Anda di halaman 1dari 2

Aksis 1:

Seorang laki-laki berusia 38 tahun, alamat kudus, suku jawa, status sudah menikah, pendidikan
terakhir SMP di Kudus.

Berdasarkan anamnesis didapatkan keluhan pasien dimulai di akhir tahun 2013 setelah pasien
berhenti dari pekerjaannya sebagai satpam dan mulai sejak itu pasien mengalami perubahan sikap dan
perilaku. Pasien lebih sering menarik diri dari pertemanan dan banyak diam. 6 bulan kemudian sering
ada percekcokan antara pasien dan istri karena pendapatan pasien saat itu tidak sebesar saat pasien
masih bekerja sebagai satpam hotel, lalu istri pasien memutuskan untuk pergimeninggalkan pasien dan
membawa putri mereka. Pasien banyak menghabiskan waktu menyendiri dan melamun.

Kurang lebih dua tahun yang lalu pasien sudah mulai sulit diajak bicara. Pasien banyak keluyuran
di jalanan tanpa tujuan dan pasien tidak mampu untuk kembali kerumah, harus dijemput oleh keluarga.
Pasien juga sering mondar mandir didalam rumah. Hubungan social dengan keluarga dan tetangga
terganggu. Pasien sudah tidak bekerja. Pasien masih mampu melakukan perawatan diri untuk mandi,
namun pasien sudah sulit untuk makan. Waktu luang pasien dihabiskan untuk melamun dan berdiam
diri dirumah.

Kurang lebih 2 bulan yang lalu,pasien berbicara dan tersenyum sendiri. Hubungan social dengan
keluarga dan tetangga terganggu. Pasien sudah tidak mampu melakukan perawatan diri untuk mandi
dan makan sendiri. Waktu luang pasien dihabiskan untuk melamun dan berdiam diri dirumah. Lalu
pasien dibawa ke rumah sakit jiwa amino oleh keluarganya, dan dirawat selama 11 hari.

Kurang lebih 7 minggu keadaan pasien sudah membaik, namun pasien seringkali tidak ingin
meminum obat. Pasien mengaku saat pasien sakit mulutnya ditutupi sesuatu agar tidak dapat berbicara.
3 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien banyak diam, lebih banyak mengurung diri didalam kamar,
dan banyak melamun. Pasien juga memperlihatkan perilaku aneh seperti memakan ikan yang masih
hidup dan mondar mandir didalam rumah tanpa sebab. Hubungan social dengan tetangga dan keluarga
terganggu karena pasien sulit diajak komunikasi. Pasien sama seklai tidak mau makan dan mandi.
Namun pasien akhir-akhir ini lebih giat dalam bekerja. Waktu luang pasien digunakan untuk melamun di
rumah.

Sesuai pemeriksaan status mental, penampilan pasien sesuai usia. Kebersihan dan kerapihan
buruk.

Kesadaran psikiatri jernih dan kesadaran sensorium compos mentis, tingkah laku hipoaktif, sikap
apatis, kontak psikis dapat dipertahankan. Mood pasien hipotim dan afek tumpul. Pembicaraan kualitas
kurang, volume suara kurang, intonasi kurang, kualitas sedikit bicara.

Pada gangguan proses pikir, ditemukan adanya delusion of control (+) dan miskin ide (+) sejak 2
tahun yang lalu.

Berdasarkan PPDGJ-III didapatkan diagnose F. 20.3 Skizofrenia Tak Terinci


Aksis II

Berdasarkan anamnesis, riwayat premorbid, masa kanan awal hingga dewasa dapat disimpulkan
tidak ada diagnossa pada aksis II

Aksis III

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka dapat disimpulkan tidak ada diagnose

Aksis IV

Berdasarkan anamnesis dapat disimpulkan terdapat masalah pada primary support group pada
aksis IV

Aksis V

GAF 1 tahun terakhir 60-51

GAF mutakhir 50-61 GAF saat ini : 40

Anda mungkin juga menyukai