Anda di halaman 1dari 1

Taubat dari Korupsi

Pertanyaan:
Asalamu’alaikum Ustadz

Bagaimana hukumnya kalau rumah yang dibangun bercampur dengan hasil korupsi/walaupun saya
sudah bertaubat saat ini. Rumah saya, aku buat mengaji, shalat dan beribadah. Dan bagaimana
hukumnya Ustadz, saya punya tablet/ipad yang ada Alquran-nya, yang mana saya baca terus
Alquran-nya sampai khatam, juga bercampur dengan hasil korupsi.

Saya sudah bertaubat Ustadz, saya korupsi dari uangnya orang kafir Italia dan campuran harta yang
haram itu terus membayangiku dan aku selalu merasa bersalah.

Mohon nasihatnya Ustadz, terima kasih.

Dari: XXXXXXX

Jawaban:
Wa’alaikumussalam

Cara taubat yang benar, yang harus dilakukan adalah mengembalikan harta hasil korupsi tersebut ke
pemiliknya. Jika tidak, diserahkan kepada fakir miskin di lingkungannya.

An-Nawawi menukil perkataan Al-Ghazali, yang menjelaskan:

‫ فإن كان ميت ا وجب دفع ه‬,‫ فإن كان له مالك معين وجب صرفه إليه أو إلى وكيله‬: ‫إذا كان معه مال حرام وأراد التوبة والبراءة منه‬
‫ كالقناطر والمس اجد‬, ‫ فينبغي أن يصرفه في مصالح المسلمين العامة‬، ‫ ويئس من معرفته‬، ‫ وإن كان لمالكٍ ال يعرفه‬, ‫إلى وارثه‬
‫ وإال فيتصدق به على فقير أو فقراء‬, ‫ ونحو ذلك مما يشترك المسلمون فيه‬,

“Orang yang pernah mengambil harta haram kemudian ia ingin bertaubat dan berlepas diri darinya,
maka jika harta itu ada pemiliknya, wajib ia kembalikan kepadanya atau diserahkan ke orang
yang mewakilinya. Jika pemiliknya sudah mati, maka wajib ia serahkan kepada ahli warisnya. Jika
dia tidak mengetahui pemiliknya dan dia putus asa untuk bisa menemukannya, maka dia boleh
menyalurkan harta yang haram itu untuk kemaslahatan kaum muslimin, seperti fasilitas umum,
masjid, atau semacamnya yang bisa dinikmati oleh kaum muslimin. Jika tidak memungkinkan,
bisa disedekahkan kepada orang miskin.” (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 9:428)
Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsutasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
gin-taubat-dari-korupsi.html

Anda mungkin juga menyukai