Anda di halaman 1dari 17

PROTOKOL KESEHATAN

Saat ini kita masih menghadapi tantangan yang mengharuskan beradaptasi dengan
situasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Corona Virus Disease-
19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan (droplet) dari penderita yang bersin atau batuk dan kontak erat dengan
penderita atau kontak dengan permukaan dan benda yang terkontaminasi. Covid-
19 masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut lewat tangan yang
terkontaminasi virus.

Belum ditemukannya vaksin dan pengobatan definitif COVID-19 diprediksi akan


memperpanjang masa pandemi, sehingga masyarakat harus bersiap dengan
keseimbangan baru pada kehidupan. Aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi harus
berjalan beriringan dan saling mendukung. Masyarakat harus melakukan
perubahan pola hidup dengan tatanan dan adaptasi kebiasaan yang baru (new
normal) agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan COVID-19.
Kedisiplinan dalam menerapkan prinsip pola hidup yang lebih bersih dan sehat
merupakan kunci dalam menekan penularan COVID-19 pada masyarakat,
sehingga diharapkan wabah COVID-19 dapat segera berakhir.

Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai


penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru/cluster pada
tempat-tempat dimana terjadinya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan
berkumpulnya banyak orang. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam
situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih
sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen yang
ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber daya yang ada. Peran
masyarakat untuk dapat memutus mata rantai penularan COVID-19(risiko tertular
dan menularkan) harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan melalui
perlindungan kesehatan individu dan perlindungan kesehatan masyarakat.
Ada enam pesan protokol kesehatan secara umum untuk mencegah covid-19 yang
disampaikan saat sosialisasi meliputi 6 M
1. MEMAKAI MASKER DENGAN BENAR

MENGAPA HARUS
MEMAKAI MASKER?

1 MELINDUNGI DIRI SENDIRI. Masker


mencegah masuknya droplet yang keluar saat kita
batuk/bersin/berbicara sehingga kita tidak tertular.
2 MELINDUNGI ORANG LAIN. Masker
menahan droplet yang keluar saat kita
batuk/bersin/berbicara sehingga tidak
menularkan virus kepada orang lain.
CARA MEMAKAI MASKER SEKALI PAKAI DENGAN BENAR

CARA MEMBUANG MASKER SEKALI PAKAI DENGAN BENAR

2. MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN/ HANDSANITIZER


Kenapa mencuci tangan pakai sabun penting?
Virus mati dengan sabun dan air mengalir. Lakukan 6 langkah cuci tangan
dengan benar, yaitu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal
20 detik, atau cuci tangan dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol
minimal 60%. Covid merupakan materian kecil yang dibungkus oleh protein
dan lemak. Sabun dapat melarutkannya sehingga virus hancur dan mati.
Bagaimana bila tidak ada air dan sabun?
Bisa menggunakan
hand sanitizer.
KAPAN?
Mencuci tangan sesering mungkin
terutama sebelum menyentuh mata,
hidung, dan mulut.

3. MENJAGA JARAK
Menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain untuk menghindari
terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta
menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Jika tidak
memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan berbagai
rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat
berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya.
Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi,
pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.
MENGAPA MENJAGA JARAK PENTING ?
Droplet yang keluar saat kita batuk, jika tanpa masker bisa meluncur
sampai 2 meter. Saat berbicara tanpa masker, aerosol (uap air) bisa
meluncur sejauh 2 meter. Saat bersin tanpa masker, droplet bisa
meluncur sejauh 6 meter. Dengan menjaga jarak kita bisa mengurangi
risiko tertular/ menulari
4. MENGHINDARI KERUMUNAN
Hal penting yang dapat dilakukan dalam usaha untuk menjaga jarak
sebagai berikut:

Faktor-faktor yang harus


1 dipertimbangkan ketika terpaksa
MENGHINDARI KERUMUNAN
harus keluar rumah adalah sebagai
berikut:

2 Siapa? Makin banyak bertemu orang,


MENGHINDARI PENGGUNAAN TRANSPORTASI makin berisiko tertular, apalagi bertemu
YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR PROTOKOL
KESEHATAN dengan mereka yang tidak mematuhi
protokol kesehatan Covid-19.

3 Di mana? Di tempat umum tempat


MENGURANGI AKTIVITAS DALAM RUANGAN privat, tempat terbuka, tempat tertutup.
BER-AC YANG TERTUTUP DAN BANYAK
ORANG DALAM WAKTU LEBIH DARI 2 JAM Tempat umum yang tertutup paling
berisiko sebagai tempat penularan.

Bagaimana? Mencari ruang untuk


menjaga jarak. Makin kecil ruang untuk
menjaga jarak, makin berisiko sebagai
tempat penularan.

Berapa lama? Makin lama, makin


berisiko, terlebih apabila kita berbicara
dalam waktu yang lama.

APA SAJA BENTUK MENJAGA JARAK?


DILAKUKAN INDIVIDU
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, di antaranya:
MENJAUHI KERAMAIAN ATAU KERUMUNAN
MASSAL

MENJAGA JARAK DENGAN ORANG LAIN 2 METER

TIDAK BERJABAT TANGAN, HINDARI BERDEKATAN


BERGANDENGAN TANGAN, DENGAN SIAPA PUN DAN
ATAU BERPELUKAN DIMANA PUN
DILAKUKAN DI INSTITUSI
mengeluarkan regulasi yang mendorong pegawainya/anggotanya agar
menerapkan protokol kesehatan, diantaranya:

DILAKUKAN PEMERINTAH
mengeluarkan regulasi yang mengacu pada UU No. 6 tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan yang membatasi aktivitas masyarakat agar
menerapkan protokol kesehatan, diantaranya:
5. MENJAGA IMUNITAS TUBUH
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal
30 menit sehari dan istirahat yang cukup (minimal 7 jam), serta menghindari
faktor risiko penyakit. Orang yang memiliki komorbiditas/penyakit
penyerta/kondisi rentan seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan
jantung, gangguan ginjal, kondisi immunocompromised/penyakit autoimun,
kehamilan, lanjut usia, anak-anak, dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam
beraktifitas di tempat dan fasilitas umum.
6. MENGURANGI MOBILITAS
Virus covid-19 dapat berada dimana saja dan seseorang dapat tertular kapan
saja. Semakin banyak tempat yang dikunjungi maka semakin besar pula
kemungkinan untuk terinfeksi virus covid19. Oleh karena itu, masyarakat
dihimbau untuk tetap dirumah kecuali ada keperluan yang mendesak.

Anda mungkin juga menyukai