Anda di halaman 1dari 61

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


LEMBAGA PENDIDIKAN

PENGENDALIAN UNJUK RASA


DAN PENANGGULANGAN ANARKIS

1.

Pengantar

Pengendalian Massa (Dalmas) merupakan salah satu Fungsi Sabhara


Polri. Keberadaan Fungsi Dalmas sangat dibutuhkan dalam menjaga ketertiban
masyarakat. Kehadiran Dalmas sangat penting terutama dalam setiap kegiatan
pengamanan unjuk rasa atau demonstrasi. Kehadiran Dalmas dalam
pengamanan unjuk rasa diharapkan dapat mengurangi berkembangnya Police
Hazard (PH) / Potensi Gangguan (PG) menjadi Ancaman Faktual (AF) /
Gangguan Nyata (GN).
Dalam negara demokratis, rakyat memiliki hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan. Hak-hak rakyat di dalam negara demokratis harus dijamin oleh
negara. Dalam negara demokratis rakyat memiliki hak kebebasan untuk
menyampaikan pendapat, hak kebebasan untuk berekspresi, hak untuk
berserikat dan berkumpul untuk tujuan damai, hak untuk bergerak, karena hakhak tersebut merupakan Hak Asasi Manusia. Dalam menikmati hak-hak tersebut
tidak berarti setiap orang memiliki kebebasan tanpa batas. Pembatasan
pelaksanaan Hak Asasi Manusia dapat dilakukan apabila sangat perlu
(nesesitas) dan dilakukan secara sah (legalitas) untuk menghormati hak dan
reputasi orang lain, dan/atau untuk menjaga ketertiban masyarakat. Dengan kata
lain, untuk menjaga ketertiban masyarakat atau untuk menjamin orang lain untuk
menikmati haknya dapat menjadi alasan yang sah untuk membatasi hak atas
kebebasan berkumpul, hak untuk berserikat, hak untuk bergerak dan hak untuk
menyampaikan pendapat. Dalam hal ini Polisi,

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

sebagai aparat penegak hukum yang memiliki tugas dalam menjaga


ketertiban masyarakat adalah berperan sebagai penjaga keseimbangan antara
kepentingan orang yang melaksanakan hak-haknya, misalnya hak untuk
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat dengan kepentingan orang
lain yang menikmati haknya, misalnya hak untuk bekerja, hak untuk bergerak,
hak untuk beristirahat, dan sebagainya.
Fenomena rakyat turun ke jalan untuk menyatakan perasaan dan
pendapat mereka secara terbuka atas topik apapun yang terkait dengan
perasaan mereka cukup lazim sejak bergulirnya era reformasi di segala bidang di
Indonesia. Kegiatan tersebut, rapat umum, mimbar bebas, demonstrasi, adalah
merupakan akibat logis dari kebebasan dan demokrasi. Namun sayangnya dalam
kegiatan tersebut ditandai oleh benturan-benturan fisik antara masyarakat
(pendemonstrasi) dengan masyarakat lain atau antara para pendemostrasi
dengan petugas penegak hukum. Untuk itu sangat sangat penting bagi petugas
penegak hukum (polisi) untuk memahami tentang Perpolisian dalam negara
demokratis yang antara lain tentang prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia,
prinsip dasar penegakan hukum, prosedur penggunaan kekerasan dan senjata
api, tahapan penggunaan kekerasan, dan teknik negosiasi.

2. Standar Kompetensi

Memahami dan terampil menerapkan pengendalian unjuk rasa dan


penanggulangan anarkis

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

DAFTAR ISI
MODUL 01
PAM UNRAS DI JALAN RAYA
Pengantar.............

Kompetensi Dasar......

Materi Pokok.......

Metode Pembelajaran......

Bahan dan Alat......

Proses Pembelajaran........

Tagihan / Tugas.....

Lembar Kegiatan....

Bahan Bacaan....

1. Tahap Persiapan.................................................

2. Tahap Pelaksanaan..............................

3. Tahap Pengakhiran......................

11

Rangkuman....

12

Latihan....

12

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

DAFTAR ISI
MODUL 02
PAM UNRAS DI GEDUNG
Pengantar.............

Kompetensi Dasar......

Materi Pokok.......

Metode Pembelajaran......

Bahan dan Alat......

Proses Pembelajaran........

Tagihan / Tugas.....

Lembar Kegiatan....

Bahan Bacaan....

1. Tahap Persiapan.................................................

2. Tahap Pelaksanaan..............................

3. Tahap Pengakhiran......................

10

Rangkuman....

11

Latihan....

11

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

DAFTAR ISI
MODUL 03
PAM UNRAS DI LAPANGAN TERBUKA
Pengantar.............

Kompetensi Dasar......

Materi Pokok.......

Metode Pembelajaran......

Bahan dan Alat......

Proses Pembelajaran........

Tagihan / Tugas.....

Lembar Kegiatan....

Bahan Bacaan....

1. Tahap Persiapan.................................................

2. Tahap Pelaksanaan..............................

3. Tahap Pengakhiran......................

10

Rangkuman....

12

Latihan....

12

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

DAFTAR ISI
MODUL 04
DASAR HUKUM, PENGERTIAN, ASAS, BENTUK, SIFAT DAN
AKIBAT YANG DITIMBULKAN ANARKISME SERTA
PELAKSANAAN PENANGGULANAGN ANARKI
Pengantar.............

Kompetensi Dasar......

Materi Pokok.......

Metode Pembelajaran......

Bahan dan Alat......

Proses Pembelajaran........

Tagihan / Tugas.....

Lembar Kegiatan....

Bahan Bacaan....

1. Dasar hukum penanggulangan anarki....................

2. Pengertian Penanggulangan anarki............

3. Asas Penanggulangan Anarki...........

4. Bentuk bentuk tindakan Anarki...........................................................

5. Sifat Penanggulangan Anarki...............................................................

6. Pelaku anarki........................................................................................

7. Akibat Yang Ditimbulkan Anarkisme....................................................

8. Dasar hukum tindakan tegas dalam penanggulangan anarki..............

10

9. Personel yang melaksanakan penanggulangan anarki.....................

10

10. Sarana prasarana yang digunakan dalam penanggulangan anarki.....

10

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

11. Cara bertindak penanggulangan anarki terhadap sasaran ambang


gangguan (AG) dan gangguan nyata (GN)........................................

11

12. Cara Bertindak terhadap Sasaran Gangguan Nyata..........................

13

13. Penanggung Jawab..............................................................................

14

14. Komando Dan Pengendalian................................................................

14

Rangkuman....

15

Latihan....

15

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

pam unras di jalan raya

Modul

01

12 JP (540 MENIT)

Pengantar
Unjuk rasa di jalan sering terjadi dalam alam demokrasi reformasi maka
para peserta didik perlu berlatih agar terampil dalam pengamanan unjuk
rasa di jalan raya dalam tugas di lapangan nanti

Tujuan pembelajaran ini adalah agar peserta didik terampil dalam


pengamanan unjuk rasa di jalan raya

Kompetensi Dasar
1.

Menerapkan pengendalian massa dalam unjuk rasa di jalan raya


Indikator Hasil belajar :
a.

Menjelaskan tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan


raya.

b.

Menjelaskan cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian


unjuk rasa di jalan raya pada situasi hijau

c.

Menjelaskan cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian


unjuk rasa di jalan raya pada situasi kuning

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

d.

Mendemonstrasikan cara bertindak satuan dalmas dalam


pengendalian unjuk rasa di jalan raya pada situasi hijau dan
kuning

e.

Menjelaskan tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan


raya

f.

Mendemontrasikan tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa


di jalan raya

MATERI POKOK
1.

Pokok Bahasan
pengendalian massa dalam unjuk rasa di jalan raya

2.

Sub Pokok Bahasan


a. Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan raya.
b. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa
di jalan raya pada situasi hijau.
c.

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa


di jalan raya pada situasi kuning.

d. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa


di jalan raya pada situasi hijau dan kuning.
e. Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Metode Pembelajaran
1.

Ceramah
Pendidik memberikan ceramah tentang
a.

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

b.

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa


di jalan raya pada situasi hijau.

c.

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa


di jalan raya pada situasi kuning.

d.

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa


di jalan raya pada situasi hijau dan kuning.

e.

Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

2. Tanya jawab
Menanyakan tentang hal hal yang berkaitan dengan
unjuk rasa di jalan raya
3.

pengamanan

Diskusi
a.

Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok,

b.

tiap pok berdiskusi dan hasilnya dipaparkan dengan topik :


Bagaimana penangangamanan unjuk rasa di jalan raya mulai
dari situasi hijau sampai dengan situasi merah

c.

Setelah diskusi tiap pok paparan hasil diskusi dan


ditanggapi oleh pesrta didik yang lain dengan pendidik sebagai
nara sumber

4.

Demontrasi/peragaan
a.

Pendidik mendemonstrasikan cara bertindak satuan dalmas


dalam pengendalian unjuk rasa di jalan raya pada situasi hijau
dan kuning.

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

b.

Pendidik mendemonstrasikan tahap pengakhiran pengendalian


unjuk rasa di jalan raya.

5. Bermain peran
Pendidik membagi pesrta didik berperan untuk
peragaan pam unras di jalan raya diantaranya
a.

Ton/kompi dalmas awal

b.

Ton/kompi dalmas lanjut

c.

unit /ton penindak

d.

unit pendukung
dalam peragaan secara simultan peserta didik bergantian
memainkan peran secara bergilir sehingga semua peserta didik
mengalami.

Bahan dan Alat


1. Bahan/referensi
Perkap No. 16 th. 2006 tentang pedoman pengendalian massa.
2.

Alat
a.

LCD

b.

CD

c.

Spidol

d.

White board

e.

Voice gun

f.

Perlengkapan dalmas awal

g.

Perlengkapan dalmas lanjut

h.

Alsus /rantis.

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Proses Pembelajaran
1.

Tahap Awal 20 menit


a.

Pendidik memperkenalkan diri

b.

Pendidik menyampaikan apersepsi yang berisi pengantar mata


pelajaran, kopentensi dan tugas yang harus dilakukan oleh
peserta pembelajaran setelah mengikuti pelajaran

c.

Apersepsi mengenai Pam unras di jalan raya


Pendidik membagi kelompok

d.

Memberikan gambaran apa apa yang akan dipelajari dalam


pertemuan ini

e.

memberikan gambaran tentang persiapan dalam

f.

pengamanan unjuk rasa di jalan raya

g.

memberikan gambaran tentang


cara bertindak
dalam
pengamanan unjuk rasa di jalan raya pada situasi hijau, kuning
dan merah

h.

memberikan gambaran tentang pengakiran dalam


pengamanan unjuk rasa di jalan raya

Refleksi pelajaran dengan memberikan penjelasan materi pelajaran


sebelumnya
Pendidik menunjuk peserta didik untuk merepleksi tentang hal hal
yang berkaian dengan eskalasi massa pada penanganan
pengamanan unjuk rasa
2.

Tahap Inti 490 menit


Pendidik memberian materi pam unras di jalan raya pada situasi hijau,
kuning dan merah dengan kegiatan:
a.

Pendidik memberikan penjelasan tentang


1)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

2)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau.

3)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi kuning.

4)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau dan kuning.

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

5)
b.

Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

Pendidik memperagakan tentang


1)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

2)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

3)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau.

4)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi kuning.

5)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau dan kuning.

6)

Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

7)

Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

c. Peserta didik memperagakan pengamanan unjuk rasa di jalan


raya:

3.

1)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

2)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau.

3)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi kuning.

4)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau dan kuning.

5)

Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

Tahap Akhir 30 menit


a. Tanya jawab ttg materi yg belum jelas
1)

Pendidik menanyakan materi yang disajikan apa ada yang


belum jelas.

2)

Peserta didik menanyakan materi yang belum jelas

3)

Pendidik mencoba bertanya materi materi sejauh mana bisa


dipahami

b. Pendidik meresume tentang materi yang telah diberikan :


1)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

2)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau.
PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi kuning.

4)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk


rasa di jalan raya pada situasi hijau dan kuning.

5)

Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di jalan raya.

c. Pendidik memerintahkaan peserta didik untuk meresume pelajaran


yang telah diberikan
d. Peserta didik diperintahkan untuk merangkum materi yang telah
diberikan dan hasilnya dikumpulkan dan dipaparkan

Tagihan/Tugas
Peserta didik diminta mengumpulkan resume pengendalian unjuk rasa di
jalan raya

Lembar Kegiatan
peserta didik meresume materi tentang pengendalian unjuk rasa dijalan
raya yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan di kumpulkan kepada
pendidik

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

BAHAN BACAAN
1.

Tahap Persiapan
Setiap menerima pemberitahuan akan dilaksanakan unjuk rasa, maka
Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda melakukan kegiatan persiapan.
a. Kegiatan persiapan berupa :
1)

Menyiapkan surat perintah.

2)

Menyiapkan kekuatan Dalmas yang memadai


dihadapkan dengan jumlah dan karakteristik massa.

3)

Melakukan pengecekan personel, perlengkapan/peralatan


Dalmas, konsumsi, kesehatan.

4)

Menyiapkan rute pasukan Dalmas menuju objek dan rute


penyelamatan (escape) bagi pejabat VVIP/VIP dan pejabat
penting lainnya.

5)

Menentukan pos komando lapangan/pos aju yang dekat dan


terlindung dengan objek unjuk rasa.

6)

Menyiapkan sistem komunikasi ke seluruh unit satuan Polri


yang dilibatkan.

b.

untuk

Melaksanakan Acara Pimpinan Pasukan (APP/AAP)


Sebelum
pelaksanaan
Dalmas,
Kepala
Kesatuan
melaksanakan acara pimpinan pasukan (APP /AAP) kepada
seluruh anggota satuan Dalmas yang terlibat Dalmas dengan
menyampaikan :
1)

Gambaran massa yang akan dihadapi oleh satuan


Dalmas (jumlah, karakteristik, tuntutan, dan alat yang
dibawa serta kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi selama unjuk rasa).

2)

Gambaran situasi objek dan jalan raya tempat unjuk


rasa.

3)

Rencana urutan langkah dan tindakan yang akan


dilakukan oleh satuan Dalmas.

4)

Larangan dan kewajiban yang dilakukan oleh satuan


Dalmas.
PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

2.

Tahap pelaksanaan
a.

Cara bertindak pada Dalmas di jalan raya untuk situasi


tertib/hijau
Pada saat situasi hijau maka cara bertindaknya adalah
sebagai berikut :
1)

Pada saat massa unjuk rasa bergerak dan/atau pawai,


dilakukan pelayanan melalui pengawalan dan
pengamanan oleh anggota Sabhara/lantas.

2)

Satuan Dalmas dan/atau satuan pendukung


memberikan himbauan kepolisian dan himbauan dapat
dilakukan dengan menggunakan helikopter.

3)

Pada saat massa unjuk rasa tidak bergerak/mogok,


komandan kompi (Danki) dan/atau komandan peleton
(Danton) Dalmas awal membawa pasukan menuju
objek dan turun dari kendaraan langsung membentuk
formasi dasar bersaf satu arah dengan memegang tali
Dalmas yang sudah direntangkan oleh petugas tali
Dalmas.

4)

Melakukan
rekaman
jalannya
unjuk
rasa
menggunakan video kamera baik bersifat umum
maupun khusus/menonjol selama unjuk rasa
berlangsung.

5)

Satuan pendukung melakukan kegiatan sesuai dengan


fungsi masing-masing.

6)

Negosiator berada di depan pasukan Dalmas awal,


melakukan perundingan/negosiasi dengan koordinator
lapangan
(Korlap)
untuk
menampung
dan
menyampaikan aspirasi.

7)

Negosiator melaporkan kepada Kapolsek dan atau


Kapolres tentang tuntutan pengunjuk rasa untuk
diteruskan kepada pihak yang dituju.

8)

Negosiator dapat mendampingi perwakilan pengunjuk


rasa menemui pihak yang dituju untuk menyampaikan
aspirasi.

9)

Apabila massa pengunjuk rasa tuntutannya meminta


kepada pimpinan instansi/pihak yang dituju untuk
datang di tengah-tengah massa pengunjuk rasa guna
memberikan
penjelasan,
maka
negosiator
PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

melaporkan kepada
Kapolsek/Kapolres dan atau
Kapolda meminta agar pimpinan instansi/pihak yang
dituju dapat memberikan penjelasan di tengah-tengah
pengunjuk rasa.
Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda serta negosiator
mendampingi pimpinan instansi/pihak yang dituju atau
yang mewakili pada saat memberikan penjelasan.

b.

10)

Mobil Penerangan Dalmas berada di belakang


pasukan Dalmas Awal untuk melakukan himbauan
kepolisian oleh Kapolsek/Kapolres selaku pengendali
taktis.

11)

Danton dan/atau Danki Dalmas melaporkan setiap


perkembangan situasi kepada Kapolsek/Kapolres dan
atau Kapolda.

12)

Apabila situasi meningkat dari tertib/hijau ke tidak


tertib/kuning, maka dilakukan lapis ganti dengan
Dalmas Lanjut.

Cara bertindak pada Dalmas di jalan raya untuk situasi tidak


tertib/kuning
Pada saat situasi tertib/kuning cara bertindaknya adalah
sebagai berikut :
1)

Pada saat massa menutup jalan dengan cara dudukduduk, tidur-tiduran, aksi teatrikal, dan aksi sejenisnya,
maka pasukan Dalmas awal membantu menertibkan,
mengangkat dan memindahkan ke tempat yang netral
dan atau lebih aman dengan cara persuasif dan
edukatif.

2)

Negosiator tetap melakukan negosiasi dengan Korlap


semaksimal mungkin.

3)

Satuan
pendukung/polisi
udara
melakukan
pemantauan dan memberikan himbauan kepolisian
dari udara sedangkan satuan pendukung lainnya
melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan
perannya.

4)

Dapat menggunakan unit satwa dengan formasi bersaf


di depan Dalmas awal untuk melindungi saat
melakukan proses lapis ganti dengan Dalmas lanjut.

5)

Atas perintah Kapolres pasukan Dalmas lanjut maju


dengan cara lapis ganti dan membentuk formasi
PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

10

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

bersaf di belakang Dalmas awal, kemudian saf kedua


dan ketiga Dalmas Awal membuka ke kanan dan kiri
untuk mengambil perlengkapan Dalmas guna
melakukan penebalan kekuatan Dalmas lanjut, diikuti
saf kesatu untuk melakukan kegiatan yang sama
setelah tali Dalmas digulung.
6)

Setelah Dalmas lanjut dan Dalmas awal membentuk


formasi lapis bersaf, unit Satwa ditarik ke belakang
menutup kanan dan kiri Dalmas.
Apabila pengunjuk rasa semakin memperlihatkan
perilaku menyimpang maka Kapolsek/Kapolres
memberikan himbauan kepolisian.
Apabila eskalasi meningkat dan/atau massa
melempari petugas dengan benda keras, Dalmas
lanjut melakukan sikap berlindung, selanjutnya
Kapolsek/Kapolres
memerintahkan Danki Dalmas
lanjut untuk melakukan tindakan hukum sebagai
berikut :

7)

a)

Kendaraan taktis pengurai massa bergerak


maju melakukan tindakan mengurai massa,
bersamaan dengan itu Dalmas Lanjut maju
melakukan pendorongan massa.

b)

Petugas pemadam api dapat melakukan


pemadaman api (pembakaran ban, spanduk,
bendera dan alat peraga lainnya).

c)

Melakukan pelemparan dan penembakan gas


air mata.

Evakuasi terhadap VIP/pejabat penting lainnya dapat


menggunakan kendaraan taktis penyelamat.
Danki Dalmas melaporkan setiap perkembangan
situasi kepada Kapolsek/Kapolres.

8)

Apabila
situasi
meningkat
(menjadi
merah)
Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda selaku
pengendali umum agar dilakukan lintas ganti dengan
Detasemen/Kompi Penanggulangan Huru-Hara (PHH)
Brigade Mobil (Brimob), selanjutnya kendali teknis
ditangani oleh Detasemen Brimob.

9)

Dalmas lanjut Sabhara Polri melaksanakan penebalan


lapisan pasukan disamping kanan/kiri pasukan
Brimob.

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

11

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3.

Tahap Pengakhiran
a.

Konsolidasi dilakukan oleh satuan Dalmas dalam rangka


mengakhiri kegiatan Dalmas dengan
melakukan
pengecekan kekuatan personel dan peralatan.

b.

Dalam rangka konsolidasi dilakukan oleh :

c.

1)

Kapolsek/Kapolsekta/Kapolsek Metro,
hijau.

2)

Kapolres/Kapolresta/Kapolres
dalam situasi kuning.

3)

Kapolda selaku pengendali umum, dalam situasi


merah.

Metro/

dalam situasi
Kapoltabes,

Setelah selesai pelaksanaan tugas Dalmas, satuan Dalmas


kembali ke markas satuan masing-masing dengan tertib.

Catatan :
Dalam pengendalian unjuk rasa di jalan raya dibutuhkan waktu
10 JP
dan dilaksanakan lengkap dengan simulasi pengamanan unjuk rasa di
jalan raya pada situasi hijau, kuning dan merah.
Untuk pelaksanaan simulasi contoh scenario sebagaimana terlampir,
namun Pusdik/SPN dapat mengembangkan skenario sesuai situasi daerah
masing-masing.

Rangkuman
Setiap menerima pemberitahuan akan dilaksanakan unjuk rasa, maka
Kapolsek /Kapolsekta/ Kapolsek Metro/ Kapolres/ta /Kapolres tabes
/Kapolres Metro/ Kapolda melakukan kegiatan persiapan berupa surat
perintah dan pemberian AAP mengenai gambaran situasi objek dan jalan
raya tempat unjuk rasa yang akan dihadapi oleh pasukan dalmas.

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

12

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Latihan
1.

Jelaskan tahap tahap persiapan pam unras di jalan raya?

2.

Jelaskan tahap tahap pelaksanaan pam unras di jalan raya?

3.

Jelaskan tahap tahap pengakiran pam unras di jalan raya?

PENGENDALIAN MASSA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

13

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

PAM UNRAS DI GEDUNG

Modul

02

12 JP (540 MENIT)
Pengantar
Unjuk rasa di gedung sering terjadi dalam alam demokrasi reformasi
maka para Peserta didik perlu berlatih agar terampil dalam pengamanan
unjuk rasa di gedung dalam tugas di lapangan nanti
Tujuan pembelajaran ini adalah agar Peserta didik terampil dalam
pengamanan unjuk rasa di gedung

Kompetensi Dasar
1.

Menerapkan pengendalian massa dalam unjuk rasa di gedung


Indikator Hasil belajar :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Menjelaskan kewajiban satuan dalmas dalam pengendalian


unjuk rasa di gedung
Menjelaskan tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di
gedung
Menjelaskan cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di gedung pada situasi hijau
Menjelaskan cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di gedung pada situasi kuning
Mendemonstrasikan cara bertindak satuan dalmas dalam
pengendalian unjuk rasa gedung pada situasi hijau dan kuning
Menjelaskan tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di
gedung
Mendemontrasikan tahap pengakhiran pengendalian unjuk di
gedung

PAM UNRAS DI GEDUNG


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

MATERI POKOK
1.

Pokok Bahasan
pengendalian massa dalam unjuk rasa di gedung

2.

Sub Pokok Bahasan


a. Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung.
b. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung.pada situasi hijau.
c. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi kuning.
d. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau dan kuning.
e. Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di Gedung

Metode Pembelajaran
1.

Ceramah
Pendidik memberikan ceramah tentang
a.
Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung.
b.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa
di Gedung.pada situasi hijau.
c.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa
di Gedung pada situasi kuning.
d.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk rasa
di Gedung pada situasi hijau dan kuning.
e.
Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di Gedung

2.

Tanya jawab
Menanyakan tentang hal hal yang berkaitan dengan pengamanan
unjuk rasa di Gedung

PAM UNRAS DI GEDUNG


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3.

Diskusi
a.

Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok,

b.

tiap pok berdiskusi dan hasilnya dipaparkan dengan topik :


Bagaimana penangangamanan unjuk rasa di Gedung mulai
dari situasi hijau sd situasi merah

c.

Setelah diskusi tiap pok paparan hasil diskusi dan


ditanggapi oleh Peserta didik yang lain dengan Pendidik
sebagai nara sumber

4.

Demontrasi/peragaan :
a.
Mendemonstrasikan cara bertindak satuan dalmas dalam
pengendalian unjuk rasa di Gedung pada situasi hijau dan
kuning.
b.

5.

Mendemonstrasikan tahap pengakhiran pengendalian unjuk


rasa di Gedung

Bermain peran
Pendidik membagi Peserta didik berperan untuk peragaan pam unras
di Gedung diantaranya
a.
Ton/kompi dalmas awal
b.
Ton/kompi dalmas lanjut
c.
unit /ton penindak
d.
unit pendukung
dalam peragaan secara simultan Peserta didik bergantian
memainkan peran secara bergilir sehingga semua Peserta didik
mengalami

Bahan dan Alat


1. Bahan/Referensi
Perkap No. 16 th. 2006 tentang pedoman pengendalian massa.
2.

Alat
a. LCD
b. CD
c. Spidol
PAM UNRAS DI GEDUNG
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

d.
e.
f.
g.
h.

White board
Voice gun
Perlengkapan dalmas awal
Perlengkapana dalmas lanjut
Alsus /rantis

Proses Pembelajaran
1.

Tahap Awal 10 menit


a. Apersepsi mengenai Pam unras di Gedung
1)
2)
3)

4)

Memberikan gambaran apa apa yang akan dipelajari dalam


pertemuan ini
memberikan gambaran tentang
persiapan
dalam
pengamanan unjuk rasa di Gedung
memberikan gambaran tentang cara bertindak
dalam
pengamanan unjuk rasa di Gedung pada situasi hijau,
kuning dan merah
memberikan gambaran tentang
pengakiran
dalam
pengamanan unjuk rasa di Gedung

b. Refleksi pelajaran kemarin:


Pendidik menunjuk Peserta didik untuk merepleksi tentang hal
hal yang berkaian dengan eskalasi massa pada penanganan
pengamanan unjuk rasa
2.

Tahap Inti 500 menit


a. Pemberian materi pam unras di Gedung pada situasi hijau,
kuning dan merah dengan kegiatan:
b. Pendidik memberikan penjelasan tentang
1)
2)
3)
4)
5)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung


Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau dan kuning.
Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di Gedung
PAM UNRAS DI GEDUNG
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

c. Pendidik memperagakan tentang


1)
2)
3)
4)
5)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung Tahap


persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau dan kuning.
Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di Gedung

d. Peserta didik memperagakan pengamanan unjuk rasa di Gedung


1)
2)
3)
4)
5)

3.

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung Tahap


persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau dan kuning.
Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di Gedung

Tahap Akhir 30 menit


a

Tanya jawab ttg materi yg belum jelas


1)

Pendidik menanyakan materi yang disajikan apa ada yang


belum jelas

2)

Peserta didik menanyakan materi yang belum jelas

3)

Pendidik mencoba bertanya materi materi sejauh mana bisa


dipahami

b. Resume
Pendidik meresume tentang materi yang telah diberikan :
1)
2)
3)
4)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di Gedung


Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Gedung pada situasi hijau dan kuning.
PAM UNRAS DI GEDUNG
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

c. Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di Gedung


1)

Pendidik memerintahkaan Peserta


pelajaran yang telah diberikan

2)

Pemberian tugas

didik

meresume

Peserta didik diperintahkan untuk merangkum materi yang


telah diberikan dan hasilnya dikumpulkan dan dipaparkan

Tagihan/tugas
Peserta didik diminta mengumpulkan resume pengendalian unjuk rasa di
gedung

Lembar Kegiatan
peserta didik meresume materi tentang pengendalian unjuk rasa di
gedung yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan di kumpulkan kepada
pendidik

BAHAN BACAAN
1.

Tahap Persiapan
Setiap menerima pemberitahuan akan dilaksanakan unjuk rasa,
maka
Kapolsek/Kapolsekta/Kapolsek
Metro/
Kapolres/Kapolresta/Kapolres Metro/Kapoltabes/Kapolda melakukan
kegiatan persiapan.
a. Kegiatan persiapan berupa :
1) Menyiapkan surat perintah.
PAM UNRAS DI GEDUNG
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

2)
3)
4)

5)
6)

Menyiapkan kekuatan Dalmas yang memadai untuk


dihadapkan dengan jumlah dan karakteristik massa.
Melakukan pengecekan personel, perlengkapan/peralatan
Dalmas, konsumsi, kesehatan.
Menyiapkan rute pasukan Dalmas menuju objek dan rute
penyelamatan (escape) bagi pejabat VVIP/VIP dan pejabat
penting lainnya.
Menentukan pos komando lapangan/pos aju yang dekat
dan terlindung dengan objek unjuk rasa.
Menyiapkan sistem komunikasi ke seluruh unit satuan Polri
yang dilibatkan.

b. Sebelum pelaksanaan Dalmas, kepala kesatuan menempatkan


personel dan perlengkapan Dalmas di area gedung dan/atau
bangunan penting yang akan menjadi objek unjuk rasa sebelum
massa pengunjuk rasa datang serta melaksanakan acara
pimpinan pasukan (APP/AAP) kepada seluruh anggota satuan
Dalmas yang terlibat Dalmas dengan menyampaikan :
1) Gambaran massa yang akan dihadapi oleh satuan Dalmas
(jumlah, karakteristik, tuntutan, dan alat yang dibawa serta
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama unjuk
rasa).
2) Gambaran situasi objek gedung/bangunan penting tempat
unjuk rasa.
3) Rencana urutan langkah dan tindakan yang akan dilakukan
oleh satuan Dalmas.
4) Larangan dan kewajiban yang dilakukan oleh satuan
Dalmas.
2.

Tahap Pelaksanaan
a. Cara bertindak pada Dalmas di gedung untuk situasi hijau
Pada saat situasi hijau maka cara bertindaknya adalah sebagai
berikut :
1)

2)

Melakukan rekaman jalannya unjuk rasa menggunakan


video kamera baik bersifat umum maupun khusus/menonjol
selama unjuk rasa berlangsung.
Satuan Dalmas dan/atau satuan pendukung memberikan
himbauan kepolisian dan himbauan dapat dilakukan dengan
menggunakan helikopter.

PAM UNRAS DI GEDUNG


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3)

4)

5)

6)
7)

8)

9)

10)
11)
12)
13)

Negosiator berada di depan pasukan Dalmas Awal,


melakukan perundingan/negosiasi dengan Korlap untuk
menampung dan menyampaikan aspirasi.
Pasukan Dalmas Awal sudah berada di areal pengamanan
di luar pagar membentuk formasi lurus bersaf dengan sikap
siaga menggunakan tali Dalmas untuk menjaga agar massa
tidak menerobos masuk ke area gedung.
Negosiator melaporkan kepada Kapolsek dan/atau Kapolres
tentang tuntutan pengunjuk rasa untuk diteruskan kepada
pihak yang dituju.
Negoisator dapat mendampingi perwakilan pengunjuk rasa
menemui pihak yang dituju untuk menyampaikan aspirasi.
Apabila massa pengunjuk rasa tuntutannya meminta
kepada pimpinan instansi/pihak yang dituju untuk datang di
tengahtengah massa pengunjuk rasa guna memberikan
penjelasan, maka negosiator melaporkan kepada
Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda
meminta agar
pimpinan instansi/pihak yang dituju dapat memberikan
penjelasan di tengah-tengah pengunjuk rasa.
Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda dan negosiator
mendampingi pimpinan instansi/pihak yang dituju atau yang
mewakili pada saat memberikan penjelasan.
Mobil penerangan Dalmas berada di belakang pasukan
Dalmas Awal untuk melakukan himbauan kepolisian oleh
Kapolsek selaku pengendali.
Danton dan/atau Danki Dalmas melaporkan setiap
perkembangan situasi kepada Kapolsek dan/atau Kapolres.
Apabila situasi meningkat dari hijau ke kuning, maka
dilakukan lapis ganti dengan Dalmas Lanjut.
Himbauan kepolisian pada situasi hijau.
Formasi lurus bersaf.

b. Cara bertindak pada Dalmas di gedung untuk situasi kuning


Pada saat situasi kuning maka cara bertindaknya adalah sebagai
berikut :
1)

2)

Dapat menggunakan unit satwa dengan membentuk formasi


lurus bersaf di depan Dalmas awal untuk melindungi saat
melakukan proses lapis ganti dengan Dalmas Lanjut;
Atas perintah Kapolres, pasukan Dalmas lanjut maju
dengan cara lapis ganti membentuk formasi lurus bersaf di
belakang pasukan Dalmas awal, kemudian saf kedua dan
saf ketiga Dalmas awal membuka ke kanan dan kiri untuk
mengambil perlengkapan Dalmas Lanjut guna melakukan
PAM UNRAS DI GEDUNG
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

penebalan kekuatan, diikuti saf ke satu untuk melakukan


kegiatan yang sama setelah tali Dalmas digulung.
3) Setelah Dalmas lanjut dan Dalmas awal membentuk formasi
lapis bersaf lurus, unit satwa ditarik ke belakang untuk
melakukan pengamanan seputar gedung, sesegera
mungkin kawat penghalang terpasang dengan posisi di
depan satuan Dalmas.
4) Satuan
pendukung/polisi
udara
tetap
melakukan
pemantauan dan memberikan himbauan kepolisian dari
udara sedangkan Satuan Pendukung lainnya melaksanakan
tugas sesuai dengan fungsi dan perannya.
5) Apabila pengunjuk rasa semakin memperlihatkan perilaku
menyimpang, maka Kapolsek/Kapolres
memberikan
himbauan kepolisian.
6) Apabila eskalasi meningkat dan/atau massa melempari
petugas dengan benda keras, Dalmas lanjut melakukan
sikap
berlindung,
selanjutnya
Kapolsek/Kapolres
memerintahkan Danki Dalmas Lanjut untuk melakukan
tindakan hukum sebagai berikut :
a)
Kendaraan taktis pengurai massa bergerak maju
melakukan tindakan mengurai massa, bersamaan
dengan itu Dalmas lanjut maju melakukan
pendorongan massa;
b)
Petugas pemadam api dapat melakukan pemadaman
api (pembakaran ban, spanduk, bendera dan alat
peraga lainnya).
c)
Melakukan pelemparan dan penembakan gas air
mata.
7) Evakuasi terhadap VIP/pejabat penting lainnya yang ada di
dalam gedung
dapat menggunakan kendaraan taktis
penyelamat.
8) Apabila gedung tidak memiliki pagar, maka pemasangan
kawat penghalang massa disesuaikan dengan situasi dan
kondisi area gedung.
9) Danki Dalmas melaporkan setiap perkembangan situasi
kepada Kapolsek/Kapolres
10) Apabila
situasi
meningkat
(menjadi
merah),
Kapolsek/Kapolres
melaporkan kepada Kapolda selaku
pengendali umum agar dilakukan lintas ganti dengan
Detasemen/Kompi PHH Brimob, selanjutnya kendali teknis
ditangani oleh Detasemen Brimob.
11) Dalmas lanjut Sabhara Polri melaksanakan penebalan
lapisan pasukan disamping kanan/kiri pasukan Brimob .

PAM UNRAS DI GEDUNG


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3.

Tahap Pengakhiran
a.

b.

c.

Konsolidasi dilakukan oleh satuan Dalmas dalam rangka


mengakhiri kegiatan Dalmas dengan
melakukan
pengecekan kekuatan personel dan peralatan.
Dalam rangka apel konsolidasi dilakukan oleh.
1)
Kapolsek dalam situasi hijau.
2)
Kapolres dalam situasi kuning.
3)
Kapolda selaku pengendali umum, dalam situasi
merah.
Setelah selesai pelaksanaan tugas Dalmas, satuan Dalmas
kembali ke markas satuan masing-masing dengan tertib.

Catatan :
Dalam pengendalian unjuk rasa di gedung dibutuhkan waktu
10 JP
dan dilaksanakan lengkap dengan simulasi pengamanan unjuk rasa di
jalan raya pada situasi hijau, kuning dan merah.
Untuk pelaksanaan simulasi contoh scenario sebagaimana terlampir,
namun Pusdik/SPN dapat mengembangkan skenario sesuai situasi
daerah masing-masing.

Rangkuman
Setiap menerima pemberitahuan akan dilaksanakan unjuk rasa, maka
Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda melakukan kegiatan persiapan
berupa surat perintah dan pemberian APP mengenai gambaran situasi
objek dan gedung tempat unjuk rasa yang akan dihadapi oleh pasukan
dalmas.

PAM UNRAS DI GEDUNG


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

10

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Latihan
1.

jelaskan tahap tahap persiapan pam unras di gedung ?

2.

Jelaskan tahap tahap pelaksanaan pam unras di gedung?

3.

Jelaskan tahap tahap pengakiran pam unras di gedung?

PAM UNRAS DI GEDUNG


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

11

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Modul

03

PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN


TERBUKA
12 JP (540 menit)

Pengantar
Unjuk rasa di lahan terbuka sering terjadi dalam alam demokrasi
reformasi seperti sengketa lahan, maka para Peserta didik perlu
berlatih agar terampil dalam pengamanan unjuk rasa di
lapangan/lahan terbuka dalam tugas di lapangan nanti
Tujuan pembelajaran ini adalah agar Peserta didik terampil dalam
pengamanan unjuk rasa di lahan terbuka

Kompetensi Dasar
1.

Menerapkan pengendalian masa dalam unjuk rasa di lahan


terbuka
Indikator Hasil belajar :
a.
Menjelaskan tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di
lahan terbuka
b.
Menjelaskan cara bertindak satuan dalmas dalam
pengendalian unjuk rasa di lahan terbuka pada situasi hijau
c.
Menjelaskan cara bertindak satuan dalmas dalam
pengendalian unjuk rasa di lahan terbuka pada situasi
kuning
d.
Mendemonstrasikan cara bertindak satuan dalmas dalam
pengendalian unjuk rasa di lapangan pada situasi hijau dan
kuning
e.
Menjelaskan tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di
lapangan/lahan terbuka
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

MATERI POKOK
1.

Pokok Bahasan
pengendalian massa dalam unjuk rasa di lahan terbuka

2.

Sub Pokok Bahasan


a.
b.
c.
d.
e.

f.

Menjelaskan
kewajiban
satuan
dalmas
dalam
pengendalian unjuk rasa di lahan terbuka
Tahap
persiapan
pengendalian
unjuk
rasa
di
lapangan/lahan terbuka
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di lapangan/lahan terbuka pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di lapangan/lahan terbuka pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di lapangan/lahan terbuka pada situasi hijau dan
kuning.
Tahap
perkiraan
pengendalian
unjuk
rasa
di
lapangan/lahan terbuka.

Metode Pembelajaran
1. Ceramah
Pendidik memberikan ceramah tentang
a. Tahap
persiapan
pengendalian
unjuk
rasa
di
Lapangan/lahan terbuka
b. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Lapangan/lahan terbuka pada situasi hijau
c. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Lapangan terbuka pada situasi kuning
d. Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian unjuk
rasa di Lapangan terbuka pada situasi hijau dan kuning
e. Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di Lapangan
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

terbuka

2. Tanya jawab
Menanyakan tentang hal hal yang berkaitan dengan pengamanan
unjuk rasa di lapangan terbuka
3. Diskusi
a.

Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok,

b.

Tiap pok berdiskusi dan hasilnya dipaparkan dengan topik :


Bagaimana penangangamanan unjuk rasa di lapangan
terbuka mulai dari situasi hijau sd situasi merah

c.

Setelah diskusi tiap pok paparan hasil diskusi dan ditanggapi


oleh Peserta didik yang lain dengan Peserta didik sebagai
nara sumber

4. Demontrasi :
a. Mendemonstrasikan cara bertindak satuan dalmas dalam
pengendalian unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi
hijau dan kuning.
b.

Mendemonstrasikan tahap pengakhiran pengendalian unjuk


rasa di lapangan terbuka

5. Bermain peran
Pendidik membagi Peserta didik berperan untuk peragaan pam
unras di lapangan terrbuka diantaranya
a.
Ton/kompi dalmas awal
b.
Ton/kompi dalmas lanjut
c.
unit /ton tindak
d.
unit pendukung

dalam peragaan secara simultan Peserta didik bergantian


memainkan peran secara bergilir sehingga semua Peserta didik
mengalami
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Bahan dan Alat


1. Bahan
Perkap no. 16 th. 2006 tentang pedoman pengendalian massa.
2.

Alat
a.
b.
c.
d.
e.

LCD
CD
Spidol
white board
voice gun

Proses Pembelajaran
1. Tahap Awal 10 menit
a. Apersepsi mengenai Pam unras di lapangan terbuka
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Memberikan gambaran apa apa yang akan dipelajari


dalam pertemuan ini
memberikan gambaran tentang persiapan dalam
pengamanan unjuk rasa di lapangan terbuka
memberikan gambaran tentang cara bertindak dalam
pengamanan unjuk rasa di lapangan terbuka pada
situasi hijau, kuning dan merah
memberikan gambaran tentang pengakiran dalam
pengamanan unjuk rasa di lapangan terbuka

b. Refleksi pelajaran kemarin:


Peserta didik menunjuk Peserta didik untuk merepleksi
tentang hal hal yang berkaian dengan eskalasi massa pada
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

penanganan pengamanan unjuk rasa

2. Tahap Inti 500 menit


Pemberian materi pam unras di lapangan terbuka pada situasi
hijau, kuning dan merah dengan kegiatan
a.

Pendidik memberikan penjelasan tentang


1)
2)
3)
4)

5)

b.

Pendidik memperagakan tentang


1)
2)
3)
4)

5)

c.

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di lapangan


terbuka
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau dan
kuning.
Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di
lapangan terbuka

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di lapangan


terbuka
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau dan
kuning.
Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di
lapangan terbuka

Peserta didik memperagakan pengamanan unjuk rasa di


Lapangan Terbuka
1)
2)

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di lapangan


terbuka
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau.
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3)
4)

5)

Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian


unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau dan
kuning.

Tahap pengakhiran
lapangan terbuka

pengendalian

unjuk

rasa

di

3. Tahap Akhir 30 menit


a. Tanya jawab ttg materi yg belum jelas
1)

Pendidik menanyakan materi yang disajikan apa ada


yang belum jelas

2)

Peserta didik menanyakan materi yang belum jelas

3)

Pendidik mencoba bertanya materi materi sejauh mana


bisa dipahami

b. Resume
Pendidik meresume tentang materi yang telah diberikan
1)
2)
3)
4)
5)

c.

Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di lapangan


terbuka
Tahap persiapan pengendalian unjuk rasa di lapangan
terbuka
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi kuning.
Cara bertindak satuan dalmas dalam pengendalian
unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau dan
kuning.

Tahap pengakhiran pengendalian unjuk rasa di lapangan


Terbuka
1)

Pendidik memerintahkaan Peserta didik meresume


pelajaran yang telah diberikan

2)

Pemberian tugas
Peserta didik diperintahkan untuk merangkum materi
yang telah diberikan dan hasilnya dikumpulkan dan
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

dipaparkan

Tagihan/Tugas
Peserta didik diminta mengumpulkan resume pengendalian unjuk
rasa di lapangan terbuka

Lembar Kegiatan
peserta didik meresume materi tentang pengendalian unjuk rasa
di lapangan terbuka yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan di
kumpulkan kepada pendidik

BAHAN BACAAN
1.

Tahap Persiapan
Setiap menerima pemberitahuan akan dilaksanakan unjuk rasa,
maka Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda
melakukan
kegiatan persiapan.
a. Kegiatan-kegiatan persiapan berupa :

PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

1)
2)
3)

4)

5)
6)

Menyiapkan Surat Perintah.


Menyiapkan kekuatan Dalmas yang memadai untuk
dihadapkan dengan jumlah dan karakteristik massa.
Melakukan
pengecekan
personel,
perlengkapan/peralatan
Dalmas,
konsumsi,
kesehatan.
Menyiapkan rute pasukan Dalmas menuju objek dan
rute penyelamatan (escape) bagi pejabat VVIP/VIP
dan pejabat penting lainnya.
Menentukan pos komando lapangan/pos aju yang
dekat dan terlindung dengan objek unjuk rasa.
Menyiapkan sistem komunikasi ke seluruh unit satuan
Polri yang dilibatkan dalam Dalmas.

b. Sebelum
pelaksanaan
Dalmas,
kepala
kesatuan
melaksanakan acara pimpinan pasukan (APP) kepada
seluruh anggota satuan Dalmas yang terlibat Dalmas
dengan menyampaikan :
1)

2)
3)
2.

Gambaran massa yang akan dihadapi oleh satuan


Dalmas (jumlah, karakteristik, tuntutan, dan alat yang
dibawa serta kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi selama unjuk rasa).
Gambaran situasi objek dan lapangan/lahan terbuka
tempat unjuk rasa.
Rencana urutan langkah dan tindakan.

Tahap Pelaksanaan
a.

Cara bertindak pada Dalmas untuk situasi hijau


Pada saat situasi hijau maka cara bertindaknya adalah
sebagai berikut :
1)

2)

3)

Melakukan
perekaman
jalannya
unjuk
rasa
menggunakan video kamera baik bersifat umum
maupun khusus/menonjol selama unjuk rasa
berlangsung.
Satuan Dalmas dan/atau satuan pendukung
memberikan himbauan kepolisian dan himbauan
dapat dilakukan dengan menggunakan helikopter.
Pada saat massa unjuk rasa sudah menduduki
lapangan/lahan terbuka, Danki dan/atau Danton
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

4)

5)

6)

7)

8)

9)

10)

11)

12)
13)
14)

Dalmas awal membawa pasukan menuju objek dan


turun dari kendaraan langsung membentuk formasi
busur satu arah dengan memegang tali Dalmas yang
sudah direntangkan oleh petugas tali Dalmas.
Satuan pendukung melakukan kegiatan sesuai fungsi
masing-masing.
Negosiator berada di depan pasukan Dalmas awal,
melakukan perundingan/negosiasi dengan Korlap
untuk menampung dan menyampaikan aspirasi.
Negosiator melaporkan kepada Kapolsek dan/atau
Kapolres tentang tuntutan pengunjuk rasa untuk
diteruskan kepada pihak yang dituju.
Negoisator dapat mendampingi perwakilan pengunjuk
rasa menemui pimpinan instansi/pihak yang dituju
untuk menyampaikan aspirasi.
Apabila massa pengunjuk rasa tuntutannya meminta
kepada pimpinan instansi/pihak yang dituju untuk
datang di tengah-tengah massa pengunjuk rasa guna
memberikan penjelasan, maka negosiator melaporkan
kepada Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda meminta
agar pimpinan institusi dapat memberikan penjelasan
di tengah-tengah pengunjuk rasa.
Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda dan negosiator
mendampingi pimpinan instansi atau yang mewakili
pada saat memberikan penjelasan.
mobil penerangan Dalmas berada di belakang
pasukan Dalmas awal untuk melakukan himbauan
kepolisian oleh Kapolsek selaku pengendali taktis.
Danton dan/atau Danki Dalmas melaporkan setiap
perkembangan situasi kepada Kapolsek dan/atau
Kapolres.
Apabila situasi meningkat dari hijau ke kuning, maka
dilakukan lapis ganti dengan Dalmas lanjut.
Himbauan kepolisian untuk situasi hijau.
Formasi busur satu arah tidak.

b. Cara bertindak pada Dalmas untuk situasi kuning adalah:


1)

Pada saat massa melakukan aksi duduk-duduk, tidurtiduran, aksi telanjang dan aksi sejenisnya serta
pelakunya melibatkan wanita dan anak-anak yang
melakukan tindakan menyimpang, maka penanganan
dilakukan oleh Polisi wanita (Polwan),
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

sedangkan Dalmas awal tetap siaga dalam formasi


busur berlapis menggunakan tali Dalmas menghadap
massa.
Negosiator tetap melakukan negosiasi dengan Korlap
semaksimal mungkin.

Satuan pendukung/polisi udara tetap melakukan


pemantauan dan memberikan himbauan kepolisian
dari udara sedangkan satuan pendukung lainnya
melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan
perannya.
Dapat menggunakan unit satwa dengan formasi
bersaf lurus di depan Dalmas awal untuk melindungi
saat melakukan proses lapis ganti dengan Dalmas
lanjut.
atas perintah Kapolres, pasukan Dalmas lanjut maju
dengan cara lapis ganti dan membentuk formasi busur
berlapis di belakang Dalmas awal, kemudian saf
kedua dan saf ketiga Dalmas awal membuka ke
kanan dan kiri untuk mengambil perlengkapan Dalmas
guna melakukan penebalan kekuatan Dalmas lanjut,
diikuti saf kesatu untuk melakukan kegiatan yang
sama setelah tali Dalmas digulung.
setelah Dalmas lanjut dan Dalmas awal membentuk
formasi busur berlapis, unit satwa ditarik ke belakang
menutup kanan dan kiri Dalmas.
apabila pengunjuk rasa semakin memperlihatkan
perilaku menyimpang, maka Kapolsek/Kapolres
memberikan himbauan kepolisian.
Apabila eskalasi meningkat dan/atau massa
melempari petugas dengan benda keras, Dalmas
lanjut melakukan sikap berlindung, selanjutnya
Kapolres memerintahkan Danki Dalmas lanjut untuk
melakukan tindakan hukum sebagai berikut :
a)
kendaraan taktis pengurai massa bergerak
maju melakukan tindakan mengurai massa,
bersamaan dengan itu Dalmas lanjut maju
melakukan pendorongan massa.
b)
petugas pemadam api dapat melakukan
pemadaman api (pembakaran ban, spanduk,
bendera dan alat peraga lainnya).
c)
melakukan pelemparan dan penembakan gas
air mata.

PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

10

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

9)

Melakukan pemasangan kawat penghalang massa


membentang di depan massa untuk melindungi objek
dan mempersempit ruang gerak massa.
10) Evakuasi terhadap VIP/pejabat penting lainnya dapat
menggunakan kendaraan taktis penyelamat.

11) Danki Dalmas melaporkan setiap perkembangan


situasi
kepada
Kapolres/
Kapolresta/Kapolres
Metro/Kapoltabes.
12) Apabila situasi meningkat (menjadi merah), Kapolres
melaporkan kepada Kapolda selaku pengendali umum
agar dilakukan lintas ganti dengan Detasemen/Kompi
PHH Brimob, selanjutnya kendali teknis ditangani oleh
Detasemen Brimob.
13) Dalmas lanjut Sabhara Polri melaksanakan penebalan
lapisan pasukan disamping kanan/kiri pasukan
Brimob.
3.

Tahap Pengakhiran
a.

b.

Konsolidasi dilakukan oleh satuan Dalmas dalam


rangka mengakhiri kegiatan Dalmas dengan
melakukan pengecekan kekuatan personel dan
peralatan.
Dalam rangka

apel konsolidasi dilakukan oleh :

1)
2)
3)

c.

Kapolsek , dalam situasi hijau.


Kapolres dalam situasi kuning.
Kapolda selaku pengendali umum, dalam
situasi merah.
Setelah selesai pelaksanaan tugas Dalmas, satuan
Dalmas kembali ke markas satuan masing-masing
dengan tertib.

Catatan :
Dalam pengendalian unjuk rasa di lapangan terbuka dibutuhkan
waktu 10 JP dan dilaksanakan lengkap dengan simulasi
pengamanan unjuk rasa di lapangan terbuka pada situasi hijau,
kuning dan merah.

Untuk pelaksanaan simulasi contoh scenario sebagaimana


terlampir, namun Pusdik/SPN dapat mengembangkan skenario
PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

11

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

sesuai situasi daerah masing-masing.

Rangkuman
Setiap menerima pemberitahuan akan dilaksanakan unjuk rasa,
maka Kapolsek/Kapolres dan atau Kapolda melakukan kegiatan
persiapan berupa surat perintah dan pemberian APP mengenai
gambaran situasi objek dan lahan/lapangan terbuka tempat unjuk
rasa yang akan dihadapi oleh pasukan dalmas.

Latihan
1.

Jelaskan tahap tahap persiapan pam


terbuka ?

unras di lapangan

2.

Jelaskan tahap tahap pelaksanaan pam unras di lapangan


terbuka ?

3.

Jelaskan tahap tahap pengakiran pam unras di lapangan


terbuka ?

PAM UNRAS DI LAPANGAN/LAHAN TERBUKA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

12

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

DASAR HUKUM, PENGERTIAN DAN ASAS


PENANGGULANAGN ANARKI

Modul
04

14 JP (630 MENIT )

Pengantar
Dalam modul ini akan dibahas materi tentang dasar-dasar hukum,
pengertian dan asas penanggulangan anarki, bentuk, sifat dan akibat
yang ditimbulkan anarkisme dengan tujuan agar peserta didik
memahami materi pelajaran dalam modul ini untuk dasar mempelajari
materi berikutnya.

Kompetensi Dasar
1.

Memahami pengetahuan umum dalam penanggulangan


anarki.
a.
Menjelaskan dasar-dasar hukum penanggulangan
anarki.
b.
Menjelaskan pengertian penanggulangan anarki.
c.
Menjelaskan asas penanggulangan anarki.
d.
Menjelaskan bentuk-bentuk tindakan anarki.
e.
Menjelaskan sifat penanggulangan anarki.
f.
Menjelaskan pelaku anarki.
g.
Menjelaskan akibat yang ditimbulkan anarkisme.

2.

Mampu menerapkan penanggulangan anarki


a.
Menjelaskan dasar hukum tindakan tegas dalam
penanggulangan anarki.
b.
Menjelaskan
personel
yang
melaksanakan
penanggulangan anarki.
c.
Menjelaskan sarana prasarana yang digunakan dalam
penanggulangan anarki.
d.
Menjelaskan cara bertindak penanggulangan anarki

PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

e.
f.
g.

3.

terhadap sasaran Ambang gangguan (AG).


Mensimulasikan cara berindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Ambang Gangguan (AG).
Menjelaskan cara bertindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Gangguan Nyata (GN).
Mensimulasikan cara bertindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Gangguan Nyata (GN).

Memahami
komando
penanggulangan anarki
a.

dan

pengendalian

dalam

Menjelaskan sistem komando dan pengendalian dalam


penanggulangan anarki.

Indikator Hasil Belajar


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Menjelaskan dasar-dasar hukum penanggulangan anarki.


Menjelaskan pengertian penanggulangan anarki.
Menjelaskan asas penanggulangan anarki.
Menjelaskan bentuk-bentuk tindakan anarki.
Menjelaskan sifat penanggulangan anarki.
Menjelaskan pelaku anarki.
Menjelaskan akibat yang ditimbulkan anarkisme.
Menjelaskan dasar hukum tindakan tegas dalam
penanggulangan anarki.
Menjelaskan personel yang melaksanakan penanggulangan
anarki.
Menjelaskan sarana prasarana yang digunakan dalam
penanggulangan anarki.
Menjelaskan cara bertindak penanggulangan anarki terhadap
sasaran Ambang gangguan (AG).
Mensimulasikan cara berindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Ambang Gangguan (AG).
Menjelaskan cara bertindak penanggulangan anarki terhadap
sasaran Gangguan Nyata (GN).
Mensimulasikan cara bertindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Gangguan Nyata (GN).
Menjelaskan komando dan pengendalian dalam
penanggulangan anarki.

PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Materi Pokok
1. Pokok Bahasan
a.
Memahami pengetahuan umum dalam penanggulangan
anarki.
b.
Mampu menerapkan penanggulangan anarki
c.
Memahami komando dan pengendalian dalam
penanggulangan anarki
2. Sub Pokok Bahasan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Dasar-dasar hukum penanggulangan anarki.


Pengertian penanggulangan anark
Asas penanggulangan anarki.
Bentuk-bentuk tindakan anarki.
Sifat penanggulangan anarki.
Pelaku anarki.
Akibat yang ditimbulkan anarkisme.
Menjelaskan dasar hukum tindakan tegas dalam
penanggulangan anarki.
Menjelaskan personel yang melaksanakan
penanggulangan anarki.
Menjelaskan sarana prasarana yang digunakan dalam
penanggulangan anarki.
Menjelaskan cara bertindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Ambang gangguan (AG).
Mensimulasikan cara berindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Ambang Gangguan (AG).
Menjelaskan cara bertindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Gangguan Nyata (GN).
Mensimulasikan cara bertindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran Gangguan Nyata (GN).
Menjelaskan sistem komando dan pengendalian dalam
penanggulangan anarki.

Metode Pembelajaran
Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang :
1. Dasar-dasar hukum penanggulangan anarki.
2. Pengertian penanggulangan anarki.
PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3.
4.
5.
6.
7.

Asas penanggulangan anarki.


Bentuk-bentuk tindakan anarki.
Sifat penanggulangan anarki.
Pelaku anarki.
Akibat yang ditimbulkan anarkisme.

Metode tanya jawab


digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi
tersebut.
Metode diskusi
untuk mendiskusikan materi yang ditentukan oleh pendidik.

Bahan Dan Alat


1. Bahan.
Hanjar Penanggulangan Anarki
2. Alat.
a.
b.
c.
d.
e.

Laptop.
Flip chart.
LCD.
Alat tulis sesuai dengan kebutuhan.
Spidol.

Proses Pembelajaran
1. Tahap awal: 20 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi :
a. Mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
b. Memperkenalkan diri dan tim pendidik.
c. Pendidik menyampaikan tujuan materi pelajaran.

2. Tahap inti : 500 menit


PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Pendidik menjelaskan materi tentang :


Dasar-dasar hukum penanggulangan anarki.
Pengertian penanggulangan anark
Asas penanggulangan anarki.
Bentuk-bentuk tindakan anarki.
Sifat penanggulangan anarki.
Pelaku anarki.
Akibat yang ditimbulkan anarkisme.
Pendidik membagi peserta didik menjadi dua kelompok untuk
melaksanakan diskusi :
Bentuk-bentuk tindakan anarki.
j. Peserta didik melaksanakan diskusi dan pendidik memfasilitasi
jalannya diskusi.
k. Peserta didik memaparkan hasil diskusi kemudian ditanggapi
oleh masing-masing kelompok.

3. Tahap akhir : 20 menit


a. Penguatan materi :
Pendidik mengecek pemahaman penguasaan materi melalui
tanya jawab pendidik kepada peserta didik.
b. Pendidik menyimpulkan dan mengambil learning point dari
materi yang telah disampaikan.
4. Ujian akhir Mata Pembelajaran ( Test Sumatif ) : 90 menit
Pelaksanaan ujian disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran

Tagihan/Tugas
Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi materi tentang Ambang
Gangguan (AG), Gangguan Nyata (GN), sifat penanggulangan anarki
dan akibat yang ditimbulkan oleh anarki.

PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Lembar Kegiatan
Peserta didik mensimulasikan cara bertindak penanggulangan anarki
terhadap sasaran ambang gangguan (AG) dan gangguan nyata (GN).
1.

Skenario I (Penanganan Ambang Gangguan / AG)


a.

Asumsi kasus
Adanya rencana perkelahian antara geng preman.

b.

Kegiatan massa
Sekelompok massa kurang lebih 10 orang menggunakan
mobil akan menuju suatu tempat dengan membawa
peralatan bom molotof dan senjata tajam yang diacungacungkan di sepanjang jalan. Beberapa masyarakat minta
tolong/laporan kepada petugas polisi yang sedang patrol
adanya kegiatan sekelompok massa tersebut.

c.

Penanganan Petugas
1)
2)

3)

2.

Melaporkan kegiatan tersebut kepada komando dan


pimpinan kewilayahan (Kasatwil).
Mengejar dan menghentikan kendaraan yang berisi 10
orang tersebut sambil melakukan komunikasi antar
petugas patrol untuk koordinasi penanganannya.
Menangani kejadian tersebut sesuai dengan aturan
yang berlaku (Protap I Tahun 2010).

Skenario II (Penanganan Gangguan Nyata / GN)


a.

Asumsi Kasus
Pengamanan siding pengadilan terhadap pimpinan kelompok
dalam kasus penyerangan tempat hiburan

b.

Kegiatan Massa
Kelompok massa pengikut salah satu geng mengikuti
jalannya persidangan didalam dan diluar ruang siding.
Semua kegiatan geng berlangsung tertib dan lancar karena
mendengar bahwa keputusan pengadilan dianggap
memberatkan pimpinan geng tersebut, maka massa
pendukung menghubungi teman-temannya yang ada diluar
gedung pengadilan, selang beberapa waktu adanya
penambahan kelompok pengikut tersebut berdatangan
langsung melakukan penyerangan kepada massa yang
kontra dan sebagai sasaran adalah petugas kepolisian yang
PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

sedang melakukan pengamanan dengan menggunakan


senjata api, senjata tajam dan senjata lainnya.
c.

Penanganan Petugas
1)
2)

3)

Memberikan himbauan kepada kelompok massa yang


menyerang.
Melakukan
penyerangan
dengan
menggerakan
pasukan dalmas dan PHH guna memisahkan dua kubu
yang sedang bertikai.
Melakukan tindakan sesuai dengan Protap 0I Tahun
2010.

Bahan Bacaan
DASAR HUKUM, PENGERTIAN, ASAS, BENTUK, SIFAT
DAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN ANARKISME
1.

Dasar-Dasar Hukum Penanggulangan Anarki.


a. Undang Undang No. 1 Tahun 1946 tentang KUHP
b. Undang Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP
c. Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengendalian Massa
d. Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan
Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian
e. Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi
Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
f. Prosedur Tetap Kapolri Nomor : Protap/I/X/2010 tentang
Penanggulangan Anarki

2.

Pengertian Penanggulangan Anarki


a. Tindakan Kepolisian adalah upaya paksa dan/atau tindakan lain
yang dilakukan secara bertanggung-jawab menurut hukum yang
berlaku untuk mencegah, menghambat atau menghentikan
anarki atau pelaku kejahatan lainnya, yang mengancam
keselamatan atau membahayakan jiwa raga, harta benda,
kehormatan kesusilaan, guna mewujudkan tertib dan tegaknya
hukum serta terbinanya kamtibmas.
PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

b. Anarki adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau


terang-terangan oleh seseorang atau kelompok orang yang
bertentangan dengan norma hukum yang mengakibatkan
kekacauan, membahayakan keamanan umum, mengancan
keselamatan jiwa dan/atau barang, kerusakan fasilitas umum
atau hak milik orang lain.
c. Tindakan tegas dan terukur adalah serangkaian tindakan
kepolisian yang dilakukan oleh anggota Polri baik perorangan
maupun dalam ikatan kesatuan secara profesional, proporsional
dan tanpa ragu-ragu serta sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
d. Penanggulangan Anarki adalah suatu tindakan kepolisian
dengan terukur yang dilaksanakan untuk mencegah tindakan
yang dilakukan dengan sengaja atau terang-terangan oleh
seseorang atau kelompok orang yang bertentangan dengan
norma hukum yang mengakibatkan kekacauan.

3.

Asas Penanggulangan Anarki


Dalam menerapkan tugas dan perlindungan terhadap warga
masyarakat, setiap anggota Polri wajib memperhatikan :
a. Asas legalitas, yaitu setiap anggota Polri dalam melakukan
tindakan harus sesuai dengan prosedur dan 8okum yang
berlaku, baik di dalam perundang-undangan nasional maupun
internasional;
b. Asas nesesitas, yaitu setiap anggota Polri dalam melakukan
tindakan harus didasari oleh suatu kebutuhan untuk mencapai
tujuan penegakan hukum, yang mengharuskan anggota Polri
melakukan suatu tindakan yang membatasi kebebasan seorang
ketika menghadapi kejadian yang tidak dapat dihindarkan;
c. Asas proporsionalitas, yaitu setiap anggota Polri dalam
melakukan tugas harus senantiasa menjaga keseimbangan
antara tindakan yang dilakukan dengan ancaman yang dihadapi
dalam penegakkan hukum;
d. Asas akuntabilitas, yaitu setiap anggota Polri yang melakukan
tugas senantiasa harus bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku;
e. Kewajiban umum, yaitu setiap anggota Polri diberi wewenang
untuk bertindak atau tidak bertindak menurut penilaiannya
sendiri, untuk menjaga memelihara ketertiban serta menjamin
keselamatan umum;
f. Asas Pencegahan, yaitu bahwa tindakan Kepolisian yang
dilakukan dengan mengutamakan pencegahan / preventif.

4.

Bentuk bentuk tindakan Anarki


PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

a. Ambang Gangguan (AG)


Bentuk-bentuk perbuatan yang merupakan AG yang belum
menjadi anarki antara lain :
1) Membawa senjata api (api, tajam);
2) Membawa bahan berbahaya (padat, cair dan gas);
3) Membawa senjata / bahan berbahaya lainnya (ketapel,
kejut); dan
4) Melakukan tindakan provokatif (menghasut).
b. Gangguan Nyata (GN)
Bentuk-bentuk perbuatan yang merupakan GN anarki, antara
lain :
1) Perkelahian massal;
2) Pembakaran;
3) Perusakan;
4) Pengancaman;
5) Penganiayaan;
6) Pemerkosaan;
7) Penghilangan nyawa orang;
8) Penyanderaan;
9) Penculikan;
10) Pengeroyokan;
11) Sabotase;
12) Penjarahan;
13) Perampasan;
14) Pencurian;
15) Melawan / menghina petugas dengan menggunakan atau
tanpa menggunaan alat dan/ atau senjata.

5.

Sifat Penanggulangan Anarki


Sifat anarki antara lain:
a. Agresif;
b. Spontan;
c. Sporadis;
d. Sadis;
e. Menimbulkan ketakutan;
f. Brutal;
g. Berdampak luas; dan
h. Pada umumnya dilakukan secara massal.

6.

Pelaku anarki
Anarki dapat dilakukan oleh :
a. Perorangan, dengan mengabaikan peraturan yang ada, dan
berdampak luas terhadap stabilitas Kamtibmas; dan
PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

b. Kelompok atau kolektif, baik yang dikendalikan / digerakkan


oleh seseorang maupun tidak dikendalikan oleh seseorang
namun dilakukan secara bersama-sama dan berdampak luas
terhadap stabilitas Kamtibmas.

7.

Akibat Yang Ditimbulkan Anarkisme


Anarki dapat menyebabkan terjadinya :
a. Kerugian jiwa dan harta benda yang berpengaruh terhadap
stabilitas Kamtibmas atau meresahkan masyarakat luas atau
keselamatan masyarakat.
b. Gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas yang menyebabkan
fungsi pemerintah maupun aktivitas keseharian masyarakat
tidak dapat berlangsung lancar.
c. Gangguan terhadap operasional dan fungsi suatu instansi /
instansi tertentu, baik swasta maupun pemerintah.

PELAKSANAAN PENANGGULANGAN ANARKI


1.

Dasar hukum tindakan tegas dalam penanggulangan anarki.


a.

b.

c.

KUHP
1) Pasal 48 : barang siapa/anggota yang melakukan
tindakan secara terpaksa tidak dapat dipidana;
2) Pasal 49 : barang siapa/ anggota yang melakukan
perbuatan pembelaan secara terpaksa untuk diri sendiri
maupun orang lain, kehormatan kesusilaan atau harta
benda sendiri maupun orang lain karena ada serangan
atau ancaman serangan yang sangat dekat pada saat
itu yang melawan hukum tidak dapat dipidana;
3) Pasal 50 : barang siapa / anggota melakukan
perbuatan untuk melaksanakan ketentuan Undangundang tidak dipidana;
4) Pasal 51 barang
siapa
/anggota
melakukan
perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang
diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak
dipidana.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri
Pasal 18 : untuk kepentingan umum pejabat Polri dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak
menurut penilaiannya sendiri, meliputi :
1) Pertimbangan manfaat serta resiko dari tindakannya; dan
2) Betul-betul untuk kepentingan umum.
Protokol VII PBB tanggal 27 Agustus 7 September 1980 di
PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

10

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Havana Cuba tentang prinsip-prinsip Dasar Penggunaan


Kekerasan dan Senjata Api oleh Aparat Penegak Hukum;
1) Untuk membela diri atau orang lain terhadap ancaman
kematian atau luka parah yang segera terjadi;
2) Untuk mencegah pelaku kejahatan melarikan diri;
3) Untuk mencegah dilakukannya suatu tindakan
kejahatan yang sangat serius; dan
4) Apabila cara yang kurang ekstrim tidak cukup untuk
mencapai tujuan
d.

Resolusi PBB 34/169 Tanggal 7 desember 1969 tentang


Ketentuan Berperilaku (code of conduct) untuk Pejabat
Penegak Hukum.
1)

2)

3)

2.

Personel yang melaksanakan penanggulangan anarki.


a.
b.

3.

Dapat diberi wewenang untuk menggunakan kekerasan


apabila menurut keadilan untuk mencegah kejahatan
atau dalam melaksanakan penangkapan yang sah
terhadap pelaku yang dicurigai sebagai pelaku
kejahatan;
Sesuai dengan asas keseimbangan (proporsionalitas)
antara penggunaan kekerasan dengan tujuan yang
hendak dicapai; dan
Pelaku kejahatan melakukan perlawanan dengan
senjata api atau membahayakan jiwa orang lain.

Setiap anggota Polri baik perorangan maupun dalam ikatan


satuan;
Setiap anggota Polri apabila mendengar, melihat dan
mengetahui Ambang Gangguan Anarki (AG) dan/atau
Gangguan Nyata Anarki (GN) wajib mengambil tindakan
sesuai dengan keadaan dan berdasarkan penilaian sendiri.

Sarana prasarana yang digunakan dalam penanggulangan


anarki.
Sarana dan prasarana yang digunakan berupa peralatan
perorangan maupun peralatan satuan yang dimiliki oleh tiap-tiap
satuan Kepolisian.

4.

Cara bertindak penanggulangan anarki terhadap sasaran


PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

11

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

ambang gangguan (AG) dan gangguan nyata (GN).


Apabila anggota Polri melihat, mendengar dan mengetahui
Ambang Gangguan (AG), setiap anggota Polri wajib melakukan
tindakan agar AG tidak berkembang menjadi Gangguan Nyata
(GN) dengan upaya antara lain :
1) Melakukan pemantauan dan himbauan kepada pelaku agar
mentaati hukum yang berlaku dan menjaga tata tertib;
2) Menyampaikan kepada pelaku bahwa perbuatannya dapat
membahayakan ketentraman dan keselamatan umum, serta
jangan menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan
masalah;
3) Mencatat identitas beserta peralatan yang dibawanya;
4) Apabila pelaku melakukan perlawanan kepada petugas,
maka segera dilakukan himbauan berupa :
SAYA SELAKU ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA ATAS NAMA UNDANG-UNDANG
SAYA PERINTAHKAN :
a) AGAR TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN MELANGGAR
HUKUM;
b) AGAR
SEGERA
MENYERAHKAN
PERALATAN
DAN/ATAU BARANG BERBAHAYA YANG LAINNYA
KEPADA PETUGAS;
c) APABILA TIDAK MENGINDAHKAN KAMI AKAN
MELAKUKAN TINDAKAN TEGAS.
5)

Apabila pelaku tidak mengindahkan perintah, maka kami


dilakukan penindakan :
a) MEMERINTAHKAN MENGHENTIKAN PERGERAKAN
PELAKU DAN/ATAU KENDARAAN YANG DIGUNAKAN;
b) MEMERINTAH SEMUA ORANG UNTUK BERHIMPUN
ATAU TURUN DARI KENDARAAN;
c) MELAKUKAN
PENGGELEDAHAN
DAN/ATAU
PENYITAAN
ATAS
BARANG-BARANG
YANG
MENYERTAINYA.

6)

Apabila pelaku melakukan perlawanan fisik terhadap


petugas, maka dilakukan tindakan melumpuhkan dengan
menggunakan :
a) Kendali tangan kosong;
b) Kendali tangan kosong keras;
c) Kendali senjata tumpul, senjata kimia antara lain gas air
mata, atau alat lain sesuai standar Polri; dan
d) Kendali dengan menggunakan senjata api atau alat lain
untuk menghentikan tindakan atau perilaku pelaku yang
dapat menyebabkan luka atau kematian anggota Polri
atau anggota masyarakat.

PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

12

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

7)

8)

9)

5.

Apabila personel dalam Ikatan Satuan tidak mampu


menangani AG anarki, maka segera meminta bantuan
kekuatan dan perkuatan secara berjenjang;
Apabila pelaku secara sukarela segera menyerahkan diri,
maka dilakukan tindakan membawa pelaku ke Kantor Polisi
terdekat untuk dilakukan proses lebih lanjut, dan;
Terhadap para pelaku yang secara sukarela menyerahkan
diri harus diperlakukan secara manusiawi dan diberikan
perlindungan terhadap hak-haknya.

Cara Bertindak terhadap Sasaran Gangguan Nyata


a.

b.

Perorangan Anggota Polri


1) Apabila pelaku melakukan anarki, maka segera
dilakukan tindakan :
a) Peringatan secara lisan agar menghentikan
tindakannya;
b) Segera melaporkan kepada pimpinan dan/atau
satuan Polri terdekat untuk meminta bantuan
kekuatan dan perkuatan.
2)

Berdasarkan penilaian sendiri bahwa pelaku anarki


dapat ditangani, maka diupayakan dilakukan tindakan
melumpuhkan dengan :
a) Kendali senjata tumpul dan/atau senjata kimia
antara lain gas air mata, atau alat lain sesuai
standar Polri; dan
b) Kendali dengan menggunakan senjata api atau
alat lain untuk menghentikan tindakan atau
perilaku yang dapat menyebabkan luka parah atau
kematian dirinya sendiri atau anggota masyarakat.

3)

Apabila pelaku melakukan anarki dalam bentuk


kelompok, maka dilakukan tindakan :
a) Segera melaporkan kepada pimpinan dan/atau
satuan Kepolisian terdekat untuk meminta bantuan
kekuatan dan perkuatan dengan menggunakan
sarana komunikasi yang ada;
b) Melakukan pengawasan atas gerak-gerik pelaku
dengan menggunakan peralatan dan/atau tanpa
peralatan.

Personel Ikatan Satuan


Apabila personel dalam ikatan satuan menghadapi GN, cara
bertindak yang dilakukan adalah :
1) Pimpinan satuan memerintahkan kepada para pelaku
untuk
menghentikan semua anarki dengan bunyi
perintah :
PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

13

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

SAYA
SELAKU
PETUGAS
KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA ATAS NAMA
UNDANG-UNDANG SAYA PERINTAHKAN AGAR
MENGHENTIKAN ANARKI.

b)

APABILA TIDAK MENGINDAHKAN PERINTAH


AKAN DILAKUKAN TINDAKAN TEGAS.

2)

Apabila pelaku tidak mengindahkan perintah petugas


maka segera dilakukan tindakan melumpuhkan dengan
cara :
a) Kendali tangan kosong keras;
b) Kendali senjata tumpul, senjata kimia antara lain
gas air mata, atau alat lain sesuai standar Polri;
c)
Kendali dengan menggunakan senjata api atau
alat lain untuk menghentikan tindakan atau
perilaku anarki yang dapat menyebabkan luka
parah atau kematian anggota Polri atau anggota
masyarakat atau kerusakan dan/atau kerugian
harta benda didahului dengan tembakan
peringatan kea rah yang tidak membahayakan.
d) Apabila pelaku tidak mengindahkan tembakan
peringatan maka dilakukan tembakan terarah
kepada sasaran yang tidak mematikan.

3)

Apabila personel dalam ikatan satuan tidak mampu


menangani pelaku anarki segera meminta bantuan
kekuatan dan perkuatan secara berjenjang.
Apabila dalam tindakan melumpuhkan yang dilakukan
oleh petugas terjadi korban luka petugas, pelaku
dan/atau masyarakat, segera dilakukan pertolongan
sesuai prosedur pertolongan dengan menggunakan
sarana yang tersedia.

4)

6.

a)

Penanggung Jawab
Kasatwil, Kasatfung dan/ atau pimpinan Satuan bertanggung
jawab terhadap seluruh tindakan Kepolisian yang dilakukan
anggotanya.

7.

Komando Dan Pengendalian


a. Dalam penanggulangan anarki, pimpinan yang bertanggung
jawab melakukan komando dan pengendalian yaitu :
1) Kapolri, untuk tingkat Nasional.
2) Kapolda, untuk tingkat Propinsi.
PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

14

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

3) Kapolres, untuk tingkat Kabupaten/ Kota.


4) Kapolsek, untuk tingkat Kecamatan.
b. Dalam keadaan eskalasi anarki semakin meningkat, maka
komando pengendalian diambil alih secara berjenjang.
c.

Dalam hal penanggulangan anarki yang melibatkan fungsi


eksternal Polri, komando dan pengendalian taktis berada pada
Kepala Satuan Kewilayahan Polri, sedangkan komando
pengendalian teknis berada pada Pimpinan Fungsi eksternal
masing-masing.
Pengemban fungsi pengawasan dan pengamanan internal
berkewajiban melaksanakan pengamanan dan pemeriksaan
terhadap personel Polri yang melakukan tindakan sesuai
protap, dalam rangka kelengkapan administrasi maupun
prosedur menghadapi transparansi dan akuntabilitas.

Rangkuman
1. Asas-asas penanggulangan anarki, meliputi asas legalitas, asas
nesesitas, asas proporsionalitas, asas akuntabilitas, asas kewajiban
umum dan asas pencegahan.
2. Bentuk-bentuk tindakan anarki pada tahap Ambang Gangguan
(AG), meliputi membawa senjata api (api, tajam), membawa bahan
berbahaya (padat, cair dan gas), sedangkan pada tahap Gangguan
Nyata (GN) meliputi perkelahian massal, pembakaran, perusakan
dll
3. Pelaku anarki dapat dilakukan oleh perorangan maupun kelompok.
4. Akibat anarki dapat merugikan jiwa dan harta benda, gangguan
terhadap stabilitas kamtibmas dan gangguan terhadap operasional
dan fungsi suatu instansi .

PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

15

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jelaskan Dasar-dasar hukum penanggulangan anarki !


Jelaskan Pengertian penanggulangan anarki !
Jelaskan Asas-asas penanggulangan anarki !
Jelaskan Bentuk penanggulangan anarki !
Jelaskan yang dimaksud dengan Gangguan Nyata !
Berikan contoh bentuk anarki yang dilakukan oleh kelompok !
Jelaskan akibat yang ditimbulkan Gangguan anarki terhadap
operasional dan fungsi suatu instansi !

PENGENDALIAN MASA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR GASUM POLRI

16

Anda mungkin juga menyukai