Anda di halaman 1dari 2

RESUME PEMBELAJARAN

PESERTA PELATIHAN PENATALAKSANAAN PASIEN KANKER DENGAN


KEMOTERAPI BAGI PERAWAT DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
GELOMBANG 4
TANGGAL 2 – 13 AGUSTUS 2021

RESUME PEMBELAJARAN

Pelatihan Penatalaksanaan Pasien Kanker Dengan


Kegiatan Kemoterapi Bagi Perawat Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Gelombang / Tanggal 4 (2-13 Agustus 2021)
Nama Mata Pelatihan (Materi) MPI 3 (Penanganan Tumpahan Kemoterapi)
Nama Peserta Muhammad Helmy
Nomor Urut Peserta 03
Asal Institusi Peserta Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin

Beberapa peneliti menyatakan bahwa adanya kesamaan antara seorang


perawat dengan pasien kanker, seperti urine, aktivitas mutagenik dalam urine,
penyimpangan kromosom, disfungsi hepatik dan aborsi spontan, bahkan sampai
ditemukannya Cyclopospamid pada 5 orang perawat dari 25 orang yang terdeteksi,
hal ini dikarenakan terhirupnya aerosol obat, terpecik, kontak kulit, makan-minum-
merokok pada tempat pencampuran.
Untuk mencegah paparan ada staff yang di ijinkan untuk mencampur dan juga
ada yang tidak di ijinkan, bagi staff yang di ijinkan harus mengetahui cara
mempersiapkan, memberikan, cara menangani obat sitostatika dengan benar, cara
menangani bahan-bahan yang terkontaminasi. Dan untuk yang tidak di ijinkan yaitu
wanita hamil, ibu yang sedang menyusui, staf yang belum terlatih, siswa yang
sedang berpraktik, staf yang tidak menggunakan pelindug (APD). Bukti adanya
paparan terhadap staf adalah hasil tes positif dalam urine staf mengandung obat
kemoterapi. Obat kemoterapi biasanya dapat menempel pada tempat-tempat tertetu
seperti jarum, syringe, lantai dinding, keran, tubuh pasien, bed pasien dan sekitaran
tempat pencampuran obat serta di sekitar pasien, hal itu dikarenakan adanya
percikan obat kemoterapi yang berupa cairan, bubuk, ataupun penguapan yang
mana tersentuh ataupun terhirup oleh perawat saat melakukan persiapan,
pemberian, dan saat membantu pasien. Bahkan didalam urine pasien pun terdapat
sisa dari obat kemoterapi yang mana bisa bertahan 2-8 hari dan untuk feses pasien
2-7 hari, disaat membantu untuk membersihkan pasien itulah perawat yang tidak
menggunakan pelindung (APD) dapat terpapar. Jadi perawat wajib menggunakan
APD (Alat Pelindung Diri) ketika mempersiapkan, memberikan, dan membantu
pasien, untuk APD yang wajib digunakan oleh perawat yaitu, topi disposible,
kacamata, masker (N95 dilapis dengan masker bedah), baju pelindung, sarung
tangan, sepatu/bungkus kaki.
Pencampuran obat harus dilakukan oleh tenaga yang sudah terlatih (di
instalasi farmasi), harus menggunakan APD, harus didalam biological safety cabinet
(BSC), di ruangan khusus (clean room dan laminar air flow (LAF). Obat kemo harus
diberikan penanda (label yang jelas dan diricek kembali), pengemasan harus
terjamin dan tertutup dengan benar, serta transportasi yang tertutup untuk
menghindari jikalau terjadinya kebocoran pada kemasan. Jika sudah dilakukan
pemberian pada pasien pastikan material/bahan yang terkontaminasi dibungkus dan
di beri tanda bahaya, serta buang ke incenerator.
Jika terjadi tumpahan harus kaji besarnya tumpahan, pakai APD, sediakan
spill kit, dokumentasikan kejadian, kerjakan sesuai SPO penanganan limbah B3.
Untuk spill kit berisikan barak short, sepasang sepatu,sarung tangan, kacamata,
masker, 2 pasangsarung tangan, 1Wadah(tempatpecahan gelas),sapu kecil,
serokan kecil, 1 liter air , detergen cair 250 cc, 2 disposible spons, kain/kertas
penyerap, dan 1 kantong kontainer pembuangan/plastik tebal.
Jika ada sitostatika yang terjatuh(cairan/bubuk) tidak boleh ditinggal, harus
dibersihkan perawat yg bekerja, pakai proteksi lengkap, batasi area dgn tanda, bila
tumpahan cairan < 5cc : bersihkan area dg kertas penyerap,cuci dgn diterjen & bilas
dgn air bersih, bila cairan> 5cc : batasi area, bersihkan area dg kertas
penyerap,cuci dgn diterjen & bilas dgn air bersih, bila bubuk, ambil dgn lap
penyerap basah, cuci dgn deterjen & bilas dgn air, masukan kedalam kantong
plastik ikat dan buang ke incenerator, masukan alat tenun kantong plastik lalu
laundry, cuci dengan deterjen, disposible masuk kantong plastik lalu buang ke
incenerator, hindari luka pada tangan dari pecahan kaca.
Kebijakan yang harus di ingat dan dilakukan oleh petugas harus mendapat
pendidikan/Pelatihan kemoterapi, gejala-gejala yang dirasakan staf harus diketahui
oleh KARU & MEDIS, evaluasi keluhan/ penyakit staf, nama & lamanya bekerja
harus dicatat (Rotasi)n pertemuan yg terjadwal, cek kesehatan bekala,
mengidentifikasi obat-obatan berbahaya, membuat dokumen pedoman seperti
material safety data sheet (MSDS) yang tersedia bagi petugas kesehatan,
penggunaan APD, monitor dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai