Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Menurut Glenza dan Chang (2021), dari berbagai jenis vaksin covid-19 yang
digunakan saat ini, ada beberapa efek samping yang muncul. Efek samping ini
sendiri dirasakan oleh sebagian besar penerima vaksin dengan rentang usia 16-64
tahun. Adapun tiga efek samping yang paling sering muncul yaitu; Nyeri pada
titik penyuntikan vaksin, kelelahan, dan sakit kepala serta otot. Dari tiga efek
samping teratas ini dapat diketahui bahwa nyeri pada titik penyuntikan vaksin
merupakan efek samping yang paling banyak dirasakan oleh penerima vaksin.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Preventif (CDC) dan Case Western
Reserve University, bahwa untuk menangani ketidaknyamanan akibat nyeri
penyuntikan vaksin covid 19 dapat menggunakan waslap yang bersih, dingin dan
basah untuk ditempelkan pada area bekas penyuntikan vaksinasi dan sekitarnya.
Selain itu, disebutkan bahwa latihan atau pergerakan sederhana pada lengan juga
dapat dilakukana untuk mengurangi nyerinya. Sementara Yale New Haven Health
hanya menyebutkan kompres dingin untuk meredakan nyeri akibat penyuntikan
vaksin covid 19.
Kompres dingin mampu menjadi anastesi lokal yang memiliki keuntungan
terapeutik untuk mengurangi nyeri lokal seperti nyeri penyutikan (Potter, 2014).
Kompres dingin dapat membuat kulit menurunkan respon nyeri karena adanya
pelepasan endorphin sehingga dapat memblokir transmisi serabut saraf sensori A-
beta yang lebih besar dan lebih cepat, juga dapat menurunkan transmisi nyeri pada
serabut C dan delta A sehingga gerbang sinaps menutup transmisi implus nyeri
(Endah S, 2015). Untuk pengompresan sendiri dapat dilakukan selama 3-20 menit
dengan suhu 0-16°C disesuaikan dengan intensitas nyeri yang dirasakan.
Sedangkan untuk latihan ringan sendiri, sampai saat ini belum ada penelitian lebih
lanjut mengenai fungsinya sebagai pengurang nyeri akibat vaksin. Tapi ada
sejumlah teori tentang bagaimana latihan atau olahraga ringan dapat
meminimalkan nyeri setelah olahraga berat (Rachel Volkl, 2021). Berikut
merupakan beberapa penjelasan mengapa latihan ringan pada lengan dapat
menurunkan nyeri setelah vaksin:
1. Meningkatkan Aliran Darah; Cedera mikroskopis pada deltoid (lengan)
dapat menghasilkan produk metabolik yang dapat memicu
ketidaknyamanan. Tetapi dengan menggerakkan otot yang sakit dapat
meningkatkan aliran darak ke area tersebut dan membantu menghilangkan
bahan kimia tersebut dari area vaksinasi sehingga dapat meredakan nyeri.
2. Menghasilkan Endorfin; dengan melakukan latihan ringan, tubuh dapat
mengeluarkan endorfin. Endorfin yang dilepaskan selama latihan dapat
secara sementara mengurangi interpretasi otak dan rasa nyeri.
3. Memiliki Anti-Inflamasi; Rachel Volkl uga mengatakan bahwa kontraksi
otot aktif yang terjadi dengan latihan ringan berpotensi menyebarkan
edema lokal, atau pembengkakan sampai batas tertentu. Pada Maret 2017,
sebuah penelitian mengenai otak, tingkah laku dan imunitas menemukan
bahwa latihan ringan selama 20 menit dapat berfungsi sebagai anti-
inflamasi.
Untuk gerakan yang digunakan saat latihan ringan pada lengan sendiri, terdiri dari
6 gerakan. Gerakan gerakan ini merpakan gerakan yang dikembangkan oleh
Rache Volkl, PT, DPT, yang merupakan seorang ahli terapi fisik di Rush
University Medical Center di Chicago. Keenam gerakan ini juga telah diadaptasi
oleh CDC. Adapun keenam gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Putar Bahu
- Rentangkan lengan Anda lurus ke samping setinggi bahu, dengan
telapak tangan menghadap ke depan.
- Putar lengan Anda secara perlahan membentuk lingkaran kecil ke
belakang.
- Lakukan semua repetisi, lalu ulangi dengan gerakan melingkar ke
depan.
2. Tekan Bahu
- Rentangkan lengan Anda lurus ke samping setinggi bahu, telapak
tangan menghadap ke depan.
- Tekuk siku kedua lengan Anda seolah membentuk huruf 'U'
- Perlahan tekan lengan Anda ke atas sampai siku Anda lurus.
- Berhenti sejenak, lalu turunkan lengan Anda kembali secara perlahan
ke posisi huruf 'U'
3. Sideways Overhead Sweep
- Biarkan lengan Anda menggantung di sisi tubuh dengan telapak tangan
menghadap ke depan.
- Jaga siku Anda tetap lurus, perlahan-lahan gerakan lengan Anda ke
bawah dan kemudian ke atas.
- Berhenti sebentar, lalu turunkan lengan Anda kembali ke sisi tubuh
secara perlahan.
4. Forward Overhead Sweep
- Biarkan lengan Anda menggantung di sisi tubuh dengan telapak tangan
menghadap tubuh Anda.
- Jaga siku tetap lurus, perlahan gerakan lengan ke depan lalu ke atas.
- Berhenti sebentar, lalu turunkan lengan Anda kembali ke sisi tubuh
secara perlahan.
5. Side to Front Reach
- Rentangkan lengan Anda lurus ke samping setinggi bahu, telapak
tangan menghadap ke bawah.
- Bawa lengan Anda ke depan sampai ibu jari Anda hampir bertemu.
- Berhenti sebentar, lalu rapatkan bahu Anda untuk merentangkan
lengan ke samping
6. Wall Walk
- Berdirilah sekitar satu langkah kaki dari dinding. - Letakkan telapak
tangan Anda pada ketinggian bahu, dengan siku ditekuk.
- Perlahan geser atau jalankan tangan Anda ke atas dinding sampai
lengan Anda terulur sepenuhnya.
- Berhenti sejenak, lalu balikkan gerakan secara perlahan untuk
mengembalikan tangan Anda setinggi bahu.
- Ulangi di sisi lain, jika diinginkan
Jika bahu Anda sangat nyeri, Anda dapat meletakkan lengan lainnya di bawah
siku untuk menopang (Racher Volkl,2021).
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menyebutkan Jika kedua
intervensi yang telah dijabarkan masih belum dapat mengurangi internsitas nyeri
dalam waktu 2x24 jam dan malah memperberat nyeri, maka segera hubungi
dokter.

Anda mungkin juga menyukai