FAK. KEDOKTERAN
UNIV. WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2017
Pemeriksaan Fisik Neurologi
1. Pemeriksaan Status Mental
2. Pemeriksaan Motorik
3. Pemeriksaan Sensorik
4. Pemeriksaan Reflek
5. Pemeriksaan Fungsi Saraf Otak
6. Pemeriksaan Koordinasi & Keseimbangan
2
STATUS MENTAL
GCS (GLASGOW COMA SCALE)
3
DERAJAT KESADARAN
KUALITAS KESADARAN
Pemeriksaan Motorik Pemeriksaan Sensorik
1. Kekuatan kontraksi otot 1.Eksteroseptik
2. Tonus otot -Rasa nyeri Superficial
3. Reflek Fisiologi - Rasa nyeri suhu
- Biceps Physiology Reflex / BPR - Rasa raba ringan
- Triceps Physiology Reflex / TPR 2. Proprioseptik
- Periosto Radialis Reflex -Rasa getar
- Patela Reflex - Rasa tekan
- Periosto Radialis Reflek - Rasa nyeri tekan
- Achiless Reflex - rasa gerak dan posisi
- Reflek Klonus Lutut 3. Enteroseptik
- Reflek Klonus Kaki -Reffered pain
- Reflek dinding Abdomen 4. Rasa kombinasi
- Reflek Interskapula dan Reflek Glutea - Stereognosi
- Reflek Cremaster dan Reflek Anal - Barognosi
4. Reflek Patologi: - Graphestesi
- Babinsky - Chaddok - Sensory Extention
- Openheim - Gordon - Loss of Body Image
- Gonda - Schaeffer - Two point tactile discrimination
- Rossolimo - Mendel Bechterew
- Stransky - Hoffman
- Trommer - Leri
- Mayer
Pemeriksaan Sistem Motorik
1. Sikap
2. Bentuk
3. Ukuran
4. Gerakan Abnormal yg tak terkendali
Sikap saat berdiri
Ukuran
Bandingkan anggota tubuh kiri-kanan dalam hal:
- Panjang anggota tubuh
- Besar otot pada tubuh
- Diameter otot pada tubuh
Gerakan abnormal tak terkendali
Tremor
Gerakan involunter, ritmis, bergetar dengan otot
kontraksi secara bergantian.
Pemeriksaan
Gerak Aktif
Kekuatan genggaman
jari dan telapak tangan
Kekuatan regangan
jari tangan
Kekuatan
regangan
jari tangan
Kekuatan
himpitan
jari tangan
Pemeriksaan
Palpasi... Gerak Aktif
Kekuatan
tendangan t
elapak kaki
Kekuatan
tahanan
betis
Palpasi...
Kekuatan regangan
jari-jari tangan
Pemeriksaan Gerak Aktif
Kekuatan tekanan
lengan bawah
Eksteroseptik Enteroseptik
- Rasa nyeri Superficial - Reffered pain
- Rasa nyeri Suhu Rasa kombinasi
- Rasa Raba ringan - Stereognosi
- Barognosi
Proprioseptik
- Graphestesi
- Rasa Getar
- Sensory Extention
- Rasa Tekan - Loss of Body Image
- Rasa Nyeri tekan - Two point tactile
- Rasa Gerak dan Posisi discrimination
Sistem Sensorik ...
Cara melakukan
tes sensorik
BENTUK BENDA
Sistem Sensorik (Eksteroseptik )
Rasa
nyeri Superficial @
Rasa
nyeri Suhu @
Rasa
Raba ringan @
Sistem Sensorik (Proprioseptik )
Graphestesi @
N1 N. Olfactorius N7 N. Facialis
N2 N. Opticus N8 N. Vestibulocochlearis
N3 N. Occulomotorius N9 N. Glosopharingeus
N4 N. Trochlearis N10 N. Vagus
N5 N. Trigeminus N11 N. Accesorius
N6 N. Abducen N12 N. Hipoglosus
N.1...
Cara pemeriksaan :
Pastikan kelancaran udara lewat rongga hidung
Bau bahan yang dipakai untuk pemeriksaan telah dikenal
oleh penderita
Sambil menutup mata , mintalah penderita untuk menebak
bau apa yang sedang di sodorkan oleh pemeriksa pada
satu sisi lubang hidung px secara bergantian.
Tanyakan pada px, tentang kekuatan bau dengan mem
bandingkan kekuatan penciuman lubang hidung kiri kanan
Hasil: dijumpai gangguan penciuman, dapat disebabkan
oleh riwayat trauma kepala, akibat inhalasi bahan yang
bersifat toksik adanya masa / polip sehingga lubang
hindung buntu
N. 1...
N.1. ...
Hasil Pemeriksaan:
Anosmia : tidak membau aroma sama sekali
(satu lubang hidung: polip hidung, ca lob. frontalis cerebelum)
(dua lubang hidung: meningioma cekung olfaktorius)
Hiposmia : fungsi pembauan kurang peka
(rhinitis, sinusitis akut, amandel)
Hiperosmia : fungsi pembauan terlalu peka / berlebihan
(akibat trauma capitis, gg psikiatri)
Parosmia : salah mengidentifikasi bau
(gangguan psikiatri, sinusitis kronis)
Kakosmia : terasa membau sesuatu yang busuk
(Sinusitis maksilaris kronis)
Halusinasi : membau sesuatu, dimana orang lain tidak
mencium bau tsb (akibat epilepsi, gg psikiatri)
N.2...
36
Lapangan Pandang Sentral
(Snellen Card)
Lapangan Sentral ...
Hasil Pemeriksaan :
Kesalahan interpretasi penderita mengindikasikan kelainan seperti :
Ablatio retina, kelainan nervus optikus, dan Iskemik pada jalur visual
interkranial.
Penglihatan Perifer...
Tes Tangens Screen (Bjerrum Screen )
Tangent screen merupakan alat sederhana untuk perimetri standar
Pemeriksaan ini memakai jarum dengan berbagai ukuran pada tongkat
hitam yang ditampilkan pada layar hitam dan dipakai terutama untuk
menguji lapangan pandang sentral 30°
Cara pelaksanaan:
Pasien duduk 1 meter dari suatu layar hitam berukuran 2 m2
dengan target di tengah. Mata yang tidak diperiksa ditutup.
Saat pasien memandang target tersebut, objek dengan ukuran 3 - 50 mm
digerakkan dari perifer ke pusat dan pasien memberi tahu ketika objek
tersebut terlihat untuk PERTAMA KALI
Objek digerakkan kearah 4-8 mata angin
Penglihatan Perifer...
Terdiri dari:
1. Motor Somatik (kontraksi otot bola mata)
2. Motor Visceral (reflek akomodasi dan cahaya
pada pupil)
Pemeriksaan Pupil:
Reflek pupil langsung
Cahaya langsung dijatuhkan pada
pupil mata yang diperiksa
(Normal: Miosis pada pupil dijatuhi sinar )
Reflek Kornea:
Reflek Kornea Langsung
pada kornea yg dirangsang
terjadi refleks berkedip
Vestibular Cochlear
Vertigo Rinne
Nistagmus Webber
Tinitus aureum Schwabach
N. 8...
Sensasi pengecapan
pada lidah
Bedakan rasa
asam,asin dan pahit
N. 10. Vagus
Motorik Sensorik
Suara yang keluar : Refleks muntah
normal,parau,atau tak bersuara ( pharing )
Klonus Lutut
Cara: pegang dan dorong os. patela ke arah distal
secara cepat dan dihentakkan
Respon: timbul kontraksi m. Quadrisep Femoris
selama stimulus berlangsung, sehingga nampak reflek
berkali kali ndengan sekali hentakkan
KLONUS...
Klonus Kaki
Dorsofleksi kan kaki secara maksimal,
posisi tungkai fleksi di sendi lutut
Respon: Kontraksi reflek m. Gastronemeus,
selama stimulus berlangsung.
Refleks Patologi
Babinski's Sign
in a normal newborn
Chaddok
83
Patologi ...
Openheim
Patologi...
Gordon Gordon
Penekanan betis dengan ke
ras
Respon: jari jari kaki
membuka/ menyebar
/fanning
Stransky
Penekukan Jari kelingking
kaki ke arah lateral
Respon: jari jari kaki
membuka/ fanning
Patologi...
Schaeffer
Memencet tendon Achiles cukup keras
Respon: jari jari kaki membuka/ menyebar/f
anning
87
Patologi...
Trommer
Colekan pada jari
tengah tangan penderita
Respon:
idak terjadi oposisi
bu jari
Mayer
Fleksi maksimal jari tengah
pasien ke arah telapak tangan
Respon:
tidak terjadi oposisi ibu jari
Patologi...
Hofmann
Goresan pada kuku
jari tengah penderita
Respon: tidak terjadi
oposisi ibu jari
Leri
Fleksi maksimal pergelangan
tangan, dengan sikap lengan
lurus dan supinasi
Respon: tidak terjadi fleksi
pada sendi siku
Reflek Primitive
Sucking reflek
Sentuhan pada bibir
Respon: gerakan bibir seolah
menyusu
Snout refflek
Ketukan pada bagian atas bibir
Respon: konstriksi otot
sekitar bibir dibawah hidung
Primitive...
Grasp reflek
Menekankan jari pemeriksa
pada telapak tangan penderita
Respon: tangan pasien mengepal
Palmomental reflek
Goresan ujung pena terhadap
kulit telapak tangan ( thenar )
Respon: kontraksi m. mentalis
dan m. orbicularis oris
Fungsi Luhur
Apraxia: hilangnya kemampuan untuk melakukan
gerakan volunter atas perintah
Alexia: hilangnya kemampuan mengenal bahasa
tertulis
Agrafia: hilangnya kemampuan unyuk menulis
kata-kata
Fingeranogsi: kesukaran mengenal, menyebut,
memilih membedakan jari sendiri atau orang lain
Disorientasi kiri-kanan: hilangnya kemampuan
mengenal sisi Tubuh sendiri atau orang lain
Acalculia: kesukaran dalam melakukan perhitungan
aritmatika sederhana
Pemeriksaan Tanda Meningeal
Kaku Kuduk
Tanda Brudzinki I
Tanda Kernig
Tanda Brudzinki I
Tanda Meningeal ...
Kaku Kuduk
Cara Pemeriksaan:
- Penderita berbaring telentang
- Pemeriksa melakukan fleksi dan ekstensi leher penderita
Hasil:
- Positip : saat dilakukan fleksi leher, maka dagu tidak
dapat menyentuh dada
Tanda Meningeal ...
Brudzinki I:
Cara Pemeriksaan:
- Penderita berbaring telentang
- Tangan kiri pemeriksa dibawah kepala penderita
- Pemeriksa melakukan fleksi pada leher penderita
Hasil:
- Positip : saat dilakukan fleksi leher, maka ada gerakkan
sedikit fleksi pada kedua tungkai
Tanda Meningeal ...
Tanda Kernig:
Cara Pemeriksaan:
- Penderita berbaring telentang
- Pemeriksa melakukan fleksi pada sendi panggul dan sendi lutut
- Lakukan ekstensi pada sendi lutut
Hasil:
- Positip : waktu dilakukan ekstensi pada sendi lutut < 1350
timbul rasa nyeri, sehingga tidak dapat ekstensi maksimal (1800)
Tanda Meningeal ...
Brudzinki II:
Cara Pemeriksaan:
- Penderita berbaring telentang
- Tungkai bawah penderita dilakukan fleksi secara pasif
pada sendi panggul dan sendi lutut (seperti tanda Kernig)
Hasil:
- Positip : saat dilakukan gerakan yang kontinyu, maka
tungkai kontralateralnya ikut fleksi
Syndroma Nyeri
Tes Valsava
Tes yang merangsang peningkatan tekanan intratekal
pada canal vertebrae cervicalis
Cara pemeriksaan:
Penderita menarik napas dalam, dilanjutkan menahan
napas beberapa saat, diikuti oleh gerakan mengejan
Hasil:
Positip: timbul nyeri radikuler/nyeri yang menyebar yang
berpangkal di tingkat leher dan menjalar ke lengan
ipsilateral lesi
Provokasi Syndroma Nyeri...
Provokasi Syndroma Nyeri...
Tes Naffziger
Tes yang merangsang peningkatan tekanan intratekal
sepanjang Arachnoid medula spinalis
Cara pemeriksaan:
- Penderita berbaring
- Pemeriksa menekan kedua vena jugularis sekitar 1-2 menit
sampai penderita merasakan kepalanya penuh
- Penderita diminta mengejan saat vena jugularis ditekan
Hasil:
Positip: timbul nyeri radikuler r/nyeri yang menyebar se
panjang tulang belakang
Provokasi Syndroma Nyeri...
Provokasi Syndroma Nyeri...
Tes Patrick
Tes untuk membangkitkan nyeri sendi panggul yang sakit
Cara pemeriksaan:
- Penderita berbaring telentang
- Pemeriksa menempat tumit tungkai yang sakit posis fleksi
menumpang diatas lutut yang sehat
- Pemeriksa melakukan penekanan pd lutut tungkai sakit yang
difleksikan tadi
Positip: penderita merasa nyeri pada sendi panggul yg sakit
Provokasi Syndroma Nyeri...
PATRI
PATRIC
Provokasi Syndroma Nyeri...
CONTRA PATRIC
Uji Keseimbangan & Koordinasi
A. Uji Keseimbangan
1. Tes Romberg
2. Tes Satu kaki
3. Tandem Walking
Keseimbangan…
Tes Romberg
Pemeriksa berdiri di samping penderita
Penderita berdiri dengan kaki kiri kanan
berhimpit. Kedua mata penderita mula-mula
terbuka 10 detik, dilanjutkan denga mata
tertutup 10 detik
Hasil:
Normal: tubuh sedikit bergoyang (saat mata
tertutup). Abnormal: penderita jatuh ntuk
menjaga keseimbangan
Keseimbangan…
Disdiadokonesia
Penderita diminta menggerak
kan tangan bergantian Pronasi
dan supinasi dg posisi siku
diam. Gerakan dilakukan cepat
& berkali-kali. Tes dilakukan
dng mata terbuka dan tertutup
masing-masing 10 kali
Uji Koordinasi…
Tapping test
Posisi pasien duduk, mintalah
pasien menyentuh jari-jari
tangannya sendiri dengan ibu jari
di sisi tangan yang sama secara
bergantian. Mintalah melakukan
nya dng cepat dan ber-ulang 2
Normal: pasien dapat
melakukan dengan teratur,
cepat dan halus / terkoordinasi.
Uji Koordinasi…
Toe Finger test
Pemeriksa meminta penderita
posisi duduk dengan kaki
menggantung, kemudian
pemeriksa meletakkan jari
telunjuk pada ujung jari2
penderita, selanjutnya mintalah
penderita mengetuk jari
pemeriksa jari kaki penderita
secara bergantian. Amati
kecepat an dan kehalusan
sentuhan
Normal: dapat melakukan
gerakan secara halus dan
terkoordinasi
Uji Koordinasi…
121
Kifosis
122
Kifosis - Lordosis
123
Gibbus
124
Rachitis Rosary
BIMBINGAN SKILLS ( PBL )
ILMU PENYAKIT MATA
FAK. KEDOKTERAN
UNIV. WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2017
Anatomi Bola Mata
127
128
Pemeriksaan Mata Dasar
A. Keluhan Utama
1. Visus dan Tajam penglihatan
Penyakit yang mendasari: DM atau HT
Penurunan visus:
- Mendadak (Katarak)
- Perlahan (Glaucoma)
- Saat melihat jauh (Myopia)
- Saat melihat dekat (Hypermetropia)
- Saat melihat jauh / dekat (Presbiopia)
Gangguan Lapangan pandang
Flash of light (kilatan cahaya pd lap. Pandang)
Pemeriksaan Mata
(Opthalmoskop)
Katarak
131
132
133
Pemeriksaan...
134
Perdarahan Cornea
135
Ruptur Cornea
Cornea dijahit
Ruptur
cornea
Ruptur Cornea.
diganti cornea baru
136
Conjuctivitis
Diplopia
137
Pemeriksaan...
A. Keluhan Utama
B. Riwayat Psikososial
C. Riwayat medik masa lalu
D. Riwayat kesehatan keluarga
(DM, HT, Kel.refraksi, Glaucoma, & Strabismus)
E. Riwayat pengobatan (ethambutol, & cloroquin)
F. Riwayat khusus (cedera mata & infeksi mata)
138
Pemeriksaan...
139
Pemeriksaan...
1. Palpebrae
2. Conjuctiva dan Sclera
3. Cornea
4. Bilik mata depan
5. Reflek pupil (Lihat sesi Neurologi)
6. Iris
7. Lensa
140
Pemeriksaan lanjut
Uji Fluorosensi
141
Pemeriksaan lanjut
Uji Pilokarpin
Pilokarpin (menurunkan tekanan intraokuler ), untuk tes
pada glaukoma
Optalmoskop
Melihat gangguan/kelainan/bentukan dalam bola
mata sampai retina
Teknik :
Mata penderita dipejamkan dengan pandangan kedua mata
menghadap kebawah. Jari-jari kedua tangan pemeriksa
bersandar pada dahi dan pipi penderita, bersamaan dua jari
telunjuk pemeriksa menekan bola mata penderita pada
bagian belakang kornea bergantian, satu telunjuk mengimbangi
saat telunjuk lain menekan bola mata
Tonometri...
Uji Tonometri
(Tonometer SCHIOTZ)
Tonometri SCHIOTZ
Tekanan Intra Okuler...
Cara:
Alat Tonometer diposisikan berada tepat diatas kornea dgn
sisi angka menghadap pada pemeriksa selanjutnya penderita
diminta “relaks”,
Pemeriksa membaca hasil skala pada alat Tonometer
Pemeriksaan selesai selanjutnya penderita diminta berkedip
Hasil:
Skala bacaan < 4, maka salah satu pemberat pada pencelup
harus ditambahkan untuk mendapat keakuratan tometer.
Tonometer harus dibersihkan dan di
sterilkan , kemudian dilanjutkan pada mata sisi satunya.
Perhitungan denga patokan buku “Skala Tonometer
Schiotc”
Index Predicted Tonometri Schiot
Pemeriksaan...
TES ISHIHARA:
1. Tes Ishihara (Angka /untuk penderita yang tidak buta huruf)
2. Tes Ishihara (Figur/untuk buta huruf)
- Pemeriksaan dibawah sinar lampu (standart “day light”)
- Jarak baca (75–100 cm)
- Waktu pengamatan (3-5 dt / huruf atau figur)
- Penderita tidak memakai lensa berwarna (contactlens)
- Hasil pemeriksaan:
* Normal (dapat baca > 17 huruf/figur)
* Gangguan warna (dapat baca > 13 huruf/figur)
* Buta warna Partial (Buta warna Merah/Hijau)
* Buta warna Total (semua huruf/figur salah)
150
Test Ishihara
151
BIMBINGAN SKILLS ( PBL )
ILMU PENYAKIT KULIT
FAK. KEDOKTERAN
UNIV. WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2017
Morfologi Kulit
153
154
Pemeriksaan Fisik Pada Kulit
155
INSPEKSI PADA KULIT
156
INSPEKSI PADA KULIT
BENTUK LESI
Liniar : garis lurus (mis: bekas garukan)
Annular: lingkaran (T.Corporis, T.Versicolor, Ptyriasis Rosea)
Arsinar : bulan sabit
Polikistik : rantai sambung menyambung
Irisformis/Target : lingkaran konsentris dari tepi ke tengah
BENTUK KELOMPOK
Berkelompok : bentuk group menggerombol
mis: vesikel kontak dermatitis
Korimbiformis:bentuk group seperti induk ayam dikelilingi
anaknya, mis: Herpes Zoster
Konfluens: bentuk group berupa beberapa lesi yang
menyatu, mis: urticaria
Bentukan Bentukan
korimbiformis Konfluent
Berkelompok /
grouped
158
INSPEKSI PADA KULIT
UKURAN
Miliar : sebesar kepala jarum pentul
Lentikuler : sebesar biji jagung
Numular : sebesar uang logam kuningan
Rp500,-
Ptiriasis
Rosea ( anular ) Tinea
Corporis
( anular )
Tinea
Bekas garukan / scrat
Versicolor
(liniar)
( anular )
160
INSPEKSI PADA KULIT
PENYEBARAN
Sirkumskrip : berbatas tegas
Difus : tidak berbatas tegas
Generalisata: tersebar pada sebagian besar tubuh
Regional : pada lokasi tertentu
Universal : seluruh tubuh
161
Inspeksi Kulit
162
Makula
163
Hiperpigmentasi Hiperpigmentasi
( melanoderma ) ( melanoderma )
ekimosis
eritrema
164
lekoderma lekoderma
petechiae
purpura
petechiae
165
Nodus
Masa padat sirkumskrip, pada cutan/subcutan & menonjol
Diameter < 1 cm disebut: nodulus
Misal: Intradermal Nevi, Xantoma, Fibroma
Nevus
fibroma fibroma
Nevus
xantoma
Papul
Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip,
diameter 0,5–1 cm, dan padat
Misal: Verruca, Mole (elevated nevus)
Veruca
Veruca
167
Mole
168
Urticaria Plakat (Plaque)
Edema setempat yang Papul datar dengan diameter >
timbul mendadak dan 1 cm (mis:Psoriasis, Lichenplanus
hilang perlahan–lahan.
170
Vesikel
Gelembung mengandung
serum, diameter < 0,5cm,
mempunyai atap & dasar
Vesikel haemorhagic
(mengandung darah
Pustul (mengandung
pus)
Bula (mengandung
serum,ukuran lebih
besar )
171
vesikel vesikel
Bula
pustula
172
Sikatrik
Striae
173
Keloid
Pertumbuhan proliferatif jaringan fibrosa, muncul
diatas kulit yang mengalami cedera atau diatas
luka berkas operasi
Keloid
Keloid
174
Kerusakan kulit
Hilang jaringan kulit
dengan berbagai
tingkat lapisan Erosi
Erosi ( kehilangan
jaringan dari epidermis
s/d stratum basalis ),
mis: luka bekas ulcus
garukan
Erosi
Eksoriasi (kehilangan
jaringan dari epidermis
s/d stratum papilare )
Ulkus (kehilangan
jaringan dari epidermis Eksoriasi ulcus
s/d dermis ) 175
176
Krustae
Cairan tubuh (serum,darah,nanah) yang mengering,
kadang bercampur dengan jaringan nekrotik/benda
asing (salep, cream, sabun, shampo dll)
Macam: Krustae tipis dan tebal
Krustae
Tipis
Krustae
Tebal
177
Terima Kasih
Selamat Belajar