Anda di halaman 1dari 17

FT.

BINMAS

OLEH : AIPDA ZEKY MANSUBI. S.H


NAMA
NAMA :: ZEKY
ZEKYMANSUBI,
MANSUBI,S.H.S.H.
PANGKAT / NRP
PANGKAT / NRP : : AIPDA
AIPDA//82080293
82080293
JABATAN
JABATAN: : BABAKORSIS
KORSIS
KESATUAN
KESATUAN :: SPN
SPNPOLDA
POLDAKEP.KEP.BANGKA
BANGKABELITUNG
BELITUNG
TEMPAT/TGL. LAHIR
TEMPAT/TGL. LAHIR : : BELINYU,
BELINYU, 14 AGUSTUS1982
14 AGUSTUS 1982
AGAMA
AGAMA : : ISLAM
ISLAM
STATUS
STATUS :: K K//11
NAMA
NAMAISTRI
ISTRI :: YUNIAR
YUNIAR DEWI
DEWISE SE
NAMA ANAK
NAMA ANAK : : 1)1) SYARIFAH SALSABILAHJAMALULLAIL
SYARIFAH SALSABILAH JAMALULLAIL
2)2)SYARIFAH SOFIA JAMALULLAIL
SYARIFAH SOFIA JAMALULLAIL
PENDIDIKAN
PENDIDIKANUMUM
UMUM : : S-1
S-1( (ILMU
ILMUHUKUM)
HUKUM)
PENDIDIKAN
PENDIDIKANPOLRI
POLRI : : 1)1) DIKMABA
DIKMABAPOLRI
POLRI TH.
TH.2002
2002
2)2)
PENDIDIKAN
PENDIDIKANKEJURUAN
KEJURUAN : : 1)1) PELATIHAN
PELATIHANIDENTIFIKASI
IDENTIFIKASITA.
TA.2010
2010
KEPANGKATAN
KEPANGKATAN :: 1)1) BRIPDA
BRIPDA TH.TH.2003
2003
2)2) BRIPTU
BRIPTU TH.TH.2007
2007
3)3) BRIGADIR
BRIGADIR TH.2011
TH. 2011
4)4) BRIPKA TH. 20115
BRIPKA TH. 20115
5)5) AIPDA
AIPDA TH
TH2019
2019
RIWAYAT JABATAN
RIWAYAT JABATAN : : 1)
1) POLDAMETRO
POLDA METROJAYA
JAYA2003
2003
2)2)BA POLRES METRO JAKBAR
BA POLRES METRO JAKBAR 2004 2004
3)3)BA
BAPOLSEK
POLSEKBELINYU
BELINYUPOLRES
POLRESBANGKA
BANGKA2012
2012
4)4)KANIT
KANITSABHARA
SABHARAPOLSEK
POLSEKBAKAM
BAKAM2014
2014
5)5)KANIT
KANITBINMAS
BINMASPOLSEK
POLSEKBELINYU
BELINYU2016
2016
7)7)BA SPN POLDA KEP BABEL
BA SPN POLDA KEP BABEL 2018 2018

MOTTO
MOTTO “ “ TETAP
TETAP SEMANGAT
SEMANGAT KARENA
KARENA HIDUP
HIDUP TRUS
TRUS BERGULIR.
BERGULIR.
PESAN “
PESAN “ AHLAK
AHLAK NOMOR SATU , ILMU NOMOR DUA
NOMOR SATU , ILMU NOMOR DUA
PESAN
PESAN BUAT
BUAT SISWA
SISWA ’’
’’ HORMATI
HORMATI GURUH
GURUH MU,
MU, AMBIL
AMBIL KEBERKAHAN
KEBERKAHAN ILMUNYA
ILMUNYA
*PENGERTIAN-PENGERTIAN

KEAMANAN DAN
KETERTIBAN
MASYARAKAT
( KAMTIBMAS )?
BAB I
PENGERTIAN-PENGERTIAN
*Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Kamtibmas)
Menurut Undang undang RI Nomor 2 tahun 2002 Pasal 1 ayat
5 yang dimaksud dengan Kamtibmas adalah :
suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu pra-syarat
terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka
tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya
keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum serta terbinanya
ketentraman yang mengandung pengertian membina dan
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang
dapat meresahkan masyarakat.
* Hakekat Ancaman Kamtibmas

* Hakekat ancaman kamtibmas adalah


“ Setiap situasi dan kondisi yang dapat mengganggu dan
atau membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat,
kelangsungan hidup Negara dan pembangunan masyarakat. “

* Ancaman masyarakat timbul dari yang bentuknya ancaman


potensial yang melekat pada aspek Astagatra, baik yang
berupa Potensi Gangguan (PG) / Potensi Gangguan (PG)
maupun Ambang Gangguan (AG) / Ambang Gangguan (AG)
serta ancaman dalam bentuk nyata (Gangguan Nyata– GN)
* Asta Gatra
*Delapan aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara yang terdiri dari
Panca Gatra :
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial Budaya
5. Hankam
Tri Gatra :
1. Geografi
2. Demografi
3. Sumber Daya Alam
*POTENSI GANGGUAN ( PG )
Adalah Kondisi / situasi yang merupakan akar masalah / faktor
stimulan / pencetus yang berkorelasi erat terhadap timbulnya GN /
keamanan dan ketertiban masyarakat.

*AMBANG GANGGUAN (AG)


Adalah Suatu kondisi/situasi keamanan dan ketertiban masyarakat
yang apabila tidak dilakukan tindakan kepolisian, dikhawatirkan
akan menimbulkan GN / keamanan dan ketertiban masyarakat.

*GANGGUAN NYATA ( GN )
Adalah Suatu kondisi/situasi keamanan dan ketertiban
masyarakat yang apabila tidak dilakukan tindakan kepolisian,
dikhawatirkan akan menimbulkan GN / keamanan dan ketertiban
masyarakat.
BAB II
 
ESKALASI GANGGUAN
KEAMANAN DAN KATEGORI
KEJAHATAN
1. RUANG LINGKUP ANCAMAN
 
Ruang Lingkup ancaman Kamtibmas
 
a. KEJAHATAN
Kejahatan dalam arti luas, tidak terbatas pada pelanggaran norma hukum agama
belaka (The Violation of Criminal Law) namun meliputi pula pelanggaran-pelanggaran
norma (The of Violation Norms) yang berlaku di dalam masyarakat dimana sifat
perbuatan tersebut telah merusak kepentingan masyarakat (gangguan ketertiban sosial).
 
b. BENCANA dan KECELAKAAN
Bencana dan kecelakaan yang menuntut upaya pertolongan dan penyelamatan.
 
c. SIKAP dan TINDAKAN
Sikap-sikap dan tindakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang menghambat jalannya pembangunan nasional, seperti penyalahgunaan dengan
melawan hukum, kekuasaan ekonomi (Illegal Abuses Economic Power), penyalah gunaan
secara melawan hukum kekuasaan umum (Illegal Abuses of Public Power) dan perbuatan
yang tidak tercantum dalam KUHP namun sangat merugikan masyarakat (Offences
beyond on reach of law).
2. SKALA VERTIKAL LAPISAN ANCAMAN

3 Ancaman yang terarah kepada keamanan


ketertiban Negara dan pemerintahan

Ancaman yang terarah kepada keamanan


2 ketertiban Negara dan pemerintahan

1 Ancaman yang terarah kepada keamanan


ketertiban Individu Linkungannya

DASAR
3. Eskalasi Gangguan Kamtibmas
 
Ancaman Kamtibmas/Kamdamgri akan
berkembang melalui suatu proses yang makin meningkat
eskalasinya dan setiap tingkatan kondisi secara
berturut-turut.
Klasifikasi sebagai :
*Situasi aman
*Rawan
* Gawat
*Krisis
*Bahaya.
a. Pada tingkat situasi aman, maka keadaannya adalah :

1) Interaksi antar masyarakat masih bersifat asosiatif

2) Ancaman terhadap Kamdagri dan pemerintahan secara


tetap ada, namun belum menampakkan diri.

3) Ancaman terhadap rasa aman masih kurang sekali, tetapi


ancaman terhadap ketertiban umum mulai terasa, yang
disebabkan oleh terjadinya bentuk-bentuk gangguan berupa :
a) Penyimpangan tertib sosial non pidana.
b) Tindak pidana, meskipun tidak menunjukkan adanya
peningkatan terhadap intensitasnya
b. Pada tingkat situasi rawan :
1) Interaksi masyarakat bersifat dissosiatif.
2) Ketegangan sosial telah terjadi.
3) Bentuk Gangguan meningkat
a) Penyimpangan tindak non pidana meningkat baik
kuantitatif maupun kualitatif.
b) Tindak pidana meningkat dan mulai meningkat adanya
penggunaan kekerasan.
4) Intensitas tindak pidana terasa pengaruhnya.
5) Ketertiban jauh berkurang, rasa kurang aman mulai terasa.
6) Ancaman terhadap Kamdagri dan pemerintahan masih
bersifat laten dan diperkirakan sudah mulai memanfaatkan
keadaan yang kurang stabil.
c. Pada Tingkat Situasi Gawat.
 
1) Ketegangan sosial telah berkembang menjadi konflik sosial.
2) Ancaman terhadap keamanan Negara dan pemerintahan mulai terasa
selanjutnya berkembang dalam fase :
a) Konflik sosial berkembang yang ditandai dengan terjadinya aksi
saling menyerang.
b) Ancaman terhadap keamanan Negara dan pemerintahan sudah
semakin nyata.

d. Pada Tingkat Situasi Gawat.


 
1) Ketegangan sosial telah berkembang menjadi konflik sosial.
2) Ancaman terhadap keamanan Negara dan pemerintahan mulai terasa
selanjutnya berkembang dalam fase :
a) Konflik sosial berkembang yang ditandai dengan terjadinya aksi saling
menyerang.
b) Ancaman terhadap keamanan Negara dan pemerintahan sudah semakin
nyata.
4. Kategori Kejahatan

Dalam hal kejahatan / tindak pidana criminal secara garis besarnya dapat
dikelompokkan menjadi 4 (empat) Katagori yaitu sebagai berikut :

a. Kejahatan Konvensional (Conventional Crime).


Adalah kejahatan/tindak pidana umum, dimana kejahatan tersebut
bersifat umum yang terjadi di masyarakat dan kejahatan berskala biasa.
Contoh : Pencurian, penipuan, penggelapan, penganiayaan, pembunuhan
dan lain-lain.
 
b. Kejahatan Lintas Negara (Trans National Crime).
Adalah suatu tindak kejahatan yang dilakukan Sindikat atau kelompok
yang melibatkan beberapa Negara dan saling berkaitan.
Contoh : Narkoba, Perdagangan wanita/anak (Human Trafficking),
Perdagangan senjata api dan bahan peledak, terorisme, Uang palsu, Money
Loundring dan lain lain.
c. Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara (National Economic
Crime)
Adalah kejahatan (tindak pidana) yang mengakibatkan kerugian
terhadap kekayaan/ perekonomian negara.
Contoh : Pembalakan Liar (Illegal Loging), Pencurian Ikan/
Kekayaan laut (Illegal Fishing), Penambangan liar/pencurian
barang-barang tambang (Illegal Minning), Korupsi, dan lain-lain.

d. Kejahatan yang berimplikasi Kontigensi (Contingensy Crime).


Adalah kejahatan/tindak pidana yang menimbulkan konflik
berdimensi Vertikal dan Horisontal.
Contoh : Kerusuhan massal yang berdimensi SARA.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai