Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PBL

SKENARIO 4

Disusun oleh: KELOMPOK C6

1. Anung Irawan P 16700087


2. Setya Puspa K 16700089
3. Ririn Halimatus S 16700091
4. Reza Wijdan A 16700093
5. Agnes Poppy M 16700095
6. Esa Erlinda I.S.R 16700097
7. Ni Luh Putu Ayu Monika S 16700099

PEMBIMBING TUTOR: dr. Harsono Wiradinata, MBA., Sp. KJ

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................1
BAB I
SKENARIO................................................................................................................2
BAB II
KATA KUNCI...........................................................................................................3
BAB III
PROBLEM.................................................................................................................4
BAB IV
PEMBAHASAN........................................................................................................5
BAB V
HIPOTESIS AWAL/DIFFERENTIAL DIAGNOSIS...............................................16
BAB VI
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSIS..............................................................17
BAB VII
HIPOTESIS AKHIR (DIAGNOSIS).........................................................................21
BAB VIII
MEKANISME DIAGNOSIS.....................................................................................22
BAB IX
STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH........................................................23
BAB X
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI..........................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................29

1
BAB I

SKENARIO

Anda sedang bertugas di klinik pribadi, datang seorang laki-laki mengeluh deam 3 hari
disertai nyeri otot terutama tungkai bawah.

2
BAB II

KATA KUNCI

1. Demam sejak 3 hari


2. Nyeri otot terutama di tungkai bawah
3.

3
BAB III

PROBLEM

1. Apa diagnosis dari keluhan pasien tersebut?


2. Kelainan apa saja yang dapat menimbulkan keluhan yang sama dengan kasus diatas?
3. Bagaimana cara menegakkan diagnosa?
4. Bagaimana prinsip penatalaksanaan pada kasus ini?
5. Apakah kemungkinan komplikasi kelainan yang dapat ditimbulkan pada kasus tersebut?

4
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Batasan

B. Anatomi/Histologi/Fisiologi
1. Anatomi
a. Hati
b. Ginjal

2. Histologi
a. Hati
b. Ginjal

3. Fisiologi
a. Hati
b. Ginjal

5
4. Patofisiologi

5. Patomekanisme

6
C. Jenis-jenis Penyakit yang Berhubungan
1. Hepatitis
2. Leptospirosis
3. Typhoid fever
D. Gejala Klinis
 Identitas:
Nama : Nn. Via
Umur : 25 Tahun
Alamat : Jakarta
Pekerjaan : Asisten Rumah Tangga
Status : Belum Menikah
 Riwayat Penyakit Sekarang
1. Demam sejak 5 hari
2. Demam mendadak tinggi dan turun setelah minum bodrex, tidak lama
demam muncul lagi
3. Kadang menggigil
4. Nyeri kepala berat, nyeri otot terutama sekitar betis dan punggung
5. Mual muntah, diare tidak lebih dari 4x sehari, cair tanpa lender atau darah
6. Nafsu makan turun
7. Mata kemerahan
8. Batuk sejak 2 hari terakhir dan sedikit ada darah berupa busa kemerahan.
 Riwayat Penyakit Dahulu
1. Tidak pernah seperti ini
2. Pernah DB saat kelas 6 SD
 Riwayat Pengobatan
1. Bodrex diberi oleh majikan
2. 3hari lalu kef askes 1 BPJS, diberi paracetamol dan obat lambung

 Riwayat Penyakit Keluarga


1. Tidak ada yang seperti ini
2. Ibu meninggal usia 60th karena komplikasi DM dan serangan jantung
 Riwayat Sosial

7
1. Pasien adalah PRT, sudah bekerja 8 bulan dirumah majikan di Jakarta.
Rumah majikanadalah took kelontongsekaligus Gudang
penyimpananbarang. Ada hewan peliharaan anjing dan beberapa burung
merpati. Banyak tikus berkeliaran di area Gudang
2. Minggu lalu rumah kebanjiran setelah hujan sepanjang hari dan pasien
membersihkan Gudang yang sempat terendam banjir
E. Pemeriksaan Fisik Penyakit
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Keadaan Umum : Baik
3. Vital Sign :
 Tensi : 110/70 mmHg
 Nadi : 90 x/menit
 RR : 24 x/menit
 Suhu : 39.6°C
 a/i/c/d :-/+/-/-
4. Kepala Leher :
 Kepala
 Mata konjungtiva suffusion, ikterik ringan
 Leher:
 DBN
5. Thorax :
 Jantung: DBN
 Paru – paru: ronchi kasar di paru tengah, suara nafas bronchovesikuler kedua paru
6. Abdomen : liver span 13cm, teraba 2cm bawah arcus costa padat kenyal,
tepi tumpul permukaan rata, nyeri ringan (SN2-3)
7. Extremitas :
 Nyeri pada gastrocnemius, terdapat ptechiae di pretibial kedua tungkai

F. Pemeriksaan Penunjang Penyakit


 Laboratorium
1. DL: Hb 13.2 g/dL, Leukosit 13.300/cmm, Trombosit 87.000/cmm, PCV 41%,
MCV 82 fL, MCH 30.5 pg, MCHC 34%

8
2. Tes fungsi hati: AST 80 U/L, ALT 102 U/L, Bilirubin total 2.45mg/dL, bilirubin
direk1.75 mg/dL
3. Tes fungsi ginjal: BUN 46mg/dL, creatinine 1.4 mg/dL
4. Urinalisis: Albumin ++, bilirubin +
 Serologis: IgM antileptospira +
 Darkfield microscope: bakteri spirochaeta +

9
BAB V

HIPOTESIS AWAL (DIFFERENTIAL DIAGNOSIS)

A. Hepatitis

B. Leptospirosis

C. Typhoid fever

10
BAB VI

ANALISIS DARI DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

A. Hepatitis

1. Gejala Klinis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang

B. Leptospirosis

1. Gejala Klinis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang

C. Typhoid fever

1. Gejala Klinis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang

11
BAB VII

HIPOTESIS AKHIR (DIAGNOSIS)

berdasar keluhan pasien, anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien
maka kemompok kami menyimpulkan bahwa Nn. Via mengalami Leptospirosis.

12
13
14
BAB VIII

MEKANISME DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

Keluhan Utama: demam 3 hari 1. Kesadaran : Compos Mentis

RPS: 2. Keadaan umum: Baik


3. Vital sign:
1. Demam sejak 5 hari
2. Demam mendadak tinggi dan turun setelah minum bodrex,  Tensi : 110/70 mmHg

tidak lama demam muncul lagi  Nadi : 90 x/menit

3. Kadang menggigil  RR: 24 x/menit

4. Nyeri kepala berat, nyeri otot terutama sekitar betis dan  Suhu : 39.6°C

punggung  a/i/c/d :-/+/-/-

5. Mual muntah, diare tidak lebih dari 4x sehari, cair tanpa 4. Kepala Leher :

lender atau darah  Kepala : Mata konjungtiva suffusion,


6. Nafsu makan turun ikterik ringan
7. Mata kemerahan  Leher: DBN
8. Batuk sejak 2 hari terakhir dan sedikit ada darah berupa 5. Thorax :
busa kemerahan.  Jantung: DBN

RPD:  Paru – paru: ronchi kasar di paru


tengah, suara nafas bronchovesikuler
1. Tidak pernah seperti ini
kedua paru
2. Pernah DB saat kelas 6 SD
6. Abdomen: liver span 13cm, teraba 2cm
RPK:
bawah arcus costa padat kenyal, tepi
1. Tidak ada yang seperti ini tumpul permukaan rata, nyeri ringan
th
2. Ibu meninggal usia 60 karena komplikasi DM dan (SN2-3)
serangan jantung
7. Extremitas :
RS:  Nyeri pada gastrocnemius, terdapat

1. Pasien adalah PRT, sudah bekerja 8 bulan dirumah majikan


ptechiae di pretibial kedua tungkai

di Jakarta. Rumah majikanadalah took kelontongsekaligus


Gudang penyimpananbarang. Ada hewan peliharaan anjing
dan beberapa burung merpati. Banyak tikus berkeliaran di
PEMERIKSAAN PENUNJANG
area Gudang
laluLaboratorium
2. Minggu rumah kebanjiran setelah hujan sepanjang hari
dan pasien 1.membersihkan
DL: Hb 13.2Gudang yang sempat
g/dL, Leukosit terendam
13.300/cmm,
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
banjir Trombosit 87.000/cmm, PCV 41%, MCV
82 fL, MCH 30.5 pg, MCHC 34% 1. Hepatitis
2. Leptospirosis 15
2. Tes fungsi hati: AST 80 U/L, ALT 102
3. Typhoid fever
U/L, Bilirubin total 2.45mg/dL, bilirubin
direk1.75 mg/dL
HIPOTESA AKHIR

Leptospirosis

16
BAB IX

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Prinsip Tindakan Medis


B. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
2. Non-Farmakologi

17
BAB X
PROGNOSIS & KOMPLIKASI

A. Prognosis
B. Komplikasi
C. Cara Penyampaian Prognosis kepada Pasien atau Keluarga Pasien
D. Tanda untuk Merujuk Pasien
E. Peran Pasien / Keluarga untuk Penyembuhan
F. Pencegahan Penyakit

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Aarnoutse, R., 2011. Pharmacogenetics of antituberculosis drugs. Prog Respir


Res., 40, p.177.
2. WHO, 2013. Global tuberculosis report 2012, France: World Health Organization.
3. WHO, 2014. Global tuberculosis report 2013, Geneva.
4. Sampurno, ondri dwi. 2015. Tinjauan Farmakogenomik Rifampisin Dalam
Pengobatan Tuberkulosis Paru. Jurnal Bioetik Medisiana Indonesia. Vol.
2.2.2015:59-70
5. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2006. Tuberkulosis: Pedoman
Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta; FKUI. Hal.15-45
6. Nawas, Arifin. 2014. Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru. Jakarta;
Karya Tulis Ilmiah. Divisi Infeksi. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi FKUI.SMF Paru RSU Persahabatan. Hal.2-40.
7. Zulkifli Amin dan Asril Bahar, 2006, Tuberculosis Paru dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Hal:
988-994.
8. Faiz O, Moffat D. Anatomy at a Glance. In: Safitri A, editor: Erlangga, 2003.
9. Epidemiology of lung cancer: a century of great success and ignominious failure.
In: Hansen H, editor. Textbook of lung cancer. United Kingdom: Informa UK Ltd;
2008.p.9-10.
10. Guyton, Arthur C. 2007 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta; EGC
11. Evelyn CP, 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia
12. Tortora, GJ, Derrickson, B. 2012.  Principles of Anatomy & Physiology
13 th Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.Snell, R. S.
2012. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Dialih bahasakan oleh Sugarto L.
Jakarta: EGC. Alsagaff, H dan.Mukty.H.Abdul.(2005), hal.110-121, Dasar-Dasar
Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press, Surabaya.
13.

19

Anda mungkin juga menyukai