Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru

yaitu coronavirus jenis baru (SARS-CoV- 2) dan penyakitnya disebut

Coronavirusdisease 2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal

dari Wuhan, Tiongkok. Yang Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019.

Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan atau

terpajan dengan satu pasar seafood atau livemarket di Wuhan, Provinsi

Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil

menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru,

diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11 Februari

2020. World HealthOrganization memberi nama virus baru tersebut

Severeacuterespiratorysyndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama

penyakitnya sebagai Coronavirusdisease 2019 (COVID- 19). Pada mulanya

transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara

manusia-manusia.

Pandemi Corona Virus di Indonesia diawali dengan temuan penderita

penyakit (COVID-19) pada 2 Maret 2020. Virus yang pertama kali terdeteksi

di negara Tiongkok pada akhir Desember 2019 yang kemudian menyebar ke

lebih dari 213 negara di seluruh dunia, dan hingga saat ini sedang berperang

melawan COVID-19. Data terbaru tanggal 15 Mei 2021 tercatat 163 juta

kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di dunia dengan angka kematian

sebesar 3,37 juta, sedangkan di indonesia ditemukan sebanyak 1,74 juta

kasus terkonfirmasi positif dengan angka kematian sebesar 47,967 jiwa.

Sebagai respons terhadap pandemi ini, beberapa wilayah telah

memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Presiden Joko

Widodo pada tanggal 15 Maret 2020 secara resmi mengeluarkan himbauan

agar seluruh instansi baik negeri maupun swasta menghindari kontak dekat
dan menghindari kerumuman manusia, melaksanakan kegiatan belajar dari

rumah dan beribadah dari rumah, serta bekerja dari rumah atau Work From

Home (WFH) dengan kriteria-kriteria tertentu. Hal ini dimaksudkan agar

penyebaran Virus Corona tersebut dapat dibatasi, sehingga walau hanya

dirumah saja masyarakat juga tetap produktif dalam bekerja maupun belajar.

Saat ini pemerintah sedang mencari cara untuk menekan angka kejadian

infeksi SARS-CoV-2 , selain memutus rantai penyebaran virus dengan

membatasi kegiatan yang menimbulkan keramaian, pemerintah juga mencari

cara untuk mencegah dan menekan angka penularan Covid-19 yaitu dengan

melakukan vaksinasi. Pemberian vaksin dianggap sebagai solusi yang tepat

untuk mengurangi angka kasus infeksi virus SARS-CoV-2 yang

menyebabkan penyakit COVID-19. Walaupun tidak 100% dapat melindungi

seseorang dari infeksi virus Corona, tetapi pemberian vaksin dapat

memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi

akibat COVID-19. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di seluruh Indonesia

berdasarkan kelompok prioritas yang telah ditetapkan, namun untuk

pelaksanaannya masih memiliki kendala karena banyak masyarakat yang

enggan dan masih ragu untuk dilakukan vaksinasi dengan alasan yang

beragam.

Poltekkes kemenkes Bengkulu merupakan salah satu institusi Perguruan

Tinggi Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan Tri Dharma

Perguruan Tinggi. Dalam pelaksanaan pendidikan dan penangajaran terdiri

dari teori di kelas, praktik dilaboratorium dan praktik di lahan praktik dan

lapangan.Dalam hal ini praktik kerja lapangan terpadu (PKLT) merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari sistem program pembelajaran serta

merupakan wadah yang tepat untuk mengaplikasikan Kognitif, Afektif dan

Psikomotor (KAP) yang diperoleh pada Proses Belajar Mengajar

(PBM).Keterlibatan lintas sektor dalam PBM diperlukan untuk pengayaan

pengalaman mahsiswa dalam memperoleh ilmu untuk itu diperlukan


kolaborasi. Oleh karena itu kerja sama dan kolaborasi yang baik antar

profesi kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan

masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan.

Inter Profesional Collaboration (IPC) merupakan wadah kolaborasi

efektif untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang

terdiri dari profesi tenaga kesehatan meliputi, Perawat, Bidan, Dietisen,

Tehnologi Laboratorium Medik, Sanitarian, Promotor dan Farmasi.

Sedangkan Inter Profesional Education (IPE) merupakan pembelajaran

bersama dalam masa pendidikan dengan berinteraksi untuk mencapai tujuan

yang penting dengan berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif,

rehablitatif. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT)

mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkan,

dalam upaya mensukseskan program kesehatan dan mengembangkan

kompetensi yang telah dikuasai di bangku kuliah yang dilaksanakan secara

bersama antar disiplin ilmu.

Dalam penerapan IPE dan IPC pada masa darurat bencana COVID19

Poltekkes Kemenkes Bengkulu melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

Terpadu (PKLT) yang berkolaborasi dengan lintas sektor dan lintas program

(ketua RT/RW/Kepala Desa, Bhabinkamtibmas,Babinsa, Kader Kesehatan,

Puskesmas, dan Posyandu) dengan mengambil tema “POLTEKKES

KEMENKES BENGKULU MENDUKUNG DAN MENSUKSESKAN

PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 DI PROVINSI BENGKULU”

B. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu pemberdayaan masyarakat

dalam mendukung dan mensukseskan pelaksanaan vaksinasi di daerah

sekitar tempat tinggalnya


2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukaan pendataan kesehatan warga melalui

ketua RT/RW/Desa/tenaga kesehatan secara inter profesional

colabarative.

b. Mahasiswa mampu melaksanakan analisa data kesehatan masyarakat

bersama lintas sektor dan lintas program (ketua RT/RW/Kepala Desa,

Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kader Kesehatan, Puskesmas, dan

Posyandu).

c. Mahasiswa mampu membentuk gugus tugas relawan COVID 19 Desa.

d. Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan di masyarakat sesuai

form rencana kegiatan pencegahan covid-19 bersama ketua

RT/RW/Desa/tenaga kesehatan secara inter profesional colabarative.

e. Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana

kegiatan bersama ketua RT/RW/Desa/ tenaga kesehatan secara inter

profesional colabarative.

1) Menyampaikan informasikan mengenai resiko penularan Covid-19

kepada masyarakat.

2) Mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19

dan stigma buruk mengenai vaksinasi Covid-19

3) Menfasilitasi dan mendorong keaktifan mitra

4) Mendorong partisifasi warga untuk: (menjaga kebersihan diri,

kebersihan rumah dan lingkungan, melakukan pembatasan kontak

fisik, tidak berkumpul dan tetap berada di rumah)

f. Dokumentasi

g. Penyusunan laporan kegiatan

C. Waktu Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT)

dilaksanakan pada tanggal 31 Mei s.d 14 Juni 2021.


D. Lokasi

Lokasi kegiatan dilaksanakan di Kecamatan yang ada di Bengkulu Tengah,

Provinsi Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai