Anda di halaman 1dari 22

i

KATA PENGANTAR

Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan memiliki


tugas untuk mempersiapkan tenaga kerja tingkat
menengah untuk memasuki pasar kerja/mandiri.
Penyiapan tenaga kerja tingkat menengah bukan
merupakan hal yang mudah mengingat lulusan
sekolah menengah kejuruan merupakan tenaga
kerja tingkat menengah yang baru saja memasuki
Dr. Ir. M Bakrun, MM
usia kerja dan dihadapkan secara langsung dengan
Direktur SMK
persaingan pasar kerja.
Sehingga diperlukan tindakan-tindakan secara khusus dan tepat untuk
dapat menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang siap bekerja. Guna
meningkatkan jenjang kualifikasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program SMK
yang Menawarkan Program Jalur Cepat (Fast Track) D2. Intinya adalah
dengan melalui pembelajaran (hanya) 4 tahun di SMK (bekerjasama
dengan Politeknik), siswa dapat lulus dengan gelar Diploma 2 dari
Politeknik serta mencapai kualifikasi kerja jenjang 4 (empat). Konsep
dasarnya adalah siswa akan melaksanakan pembelajaran selama 5
semester di SMK dan 3 semester di Politeknik pada jurusan yang linier
dengan masa Praktik Kerja Industri selama sekurangnya 8 bulan di
antaranya.

Melalui pembelajaran di sekolah, politeknik, dan industri tingkat


kematangan penguasaan kompetensi, pola pikir, dan wawasan siswa akan
meningkat. Diharapkan dengan program ini, pada akhirnya kebekerjaan
(employability) Dalam rangka mendukung pelaksanaan program SMK yang
Menawarkan Program Jalur Cepat (Fast Track) D2, maka secara khusus
Direktorat Pembinaan SMK memberikan Bantuan pemerintah (Banper) program
SMK yang Menawarkan Program Jalur Cepat (Fast Track) D2. Bantuan
pemerintah (Banper) SMK yang Melaksanakan Penyelarasan Program Keahlian
(Dual System) dapat berjalan dengan efektif dan akuntabel maka disusunlah

i
DAFTAR ISI

BAB I ...............................................................................................................1
PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................ 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 5
D. Sasaran ..................................................................................................... 5
E. Mekanisme Pelaksanaan ............................................................................. 5
F. Hasil yang Diharapkan ............................................................................... 8
BAB II ..............................................................................................................9
PELAKSANAAN .................................................................................................9
A. Waktu Pelaksanaan .................................................................................... 9
B. Penyusunan/Penyelarasan Kurikulum Bersama PTV dan DUDIKA ............... 9
C. Rancangan Program PKL dan Magang bersama PTV dan DUDIKA ............. 10
D. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kependidikan bersama PTV dan
DUDIKA .................................................................................................. 10
BAB III ........................................................................................................... 11
SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI ................................................ 11
A. Waktu Pelaksanaan ................................................................................. 11
B. Metode Pelaksanaan ................................................................................ 11
C. Petugas Supervisi, Monitoring dan Evaluasi ........................................ 12
BAB IV ........................................................................................................... 13
PELAPORAN ................................................................................................ 13
BAB V ............................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................... 15

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

Standar Proses Pembelajaran dikembangkan oleh Badan Standar


Nasional Pendidikan (BSNP) dan ditetapkan dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
menjelaskan mengenai profil lulusan SMK yaitu: (1) beriman,
bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2) memiliki sikap mental yang
kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan; (3)
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan; (4) memiliki
kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja pada pihak lain maupun berwirausaha, dan (5)
berkontribusi dalam pembangunan industri Indonesia yang
kompetitif menghadapi pasar global. Proses Pembelajaran
diselenggarakan dengan berbasis aktivitas secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta
didik.

Persaingan tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja asing yang


semakin meningkat, mengharuskan tenaga kerja Indonesia
memiliki keunggulan kompetitif yang dapat dicapai melalui berbagai
pola pembelajaran yang mampu mendorong siswa agar memiliki
1
sikap kritis, kreatif, mampu bekerja sama dan memiliki
kemampuan komunikasi yang baik. Dalam rangka memenuhi
tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang kompetitif, diperlukan
sistem pendidikan menengah kejuruan dengan program SMK yang
menawarkan program jalur cepat (Fast Track) D2. sebagai salah
satu langkah strategis yang diharapkan dapat menjawab berbagai
tantangan ketenagakerjaan global.

Pengembangan program SMK yang menawarkan program jalur


cepat (Fast Track) D2 terutama didorong oleh kondisi persaingan
tenaga kerja yang sudah menggelobal. Tenaga kerja Indonesia,
khususnya lulusan SMK, harus memiliki keunggulan kompetitif
agar dapat memenangkan persaingan tersebut, salah satunya
dengan penguasaan keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skill). Pembelajaran di SMK harus memberi ruang
untuk berkembangnya keterampilan abad XXI yaitu kreatif, inovatif,
berfikir kritis, pemecahan masalah, kolaboratif, dan komunikatif
sebagai bekal memasuki era revolusi industri 4.0. Era ini dikenal
juga dengan fenomena disruptive innovation yang menekankan pada
pola ekonomi digital, kecerdasan buatan, big data, dan robotik.
Dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang
kompetitif itulah, diperlukan program SMK yang menawarkan
program jalur cepat (Fast Track) D2, agar lebih banyak memberikan
ruang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan.
Pedoman ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan SMK yang
menawarkan program jalur cepat (Fast Track) D2 yang mendapat
Bantuan Pemerintah (Banper) melaksanakan Penyelarasan Program
Keahlian (Dual System) melalui pengembangan program SMK yang
menawarkan program jalur cepat (Fast Track) D2.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4864);
3. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya;
4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);
5. Keputusan Presiden Nomor 84/TPA Tahun 2020 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1745);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun
2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan

3
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1167);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun
2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1673) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun
2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1728) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 269);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 tahun
2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang Jasa oleh Satuan
Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245);
12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
45253/MPK.A/KU/2020 tentang Pejabat Perbendaharaan pada
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi;

4
C. Tujuan
Bantuan Pemerintah SMK yang Menawarkan Program Jalur Cepat
(Fast Track) D2 merupakan upaya menstimulasi Pemerintah Daerah
Provinsi dalam:

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran SMK sesuai dengan standar


DUDIKA dan Perguruan Tinggi Vokasi sehingga siswa SMK
mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang Diploma 2 tanpa
harus melalui seleksi dan dalam waktu yang lebih singkat.

2. Meningkatkan angka partisipasi pada Perguruan Tinggi Vokasi.

3. Membangun citra SMK sebagai sekolah yang tidak hanya


menghasilkan tenaga kerja terampil dan wirausahawan namun
juga calon-calon akademisi yang kompeten di bidangnya.

4. SMK yang menawarkan Program Jalur Cepat (Fast Track) D2


dapat meningkatkan kemitraan dengan Perguruan Tinggi Vokasi
dan DUDIKA untuk meningkatkan pembelajaran yang dapat
meningkatkan level kebekerjaan (employability) lulusan.

D. Sasaran
Sasaran Pelaksanaan Program Fasilitasi SMK yang Menawarkan
Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 melalui DIPA
Satuan Kerja Direktorat SMK Tahun 2021 adalah Rp.50.000.000,00
(Lima Puluh Juta Rupiah) per sekolah untuk 51 SMK.

E. Mekanisme
Agar pelaksanaan fasilitasi dapat mencapai hasil yang diharapkan
maka mekanisme pelaksanaan Fasilitasi Program Bantuan SMK
yang Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran
2021 adalah:

Penyusunan Usulan
Dokumen Sosialisasi Fasilitasi

5
Penyaluran Bimbingan
Fasilitasi Teknis Penetapan

Pelaporan
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

Keterangan:
1. Penyusunan Dokumen
Direktorat SMK melakukan persiapan kegiatan penyusunan
dokumen yang mengatur dan menjadi ketentuan pelaksanaan
fasilitasi berupa pedoman, petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis
dan dokumen pendukung lainnya.
2. Sosialisasi
Agar Fasilitasi Program berjalan secara efektif dan efisien maka
Direktorat SMK melakukan Sosialisasi Fasilitasi Program SMK yang
Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021.
3. Usulan Fasilitasi
SMK mengajukan usulan Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan
Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 melalui Aplikasi
Takola Direktorat SMK dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mendapat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi;
b. Melampirkan Profil SMK;
c. Melampirkan MoU Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Vokasi
dan Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).
4. Penetapan
Penetapan SMK penerima Fasilitasi Program SMK yang
Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021
ditetapkan oleh Direktorat SMK setelah ada penetapan kerja sama
antara SMK dengan Perguruan Tinggi Vokasi.

6
a. Bimbingan Teknis
Direktorat SMK menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan
Penandatangan Surat Perjanjian Kerja Sama Fasilitasi Program
SMK yang Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun
Anggaran 2021.

b. Penyaluran Dana
Direktorat SMK melaksanakan penyaluran dana Fasilitasi
Program SMK yang Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2
Tahun Anggaran 2021 melalui kas negara sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku. Dana fasilitasi disalurkan
dalam bentuk uang langsung ke rekening sekolah secara utuh
sesuai dengan besarnya nilai yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan
SMK melaksanakan Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan
Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 dengan
mengacu kepada Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang telah
disepakati antara Kepala SMK dengan Pejabat Pembuat
Komitmen Bidang Penilaian dan Penjaminan Mutu. Selama
pelaksanaan, SMK mendapat pendampingan dari Perguruan
Tinggi Vokasi dan DUDIKA mitra yang telah bekerja sama.

d. Pemantauan
Selama pelaksanaan Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan
Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 berlangsung,
Direktorat SMK menyelenggarakan kegiatan pemantauan.
Pemantauan dapat dilakukan dalam bentuk supervisi yang
dilakukan oleh individu oleh tim yang ditugaskan oleh Direktorat
SMK.

7
e. Pelaporan
SMK penerima Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan Jalur
Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 wajib membuat
laporan kegiatan dan laporan keuangan yang menggambarkan
perkembangan kemajuan kegiatan, penggunaan dana dan
lainnya.

F. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Fasilitasi Program SMK
yang Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran
2021 sebanyak 51 SMK:
1. Tersalurkannya fasilitasi pemerintah Program SMK yang
Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun 2021 kepada 51
SMK tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran;
2. Tercapainya pelaksanaan program dan kegiatan untuk
menunjang Program SMK yang Menawarkan Jalur Cepat (Fast
Track) D2 Tahun 2021 yang meliputi:
a. Penyusunan/penyelarasan kurikulum bersama Perguruan
Tinggi Vokasi dan Dunia Usaha Dunia Industri Dunia Kerja
(DUDIKA);
b. Perancangan program Praktik Kerja Lapangan dan Magang
bersama Perguruan Tinggi Vokasi dan Dunia Usaha Dunia
Industri Dunia Kerja (DUDIKA);
c. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
bersama Perguruan Tinggi Vokasi dan Dunia Usaha Dunia
Industri Dunia Kerja (DUDIKA).
3. Menyiapkan lulusan Program SMK Jalur Cepat (Fast Track) D2
Tahun 2021 yang memiliki keahlian professional yang mampu
membangun usaha secara mandiri, siap kerja dan siap bersaing
di lapangan kerja dan dunia usaha.

8
BAB II
PELAKSANAAN

Agar implementasi Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan Jalur


Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan ketentuan
dan mencapai hasil yang diharapkan, maka perlu dipahami tentang
beberapa ketentuan pelaksanaannya antara lain:

A. Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan Fasilitasi Program SMK yang
Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021
selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dan dilaksanakan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah dana masuk ke
rekening SMK.

B. Penyusunan/Penyelarasan Kurikulum Bersama PTV dan DUDIKA


Kurikulum Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan Jalur Cepat
(Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 disusun oleh SMK,
Perguruan Tinggi Vokasi dan Dunia Usaha, Dunia Industri dan
Dunia Kerja (DUDIKA) yang meliputi:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan sekolah dapat melakukan
penyelarasan kejuruan dengan Perguruan Tinggi Vokasi dan
DUDIKA dalam bentuk penyesuaian kompetensi yang
diperlukan, penyusunan rancangan pembelajaran, penyediaan
bahan ajar, perangkat penilaian, dan sertifikasi serta
penempatan lulusan. Guru dari SMK, dosen dari Perguruan
Tinggi Vokasi dan instruktur dari DUDIKA membuat
perencanaan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan sinkronisasi kompetensi yang akan dicapai;
b. Menyusun bahan ajar dan jadwal pembelajaran; dan
c. Membuat rencana pengujian dan sertifikasi.

9
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, SMK melakukan penelaahan bersama
Perguruan Tinggi Vokasi dan DUDIKA.
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara bersama oleh SMK, Perguruan Tinggi
Vokasi dan DUDIKA.

C. Rancangan Program PKL dan Magang Bersama PTV dan DUDIKA


Perancangan Program Praktik Kerja Lapangan dan Magang
dilakukan bersama antara SMK, Perguruan Tinggi Vokasi dan
DUDIKA sesuai dengan bidang dan kompetensinya.

D. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kependidikan Bersama PTV


dan DUDIKA
Untuk memperoleh pengakuan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan, SMK penerima Fasilitasi Program SMK yang
Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021,
bersama-sama antara SMK, Perguruan Tinggi Vokasi dan DUDIKA
merancang kegiatan untuk peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan.

10
BAB III
SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39/2016 tentang Tata Cara


Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan,
dijelaskan bahwa pemantauan adalah kegiatan mengamati
perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan mengidentifikasi
serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul
untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Direktorat SMK
memandang perlu mengadakan pemantauan terhadap implementasi
program dan kegiatan yang diselenggarakan dengan pembiayaan dari
APBN.
Untuk memastikan bahwa implementasi Fasilitasi Program SMK yang
Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 sesuai
dengan ketentuan, maka perlu dilakukan pemantauan. Pemantauan
tersebut dilakukan dalam bentuk supervisi. Supervisi tersebut
berfungsi untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul dan
memperbaiki apabila terdapat ketidaksesuaian. Supervisi juga
dilakukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
dibandingkan dengan perencanaan.

A. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan dilakukan secara langsung ke SMK
penerima Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan Jalur Cepat
(Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021. Jadwal pelaksanaan
supervisi ditentukan oleh Direktorat SMK.

B. Metode Pelaksanaan
Supervisi implementasi Fasilitasi Program SMK yang Menawarkan
Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 dilakukan secara
langsung ke SMK dengan melihat laporan kegiatan, laporan
keuangan, dan bukti-bukti penunjang lainnya. Adapun metode
supervisi dilakukan dengan mengumpulkan data melalui instrumen
supervisi, wawancara dan pengamatan serta studi dokumen.
11
C. Petugas Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
Petugas yang melaksanakan supervisi adalah individu atau tim
yang telah disiapkan oleh Direktorat SMK melalui pembekalan
supervisi. Dalam pembekalan tersebut, calon petugas supervisi
diberikan penjelasan tentang pengisian instrumen supervisi dan
menggunakannya hingga mengolah hasilnya. Pelaksana harus
melaksanakan tugas dengan membawa surat tugas dari Direktorat
SMK.

12
BAB IV
PELAPORAN

Sebagai pertanggungjawaban implementasi Fasilitasi Program SMK


yang Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021,
sekolah penerima fasilitasi wajib membuat dan menyampaikan laporan.
Laporan tersebut disusun dengan tujuan sebagai dokumentasi kegiatan
dan merupakan sumber informasi atas pelaksanaan kegiatan yang
dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan di kemudian hari.
Laporan disusun secara rapi, lengkap dan didukung oleh dokumen
yang mudah untuk menemukan informasi yang diperlukan. Agar
pelaporan dapat memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh
tentang implementasi program maka perlu diberikan pedoman
pelaporan yang digunakan sebagai acuan bagi semua sekolah penerima
fasilitasi. Adapun jenis laporan yang disusun oleh sekolah penerima
fasilitasi meliputi:

A. Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan terdiri dari:


1. Lembar Pengesahan Laporan (Asli);
2. Narasi Pelaksanaan Fasilitasi;
3. Foto-foto Kegiatan dalam Bentuk Softfile;
4. Data Hasil Kerja Sama SMK, Perguruan Tinggi Vokasi dan
DUDIKA:
a. Surat Perjanjian Kerja Sama;
b. Dokumen Kurikulum yang Diselaraskan;
c. Dokumen perancangan program PKL dan Magang;
d. Dokumen peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan.
5. Surat pernyataan kebenaran dokumen ditandatangani oleh
Kepala Sekolah
6. Laporan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan
Direktorat SMK

13
7. Laporan untuk Direktorat SMK disampaikan dalam bentuk soft
copy melalui Aplikasi Takola.

B. Laporan Keuangan
Untuk lapaoran keuangan dibuat secara khusus dalam Buku
Pedoman pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan yang
diterbitkan oleh Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan.

14
BAB V
PENUTUP

Sebagaimana tertuang dalam Renstra Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 bahwa salah satu strategi dalam
rangka mewujudkan pendidikan dan pelatihan vokasi yang berkualitas
dan diakui oleh industri adalah dengan mengembangkan Program
Fasilitasi SMK yang Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun
Anggaran 2021.

Fasilitasi Pemerintah SMK yang Menawarkan Program Jalur


Cepat (Fast Track) D2 merupakan upaya menstimulasi Pemerintah
Daerah Provinsi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran SMK
sesuai dengan standar DUDI dan Perguruan Tinggi Vokasi sehingga
siswa SMK mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang Diploma 2
tanpa harus melalui seleksi dan dalam waktu yang lebih singkat.
Meningkatkan angka partisipasi pada Perguruan Tinggi Vokasi.
Membangun citra SMK sebagai sekolah yang tidak hanya menghasilkan
tenaga kerja terampil dan wirausahawan namun juga calon-calon
akademisi yang kompeten di bidangnya.

Pedoman implementasi Program Fasilitasi SMK yang


Menawarkan Jalur Cepat (Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021
disusun agar dapat menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan
untuk beperan aktif dalam mewujudkan pencapaian tujuan fasilitasi.
Melalui peran aktif masing-masing pihak diharapkan akan terwujud
pembangunan sumber daya manusia yang unggul dari SMK. Pedoman
implementasi Program Fasilitasi SMK yang Menawarkan Jalur Cepat
(Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021 patut menjadi acuan dan arah
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada di SMK, Dinas Pendidikan,
Direktorat SMK, Perguruan Tinggi Vokasi, Dunia Usaha Dunia Industri
dan Dunia Kerja (DUDIKA) dan pemangku kepentingan lainnya.

15
Lampiran 1.

DOKUMEN KELENGKAPAN USULAN

Untuk memastikan bahwa SMK yang mengajukan usulan benar-benar


layak menerima dana Fasilitasi SMK yang Menawarkan Jalur Cepat
(Fast Track) D2 Tahun Anggaran 2021, maka SMK wajib
menyampaikan usulan yang berisi tentang kondisi sekolah dan rencana
pelaksanaannya. Adapun kelengkapan usulan meliputi:
1. Proposal yang disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan/Kepala
Cabang Dinas;
2. Sertifikasi Akreditasi;
3. MoU antara SMK, Perguruan Tinggi Vokasi dan DUDIKA;
4. Dokumen rencana pengembangan sekolah (profil sekolah) yang
terdiri dari:
a. Visi dan Misi Sekolah;
b. Program Pemenuhan Kebutuhan Sarana Prasarana dan SDM;
c. Program Peningkatan Kompetensi;
d. Target Pencapaian Kinerja Secara Bertahap/Program Kerja
Kepala Sekolah;
5. Data Siswa:
a. Per Kompetensi Keahlian
b. Data Siswa Keseluruhan Per Kompetensi Keahlian dalam 2
Tahun
6. Data lulusan 2 tahun terakhir (bekerja, berwirausaha dan
melanjutkan);
7. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
8. SK Pengangkatan Kepala Sekolah Definitif

16
Lampiran 2.

DOKUMEN KELENGKAPAN BIMBINGAN TEKNIS

Agar bimbingan teknis berlangsung lancer, maka dokumen


kelengkapan yang harus dibawa kepala sekolah meliputi:
1. Proposal yang disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan/Kepala
Cabang Dinas Pendidikan setempat, lengkap dengan dokumen
sebagaimana yang disyaratkan dalam lampiran 1;
2. Yang harus disepakati dalam bimbingan teknis yaitu Rencana
Penggunaan Dana (RPD);
3. Surat Tugas dari Dinas Pendidikan/Kantor Cabang Dinas
Pendidikan setempat;
4. Foto Copy SK Kepala Sekolah;
5. Foto Copy rekening atas nama sekolah dari Bank BRI beserta
rekening aslinya;
6. Materai Rp.10.000,00 sebanyak 6 lembar;
7. Stempel sekolah.

17

Anda mungkin juga menyukai