Anda di halaman 1dari 24

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LATIHAN POLRI

AKADEMI KEPOLISIAN

MODUL DALMAS LANJUT

3 WAKTU : 6 JP ( 600 MENIT )

PENGANTAR
Dalam modul pelajaran Dalmas ini membahas tentang Dalmas Lanjut , Taruna Akademi
Kepolisian yang menempuh pendidikan Strata-1 Terapan nantinya akan dihadapkan pada
tuntutan tugas di lapangan sebagai pengendali dan penanggung jawab langsung terhadap
pelaksanaan tugas Polri di lapangan (First Line Supervisor), diharapkan mampu memimpin
dan menguasai gerakan perorangan serta Formasi Dalmas Lanjut. Sebagai tenaga pendidik /
pelatih harus mengusai tentang gerakan perorangan dan Formasi Dalmas Lanjut dalam
pemberian materi tehadap peserta didik.

KOMPENTENSI DASAR
1. Memahami dan Trampil melakukan gerakan perorangan Dalmas Lanjut menggunakan
Perlengkapan Dalmas
2. Memahami dan Trampil melakukan Gerakan formasi Dalmas Lanjut ( menggunakan
Perlenkapan Dalmas )

MATERI POKOK
1. Penjelasan gerakan Dalmas Lanjut.
2. Trampil mempratekan Pakai perlengkpan
3. Trampil mempratekanTegak Tameng
4. Trampil mempratekan Sikap sempuna, Istirahat dan Penghormatan dengan Dalmas.
5. Trampil mempratekan Tegak tameng ke Tangan kiri Tameng
6. Trampil mempratekan Sikap tongkat Samping
7. Trampil mempratekan Sikap Siaga dengan pelengkapan Dalmas.
8. Trampil mempratekan Sarungkan Tongkat.
9. Trampil mempratekan Letakan Perlengkapan
10. Trampil mempratekan Perubahan Arah
11. Trampil mempratekan Perpindahan kedudukan
12. Trampil mempratekan Desak & Dorong Dalmas
13. Trampil mempratekan Sikap berlindung
14. Trampil memprakekan Gerakan Formasi Dalmas Lanjut
15. Mampu memimpin Formasi Dalmas Lanjut
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah digunakan untuk menjekaskan tentang :
a. Sikap – Sikap dasar Dalmas Lanjut
b. Formasi dalmas Lanjut

2. Demonstarasi ,Drill dan Peraktek :


a. Pemberian contoh tentang gerakan Dalmas Lanjut
b. Pemberian contoh gerakan Formasi Dalmas Lanjut
c. Drill dan praktek sikap Dalmas Lanjut
d. Drill dan Praktek formasi Dalmas Lanjut
BAHAN DAN ALAT
1. BAHAN
a. Perap No 16 tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian massa
b. Skep Dir Samapta Polri No : 62 / VII / 2007 tentang Buku Panduan Pelatihan
Dasar Dalmas Samapta.
c. Buku hanjar pelajaran Dalmas dan PHH
2. Alat
a. Fledchart dan Alat tulis
b. Pengeras suara warles dan Mega Phone
c. Tameng Dalmas
d. Helm dalmas
e. Tongkat dalmas
f. Perlindung Tangan & Kaki
g. Perlindung Badan

PROSES PEMBELAJARAN
1. Apersepsi : 15 Menit
a. Apel mulai pelajaran
b. Doa mulai pelajaran
c. Cek kesehatan
d. Cek kekuatan
e. Penyampaian materi yang akan disampaikan
2. Pemanasan , penguatan : 40 Menit
3. Pelaksanaan Latihan : 150 Menit
1. Menjelaskan ,Memperagakan / Demontrasi gerakan perorangan dalmas awal
2. Mengawasi dan Mengoreksi gerakan perorangan Dalmas Lanjut
4. Istirahat 20 Menit
5. Pelaksanaan Latihan : 150 Menit
1. Menjelaskan ,Memperagakan / Demontrasi gerakan Formasi Dalmas Lanjut
2. Mengawasi dan Mengoreksi gerakan Formasi Dalmas Lanjut
6. Evaluasi : 20 Menit
a. Mengevaluasi Pelajaran yang telah dilaksanakan
b. Memberikan kesempatan bertanya
c. Mengecek kesehatan taruna
d. Mengecek kekuatan taruna
e. Doa Penutup
TUGAS
Taruna mampu melaksanakan dan memimpin gerkan perorangan serta gerakan
formasi Dalmas Lanjut

BAHAN BACAAN
PERLENGKAPAN DAN GERAKAN PERORANGAN/SIKAP–SIKAP DASAR
PENGENDALIAN MASSA ( DALMAS ) LANJUT

A. Jenis-jenis perlengkapan Pengendalian Massa ( Dalmas ) Lanjut


Peralatan Utama / Khusus Pengendalian Massa ( Dalmas )
a. Helm Dalmas
b. Gas Masker
c. Pelindung Badan
d. Pelindung Tangan dan Kaki
e. Tameng
f. Tongkat Dalmas
g. Pakaian Pakaian Dinas Khusus ( IA -1 / IA – 2 )
h. Video Kamera
i. HP dengan Headsett
j. Handy Talky
k. Senjata. Laras Licin ( Gas Gun )/ Flash Ball
l. Megaphone
m. Pemadam Api
n. Rantis AWC
o. Rantis APC
p. Rantis Scurety Barrier
q. Ransus Sepeda Motor
r. Ransus Kameramen ( R-4 )
s. Ransus penerangan Dalmas
t. Ransus Bus Dalmas
u. Ransus Truck Dalmas
v. Ransus Jeep Dalmas
x. Ransus Toilet Mobi

Dalam hal gerakan perorangan yang dilaksanakan oleh anggota


Pengendalian Massa (Dalmas ) adalah Tas perlengkapan Pengendalian
Massa ( Dalmas ) diletakkan di atas Tameng tepatnya di sebelah kiri depan
dari posisi anggota Pengendalian Massa (Dalmas ) kemudian cara
pemakaiannya beurutan sebagai berikut :
a) Pelindung kaki kiri
b) Pelindung kaki kanan
c) Pelindung badan
d) Pelindung tangan kanan
e) Pelindung kepala / Helm
Perlengkapan / alat utama :
a) Tameng Pengendalian Massa ( Dalmas )
b) Tongkat Dalmas
sedangkan untuk anggota yang membawa alat seperti kamera, pemadam
api dan senjata gas gun / Flash Ball tidak membawa Tameng Dalmas dan
Tongkat.

B Gerakan perorangan Pengendalian Massa ( Dalmas ) Lanjut

1. Pakai Perlengkapan

Aba-aba : "PAKAI PERLENGKAPAN ..... MULAI ..... SELESAI"

1) Pada aba-aba peringatan "PAKAI PERLENGKAPAN..." seluruh


pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara serentak dan
berturut turut yaitu:
a) Melangkahkan kaki kiri ke depan, seperti tangkah pertama
PBB.
b) Berlutut (lutut kanan ditekuk sampai menyentuh tanah).
c) Kedua telapak tangan bertumpu pada atas lulut kiri (telapak
kiri di bawah telapak kanan) pandangan lurus ke depan.
d) Kecuali yang memberi aba-aba semua berlutut menyesuaikan
dengan pasukan yang membawa tameng.

2) Pada aba-aba "MULAI..." secara serentak dan berturut-turut


memakai perlengkapan dimulai dari :
a) Pelindung kaki kiri, pelindung kaki kanan,pelindung tangan
kanan dan
pelindung badan. (jika menggunakan pelindung badan dan
tangan )
b) Helm Pengendalian Massa ( Dalmas ).
c) Tongkat dan Tameng dipegang dan diangkal berdiri di
sebelah kiri badan, tangan kiri dimasukkan pada pegangan
tali pada tameng.
d) Agar terlihat kompak dan rapi setiap gerakan dihitung.
e) Tangan kanan masih memegang pegangan tameng/ menjadi
satu dengan pegangan tangan kiri posisi tameng tegak lurus
di samping badan.
3) Pada aba-aba "SELESAI....." secara serentak berdiri kaki kiri ditarik
ke belakang, kemudian sikap sempurna posisi tameng disamping
badan membentuk tangan kiri tameng.

2. Tegak Tameng

Aba aba : ”Tegak Tameng............Gerak”


Pelaksanaan
1) Pada aba – aba peringatan ” Tegak Tameng..........”
seluruh pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara serentak
dan berturut – turut yaitu :
a) Tameng di antar ke depan dada bersamaan dengan itu
tangan kanan bersama – sama
b) Gerakan kedua badan membungkuk tameng diletakkan posisi
berdiri dua kepal depan kaki
c) gerakan ketiga tangan kiri ditarik memegang pegangan tali

d) gerakan ke empat tangan kiri memegang ujung kiri atas


tameng
e) gerakan ke lima tangan kanan memegang tameng kanan atas
posisi badan masih membungkuk kaki rapat

2). aba – aba pelaksanaan ”.........Gerak” seluruh pasukan secara serentak


berdiri sikap sempurn ( TERIAK POLISI JAYA )
3. Sikap Sempurna Dengan Membawa Tameng
Aba – aba : ’ SIAP....GERAK ’

Pelaksanaan :
1) Posisi badan dan kaki sama dengan sikap sempurna PBB.
2) Tameng diletakkan berdiri tegak lurus pada tanah kurang-lebih satu
kepal di depan sepatu.
3) Tangan kanan diletakkan pada bagian kanan atas tameng dan
tangan kiri diletakkan pada bagian kiri atas tameng.

4) Tutup kepala Helm Pengendalian Massa ( Dalmas ) yang dipakai


rapi dan benar.
5) Tongkat diletakkan ditempat tongkat dengan tangan kiri dan tangan
kanan memegang pada bagian kiri dan kanan atas tameng.
6) Kaki kanan dan kaki kiri memakai pelindung kaki dan lengan kanan
memakai pelindung tangan.
.

4. Penghormatan Dengan Membawa Tameng

Aba-aba : "HORMAT/TEGAK ..... GERAK"


Pelaksanaan:
1) Pada aba-aba pelaksanaan "Gerak" pada hormat semua pasukan
melaksanakan penghormatan dengan mengangkat tangan kanan
seperti penghormatan PBB.
2) Khusus pasukan yang membawa Tameng, tangan tidak berubah dari
pegangan tameng tangan kanan langsung diangkat melaksanakan
penghormatan.
3) Untuk tegak dari normal aba-abanya "Tegak ..... Gerak"
Pelaksanaannya sama dengan tegak dari penghormatan pada PBB.
4} Khusus pasukan yang bertameng, tegaknya langsung turun
memegang bagian kanan atas tameng, sambil memukul tameng
secara serentak.
5. Sikap Istirahat Ditempat Dengan Membawa Tameng

Aba-aba ; "ISTIRAHAT DiTEMPAT ..... GERAK"

Pelaksanaan:
1) Bagi anggota yang tidak membawa Tameng dan Laras Licin,
pelaksanaannya sama dengan istirahat ditempat pada PBB.
2) Pasukan yang membawa tameng, pelaksanaannya kedua tangan
mendorong tameng ke depan badan dan diikuti kaki kiri dibuka
selebar bahu (untuk kelurusan dibuka kurang lebih 40 cm).

6. Tegak Tameng Ke Tangan Kiri Tameng

Aba – aba : ”Tangan Kiri Tameng.............Gerak”


Pelaksanaan
1) Pada aba – aba peringatan ”Tangan Kiri Tameng...........”
seluruh pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara serentak
dan berturut – turut yaitu :
a). Gerakan pertama badan posisi membungkuk tameng
dicondongkan ke depan
b). Gerakan kedua tangan kanan memegang pegangan karet pada
tameng
c). Gerakan ketiga tangan kiri memegang pegangan tali pada
tameng
d). Gerakan keempat tangan kiri tangan kiri dimasukan ke
pegangan tali kemudian memegang peganggan tameng
e). Gerakan kelima tangan kanan dan tangan kiri menghantar
tameng ke sebelah kiri posisi badan masih membungkuk
2) Aba – aba pelaksanaan ”.........gerak” badan posisi sikap sempurna tameng
dan tongkat di tangan kiri sambil teriak ” Polisi Jaya ” sambil menurukan tangan
kanan

7. Sikap Tongkat Samping

Aba-aba: " TONGKAT SAMPING ..... GERAK"


Pelaksanaan :
1) Diawali dari sikap sempuma, tongkat dan tameng dipegang tangan
kiri tegak lurus di samping kiri badan.
2) Pada aba-aba peringatan tangan kanan memegang tongkat
bersamaan itu kepala dipalingkan ke arah tongkat. ( sambil membuka
bagian atas dari tempat tongkat )
3) Pada aba-aba pelaksanaan dengan serentak tongkat dihunus dibawa
ke samping kanan badan/pinggang, bersamaan itu kaki kiri dibuka
selebar bahu dan tameng tetap di samping kiri badan.
4) Pandangan mata lurus ke depan memperhatikan arah massa
pengunjuk rasa.
8. Sikap Siaga

Aba-aba: "SIKAP SIAGA..... GERAK"

Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba peringatan kaki kiri dirapatkan dan bersamaan itu
tameng tetap di samping kiri badan, pandangan mala lurus ke depan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri dilangkahkan ke depan
(membuat kuda-kuda segi tiga kiri depan), bersamaan itu tameng
didorong ke depan, badan tegak lurus dan ujung tongkat diletakkan di
atas pegangan tangan kiri di dalam tameng (untuk menahan lameng
dari desakan massa).
6) Pandangan mata lurus ke depan ke arah massa.

Catatan :
1) Apabila dari Sikap Siaga akan diberikan aba-aba ke Sikap Tongkat
Samping, maka pada saat aba-aba peringatan kaki kiri tidak
ditarik/dirapatkan terlebih dahulu.
2) Bila dari Sikap Tongkat Samping ke Sikap Siaga, kaki kiri dirapatkan
terlebih dahulu.
9. Jalan Di tempat

Aba-aba: "JALAN DITEMPAT ..... GERAK"

Pelaksanaan :
1) Diawali dengan pasukan dalam posisi Sikap Tongkat Samping/Sikap
Siaga.
2) Pada aba-aba peringatan, dengan serentak kaki kiri dirapatkan
(sepeni sikap sempurna).
3) Pada aba-aba pelaksanaan dengan serentak melaksanakan Jalan di
tempat.
4) Irama langkah adalah 86 kali per menit.
5) Berhenti dari jalan di tempat. Aba-aba : "HENTI.... GERAK"
Pada aba-aba pelaksanaan "GERAK" jatuh pada kaki Kanan
ditambah dua kali dan kembali ke sikap asal sebelum jalan ditempat.
6) Aba-aba "Jalan Ditempat" dapat diberikan kepada pasukan
Pengendalian Massa ( Dalmas ) dalam keadaan Sikap Sempurna,
Sikap Tongkat Samping dan Sikap Siaga kecuali pasukan dalam
keadaan Sikap Istirahat di tempat.

10. Sarungkan Tongkat

Aba-aba: "SARUNGKAN TONGKAT ..... GERAK"

Pelaksanaan:
1) Diawali dari sikap Tongkat Samping disarungkan pada pegangan
tangan kiri dan dipegang menjadi satu dengan pegangan keras pada
lameng.

2) Pada aba-aba pelaksanaan, dengan serentak tongkat


ditekan/didorong masuk ke tempat tongkat pada tameng dan tangan
kanan langsung kembali ke sikap sempurna
11. Letakkan Perlengkapan

Aba-aba : "LETAKKAN PERLENGKAPAN ........... MULAI .........


SELESAI"

Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba peringatan "LETAKKAN PERLENGKAPAN" seluruh
pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara serentak dan
berturut turut yaitu :
a) Melangkahkan kaki kiri ke depan, seperti langkah pertama
PBB bersamaan itu tangan kanan memegang pegangan
tameng (menjadi satu dengan pergelangan tangan kiri yang
ada di samping kiri badan).
b) Berlutut (lutut kanan ditekuk sampai menyentuh tanah).
c) Posisi tameng dibawa tegak lurus di depan badan, berdiri
menempel di tanah dan tangan kanan ikut memegang
pegangan keras pada tameng.
d) Pandangan mata lurus ke depan.

2) Pada aba-aba "MULAI..." secara serentak dan berturut turut


meletakkan perlengkapan dimulai dari :
a) Tameng dilelakkan dalam posisi terlentang di sebelah kiri, kaki
kiri lurus searah dengan arah sepatu.
b) Tongkat diletakkan di atas tameng di luar pegangan keras
pada tameng.
c) Pelindung kaki dan tangan diletakkan di atas tengah tameng
(situasional/bila diperlukan).
d) Helm diletakkan di atas tameng, di depan pelindung kaki dan
pelindung tangan dan Logo Tribrata menghadap ke depan.
e) Kedua tangan diletakkan di atas paha kiri, badan ditegakkan,
pandangan mata lurus ke depan.
g) Pemegang perlengkapan yang lainnya menyesuaikan, dapat
dilelakkan Juga dapat tidak (situaslonal) sedangkan sikapnya
menyesuaikan pasukan yang membawa tameng

h) Pada aba-aba "SELESAI..." secara serentak berdiri dengan


kaki kiri ditarik ke belakang, kemudian melaksanakan sikap
sempurna.
12. Sikap Berlindung

Aba – aba : Sikap berlindung ...................Mulai


Pelaksanaaan :
1) Pada aba – aba peringatan ” Sikap belindung ..................Mulai ”
seluruh pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara serntak dan
berturut – turut yaitu :
a) Gerakan pertama kaki kiri dirapatkan kekaki kanan bersaman
dengan itu , saf kesatu Tameng dibawa kedepan dada dan saf
kedua dan tiga membentuk sikap tongkat samping.
b) Gerakan kedua, saf pertama letakan tameng agak miring 75
drajat dan kaki kiri dilipiat dengan kaki kanan bertumpu pada
tanah dan rapat satu sama lain untuk melindungi dari benda
yang di lepar dari depan
c) Gerakan saf kedua tameng di letakan diatas tameng saf
pertama dengan posisi agak miring 45 drajat untuk melindungi
kepala pasukan saf pertama, dengan posisi kaki kuda – kuda
kiri depan posisi badan membungkuk .
d) Gerakan saf ketiga tameng diletakan diatas tameng saf
kedua dengan posisi badan tegak dan kuda – kuda kiri depan.

2.) Setelah terbentuk sikap belindung dan saling melindungi maka


diberikan aba - aba ” selesai ”

13. Sikap Berlindung ke Sikap Siaga


Aba – aba : Sikap siaga......................Gerak
Pelakaksanaan
1) Pada aba – aba peringatan ” Sikap siaga...................”
seluruh pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara serentak
dan berturut – turut yaitu :
a) Posisi gerakan Saf ke tiga menarik tameng dan tongkat
membentuk sikap tongkat samping kaki rapat.
b) Posisi gerakan saf ke kedua sama seperti saf ke tiga yaitu
menarik tameng dan tongkat membentuk sikap tongkat samping
kaki rapat
c) Posisi gerakan saf pertama tameng menghadap ke depan
melindunggi tubuh tongkat menopang sebelah kanan pegangan
handle tameng
2) Pada aba –aba pelaksanaan ” ...............Gerak”. Posisi saf ke satu,
dua dan ketiga langsung membentuk sikap siaga.

14. Sikap Desak


Aba – aba : Desak Maju ......................Jalan
Pelakaksanaan
Dimulai dari sikap ” Sikap siaga.” pada saat Danton / Dankie memerintahkan
Desak Maju ........ maka seluruh pasunkaan teraika ” Desak “ saat aba- aba
Jalan seluruh pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara serentak
dan berturut – turut sebanyak 3 langkah yaitu :
a) Posisi kaki belakang ( kanan ) dirapatkan kedepan dan tameng
ditarik kedapan dada
b) Selajutnya kaki kiri dilangkahkan sambil medorong tameng ke
Depan ( dilaksanakan oleh Saf/ barisan terdepan) dan
seterusnya sebanyak tiga kali (3) langkah
c) Pada gerakan ketiga / terakhir selanjunya pasukan teriak huruf *
J* .dan tidak ada gerakan selanjunya
15. Dorong Maju

Aba-aba: "DORONG MAJU ..... JALAN


Dimulai dari sikap ” Sikap siaga.” pada saat Danton / Dankie memerintahkan
DORONG Maju ........ maka seluruh pasunkaan teraika ” DORONG “ saat
aba- aba Jalan seluruh pasukan sudah mulai melakukan gerakan secara
serentak dan berturut – turut sebanyak 10 langkah yaitu :

Pelaksanaan :
1) Diawali dengan pasukan dalam posisi Sikap Siaga.
2) Pada aba-aba petunjuk , dengan serentak kaki dilangkahkan
sebanyak 10 langkah dengan tameng didepan dada dengan posisi
untuk melindungi badan dari depan muka kebawah .
3) pada langkah ke 10 posisi siakap siaga/ tidak ditutup untuk langakah
terakhir

C. FORMASI – FORMASI SATUAN PENGENDALIAN MASSA ( DALMAS )


LANJUT
1. Jenis-Jenis Pelatihan Formasi Pengendalian Massa ( Dalmas )
antara lain :
Dalam pelatihan Formasi Pengendalian Massa ( Dalmas ) dikenal dengan
beberapa jenis pelatihan Formasi agar peserta dapat cepat memahami, yaitu
:
a. Latihan Dasar (drill satu persatu) yaitu setelah diberikan aba-aba
pasukan satu persatu maju menuju tempat yang sudah ditentukan
sesuai nomornya untuk membentuk Formasi.
b. Latihan Murni (dari berhenti ke berhenti) yaitu setelah diberikan aba-
aba pasukan maju kurang lebih 10 langkah bersama-sama
membentuk Formasi, setelah membentuk Formasi langsung jalan
ditempat baru kemudian diberikan aba-aba berhenti.
c. Formasi Rangkaian (dari berjalan ke berjalan) yaitu setelah diberikan
aba-aba pasukan maju membentuk Formasi yang dimaksud, setelah
terbentuk Formasi, diberikan aba-aba "Jalan Ditempat..... Gerak"
setelah terlihat rapi Komandan/Pelatih dapat memberikan aba-aba
maju untuk membentuk Formasi berikutnya.
d. Formasi Aplikasi (dari lari ke lari) yaitu setelah diberikan aba-aba
pasukan lari maju membentuk Formasi yang dimaksud, setelah
terbentuk Formasi, diberikan aba-aba "Jalan Ditempat...... Gerak"
setelah terlihat rapi Komandan/Pelatih dapat memberikan aba-aba
lari maju untuk membentuk Formasi berikutnya

D. Formasi Pengendalian Massa ( Dalmas ) Lanjut Tingkat Peleton, meliputi:


a. Fomasi Banjar (Formasi Dasar).
Formasi Banjar digunakan untuk APP, Konsolidasi, Persiapan
Gerakan Latihan dan Pengakhiran Latihan (lihat gambar).

Keterangan Gambar:

No. 1 s/d 10 : Anggota Peleton


No. 11 : Dan Ton
No. 12 : Caraka
No. 13 : Pemadam Api
No. 14 : Kamerawan
No. 18 : Penembak Gas
b. Formasi Bersaf
Aba-aba : "PELETON FORMASI BERSAF MAJU/LARI MAJU ....
JALAN"
Pelaksanaan;
1) Aba-aba peringatan, kaki kiri dirapatkan.
2) Aba-aba pelaksanaan, bergerak maju membentuk Formasi
Bersaf dengan kedudukan Regu 1 (satu) berada paling
kanan, Regu 2 (dua) di tengah dan Regu 3 (tiga) di sebelah
kiri.
3) Kedudukan Komandan Peleton dan Pokton di belakang
pasukan yang bersaf (Iihat gambar).
4) Bila sudah membentuk Formasi, maka Komandan/Pelatih
dapat memberikan aba-aba "Jalan Ditempat.... Gerak"
5) Bila sudah terlihat rapi dapat diberikan aba-aba "Henti....
Gerak", pada aba-aba peringatan "Henti" pasukan persiapan
kemudian pada aba-aba pelaksanaan "Gerak" secara
serentak semua pasukan berhenti dengan melaksanakan
sikap siaga.
6) Kemudian dapat dilanjutkan aba-aba Formasi berikutnya.
Kegunaan:
1) Untuk menahan/memperlambat gerak laju massa unjuk rasa
yang akan mendesak ke sasaran,
2) Untuk bertahan dan mendorong massa unjuk rasa.
3) Untuk melokalisir massa unjuk rasa.
c. Formasi Paruh Lembing Satu Regu Penutup
Aba-aba : "PELETON FORMASI PARUH LEMBING SATU REGU
PENUTUP MAJU/LARI MAJU ..... JALAN"
Pelaksanaan :
1) Aba-aba peringatan. kaki kiri dirapatkan.
2) Aba-aba pelaksanaan, Regu 1 (salu) dan Regu 3 (tiga) maju
membentuk Paruh sedangkan Regu 2 (dua) jalan di tempat
menunggu Danton dan Poktor, maju kemudian Regu 2 (dua)
maju membentuk bersaf mengikuti di belakang Pokton dengan
membentuk Formasi Bersaf/Menutup.
3) Bila sudah membentuk Formasi Paruh Lembing Satu Regu
Penutup maka Komandan/Pelatih dapat memberikan
aba-aba "Jalan Ditempat .... Gerak"
4) Kemudian dilanjutkan aba-aba "Henti..... Gerak", pada aba-
aba peringatan pasukan persiapan berhenti dan pada
aba-aba pelaksanaan "Gerak" secara serentak pasukan
berhenti dengan melaksanakan sikap siaga.
5) Setelah berhenti dapai dilanjutkan dengan membentuk
Formasi berikutnya (lihat gambar).

Kegunaan:
1) Formasi ini dapat digunakan untuk memecah kekuatan massa
menjadi kelompok yang lebih kecil, agar mengurangi
kekuatan massa unjuk rasa.
2) Sangat efektif bila untuk memecah kekuatan massa unjuk
rasa di perempatan jalan dan bila massa sudah terpecah
menjadi tiga arari, maka Komandan dapat memberikan aba-
aba Formasi Banjar Tiga.

Keterangan Gambar:

No. 1 s/d 10 : Anggota Peleton No. 14 ; penembak gas

No. 11 : Dan Ton No. 18: penembak gas

No. 12 : Caraka

No. 13 : Pemadam Api


d. Formasi Banjar Tiga
Aba-aba : “PELETON FORMASI BANJAR TIGA MAJU/LARI
MAJU…… JALAN”
Pelaksanaan :
1) Aba-aba peringatan, kaki kiri dirapatkan.
2) Aba-aba pelaksanaan secara serentak maju, untuk Regu 2
(dua) membuat Formasi Bershaf sedangkan Regu 1
(satu) dan Regu 3 (tiga) menutup sisi kanan dan sisi kiri
dari Regu 2 (dua)
3) Komandan Peleton dan Pokton berada di dalam Formasi (lihat
gambar).
4) Bila sudah membentuk Formasi Banjar Tiga maka
Komandan/Pelatih dapat memberikan aba-aba "Jalan
Ditempat ..... Gerak"
5) Bila sudah terlihat rapi dapat diberikan aba-aba "Henti ....
Gerak" dengan ketentuan, pada aba-aba peringatan
"Henti" Regu 1 (satu) dan Regu 3 (tiga) menghadap
keluar dan pada aba-aba pelaksanaan "Gerak" secara
serentak berhenti dengan melaksanakan Sikap Siaga.
6) Bila akan membentuk formasi berikutnya pada saat aba-aba
peringatan "Maju", maka Regu 1 dan Regu 3 secara
serentak menghadap ke depan searah dengan Regu 2,
pada saat aba-aba pelaksanaan "Jalan" secara serentak
maju membentuk formasi berikutnya.
Kegunaan:
1) Formasi Banjar Tiga ini digunakan untuk bertahan apabila
mendapat dorongan/desakan lawan/massa dari depan, kanan,
dan kiri atau bertahan menunggu bantuan dan dapat
juga mundur karena kekuatan tidakseimbang.
2) Untuk menutup 3 (tiga) arah jalan sekaligus bila unjuk rasa
berada pada perempatan Jalan.

Keterangan Gambar:

No. 1 s/d 10 : Anggota Peleton


No. 11 : Dan Ton
No. 12 : Caraka
No. 13 : Pemadam Api
No. 14 : Kamerawan
No. 18. : Penembak Gas
3. Formasi Pengendalian Massa ( Dalmas ) Lanjut Tingkat Kompi, Meliputi:
a. Formasi Dasar/Formasi Bajar Bershaf
Formasi Dasar digunakan untuk APP, Konsolidasi, Persiapan
Gerakan Latihan dan Pengakhiran Latihan (Lihat Gambar).

b. Formasi Bersaf
Aba-aba : "KOMPI FORMASI BERSAF MAJU/LARI MAJU . . . JALAN"

Pelaksanaan :
1) Aba-aba peringatan, kaki kanan dirapatkan ke depan.
2) Aba-aba pelaksanaan, bergerak maju membentuk Formasi
Bersaf dengan kedudukan Peleton 1 (satu) paling kanan,
Peleton 2 (dua) di tengah dan Peleton 3 (tiga) di sebelah kiri.
3) Kedudukan Komandan Pelelon, Pokton, Komandan Kompi
dan Pok Kompi di belakang pasukan yang bersaf (lihat
gambar).
4) Bila sudah membentuk Formasi, maka Komandan/Pelatih
dapat memberikan aba-aba "Jalan Ditempat.... Gerak"
5) Bila sudah terlihat rapi dapat diberikan aba-aba "Henti....
Gerak", pada aba-aba peringatan "Henti" pasukan persiapan
kemudian pada aba-aba pelaksanaan "Gerak" secara
serentak semua pasukan berhenti dengan melaksanakan
sikap siaga.
6) Kemudian dapat dilanjutkan aba-aba Formasi berikutnya
(Konsolidasi).
Kegunaan:
1) Untuk menahan/memperlambat gerak laju massa pengunjuk rasa.
2) Untuk bertahan dan mendorong massa pengunjuk rasa.
3) Untuk melokalisir massa pengunjuk rasa.
Catatan :
1) Kelompok Kompi dikendalikan oleh Wakil Komandan Kompi.
2) Pergerakan Pasukan, atas perintah Komandan Kompi.
3) Dapat diberikan aba-aba "DESAK MAJU .... JALAN"
(pelaksanaannya 3 langkah).
4) Dapat diberikan aba-aba "DORONG MAJU .... JALAN"
(pelaksanaannya 10 langkah).

c. Formasi Paruh Lembing Satu Peleton Cadangan


Aba-aba : "KOMPI FORMASI PARUH LEMBING SATU PELETON
PENUTUP MAJU/LARI MAJU ..... JALAN".
Pelaksanaan :
1) Aba-aba peringatan, kaki kanan dirapatkan ke depan.
2) Aba-aba pelaksanaan, Peleton 1 (satu) dan Pelelon 3 (tiga)
maju membentuk Paruh sedangkan Peleton 2 (dua) jalan
di tempat rnenunggu Dan Kompi, Wadan Kompi dan Pok
Kompi maju melewati peleton 2 (dua), kemudian Peleton 2
(dua) maju mengikuti di belakang Pok Kompi membentuk
Formasi Bersaf/Menutup (lihat gambar).
3) Bila sudah membentuk Formasi Paruh Lembing Satu Peleton
Penutup maka Komandan/Pelatih dapat memberikan
aba-aba "Jalan Ditempat .... Gerak"
4) Kemudian dilanjutkan aba-aba "Henti..... Gerak", pada aba-
aba peringatan pasukan persiapan berhenti dan pada
aba-aba pelaksanaan "Gerak" secara serentak pasukan
berhenti dengan melaksanakan sikap siaga.
5) Setelah berhenti dapat dilanjutkan dengan membentuk
Formasi berikutnya.
Kegunaan :
1) Formasi ini dapat digunakan untuk memecah kekuatan massa
menjadi kelompok yang lebih kecil, agar mengurangi kekuatan massa
unjuk rasa.
2) Sangat efektif bila untuk memecah kekuatan massa unjuk
rasa di perempatan jalan dan bila massa sudah terpecah
menjadi tiga arah maka Komandan dapat memberikan aba-
aba Formasi Banjar Tiga.

Keterangan Gambar:

No. 1 s/d 10 : Anggota Peleton

No. 11 : Dan Ton

No. 12 : Caraka

No. 13 : Pemadam Api

No. 14 : Kamerawan

No. 16 : Dan Kompi


No. 17 : Wakil Dan Kompi
No. 18 : Penembak Gas

d. Formasi Banjar Tiga


Aba-aba : "KOMPI FORMASI BANJAR TIGA MAJU/LARI MAJU ...
JALAN"
Pelaksanaan :
1) Aba-aba peringatan, kaki kanan dirapatkan ke depan.
2) Aba-aba pelaksanaan secara serentak maju, unluk Peleton 2
(dua) membuat Formasi Bersaf terlebih dulu sedangkan
Regu 1 (satu) dan Regu 3 (tiga) menutup sisi kanan dan
sisi kiri dari Regu 2 (dua).
3) Komandan Peleton, Pokton, Komandan Kompi, Kelompok
Kompi berada di dalam Formasi (lihat gambar).
4) Bila sudah membentuk Formasi Banjar Tiga maka
Komandan/Pelatih dapat memberikan aba-aba "Jalan
Ditempat ....... Gerak"
5) Bila sudah terlihat rapi dapat diberikan aba-aba "Henti . .. .
Gerak" dengan ketentuan, pada aba-aba peringatan
"Henti" Peleton 1 (satu) dan Peleton 3 (tiga) menghadap
keluar dan pada aba-aba pelaksanaan "Gerak" secara
serentak berhenti dengan melaksanakan Sikap Siaga.
6) Bila akan membentuk formasi berikutnya pada saat aba-aba
peringatan "Maju", maka Peleton 1 dan Peleton 3 secara
serentak menghadap ke depan searah dengan Peleton
2, pada saat aba-aba pelaksanaan "Jalan" secara serentak
maju membentuk formasi berikutnya.

Kegunaan:
1) Formasi Banjar Tiga ini digunakan untuk bertahan apabila
mendapat dorongan/desakan lawan/massa dari depan, kanan,
dan kiri atau bertahan menunggu bantuan dan dapat juga
mundur karena kekuatan tidak seimbang.
2) Untuk menutup 3 (tiga) arah jalan sekaligus bila unjuk rasa
berada pada perempatan jalan.

Keterangan Gambar:

No. 1 s/d 10 : Anggota Peleton

No. 11 : Dan Ton

No. 12 : Caraka

No. 13 : Pemadam Api

No. 14 : Kamerawan

No. 16 : Dan Kompi


No. 17 : Wakil Dan Kompi
No. 18 : Penembak Gas
RANGKUMAN
1. Sikap – sikap Dalmas Lanjut meliputi :
a. Pakai Perlengkapan
b. Tongkat Samping
c. Sikap Siaga
d. Tegak Tameng
e. Hormat dengan membawa Tameng
f. Tangan kiri Tameng
g. Sarungkan Tongkat
h. Dorong Maju
i. Desak maju
j. Sarungkan tongkat
k. Sikap Berlindung
l. Letakan perlengkapan
2. Tahapan latihan Formasi Dalmas Lanjut
a. Dasar
b. Murni
c. Rangkaian
d. Aplikasi
3. Formasi Dalmas Lanjut
a. Formasi Banjar
b. Formasi bersaf
c. Formasi banjar Tiga
d. Formasi Paruh Lembing

LATIHAN
Drill dan melaksanakan gerakan dan memberi aba – aba siakp dasar gerakan
perorangan dan Formasi.

Anda mungkin juga menyukai