Anda di halaman 1dari 2

Bali, 6 Agustus 2021

Kepada
Yth. Kepala Perangkat Daerah
di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali
di -
SURAT EDARAN Tempat
NOMOR 3580 TAHUN 2021
TENTANG
PENGATURAN PENGAJUAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)
KE BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI
SELAKU BENDAHARA UMUM DAERAH (BUD)
DALAM MASA KEADAAN DARURAT COVID-19

1. Memperhatikan :
a. Peraturan Gubernur Bali Nomor 30 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat
atas Peraturan Gubernur Bali Nomor 75 Tahun 2020 tentang Penjabaran APBD
Semesta Berencana TA. 2021;
b. Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 13 Tahun 2021 tentang Perpanjangan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Corona Virus
Disease 2019 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali;
c. Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali Nomor 3578 Tahun 2021 tentang
Pengendalian Pelaksanaan Belanja Daerah pada APBD Semesta Berencana
Provinsi Bali Tahun Anggaran 2021.
2. Sehubungan dengan dasar diatas, maka untuk kelancaran pencairan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) selama masa keadaan darurat COVID-19 disampaikan hal-
hal sebagai berikut :
a. Diminta agar mengutamakan pengajuan SPM yang sifatnya prioritas antara
lain :
1) Pembayaran Tagihan dalam rangka Penanganan Keadaan Darurat
COVID-19;
2) Pembayaran Belanja Pegawai dan Tambahan Penghasilan;
3) Pembayaran Belanja Bersumber dari Dana Earmarked (DAK/PEN);
4) Pembayaran Belanja Mendesak Lainnya.
b. Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan/program, SKPD dapat diberikan
Tambahan Uang Persediaan (TUP) untuk keperluan Belanja Operasional dan
Belanja Non Operasional.
c. Pengajuan SPM untuk Belanja Operasional dan Belanja Non Operasional
SKPD dilakukan melalui mekanisme TUP Tunai dengan ketentuan :
1) Pengajuan SPM TUP Tunai dimaksud untuk memenuhi kebutuhan
operasional dan non operasional SKPD dalam 1 (satu) bulan;
2) Pengajuan SPM TUP Tunai dilengkapi dengan dokumen rincian rencana
penggunaan TUP Tunai yang ditandatangani PA/KPA;
3) Dalam hal TUP Tunai digunakan untuk kebutuhan melebihi 1 (satu) bulan,
SKPD dapat mengajukan surat permohonan untuk dijadikan bahan
pertimbangan oleh BPKAD selaku BUD;
4) Dalam hal diperlukan, SKPD dapat mengajukan surat permohonan
permintaan TUP Tunai berikutnya, apabila TUP Tunai yang ada belum
dipertanggungjawabkan seluruhnya dan/atau belum disetorkan ke Kas
Daerah;
5) Pembayaran dengan TUP Tunai oleh Bendahara Pengeluaran/BPP kepada
satu penerima/penyedia barang/jasa dapat dilakukan pembayaran sampai
dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
6) PA/KPA bertanggung jawab atas jenis kegiatan, hasil keluaran, dan
penetapan harga terhadap pembayaran yang dilakukan melalui mekanisme
TUP Tunai.
d. Pengajuan SPM untuk keperluan yang bersifat prioritas dan mendesak
berdasarkan pertimbangan Kepala BPKAD dan dalam hal tertentu melampiri
persetujuan Sekretaris Daerah.
e. Pengajuan SPM ke BPKAD diatur dengan ketentuan :
1) Waktu penerimaan SPM mulai pukul 09.00 WITA sampai dengan pukul
12.00 WITA.
2) SPM yang diterima setelah jam 12.00 WITA akan diproses pada hari kerja
berikutnya.
3) Kepala BPKAD menetapkan jumlah maksimal dokumen SPM dalam satu
hari layanan yang dapat diterima oleh Kuasa BUD.
3. Ketentuan ini berlaku sampai dengan pemberitahuan lehih lanjut.

Demikian untuk dilaksanakan. Terima kasih.

Tembusan disampaikan kepada Yth. :


1. Bapak Gubernur Bali sebagai laporan;
2. Bapak Wakil Gubernur Bali sebagai laporan;
3. Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Bali sebagai laporan;
4. Inspektur Daerah Provinsi Bali.

Anda mungkin juga menyukai