Anda di halaman 1dari 3

BUPATI CILACAP

Cilacap, 16 Juli 2021

Kepada Yth. :

1. Para Camat se-Kabupaten Cilacap


2. Ketua FKUB Kab. Cilacap;
3. Ketua MUI Kabupaten Cilacap;
4. Ketua Persekutuan Gereja-Gereja
Indonesia (PGI) Kab. Cilacap;
5. Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia
(KWI) Kab. Cilacap;
6. Ketua Walubi Indonesia Kab. Cilacap;
7. Ketua Parisada Hindu Dharma
Indonesia (PHDI) Kab. Cilacap;
8. Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu
Kab. Cilacap;
di -
CILACAP

SURAT EDARAN
Nomor : 440/ 04408 /04

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA SURAT EDARAN BUPATI CILACAP NOMOR :


440/04069/04 TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
KEAGAMAAN INTI DI RUMAH IBADAH DAN PENYELENGGARAAN SHALAT
IDUL ADHA DAN QURBAN 1442 H / 2021 M
DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DALAM WILAYAH KABUPATEN CILACAP

1. DASAR
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
2. Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor : SE.17 Tahun 2021 tentang
Peniadaan Sementara Peribadatan Di Tempat Ibadah, Malam Takbiran,
Shalat Idul Adha, Dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban Tahun
1442 H/2021 M Di Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Darurat;

Jalan Jenderal Sudirman Nomor 32 Cilacap, Provinsi Jawa Tengah


Telepon (0282) 534771 – 534775 Email : setda@cilacapkab.go.id Website : www.cilacapkab.go.id Kode Pos 53223
2. KEBIJAKAN
Surat edaran ini dimaksudkan sebagai panduan kegiatan peribadatan inti,
malam takbiran dan penyelenggaraan shalat Idul Adha dan penyembelihan
hewan qurban tahun 1442 H / 2021 M dalam upaya pencegahan,
pengendalian dan pemutusan mata rantai penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) pada semua zona resiko penyebaran COVID-19
di wilayah Kabupaten Cilacap.

3. PELAKSANAAN
a. Pada saat pemberlakuan PPKM Darurat, peribadatan di tempat
ibadah (masjid, mushalla, gereja, pura, wihara dan klenteng,
serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat
ibadah) yang dikelola masyarakat, pemerintah, maupun
perusahaan, DITIADAKAN sementara dan kegiatan peribadatan
dilakukan di rumah masing-masing;
b. Penyelenggaraan malam takbiran dan shalat Hari Raya Idul Adha
1442 H/2021 M dilaksanakan di rumah masing-masing;
c. Pelaksanaan qurban wajib memenuhi ketentuan:
1) Penyembelihan hewan qurban berlangsung dalam waktu
tiga hari, yakni pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah
untuk menghindari kerumunan di lokasi pelaksanaan qurban;
2) Pemotongan hewan qurban dilakukan di Rumah Pemotongan
Hewan Ruminasia (RPH-R);
3) Dalam hal keterbatasan jumlah dan kapasitas RPH-R,
pemotongan hewan qurban dapat dilakukan di luar RPH-R dengan
ketentuan :
a) Melaksanakan pemotongan hewan qurban di area yang luas
sehingga memungkinkan diterapkannya jaga jarak fisik;
b) Penyelenggara melarang kehadiran pihak-pihak selain
petugas pemotongan hewan qurban;
c) Menerapkan jaga jarak fisik antar petugas dalam melakukan
pemotongan, pengulitan, pencacahan dan pengemasan
daging;
d) Pendistribusian daging hewan qurban dilakukan oleh petugas
ke tempat tinggal warga yang berhak menerima;
e) Petugas yang mendistribusikan daging qurban wajib
mengenakan masker rangkap dan sarung tangan untuk
meminimalkan kontak fisik dengan penerima.
4) Panitia qurban dan pihak yang berqurban diwajibkan
menggunakan alat pengecek suhu tubuh dalam rangka
memastikan kondisi sehat;
5) Petugas yang menangani penyembelihan, pengulitan, pencacahan
daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan;
6) Setiap petugas yang melakukan penyembelihan, pengulitan,
pencacahan, pengemasan dan pendistribusian daging hewan
harus menggunakan masker, pakaian lengan panjang dan sarung
tangan selama di area penyembelihan;
7) Penyelenggara hendaklah selalu mengedukasi para petugas agar
tidak menyentuh mata, hidung, mulut dan telinga serta sering
mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer;
8) Petugas menghindari berjabat tangan atau kontak langsung serta
memperhatikan etika batuk/bersin/meludah;
9) Petugas yang berada di area penyembelihan harus segera
membersihkan diri (mandi) sebelum bertemu anggota keluarga.
10) Melakukan pembersihan dan disinfeksi seluruh peralatan
sebelum dan sesudah digunakan serta membersihkan area dan
peralatan setelah seluruh prosesi penyembelihan selesai
dilaksanakan;
11) Menerapkan sistem satu orang satu alat. Jika pada kondisi
tertentu seorang petugas harus menggunakan alat lain, maka
harus dilakukan disinfeksi sebelum digunakan.

d. Dalam pelaksanaan Surat Edaran ini, Camat berkoordinasi dengan


Anggota Forkopimcam, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan
Penyuluh Agama dalam melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan malam takbiran, shalat Idul Adha dan pelaksanaan
qurban serta melaporkan hasilnya secara tertulis kepada Bupati
Cilacap.

4. PENUTUP
Panduan ini untuk dipedomani oleh seluruh umat beragama selama
menjalankan kegiatan di rumah ibadah masing-masing pada masa
pandemi COVID-19.

Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan


atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

BUPATI CILACAP

H. TATTO SUWARTO PAMUJI

Tembusan :
1. Gubernur Jawa Tengah;
2. Wakil Bupati Cilacap;
3. Ketua DPRD Kabupaten Cilacap;
4. Komandan Kodim 0703 / Cilacap;
5. Kepala Kepolisian Resor Cilacap;
6. Komandan Lanal Cilacap;
7. Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap;
8. Kepala Pengadilan Negeri Cilacap;
9. Kepala Pengadilan Agama Cilacap;
10. Sekretaris Daerah Cilacap;
11. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap;

Anda mungkin juga menyukai