Anda di halaman 1dari 11

ISOLASI SENYAWA ALKALOID

DARI DAUN SIDAGURI (SIDA


RHOMBIFOLIA L.)
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1 :

1. Afdrian Kusumawardianingrum 2182032


2. Amalia Khairiah 2182033
3. Anggun Bella Indrisari 2182034
4. Annissa 2182035
5. Aristika Linda Puspita 2182036
6. Arum Kavita Sari 2182037
7. Ayu Widyaningsih 2182038
8. Catur Bagas Pamungkas 2182039
9. Desty Putri Pancawati 2182040
10. Fatma Eka Saputri 2182041
11. Fera Yuda Lailul Kovifah 2182042
12. Ferista Dyah Pramudhita 2182043
13. Fitriana Melenia Prastyaningrum 2182044
TUMBUHAN SIDAGURI
(Sida rhombifolia L.)
Famili :Malvaceae

Morfologi : Perdu tegak bercabang dengan tinggi 2


m, cabang kecil, berambut rapat

Morfologi : Perdu tegak bercabang dengan tinggi 2


m, cabang kecil, berambut rapat

Manfaat untuk masyarakat : Mengatasi influenza, demam,


radang amandel, radang usus, disentri, sakit kuning,
malaria, batu saluran kencing, cacingan, terlambat haid,
sariawan, bisul dan digigit serangga. Akar dan kulit batang
sidaguri sangat kuat sehingga dipakai untuk pembuatan
tali.
(Dalimarta, 2003)
METODE PENELITIAN
1.ALAT :
-peralatan gelas laboratorium
-Spektroskopi FT-IR
-Alat destilasi
-Spektroskopi H-NMR
-Bejana maserasi
-Kolom kromatografi
-Corong pisah
-Neraca analitik

2. BAHAN :
-Bahan dasar yaitu daun sidaguri - NH4OH pekat
-Metanol - Reagen Mayer
-Etil asetat - Reagen Wagner
-N-heksana - Reagen Dragendroff
-Dietil eter - Silika gel GF254 untuk KLT
-Kloroform - Silika Gel GF60 (70-230 mesh) untuk kromatografi kolom
-HCL 2M
PROSEDUR PENELITIAN

• SKRINING FITOKIMIA
A.UJI ALKALOID
a) Dengan KLT

(+) noda naik warna


Plat KLT yang sudah Disemprot reagen menjadi orange
ditotolkan ekstrak dragendroff atau merah

b) Dengan Metode Culvenor Fitzgerald


Kloroform
4 gram daun segar Beri pasir dan
Dibasahi dengan etanol amoniak 0,05N
dirajang halus. gerus
10ml

1 tetes Reagen Lapisan asam Masukkan


diambil, Asam sulfat 2N dalam tabung Saring dengan
mayer
masukkan 5ml, kocok reaksi besar kapas
(+) terbentuk
endapan putih tabung reaksi dengan pipet
B. EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI
1 kg serbuk daun
sidaguri dimaserasi Gunakan suhu Diuapkan dengan
Disaring
dengan methanol 3 x kamar rotary evaporator
5L

Dipekatkan Partisi cair-cair Didapat ekstrak


Residu kering dengan rotary dengan n- pekat metanol
evaporator heksana

Ekstrak Tambah HCL Diamkan


Skrining selama 24jam
methanol 2N hingga pH 2
fitokimia

Diekstraksi Tambah
Ekstrak Cuci dengan
dengan NH4OH pekat
dietileter Diuapkan dietileter
dietileter hingga pH 9-10
C. PEMISAHAN DAN
PEMURNIAN
C. PEMISAHAN DAN PEMURNIAN
Ekstrak pekat dietileter yang mengandung senyawa alkaloid kemudian dipisahkan dengan
menggunakan kromatografi kolom. Sebelum dilakukan kromatografi kolom, terlebih dahulu
terhadap fraksi dietileter tersebut dilakukan uji Kromatografi Lapisan Tipis (KLT) analitik untuk
menentukan jenis eluen yang memiliki pola pemisahan paling baik yang akan digunakan pada
kromatografi kolom. Komposisi pelarut ditentukan berdasarkan pendekatan KLT. Isolasi senyawa
alkaloid dari daun sidaguri dilakukan dengan metoda kromatografi kolom menggunakan silika gel
60 sebagai fasa diam dan kloroform : metanol sebagai fasa gerak berdasarkan teknik “step
gradient polarity” (SGP). Eluen yang digunakan adalah kloroform : metanol dengan nilai
perbandingan sebagai berikut (90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 40:60) Eluen ditampung dalam botol
vial 5 ml dan dianalisis dengan KLT. Fraksi-fraksi yang memiliki spot dengan nilai Rf yang sama
digabung dan pelarutnya diuapkan, selanjutnya dilakukan pemurnian.

D. KARAKTERISASI SENYAWA HASIL ISOLASI


senyawa hasil isolasi yang telah murni dilakukan
analisis dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR
dan 1H-NMR.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil maserasi 1 kg serbuk daun sidaguri Berdasarkan uji KLT terhadap Hasil kromatografi kolom diperoleh sebanyak 117 fraksi,
(Sida rhombifolia L.) dengan pelarut ekstrak dietileter maka didapatkan kemudian dilakukan penggabungan fraksi- fraksi
metanol didapatkan ekstrak kasar metanol pola pemisahan yang paling baik berdasarkan uji KLT dengan melihat nilai Rf. Fraksi-fraksi
yang memiliki spot dengan nilai Rf yang sama digabung
sebanyak 120 gram, berbentuk cairan adalah kloroform : metanol dengan sehingga didapat 5 fraksi dan pelarutnya diuapkan. Dari
kental. Ekstrak metanol ini dipartisi dengan perbandingan (7:3). Isolasi senyawa kelima fraksi tersebut dilakukan skrining fitokimia dan
campuran pelarut n-heksana dan air dengan alkaloid dari daun sidaguri fraksi 2 dan 4 menunjukkan hasil positif mengandung
perbandingan n-heksana:air (1:1). Masing- dilakukan dengan metoda senyawa alkaloid. Dalam penelitian ini hanya fraksi 2 yang
masing ekstrak dipekatkan dengan rotary kromatografi kolom menggunakan dilakukan analisis lebih lanjut. Terhadap fraksi 2 tersebut
evaporator sehingga diperoleh ekstrak silika gel 60 sebagai fasa diam dan dilakukan pemurnian dan diperoleh padatan berwarna
kecoklatan sebanyak 59 mg. Berdasarkan hasil uji kelarutan
pekat metanol sebanyak 73 gram setelah kloroform : metanol sebagai fasa senyawa ini memiliki kelarutan yang besar dalam kloroform
diekstraksi dengan dietileter maka gerak. dan dari hasil KLT dengan menggunakan penampak noda
diperoleh ekstrak pekat dietileter sebanyak reagent dragendorf diperoleh noda tunggal.
45gram.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data-data spektrum FT- Pergeseran kimia pada daerah δ 6,80-7,01 ppm, δ
IR dan spektrum 1H-NMR khususnya 7,40-7,49 ppm menunjukkan adanya proton dari
dengan adanya serapan gugus NH cincin aromatis yang terikat pada cincin
yang merupakan ciri dari senyawa heterosiklik (Chamberlain, 1974) yang didukung
alkaloid maka diduga bahwa daun oleh pita serapan spektrum IR pada bilangan
sidaguri (Sida rhombifolia L.) gelombang 1628,21 dan 1491,27 cm-1 yang
mengandung senyawa metabolit merupakan vibrasi C=C aromatik dan pada
sekunder yaitu senyawa alkaloid. pergeseran kimia δ 3,88 ppm terdapat puncak
singlet yang diduga dari proton gugus O-CH3
yang posisinya pada senyawa alkaloid hasil
isolasi belum dapat dipastikan (Jacobs, 1974).
Pergeseran kimia pada daerah δ 1,25 ppm terdapat
puncak singlet dengan intensitas yang tinggi dari
proton CH3 yang belum dapat dipastikan
jumlahnya. Danpergeeran kimia pada daerah 1,38-
2,35 ppm terdapat puncak multiplet dari
Analisis spektrum FT-IR senyawa hasil isolasi protonCH dan CH2 yang kemungkinan
menunjukkan adanya vibrasi ulur N-H pada menunjukk adanya proton CH dan CH2
bilangan gelombang 3395,10 cm-1 dengan pita yangmembentuk cincin alifatis dari piperidin. Hal
serapan yang tajam dan vibrasi regang N-H ini didukung oleh pita serapan padadari spektrum
pada 1508,27 cm-1. Hal ini didukung oleh IR pada bilangan gelombang 2933,19 cm-1yang
spektrum 1H- NMR yang menunjukkan adanya menunjukkan adanya vibrasi ulur C-H dan pada
satu puncak melebar pada pergeseran kimia δ bilangan gelombang 1448,25 dan 1424,24 cm-1
6,47-6,50 ppm yang diduga merupakan gugus yang menunjukkan adanya vibrasi regang CH2
NH pada inti piperidin. (Sastrohamidjojo, dan CH3.
1994).
KESIMPULAN

 Hasil isolasi yang diperoleh dari 1 kg daun


sidaguri (Sida rhombifolia L.) adalah padatan
kecoklatan sebanyak 59 mg.
 Berdasarkan uji skrining fitokimia dan analisis
spektrum FT-IR dan spektrum 1H-NMR maka
disimpulkan bahwa senyawa hasil isolasi adalah
senyawa alkaloid.
Natural

Thank You

Anda mungkin juga menyukai