Anda di halaman 1dari 9

SATUAN OPERASIONAL ACARA PENYULUHAN (SOAP)

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


NUTRISI PADA PENDERITA ANEMIA
 

 
OLEH :
 
NAMA : NAZWA ALLAIDA SALAM
PRODI : 2A DIII KEPERAWATAN
NIM: 3019041094

 
 
 
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN 
UNIVERSITAS FALETEHAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Anemia


Sub Pokok Bahasan : Nutrisi bagi penderita anemia
Penyaji : Nazwa allaida salam
Hari dan Tanggal Pelaksanaan: Jumat , 18 Juni 2021
Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Indramayu
A. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal.Tingkat normal dari hemoglobin umumnya
berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita.Untuk laki-laki, anemia secara
khas ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin yang kurang dari 13.5
gram/100ml dan pada wanita-wanita sebagai hemoglobin yang kurang dari
12.0 gram/100ml.
Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan warna merah
yang dikenal pada sel-sel darah merah dan pada darah.Secara fungsi,
hemoglobin adalah senyawa kimia kunci yang bergabung dengan oksigen
dari paru-paru dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh
tubuh.Oksigen adalah penting untuk semua sel-sel dalam tubuh untuk
menghasilkan energi. Pada saat terjadi anemia transportasi oksigen akan
terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami
kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa
mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam
menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum
tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat
lain. Anemia pada dasarnya disebabkan oleh :
1.      Pengurangan produksi sel darah merah atau hemoglobin, atau
2.      Kehilangan atau penghancuran darah. Selain itu, bermacam-macam
penyakit-penyakit sumsum tulang yang luas juga dapat menyebabkan
anemia. Pada pasien dengan gagal ginjal mungkin kekurangan hormon yang
diperlukan untuk menstimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum
tulang (bone marrow).
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang nutrisi
pada penderita anemia ( kurang darah ).
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pasien mampu:
a. Menyebutkan pengertian anemia ( kurang darah )
b. Menyebutkan penyebab terjadinya anemia ( kurang darah )
c. Menyebutkan 4 dari 7 tanda – tanda anemia (kurang darah )
d. Menyebutkan nutrisi bagi penderita anemia (kurang darah)
D. SASARAN
Sasaran ditujukan pada ibu dengan anemia di Indramayu
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Jumat 18 Juni 2021
Waktu : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Indramayu
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 5 Pembukaan :
Menit  Membuka kegiatan  Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
 Mendengarkan
 Memperkenalkan
diri  Memperhatikan

 Menjelaskan
 Memperhatikan
tujuan dari penyuluhan
 Menyebutkan
materi yang akan diberikan
2. 15 Pelaksanaan :
Menit  Menjelaskan  Memperhatikan
pengertian anemia
 Memperhatikan
 Menjelaskan
dan menjawab pertanyaan
penyebab dari anemia
yang diajukan
 Menjelaskan tanda
 Memperhatikan
dan gejala anemia
 Memapar
 Memperhatikan
kan nutrisi bagi
penderita anemia
(kurang darah)
3. 5 Evaluasi :
Menit  Menanyakan  Menjawab
kepada peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan.
4. 5 Terminasi :
Menit  Mengucapkan  Mendengarkan
terimakasih atas peran serta
peserta.  Menjawab salam

 Mengucapkan
salam penutup

F. METODA
Metoda yang digunakan adalah :
1. Diskusi / tanya jawab
H. PENGORGANISASIAN
Penyaji : Nazwa allaida salam
I. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet

K. MATERI
Terlampir

L. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesepakatan dengan pasien dengan anemia
 Kesiapan materi penyaji
 Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
 Peserta/pasien bersedia dirungan sesuai dengan kontrak waktu yang
ditentukan
 Pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
 Pasien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
 Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
 Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
 Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
M. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi anemia defisiensi besi (ADB) disebabkan karena gangguan
homeostasis zat besi dalam tubuh. Homeostasis zat besi dalam tubuh diatur oleh
absropsi besi yang dipengaruhi asupan besi dan hilangnya zat besi/iron loss.
Kurangnya asupan zat besi/iron intake, penurunan absropsi, dan peningkatan
hilangnya zat besi dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat besi dalam tubuh
sehingga menimbulkan anemia karena defisiensi besi. Zat besi yang diserap di
bagian proksimal usus halus dan dapat dialirkan dalam darah bersama hemoglobin,
masuk ke dalam enterosit, atau disimpan dalam bentuk ferritin dan transferin.
Terdapat 3 jalur yang berperan dalam absropsi besi, yaitu: (1) jalur heme, (2) jalur
fero (Fe2+), dan (3) jalur feri (Fe3+).

Zat besi tersedia dalam bentuk ion fero dan dan ion feri. Ion feri akan memasuki sel
melalui jalur integrin-mobili ferrin (IMP), sedangkan ion fero memasuki sel dengan
bantuan transporter metal divalent/divalent metal transporter (DMT)-1. Zat besi
yang berhasil masuk ke dalam enterosit akan berinteraksi dengan paraferitin untuk
kemudian diabsropsi dan digunakan dalam proses eritropioesis. Sebagain lainnya
dialirkan ke dalam plasma darah untuk reutilisasi atau disimpan dalam bentuk
ferritin maupun berikatan dengan transferin. Kompleks besi-transferrin disimpan di
dalam sel diluar sistem pencernaan atau berada di dalam darah. Transport transferrin
dalam tubuh masih belum diketahui dengan pasti. Kapisitas dan afinitias transferin
terhadap zat besi dipengaruhi oleh homeostasis dan kebutuhan zat besi dalam tubuh.
Kelebihan zat besi lainnya kemudian dikeluarkan melalui keringat ataupun
dihancurkan bersama sel darah.
MATERI
ASUPAN NUTRISI BAGI PENDERITA ANEMIA

1. PENGERTIAN
Anemia adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai kadar sel darah merah
kurang dari normal.
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah
dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria
atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif Mansjoer,dkk. 2001)
acingan
2. PENTINGNYA NUTRISI
Makanan yang kita makan mengandung nutrisi penting yang mendukung
metabolisme tubuh kita. Kekurangan gizi dapat menyebabkan akumulasi racun
dalam tubuh kita. Hal ini dapat mengakibatkan penyakit kronis dalam jangka
panjang. Diet seimbang dan bergizi tidak hanya membantu dalam mempertahankan
atas semua kesejahteraan tetapi juga membantu dalam mempertahankan Tubuh
sehat Ini mengurangi risiko penyakit, melumpuhkan banyak seperti diabetes,
osteoporosis, penyakit jantung, kanker dan stroke

3. Komposisi Nutrisi
Air : Kebutuhan air bagi orang dewasa adalah sekitar 8 gelas atau 2 liter setiap
harinya.
Karbohidrat : beras, jagung, gandum, ubi kayu / kitela rambat dan kentang.
Protein : Protein hewani, antara lain daing, telur, ikan, udang, susu kerang dan
kepiting. Protein yang nabati, antara lain kacang tanah, kedelai, jagung, kelapa,
temped an tahu.

Lemak : Hasil tanaman antara lain kacang-kacangan, kemiri, wijen, dan hewani
mentega, susu, telur dan daging.
Vitamin

Vitamin A
Sumber Vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, buah dan sayuran berwarna.

Vitamin D
Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur, hati ikan tuna, salem.

Vitamin E
Sumber Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayur- sayuran hijau, margarin,
roti, kentang dan gandum.

Vitamin K
penting untung penggumpalan darah, Sumber Vitamin K : sayuran hijau.

Vitamin C
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar.

Vitamin B Compleks :
Mengambil peranan penting metabolism karbohidrat.
Meningkatkan selera makan.
Menjaga fungsi normal dari pencernaan , jantung dan sistem saraf.
Sumber Vitamin B complex : beras, daging, susu , kacang-kacangan , telur dan
kedelai.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologis. EGC : Jakarta.
Manjoer,Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI:Media Aekulatius
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta
Prawirohardjo, S. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Noenatal. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta
Rukiyah, AY. 2010. Asuhan Kebidanan IV.  TIM : Jakarta.
http://eprints.ums.ac.id/20980/2/03._Bab_1.pdf
http://khabatularifyah.blogspot.com/2012/04/sap-anemia-pada-ibu-hamil.html

Anda mungkin juga menyukai