Sekretariat : Pondok Nurul Fikri Jalan Tugu Raya Areman Blok R2=3 RT 07/07 Kel. Tugu, Kec. Cimanggis Depok,
Kode Pos 16451, Telp. 021-22867102
Sehubungan dengan akan tibanya bulan suci Ramadhan 1442 H, JSIT Indonesia memberikan
edaran terkait ansyithoh Ramadhan 1442 H dalam bentuk panduan amaliyah Ramadhan
(terlampir). Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan kepada kita semua
dalam melaksanakan Ramadhan 1442 H secara lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih produktif
dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk melaksanakan Ramadhan di tengah masih
berlangsungnya pandemi Covid-19.
Demikianlah edaran ini kami sampaikan agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami menyampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
A. PENDAHULUAN
Ramadhan 1442 H ini sangat istimewa, karena kita masih berada pada masa
merebaknya Covid 19 di dunia yang sudah lebih dari satu tahun, khususnya di negeri kita
Indonesia, bahkan telah menyebabkan kematian yang sangat banyak dan mengubah
berbagai sendi kehidupan manusia. Selain bencana Covid 19, bangsa dan negara ini juga
telah diuji dengn berbagai bencana alam lainnya, baki banjir, gempa bumi, maupun tanah
longsor yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Kehadiran Ramadhan sebagai bulan
diturunkannya Al Qur’an semoga dapat memberikan semangat Syifa’ (Penyembuhan) bagi
kita kaum muslimin yang sangat meyakini dengan kebenaran Al Qur’an.
Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an adalah momentum yang sangat
baik untuk penguatan Ruh qur’aniy (Spiritual Qur’an) bagi peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, serta orangtua. Aktivitas penguatan karakter tersebut dapat
dilakukan dengan melipatgandakan interaksi bersama Al Quran di bulan suci Ramadhan.
Ramadhan 1442 H ini sangat istimewa, karena JSIT Indonesia telah menghasilkan
produk organisasi yang berkaitan dengan pembelajaran Al Qur’an yaitu Metode Terpadu
Pembelajaran Al Qur’an “ , sebuah pembelajaran Al Qur’an yang menggunakan
pendekatan ‘Ilman wa Ruuhan, sehingga belajar Al Qur’an tidak sekedar untuk mencapai
target kurikulum, tetapi menjadi sarana pembentukan pribadi Qur’ani.
Ramadhan dan Al Qur’an adalah hal yang tidak dapat terpisahkan. Kemuliaan bulan
Ramadhan tersebab dalam bulan tersebut Allah SWT pilihkan sebagai waktu turunnya Al
Qur’an. Dalil sejarah juga menunjukkan betapa Rasulullah SAW meningkatkan syiar dan
aktivitas Al Qur’an pada bulan tersebut. Dengan demikian, bagi segenap insan yang
berkecimpung dalam dakwah pendidikan sangatlah tepat untuk menggaungkan dan
membumikan Al Qur’an menjelang Ramadhan sampai mendapatkan predikat Taqwa di
penghujung bulan nan suci ini.
Kesucian bulan Ramadhan ini perlu disiapkan dengan sebaik-baiknya bagi kaum
muslimin, terkhusus bagi keluarga besar Sekolah Islam Terpadu (SIT) seluruh Indonesia,
sehingga kehadiran Panduan Ramadhan 1442 H ini menjadi penting sebagai acuan yang
dapat digunakan oleh para guru di sekolah dan para orangtua siswa di rumah.
B. LANDASAN
1. Perintah Puasa
a. Al-Qur’an
ََن َق ْب ِل ُك َْم لَ َعلَّ ُك َْم تَتَّقُون
َْ علَى الَّذِينََ ِم
َ ب ِّ ِ عَلَ ْي ُك َُم
ََ ِالصيَا َُم َك َما ُكت ََ يَا أَيُّ َها الَّذِينََ آ َمنُوا ُك ِت
َ ب
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian untuk berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu supaya kamu
bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 183)
ُ ت َ ْد ُخَل، َوأ َ ِط ْيعُوا أ ُ َم َرا َء ُك َْم، َوأَد َّْوا زَ َكا َة َ أ َ ْم َوا ِل ُك َْم،ش ْه َر ُك َْم
َ ص ْو ُم ْوا َ صلُّ ْوا خ َْم
ُ َو،س ُك َْم َ َللاَ َو ََّ اِتَّقُ ْوا
ْوا َجنَّ َةَ َر ِِّب ُك َْم
”Bertaqwalah kalian kepada Allah, shalatlah yang lima waktu, puasalah di bulan kalian,
tunaikan zakat harta kalian, dan taatilah pemimpin kalian, niscaya kalian akan
memasuki surga Rab kalian”. (HR. At-Tirmidzi).
2. Kewajiban Orangtua
Ibnu Jarir dan Ibnu Munzir meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa ia
berkata :
, واجتناب النواهي, ومروا أوالدكم بامتثال األوامر, اعلموا بطاعة هللا واتقوا معاصي هللا
فذالك وقاية لهم ولكم من النار
“Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Allah dan takut berbuat maksiat kepada Allah
suruhlah anak-anak kamu untuk mentaati perintah dan menjauhi larangan. Karena hal
itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka”.
C. SASARAN
Panduan Ramadhan 1442 H ini diperuntukkan bagi:
1. Pengurus JSIT Indonesia Pusat dan Wilayah.
2. Pengelola sekolah (Kepala Sekolah dan Guru) untuk jenjang PAUD, SD, SMP dan
SMA.
3. Orangtua siswa.
D. TUJUAN
1. Memberi panduan bagi pengurus JSIT Indonesia, kepala sekolah dan guru di sekolah
untuk mengetahui tanggung jawab pendidikan iman dan ibadah melalui upaya melatih
peserta didik untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
2. Memberi panduan kepada orangtua siswa untuk mengetahui kaidah dan bentuk
pendampingan anak di rumah agar optimal menjalankan amaliah ibadah selama bulan
Ramadhan
3. Menyambut kehadiran bulan Qur’an dengan penguatan fikriyah, ruhiyah, dan jasadiyah
dalam menyambut bulan kemenangan
4. Menguatkan interaksi peserta didik, pendidik dan orangtua dengan Al Qur’an selama
bulan Ramadhan.
5. Mengoptimalkan peran sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar dalam membangun
soliditas dan solidaritas terhadap lingkungan serta bangsa dan negara, khususnya
wilayah terdampak bencana melalui pengumpulan dan penyaluran Zakat, infaq,
shadaqah dan wakaf.
6. Menguatkan komitmen pendidik, kepala sekolah dan yayasan untuk menghidupkan
nuansa Qur’ani di sekolah
Tema program nasional adalah : “Ramadhan bulan Penguatan Spiritualitas Qur’an dalam
menumbuhkan soliditas organisasi dan Solidaritas terhadap anak negeri “
،َ َواض ِْربُو ُه َْم عَ َل ْيهَا َو ُه ْمَ َأَْبنَا ُءَ عَ ْشر،ََصال َةِ َو ُه ْمَ َأ ْبنَا َُء سَب َْع ِ ِسنِين
َّ ُم ُروا َأ ْوالد َ ُك َْم بِال
ِ اج َع
ِ ضَ َو َف ِ ِّر ُقوا بَ ْينَ ُه َْم فِي ا ْل َم
"Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka
ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah
tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)"
Abdullah Nashih Ulwan, ulama pakar pendidikan anak mengartikan bahwa perintah
mengerjakan sholat dapat disamakan dengan ibadah lainnya, seperti puasa. Ini
berarti proses pelatihan sebaiknya dimulai di bawah umur 7 tahun supaya ketika
anak berusia 7 tahun sudah mantap menjalankan ibadah puasanya.
Di zaman Rasulullah saw, sahabat banyak yang memboyong anak-anak mereka ke
masjid dan dihibur dengan mainan bulu kalau anak mereka merengek minta makan
di siang hari puasa.
Ada contoh dari para sahabat di masa silam untuk mendidik anak-anak mereka
hingga bisa berpuasa penuh sampai waktu berbuka.
َورا َء َإِلَى َقُ َرى َ ش ُ عا َ ََ غدَاة َ َ –َ ى َ– َصلى َهللا َعليه َوسلم ُّ ِس َل َالنَّب َ ت َأ َ ْر
ْ َت َ ُمعَ ِّ ِوذ َقَال ِ َالربَ ِيِّعِ َبِ ْن
ُّ ع ِن َ
َُصو ُمه َّ ُ َ ْ َ
ُ ََقالتَفكناَن.َ»َص ْم َ ْ َ
ُ َصائِماَفليَ َصبَ َح َ ْ َ ْ َ ْ
ْ َ َو َمنَأ،َصبَ َحَ ُمف ِطرَاَفليُتِ َّمَبَ ِقيَّةَيَ ْو ِم ِه َ ْ
ْ ارَ«َ َمنَأ ِ ص ْ َ
َ األن
َ َ َ
َ َىَالطعَ ِامَأ ْعط ْينَاهَُذاكََّ َ عل ُ َ َ َ َ ْ
َ ََفإِذاَبَكىَأ َحدُه ْم،ََمنَ َال ِع ْه ِنَ ُّ َ
ِ َونَجْ عَلَُل ُه ُمَالل ْعبَة،ََا
َ َص ْبيَانَن ِ ص ِّ ِو ُم ُ
َ َون،َُ َ بَ ْعد
َ ْ
َِ َاإلفط
ار ِ ََ َحتَّىَيَكونَ َ ِعند،
ْ ُ
mengatakan, “Kami berpuasa setelah itu. Lalu anak-anak kami pun turut berpuasa.
Kami sengaja membuatkan mereka mainan dari bulu. Jika salah seorang dari mereka
menangis, merengek-rengek minta makan, kami memberi mainan padanya. Akhirnya
pun mereka bisa turut berpuasa hingga waktu berbuka.” (HR. Bukhari no. 1960 dan
Muslim no. 1136)
Jadi, tidak ada salahnya jika sejak dini, kita sudah membiasakan anak-anak
berpuasa. Sudah barang tentu sesuai dengan kemampuannya. Asy syahid Sayyid
Qutb menegaskan bahwa puasa merupakan persiapan membiasakan jiwa untuk
memikul rintangan perjalanan hidup, memantapkan akidah yang kokoh dan teguh,
dan sarana yang mulia untuk menghubungkan manusia dengan Allah berupa
kepatuhan, dan ketaatan.
Perkembangan fisik dan psikis anak usia remaja perlu diimbangi oleh penanaman
nilai-nilai karakter ruhaniyah yang akan menjadi benteng dan pelindung dari nilai-nilai
yang mengotori fitrah seorang anak, sehingga pembiasaan ibadah Ramadhan sangat
efektif bagi anak dan remaja agar terbentuk dan terjaga ruhaniah yang kokoh dan
seimbang.
b. Beberapa persiapan yang dilakukan Orangtua dan Guru dalam melatih anak
berpuasa :
1) Persiapkan Hati
• Bangun pemahaman anak tentang tujuan menjalankan ibadah puasa dengan
memberikan nasihat langsung, memberikan referensi, mendengarkan ceramah,
dan sebagainya.
• Merangsang anak dengan membuat target amaliah Ramadhan serta bisa
diimbangi dengan penghargaan yang akan diberikan jika mencapai target-target
tertentu.
2) Persiapkan Fisik
• Mengetahui kondisi kesehatan anak. Jika perlu, konsultasi dengan dokter dan
berlaku cermat membaca gejala yang tidak beres secara lahir pada diri anak.
• Sediakan dana khusus untuk menu berbuka dan sahur bagi anak-anak. Menu
diharapkan sesuai dengan kebutuhan anak.
• Jika akan memberi hadiah lebaran, dapat dilakukan sebelum puasa dimulai. Hal
ini berguna agar anak-anak secara fisik melihat kompensasi atau hadiah jika ia
bersungguh-sungguh. Bagi orangtua menjadi tidak perlu meninggalkan anak
balitanya yang sedang berlatih berpuasa untuk memberi hadiah lebaran untuk
mereka.
3) Persiapan Akal
• Memberikan pemahaman kepada anak tentang manfaat puasa bagi kesehatan.
Memberikan pemahaman tentang cara kerja alat pencernaan dalam tubuh
manusia ketika saat berpuasa, dan pengaruhnya pada kesehatan manusia.
Kalau mungkin, lihatkan secara visual agar lebih menarik dan menakjubkan.
• Jangan lupa menjelaskan keadaan di mana orang boleh berbuka puasa, karena
dalam kondisi tertentu ada keringanan yang diberikan oleh agama bagi setiap
muslim yang tidak mampu berpuasa karena udzur syar’i.
7) Siapkan Hadiah
• Bermurah hatilah untuk memberikan hadiah setiap saat untuk saang anak.
Hadiah tercepat, tidak harus mahal namun efeknya sangat besar adalah
dekapan, ciuman, membacakan buku cerita, sampai menyiapkan menu berbuka
yang sesuai dengan keinginan anak (walaupun hal ini tidak mutlak).
• Kalau memungkinkan siapkan hadiah per hari, yaitu ketika anak-anak telah
menyelesaikan puasanya setiap hari. Hadiah ini bisa dibagikan ketika acara
berbuka puasa bersama.
• Anak remaja usia SMP dan SMA masih cukup efektif jika tetap disediakan
hadiah, yang jelas bentuknya disesuaikan dengan perkembangan usia dan
kebutuhan mereka.
9) Mengkondisikan Teman
• Ajaklah teman-teman anak kita berbicara tentang tema puasa. Boleh juga
mendata siapa yang berpuasa dan belum berpuasa.
• Rancang acara bersama dengan anak kita. Misalnya berbuka puasa bersama,
sahur bersama, qiyamullail bersama keluarga dan murajaah bersama.
• Dorong anak kita untuk memotivasi temannya untuk mau berlatih puasa. Apalagi,
remaja yang aktif di media sosial perlu dikondisikan agar tema-tema diskusi dan
curhat sekitar puasa dan amaliah Ramadhan.
• Bagus jika terdapat grup medsos yang mengkoordinasikan tilawah Al-Qur’an
seperti program ODOJ (One Day One Juz), sehingga anak disibukkan dengan
kegiatan berinteraksi bersama Al Qur’an.
Berikut ini ragam kegiatan Ramadhan 1442 H yang disesuaikan dengan kondisi wabah virus
corona (Covid-19).
b. Kegiatan Ramadhan yang dikoordinasikan antara kepala sekolah, guru dan orangtua
siswa di rumah, sebagai berikut :
H. PENUTUP
Demikian Panduan Ramadhan 1442 H JSIT Indonesia ini. Semoga Allah SWT
memudahkan segala urusan kita untuk dapat melaksanakan arahan ini dengan baik.
I. REFERENSI
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta : Pustaka Amani, 2002.
Al Qarni, Aidh bin Abdullah Al Qarni, Ramadhankan Hidupmu, Jakarta : Maghfirah, 2005.
Al Imam Ibn Hajar Al Asqilany, Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Bairut : Asy Syirkah
Daarul Arqam bin Abi Al Arqam.
Ibn Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim (Lubaabut-Tafsiir min Ibn Katsir, Dr. Abdullah
Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh), Jakarta : Pustaka Imam Asy-
Syafi’i, 2008.
Musthafa Dieb Al Bugha, Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiyah, Jakarta : Al-I’tisham Cahaya
Umat, 2003.
Said Hawwa, Al-Islam, Jakarta : Al-I’tishom Cahaya Umat, 2002.
Said Hawwa, Al Mustakhlash fii Tazkiyatil Anfus, Jakarta : Robbani Press, 2008.
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah (terjemahan : Asep Sobari, dkk), Jakarta : Al-I’tishom Cahaya
Umat, 2008.
J. TIM PENYUSUN
1. H. Mohammad Furqon, S.Pd.
2. KH. Adih Amin, Lc, MA.
3. Suhandi, M.Pd.I
4. Ahmad Rasyid Ridha, S.Pd.I, M.PI.
5. M. Hadi Kusuma, S.Pd.
6. Anis Khoerunnisa, S.Sos.I
K. LAMPIRAN
1. Target Amaliah Ramadhan
2. Agenda Tilawah Al-Qur’an
Nama : ................................................
Kelas : ................................................
Sekolah : ................................................
............................................ ....................................................
Ket : *) Diisi dengan tanda centang (V) jika terlaksana setiap harinya
Pelaporan → difoto dan dikirim ke guru/PJ Keg Ramadhan di sekolah
............................................ .................................................
Homepage: www.jsit-indonesia.comI E-mail: jsit.indonesia@gmail.com
JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU INDONESIA
Sekretariat : Pondok Nurul Fikri Jalan Tugu Raya Areman Blok R2=3 RT 07/07 Kel. Tugu, Kec. Cimanggis Depok,
Kode Pos 16451, Telp. 021-22867102