Anda di halaman 1dari 2

Nama/ Nim : Vera ayu tamara / 17011070

Lokal/Matkul: Sesi A/ Psikologi Industri dan Organisasi

Analisis dari film “Kinky Boots”


A. Sinopsis
Film ini berasal dari kisah nyata , kinky boots bercerita tentang awal mula pembuatan
sepatu boots yang dikhususkan untuk kaum transgender. Berawal dari kisah tentang sebuah
pabrik sepatu yang dibangun selama 4 generasi. Pabrik sepatu tersebut bernama prince shoes.
Awalnya pabrik sepatu tersebut hanya memproduksi sepatu laki – laki saja. Sepatu laki – laki
yang dihasilkan pada saat itu dapat dijamin bisa dipakai seumur hidup sehingga membuat pabrik
tersebut terkenal. Hingga suatu hari sang ayah meninggal dan charlie pun memiliki kewajiban
untuk meneruskan perusahaan tersebut. Namun sayangnya perushaan nya tersebut hampir
bangkrut karena persaingan pasar yang tidak lagi membutuhkan sepatu kuat namun juga fashion
yang terbaru. Charlie  pun melakukan pemecatan pada beberapa karyawannya. Sampai akhirnya
salah satu karyawannya, yang bernama Lauren memberikan pendapat yang diungkapkan
membuka pikiran Mr. Price .

Singkat cerita akhirnya Charlie bertemu dengan seorang penyanyi club malam yang
merupakan pria yang berpenampilan wanita (banci) bernama Lola. Lola merupakan pria kulit
hitam yang bertransformasi menjadi wanita karena tidak nyamanan sebagai pria. Lola
menginspirasi Charlie untuk membuat sepatu khusus waria. Dia mendapatkan inspirasi untuk
membuat sepatu wanita yang tahan untuk dipakai laki laki dengan ukuran badan yang cukup
besar. Dibantu oleh Lauren, Charlie berhasil membujuk Lola untuk membantunya
membangkitkan pabriknya yang hampir bangkrut. Lola menjadi perancang untuk sepatu-sepatu
yang dibuat pabrik Charlie.
Charlie berpendapat bahwa sepatu buatannya itu akan mampu bersaing dan tampil di
Fashion show di Milan . Dalam usaha pembangkitan pabrik sepatu Price tidaklah berjalan
dengan mudah karena Charlie mengalami banyak hambatan, mulai dari meyakinkan para
karyawan sampai masalah dengan tunangannya. Namun semua usaha Charlie tidaklah sia-sia
karena pada akhirnya Charlie bisa kembali mendirikan perusahaannya dan menyelamatkan
perusahaan itu dari kebangkrutan dan Charlie sangat berterima kasih kepada Lola dan segenap
para pegawainya yang telah membantu proses produksi dan sepatu-sepatu boots yang diberi
nama “Kinky Boots” itu dapat dijual kepasaran dan bisa diterima pasar.
B. Penggunaan Teori

1. Berdasarkan teori Gestalt


Cerita film “kinky boots” ini bisa ditelaah berdasarkan teori gestalt, yaitu disaat
Charlie merasa tidak tertarik melanjutkan usaha turun temurun dari ayahnya, namun
setelah melihat seorang penyanyi club malam yang merupakan pria yang berpenampilan
wanita akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan usaha ayahnya namun dengan
inovasi baru yaitu sepatu boots wanita yang bisa digunakan pria dengan nyaman. Hal ini
sejalan dengan teori gestalt dimana Charlie memahami aspek lingkungan (bahwa ada
pria menggunakan sepatu boots wanita) dan merespon aspek tersebut (membuat sepatu
yang wanita yang nyaman untuk dipakai pria).

2.      Berdasarkan teori Skinner


Dalam hal ini, teori Skinner sangat berpengaruh dalam kehidupan Charlie.
Perusahaan ayahnya yang diwariskan kepadanya hampir bangkrut. Hal ini dikarenakan
perusahaan sepatunya memiliki model yang telah termakan zaman. Sehingga mau tidak
mau ia harus mencari cara agar perusahaan tersebut tidak terbenam dalam kebangkrutan.
Berbagai daya upaya ia lakukan demi menyelamatkan perusahaan tersebut. Berdasarkan
kisah diatas, hal ini sejalan dengan teori Skinner dalam hal reinforcement negatif.
Dimana perusahaan yang hampir bangkrut (reinforcement negatif) telah menjadikannya
pribadi yang luar biasa yang memiliki inovasi-inovasi dalam menyelamatkannya.
Awalnya sebelum reinforcement negatif terjadi, Charlie merasa dirinya adalah seorang
manusia yang tidak ada apa-apanya. Sehingga reinforcement negatif tersebut
mengubahnya menjadi pribadi yang ulet dan tekun.

3. Berdasarkan Hukum Belajar Thorndike 


Yaitu pemecahan masalah-masalah adalah melibatkan pembentukan asosiasi atau
koneksi antara stimulus (masalah) dan respon yang tepat. Dapat dilihat dari kerja keras
dan kekompakan antara Charlie, Lola dan seluruh pegawai perusahaan yang akhirnya
berhasil memproduksi sepatu yang akan ditampilkan di Milan. Sehingga perusahaan itu
terselamatkan dari kebangkrutan dan sepatu kinky boots diterima pasar.

Anda mungkin juga menyukai