Surat Jukrah Rekrutmen Pro Aktif Bintara Polri Ta 2021
Surat Jukrah Rekrutmen Pro Aktif Bintara Polri Ta 2021
MARKAS BESAR
Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Jakarta, 27 November 2020
di
Tempat
u.p. Karo SDM
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Maret Nomor 10 tahun 2016 tentang Penerimaan
Anggota Polri;
c. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Maret Nomor 10 tahun 2019 tentang Rekrutmen
Proaktif Calon Anggota Polri;
d. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/1234/VIII/2018 tanggal
21 Agustus 2018 tentang Polsek/Polseksubsektor Pada Wilayah PPKT dan/atau Perbatasan;
e. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/2202/XI/2020 tanggal
16 November 2020 tentang Penyelenggaraan Rekrutmen Proaktif Dalam Penerimaan Bintara Polri
Tahun Anggaran 2021.
2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, disampaikan kepada Ka. tentang penyelenggaraan rekrutmen
proaktif dalam penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2021 dengan penjelasan sebagai berikut:
a. sesuai Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/2202/XI/2020 tanggal
16 November 2020 tentang Penyelenggaraan Rekrutmen Proaktif Dalam Penerimaan Bintara Polri
Tahun Anggaran 2021 bahwa kategori rekrutmen proaktif dalam penerimaan Bintara Polri terdiri dari
affirmative action, talent scouting dan penghargaan sebagai berikut:
1) affirmative action (tindakan penguatan) adalah suatu kebijakan yang diberikan secara khusus
kepada kelompok/golongan tertentu secara proposional dalam rangka rekrutmen pendidikan
pembentukan calon Bintara Polri yang berkualitas dan berkeadilan bagi putra/putri dari
berbagai daerah di Indonesia, yang berasal dari:
a) pulau-pulau kecil terluar atau wilayah perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b) wilayah/suku pedalaman yang bercirikan masih menetap/tinggal pada suatu daerah
terpencil/pedalaman di hutan, gunung, laut dan pesisir pantai yang menggantungkan
hidupnya dari sumber daya alam dan masih menjunjung tinggi kepercayaan, kearifan
lokal, adat istiadat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut yang penetapannya
sebagai wilayah/suku pedalaman dengan Keputusan Kapolri;
c) pulau …..
2 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 7932 /XI/DIK.2.1./2020/SSDM
TANGGAL: 27 NOVEMBER 2020
Tahun Anggaran 2021dan bila dikemudian hari ditemukan keterangan yang tidak benar maka
akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku;
2) dalam rangka pelaksanaan penerimaan Bintara Polri, tidak dipungut biaya;
3) sebelum diangkat sebagai anggota Polri, siswa Bintara Polri yang dinyatakan lulus pendidikan
pembentukan wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agama dan kepercayaannya.
c. Persyaratan umum sesuai Pasal 21 (1) UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia:
1) warga negara Indonesia;
2) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3) setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
4) pendidikan paling rendah SMU/sederajat;
5) usia minimal 18 tahun (pada saat dilantik menjadi anggota Polri);
6) sehat jasmani dan rohani;
7) tidak pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan (dibuktikan dengan SKCK dari Polres
setempat);
8) berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela.
d. Persyaratan khusus
1) pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan
Polri/TNI dan tidak terikat ikatan dinas;
2) lulusan:
a) SMA/SMK/MA/sederajat:
(1) bagi lulusan tahun 2019 dan sebelum tahun 2019 melampirkan Nilai Akhir (gabungan
nilai rata-rata UN ditambah nilai rata-rata ujian sekolah dibagi dua) minimal 60,00;
(2) bagi lulusan tahun 2020 melampirkan nilai rata-rata rapor dari kelas X sampai dengan
XII minimal 70,00;
(3) bagi yang masih kelas XII (lulusan tahun 2021) melampirkan nilai rata-rata rapor kelas
X sampai dengan XII semester I minimal 70,00;
(4) peserta rekrutmen proaktif dari kategori prestasi akademik tidak boleh berasal dari
pendidikan paket A, B dan C sedangkan kategori lainnya diperbolehkan.
b) bagi pendaftar dari Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dan Satuan Pendidikan Muadalah (SPM)
pada pondok pesantren memiliki nilai kelulusan rata-rata hasil Imtihan Wathoni (Ujian Standar
Nasional) atau Ujian Akhir Muadalah, dengan nilai akhir kelulusan rata-rata 65,00;
c) bagi pendaftar dari Sekolah Agama Kristen, Agama Katolik dan Agama Hindu melampirkan
Nilai Akhir (gabungan nilai rata-rata UN ditambah nilai rata-rata ujian sekolah dibagi dua)
minimal 60,00;
d) lulusan S-1/D-III dengan IPK minimal 2,75 dan Akreditasi Prodi terakreditasi dari BAN-PT.
3) bagi calon peserta rekrutmen proaktif yang melalui kategori prestasi harus melampirkan sertifikat
prestasi kejuaraan/perlombaan yang diikuti terhitung 3 tahun sebelum pendaftaran yang dibuktikan
dengan tanggal yang tertera dalam piagam/sertifikat perlombaan atau surat keterangan dari
kementerian atau lembaga terkait.
4) bagi…..
5 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 7932 /XI/DIK.2.1./2020/SSDM
TANGGAL: 27 NOVEMBER 2020
4) bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud;
5) umur pada saat pembukaan pendidikan pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2021:
a) lulusan SMA/sederajat umur minimal 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan dan maksimal
23 tahun;
b) lulusan S1/D-III umur minimal 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan dan maksimal
24 tahun;
6) belum pernah menikah secara hukum positif/agama/adat, tidak mempunyai anak
kandung/biologis dan sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan pembentukan Bintara
Polri, bagi casis wanita belum pernah hamil atau melahirkan, dibuktikan dengan surat
keterangan Lurah/Kades dan secara medis dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter;
7) tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinga atau anggota badan lainnya,
kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
8) bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
a) mendapat persetujuan/rekomendasi dari kepala instansi yang bersangkutan;
b) bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima dan mengikuti
pendidikan pembentukan Bintara Polri;
9) pendaftaran calon peserta dilaksanakan di panda (Polda) dan atau Panbanrim (Polres) sesuai
dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Kartu Keluarga (KK);
10) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI dan bersedia ditugaskan pada semua bidang
tugas Kepolisian;
11) khusus siswa Bintara polri yang bersumber dari rekrutmen proaktif kategori penguatan kekuatan
(affirmative action) ditempatkan/ditugaskan kembali pada Polsek/Polsubsektor daerah asal paling
singkat 10 tahun;
12) khusus siswa Bintara Polri yang bersumber dari rekrutmen proaktif kategori talent scouting
ditempatkan sesuai dengan kualifikasi talent, contoh untuk prestasi olahraga maka akan penempatan
diarahkan di satker SDM Polda Bagwatpers;
13) tidak mendukung atau ikut serta dalam organisasi atau paham yang bertentangan dengan Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945 dan NKRI, paham radikal/ekstrem dan lain-lain;
14) tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma agama, norma kesusilaan dan norma sosial
masyarakat termasuk penyimpangan orientasi seksual terhadap objek (pedophilia, necrophilia,
lesbian, gay, biseksual, bestiality, dll) dan penyimpangan seksual terhadap cara (transgender).
e. persyaratan lainnya;
1) tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku):
a) Pria : 162 cm;
b) Wanita : 157 cm.
khusus Etnis Melanesia (Polda Papua dan Papua Barat):
a) Pria : 160 cm;
b) Wanita : 155 cm.
2) pendaftaran dilakukan di masing-masing Polda atau Polres sesuai domisili;
f. mengikuti dan memenuhi batas lulus pemetaan yang ditetapkan oleh Panpus dengan penilaian
secara kualitatif tahapan pemetaan rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2021
sebagai berikut:
1) pemeriksaan administrasi awal dengan penilaian secara kualitatif;
2) kesehatan…..
6 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 7932 /XI/DIK.2.1./2020/SSDM
TANGGAL: 27 NOVEMBER 2020
4) melaporkan hasil kunjungan kerumah calon peserta secara berjenjang dan hasilnya dihimpun
oleh Biro SDM Polda.
f. Karo SDM Polda agar melakukan pencarian dan pendataan terhadap calon peserta rekrutmen
proaktif melalui kategori penghargaan;
g. Karo SDM Polda dengan melibatkan para Kapolres agar mendatakan SMA/sederajat yang unggul
di setiap Kabupaten/Kota dan selanjutnya melakukan MoU dengan sekolah-sekolah unggulan yang
ada di wilayahnya untuk mendapatkan calon peserta rekrutmen proaktif kelas XII yang mempunyai
prestasi akademik;
h. Karo SDM dengan melibatkan para Kapolres agar bekerjasama dengan tokoh agama dan pesantren untuk
mendatakan prestasi non akademik hafidz Qur’an minimal 10 juz serta memiliki kemampuan tafsir
Qur’an;
i. Panda dalam pelaksanaan rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2021
menjelaskan kepada seluruh peserta pemetaan bahwa dalam pelaksanaan pemetaan rekrutmen proaktif
penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2021 tidak dijamin kelulusan masuk menjadi anggota Polri,
karena akan disesuaikan dengan kuota yang ada, kategori dan kriteria serta hasil pemetaan dari masing-
masing peserta dalam rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2021 sesuai
mekanisme;
j. hasil pencarian dan pendataan calon peserta rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran
2021 agar didatakan dan dikirim ke As SDM melalui Karodalpers SSDM Polri, paling lambat tanggal
8 Desember 2020 melalui alamat email diapers.polri@gmail.com;
k. melaksanakan penawaran kesediaan menjadi anggota Polri bagi calon peserta rekrutmen proaktif sesuai
data yang dikirimkan dari mabes Polri;
l. melakukan pencarian dan pendataan terhadap calon peserta rekrutmen proaktif melalui kategori
Affirmative Action dan penghargaan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dari panpus;
m. mengadakan koordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalam rekrutmen proaktif untuk mendapatkan
calon berkualitas dengan tetap berpedoman prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis dalam
pelaksanaannya;
n. membentuk tim pengawas baik dari unsur internal (Itwasda dan Bidpopam Polda) maupun pengawas
eksternal yang professional (seperti IDI, DIknas, Dispenduk, HIMPSI, LSM dan lain-lain) untuk
menyaksikan dan mengawasi pelaksanaan setiap tahapan pemetaan secara ketat dan terus-menerus
sebagai bentuk pelaksanaan prinsip BETAH dan menginformasikan bila terdapat permasalahan dalam
pelaksanaan pemetaan ke ketua panitia;
o. mendaftarkan para peserta rekrutmen proaktif melalui aplikasi rekrutmen proaktif oleh operator Polda;
p. melaksanakan pemeriksaan dan pengecekan kelengkapan administrasi calon peserta baik persyaratan
umum maupun khusus;
q. melaksanakan pemetaan kesehatan calon peserta sesuai ketentuan yang berlaku dan dinyatakan
memenuhi syarat bila memenuhi batas lulus yang ditetapkan oleh Panpus;
r. melaksanakan pemetaan kemampuan jasmani calon peserta sesuai ketentuan yang berlaku dan
dinyatakan memenuhi syarat bila memenuhi batas lulus yang ditetapkan oleh Panpus;
s. melaksanakan pemetaan psikologi calon peserta sesuai ketentuan yang berlaku dan dinyatakan
memenuhi syarat bila memenuhi batas lulus yang ditetapkan oleh Panpus;
t. melaksanakan penelusuran mental kepribadian dan rekam jejak di media sosial;
u. setiap selesai melaksanakan pemetaan rekrutmen proaktif, hasilnya dilaporkan/dikirim kepada panitia
Panpus sesuai jadwal yang telah ditetapkan dari panpus paling lambat 2 hari setelah pelaksanaan
pemetaan dengan urutan sebagai berikut:
1) jumlah …..
8 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 7932 /XI/DIK.2.1./2020/SSDM
TANGGAL: 27 NOVEMBER 2020
jj. proses penyelenggaraan rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2021 tidak
dipungut biaya dan bebas dari praktek KKN;
kk. menindak dengan tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku kepada siapapun yang melakukan
penyimpangan dalam penyelenggaraan rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran
2021;
ll. untuk kepentingan organisasi Polri, rekrutmen proaktif Bintara Polri Tahun Anggaran 2021 dapat
diberlakukan kuota khusus yang ditetapkan melalui Keputusan Kapolri;
mm. biaya seleksi penyelenggaraan rekrutmen proaktif penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2021
dibebankan pada DIPA SSDM Polri dengan penjelasan sebagai berikut:
1)membuat rincian kegiatan pelaksanaan pemetaan Rekrutmen Proaktif Bintara Polri Tahun Anggaran
2021;
2) berkoordinasi dan mengirimkan berkas pertanggung jawaban keuangan biaya pemetaan Rekrutmern
Proaktif Bintara Polri Tahun Anggaran 2021 kepada As SDM Kapolri u.p. Kaur Keu SSDM Polri
Pembina Budi Santoso, S.E. (nomor HP. 081213033658).
nn. menerapkan protokol kesehatan dengan penjelasan sebagai berikut:
1) sebelum pelaksanaan kegiatan (H-1):
a) memastikan seluruh area pelaksanaan kegiatan bersih dan higienis dengan melakukan
pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai
(setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan yang
digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya;
b) menjaga kualitas udara tempat pelaksanaan dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan
sinar matahari masuk ke ruangan;
c) menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir), memberikan
petunjuk lokasi sarana cuci tangan, memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang
benar, menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-
tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk), menyediakan alat pengukur suhu tubuh;
d) mengatur posisi tempat duduk yang akan digunakan pada saat pelaksanaan kegiatan
dengan jarak minimal 1,5 meter agar tidak saling berdekatan (physical distancing);
e) menyiapkan posko pelayanan (konseling, kesehatan) penerimaan anggota Polri.
2) pada saat pelaksanaan (hari H):
a) melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan cairan desinfectan kepada para
panitia maupun peserta sebelum memasuki tempat/ruangan;
b) panitia dan atau peserta yang ditemukan suhu tubuhnya di atas 37,5⁰C atau suspect
Covid-19 dicatat dan didatakan, kemudian panitia segera melaporkan kepada Tim
Kesehatan untuk tindak lanjut penanganannya;
c) memberikan himbauan kepada para panitia dan peserta pemetaan untuk:
(1) sering mencuci tangan dengan sabun cuci tangan atau hand sanitizer;
(2) menggunakan masker, kemeja lengan panjang dalam kegiatan/pemetaan;
(3) tidak menyentuh muka, khususnya mata, mulut dan hidung;
(4) menutup mulut ketika bersin dan batuk;
(5) mengurangi interaksi melalui kontak fisik (salaman) dan menjaga jarak (phsycal
distancing) setidaknya 1,5 (satu setengah) meter antar peserta ataupun panitia;
(6) dalam …..
10 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 7932 /XI/DIK.2.1./2020/SSDM
TANGGAL: 27 NOVEMBER 2020
(6) dalam pelaksanaan pemetaan peserta langsung ke lokasi kegiatan dan selesai
kegiatan langsung kembali kerumah masing-masing , selanjutnya mencuci pakaian,
masker yang digunakan;
(7) panitia tidak melaksanakan apel, arahan cukup disampaikan melalui grup
komunikasi (wa) untuk membatasi berkumpulnya masa dalam jumlah banyak;
(8) tidak menggunakan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, botol minuman
dan lain lain;
(9) menggunakan alat tulis pribadi sewaktu registrasi,tanda tangan daftar hadir;
(10) berjemur di matahari saat jam istirahat.
d) melakukan rekayasa engineering pencegahan penularan seperti pemasangan pembatas
atau tabir kaca antara panitia dan peserta khususnya pada tahapan Pemeriksaan
Psikologi II dan PMK;
e) dalam melaksanakan kegiatan pemetaan yang beresiko tinggi (kontak fisik) terhadap
peserta, panitia menggunakan APD lengkap.
2) Setelah pelaksanaan (H+1):
a) membersihkan kembali ruangan yang telah digunakan sebagai tempat pelaksanaan
pemetaan (melakukan penyemprotan desinfectan);
b) melakukan evaluasi pelaksanan kegiatan yang beresiko terhadap penyebaran
Covid-19.
4. Demikian untuk menjadi maklum.