Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PASIEN DENGAN


ARITMIA POST TPM PADA AV BLOCK DERAJAT 2 TYPE 2
DI RUANG CICU
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Laporan Praktik Profesi Ners Stase
Keperawatan Gawat Darurat Dan Kritis
disusun oleh:
Nama : Devi Sri Nurtiana
NIM : 319056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS C


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PASIEN DENGAN
ARITMIA POST TPM PADA AV BLOCK DERAJAT 2 TYPE 2
DI RUANG CICU

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Kp.Cibedug Girang RT/RT 001/003 Kel.Sukatani
Bogor
Berat badan :-
No. RM : 20164-41-59-33
Diagnose Medis : Post TPM pada AV Block Derajat 2 Type 2
Tanggal Masuk RS : 19 November 2016 pukul 10:17 WIB
Tanggal Pengkajian : 19 November 2016 pukul 16.30 WIB

2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
Jantung berdebar-debar
b. Riwayat penyakit Sekarang
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri dada, berdebar-
debar, dan sesak napas, keluhan dirasakan ± 1 minggu yang lalu.
Nyeri dirasakan seperti di tekan benda berat namun tidak menyebar,
yang disetai dengan sesak napas keringat dingin, dan jantung
berdebar-debar. Omzet serangan > 1 jam dan tidak berkurang dengan
istirahat. Klien kemudian berobat ke RSU Bogor dan di diagnosis
APS dan AV Blok derajat 2 type 2 dan di rawat selama 5 hari. Karena
tidak ada perubahan status kesehatan maka pasien dirujuk ke UGD

1
RSJPD harapan kita pada tanggal 19 November 2016 pukul 16.30
WIB. Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik kemudian
pasien di transfer ke ruangan DI & INB pukul 14.45 WIB untuk
dilakukan pemasangan pacemaker (TPM) selanjutnya pasien
dipindahkan ke ruangan IWM pasca pemasangan TPM pukul 16.30
WIB.
Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan data pasien
mengeluh nyeri dada hilang namun masih merasakan lemas dan
jantung berdebar-debar yang sifatnya hilang timbul, saat ini pasien
terpasang TPM dengan wire di femoral kanan, irama pacing 70 x/mnt.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengeluh nyeri dada, berdebar-debar dan sesak napas
sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, namun hilang timbul. Klien
memiliki riwayat merokok ±1-2 bungkus/hari, serta pasien
mempunyai riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan mempunyai
Diabetes Mellitus.

3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Bedrest, partial care
b. Tanda-tanda vital
TD : 134/71 mmHg
Nadi : 71 x/mnt
RR : 22 x/mnt
Suhu : 360C
c. System Integument
Tidak terkaji
d. System Penglihatan
Tidak terkaji
e. System Pendengaran
Tidak terkaji
f. System pernapasan

2
Ketidakseimbangan oksigen, Respiratory rate 22 x/mnt.
g. System kardiovaskuler
Pasien mengeluh jantung berdebar-debar, TD 134/71 mmHg, Nadi 71
x/mnt, MAP (Mean Aterial Pressure) 82, terpasang TPM dengan wire
di femoral kanan, irama pacing 70 x/mnt, adanya perubahan
frekuensi/irama janttung.
h. System pencernaan
Tidak terkaji
i. System Endokrin
Tidak terkaji
j. System Perkemihan
Tidak terkaji
k. System Persyarafan
Tidak terkaji
l. System Reproduksi
Tidak terkaji
m. System Musculoskeletal
Imobilisasi, pasien bedrest dan membutuhkan bantuan orang lain
untuk perawatan diri.

4. Pengkajian pola kebiasaan sehari-hari


Kualitas dan kuantitas tidur pasien baik, partial care, perawatan diri
memerlukan bantuan orang lain, bedrest, dan pasien terfokus pada diri
sendiri (diam, tiduran).

3
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 19-11-2016
Nama Pasien : Tn. S
Diagnose medis : Post TPM pada AV Block Derajat 2 Type 2
NAMA HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14 g/dl 14-17.4
Hematocrit 39 % 41.5-50.4 L
Leukosit 11640 10^3/uL 4.50-11.0 H
Eritrosit 4,56 Juta/uL 4.4-6.0
Trombosit 243 Ribu/uL 150-450
KIMIA KLINIK
CKMB 20 u/L < 25
Troponin T 4 ng/mL < 0,1 H

b. Pemeriksaan EKG
Didapatkan hasil gambaran EKG RBBB (Right Bundle Branch
Block), LVH (Left Ventrikular Hypertrophy) dan AV Block derajat 2
type 2.

RBBB (Right
Bundle Branch
Block

LVH (Left
Ventrikular
Hypertrophy)

4
AV Blok
derajat 2 type 2

6. TERAPI
a. Terapi mekanis
1) Terpasang TPM dengan wire di femoral kanan, Irama pacing 70
x/mnt, hasil TPM: Treshold 0,4 mv, setting TPM HR 40 x/mnt, output
30 mA, sensitivity 2 mV.
2) Terpasang folley cateter
3) Terpasang IVFD (Intravenous Fluid Drops) di lengan kiri 8 tts/mnt
4) Rencana pemeriksaan echo pada tanggal 22-11-2016
b. Terapi medis

No Nama Dosis Frek Rut Keterangan


e
1. Valsartan 80 mg 2x1 PO Valsartan merupakan obat
golongan Angiotensin Reseptor
Blocker yang bekerja dengan
menghambat reseptor
angiotensin II yang
menyebabkan penurunan
tekanan darah dan untuk
mengatasi masalah jantung.
2. Aspilet 80 mg 1x1 PO Obat untuk mengatasi
thrombosis atau antitrombotik.
Dapat digunakan untuk
mencegah serangan jantung.
3. Paracetamol 500 Extra PO Parasetamol atau asetaminofen
mg adalah obat analgesic dan

5
antipiretik yang digunakan untuk
meredakan sakit kepala dan
nyeri ringan, serta demam.
4. Diazepam 5 mg Extra PO Diazepam merupakan obat
penenang yang digunakan untuk
mengatasi kejang dan gangguan
kecemasan.

6
B. ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1. DS: Aritmia Penurunan curah
Tn. S mengeluh jantung berdebar- jantung
debar yang sifatnya hilang timbul. Perubahan elektrofisiologi
sel miokardium
DO:
1. TD: 134/71 mmHg Perubahan potensial aksi
2. Nadi: 71 x/mnt
3. MAP 82 Mengurangi frekuensi
4. Hasil LAB: ejeksi ventrikel kiri
Troponin T= 4 ng/mL (N: <
0,1 ng/mL) Forward failure
5. Hasil pemeriksaan EKG yaitu
adanya: Kontraktilitas jantung
RBBB (Right Bundle Branch menurun
Block),
LVH (Left Ventrikular Penurunan curah jantung
Hypertrophy)
AV Block derajat 2 type 2.
2. DS: Aritmia Intoleransi
Tn. S mengatakan masih merasakan Aktivitas
lemas. Perubahan elektrofisiologi
sel miokardium
DO:
1. Keadaan umum bedrest Perubahan potensial aksi
2. RR : 22 x/mnt
3. Partial care, perawatan diri Mengurangi frekuensi
memerlukan bantuan orang ejeksi ventrikel kiri
lain

7
4. Perubahan EKG: RBBB, LVH, Forward failure
AV Blok derajat 2 type 2.
Suplai darah ke jaringan
menurun

Metabolisme anaerob

Menghasilkan asam laktat

Penumpukan asam laktat

Fatigue

Intoleransi aktivitas
3. DS: Aritmia Resiko perfusi
- perifer tidak efektif
DO: Waktu pengisian ventrikel
1. TD: 134/71 mmHg menurun
2. Nadi: 71 x/mnt
3. Imobilisasi Suplai darah jaringan
4. Perubahan EKG: RBBB, LVH, menurun
AV Blok derajat 2 type 2.
Suplai oksigen ke jaringan
menurun

Resiko perfusi perifer


tidak efektif

8
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnose keperawatan pada Tn.S adalah sebagai berikut.
1. Penurunan curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas, irama jantung,
frekuensi jantung, preload dan afterload.
2. Intolerensi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan
kebutuhan.
3. Resiko Perfusi Perifer tidak efektif b.d. penurunan aliran arteri dan atau
vena.

D. PERENCANAAN

Perencanaan
No Diagnose Keperawatan
Tujuan Intervensi
1. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan 1. Evaluasi adanya nyeri
b.d Perubahan tindakan keperawtan dada (intensitas, lokasi,
kontraktilitas, irama selama ..x24 jam durasi, frekuensi).
jantung, frekuensi diharapkan penurunan 2. Catat adanya disritmia
jantung, preload dan curah jantung teratasi jantung.
afterload. dengan kriteria hasil: 3. Monitor status
1. Tanda-tanda vital kardiovaskuler
dalam batas normal 4. Monitor balance cairan
2. Tidak ada bunyi 5. Monitor adanya dyspnea
jantung abnormal 6. Monitor bunyi jantung
3. Tidak ada edema 7. Monitor pola pernapasan
perifer abnormal
4. Tidak ada edema
paru
2. Intolerensi aktivitas b.d Setelah dilakukan
1. Tentukan keterbatasan
ketidakseimbangan antara tindakan keperwatan
pasien terhadap aktivitas
suplai oksigen dengan selama ..x24 jam
2. Tentukan penyebab lain
kebutuhan. diharapkan toleransi
dari kelelahan
terhadap aktivitas dengan
3. Observasi nutrisi sebagai

9
kriteria hasil:
sumber energi yang
1. Menunjukkan
adekuat
keseimbangan antara
4. Observasi respon jantung-
aktivitas dengan
paru terhadap aktivitas
istirahat
(misalnya takikardia,
2. Melaporkan aktivitas
disritmia, dispnea, pucat,
yang sesuai dengan
dan frekuensi pernafasan)
energi.
5. Dorong pasien untuk
melakukan aktivitas sesuai
sumebr energy
6. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
3. Resiko perfusi Perifer Setelah dilakukan
1. Pertahankan kepatenan
tidak efektif b.d. tindakan keperawatan
jalan nafas
penurunan aliran arteri selama ..x24 jam
2. Monitor aliran oksigen
dan atau vena. diharapkan perfusi
3. Pertahankan posisi pasien
perifer efektif dengan
4. Monitor TD, Nadi, Suhu,
kriteria hasil:
dan RR
1. Nadi dalam batas
5. Monitor suhu, warna, dan
normal
kelembapan kulit
2. Saturasi O2 dalam
6. Monitor adanya paratese
rentang normal
(kesemutan)
3. TD dalam rentang
7. Monitor adanya
normal
tromboplebitis dan vena
4. CRT (jari tangan dan
thromboembolism
kaki) dalam batas
normal.

10

Anda mungkin juga menyukai