Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENELITIAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

WARGA CIRACAS
JAKARTA TIMUR

Disusun oleh :
QUINTA ELANG
RAHMAWATI
RENI YULIATI
RIYANI DWI L

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2017/2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
rahmat, taufik,dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan pengamatan
untuk mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) dengan judul “Kehidupan
Bemasyarakat di Wilayah Ciracas Jakarta Timur”.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW karena berkat beliaulah
dunia dapat berubah dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.
Kiranya makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi memperbaiki isi dari makalah ini.

Jakarta, 06 Mei 2018

Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam makalah ini penulis ingin menguraikan tentang sedikit sejarah
terbentuknya ciracas Jakarta Timur, kehidupan sosial budaya yang ada di
masyarakatnya, juga tentang kepercayaan yang dianut oleh warganya.
Untuk itu kami melakukan pendekatan personal kepada masyarakat setempat
untuk mengetahui lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh
masyarakat, berkunjung kepada sesepuh, dan ikut serta dalam kegiatan keagamaan di
lingkungan tersebut.
Hal ini dilakukan untuk lebih mengetahui secara langsung sesuai fakta dan data
apa-apa saja yang dilakukan oleh warga sehari-hari bukan hanya sekedar ungkapan
“katanya”.
B. Permasalahan
1. Bagaimana sejarah berdirinya ciracas Jakarta Timur ?
2. Kepercayaan apa saja yang dianut oleh masyarakatnya ?
3. Bagaimana kehidupan sosial dan budaya di masyarakatnya ?
4. Seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang Laboratorium Kesehatan dan
Tenaga Analis Kesehatan?
C. Tujuan penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk membuka pengetahuan kepada para pembaca
sejarah ciracas Jakarta Timur, kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya, juga
kehidupan sehari-hari masyarakat.Ini dapat memberikan tambahan wawasan kepada
para pembaca untuk membuka mata tentang kehidupan sosial budaya yang berbeda
lagi dari tempat yang biasa kita tinggali.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1) Waktu Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Sabtu, 05 Mei 2018
2) Tempat Pelaksanaan
Objek 1 : Posyandu Mawar RW 04
Objek 2 : Pemukiman warga ciracas Jakarta Timur
Objek 3 : Kantor RW 04

B. Alasan Pemilihan Lokasi


Alasan pemilihan lokasi yakni karena di ciracas masih dominan warga betawi,
walaupun banyak warga pendatang, akan tetapi di ciracas masih menjalankan
kebudayaan betawi, yakni setiap 17 agustus selalu adakan pawai ondel-ondel, begitu
juga saat mau memasuki bulan suci Ramadhan masih mengadakan pawai obor.
Sehingga menarik untuk ditelisik tentang kehidupan sosial budaya yang diliputi
dengan sejarah yang menarik tentang awal adanya daerah ciracas tersebut.Insya Allah
kita dapat mengambil pelajaran dari adanya penelitian kehidupan sosial budaya dari
para ibu-ibu pengajian dan PKK yang ada di pemukiman tersebut.

C. Alat dan Bahan Yang Dipersiapkan


Adapun alat dan bahan yang digunakan yakni :
Alat : Kamera Handphone
Bahan : Buku catatandanPulpen

D. Susunan Kegiatan Di Lapangan


Adapun susunan kegiatan pelaksanaan praktikum yaitu, pembagian kelompok
oleh penanggung jawab mata kuliah, kemudian menentukan lokasi dan waktu
pelaksanaan.
Setelah sampai di lokasi maka kegiatan awal yakni meminta ijin kepada kepala
RW setempat kemudian dilanjutkan dengan melakukan observasi sementara lalu
membuat laporan sementara tentang lokasi tersebut.Selanjutnya melakukan
wawancara dengan ketua RW dan para sesepuh juga dengan ibu-ibu PKK dengan
bantuan kuesioner yang telah dibuat sebelumnya.Kemudian esoknya dilanjutkan
wawancara dengan warga setempat.

D. Narasumber
1. Ketua RW 04 : Bp. Heri
2. Ketua PKK RW 04 : Ibu Wirya astuti
3. Anggota PKK : Ibu Surati
4. Warga : Bp. Sigit eko
5. Warga : Ibu Emi pandan sari
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah ciracas
Ciracas adalah satu wilayah kecamatan di Jakarta Timur, resmi menjadi
kecamatan di DKI Jakarta sejak tahun 1991.Nama Ciracas berasal dari nama salah
satu anak kali Cipinang, yaitu Kali Ciracas. Kali Ciracas mengalir
melewati kelurahan dan kecamatan, yaitu Kelurahan Rambutan dan Kecamatan
Ciracas.
Mayoritas penduduk daerah tersebut adalah suku Betawi, sisanya kaum
pendatang dari Sunda, Jawa dan Batak. Secara administratif, wilayah
Kecamatan Ciracas terdiri dari 5 kelurahan, 49 RW, dan 594 RT dan dihuni kurang
lebih 50.000 jiwa, dengan jumlah pertambahan penduduk rata-rata sekitar 0,66 % per
tahun. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 1.608 Ha
Kecamatan Ciracas sebagai pecahan dari Kecamatan Pasar Rebo, yang di
dalamnya mencakup 5 kelurahan yakni Kelurahan Cibubur, Kelurahan Kelapa Dua,
Kelurahan Ciracas, Kelurahan Susukan, Kelurahan Kampung
Rambutan.Kecamatan Ciracas yang terdiri dari 5 kelurahan ini adalah salah satu dari
10 kecamatan yang terletak di Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia.

Kecamatan Ciracas mempunyai batas wilayah sebagai berikut:


 Sebelah Utara : Kecamatan Kramat Jati
 Sebelah Timur : Kecamatan Cipayung
 Sebelah Selatan : Kota Depok
 Sebelah Barat : Kecamatan Pasar Rebo

Kantor Kecamatan Ciracas berada di wilayah Kelurahan Ciracas, Kecamatan


Ciracas. Alamat kantor camat Ciracas berada di Jl. Penganten Ali No.9 Kelurahan
Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Selain itu di Kecamatan Ciracas terdapat sebuah Universitas, yaitu
UHAMKA Muhammadiyah.Yang terletak di Kelurahan Rambutan, Kecamatan
Ciracas, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
B. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat ciracas menganut agama Islam, 10 % Kristen protestan dan katolik,
dan 1 % agama Hindu.Di ciracas terdapat 185 masjid dan 295 musholla.Setiap pagi
dan sore di musholla diadakan Tempat Pendidikan Agama (TPA) bagi anak-anak
umur 4-12 tahun, dan di masjid diadakan TPA setiap sore hari.Setiap jum’at sore di
masjid diadakan pengajian ibu-ibu dan minggu sore pengajian ibu-ibu diadakan
musholla.

C. Kehidupan sosial masyarakat


Dengan beragamnya suku budaya yang ada di Indonesia berdampak pula pada
masyarakat ciracas.Mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, sampai ujung barat
Indonesia yaitu Papua.
Oleh sebab itu masih banyak warga yang membawa adat kebiasaan di tempat
terdahulu mereka dibawa ke tempat ini.Misalnya diadakannya acara munggahan,
peringatan malem suro atau tahun baru Hijriyah.
Di bawah kepemimpinan ketua RW Bp. Heri diadakan juga upacara peringatan
kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus.Dimana para peserta terdiri dari para
perangkat RW, para ketua RT yang terdapat di RW 04, perwakilan warga tiap RT dan
para ibu-ibu kader PKK.
Ada pula kegiatan peningkatan kesejahteraan ibu dan anak juga para lansia
dengan diadakannya posyandu Balita dan para warga lanjut usia. Juga diadakannya
pemasangan KB gratis yang disponsori oleh puskesmas ciracas.
Setiap sebulan sekali setiap hari minggu dilakukan pembersihan lingkungan
massal seluruh wilayah masing-masing RW yang dilaksanakan oleh semua warga dan
didukung oleh petugas Pemelihara Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan
ciracas.
Ada pula kegiatan pemantauan jentik nyamuk di tiap rumah warga oleh ibu-ibu
jumantik. Hal ini merupakan membantu upaya pemerintah dalam menekan adanya
penyakit menular di lingkungan RW setempat.

D. Kehidupan Ekonomi Warga


Perekonomian warga pun beragam ada yang menengah ke atas, menengah
kebawah maupun dikatakan cukup. Ada juga warga ciracas yang membuka usaha
warung makanan matang, warung nasi padang, maupun nasi uduk di pagi hari, usaha
konveksi (home industri). Banyak pula warga yang menjadi pegawai swasta, PNS,
bahkan anggota TNI/POLRI.

E. Kondisi Warga (Rumah Tangga)


Terlihat jelas perbedaan di sini, dimana yang merupakan anggota TNI aktif dan
berpangkat memiliki rumah yang besar, bagus, dan rapih. Sedangkan untuk rumah
yang memiliki ekonomi cukup keadaannya bisa dikatakan sederhana. Selebihnya para
pendatang yang belum memiliki pekerjaan ada yang sudah memiliki rumah dengan
keadaan sederhana maupun tinggal di kontrakan yang bervariasi juga kondisi nya.
Ada pula beberapa rumah yang termasuk dalam lingkungan komplek maupun kavling
yang kondisi rumahnya bisa dibilang bagus dan juga rapih.
Selama menjadi warga ciracas bagi Kepala Keluarga (KK) yang tetap wajib
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan bagi warga pendatang wajib melapor
pada RT setempat dalam waktu 1x24 jam. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya atau timbulnya tindak kejahatan yang tidak diinginkan.
Terlihat jelas penampakan sosial budaya di warga yang berdomisili di wilayah
yang perkampungan,dimana rumah mereka berdekatan yaitu warganya yang masih
saling mengenal dan saling membantu bila ada warga yang kesusahan.Ini berbeda
dengan yang ditunjukkan kepada warga kalangan atas dalam hal ini warga komplek
atau kavling dengan pagar rumah yang tinggi menjulang tak jarang mereka tidak
saling mengenal tetangga sebelah rumah.Ini merupakan contoh degradasi kepedulian
sosial masyarakat di Indonesia.

F. Hasil Observasi
Berdasarkan hasil kuesioner kami, warga ciracas mempunyai Puskesmas
Kecamatan Ciracas, yang beralamat di Jl. H. Baping, RT.7/RW.6, Susukan, Ciracas,
Kota Jakarta Timur
1. Tabel Hasil Kuesioner 1
Komponen di Puskesmas
No. Ada Tidak Ada Jumlah Keterangan
Ciracas
1. Laboratorium Kesehatan √ 1
Beberapa
2. Tenaga Analis √ 3 diantaranya lulusan
SMAK
3. Pekerja di Laboratorium √ 4

2. RSUD Pasar Rebo, RSUD Budi Asih dan RS Polri dijadikan sebagai rumah
sakit rujukan.
3. Puskesmas Kecamatan Ciracas bagian pemeriksaan laboratorium belum
lengkap untuk pemeriksaan penunjang yang lebih khusus.
4. Untuk fasilitas lain yang ada di Puskesmas Kecamatan Ciracas sudah baik.
5. Tabel Kuesioner 2

No. Pengetahuan Masyarakat Ya Tidak Keterangan

Masyarakat mengetahui apa


Masyarakat mengetahui apa itu laboratorium namun hanya
1. √
itu laboratorium sebatas pengetahuan dasar

Sebagian kecil telah


Masyarakat mengetahui apa mengetahui, namun sebagian
2. √
itu tenaga analis kesehatan besar belum mengetahui

Mengetahui, namun hanya


Masyarakat mengetahui peran sebatas pengetahuan dasar
3.
analis di laboratorium tentang analis
Pembahasan data hasil observasi :
Berdasarkan data hasil kuesioner maka dapat diperoleh pembahasan sebagai
berikut :
Masyarakat yang bermukin di Kecamatan Ciracas – Jakarta Timur telah
memiliki pengetahuan tentang Laboratorium Kesehatan, dan apa asaja
komponen-komponennya meskipun hanya sebatas pengetahuan-pengetahuan
dasar, hal tersebut bisa dibilangwajar karena rata-rata pendidikan terakhir
masyarakat adalah SLTA (Sekolah Menengah Atas).
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Secara umum kehidupan warga ciracas Jakarta Timur masuk ke dalam
golongan yang bervariasi tingkat perekonomiannya.
2. Warga masyarakat ciracas Jakarta Timur menaruh perhatian yang tinggi pada
nilai-nilai budaya dari daerah asal dan masih melaksanakannya meski sudah
tingal di DKI Jakarta.
3. Ketua RW ciracas Jakarta Timur sangat menghargai kebudayaan dengan
selalu di adakannya pawai ondel-ondel setiap memperingati 17 Agustus
4. Kesehatan warga yang utama. Ini diwujudkan dengan aktifnya ibu-ibu PKK
dalam membina kesehatan balita dan lansia dan para pemantau jentik nyamuk
(jumantik).\
5. Warga Ciracas 50% telah mengetahui apa itu Laboratorium dan Analis
Kesehatan.
B. Saran
1. Hilangkan jarak antara si kaya dan si miskin.
2. Terus dipertahankan cinta tanah air dan budaya Indonesia terutama kepada
generasi muda.
3. Tingkatkan terus pelayanan kesehatan warga untuk meningkatkan
kesejahteraan warganya.
BAB VI
LAMPIRAN

KEGIATAN POSYANDU LANSIA KEGIATAN POSYANDU


BALITA

KEGIATAN JUMANTIK KEGIATAN PKK

PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS


DAFTAR PUSTAKA

http://ariyantythalib.blogspot.co.id/2012/laporan-praktek-lapang-ilmu-sosial.
Diakses pada : Minggu, 06 Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai