Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

NTSI 6060 PEMELIHARAAN JALAN


Dosen Pembina : Dr. Ir. Henri Siswanto, M.T

TUGAS KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DAN


PENANGANANNYA

Oleh :
Ahmad Affandi 170523627131
Amelia Tunjungsari F 170523627127
Off S1

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


2020
KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DAN PENANGANANNYA
N NAMA DESKRIPSI PENYEBAB PENANGANAN
O
1. Retak Halus (Hair Retak halus adalah 1. Bahan Untuk Pemeliharaan
Cracking) lebar celah lebih perkerasan/ dapat dipergunakan
kecil atau sama kualitas lapis latasir, atau buras.
dengan 3 mm. material Dalam tahap perbaikan
kurang baik. sebaiknya dilengkapi
2. Tanah dengan perbaikan sistim
dasar/ lapisan drainase.
dibawah
permukaan
kurang stabil.
Gambar 1. Retak Halus
2. Retak Kulit Buaya Retak kulit buaya 1. Bahan Untuk pemeliharaan
(Alligator cracking) adalah serangkaian perkerasan/ dapat digunakan lapis
retak memanjang kualitas burda, burtu, ataupun
paralel yang material lataston. Jika celah≤
membentuk banyak kurang baik. 3mm, sebaiknya bagian
sisi menyerupai 2. Pelapukan perkerasan yang telah
kulit buaya. permukaan. mengalami retak kulit
3. Air tanah buaya akibat rembesan
pada badan air ke lapis pondasi dan
Gambar 1. Retak Kulit Buaya perkerasan tanah dasar diperbaiki
jalan dengan cara dibongkar
4. Tanah dan dibuang bagian-
dasar/ lapisan bagian yang basah,
dibawah kemudian dilapis
permukaan kembali dengan bahan
kurang stabil. yang
sesuai. Perbaikan harus
disertai dengan
perbaikan drainase
disekitarnya. Kerusakan
yang disebabkan oleh
beban lalulintas harus
diperbaiki dengan
memberi lapisan
tambahan.
3. Retak pinggir (edge Retak pinggir 1. Bahan Cara perbaikan dengan
cracking) biasanya terjadi dibawah mengisi celah dengan
sejajar dengan tepi retak pinggir campuran aspal cair &
perkerasan dan kurang baik pasir. Perbaikan
berjarak atau drainase harus
sekitar 0,3-0,5 m perubahan dilakukan, bahu
dari tepi luar. volume diperlebar, dan
akibat jeni dipadatkan, jika pinggir
sekspansif perkerasan mengalami
Gambar 3. Retak Pinggir clay pada penurunan, elevasi dapat
tanah dasar . diperbaiki dengan
2. Sokongan mempergunakan
bahu hotmix.
samping
kurang baik.
3. Drainase
kurang baik.
4. Akar
tanaman
yang tumbuh
ditepi
perkerasan
dapat pula
menjadi
sebab
terjadinya
retak tepi
4. Retak Sambungan Bahu Retak ini berbentuk 1. Perbedaan Perbaikan dapat
Perkerasan (edge joint retak memanjang ketinggian dilakukan dengan
crack) (longitudinal antara bahu mengisi celah dengan
cracks) dan beraspal campuran aspal cair dan
biasanya dengan pasir.
terbentuknya pada perkerasan,
permukaan bahu akibat
beraspal. Retak ini penurunan
dapat terdiri atas bahu.
beberapa celah 2.
Gambar 4. Retak yang saling sejajar. Penyusutan
Sambungan Bahu material
Perkerasan bahu/ badan
perkerasan
jalan
3. Drainase
kurang baik.
4. Roda
kendaraan
berat yang
menginjak
bahu
beraspal.
5. Material
pada bahu
yang kurang
baik/ kurang
memadai.

5. Retak Sambungan Jalan Retak ini terjadi 1. Tidak Perbaikan dapat


(lane joint crack) pada sambungan baiknya dilakukan dengan
dua jalur lalu lintas sambungan memasukkan campuran
dan berbentuk retak kedua jalur. aspal cair dan pasir
memanjang kedalam celah-celah
(longitudinal yang terjadi.
cracks). Retak ini
dapat terdiri atas
Gambar 5. Retak beberapa celah
Sambungan Jalan yang saling sejajar.
6. Retak Sambungan Retak ini adalah 1. Ikatan Perbaikan dilakukan
Pelebaran Jalan (widening retak memanjang sambungan dengan mengisi celah-
crack) (longitudinal yang kurang celah dengan campuran
cracks) yang akan baik. aspal cair dan pasir.
terjadi pada 2. Perbedaan
sambungan antara kekuatan/
perkerasan lama daya dukung
dengan perkerasan perkerasan
pelebaran. pada jalan
pelebaran
Gambar 6. Retak dengan
Sambungan Pelebaran jalanlama.
Jalan
7. Retak Refleksi (reflection Retak ini dapat 1. Untuk retak berbentuk
crack) terjadi bila retak Pergerakan kotak, perbaikan
pada perkerasan vertikal/ dilakukan dengan
lama tidak horizontal di membongkar dan
diperbaiki secara bawah lapis melapis kembali dengan
benar sebelum tambahan bahan yang sesuai.
pekerjaan pelapisan (lapisan
Gambar 7. Retak Refleksi ulang (overlay) overlay)
dilakukan. sebagai
akibat
perubahan
kadar air
pada tanah
dasar yang
ekspansif.
2. Perbedaan
penurunan
(settlement)
dari
timbunan/
pemotongan
badan jalan
dengan
struktur
perkerasan.
8. Retak Susut (shrinkage Retak yang terjadi 1. Perubahan Perbaikan dapat
crack) tersebut saling volume dilakukan dengan
bersambungan perkerasan mengisi celah dengan
membentuk kotak yang campuran aspal cair dan
besar dengan sudut mengandung pasir, dan dilapis dengan
tajam atau dapat terlalu burtu.
dikatakan suatu banyak aspal
interconnected dengan
cracks yang penetrasi
Gambar 8. Retak Susut membentuk suatu rendah.
seri blocks cracks. 2. Perubahan
Umumnya volume pada
penyebaran retak lapisan
ini menyeluruh pondasi dan
pada perkerasan tanah dasar.
jalan.
9. Retak selip (slippage Retak selip atau 1.Ikatan Perbaikan dapat
cracking) retak yang antar lapisan dilakukan dengan
berbentuk bulan aspal dengan membongkar bagian
sabit yang lapisan jalan yang rusak dan
diakibatkan oleh bawahnya menggantikannya
gaya-gaya tidak bail dengan lapisan yang
horizontal yang yang lebih baik.
berasal dari disebabkan
kendaraan. kurangnya
Gambar 9. Retak Selip aspal/
permukaan
berdebu
2. Pengunaan
agregat halus
terlalu
banyak.
3. Lapis
permukaan
kurang padat/
kurang tebal
4.
Penghampara
n pada
temperature
aspal rendah
atau tertarik
roda
penggerak
olehmesin
penghampar
aspal/ mesin
lainnya.
10. Alur (rutting) Alur adalah 1. Lapis Perbaikan dapat
deformasi permukaan dilakukan dengan
permukaan kurang padat/ memberi lapisan
perkerasan aspal kurang tebal. tambahan dari lapis
dalam bentuk permukaan yang sesuai.
turunnya
perkerasan ke arah
Gambar 10. Alur memanjang pada
lintasan roda
kendaraan.
11. Keriting (corrugation) Keriting atau 1.Rendahnya a. Jika lapisan memiliki
bergelombang stabilitas pondasi agregat, digaruk
adalah kerusakan campuran kembali, dicampur
akibat terjadinya yang dapat dengan lapis pondasi,
deformasi berasal dari dipadatkan dan diberi
plastis yang terlalu lapis perkerasan baru.
menghasilkan tingginya b. Bahan pengikat
gelombang- kadar aspal mempunyai ketebalan
Gambar 11. Keriting gelombang 2.Banyak >5cm, lapis tersebut
melintang atau menggunaka diangkat dan diberi
tegak n agregat lapisan baru.
lurus arah halus,
perkerasan. agregat bulat
dan licin
3.Aspal yang
dipakai
mempunyai
penetrasi
yang tinggi
4.Lalu lintas
dibukia
sebelum
perkerasan
mantap.
12. Sungkur (shoving) Sungkur adalah 1.Rendahnya Perbaikan dilakukan
perpindahan stabilitas dengan dibongkar dan
permanen secara campuran dilakukan pelapisan
lokal dan yang dapat kembali.
memanjang dari berasal dari
permukaan terlalu
perkerasan yang tingginya
disebabkan oleh kadar aspal
Gambar 12. Sungkur beban lalu lintas. 2.Banyak
menggunaka
n agregat
halus,
agregat bulat
dan licin
3.Aspal yang
dipakai
mempunyai
penetrasi
yang tinggi
4.Lalu lintas
dibukia
sebelum
perkerasan
mantap.
13. Amblas (depressions) Amblas adalah 1. Beban a. Untuk amblas yang ≤
penurunan kendaraan 5cm, bagian yang
perkerasan yang yang pernah diisi dengan
terjadi pada area melebihi apa bahan yang sesuai lapen,
terbatas yang yang lataston, laston.
mungkin dapat direncanakan b. Untuk amblas yang ≥
diikuti dengan . 5cm, bagian yang
retakan. 2. amblas dibongkar dan
Gambar 13. Amblas Pelaksanaan dilapis kembali dengan
yang kurang lapis yang sesuai.
baik.
3. Penurunan
bagian
perkerasan
dikarenakan
tanah dasar
mengalami
settlement.
14. Jembul (Upheaval) Jembul terjadi 1. Adanya Perbaikan dilakuan
setempat dengan pengembang dengan membongkar
atau tanpa retak an tanah bagian yang rusak dan
dasar yang melapisinya kembali.
ekspansip

Gambar 14. Jembul


15. Lubang (potholes) Lubang adalah 1. Campuran Untuk perbaikan maka
lekukan permukaan lapis lubang-lubang tersebut
perkerasan akibat permukaan harus dibongkar dan
hilangnya lapisan yang buruk. dilapis kembali dimana
aus dan material 2. Lapis pembongkaran berfungsi
lapis pondasi. permukaan untuk meningkatkan
Kerusakan tipis daya cengkram antar
Gambar 15. Lubang berbentuk lubang sehingga sambungan perkerasan
kecil lapisan aspal yang baru dan
biasanya dan agregat perkerasan yang lama.
berdiameter kurang mudah lepas
dari 0,9 m dan akibat
berbentuk mangkuk pengaruh
yang cuaca.
dapat berhubungan 3. System
atau tidak drainase
berhubungan jelek
dengan permukaan sehingga air
lainnya. banyak yang
Lubang biasanya meresap dan
terjadi akibat galian mengumpul
utilitas atau dalam lapis
tambalan di area perkerasan.
perkerasan yang 4. Retak-
telah ada. retak yang
terjadi tidak
segera
ditangani
sehingga air
meresap
masuk dan
mengakibatk
an terjadinya
lubang-
lubang kecil.

16. Pelapukan dan pelepasan Pelapukan dan 1. Campuran Dapat diperbaiki dengan
butir (weathering and pelepasan butir lapis meberikan lapisan
raveling) adalah disintegrasi permukaan tambahan di atas lapisan
permukaan yang buruk. yang mengalami
perkerasan 2. Lapis pelepasan butir setelah
aspal melalui permukaan lapisan tersebut
pelepasan partikel tipis dibersihkan dan
agregat yang sehingga dikeringkan
berkelanjutan, lapisan aspal
berawal dari dan agregat
Gambar 16. Pelapukan dan permukaan mudah lepas
Pelepasan Butir perkerasan menuju akibat
ke bawah atau dari pengaruh
tepi ke dalam. cuaca.
3. System
drainase
jelek
sehingga air
banyak yang
meresap dan
mengumpul
dalam lapis
perkerasan.
4. Retak-
retak yang
terjadi tidak
segera
ditangani
sehingga air
meresap
masuk dan
mengakibatk
an terjadinya
lubang-
lubang kecil.

17. Pengelupasan Lapisan 1. Kurangnya Dapat diperbaiki dengan


Permukaan (stripping) ikatan antar cara digaruk, diratakan,
lapis dan dipadatkan. Setelah
permukaan itu dilapis dengan buras.
dan lapis
bawahnya
atau terlalu
tipisnya lapis
Gambar 17. Pengelupasan permukaan.
Lapisan Permukaan
18. Pengausan (polished Pengausan adalah 1. Agregat Dapat diatasi dengan
aggregate) licinnya bagian berasal dari latasir, buras, latasbum.
perkerasan, akibat material yang
ausnya agregat di tidak tahan
permukaan. aus terhadap
roda
kendaraan /
agregat yang
digunakan
Gambar 18. Pengausan berbentuk
bulat dan
licin.
19. Kegemukan (Bleeding) Kegemukan adalah 1. Pemakaian Dapat diatasi dengan
hasil dari aspal kadar aspal menaburkan agregat
pengikat yang yang tinggi panas dan kemudian
berlebihan, yang pada dipadatkan, atau lapis
bermigrasi ke atas campuran aspal diangkat dan
permukaan aspal. 2. diberi lapisan penutup.
perkerasan. Pemakaian
Kelebihan kadar terlalu
Gambar 19. Kegemukan aspal atau banyak aspal
terlalu rendahnya pada
kadar udara dalam pengerjaan
campuran, dapat prime coat /
mengakibatkan teak coat.
kegemukan.
20. Penurunan pada bekas Penurunan ini 1.Pemadatan Dapat diperbaiki dengan
penanaman utilitas (utility terjadi di sepanjang yang tidak dibongkar kembali dan
cut deppression) bekas penanaman memenuhi diganti lapis yang
utilitas. syarat sesuai.

Gambar 20. Penurunan


Pada Bekas Penanaman
Ulititas

DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, S, 1995, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai