Anda di halaman 1dari 5

Kasus Diabetes Melitus

PRAKTIKUM SPESIALIT DAN TERMINOLOGI KESEHATAN


“KASUS DIABETES MILITUS”

DISUSUN OLEH:

1. AFDRIAN K 2182032
2. CATUR BAGAS P 2182039
3. DESTY PUTRI P 2182040
4. GALUH SEKAR M 2182047
5. HARIANI SARI R 2182049

PROGAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATA NASIONAL
SUKOHARJO
2020
Kasus Diabetes Melitus

Ny. IJ, umur 38 tahun, tinggi badan 155 cm, berat badan 70 kg, seorang pengusaha rumah
makan, memiliki kegemarannya melakukan wisata kuliner ke berbagai daerah, sehingga beliau
jarang berolahraga dan gaya hidupnya menjadi tidak sehat. melakukan pemeriksaan ke dokter
obstetric dan ginekologi karena sudah terlambat datang bulan selama 2 minggu dan hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan ternyata Ny. IJ positif hamil. Ny. IJ juga mengeluh
kakinya sangat nyeri dan rasanya seperti terbakar. Hasil pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan hasil sebagai berikut :
- GDP : 170 mg/dL
- GD2PP : 250 mg/dL
- Kolesterol total : 120 mg/dL normal: 110-200 mg/dL
- HDL : 50 mg/dL normal: < 60 mg/dL
- LDL : 98 mg/dL normal: < 100 mg/dL
- Trigliserid : 100 mg/dL normal: 30-160 mg/dL
Riwayat Penyakit : Diabetes mellitus sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat pengobatan : Daonil 1x5mg
Diagnosis : Diabetes mellitus
Dokter memberikan resep sebagai berikut kepada Ny. IJ

No: 123
dr. Arsyi
SIP: 16/ Kandep/ DU. V-23/91

Praktek:
Jl. Yos Sudarso No.360
Surakarta Telp. (0271) 730880
Surakarta, 16 Januari 2021

R/ Daonil mg 5 tab XXX


S.1.d.d.tab I

R/ Nostren tube I
S.3.d.d. u.e

R/ Folamil kapl XXX


S.1.dd.kapl I

Pro : Ny. IJ
Umur : 38 th
Alamat : Jl. Brigjen Katamso no 58, Surakarta

Kasus Diabetes Melitus


Kasus Diabetes Melitus

A. DAONIL

IONI tahun 2017 halaman 595-596

1. INFORMASI SPESIALIT
 Komposisi : Glibenclamid
 Indikasi : Diabetes melitus tipe 2
 Peringatan : sulfonilurea dapat meningkatkan berat badan dan diresepkan hanya
jika control buruk dan gejala tidak hilang walapun sudah melalukan upaya diet
jika memungkinkan dan memadai. Hati-hati digunakan pada pasien lansia dan
pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal ringan hingga sedang karena
bahaya hipoglekimia.
 Kontra indikasi : sulfonilurea sebisa mungkin dihindari pada gangguan fungsi
hati,gagal ginjal, dan pada porfiria. Sulfonilurea yang sebaiknya digunakan pada
ibu yang sedang menyusui dan pada proses masa kehamilan sebaiknya diganti
dengan terapi insulin. Sulfonilurea dikontraindikasikan jika terjadi ketoasidosis.
 Efek dosis : gangguan gastrointestinal seperti mual,muntah, diare dan konstipaso
 Dosis : dewasa 1x sehari segera setelah makan pagi

B. NOSTREN
1. Informasi Spesialit Obat
 Komposisi Nostren mengandung metilsalisilat 102 mg, mentol 54,4 mg, eugenol
13.6 mg, capsaicin 0,5 mg/g (ISO Vol 51 halaman 357)
 Indikasi Meredakan nyeri otot dan sendi, nyeri punggung dan keseleo (ISO vol 51
halaman 357)
 Dosis Dosis: 3-4 kali sehari (ISO Vol 51 halaman 357)
 Penggunaan obat Oleskan secara merata pada kulit sehingga meresap tidak lebih
dari sehari 3-4x (ISO vol 51 halaman 357)
 Kontra indikasi Jangan digunakan oleh alergi/hipersensitif terhadap salah satu
komponen obat tersebut di atas (ISO Vol 51 halaman 357)
 Peringatan Hanya untuk obat luar, hindari kontak dengan mata atau membrane
mukosa (ISO Vol 51 halaman 357) g) Efek samping Iritasi local, rasa panas dan
perih (ISO Vol 51 halaman 357)

C. FOLAMIL
Kasus Diabetes Melitus

1. Infomasi spesialite obat (sec ISO vol 48)


 Komposisi : Betakaroten, Vit-B1, Vit B-2, nikotinamida, Vit-B6, Ca-pantotenat,
Vit B-12, Vit-12, Vit-C, Vit-D, asam folat, K-iodida, Fe-fumarat, Cu-sulfat, Ca-
laktat, NaF.
 Indikasi : Nutrisi tambahan selama masa kehamilan dan menyusui.
sediaan ini digunakan untuk pencegahan defisiensi besi dan asam folat pada
kehamilan; sediaan harus dibedakan dari sediaan yang digunakan untuk
mencegah neural tube defect janin pada wanita hamil. Penting untuk diperhatikan
bahwa asam folat dosis kecil dalam sediaan ini tidak memadai untuk pengobatan
anemia megaloblastik (IONI : http://pionas.pom.go.id/monografi/besi-asam-folat)
 Dosis : sehari 1 kapsul
 Penggunaan obat : Digunakan sebelum atau sesudah makan dapat bersamaan
dengan makan untuk absobsi yang lebih baik.
 Kontraindikasi : hiperkalsemia, kalsifikasi metastatic
 Peringatan : Pehatikan agar digunakan dosis yang tepat pada anak, monitor
plasma kalsium pada pasien yang menerima dosis tinggi dan kerusakan ginjal
 Efek samping : gejala over dosis termasuk, anoreksia, malas, mual dan muntah,
diare, berat badan turun, polyuria, berkeringat, sakit kepala, haus, vertigo, dan
kadar kalsium serta fosfat meningkat dalam plasma dan urin

 IONI Online :
- http://pionas.pom.go.id/monografi/fero-fumarat
- http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/91-anemia-dan-
gangguan-darah-lain/911-anemia-defisiensi-besi

Analisis kasus
 Daonil adalah obat dengan kandungan glibenclamid yang termasuk dalam golongan obat
sulfonilurea. Golongan sulfonilurea dikontraindikasikan untuk obat pada ibu hamil dan
menyusui. Hipoglikemia pada neonatus pada kondisi hamil kadar insulin biasanya
menjadi normal jika digunakan obat oral, terapi sebaiknya dihentikan setidaknya dua hari
sebelum persalinan (IONI tahun 2017 halaman 1325). Sedangkan dalam kasus ini, Ny. IJ
melakukan pemeriksaan ke dokter obstetric dan ginekologi karena sudah terlambat
datang bulan selama 2 minggu dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan ternyata
Ny. IJ positif hamil. Sehingga obat daonil dengan kandungan glibenklamid tidak cocok
untuk pasien Ny IJ dan perlu diganti dengan obat yang sesuai untuk ibu hamil.
Solusi : Daonil dapat digantikan dengan obat Kombiglyze Xr. Obat ini merupakan
kombinasi dari Saksagliptin + Metformin. Dipilih obat ini, karena dalam peringatan,
interaksi dan kontraindikasi tidak berkaitan dengan kehamilan. Selain itu, Badan
Kasus Diabetes Melitus

Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Kombiglyze XR


ke dalam Kategori B:

Kombiglyze Xr sec IONI 68


In : sebagai terapi tambahan selain diet dan olahraga untuk mengontrol glikemik pada
pasien dewasa dengan DM tipe 2 yang tidak bisa dikontrol dengan dosis tunggal
maksimal metformin yang dapat toleransi atau untuk pasien yang pernah diberikan
kombinasi saksagliptin dan metformin dalam sediaan tunggal masing-masinhg
Peringatan: 
pankreatitis, fungsi ginjal dimonitor terutama pada lansia karena penurunan fungsi ginjal,
penggunaan obat dihentikan 48 jam sebelum dan setelah operasi, gangguan pada kulit,
perubahan kondisi klinis pasien diabetes tipe 2 yang sebelumnya terkontrol, lansia,
khasiat keamanan pada pasien immunocompromised belum diketahui pasti
Kontraindikasi: 
hipersensitivitas, diabetes tipe 1, ketoasidosis diabetik, pre-koma diabetik, gangguan
fungsi ginjal sedang hingga berat (klirens kreatinin <60 ml/min), kondisi akut yang
mempengaruhi fungsi ginjal (seperti dehidrasi, infeksi berat, syok), kondisi akut atau
kronis yang menyebabkan hipoksia jaringan (seperti gagal jantung, gagal napas, infark
miokard, syok), gangguan fungsi hati, intoksikasi alkohol akut, pecandu alkohol,
menyusui.

Anda mungkin juga menyukai