersebut di kalkulasikan dengan
penerapan nilai SKP. Skor yang diperoleh akan di interpretasikan kedalam kategori yang
sesuai dengan skor yang didapatkan yaitu tergolong baik, sedang, rawan tetapi aman
dikonsumsi atau rawan dan tidak aman dikonsumsi.
Formulir Skor Keamanan Pangan

NO NILAI
KOMPONEN & SUB KOMPONEN
(1) (2)
A. PEMILIHAN DAN PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
(PPB)
1. Bahan makanan yang digunakan masih segar 1 0
2. Bahan makanan yang digunakan tidak rusak 3 0
3. Bahan makanan yang digunakan tidak busuk 3 0
4. Tidak menggunakan wadah / kotak bekas pupuk atau pestisida 3 0
untuk menyimpan dan membawa bm
5. Bahan makanan disimpan jauh dari bahan beracun / berbahaya 3 0
6. Bahan makanan disimpan pada tempat tertutup 3 0
7. Bahan makanan disimpan pada tempat bersih 3 0
8. Bahan makanan disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar 3 0
matahari langsung
JUMLAH NILAI UNTUK PPB  A
B. HIGIENE PEMASAK (HGP)
1. Pemasak harus berbadan sehat 3 0
2. Pemasak harus berpakaian bersih 3 0
3. Pemasak memakai tutup kepala selama memasak 1 0
4. Pemasak memakai alas kaki selama memasak 1 0
5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak 3 0
6. Mencuci tangan menggunakan sabun sesudah dari WC (buang air) 3 0
7. Ketika bersin tidak menghadap ke makanan 3 0
8. Kuku pemasak selalu bersih dan tidak panjang 3 0
JUMLAH NILAI UNTUK HGP  B
C. PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM)
1. Peralatan memasak yang digunakan harus bersih dan kering 3 0
2. Peralatan memasak harus dicucui sebelum dan sesudah dipakai 3 0
memasak
3. Peralatan memasak dikeringkan terlebih dahulu setelah dicuci 3 0
4. Peralatan memasak disimpan di tempat yang bersih 3 0
5. Peralatan memasak disimpan di tempat yang jauh dari bahan 3 0
beracun atau bahan berbahaya
6. Dapur tempat memasak harus dalam keadaan bersih 3 0
7. Dapur tempat memasak harus dalam keadaan kering 3 0
8. Dapur tempat memasak harus mempunyai ventilasi yang cukup 3 0
9. 3 0
Dapur terletak jauh dari kandang ternak
10. Selalu tersedia air bersih dalam wadah tertutup 3 0
11. Di dapur tersedia tempat sampah yang tertutup 2 0
12. Pembuangan air limbah harus lancar 3 0
13. Bahan beracun / berbahaya tidak boleh disimpan di dapur 3 0
14. Jarak tempat memasak ke tempat distribusi (sekolah) tidak lebih 3 0
dari satu jam
15. Pisau dan telenan yang digunakan harus bersih 3 0
NO NILAI
KOMPONEN & SUB KOMPONEN
(1) (2)
16. Bagian makanan yang tidak dimakan tidak ikut dimasak 3 0
17. Bahan makanan dicusi dengan air bersih 3 0
18. Meracik / membuat adonan menggunakan alat yang bersih 3 0
19. Adonan / bahan makanan yang telah diracik harus segera di masak 3 0
20. 2 0
Makanan segera diangkat setelah matang
21. Makanan yang telah matang ditempatkan pada wadah bersih dan 3 0
terhindar dari debu dan serangga
22. Makanan tidak dibungkus dengan menggunakan pembungkus dari 1 0
kertas koran dan kertas ketikan
23. 3 0
Makanan dibungkus dgan pembungkus yg bersih, tdak
menggunakan bekas pembungkus bhn beracun
24. 3 0
Memegang makanan yang telah matang menggunakan sendok,
garpu, alat penjepit, sarung tangan
25. 3 0
Tidak menyimpan makanan yang matang lebih dari 4 jam terutama
makanan berkuah dan bersantan
26. 3 0
Untuk makanan goreng, minyak goreng tidak boleh digunakan jika
sudah berwarna coklat tua, atau sudah dipakai setelah 4 kali
27. 3 0
Untuk makanan basah, merebus dan mengukus makanan dalam
wadah tertutup
C
JUMLAH NILAI UNTUK PBM 
D. DISTRIBUSI MAKANAN (DPM)
1. Selama distribusi, makanan ditempatkan dalam wadah yang bersih 3 0
dan tertutup
2. Pembawa makanan berpakaian bersih dan mencuci tangan 3 0
3. Tangan dicuci dengan sabun sebelum membagikan makanan 1 0
4. Makanan tidak boleh berlendir, berubah rasa, atau berbau basi 3 0
sebelum dibagikan
5. Makanan ditempatkan dalam tempat yang bersih dan kering 3 0
6. Mencuci tangan sebelum makan 3 0
7. Makanan tidak dipegang langsung, menggunakan alat untuk 3 0
memegang makanan saat membagikan
JUMLAH NILAI UNTUK DMP D

Sumber : Mudjajanto, 1999.


Keterangan : (1) Nilai, jika kriteria terpenuhi ;   (2) Nilai, tika kriteria tidak terpenuhi (0)
                     * dapat ditolerir untuk katagori keamanan pangan tertentu
Penerapan Nilai SKP

Komponen Nilai Nilai yang Nilai Nili Skor


Maksimal Dipenuhi Komponen (NK x Bobot)
(Bobot) (NK)
PPB 22 (0.16) A A/22= A1 A1x 0.16= A2
HGP 20(0.15) B B/20= B1 B1 x 0.15=B2
PBM 74(0.55) C C/74=C1 C1 x 0.55=C2
DPM 19(0.14) D D/19=D1 D1 x 0.14=D2
Total Nilai A2+B2+C2+D2 =…….%

Interpretasi Nilai SKP

Kategori SKP Persen Penilaian SKP (%)


Baik ≥ 0,9703 ≥ 97,03 %
Sedang 0,9332- 93,3-97,2 %
0,9702
Rawan tapi Aman Dikonsumsi 0,6217-09331 62,17-93,31 %
Rawan dan Tidak Aman < 0,6217 < 62,17 %
Dikonsumsi

Anda mungkin juga menyukai