Anda di halaman 1dari 2

RESUME PEMBELAJARAN

PESERTA PELATIHAN PENATALAKSANAAN PASIEN KANKER DENGAN


KEMOTERAPI BAGI PERAWAT DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
GELOMBANG 4
TANGGAL 2 – 13 AGUSTUS 2021

RESUME PEMBELAJARAN

Pelatihan Penatalaksanaan Pasien Kanker Dengan


Kegiatan Kemoterapi Bagi Perawat Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Gelombang / Tanggal 4 (2-13 Agustus 2021)
Nama Mata Pelatihan (Materi) MPI 4.1 (Nutrisi pada Pasien Kanker)
Nama Peserta Muhammad Helmy
Nomor Urut Peserta 03
Asal Institusi Peserta Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin

Nutrisi berperan penting pada pasien kanker karena dapat membantu


penyembuhan dan memperpanjang fase remisi (pengurangan tumor). Pemberian
nutrisi dapat meningkatkan performa pasien, mengurangi efek samping dari respon
terapi dan sebagai salah satu bentuk survive bagi pasien.
Masalah gizi pada pasien kanker biasanya adalah malnutrisi yang dipicu dari
berbagai faktor yang saling berkaitan seperti timbulnya symptom dan respon dari
kemoterapi seperti depresi, mual, dan tidak nafsu makan sehingga jika terjadi terus
menerus mengakibatkan penurunan berat badan yang berujung malnutrisi. Selain
malnutrisi, masalah lain yang timbul pada pasien kanker adalah kaheksia, kaheksia
berbeda dengan malnutrisi. Kaheksia diakibatkan oleh berkurangnya asupan
makanan dan perubahan metabolisme tubuh. Sedangkan malnutrisi adalah
penurunan berat badan yang diakibatkan oleh pengurangan asupan makanan.
Kaheksia terjadi diakibatkan oleh munculnya sindrom berbagai organ. Kaheksia
ditandai dengan berkurangnya berat badan pasien minimal 5% dari berat badan
sebelum sakit selama 3-6 bulan, berkurangnya masa otot,dan inflamasi.
Beberapa penyimpangan metabolik yang terjadi adalah anoreksia,
ketidakseimbangan energi, dan abnormalitas energi. Tumor dapat memicu
perubahan yang berbeda pada organ tubuh, contohnya adalah perubahan hormon
pada otak yang dapat merubah nafsu makan, pada hati yang dapat menyebabkan
resisten insulin.
Anorkesia pada pasien kanker terjadi karena hilangnya keinginan untuk
makan. Anoreksia berdasarkan penelitian merupakan penyebab utama terjadinya
kaheksia kanker. Kemoterapi yang dijalani pasien dapat berakibat gangguan pada
saluran cerna diantaranya mengakibatkan stomatitis, susah membuka mulut,
esofagitis, disosmia, mual dan muntah serta diare.
Pada pasien kanker penting dilakukan penilaian nutrisi agar kebutuhan nutrisi
pasien dapat dipenuhi dan dilakukan terapi nutrisi pada pasien. Penilaian nutrisi
pasien dapat dilakukan dengan melihat nilai antropometri, data laboratorium.
Instrumen yang dapat digunakan dalam pengkajian nutrisi pasien kanker bisa
menggunakan SGA dan PG-SGA. Pada instrumen SGA hal yang dikaji diantaranya
perubahan berat badan selama 6 bulan dan 2 minggu terakhir, perubahan intake
nutrisi dan perhitungan intake nutrisi, gejala gangguan gastrointestinal yang
bertahan minimal 2 minggu, kapasitas fungsional penyakit yang berhubungan
dengan nutrisi. Setelah dilakukan pengkajian kita dapat memberikan dukungan
nutrisi pada pasien untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Cara pemberian
dukungan nutrisi pada pasien bergantung pada kondisi pasien, status nutrisi, lokasi
tumor, dan indikasi terapi untuk pasien. Jenis-jenis dukungan nutrisi untuk pasien
diantaranya parenteral,enteral dan oral. Dukungan nutrisi secara oral dapat
dilakukan dengan memberikan makanan sedikit tapi sering, anjurkan makan selagi
hangat, dan makan dan minum berkalori tinggi, namun pemberian nutrisi secara oral
memerlukan perhatian khusus bagi pasien yang mengalami disfagia, anoreksia,
mual.
Pemberian dukungan secara enteral dilakukan dengan melakukan
pemasangan NGT. indikasi nutrisi secarak enteral dilakukan jika nutrisi oral tidak
adekuat. Pemberian nutrisi secara enteral bermanfaat untuk menormalkan fungsi
usus, dari segi harga lebih murah, kurang invasif dan berisiko lebih kecil dibanding
parenteral. Nutrisi parenteral diberikan jika fungsi saluran cerna tidak dapat
digunakan, terapi nutrisi enteral tidak adekuat, pasien tidak dapat mentolerir
penggunaan saluran cerna akibat mual, muntah, obstruksi dan malabsorbsi. Namun
pemberian nutrisi melalui parenteral perlu pemantauan ketat untuk mencegah
komplikasi. Pemantauan dilakukan dengan melihat status nutrisi, hasil pemeriksaan
lab, dan status medis.
Masalah yang muncul pada sistem pencernaan pada pasien kemoterapi
diantaranya adalah nafsu makan berkurang, mual dan muntah, perubahan
pengecapan, stomatitis ataupun mukositis, diare ataupun konstipasi. Sebagai
perawat terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan
pasien. Pada pasien yang tidak nafsu makan dapat dilakukan tindakan makan
sedikit sedikit tapi sering, makan makanan tinggi kalori tinggi protein, berikan
suasana makan yang nyaman, hindari makanan berbau tajam, anjurkan untuk
Jangan minum terlalu banyak sebelum makan dan menyiapkan makanan yang
menarik seperti makanan kesukaan pasien. Pada pasien yang memiliki keluhan
mual dapat dilakukan makan dan minum perlahan, makan sedikit sedikit, gantikan
cairan tiap kali muntah, hindari makan sambil tidur, hindari makanan yang berbau
tajam, hindari makanan yang bergas dan hindari makanan tinggi lemak. Untuk
pasien yang mengalami stomatitis ataupun mukositis dapat diberikan arahan untuk
Menghindari makanan yang asam, pedas, terlalu panas, makan makanan dengan
konsistensi lembut, menghindari makanan yang menimbulkan iritasi mulut seperti
sayuran mentah, kacang-kacangan, makanan berbumbu tajam. Pada pasien dengan
keluhan diare dapat diberikan tindakan Minum banyak untuk mencegah dehidrasi,
minimal 2,5-3 L, Makan makanan rendah serat, Hindari makan tinggi lemak, Hindari
makanan mengandung gas dan Makan sedikit tapi sering. Pada pasien yang
mengeluh konstipasi hal yang perlu diperhatikan adalah makan tinggi serat, minum
air putih minimal 8 gelas dan perbanyak aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai