Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UAS PAPER

MATA KULIAH AKUTANSI BIAYA

JUDUL PAPER

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK

DENGAN ADANYA PRODUK HILANG AKHIR PROSES

OLEH

NAMA : PUTRI RAHMADANI

NIM: 201073025

KELAS F

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia perusahaan,perhitungan harga pokok produk dengan adanya produk yang hilang
di akhir sangatlah penting untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan dan
dapat dengan mudah di identifikasikan sehingga dapat membuat laporan keuangan dengan
benar.dengan begitu perusahaan akan membuat perencanaan yang tepat pada proses
produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan . Sebaliknya
jika perusahaan kurang mampu melakukan perencanaan produksi dengan baik maka akan
menimbulkan suatu keterlambatan supply dan biaya yang harus dikeluarkan menjadi tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian perhitungan harga pokok produk dengan adanya produk yang hilang akhir
proses ?
2. Tujuan dan manfaat menghitung harga produk dengan adanya produk yang hilang di
akhir proses
3. Tahapan-tahapan dalam menghitunfg harga pokok produk dengan adanya produk
yang hilang di akhir proses

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui secara detail arti dari harga pokok produk dengan adanya produk
yang hilang di akhir proses.
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dan manfaat membuat perhitungan harga pokok
produk dengan adanya produk hilang di akhir proses.
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang harus di lalui Ketika menghitung harga
pokok produk dengan adanya produk yang hilang di akhir proses.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Perhitungan Harga Pokok Produk Dengan Adanya Produk Yang
Hilang Diakhir Proses.

Produk yang hilang pada akhir proses artinya sudah ikut menyerap biaya produksi yang
dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan, sehingga harus diperhitungkan dalam
penentuan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan oleh departemen tersebut. Baik di dalam
departemen produksi pertama maupun departemen produksi setelah departemen produksi
pertama, harga pokok produk yang hilang pada akhir proses harus dihitung, dan harga pokok
ini diperlakukan sebagai tambahan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen
produksi berikutnya atau ke gudang.

A. Tujuan dan manfaat Perhitungan Harga Pokok Produk Dengan adanya Produk
Yang Hilang Diakhir Proses

Tujuan dari perhitungan harga pokok produk dengan adanya produk hilang di akhir proses
yaitu untuk mengetahui berapa besar biaya yang di keluarkan perusahaan untuk memproduksi
produknya, karena di asumsikan jika ada produk yang hilang di akhir proses sudah menyerap
biaya produksi, biaya overhaid, maupun biaya-biaya lainnya.

B. Tahapan Perhitungan Pokok Produk Dengan Adanya Produk Hilang Di akhir


Proses
1) Membuat Skedul Produksi
Sebuah perusahaan Ketika ingin membuat produk harus menetukan skedul produksi yang
akan di produksi guna untuk perencanaan yang tepat dalam proses produksinya.
2) Membuat Data biaya produksi per divisi I/II
Membuat data biaya produksi dengan tujuan untuk merinci baik itu biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, biaya overhaid pabrik maupun Biaya penolong yang ada didivisi I /II
3) Menghitung Unit Ekuivalen Divisi I/II
Dalam perhitungan harga pokok produk dengan adanya produk yang hilang harus
menggunakan perhitungan unit ekuivalen kkarena sudah di anggap memakan biaya di
divisi terkait.
4) Menghitung Hpp Perunit
5) Pembebanan Biaya Di divisi I/II

Pembebanan biaya adalah total biaya kesuluruhan yang ada pada masing- masing divisi.
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pt Agriprima Cipta persada adalah perusahaan kelapa sawit, dengan dua divisi, divisi I dan
divisi II Dengan biaya produksi periode Juni 2021 sebagai berikut :
  Divisi I Divisi II
Produk yang di masukan dalam proses 2.500  
Produk selesai di transfer ke Divisi II 2.150  
Produk selesai di transfer di gudang   1.850
Produk dalam proses akhir    
(BBB 100%, BBP85%, B Konveksi 60 %) 300  
(BP 80%, B Konveksi 60%)   200
Produk hilang akhir proses 50 100
Dengan data biaya produksi di atas, perusahaan agriprima cipta persada memiliki rincian
biaya produksi lainnya yang di butuhkan Ketika memproduksi produknya.
Data biaya Produksi
  Divisi I Divisi II
BBB 20.500  
B. Bahan penolong 21.400 16.800
BTK 38.000 20.100
BOP 44.100 30.600
Jumlah biaya produksi 124.000 67.500

Divisi I
Data Produksi
Di masukan dalam proses 2.500  
Produk jadi di transfer ke Dept B   2.150
Produk dalam proses akhir 300  
Produk yang hilang akhir proses 50  
Jumlah produk yang di hasilkan   2.500
Dengan adanya produk yang hiilang di akhir proses, maka harus di perhitungkan dalam
perhitungan unit ekuivalen karena di asumsikan telah memakan biaya di divisi I
Perhitungan Unit Ekuivalen :
Unit Produk selesai + (Unit dalam proses x % penyelesaian) + unit produk hingga akhir
BBB= 2.150+ (300 x 100%) +50=2.500  
BBP= 2.150+ (300 x 85%) +50 = 2.455  
BTK= 2.150+ (300 x 60%) +50 = 2.380  
BOP= 2.150+ (300 x 60%) + 50 =2.380      

Perhitungan HPP per unit


Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalen Hp/unit
BBB 20.500 2.500 8,20
B. Bahan penolong 21.400 2.455 8,72
BTK 38.000 2.380 15,97
BOP 44.100 2.380 18,53
Jumlah 124.000   51,42
Pembebanan Biaya  
Hp Produk jadi yang di transfer ke Dept II
2.150 Bh x 51,42 110.553
Penyesuaian karena ada produk yang hilang
50 bh x 51,42 2.571
Hp Produk jadi yang di transfer ke Dept II
2.150 Bh x 52,62 113.124
Hp Produk dalam proses akhir  
BBB (300 x 100% x 8,20) = 2.460  
BBP (300 x 85% x 8,72) = 2.223,6  
BTK (300 x 60% x 15,97) = 2.874,6  
BOP (300 x 60% x 18,53) = 3.335,4  
10.893,6  
Jumlah Biaya produksi di Departemen I 124.018
Terjadi perbedaan karena factor pembulatan pada saat perhitungan HPP/Unit.
Divisi II
Data Produksi    
Diterima dari departemen A   2.150
Produk jadi di transfer ke gudang 1.850  
Produk dalam proses akhir 200  
Produk hilang akhir proses 100  
Jumlah produk yang di hasilkan 2.150  

Perhitungan Unit Ekuivalen Dept II


unit produk selesai + (Unit dalam proses x % penyelesaian) + unit hilang akhir proses
BBP = 1.850 + (200 x 80%) + 100= 2.110
BTK = 1.850 + (200 x 60%) + 100= 2.070
BOP = 1.850 + (200 x 60%) + 100= 2.070

HPP per unit


Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalen Hp/unit
BBB      
B. Bahan penolong 16.800 2.110 7,96
BTK 20.100 2.070 9,71
BOP 30.600 2.070 14,78
Jumlah 67.500   32,46

Pembebanan Biaya  
Hp Produk jadi yang di transfer ke Divisi II
1.850 Bh x 32,46 60.051
Penyesuaian karena ada produk yang hilang
100 bh x 32,46 3.246
Hp Produk jadi yang di transfer ke Divisi II
1.850 Bh x 34,22 63.297
Hp Produk dalam proses akhir  
BBP (200 x 80% x 7,96) = 1.273,6  
BTK (200 x 60% x 9,71) = 1.165,2  
BOP (200 x 60% x 14,78) = 1.773,6  
4.212,4 67.509
Terjadi perbedaan karena faktor perhitungan HPP/Unit
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam suatu proses produksi jika terjadi produk hilang pada tahap akhir proses produksi,
maka di perlukan perhitungan baik itu perhitungan unit ekuivalen, perhitungan Hpp perunit
atau lainnya ,karena di asumsikan telah memakan biaya di departemen atau divisi terkait
sebelumnya.
Adapun tujuan dari perhitungan pokok produk dengan adanya produk yang hilang di akhir
proses yaitu untuk pengakuan adanya total biaya akan dapat diketahui oleh setiap pihak yang
terlibat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas , penulis memberikan saran yang dapat di pergunakan
perusahaan untuk membuat perhitungan pokok produk dengan adanya produk yang hilang
Ketika di perusahaan tersebut mengalami kehilangan produk baik secara normal ataupun
abnormal untuk dapat memberikan informasi yang akurat untuk membuat laporan keungan
biaya produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Cv.Seva bumi persada Aceh,2017, Akutansi Biaya, Buku ajar, Universitas Malikussaleh.
Dr.I Ketut Budiartha,MSi, CA,CPA, 2010,Akutansi Biaya Pendekatan tradisional dan
modern, fakultas ekonomi dan bisnis universitas udayana 2016.
√ Contoh Soal Metode Harga Pokok Proses Produk Hilang - Mas Raffi

Anda mungkin juga menyukai