Anda di halaman 1dari 23

JURNAL

ANALISIS KINERJA KEUANGAN


MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS
PADA BUMDES MAKMUR SEJAHTERA
DESA KEPENUHAN RAYA TAHUN 2011-2015

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian

OLEH :

ENDANG AMBAR WATI


NIM : 1225135

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2016
Surat Pernyataan Sumber Tulisan Artikel Ilmiah

Saya yang menandatangani surat pernyataan ini:

NAMA : ENDANG AMBAR WATI

NIM : 1225135

1) Menyatakan bahwa artikel ilmiah yang saya tulis benar bersumber dari
kegiatan penelitian /perencanaan yang telah dilakukan sendiri oleh penulis
bukan oleh pihak lain.
2) Naskah ini belum pernah diterbitkan /dipublikasikan dalam bentuk
prosiding maupun jurnal sebelumnya.

Dengan surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pasir Pengaraian, Desember 2016

Yang Membuat Pernyataan Pembimbing I

ENDANG AMBAR WATI ANDI AFRIZAL, SE, M.SI,AK,CA


NIM: 1225131 NIDN.1014118301

Menyetujui
Ketua Program Studi Manajemen

SEPRINI, SE., MM
NIDN: 1025097804
KINERJA KEUANGAN
MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS
PADA BUMDES MAKMUR SEJAHTERA
DESA KEPENUHAN RAYA TAHUN 2011-2015

Artikel ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat Kelulusan Studi Sarjana (S-1)
di Universitas Pasir Pengaraian

Ditetapkan dan disahkan di Pasir Pengaraian


Pada tanggal 20 Januari 2017

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

ANDI AFRIZAL, SE, M.SI,AK,CA Seprini, SE., MM


NIDN.1014118301 NIDN: 1025097804

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen

Seprini, SE., MM
NIDN: 1025097804
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS
PADA BUMDES MAKMUR SEJAHTERA
DESA KEPENUHAN RAYA TAHUN 2011-2015

Endang Ambar Wati1), Andi Afrizal), Seprini3)


Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian
1
) Endang Ambar Wati; 2) Andi Afrizal; 3) Seprini

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan
BUMDes Makmur Sejahtera Desa Kepenuhan Raya tahun 2011-2015 berdasarkan
rasio likuiditas. Metode peneltian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan
menggunakan data sekunder berupa data-data keuangan dari BUMDes Makmur
Sejahtera dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca, teknik analisis data yang
digunakan adalah dengan rasio likuiditas. Hasilnya analisis rasio likuiditas pada
BUMdes Makmur Sejahtera dilihat dari nilai current ratio, bahwa BUMdes
Makmur Sejahtera menghasilkan angka yang baik, dengan nilai 175% pada tahun
2011, 179% pada tahun 2014 dan 199% pada tahun 2015, kemudian menghasilkan
nilai cukup baik pada tahun 2012 sebesar 155% dan tahun 2013 sebesar 174%.
Analisis rasio likuiditas pada BUMdes Makmur Sejahtera dilihat dari nilai quick
ratio menghasilkan angka yang baik, dengan nilai 175% pada tahun 2011, 179%
pada tahun 2014 dan 199% pada tahun 2015, kemudian menghasilkan nilai cukup
baik pada tahun 2012 sebesar 155% dan tahun 2013 sebesar 174%. Analisis rasio
likuiditas pada BUMdes Makmur Sejahtera dilihat dari nilai cash ratio
menghasilkan angka yang sangat baik, dengan nilai 203% pada tahun 2012 dan
208% pada tahun 2015, kemudian menghasilkan nilai cukup baik pada tahun 2013
sebesar 156%, tahun 2014 sebesar 172% dan buruk pada tahun 2011 sebesar 93%.
Sebagai saran agar BUMDes Makmur Sejahtera hendaknya mempertahankan rasio
likuiditas yaitu current ratio, quick ratio dan cash ratio yang rata-rata sudah bernilai
sangat baik kondisinya. Untuk rasio likuiditas dengan current ratio, quick ratio dan
cash ratio yang sudah bernilai baik hendaknya terus ditingkatkan agar tercapai nilai
rasio yang lebih maksimal dan nilai cash ratio yang dalam kondisi buruk hendaknya
diperbaiki dengan meningkatkan jumlah kas dan menurunkan hutang lancar.

Kata Kunci : Kinerja keuangan, Rasio likuiditas


A. Latar Belakang
Menilai kinerja keuangan dalam penyediaan pelayanan sosial.
perusahaan dengan melihat hasil dari Sedangkan sebagai lembaga
laporan keuangan yang dibuat tiap komersial bertujuan mencari
periodenya tidak dapat disalahkan keuntungan melalui penawaran
namun akan lebih bermakna kalau sumber daya lokal (barang dan jasa)
perusahaan tidak hanya menilai ke pasar.
kinerja keuangan dari laporan Sejak berdirinya BUMDes
keuangan saja. Perusahaan dapat Makmur Sejahtera di Kepenuhan
menilai kinerja keuangan secara lebih Raya terindikasi bahwa BUMDes
mendalam dengan melakukan analisis sangat membantu bagi perekonomian
laporan keuangan. masyarakat desa. Pertumbuhan
Analisis terhadap laporan BUMDes yang cukup pesat ini
keuangan akan memberikan makna tentunya harus diiringi dengan makin
atau arti yang lebih lengkap sehingga baiknya kinerja keuangan BUMDes
perusahaan dapat menilai kinerja sehingga hal ini akan menumbuhkan
keuangannya berada dalam kondisi tingkat kepercayaan yang lebih besar
sehat (baik) atau tidak sehat. Kalau dari masyrakat desa terhadap
hanya mengandalkan hasil dari keberadaan BUMDes.
laporan keuangan maka perusahaan Tabel 1.1
bisa saja salah dalam mengambil Komponen Neraca
keputusan tentang tingkat kesehatan BUMDes Makmur Sejahtera Desa
keuangannya. Penilaian kinerja Kepenuhan Raya
keuangan dengan melakukan analisis Tahun 2011-2015
Hutang
laporan keuangan tidak hanya Tahun Aktiva Lancar Total Utang Total Aktiva
Lancar
Modal

dilakukan bagi perusahaan besar


2011 1.662.032.449 952.313.967 1.666.206.061 952.313.967 713.892.094
tetapi dilakukan pula untuk semua
skala usaha baik usaha kecil dan 2012 2.303.984.949 1.483.476.815 2.295.100.394 1.483.476.815 811.623.580

usaha menengah, termasuk Badan


2013 2.044.637.000 1.173.167.469 2.049.811.445 1.173.167.464 876.643.981
Usaha Milik Desa (BUMDes).
Badan Usaha Milik Desa 2014 2.079.332.000 1.158.476.203 2.085.822.279 1.158.476.203 927.346.076

(BUMDes) merupakan pilar kegiatan 2015 1.927.880.851 969.862.035 1.930.201.130 969.862.035 960.339.095
ekonomi di desa yang berfungsi
sebagai lembaga sosial (social Sumber : Laporan keuangan BUMDes
institution) dan lembaga (commercial Makmur Sejahera Desa Kepenuhan
institution). Badan Usaha Milik Desa Raya
(BUMDes) sebagai lembaga sosial
Dari tabel 1.1 terlihat bahwa
berpihak kepada kepentingan
aktiva lancar BUMDes Makmur
masyarakat melalui kontribusinya
Sejahera Desa Kepenuhan Raya dari Tabel 1.2
tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi Komponen Rugi-Laba
tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan BUMDes Mamur Sejahera Desa
Kepenuhan Raya
adanya penerimaan kas yang berbeda Tahun Pendapatan Beban Laba (Rugi)
setiap tahunnya. Demikian juga Pokok Bersih
Usaha
dengan total hutang yang masih 2011 357.124.000 12.555.067 121.742.949
fluktuasi, namun cenderung 2012 535.169.000 37.582.153 172.166.933
2013 489.906.000 69.387.061 168.264.310
mengalami penurunan dari tahun
2014 469.922.000 72.286.501 150.453.321
2012-2015. 2015 408.814.000 55.537.980 129.265.146
Sumber : Laporan keuangan BUMDes
Total aktiva BUMDes Makmur
Makmur Sejahera Desa Kepenuhan
Sejahera Desa Kepenuhan Raya
Raya
selama lima tahun terakhir juga terus
berfluktuasi dan cenderung menurun Dari data tabel 1.2, dapat
dikarenaan banyaknya nasabah yang dijelaskan bahwa pendapatan
mengambil tabungannya. Hutang BUMDes Makmur Sejahera Desa
lancar BUMDes Makmur Sejahera Kepenuhan Raya selama lima tahun
Desa Kepenuhan Raya cenderung terakhir mengalami fluktuasi, terlihat
mengalami penurunan dari tahun kenaikan jumlah pendapatan yang
2012-2015 karena adanya cukup signifikan terlihat pada tahun
pengembalian hutang jatuh tempo. 2012. Namun cenderung menurun
Dan juga bagian modal yang dimiliki ditahun-tahun berikutnya karena
BUMDes Makmur Sejahera Desa pendapatan simpan pinjam semakin
Kepenuhan Raya selama lima tahun menurun. Beban pokok usaha
terakhir mengalami peningkatan BUMDes Makmur Sejahera Desa
karena adanya penambahan modal Kepenuhan Raya justru mengalami
dasar, penambahan cadangan modal kenaikan yang cukup signifikan dari
dan akumulasi laba sampai dengan tahun 2012-2014, namun kembali
bulan berjalan. turun di tahun 2015 karena beban
bunga pinjaman yang menurun.

Laba (rugi) bersih BUMDes


Makmur Sejahera Desa Kepenuhan
Raya selama lima tahun terakhir juga
masih berfluktuasi, bahkan cenderung
menurun dari tahun 2013, tahun 2014
dan tahun 2015 karena jumlah
pendapatan BUMDes Makmur
Sejahera Desa Kepenuhan Raya Melihat perkembangan hutang
mengalami penurunan sehingga lancar yang mengalami penurunan
berimbas pada laba bersih bagi selama empat tahun terakhir, terlihat
BUMDes Makmur Sejahera Desa bahwa kemampuan BUMDes dalam
Kepenuhan Raya. memenuhi kewajiban atau hutang
lancarnya semakin membaik.
Sesuai dengan data pada tabel Sehingga dalam hal ini dapat
1.2 terlihat bahwa hutang lancar yang dikatakan BUMDes Makmur
dimiliki BUMDes Makmur Sejahtera Sejahtera termasuk likuid kondisi
dari tahun ke tahun selalu mengalami keuangannya.
fluktuasi. Meskipun dalam beberapa
tahun terakhir BUMDes Makmur Penelitian ini akan menganalisis
Sejahtera mengalami penurunan laporan keuangan yang dibuat oleh
jumlah hutang lancar tidak berarti BUMDes Makmur Sejahtera
bahwa hal ini sejalan dengan baiknya menggunakan rasio likuiditas.
kinerja keuangan BUMDes. Likuiditas adalah salah satu faktor
Fenomena masalah yang yang menentukan sukses atau
muncul yaitu hutang lancar yang gagalnya suatu perusahaan
rendah dan selalu menurun tiap tahun penyediaan kebutuhan uang tunai
memang menunjukkan perkembangan untuk memenuhi kebutuhan jangka
yang baik terhadap kemajuan yang pendek, seperti halnya BUMDes.
dicapai oleh BUMDes Makmur Menentukan sejauh mana perusahaan
Sejahtera karena dapat menunjukkan itu menanggung resiko atau dengan
kemampuan perusahaan dalam kata lain kemampuan akan perusahaan
mengembalikan hutang jangka pendek untuk membayar kewajibannya yang
yang jatuh tempo, namun hutang jatuh tempo secara tunai.
lancar yang menurun perlu dianalisis
lebih lanjut supaya hutang lancar yang Likuiditas suatu perusahaan
rendah tersebut memang sejalan mempunyai arti penting bagi setiap
dengan kinerja keuangan yang baik perusahaan yang akan dirasakan pada
dan angka hutang lancar tersebut tidak berbagai akibat yang merugikan atau
menimbulkan salah persepsi. Dalam menguntungkan. Penilaian terhadap
hal ini, diperlukan analisis terhadap likuiditas di dalam dunia usaha
laporan keuangan BUMDes Makmur merupakan salah satu masalah yang
Sejahtera sehingga dapat dinilai baik penting. Begitu pentingnya likuiditas
tidaknya kinerja keuangan BUMDes dalam keberadaannya akan
Makmur Sejahtera. disangsikan apabila perusahaan tidak
mampu untuk membayar kewajiban
pada saat jatuh tempo. Maka, apabila periode tertentu melalui aktivitas-
perusahaan merasa posisi aktivitas perusahaan untuk
likuiditasnya tidak baik atau tidak menghasilkan keuntungan efisien dan
likuid, perusahaan harus berusaha efektif, yang dapat diukur
untuk meningkatkannya. perkembangannya dengan
menganalisis data-data keuangan yang
Hasil perhitungan rasio tercermin dalam laporan keuangan.
keuangan akan menentukan tingkat Pengukuran kinerja digunakan
kinerja keuangan BUMDes Makmur perusahaan untuk melakukan
Sejahtera. Berdasarkan uraian di atas perbaikan diatas kegiatan
maka penulis tertarik untuk operasionalnya agar dapat bersaing
membahasnya lebih lanjut mengenai : dengan perusahaan lain. Analisis
³$QDOLVLV .LQHUMD .HXDQJDQ kinerja keuangan merupakan proses
Menggunakan Rasio Likuiditas pengkajian secara kritis terhadap
pada BUMDes Makmur Sejahtera review data, menghitung, mengukur,
Desa Kepenuhan Raya Tahun 2011- menginterpretasikan, dan memberi
´ solusi terhadap keuangan perusahaan
B. Rumusan Masalah pada suatu periode tertentu.
Berdasarkan latar belakang Menurut Wibowo (2007:7)
masalah diatas, maka penulis manajemen kinerja keuangan adalah
membuat suatu rumusan masalah manajemen tentang menciptakan
sebagai berikut : ³%DJDLPDQDNDK hubungan dan memastikan
kinerja keuangan BUMDes Makmur komunikasi yang efektif. Kinerja
Sejahtera Desa Kepenuhan Raya merupakan hasil pekerjaan yang
Tahun 2011-2015 berdasarkan rasio mempunyai hubungan kuat dengan
OLNXLGLWDV "´ tujuan strategis organisasi, kepuasan
C. Tujuan Penelitian konsumen, dan memberikan
Adapun tujuan penelitian adalah kontribusi pada ekonomi. Dengan
untuk menganalisis kinerja keuangan demikian kinerja keuangan suatu
BUMDes Makmur Sejahtera Desa perusahaan dapat dikatakan baik bila
Kepenuhan Raya Tahun 2011-2015 telah menunjukan kontribusi yang
berdasarkan rasio likuiditas baik bagi perusahaan.
D. Landasan Teori
Kinerja Keuangan Menurut Rivai dan Ella (2009:
Salah satu kinerja keuangan 604) kinerja adalah suatu tampilan
adalah gambaran setiap hasil ekonomi secara utuh atas perusahaan dalam
yang diraih oleh perusahaan pada periode waktu tertentu, merupakan
hasil atau prestasi yang kinerja keuangan adalah gambaran
mempengaruhi kegiatan operasional pencapaian, pelaksanaan suatu
perusahaan dalam memanfaatkan kegiatan atau program atau
sumber-sumber daya yang dimiliki. kebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi
Menurut Bastian (2007:52) organisasi, daftar apa yang ingin
kinerja keuangan adalah gambaran dicapai dapat tertuang dalam
pencapaian pelaksanaan suatu perumusan strategi suatu organisasi
kegiatan/ program/ kebijaksanaan dan secara umum kinerja merupakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, prestasi yang dicapai oleh organisasi
misi, dan visi organisasi. Secara dalam periode tertentu.
umum kinerja menunjukkan prestasi
yang dicapai oleh organisasi dalam Menurut Mulyadi (2007: 2
periode tertentu. dalam Laila, 2014) menguraikan
pengertian kinerja keuangan ialah
Menurut Fahmi (2013:239) penentuan secara periodik efektifitas
kinerja keuangan adalah suatu prestasi operasional suatu organisasi dan
yang dilakukan untuk melihat sejauh karyawannya berdasarkan sasaran,
mana suatu perusahaan telah standar, dan kriteria yang ditetapkan
melakukan dengan menggunakan sebelumnya.
aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik danbenar. Kinerja Menurut Nordiawan (2007:221)
keuangan merupakan gambaran dari pengukuran kinerja adalah instrumen
pencapaian keberhasilan perusahaan, yang digunakan untuk menilai hasil
dapat diartikan sebagai hasil yang akhir pelaksaan kegiatan terhadap
telah dicapai atas berbagai aktivitas target dantujuan kegiatan yang telah
yang telah dilakukan. ditetapkan sebelumnya.

Kinerja keuangan adalah untuk Menurut Fahmi (2012: 3) tahap-


menilai kondisi keuangan dan prestasi tahap dalam menganalisis kinerja
perusahaan, analisis memerlukan keuangan suatu perusahaan secara
beberapa tolak ukur yang digunakan umum yaitu :
yaitu rasio dan indeks, yang
a. Melakukan review terhadap
menghubungkan dua data keuangan
laporan keuangan. Review disini
antara satu dengan yang lain (Fahmi,
dilakukan dengan tujuan agar
2013: 67).
laporan keuangan yang sudah
Menurut Bastian (2007: 52) dibuat tersebut sudah sesuai
dengan penerapan kaidah-kaidah
yang berlaku umum dalam dunia berbagai masalah yang
akuntansi, sehingga dengan ditemukan. Dicarikan solusi guna
demikian hasil laporan keuangan memberikan suatu input atau
tersebut dapat dipertanggung masukan agar apa yang menjadi
jawabkan. kendala dan hambatan selama ini
dapat terselesaikan.
b. Melakukan perhitungan. Penilaian kinerja setiap
Penerapan metode perhitungan
perusahaan adalah berbeda karena itu
disini adalah disesuaikan dengan tergantung kepada ruang lingkup
kondisi dan permasalahan yang bisnis yang dijalankannya. Teori
sedang dilakukan sehingga hasil manajemen keuangan menyediakan
dari perhitungan tersebut akan banyak variasi indeks untuk
memberikan suatu kesimpulan mengukur kinerja suatu perusahaan,
sesuai dengan analisis yang salah satu diantaranya adalah rasio
diinginkan. keuangan. Beberapa studi yang
c. Melakukan perbandingan berhubungan dengan penilaian kinerja
terhadap hasil hitungan yang perusahaan perbankan dengan
telah diperoleh, dari hasil menggunakan indikator rasio
hitungan yang sudah diperoleh keuangan adalah Thompson (1991)
tersebut kemudian dilakukan dalam Laila (2014), menguji manfaat
perbandingan dengan hasil rasio keuangan dalam memprediksi
hitungan dari berbagai terjadinya kebangkrutan pada sebuah
perusahaan lainnya. EDQN 3D\DPWD GDQ 0DV¶XG
Machfoedz, (1999) dalam Laila
d. Melakukan penafsiran terhadap (2014) mengukur kinerja keuangan
berbagai permasalahan yang perusahaan perbankan dengan
ditemukan.Pada tahap ini analisis menggunakan berbagai rasio CAMEL
melihat kinerja keuangan (Capital adequacy, Asset quality,
perusahaan adalah setelah Management, Earning, dan Liquidity).
dilakukan ketiga tahap tersebut. Eko Widodo (2001) dalam Laila
Selanjutnya dilakukan penafsiran (2014), menggunakan rasio keuangan
untuk melihat apa-apa saja untuk mengukur asosiasi likuiditas,
permasalahan dan kendala- struktur modal, dan kualitas aktiva
kendala yang dialami oleh dengan profitabilitas bank.
perusahaan.
Laporan Keuangan
e. Mencari dan memberikan Menurut Fahmi (2013:2)
pemecahan masalah terhadap
laporan keuangan merupakan suatu keuangan organisasi yang
informasi yang menggambarkan menunjukkan semua kegiatan
kondisi suatu perusahaan dimana operasional perusahaan dan akibatnya
selanjutnya itu akan menjadi suatu selama tahun buku yang
informasi yang menggambarkan bersangkutan. Laporan keuangan pada
tentang kinerja suatu perusahaan. umumnya terdiri dari neraca (balance
Laporan keuangan adalah shet), laporan laba-rugi (income
melaporkan posisi perusahaan pada statement), laporan perubahan posisi
suatu titik dalam kegiatan keuangan (laporan arus kas atau arus
operasionalnya selama beberapa dana) dan catatan atas laporan
periodelalu (Brigham, 2010:133). keuangan, sebagai bagian integral dari
laporan keuangan (Winarni dan
Menurut Mulya (2013:13) Sugiyarso, 2006).
laporan keuangan merupakan laporan Analisis Laporan Keuangan
pertanggung jawaban manajemen (Financial StatementAnalysis)
kepada pemakai tentang pengolahan a. Tujuan Analisa Laporan
keuangan yang dipercayakan Keuangan
kepadanya.
Tujuan laporan keuangan
Menurut Martono (2011: 21) koperasi merupakan bagian dari
laporan keuangan merupakan ikhtisar kinerja keuangan secara keseluruhan
mengenai keadaan keuangan suatu yang merupakan gambaran prestasi
perusahaan pada suatu saat tertentu. yang dicapai dalam operasionalnya,
Menurut Wikipedia Bahasa baik yang menyangkut aspek
Indonesia, laporan keuangan adalah keuangan, pemasaran, maupun
catatan informasi keuangan suatu penghimpunan dan teknologi sumber
perusahaan pada suatu periode daya manusia. Tujuan koperasi adalah
akuntansi yang dapat digunakan untuk untuk meningkatkan kesejahteraan
menggambarkan kinerja perusahaan anggota pada khususnya dan
tersebut. masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun perekonomian nasional
Sedangkan menurut Prastowo dalam rangka mewujudkan
(2011:1) Laporan keuangan masyarakat yang maju,adil dan
merupakan objek dari analisis berdasarkan Pancasila dan UUD
terhadap laporan keuangan. 1945.

Laporan keuangan merupakan Teknik analisa dapat digunakan


daftar ringkasan akhir transaksi untuk menentukan dan mengukur
hubungan antara pos-pos yang ada posisi keuangan suatu perusahaan
dalam laporan keuangan sehingga pada suatu tanggal tertentu, biasanya
dapat diketahui perubahan dari pada waktu di mana buku-buku
masing-masing pos tersebut bila ditutup dan ditentukan sisanya pada
dibandingkan dengan laporan dari suatu akhir tahun fiskal atau tahun
beberapa periode untuk satu periode kalender, sehingga neraca sering
tertentu atau untuk diperbandingkan disebut balance sheet.
dengan alat perbandingan Neraca terdiri dari tiga unsur
lainnya.Tujuan dari teknik analisa laporan keuangan yaitu aset (assets),
adalah untuk mempermudah analisis hutang /kewajiban (liabilites) dan
data sehingga dapat dipahami. modal (ekuitas).
a. Aset(Assets)
b. Analisis Sumber dan Penggunaan
Dana Menurut Jumingan (2009:13)
aset merupakan bentuk dari
Penggunaan data yang
penambahan modal perusahaan,
digunakan untuk mengetahui
bentuknya berupa harta kekayaan atau
perubahan dana dari sumber-sumber
jasayang dimiliki oleh perusahaan
yang dapat menambahkan dan
yang bersangkutan. Harta kekayaan
penggunaan dana.Analisis sumber dan
tersebut harus dinyatakan dengan
penggunaan yang dapat digunakan
jelas, diukur dalam satuan uang.
adalah teknik analisa perbandingan
b. Hutang/Kewajiban (liabilities)
laporan keuangan dengan
membandingan satu periode atau lebih Jumingan (2009:25)
dan teknik analisa rasio keuangan. memberikan pengertian bahwa
hutang/liabilitas menunjukan sumber
MenurutPrastowo (2011:56)
modal yang berasal dari kreditur.
analisis laporan keuangan merupakan
Dalam jangka waktu tertentu pihak
suatu kegiatan menganalisis laporan
perusahaan wajib membayar kembali
keuangan suatuperusahaan.
atau memenuhi tagihan yang berasal
Laporan keuangan terdiri dari:
dari pihak luar tersebut.
1. Neraca c. Modal 2ZQHU¶V equity)

Menurut Munawir (2007 : 13) Merupakan sumber modal yang


adalah laporan yang sistematis tentang berasal dari pemilik perusahaan,
aset, hutang serta modal dari suatu bersama-sama dengan modal yang
perusahaan pada suatu saat tertentu. berasal dari kreditur kemudian
Tujuannya adalah untuk menunjukkan ditanamkan dalam berbagai bentuk
aset perusahaan. Modal disajikan 2. ExternalUsers
dalam neraca berdasarkan sifat
kekekalannya, artinya dimulai dari External Users terdiri dari :
modal yang paling kekal (modal a. Investor (penanam modal)
saham) menuju yang paling tidak b. Kreditur
kekal (laba ditahan). c. Pemerintah
d. Badan Pengawas Pasar
Laporan LabaRugi
Modal
Laporan laba rugi merupakan
e. Ekonom, praktisi, dan
suatu laporan yang sistematis
analisis
tentang penghasilan, biaya, rugi laba
yang diperoleh oleh suatu perusahaan Tujuan Laporan Keuangan
selama periode tertentu (Munawir, Menurut Kasmir (2012:11)
2007: 26). tujuan laporan keuangan koperasi
Menurut K.R Subramanyam dan adalah untuk menyediakan informasi
Jhon J. Wild (2010 : 24) laporan laba yang berguna bagi pengurusnya dan
rugi mengukur kinerja keuangan pengurus lainnya. Terdapat hal yang
perusahaan antara tanggal neraca. ada informasi oleh laporan keuangan
Laporan ini mencerminkan aktivitas adalah sebagai berikut:
operasi perusahaan. Laporan laba
rugi menyediakan rincian pendapatan, a. Memberikan infomasi tentang
beban, untung dan rugi perusahaan jenis dan jumlah aktiva yang
untuk suatu periode waktu. dimiliki koperasi pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang
Pemakai Laporan Keuangan jenis dan jumlah kewajiban dan
Menurut Hery (2012:11) para modal yang dimiliki koperasi
pengguna informasi akuntansi ini pada saat ini.
dikelompokkan ke dalam dua c. Memberikan informasi tentang
kategori,yaitu: jenis dan jumlah pendapatan
1. Pemakai internal (internal users) yang diperoleh pada suatu
Pemakai internal terdiri dari: periode tertentu.
a. Direktur dan manajer d. Memberikan informasi tentang
keuangan jenis dan jumlah biaya yang
b. Direktur operasional dan dikeluarkan oleh koperasi dalam
manajer pemasaran suatu periode tertentu.
c. Manajer dan supervisor
produksi
d. Pemakai internal lainnya.
Analisis Rasio Keuangan Manajemen Keuangan yang dimaksud
Analisis rasio adalah suatu cara analisis rasio keuangan adalah
untuk menganalisa laporan keuangan menghubungkan elemen-elemen yang
yang mengungkapkan hubungan ada di laporan keuangan agar bisa di
matematik antara suatu jumlah dengan interprestrasikan lebih lanjut. Dengan
jumlah lainnya atau perbandingan demikian analisis rasio keuangan
antara satu pos dengan pos lainnya, berguna untuk menentukan kesehatan
sehingga dapat menjelaskan gambaran atau kinerja keuangan perusahaan
kepada penganalisa tentang baik baik pada saat sekarang maupun
buruknya keadaan atau posisi dimasa mendatang sehingga sebagai
keuangan suatu perusahaan terutama alat untuk menilai posisi keuangan
apabila angka rasio tersebut perusahaan dalam suatu periode
dibandingkan dengan angka rasio tertentu.
pembanding yang digunakan sebagai
standar (John, 2005). Rasio likuiditas
Suatu perusahaan yang ingin
Rasio keuangan merupakan mempertahankan kelangsungan
angka yang diperoleh dari hasil kegiatan usahanya harus memiliki
perbandingan dari satu pos laporan kemampuan untuk melunasi
keuangan dengan pos lainnya yang kewajiban-kewajiban finansial yang
relevan dan signifikan. Rasio segera dilunasi. Dengan demikian
keuangan ini hanya menyederhanakan likuiditas merupakan indikator
informasi yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
hubungan antara pos tertentu dengan membayar atau melunasi kewajiban-
pos lainnya. Sehingga kita dapat kewajiban finansialnya pada saat jatuh
membeberkan informasi dan tempo dengan menggunakan aktiva
memberikan penilaian. Menurut lancar yang tersedia.
Munawir (2002: 13) mengemukakan BUMDes termasuk dalam salah
bahwa analisis rasio keuangan adalah satu kelompok usaha menengah, oleh
suatu metode analisis untuk karena itu digunakan Peraturan
mengetahui hubungan dari pos-pos Menteri Negara Koperasi dan Usaha
tertentu dalam neraca atau laporan Kecil Menengah (Permenkop-UKM)
laba rugi secara individu atau Republik Indonesia Nomor:
kombinasi dari kedua laporan 06/Per/M.KUKM/V/2006 sebagai
tersebut. standar rasio keuangan BUMDes.
Rumus yang digunakan untuk mencari
Selanjutnya menurut Sutrisno masing-maasing rasio likuiditas
(2007:214) dalam bukunya
adalah sebagai berikut (Kasmir, 2010: Tabel 2.1
119) : Standar perhitungan current ratio
Komponen Standar Nilai Kriteria
1. Rasio Lancar (Current Ratio) • 100 Sangat
Rasio lancar (current ratio) Baik
adalah rasio yang 175% - 75 Baik
200%
membandingkan antara aktiva
Current Ratio 150% - 50 Cukup
yang dimiliki perusahaan dengan 174% Baik
hutang jangka pendek.Aktiva 125% - 25 Kurang
disini meliputi kas, piutang 149% Baik
< 125% 0 Buruk
dagang, efek, persediaan, dan
Sumber: Permenkop-UKM RI 2006
aktiva lancar lainnya. Sedangkan
hutang jangka panjang meliputi 2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
hutang dagang, hutanng wesel, Rasio Cepat (Quick Ratio) adalah
hutang bank. rasio perbandingan antara aktiva
lancar, persediaan dengan
Rasio ini menunjukkan sampai
kewajiban lancar. Rasio ini
dimana hutang-hutang jangka
menunjukkan kemampuan
pendek dapat dibayar dari aktiva
perusahaan dalam membayar
yang dapat dijadikan uang pada
hutang dengan aktiva yang likuid.
waktu yang sama.
Rumus untuk mencari rasio cepat
Rumus untuk mencari rasio (quick ratio) dapat digunakan
lancar (current ratio) adalah dua cara sebagai berikut :
sebagai berikut :
Quick ratio =
_irgt_ j_la_p?ncpqcbg__l
Current ratio = x 100%
fsr_le j_la_p
_irgt_ j_la_p :ÖèååØáçÔææØçæ;
x100%
fsr_le j_la_p :ÖèååØáç ßÜÔÕÜßÜçì;
Suatu unit usaha dikatakan
Secara umum rasio ini bisa mampu membayar utang jangka
dikatakan baik jika nilainya pendeknya, jika nilainya lebih
mencapai 2 atau 200% (Martono, besar dari 1 atau lebih dari 100%
2002: 55-56). (Martono, 2002: 55-56).
Tabel 2.2 Tabel 2.3
Standar perhitungan quick ratio Standar perhitungan cash ratio
Komponen Standar Nilai Kriteria Komponen Standar Nilai Kriteria
• 100 Sangat • 100 Sangat
Baik Baik
175% - 75 Baik 175% - 75 Baik
200% 200%
Quick Ratio 150% - 50 Cukup Cash Ratio 150% - 50 Cukup
174% Baik 174% Baik
125% - 25 Kurang 125% - 25 Kurang
149% Baik 149% Baik
< 125% 0 Buruk < 125% 0 Buruk
Sumber: Permenkop-UKM RI 2006 Sumber: Permenkop-UKM RI 2006

3. Rasio Kas (Cash Ratio) Kerangka Konseptual


Rasio Kas (Cash Ratio) adalah Kerangka konseptual yang
perbandingan antara jumlah kas digunakan dalam penelitian ini,yaitu
yang tersedia dengan hutang untuk menganalisis kondisi keuangan
lancar. Rasio ini menunjukkan dan keuntungan BUMDes Makmur
kemampuan perusahaan dalam Sejahtera Desa Kepenuhan Raya
memenuhi kewajiban jangka tahun 2011-2015. Berikut gambar
pendeknya dengan uang kas dan kerangka konseptual yang digunakan
surat berharga yang mudah dalam penelitian ini:
diuangkan. Semakin tinggi rasio
RASIO LIKUIDITAS
ini berarti semakin terjamin KINERJA

pembayaran hutang jangka 1. Quick Ratio KEUANGAN BUMDES


2. Current Ratio
pendek perusahaan kepada 3. Cash Ratio
MAKMUR
(Kasmir,2010: 119) SEJAHTERA
kreditor.
Rumus untuk mencari rasio kas
Gambar 2.1
(cash ratio) dapat digunakan
Kerangka Konseptual
sebagai berikut :
i_q>`_li
E. Teknik Analisis Data
Cash ratio = x 100%
fsr_le j_la_p
Dalam menganalisis data,
penulis menggunakan metode
deskriptif yaitu dengan
mengumpulkan data, disusun,
diinterprestasikan, dan dianalisis
sehingga memberikan kesimpulan
yang jelas dan objektif terhadap perusahaan untuk kewajiban
masalah yang ada. Adapun teknik keuangan pada jangka pendek disaat
analisis data yang digunakan peneliti ditagih.
yaitu dengan menggunakan rasio Hasil dan Pembahasan
likuiditas. 1.1 Current Ratio
Tempat dan Waktu Penelitian Current ratio adalah rasio yang
membandingkan antara aktiva yang
Penelitian ini dilakukan di dimiliki perusahaan dengan hutang
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) jangka pendek.
Makmur Sejahtera Desa Kepenuhan
Tabel 4.1
Raya. Waktu penelitian dimulai pada Daftar Perhitungan Analisis
bulan Januari 2016 sampai dengan Current Ratio
bulan Mei 2016 Periode 2011 ± 2015
Tahun Rasio(%) Nilai Kriteria
Teknik Pengambilan Data 2011 175 75 Baik
2012 155 50 Cukup
Teknik yang digunakan untuk 2013 174 75 Cukup
mengumpulkan data dalam penelitian 2014 179 100 Baik
ini yaitu dengan : 2015 199 100 Baik
1. Studi Dokumentasi Sumber: Data olahan 2016
2. Wawancara (interview). Berdasarkan tabel 4.1, nilai
Definisi Operasional rasio perhitungan dengan analisis
Analisa rasio merupakan suatu current ratio tertinggi terlihat pada
metode yang dapat digunakan untuk tahun 2015, dengan nilai rasio sebesar
mengetahui hubungan dari pos-pos 199%. Hal ini membuktikan bahwa
tertentu dalam neraca atau laporan kinerja keuangan BUMDes Makmur
rugi laba maupun kombinasi dari Sejahtera baik.
keduanya. Hasil analisa rasio ini,
1.2 Quick ratio
maka Badan Usaha Milik Desa
Quick Ratio adalah rasio
(BUMDes) Makmur Sejahtera Desa
perbandingan antara aktiva lancar,
Kepenuhan Raya dapat mengetahui
persediaan dengan kewajiban lancar.
gambaran mengenai keuntungan yang
dicapai dari hasil usahanya dengan
menggunakan rasio likuiditas. Rasio
likuiditas merupakan kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan yang seharusnya
terpenuhi, atau kemampuan
Tabel 4.2 2015, dengan nilai rasio sebesar
Daftar Perhitungan Analisis Quick 208%. Hal ini membuktikan bahwa
Ratio kinerja keuangan BUMDes Makmur
Periode 2011 ± 2015
Sejahtera sangat baik.
Tahun Rasio(%) Nilai Kriteria
A. Pembahasan
2011 175 100 Baik
2012 155 75 Cukup Dari analisis yang telah
2013 174 75 Cukup dilakukan dengan menggunakan
2014 179 100 Baik analisis rasio likuiditas didapatkan
2015 199 100 Baik
bahwa analisis rasio likuiditas pada
Sumber: Data olahan 2016
BUMdes Makmur Sejahtera dilihat
Berdasarkan tabel 4.2, nilai
dari nilai current ratio, bahwa
rasio perhitungan dengan analisis
BUMdes Makmur Sejahtera
quick ratio tertinggi terlihat pada
menghasilkan angka yang baik,
tahun 2015, dengan nilai rasio sebesar
dengan nilai 175% pada tahun 2011,
199%. Hal ini membuktikan bahwa
179% pada tahun 2014 dan 199%
kinerja keuangan BUMDes Makmur
pada tahun 2015, kemudian
Sejahtera baik.
menghasilkan nilai cukup baik pada
1.3 Cash ratio tahun 2012 sebesar 155% dan tahun
Cash Ratio adalah perbandingan 2013 sebesar 174%.
antara jumlah kas yang tersedia
Current ratio merupakan
dengan hutang lancar.
analisis rasio keuangan yang dapat
Tabel 4.3 digunakan dalam mengukur sampai
Daftar Perhitungan Analisis dimana hutang-hutang jangka pendek
CashRatio dapat dibayar dengan aktiva-aktiva
Periode 2011 ± 2015 yang dijadikan uang pada waktu yang
sama. Pada tahun 2012 pihak
Tahun Rasio(%) Nilai Kriteria
2011 93 0 Buruk
BUMDes mengalami peningkatan
2012 203 100 Sangat aktiva karena banyaknya nasabah
2013 156 75 Cukup yang menyetorkan tabungan, namun
2014 172 75 cukup dibarengi juga dengan meningkatnya
2015 208 100 Sangat nilai hutang perusahaan, pada tahun
Sumber: Data olahan 2016 ini mengakibatkan nilai rasio menurun
Berdasarkan tabel 4.3, nilai sebesar 155%. Aktiva lancar yang
rasio perhitungan dengan analisis cash dimiliki BUMDes Makmur Sejahtera
ratio tertinggi terlihat pada tahun tiap tahun mengalami penurunan dari
tahun 2013. Namun demikian Rasio ini menunjukkan kemampuan
dibarengi juga dengan makin perusahaan dalam membayar hutang
menurunnya tingkat hutang lancar dengan aktiva yang likuid.Dalam
sehingga ditahun 2015 nilai rasio analisis menggunakan quick ratio,
menempati nilai tertinggi yaitu BUMDes Makmur Sejahtera
sebesar 199% yang menunjukkan menunjukkan nilai rasio tertinggi pada
bahwa kinerja keuangan BUMDes tahun 2015 sebesar 199% karena
Makmur Sejahtera dalam kondisi baik tingkat hutang lancar yang semakin
ditahun tersebut. rendah. Kemudian nilai rasio
terendahnya pada tahun 2012 yaitu
Kinerja keuangan rasio sebesar 155% karena peningkatan
likuiditas pada BUMDesMakmur jumlah aktiva lancar disertai dengan
Sejahtera pada tahun 2011-2015 tingkat hutang lancar yang semakin
dilihat dari nilai current ratio, bahwa meningkat.
BUMDes Makmur Sejahtera
menghasilkan angka yang baik, Analisis rasio likuiditas pada
dengan nilai 176,4%. BUMdes Makmur Sejahtera dilihat
dari nilai cash ratio menghasilkan
Analisis rasio likuiditas pada angka yang sangat baik, dengan nilai
BUMdes Makmur Sejahtera dilihat 203% pada tahun 2012 dan208% pada
dari nilai quick ratio menghasilkan tahun 2015, kemudian menghasilkan
angka yang baik, dengan nilai 175% nilai cukup baik pada tahun 2013
pada tahun 2011, 179% pada tahun sebesar 156%, tahun 2014 sebesar
2014 dan 199% pada tahun 2015, 172% dan buruk pada tahun 2011
kemudian menghasilkan nilai cukup sebesar 93%.
baik pada tahun 2012 sebesar 155%
dan tahun 2013 sebesar 174%. Kinerja keuangan rasio likuidita
spada BUMDes Makmur Sejahtera
Kinerja keuangan rasio pada tahun 2011-2015 dilihat dari
likuiditas pada BUMDes Makmur nilai cash ratio, bahwa BUMDes
Sejahtera pada tahun 2011-2015 Makmur Sejahtera menghasilkan
dilihat dari nilai quick ratio, bahwa angka yang cukup baik, dengan
BUMDes Makmur Sejahtera nilai166,4%.
menghasilkan angka yang baik,
dengan nilai 176,4%. Cash ratio digunakan untuk
mengukur kemampuan kas yang
Quick ratio rasio merupakan sesungguhnya untuk memenuhi
perbandingan antara aktiva lancar, utang-utang jangka pendek tepat pada
persediaan dengan kewajiban lancar.
waktunya. Dari analisis yang telah tahun 2012 sebesar 155% dan
dilakukan terlihat bahwa nilai rasio tahun 2013 sebesar 174%.
tertinggi terjadi pada tahun 2015 2. Analisis rasio likuiditas pada
sebesar 208%. Hal ini dikarenakan BUMdes Makmur Sejahtera
adanya kenaikan jumlah kas yang dilihat dari nilai quick ratio
masuk dari para nasabah yang menghasilkan angka yang
melakukan transaksi di barengi sangat baik, dengan nilai
dengan rendahnya tingkat hutang 175% pada tahun 2011, 179%
lancar pada tahun 2015 tersebut. pada tahun 2014 dan 199%
Namun sempat mengalami kondisi pada tahun 2015, kemudian
terburuk pada tahun 2011 dengan nilai menghasilkan nilai baik pada
rasio yang hanya sebesar 93%. Hal ini tahun 2012 sebesar 155% dan
terjadi karena jumlah kas yang tahun 2013 sebesar 174%.
berkurang saat banyak nasabah yang 3. Analisis rasio likuiditas pada
mengambil tabungannya ditambah BUMdes Makmur Sejahtera
pula dengan tingginya nilai hutang dilihat dari nilai cash ratio
lancar ditahun 2011 menjadikan menghasilkan angka yang
kinerja keuangan BUMDes Makmur sangat baik, dengan nilai
Sejahtera dalam kondisi yang buruk. 203% pada tahun 2012 dan
208% pada tahun 2015,
Kesimpulan kemudian menghasilkan nilai
Dari hasil penelitian dan baik pada tahun 2013 sebesar
pembahasan, dapat diambil 156%, tahun 2014 sebesar
kesimpulan mengenai penilaian 172% dan buruk pada tahun
kinerja keuangan BUMDes Makmur 2011 sebesar 93%.
Sejahtera sebagai berikut: B. Saran

1. Analisis rasio likuiditas pada Beberapa saran yang dapat


BUMdes Makmur Sejahtera penulis berikan sesuai dengan
dilihat dari nilai current ratio, kesimpulan di atas sebagai berikut:
bahwa BUMdes Makmur 1. BUMDes Makmur Sejahtera
Sejahtera menghasilkan angka hendaknya mempertahankan
yang sangat baik, dengan nilai rasio likuiditas yaitu current
175% pada tahun 2011, 179% ratio, quick ratio dan cash
pada tahun 2014 dan 199% pada ratio yang rata-rata sudah
tahun 2015, kemudian bernilai cukup baik
menghasilkan nilai baik pada kondisinya.
2. Untuk rasio likuiditas Departemen Koperasi dan Pembinaan
dengan current ratio, quick Pengusaha Kecil 1997/1998.
ratio dan cash ratio yang Ukuran Keberhasilan
sudah bernilai cukup baik Koperasi.
hendaknya terus ditingkatkan
agar tercapai nilai rasio yang Dianasari, Selviana, 2014. Ekonomi
lebih maksimal. Koperasi.. diakses pada
3. Pada nilai cash ratio yang tanggal 21 November 2015.
dalam kondisi buruk Fahmi, Irham, 2012. Análisis Kinerja
hendaknya diperbaiki dengan Keuangan. Gramedia Pustaka
meningkatkan jumlah kas dan Utama: Bandung.
menurunkan hutang lancar.
4. Untuk penilitian selanjutnya, ------------------, 2012. Pengantar
maka sebaiknya rasio Manajemen Keuangan.
keuangan yang digunakan Alfabeta: Bandung.
dalam pembahasan
Febryana, 2013. Landasan Hukum
ditambahkan sehingga
Koperasi. https.//
pembahasan lebih lengkap
febryanaptksr.
dan terinci.
wordpress.com/3013/11/17/lan
DAFTAR PUSTAKA
dasan-hukum-koperasi.
Anoname. Laporan Keuangan. Diakses pada tanggal 21
Wikipedia Bahasa Indonesia. November 2015.
Ensiklopedia Bebas.
Harjito, Agus dan Martono, 2013.
https:/id.m.wikipedia.org/wiki/
Manajemen Keuangan.
Harga. Diakses pada tanggal
Ekonisia: Yogyakarta.
28 Mei 2016, pukul 20.55
Hery. 2012. Teori Akuntansi.
Bastian, 2007. Kinerja Keuangan.
Jakarta: Kencana.
Jakarta: Pers.
http://www.scribd.com/doc/53679
----------, 2010. Kinerja Keuangan.
633/Manajemen-
Jakarta: Pers.
Likuiditas-Bank-Syariah
Brigham, Housten. 2010. Dasar- (di kutip 18 April 2016)
Dasar Manajemen Keuangan.
Jumingan. 2009. Analisis Laporan
Jakarta: Salemba Empat.
Keuangan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Noordiawan. 2013. Kinerja
Keuangan. Kencana Prenada Keuangan. Jakarta Pers.
Media Grup : Jakarta.
PerBub No. 17 Tahun 2011 Tentang
---------, 2013. Analisis Laporan Petunjuk Pelaksanaan Badan
Keuangan. Rajawali Pers: Usaha Milik Desa Kabupaten
Jakarta. Rokan Hulu.

Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Prastowo, Dwi. 2011. Analisis


dan Menengah Republik laporan Keuangan. Jakarta:
Indonesia. 2006. Pedoman Salemba Empat.
Klasifikasi Koperasi.
Rivai & Ella. 2009. Kinerja
Laila Ida. 2014. Rasio Likuiditas Keuangan. Jakarta: Jakarta Pers.
Dalam Menilai Kinerja Subani. 2008. Analisis Rasio Liuiditas
Keuangan Pada PT. Sarana dan Profitabilitas pada PT.
Andalas Semesta Pasir Teras Teknik Perdana Kuala
Pengaraian. Skripsi Universitas Tanjung. Universitas Negri
Pasir Pengaraian: Pasir Malang.
Pengaraian, Rohul, Riau.
Subramanyam K.R dan J. Wild Jhon.
Laporan Keuangan Tahunan 2010. Analisis Laporan
BUMDes Makmur Sejahtera Keuangan. Jakarta: Salemba
Desa Kepenuhan Raya Tahun Empat.
2011-2015.
Sutrisno, 2007. Manajemen
Martono dan Harjito, 2011. Keuangan. Salemba Empat:
Manajenen Keuangan. Edisi Jakarta.
Pertama. Ekonosia:
Yogyakarta. Syahrudi, 2015. Análisis Rasio
Keuangan Untuk Mengukur
Mulya, Hendri. 2013. Memahaman Kinerja Finansial pada Badan
Akuntansi Dasar. Jakarta: Penerbit Usaha Milik Desa di
Mitra. Kecamatan Rambah. Skripsi.
Universitas Pasir Pengaraian.
Munawir S, 2010. Analisis Laporan
Keuangan. Liberty: Wati Masnita. 2014. Analisis Laporan
Yogyakarta. Keuangan Untuk Menilai
Kinerja Pada PT. Astra Agro
Lestari Pasir Pengaraian.
Skripsi Universitas Pasir
Pengaraian: Pasir Pengaraian,
Rohul, Riau.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.


Jakarta: Raja Wali Pers.

Anda mungkin juga menyukai