Anda di halaman 1dari 42

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


KORPS BRIMOB

PROSEDUR TETAP
KOMANDAN KORPS BRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ /VIII/2017

TENTANG

PEDOMAN OPERASIONAL SATUAN ANTI ANARKIS


KORPS BRIMOB POLRI

KELAPADUA, AGUSTUS 2017


MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KORPS BRIMOB

PROSEDUR TETAP
Nomor: Protap/ /VIII/2017

tentang

PEDOMAN OPERASIONAL SATUAN ANTI ANARKIS


KORPS BRIMOB POLRI

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. Bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara


yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan
dalam negeri;
b. Personel Korps Brimob Polri dalam melaksanakan tugas di lapangan
sering dihadapkan pada situasi, kondisi atau permasalahan yang
mendesak, sehingga perlu melaksanakan penggunaan kekuatan dalam
tindakan kepolisian;
c. Bahwa pelaksanaan penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian
harus dilakukan dengan cara yang tidak bertentangan dengan aturan
hukum, selaras dengan kewajiban hukum dan tetap menghormati/
menjunjung tinggi hak asasi manusia;
d. Bahwa untuk dijadikan pedoman bagi Personel Korps Brimob Polri dalam
pelaksanaan tugas di lapangan tentang penggunaan dan pelaksanaan
penanggulangan anarkis dalam tindakan kepolisian, perlu ditentukan
standar dan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan;
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu menetapkan Prosedur Tetap
Komandan Korps Brimob Polri tentang Pedoman Operasional Satuan
Anti Anarkis.

2. Dasar.....
2 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

2. Dasar

a. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian NegaraRepublik


Indonesia.
b. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik sosial.
c. Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian
Massa.
d. Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan dan Penanganan Perkara
Penyampaian Pendapat di Muka Umum.
e. Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan
Dalam Tindakan Kepolisian.
f. Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2009 tentang Sistem Operasional
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
g. Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan
Standard Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
h. Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti dan
Cara Bertindak Dalam Penanggulangan Huru Hara.
i. Peraturan Kapolri Nomor 26 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pembentukan
Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
j. Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Cara Kerja Satuan Organisasi Pada Tingkat Mabes Polri.
k. Prosedur Tetap Kapolri Nomor : Protap / 01 / X / 2010 tentang
Penanggulangan Anarkis.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Prosedur Tetap ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang


Pedoman Operasional Satuan Anti Anarkis dalam pelaksanaan penindakan
massa perusuh yang Anarkis dan melanggar hukum.

b. Tujuan....
3 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
b. Tujuan TANGGAL : AGUSTUS 2017

Tujuan Prosedur Tetap ini adalah untuk memberikan pedoman bagi


Personel Korps Brimob Polri dalam pelaksanaan tindakan kepolisian yang
memerlukan penggunaan kekuatan dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Ruang Lingkup

Penyusunan Prosedur Tetap tentang Pedoman Operasional Satuan Anti Anarkis


ini meliputi prinsip-prinsip tindakan Kepolisian, tujuan dan sasaran tindakan,
Satuan Anti Anarkis, Pelaksanaan, pengawasan dan Pengendalian serta
Administrasi dan Logistik dilingkungan Korps Brimob Polri.

II. PENGERTIAN

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat Negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam Negeri.

2. Tindakan Kepolisian adalah upaya paksa dan atau tindakan lain yang dilakukan
secara bertanggung jawab menurut hukum yang berlaku untuk mencegah,
menghambat atau menghentikan tindakan Anarkis atau pelaku kejahatan lainnya
yang mengancam keselamatan atau membahayakan jiwa raga, harta benda atau
kehormatan kesusilaan guna mewujudkan tertib dan tegaknya hukum serta
terbinanya ketenteraman masyarakat.

3. Penggunaan Kekuatan adalah segala upaya untuk pengerahan daya, potensi


atau kemampuan Personel Polri dalam rangka melaksanakan tindakan
Kepolisian secara tegas dan terukur untuk menanggulangi tindakan Anarkis.

4. Melindungi masyarakat dan/atau diri sendiri adalah tindakan yang diambil oleh
Personel Korps Brimob Polri untuk melindungi masyarakat/diri sendiri,
orang/harta benda atau kehormatan kesusilaan dari bahaya yang mengancam
secara langsung.

5. Tindakan anarkis adalah tindakan yang sengaja dilakukan oleh sekelompok


orang/massa secara melawan hukum yang mengakibatkan kekacauan,
membahayakan keamanan umum, mengancam keselamatan jiwa raga, kerugian
harta benda, kerusakan fasilitas umum, dan/atau hak milik orang lain.

6. Tindakan....
4 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

6. Tindakan aktif adalah tindakan seseorang atau sekelompok orang untuk


melepaskan diri atau melarikan diri dari Personel Polri tanpa menunjukkan upaya
menyerang Personel Polri.

7. Tindakan agresif adalah tindakan seseorang atau sekelompok orang untuk


menyerang Personel Polri, masyarakat, harta benda atau kehormatan
kesusilaan.

8. Perintah dan pengendalian teknis adalah perintah dan pengendalian yang


dilaksanakan oleh Komandan (Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru)
Satuan anti anarkis tentang tata cara tindakan personel dilapangan baik
perorangan maupun ikatan Kesatuan guna menghadapi situasi kondisi anarki.

9. Perintah dan pengendalian taktis adalah perintah dan pengendalian yang


dilaksanakan pada tingkat Mabes Polri oleh Kapolri dan pada tingkat Polda oleh
Kapolda tentang tata cara pengerahan, pengendalian dan penarikan kekuatan
anti anarkis.

10. Komandan adalah Kepala (Pimpinan) Satuan dilingkungan Korps Brimob Polri,
Dansat dilingkungan Sat Brimob Daerah dengan sebutan Komandan yang
dimulai dari Komandan Korps Brimob Polri (Dankorbrimob Polri), Komandan
Satuan (Danpas), Komandan Resimen (Danmen), Komandan Satuan Brimob
daerah (Dansat), Komandan Batalyon (Danyon), Komandan Kompi (Danki),
Komandan Pleton (Danton) dan Komandan Regu (Danru).

11. Satuan Anti Anarkis adalah Satuan yang dibentuk untuk menanggulangi tindakan
yang dilakukan oleh sekelompok orang atau massa yang melawan hukum,
membahayakan keamanan umum dan mengancam keselamatan orang lain atau
masyarakat.

III. AZAS-AZAS TINDAKAN KEPOLISIAN

Azas – azas tindakan Kepolisian dalam penggunaan kekuatan terhadap penindakan


massa perusuh yang Anarkis meliputi:
1. Azas Legalitas (keabsahan), yang berarti bahwa semua tindakan tegas yang
dilaksanakan atas dasar hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.

2. Azas Nesesitas (kebutuhan) yang berarti bahwa tindakan tegas yang


dilaksanakan sangat diperlukan dan tidak dapat dihindarkan berdasarkan situasi
yang dihadapi.

3. Azas Proporsionalitas (keseimbangan) yang berarti tindakan tegas yang


dilaksanakan sesuai dengan kadar ancaman yang dihadapi dilapangan.
4. Azas....
5 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

4. Azas Akuntabilitas (dipertanggungjawabkan) yang berarti bahwa setiap Personel


Korps Brimob Polri yang melakukan tugas senantiasa harus bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

5. Azas Preventif (mencegah) yang berarti bahwa tindakan yang dilaksanakan


mengutamakan pencegahan.

6. Azas Reasonable (masuk akal) yang berarti bahwa tindakan yang dilaksanakan
selalu mempertimbangkan secara logis situasi dan kondisi yang dapat
membahayakan keselamatan jiwa petugas dan masyarakat.

7. Azas Kewajiban umum, yang berarti bahwa Personel Polri diberi kewenangan
untuk bertindak menurut penilaian sendiri, untuk menjaga, memelihara ketertiban
dan menjamin keselamatan umum.

IV. BENTUK, SIFAT, PELAKU DAN AKIBAT ANARKIS


1. Bentuk-bentuk perbuatan melawan hukum yang merupakan gangguan Nyata
sasaran anti anarkis, antara lain :
a. Perkelahian massal;
b. Pembakaran;
c. Perusakan;
d. Penganiayaan;
e. Pemerkosaan;
f. Penghilangan nyawa orang;
g. Pengeroyokan;
h. Penjarahan;
i. Melawan petugas dengan menggunakan alat dan/atau senjata/bahan
kimia/Radioaktif dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang mengancam
nyawa petugas atau orang lain.

2. Sifat dari perbuatan anarkis antara lain :


a. Agresif;
b. Spontan;
c. Sporadis;
d. Sadis;
e. Menimbulkan ketakutan;

f.Brutal....
6 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
f. Brutal;
g. Berdampak luas; dan
h. Pada umumnya dilakukan secara massal.

3. Pelaku Anarkis
Tindak Anarkis dilakukan oleh kelompok atau kolektif, baik yang
dikendalikan/digerakkan oleh seseorang maupun tidak dikendalikan seseorang
namun dilakukan secara bersama-sama dan berdampak luas terhadap stabilitas
Kamtibmas.

4. Akibat Tindakan Anarkis


a. Kerugian jiwa dan harta benda yang berpengaruh terhadap stabilitas
Kamtibmas atau meresahkan masyarakat luas atau keselamatan
masyarakat;
b. Gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas yang menyebabkan fungsi
pemerintahan maupun aktivitas keseharian masyarakat tidak dapat
berlangsung dengan lancar;
c. Gangguan terhadap operasionalisasi dan fungsi suatu institusi tertentu, baik
pemerintah maupun swasta; dan
d. Tindakan anarkis yang mengakibatkan petugas terancam keselamatan jiwa,
rusaknya aset, perlengkapan dan peralatan penunjang tugas-tugas
Kepolisian.

V. LANDASAN HUKUM PENINDAKAN ANARKI


1. KUHP
a. Pasal 48 : “barang siapa yang melakukan perbuatan karena pengaruh daya
paksa, tidak dipidana”.
b. Pasal 49 :
1) “barang siapa terpaksa melakukan perbuatan pembelaan, karena ada
serangan atau ancaman serangan ketika itu yang melawan hukum,
terhadap diri sendiri maupun personel lain terhadap kehormatan
kesusilaan (eerbaarheid) atau harta benda sendiri maupun personel lain,
tidak dipidana”.

2. “pembelaan....
7 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
2) “pembelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan
oleh kegoncangan jiwa yang hebat karena serangan atau ancaman
serangan itu, tidak dipidanan”.
c. Pasal 50 : “barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang, tidak dipidana”.
d. Pasal 51 :
1) “barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah
jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana”.
2) “perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya
pidana, kecuali jika yang diperintah, dengan itikat baik mengira bahwa
perintah diberikan dengan wewenang dan pelaksanaannya termasuk
dalam lingkungan pekerjaannya”.

2. Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia :
a. Pasal 18 :
1) Untuk kepentingan umum pejabat Polri dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri.
2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya
dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan
memperhatikan Peraturan Perundang-undangan serta Kode Etik Profesi
Kepolisian Negara Republik Indonesia.

VI. PENGGUNAAN KEKUATAN


1. Satuan Anti Anarkis digunakan dalam tindakan kepolisian pada tahap ke-6
Perkap 01 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan Kepolisian
yaitu kendali dengan menggunakan senjata api atau alat lain yang menghentikan
tindakan atau perilaku pelaku kejahatan atau tersangka yang dapat
menyebabkan luka parah atau kematian Personel Korps Brimob Polri atau
masyarakat;
2. Tindakan yang diambil sesuai dengan Perkap 01 tahun 2009 tentang
penggunaan kekuatan dalam tindakan Kepolisian, yaitu :

a) Pasal....
8 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
a. Pasal 5 :
1) Tahap penggunaan kekuatan dlam tindakan Kepolisian terdiri dari :
a) Tahap 1 : kekuatan yang memiliki dampak deterrent/pencegahan;
b) Tahap 2 : perintah lisan;
c) Tahap 3 : kendali tangan kosong lunak;
d) Tahap 4 : kendali tangan kosong keras;
e) Tahap 5 : kendali senjata tumpul, senjata kimia, antara lain gas air
mata, semprotan cabe atau alat lain sesuai standar Polri;
f) Tahap 6 : kendali dengan menggunakan senjata api atau alat lain
yang menghentikan tindakan atau perilaku pelaku kejahatan atau
tersangka yang dapat menyebaban luka parah atau kematian
anggota Polri atau anggota masyarakat”.
2) “Anggota Polri harus memilih tahapan penggunaan kekuatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan tingkatan bahaya
ancaman dari pelaku kejahatan atau tersangka”.
b. Pasal 7 :
1) “Pada setiap tahapan penggunaan kekuatan yang dilakukan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dapat diikuti dengan
komunikasi lisan/ucapan dengan cara membujuk, memperingatkan dan
memerintahkan untuk menghentikan tindakan pelaku kejahatan atau
tersangka”.
2) Huruf f : “Tindakan agresif yang bersifat segera yang dilakukan oleh
pelaku kejahatan atau tersangka yang dapat menyebabkan luka parah
atau kematian atau membahayakan kehormatan kesusilaan anggota
Polri atau masyarakat atau menimbulkan bahaya terhadap keselamatan
umum, seperti : membakar stasiun pompa bensin, meledakkan gardu
listrik, meledakkan gudang senjata/amunisi, atau menghancurkan obyek
vital, dapat dihadapi dengan kendali senjata api atau alat lain
sebagaimana dimaksud dengan pasal 5 ayat (1) huruf f”.
c. Pasal 8 :
1) Penggunaan kekuatan dengan kendali senjata api atau alat lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf d dilakukan ketika:

a) tindakan…..
9 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
a) tindakan pelaku kejahatan atau tersangka dapat secara segera
menimbulkan luka parah atau kematian bagi anggota Polri atau
masyarakat;
b) anggota Polri tidak memiliki alternatif lain yang beralasan dan masuk
akal untuk menghentikan tindakan/perbuatan pelaku kejahatan atau
tersangka tersebut;
c) anggota Polri sedang mencegah larinya pelaku kejahatan atau
tersangka yang merupakan ancaman segera terhadap jiwa anggota
Polri atau masyarakat.
2) Penggunaan kekuatan dengan senjata api atau alat lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya terakhir untuk menghentikan
tindakan pelaku kejahatan atau tersangka.
3) Untuk menghentikan tindakan pelaku kejahatan atau tersangka yang
merupakan ancaman segera terhadap jiwa anggota Polri atau
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan
penggunaan kendali senjata api dengan atau tanpa harus diawali
peringatan atau perintah lisan.
d. Pasal 10 : “dalam hal penggunaan senjata api sebagaimana dimaksud dalam
pasal 7 ayat (2) huruf d, pasal 8 dan pasal 9, anggota Polri harus memiliki
Kualifikasi sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Penggunaan Satuan Anti Anarkis pada tingkat Mabes Polri dibawah kendali
Kapolri atau Kapolda pada tingkat Polda dapat didelegasikan kepada pejabat
yang ditunjuk;
4. Dalam hal Satuan wilayah yang berada jauh dari Satuan atas, penggunaan
Satuan Anti Anarkis dapat didelegasikan pada Kasatwil setempat atas perintah
dari Kapolri pada tingkat Mabes Polri maupun Kapolda pada tingkat Polda dan
tetap pada lingkup tanggung jawabnya;
5. Penggunaan kekuatan Satuan Anti Anarkis Korps Brimob Polri disesuaikan
dengan efektifitas penindakan terhadap eskalasi massa perusuh Anarkis dengan
minimal penggunaan kekuatan 1(satu) Regu, 1(satu) Peleton, 1(satu) Kompi,
1(satu) Batalyon dan 1 (satu) Resimen pada tingkat Satuan Pelopor dan pada
tingkat Satuan Brimob Polda.

VII. TUJUAN…..
10 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
VII. TUJUAN DAN SASARAN TINDAKAN
1. Tujuan Tindakan
Menghentikan tindakan aksi Anarkis yang dilakukan oleh massa perusuh
sehingga tidak melanjutkan perbuatan Anarkisnya yang menimbulkan kerugian
jiwa raga, harta benda dan hak asasi manusia.

2. Sasaran Tindakan
Massa perusuh yang melakukan tindakan Anarki, antara lain :
a. Pengrusakan, pembakaran perumahan masyarakat, perkantoran, tempat
peribadatan, obyek vital, sentra ekonomi dan fasilitas umum lainnya.
b. Mengancam keselamatan jiwa masyarakat lainnya, pejabat negara dan
orang/tamu negara asing.
c. Penyerangan kepada petugas Negara dengan menggunakan bom molotov,
senjata tajam, cairan kimia, senjata api dan bahan peledak serta bahan
berbahaya lainnya.
d. Tindakan Anarkis lainnya yang bertujuan untuk menggulingkan kekuasan
pemerintah yang sah, inteloransi, radikalisme, terorisme, konflik sosial dan
mengancam stabilitas keamanan dalam Negeri.

VIII. SUSUNAN KEKUATAN SATUAN ANTI ANARKIS


1. Penggunaan kekuatan Satuan Anti Anarkis disesuaikan dengan efektifitas
penindakan terhadap eskalasi massa perusuh Anarkis dengan minimal
penggunaan kekuatan 1(satu) Regu, 1(satu) Peleton, 1(satu) Kompi dan 1(satu)
Batalyon, 1(satu) Resimen.

2. Susunan kekuatan Satuan Anti Anarkis :


a. Regu
Jumlah Personil dalam Satuan Tingkat Regu maksimal berjumlah 10 (sepuluh)
orang, dengan susunan sebagai berikut (penambahan personel kes) :
1) Orang Nomor 1 : pengawas depan-----------> Motoris.
2) Orang Nomor 2 : Pelindung 1------------------> Penembak
3) Orang Nomor 3 : Penyelidik 1------------------> Motoris
4) Orang Nomor 4 : Penembak 1-----------------> Penembak
5) Orang Nomor 5 : Pelindung 2------------------> Motoris
6) Orang…..
11 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
6) Orang Nomor 6 : Danru -------------------------> Penembak
7) Orang Nomor 7 : Penyelidik 2 -----------------> Motoris
8) Orang Nomor 8 : Penembak 2 ----------------> Penembak Gas Air Mata
9) Orang Nomor 9 : Wadanru ---------------------> Penembak
10) Orang Nomor 10 : Pengawas Belakang -----> Motoris
b. Satuan tingkat Peleton
Jumlah kekuatan Tingkat Peleton maksimal berjumlah 37 (tiga puluh tujuh)
orang, terdiri dari :
1) Kelompok Komando : 7 orang
a) Danton : 1 orang
b) Caraka : 1 orang
c) Juru Kamera : 1 orang
d) Pengemudi : 2 orang
e) Teknisi : 1 orang
f) Bakes : 1 orang
2) Kelompok Tindak : 30 (tiga puluh) orang
Terdiri dari 3 Regu, masing-masing Regu berjumlah 10 (sepuluh) orang
c. Satuan tingkat Kompi
Jumlah kekuatan Tingkat Kompi maksimal berjumlah 115 (seratus lima belas)
orang, terdiri dari :
1) Kelompok Komando : 13 orang
a) Danki : 1 orang
b) Danton : 3 orang
c) Caraka : 4 orang
d) Operator Drone : 2 orang
e) Juru Kamera : 3 orang
2) Kelompok Penindak : 90 orang
Terdiri dari 9 Regu, masing-masing Regu berjumlah 10 (sepuluh) orang
3) Kelompok pendukung : 12 orang
a) Medis : 4 orang
b) Teknisi : 1 orang
c) Pengemudi : 7 orang

d. Satuan…..
12 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
d. Satuan tingkat Batalyon
Jumlah kekuatan Tingkat Batalyon maksimal berjumlah 345 (tiga ratus empat
puluh lima) orang terdiri dari :
1) Kelompok Komando : 42 orang
a) Danyon : 1 orang
b) Danki : 3 orang
c) Danton : 9 orang
d) Caraka : 13 orang
e) Operator Drone : 6 orang
f) Juru kamera : 10 orang
2) Kelompok Penindak : 270 orang
Terdiri dari 27 Regu, masing-masing Regu berjumlah 10 (sepuluh) orang
3) Pendukung : 33 orang
a) Medis : 9 orang
b) Teknisi : 6 orang
c) Pengemudi : 18 orang
e. Satuan tingkat Resimen
Jumlah kekuatan Tingkat Resimen/Satuan maksimal berjumlah 1.056 (seribu
lima puluh enam) orang.
1) Kelompok Komando : 139 orang
a) Danmen : 1 orang
b) Wadan Men : 1 orang
c) Danyon : 3 orang
d) Kasi Ops : 1 orang
e) Provos : 4 orang
f) Danki : 9 orang
g) Danton : 27 orang
h) Caraka : 42 orang
i) Operator Drone : 22 orang
j) Juru kamera : 29 orang
2) Kelompok Penindak : 810 orang
Terdiri dari 81 Regu, masing-masing Regu terdiri 10 (sepuluh) orang

3). Pendukung…..
13 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
3) Pendukung : 107
a) Medis : 30 orang
b) Teknisi : 20 orang
c) Pengemudi : 57 orang
f. Susunan kekuatan satuan anti anarkis dengan pertimbangan kondisi dan
situasi obyek kerusuhan dapat dipecah dalam ikatan terkecil minimal 1 (satu)
Regu.

3. Standarisasi perlengkapan, persenjataan dan kendaraan


a. Perlengkapan :
a) Standar Minimal :
1. Perorangan :
1) PDL II A/Hitam Brimob
2) Sebo
3) Masker
4) Sarung tangan
5) Tas Magazen
6) Jas Hujan
7) Helm Kevlar/Helm Anti Anarkis
8) Kaca mata/gogle
9) Rompi level III dilengkapi Camel Bag
10) Pelindung tangan dan kaki
11) Senjata Organik
12) Borgol plastik
13) Amunisi hampa / karet, Amunisi Gas Air Mata dan amunisi tajam
2. Satuan :
1) Kendaraan Roda 2/motor trail
2) Kamera/Action Camera
b) Standar Maksimal :
1. Perorangan :
1) PDL II A/Hitam Brimob
2) Sebo
3) Masker
4) Sarung Tangan
5) Tas …..
14 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

5) Tas Magazen
6) Jas Hujan
7) Senter
8) Helm Kevlar/Helm Anti Anarkis
9) Kaca mata/google
10) Rompi level III dilengkapi Camel Bag
11) Pelindung tangan dan kaki
12) Borgol plastik
13) Senjata Organik
14) Amunisi hampa, karet dan tajam
15) Kotak P3K
2. Satuan :
1) Kendaraan roda 2/motor trail
2) Kendaraan roda 4 Rantis/ Baraccuda (APC)
3) Kendaraan roda 4 Ambulance
4) Kendaraan roda 4 Taktikal Double Cabin
5) Kendaraan roda 4 pengangkut tahanan
6) Kamera/Action Camera

b. Persenjataan dan Amunisi


1) Persenjataan
Senjata api laras panjang dan pendek Organik serta Senjata Gas Air Mata.
2) Amunisi
a) Untuk senjata api laras panjang, magazen pertama berisi 3 butir
amunisi hampa dan 17 butir amunisi karet, ditandai dengan magazen
warna hijau.
b) Magazen kedua berisi 20 butir amunisi karet, ditandai dengan
magazen warna kuning.
c) Dan magazen ketiga berisi 20 butir amunisi tajam, ditandai dengan
magazen warna merah.
d) Senjata gas air mata dilengkapi dengan amunisi gas air mata yang
disesuaikan dengan jenis senjatanya minimal 15 butir.

c. Kendaraan…..
15 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

c. Kendaraan Operasional :
1) Kendaraan roda 2/motor trail
2) Kendaraan roda 4 Rantis/ Baraccuda (APC)
3) Kendaraan roda 4 Ambulance
4) Kendaraan roda 4 Taktikal Double Cabin
5) Kendaraan roda 4 pengangkut tahanan
6) Kendaraan roda 6 angkut personel

d. Peralatan pendukung :
1) Alkom HT dilengkapi Head Set
2) Kamera Digital
3) Borgol Plastik
4) Tenda
5) Drone
6) gogle
7) GPS Tracker
8) Night Vision
9) Megaphone
10) Kendaraan Roda 4/ Container Mobile Radar Stations
11) Kendaraan Roda 4/ Container Mobile Command Social Center

4. Tugas dan tanggung jawab di dalam Satuan Anti Anarkis :


a. Danmen/Dansat
1) Melaksanakan pengecekan terhadap para Danyon mengenai kesiapan
personel, perlengkapan, peralatan dan kendaraan operasional
masing-masing Batalyon yang digunakan baik sebelum maupun sesudah
pelaksanaan tugas.
2) Melaksanakan koordinasi, memberikan saran dan pertimbangan kepada
Kasatwil/Kasatgas tentang situasi dan kondisi di lapangan serta
perkembangannya untuk pelaksanaan tugas penindakan Anarkis.
3) Memberikan pengarahan terhadap Personel Resimen Anti Anarkis
mengenai situasi dan kondisi di lapangan serta cara bertindak sebelum
pelaksanaan tugas.

4) Mengendalikan………
16 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
4) Mengendalikan cara bertindak setingkat Resimen secara teknis dan taktis
pada saat melaksanakan penindakan terhadap massa perusuh yang
Anarkis berdasarkan perintah dari Kasatwil/Kasatgas dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi di lapangan.
5) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kasatwil/Kasatgas dan
Komandan Satuan.
b. Danyon
1) Melaksanakan pengecekan terhadap para Danki mengenai kesiapan
personel, perlengkapan, peralatan dan kendaraan operasional
masing-masing Kompi yang digunakan baik sebelum maupun sesudah
pelaksanaan tugas.
2) Melaksanakan koordinasi, memberikan saran dan pertimbangan kepada
Kasatwil/Kasatgas tentang situasi dan kondisi di lapangan serta
perkembangannya untuk pelaksanaan tugas penindakan Anarkis.
3) Memberikan pengarahan terhadap Personel Batalyon Anti Anarkis
mengenai situasi dan kondisi di lapangan serta cara bertindak sebelum
pelaksanaan tugas.
4) Mengendalikan cara bertindak setingkat Batalyon secara teknis dan taktis
pada saat melaksanakan penindakan terhadap massa perusuh yang
Anarkis berdasarkan perintah dari Kasatwil/Kasatgas dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi di lapangan.
5) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kasatwil/Kasatgas dan
Komandan Satuan.
c. Danki
1) Melaksanakan pengecekan terhadap para Danton mengenai kesiapan
personel, perlengkapan, peralatan dan kendaraan operasional masing-
masing Peleton yang digunakan sebelum dan sesudah pelaksanaan
tugas.
2) Melaksanakan koordinasi, memberikan saran dan pertimbangan kepada
Danyon Anti Anarkis dan atau Kasatwil/Kasatgas (penugasan tingkat
Kompi) tentang situasi dan kondisi dilapangan serta perkembangannya
untuk pelaksanaan tugas penindakan Anarkis.

3) Memberikan…..
17 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
3) Memberikan pengarahan terhadap Personel Kompi Anti Anarkis mengenai
situasi dan kondisi di lapangan serta cara bertindak sebelum pelaksanaan
tugas.
4) Mengendalikan cara bertindak setingkat Kompi secara teknis dan taktis
pada saat melaksanakan tugas penindakan terhadap massa perusuh
yang Anarkis berdasarkan perintah dari Danyon Anti Anarkis atau
Kasatwil/Kasatgas dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di
lapangan.
5) Melaporkan hasil pelaksanan tugas kepada Danyon Anti Anarkis,
Kasatwil/Kasatgas dan Komandan Satuan (penugasan setingkat Kompi).
d. Danton
1) Melaksanakan pengecekan terhadap para Danru mengenai kesiapan
personel, perlengkapan, peralatan dan kendaraan operasional masing-
masing Regu yang digunakan sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas.
2) Melaksanakan koordinasi, memberikan saran dan pertimbangan kepada
Danki Anti Anarkis dan atau Kasatwil/Kasatgas (penugasan tingkat
Peleton) tentang situasi dan kondisi dilapangan serta perkembangannya
untuk pelaksanaan tugas penindakan Anarkis.
3) Memberikan pengarahan terhadap Personel Peleton Anti Anarkis
mengenai situasi dan kondisi di lapangan serta cara bertindak sebelum
pelaksanaan tugas.
4) Mengendalikan cara bertindak setingkat Peleton secara teknis dan taktis
pada saat melaksanakan tugas penindakan terhadap massa perusuh
yang Anarkis berdasarkan perintah dari Danki Anti Anarkis atau
Kasatwil/Kasatgas dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di
lapangan.
5) Melaporkan hasil pelaksanan tugas kepada Danki Anti Anarkis,
Kasatwil/Kasatgas dan Komandan Satuan (penugasan setingkat Peleton).
e. Danru Penindak
1) Melaksanakan pengecekan kesiapan personel, perlengkapan, peralatan
dan kendaraan operasional yang digunakan dalam pelaksanaan tugas.
2) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Danki Anti Anarkis tentang
perkembangan situasi dan kondisi dilapangan.

3) Mengendalikan…..
18 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
3) Mengendalikan pergerakan secara teknis dan taktis Regu penindak pada
saat melaksanakan tugas penindakan terhadap massa perusuh yang
Anarkis berdasarkan perintah dari Danyon/ Danki/Danton Anti Anarkis.
4) melaksanakan koordinasi antar Danru Penindak dalam pelaksanaan
tugas.
f. Danru Pengamanan dan Evakuasi
1) Melaksanakan pengecekan kesiapan personel, perlengkapan, peralatan
dan kendaraan operasional yang digunakan dalam pelaksanaan tugas.
2) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Danyon Anti Anarkis
tentang perkembangan situasi dan kondisi di lapangan.
3) Mengendalikan pergerakan secara teknis dan taktis pada saat
melaksanakan tugas pengamanan dan evakuasi terhadap personel dan
materiil Regu penindak, korban dan pelaku Anarkis serta barang bukti
berdasarkan petunjuk perintah langsung dari Danyon/Danki/Danton Anti
Anarkis.
g. Bintara Administrasi dan Logistik
1) Menyiapkan administrasi pendukung pelaksanaan tugas penindakan
Anarkis baik surat perintah tugas maupun laporan hasil pelaksanaan
tugas.
2) Mengelola logistik.
h. Caraka
Membantu pelaksanaan tugas Danyon atau Danki Anti Anarkis termasuk
penyiapan alat komunikasi HT.
i. Juru Kamera
Mendokumentasikan kegiatan Satuan Anti Anarkis mulai dari tahap persiapan
sampai selesai pelaksanaan tugas.
j. Teknisi
Melaksanakan pengecekan pada saat persiapan dan perbaikan pada saat
pelaksanaan tugas apabila ada kendaraan yang mengalami kerusakan.
k. Pengemudi
Sebagai pengemudi kendaraan opersional Satuan Anti Anarkis yang telah
ditentukan pada saat pelaksanaan tugas penindakan Anarkis.
Membantu teknisi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

IX.PELAKSANAAN….
.
19 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
IX. PELAKSANAAN
1. Tahapan formasi Regu/Peleton/Kompi/Batalyon Anti Anarkis
a. Formasi Awal
Formasi awal adalah formasi untuk pengecekan personil, peralatan,
perlengkapan dan kendaraan pada saat apel pemberangkatan di
Kesatuan/Mako, sebagai berikut :

1) Satuan setingkat Regu

Penjelasan gambar:
1. 5 sepeda motor terdiri dari 10 orang kelompok
penindak
2. Dipimpin oleh satu orang berpangkat Bintara Tinggi
atau Perwira Pertama.

2) Satuan setingkat peleton

Penjelasan gambar:
1. 15 sepeda motor terdiri dari 30 orang kelompok penindak.
2. 1 kendaraan roda 4 Double Cabin terdiri Danton, pengemudi, juru
kamera dan caraka.
3. 1 kendaraan roda 4 Ambulance terdiri pengemudi dan 2 paramedis.

3) Satuan…..
20 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

3) Satuan setingkat Kompi

Penjelasan gambar :
1. 45 sepeda motor terdiri dari 90 orang kelompok penindak.
2. 1 kendaraan roda 4 Taktis Baraccuda terdiri dari Danki, pengemudi,
caraka dan juru kamera
3. 3 Double cabin terdiri Danton, pengemudi, Caraka dan juru kamera.
4. 1 truk terdiri pengemudi, teknisi dan Operator Drone.
5. 2 ambulance terdiri pengemudi dan 2 paramedis.

4) Satuan....
21 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

4) Satuan setingkat Batalyon


22 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

Penjelasan gambar :
1. 135 sepeda motor terdiri dari 270 orang kelompok penindak.
2. 1 rantis terdiri Danyon, Danki, pengemudi, 2 caraka dan 2 juru
kamera.
3. 2 rantis terdiri Danki, pengemudi, caraka dan juru kamera.
4. 9 Double cabin terdiri Danton, pengemudi, juru kamera dan
caraka.
5. 3 truk terdiri pengemudi, 2 teknisi dan Operator Drone.
6. 3 ambulance terdiri pengemudi dan 3 paramedis.

5) Satuan Tingkat Resimen


a) Adapun penggunaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lapangan serta permintaan back up perkuatan dari Satuan
Kewilayahan.

b). Pola....
23 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
b) Pola penggelaran yang digunakan dengan sistem zona atau
wilayah atau sektor Basis Operasi Depan (BOD) sebagai titik
kumpul atau tempat konsolidasi sesudah dan selesai pelaksanaan
tugas .

b. Formasi Berbanjar
Formasi berbanjar adalah formasi pergeseran Satuan menuju daerah
persiapan dengan membentuk susunan berbanjar, sebagai berikut :

1) Satuan setingkat Regu

2) Satuan setingkat Peleton

3) Satuan setingkat Kompi


Peleton 1 posisi di depan

Peleton 2 dan Pok Kompi di posisi tengah

Peleton 3 posisi di belakang

4) Satuan …..
24 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
4) Satuan setingkat Batalyon
Kompi 1 di posisi depan

Kompi 2 dan Pok Yon di posisi tengah

Kompi 3 di posisi belakang

5) Satuan Tingkat Resimen


a) Adapun penggunaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lapangan serta permintaan back up perkuatan dari Satuan
Kewilayahan.
b) Pola penggelaran yang digunakan dengan sistem zona atau
wilayah atau sektor Basis Operasi Depan (BOD) sebagai titik
kumpul atau tempat konsolidasi sesudah dan selesai pelaksanaan
tugas .
c. Formasi …..
25 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
c. Formasi Ber-saf
Formasi Ber-saf adalah formasi yang digunakan pada saat menghadapi
situasi dan kondisi di obyek kerusuhan dengan mempertimbangkan situasi
medan yang luas, jumlah massa perusuh yang banyak dan dikhawatirkan
dapat menimbulkan dampak yang lebih luas, dengan formasi sebagai
berikut :

1) Satuan setingkat Regu

2) Satuan setingkat Peleton

3) Satuan....
26 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

3) Satuan setingkat Kompi

4) Satuan…..
27 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

4) Satuan setingkat Batalyon

5) Satuan…..
28 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
5) Satuan Tingkat Resimen
a) Adapun penggunaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lapangan serta permintaan back up perkuatan dari Satuan
Kewilayahan.
b) Pola penggelaran yang digunakan dengan sistem zona atau
wilayah atau sektor Basis Operasi Depan (BOD) sebagai titik
kumpul atau tempat konsolidasi sesudah dan selesai pelaksanaan
tugas .
d. Formasi Paruh Lembing
Formasi paruh lembing adalah formasi berbentuk paruh lembing yang di
gunakan untuk melakukan penindakan massa perusuh Anarkis, dengan
formasi sebagai berikut :

1) Satuan setingkat Regu

2) Satuan setingkat Peleton

3) Satuan.....
29 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

3) Satuan setingkat Kompi

4) Satuan....
30 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

4) Satuan setingkat Batalyon

5) Satuan....
31 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
5) Satuan Tingkat Resimen
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan serta eskalasi
ancaman yang dihadapi.

2) Tahapan Penggunaan Senjata


a. Tahap Peringatan somasi/himbauan
b. Tahap penggunaan Gas Air Mata
1) Senjata yang digunakan adalah senjata Gas Air Mata panjang minimal
dengan menggunakan amunisi Gas Air Mata.
2) Tembakan diarahkan ke atas atau Salvo dengan sudut elevasi kurang lebih
15 derajat dan tembakan dilaksanakan secara serentak sebanyak 5 (lima)
kali dengan amunisi cadangan sebanyak 10 (sepuluh) butir.
c. Tahap penggunaan senjata api dengan menggunakan amunisi hampa
(tembakan salvo)
1) Senjata yang digunakan adalah senjata api laras panjang dengan
menggunakan amunisi hampa.
2) Tembakan diarahkan ke atas atau Salvo dengan tembakan secara serentak
sebanyak 3 ( tiga ) kali.
d. Tahap penggunaan senjata api dengan menggunakan amunisi karet (tembakan
pantul).
1) Senjata yang digunakan adalah senjata api laras panjang dengan
menggunakan amunisi karet.
2) Tembakan diarahkan ke pelaku Anarkis dengan cara di Pantulkan dan
minimal jarak tembakan kesasaran kurang lebih 25 meter.
e. Tahap penggunaan senjata api dengan menggunakan amunisi karet dan
amunisi tajam (tembak sasaran pilih bawah pinggang/melumpuhkan).
1) Tahap Berat / Terarah menggunakan amunisi karet.
a. Senjata yang digunakan adalah senjata api laras panjang dengan
menggunakan amunisi karet.
b. Tembakan di arahkan ke pelaku Anarkis yang diduga sebagai
provokator atau orang yang membawa bom molotov, senjata tajam,
cairan kimia, senjata api dan bahan peledak serta bahan berbahaya
lainnya, dengan cara dibidik kearah bawah pinggang dengan tujuan
melumpuhkan namun tidak mematikan.

2) Tahap....
32 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
2) Tahap Berat / Terarah menggunakan amunisi Tajam.
a. Senjata yang digunakan adalah senjata api laras panjang dengan
menggunakan amunisi tajam.
b. Tembakan diarahkan ke pelaku Anarkis yang sudah dipastikan
melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan masyarakat
umum, atau penyerangan kepada petugas dengan menggunakan bom
molotov, senjata tajam, cairan kimia, senjata api dan bahan peledak
serta bahan berbahaya lainnya.
c. Dengan cara dibidik kearah bawah pinggang untuk melumpuhkan
namun tidak mematikan.
d. Untuk mengetahui pelaku positif membawa bahan-bahan tersebut,
diketahui dari Informasi Intelijen yang akurat dan jelas serta pantauan
Kamera Digital/Drone.

3) Tahapan Bertindak
a. Tahap persiapan
1) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis menerima
perintah dari Komandan Satuan untuk menyiapkan Satuan Anti Anarkis.
2) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis menyiapkan
personel, perlengkapan, peralatan dan kendaraan operasional yang akan
digunakan serta administrasi dan logistik.
3) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis memberikan
Arahan Pimpinan Satuan kepada personel mengenai ADO (analisa daerah
operasi), teknis dan taktis di lapangan.
4) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru memerintahkan Satuan untuk
melakukan pergeseran dari Kesatuan/Mako menuju ke daerah persiapan
dengan formasi Berbanjar atau formasi patroli, atau kendaraan bermotor
dinaikkan ke truk.
b. Tahap Pergeseran Satuan
1) Danmen/Dansat Anti Anarkis mengecek para Danyon mengenai kesiapan
pergeseran Satuan atau Danyon Anti Anarkis mengecek para Danki, Danki
mengecek para Danton dan Danton mengecek para Danru mengenai
kesiapan pergeseran Satuan.
a. Berdo’a dipimpin Danru.
b. APP (Arahan Pimpinan Satuan) Danru.
c. Pengecekan....
33 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
c. Pengecekan kelengkapan dan kesiapan Personel satu persatu oleh
Danru.
d. Persiapan Senjata.
-.1. SENJATA PERSIAPAN.
-.2. SIAPKAN MAGAZEN……( magazen di ambil / disiapkan di depan
dada )…..GERAK. Magazen ditarik kedepan memperlihatkan isi
magazen.
-.3. Danru mengecek isi magazen satu persatu personelnya.
-.4. Danru mengambil posisi paling kiri… mengikuti gerakan yang
dipimpin nya.
-.5. PASANG MAGAZEN….. GERAK.
-.6. ISI DAN KUNCI SENJATA….(senjata dikokang lalu ditahan)
GERAK. (lepaskan / slot serentak lalu kunci).
-.7. GANTUNGKAN.
e. Danru memerintahkan personel naik kendaraan siap meluncur ke daerah
persiapan.
f. Danru memberi aba-aba persiapan jalan .
-. MOTORIS READY / SIAP…. (Ready / siap)
-. ANTI ANARKIS MAJU…. JALAN. / GO…
2) Satuan Anti Anarkis melaksanakan pergeseran Satuan dengan membentuk
formasi berbanjar untuk menuju daerah persiapan dengan formasi berbanjar
3) Tiba di daerah persiapan Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti
Anarkis menghadap dan melaporkan kesiapan Satuan Anti Anarkis kepada
Kasatwil/Kasatgas.
4) Penempatan Satuan Satuan Anti Anarkis berdasarkan arahan dan perintah
dari Kasatwil/Kasatgas.
c. Tahap Penindakan
1) Kasatwil/Kasatgas memerintahkan Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/
Danru Anti Anarkis untuk melaksanakan penindakan terhadap massa
perusuh yang Anarkis.
2) Satuan Anti Anarkis dapat langsung digerakkan kelokasi terjadinya rusuh
massa pencurian dengan kekerasan, perusakan, pembakaran,
penganiayaan berat, teror, intimidasi, penyanderaan, dan lain sebagainya
tanpa melalui tahapan-tahapan PHH atau apabila eskalasi ancaman
meningkat....
34 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
meningkat menjadi ancaman yang dapat dikategorikan membahayakan
keamanan umum, mengancam keselamatan jiwa raga, kerugian harta
benda, kerusakan fasilitas umum, dan/atau hak milik orang lain.
3) Satuan Anti Anarkis dapat juga digerakkan, untuk melaksanakan lintas ganti
dengan Satuan PHH dimana massa yang anarkis sudah melakukan tindakan
melawan hukum dalam bentuk pengancaman, pencurian dengan
kekerasan, perusakan, pembakaran, penganiayaan berat, teror, intimidasi,
penyanderaan, dan lain sebagainya.
4) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis memerintahkan
Satuan Anti Anarkis untuk melewati barikade Satuan PHH dan membentuk
formasi ber-saf di depan Satuan PHH.
a. SATUAN ANTI ANARKIS….FORMASI BERSYAF HENTI…….. GERAK.
b. Motor Berhenti…. PENEMBAK turun dan ambil posisi di samping kiri
depan motor, dengan sikap SIAGA.
c. Motoris tetap diatas motor dengan posisi mesin motor tidak dimatikan.
5) Apabila massa perusuh Anarkis melakukan penyerangan terhadap petugas
dengan menggunakan bom molotov, senjata tajam, cairan kimia, senjata api
dan bahan peledak serta bahan berbahaya lainnya, serta pengerusakan dan
pembakaran terhadap fasilitas umum maupun fasilitas milik pemerintahan,
mengancam keselamatan masyarakat maupun petugas.
6) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis memberikan
himbauan pertama kepada massa perusuh yang Anarkis “MOHON
PERHATIAN KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG MELAKUKAN
TINDAKAN ANARKIS, ATAS NAMA UNDANG-UNDANG KAMI
PERINTAHKAN UNTUK SEGERA MENGHENTIKAN TINDAKAN,
MEMBUBARKAN DIRI, DAN PULANG KE RUMAH MASING-MASING
DENGAN AMAN DAN TERTIB, APABILA TIDAK MEMBUBARKAN DIRI
KAMI AKAN AMBIL TINDAKAN TEGAS DENGAN TEMBAKAN
PERINGATAN”. Himbauan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut.
KAMI HITUNG MUNDUR….. TIGA, DUA, SATU.
7) Perihal massa perusuh Anarkis tidak mengindahkan himbauan, maka
Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis memberikan
aba-aba “PENEMBAK…. TEMBAK SALVO PERSIAPAN..” dilanjutkan
aba-aba “AWAS……….Buka kunci TEMBAK”. Senjata dikokang kembali
langsung....
35 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017
langsung kunci, tembakan dilaksanakan 3 (tiga) kali berturut-turut secara
serempak.
8) Apabila tindakan massa perusuh Anarkis meningkat kepada tindakan
perusakan, pembakaran fasilitas umum, fasilitas milik pemerintah dan
simbol-simbol milik Negara maupun yang membahayakan keselamatan
masyarakat umum dan atau penyerangan kepada petugas dengan
menggunakan bom molotov, senjata tajam, cairan kimia, senjata api dan
bahan peledak serta bahan berbahaya lainnya.
9) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis memberikan
himbauan kedua kepada massa perusuh yang Anarkis “MOHON
PERHATIAN KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG MELAKUKAN
TINDAKAN ANARKIS, ATAS NAMA UNDANG-UNDANG KAMI
PERINTAHKAN UNTUK SEGERA MENGHENTIKAN TINDAKAN DAN
MEMBUBARKAN DIRI APABILA TIDAK MEMBUBARKAN DIRI KAMI AKAN
MENGAMBIL TINDAKAN TEGAS DENGAN TEMBAKAN PANTUL”.
Himbauan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut.
10) Perihal massa perusuh Anarkis tidak mengindahkan himbauan,
Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anarkis memberikan aba-aba
“PENEMBAK…. TEMBAKAN PANTUL PERSIAPAN” dilanjutkan aba-aba
“AWAS….Buka kunci TEMBAK”. Senjata dikokang kembali langsung kunci,
tembakan dilaksanakan 3 (tiga) kali berturut-turut secara serempak.
11) Perihal massa perusuh tidak mengindahkan himbauan dan tetap melakukan
tindakan Anarkis maka Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti
Anarkis memberikan himbuan kepada massa perusuh yang Anarkis yang
tidak mengindahkan himbauan dan tetap melakukan tindakan Anarkis
12) Tembakan dengan menggunakan amunisi karet dapat dilakukan secara
langsung tanpa didahului tembakan peringatan dengan pertimbangan dalam
keadaan sangat mendesak membutuhkan kecepatan untuk menghentikan
tindakan Anarkis dengan dibidik arah bawah pinggang kepada sasaran.
Tembakan dilaksanakan secara serempak melalui aba-aba Danmen/
Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis dengan aba-aba
“BATALYON/KOMPI ANTI ANARKIS PERSIAPAN TEMBAK PILIH
SASARAN ARAH BAWAH PINGGANG” dilanjutkan aba-aba “BUKA KUNCI”
dan dilanjutkan aba-aba ”TEMBAK”.
13) apabila.....
36 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

13) Apabila massa yang Anarkis melakukan tindakan yang membahayakan


keselamatan masyarakat umum dan atau penyerangan kepada petugas
dengan menggunakan bom molotov, senjata tajam, cairan kimia, senjata api
dan bahan peledak serta bahan berbahaya lainnya.
14) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis memberikan
himbauan pertama kepada massa perusuh yang Anarkis
“MOHON PERHATIAN KEPADA SAUDARA-SAUDARA YANG
MELAKUKAN TINDAKAN ANARKIS, ATAS NAMA UNDANG-UNDANG
KAMI PERINTAHKAN UNTUK SEGERA MENGHENTIKAN TINDAKAN DAN
MEMBUBARKAN DIRI, APABILA TIDAK MEMBUBARKAN DIRI KAMI
AKAN MENEMBAKAN PELURU TAJAM”. Perihal massa perusuh yang
Anarkis tidak mengindahkan himbauan, Danmen(Dansat)/Danyon/Danki/
Danton/Danru Anarkis memberikan aba-aba “BATALYON/KOMPI ANTI
ANARKIS PERSIAPAN TEMBAK PILIH ARAH TEMBAKAN BAWAH
PINGGANG” dilanjutkan aba-aba “BUKA KUNCI” dan dilanjutkan aba-aba
dilanjutkan....
”TEMBAK”. Tembakan dilaksanakan secara serempak dengan aba-aba dari
Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis. Tembakan
diberikan hingga massa perusuh yang Anarkis menghentikan tindakannya.
d. Tahap Konsolidasi
1) Situasi dan kondisi sudah kondusif, Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/
Danru Anti Anarkis melaporkan bahwa pelaksanaan penindakan selesai
kepada Kasatwil/Kasatgas/Kasatker dan lokasi yang telah diamankan untuk
diisi oleh Satuan PHH Brimob/Satuan Dalmas Satwil.
2) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis memerintahkan
Satuannya untuk kembali ke daerah persiapan.
3) Pelaksanaan konsolidasi Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti
Anarkis melaksanakan :
a) Pengecekan personel.
b) Pengecekan pelaku dan korban Anarkis yang diamankan.
c) Pengecekan barang bukti.
d) Pengecekan peralatan dan perlengkapan.
e) Pengecekan kendaraan.
f) Pengecekan materiil lainnya.
g) Menyerahkan.....
37 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

g) Menyerahkan pelaku Anarkis dan barang bukti ke Satuan Kewilayahan.


h) Mengevakuasi korban ke Rumah Sakit terdekat.
4) Analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penindakan.
5) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis melaporkan
perkembangan situasi dan kondisi dan hasil pelaksanaan penindakan
Anarkis kepada Komandan Satuan untuk diteruskan kepada Pimpinan.
e. Tahap Pengakhiran
1) Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis kembali ke
kesatuan dengan formasi saat pergeseran Satuan.
2) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis yang dilengkapi
dengan dokumentasi maksimal 3 hari setelah pelaksanaan tugas.

X. KONSIGNES

1. Komandan Satuan wajib mengadakan pengecekan dan pemeriksaan terhadap


kesiapan personel anti anarkis.

2. Komandan Satuan wajib memberikan arahan kepada personel terkait pelaksanaan


tugas anti anarkis.

3. Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru melaksanakan pengecekan amunisi


setiap personel dihadapan Kasatwil/Kasatgas/Kasatker.

4. Satuan anti anarkis bertindak atas perintah Kapolri/Kapolda/Kapolres.

5. Mendokumentasikan setiap perintah dan kegiatan.

XI. KOMANDO DAN PENGENDALI

1. Kasatwil/Kasatgas/Kasatker sebagai pengguna Satuan Anti Anarkis di wilayahnya


wajib memberikan informasi terlebih dahulu tentang gambaran situasi terkini,
rencana kegiatan unjuk rasa dan pola pengamanannya serta situasi yang
dimungkinkan akan terjadi, melalui Tactical Floor Game/Tactical Wall Game.

2. Kasatwil/Kasatgas/Kasatker sebagai penanggung jawab taktis wajib melekat dan


mengendalikan Satuan Anti Anarkis di wilayahnya dalam pelaksanaan tugas
penindakan di lapangan.

3. Danmen......
38 PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VIII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

3. Danmen/Dansat/Danyon/Danki/Danton/Danru Anti Anarkis bertanggung jawab


secara teknis dalam pelaksanaan penindakan tingkat Resimen/Satuan/ Batalyon/
Kompi/Pleton/Regu Anti Anarkis.

XII. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

1. Surat perintah tugas Satuan Anti Anarkis dikeluarkan dan ditandatangani serendah-
rendahnya oleh Komandan Resimen Satuan Pelopor pada jajaran Korbrimob Polri
dan Komandan Satuan Brimob pada tingkat Polda.

2. Dukungan anggaran Operasional Satuan Anti Anarkis menggunakan dukungan


anggaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

XIII. PENUTUP
Demikian Prosedur Tetap Komandan Koprs Brimob Polri ini dibuat berikut lampirannya
dan ditetapkan sebagai Pedoman Operasional Satuan Anti Anarkis Korps Brimob Polri
dalam pelaksanaan tugas di lapangan, selanjutnya Prosedur Tetap Komandan Korps
Brimob Polri yang diterbitkan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
LAMPIRAN

PROSEDUR TETAP KOMANDAN KORPS BRIMOB POLRI


NOMOR : PROTAP / /VIII/2017

TENTANG

PEDOMAN OPERASIONAL SATUAN ANTI ANARKIS


KORPS BRIMOB POLRI
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
KORPS BRIMOB POLRI NOMOR : PROTAP/ / VII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

DATA KELENGKAPAN SATUAN ANTI ANARKIS

NO MATERIIL REGU PELETON KOMPI BATALYON RESIMEN KET


1 2 3 4 5 6 7 8
I. PERLENGKAPAN PERORANGAN
1. Sebo 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
2. Masker 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
3. Sarung tangan 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
4. Jas Hujan 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
5. Senter 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
6. Helm Kevlar/Helm Anti Anarkis 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
7. Kaca mata/google 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
8. Rompi level III dilengkapi Camel Bag 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
9. Pelindung tangan dan kaki 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
10. Borgol plastik 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
11. Kotak P3K 10 buah 37 buah 115 buah 345 buah 1.056 buah
II. PERLENGKAPAN KESATUAN
A. PERSENJATAAN
1. Senjata Sig Sauer 10 pucuk 37 pucuk 115 pucuk 345 pucuk 1.056 buah
2. Amunisi Hampa 30 butir 111 butir 345 butir 1035 butir 3.105 butir
3. Amunisi Karet 370 butir 1369 butir 4255 butir 12.765 butir 38.295 butir
4. Amunisi Tajam 200 butir 740 butir 2300 butir 6900 butir 20.700 butir
5. Senjata Glock 17 - 1 pucuk 4 pucuk 13 pucuk 39 pucuk
6. Amunisi 9mm - 20 butir 80 butir 260 butir 780 butir
7. Senjata Gas Air Mata 1 pucuk 3 pucuk 9 pucuk 27 pucuk 81 pucuk
8. Amunisi Gas Air Mata 15 butir 45 butir 135 butir 405 butir 1.215 butir
LAMPIRAN PROTAP DANKORBRIMOB POLRI
NOMOR : PROTAP/ / VII / 2017
TANGGAL : AGUSTUS 2017

1 2 3 4 5 6 7 8
B. KENDARAAN
1. Kendaraan roda 2/motor trail 5 unit 15 unit 45 unit 135 unit 405 unit
2. Kendaraan roda 4 Taktikal Double Cabin - 1 unit 3 unit 9 unit 27 unit
3. Kendaraan roda 4 Rantis/ Baraccuda - - 1 unit 3 unit 9 unit
(AVC)
4. Kendaraan roda 6 pengangkut personel - - 1 unit 3 unit 9 unit
5. Kendaraan roda 4 pengangkut tahanan - - 1 unit 3 unit 9 unit
6. Kendaraan roda 4 Ambulance - 1 unit 2 unit 3 unit 9 unit
III. PERLENGKAPAN PENDUKUNG
1. Kendaraan Roda 4/ Container Mobile - - - 1 unit 3 unit
Radar Stations
2. Kendaraan Roda 4/ Container Mobile - - - 1 unit 3 unit
Command Social Center
3. Drone - - 1 unit 3 unit 9 unit
4. GPS Tracker - - 1 unit 3 unit 9 unit
5. Night Vision (teropong malam) 1 unit 3 unit 9 unit 27 unit 81 unit
6. Megaphone 1 unit 3 unit 9 unit 27 unit 81 unit

Anda mungkin juga menyukai