A. keras
B. kaffah
C. tegas
D. murni
E. bertahap
Kunci : E
Khitab syar'i yang berhubungan dengan perbuatan orang mukalaf, baik bersifat tuntutan,
takhyir (memilih), maupun wadh'i (menetapkan) adalah pengertian dari....
A. hukum syar'i
B. hukum wadh'i
C. hukurn bagi orang lslam
D. hukum muamalah
E. hukum taklifi
Kunci : A
Hukum yang menjelaskan tentang perintah, larangan dan pilihan untuk menjalankan atau
meninggalkan suatu kegiatan/pekerjaan …..
A. hukum syar'i
B. hukum wadh'i
C. hukurn bagi orang lslam
D. hukum muamalah
E. hukum taklifi
Kunci : E
Macam-macam hukum taklifi adalah sebagai berikut…
A. Ijab, nadb, makruh, syarat dan mani
B. ijab, nadb, tahrim, karahah dan sebab
C. ijab, nadb, tahrim, syarat dan sebab
D. ijab, nadb, tahrim, karahah dan ibahah
E. ijab, nadb, syarat, mani’ dan sebab
Kunci : D
Menetapkan suatu hukum karena adanya sebab, syarat, atau penghalang bagi yang lain
disebut hukum ....
A. takhyiri
B. wad'i
C. taklifi
D. syar'i
E. mu'allafati
Kunci : B
Perbuatan orang mukallaf yang berhubungan dengan hukum syar’i adalah pengertian dari .,,.
A. al hakim
B. mahkum fih
C. al hukmu
D. mahkum'alaih
E. mahkum mukallaf
Kunci : B
Hukum syar’i menurut ulama ushul fikih dibagi dua macam, yaitu ....
A. hukum wajib dan sunah
B. hukum taklifi dan hukum'amali
C. hukum taklifi dan hukum wadh'i
D. hukum qufani dan hukum fi'liyah
E. hukum karahah dan hukum ibadah
Kunci : C
Berikut adalah pernyataan dari pengertian dari al-mahkum alaih yaitu ....
A. orang-orang yang dituntut oleh Allah untuk berbuat
B. Rasul yang diutus oleh Allah
C. makhluk yang diciptakan Allah
D. sahabat sebagai penerus Rasulullah
E. tabi'in sebagai penerus sahabat
Kunci : A
Hukum lslam tidak pernah kaku dalam setiap pelaksanaannya, terbukti dalam hadis Rasul
disebutkan ada beberapa orang yang tidak memiliki kewajiban menjalankan hukum, yaitu....
A. Orang kafir, orang murtad dan orang mabuk
B. Orang khilaf, mumayis dan wanita haid
C. Orang sudah tua, anak kecil dan orang gila
D. Orang hilang ingatan dan orang tidur
E. Orang tidur, anak kecil, dan orang gila.
Kunci : E
Mukalaf harus mengetahui perbuatan yang akan dilakukan sehingga tujuan dapat ditangkap
dengan jelas dan dapat dilaksanakan adalah . .. .
A. tujuan mahkum fih
B. pengertian mahkum fih
C. syarat mahkum fih
D. hikmah mahkum fih
E. syarat mahkum fih
Kunci : C
Perbuatan manusia yang berhubungan dengan hukum syara' disebut ....
A. Mahkum
B. mahkum alaih
C. mahkum fih
D. muhkam
E. hakim
Kunci : C
Kepantasan seseorang untuk diperhitungkan segala tindakannya menurut hukum adalah
pengertian dari
A. ahliyatul ada’
B. ahlyatul wujub
C. ahliyatul amal
D. ahliyatul adli
E. ahlyatul qadri
Kunci : A
Ulama ushul fiqih menyatakan bahwa kecakapan bertindak hukum seseorang bisa berubah,
sehingga ada seseorang yang tidak sanggup lagi untuk melakukan tindakan hukum
disebabkan koma setelah jatuh dari pohon mangga miliknya, halangan yang di alami orang itu
disebut dengan…
A. Awarid as samawiyyah
B. Awarid al muktasibah
C. Awarid ak kauniyah
D. Awarid al ‘alamiyah
E. Awarid an nafsiyah
Kunci : B
Sabda Rasulallah SAW :
) اذا حكم الحاكم فاجتهد ثم أصاب فله أجران و اذا حكم فاجتهد ثم أخطأ فله أجر( رواه البخاري و مسلم
Artinya ““apabila seorang hakim memutuskan masalah dengan jalan ijtihad kemudian benar,maka ia
mendapat dua pahala. Dan apabila dia memutuskan dengan jalan ijtihad kemudian keliru, maka dia
mendapat satu pahala ( HR Bukhari dan Muslim ). Hadis ini merupakan dalil dibolehkannya…..
A. Ijtihad
B. Tarjih
C. Nasakh
D. Al hukmu
E. Ta’arrud Al adillah
Kunci : A
Kata ijtihad (al-ijtihad) berakar dari kata al-Juhd yang berarti al-taqhah artinya….
A. Perjuangan
B. Kemampuan
C. Kesulitan
D. Kesukaran
E. Usaha
Kunci : B
Ulama ushul berbeda pendapat dalam menetapkan syarat-syarat ijtihad atau syarat-syarat yang
harus dimiliki oleh seorang mujtahid (orang yang melakukan ijtihad). Secara umum, pendapat
mereka tentang persyaratan seorang mujtahid adalah :
A. Aqli
B. Qath’i
C. Zhanni
D. Fi’li
E. qauli
Kunci : C
Seorang mujtahid memiliki kemampuan untuk membuat kaidah-kaidah fikih berdasarkan kesimpulan
terhadap perenungan dalil al Quran dan Sunah. Selanjutnya, kaidah-kaidah ini digunakan sebagai
landasan dalam membangun pendapatnya pengertian tersebut adalah tingkatan mujtahid …..
A. operasi plastik
B. amputasi
C. rekayasa genetika
D. kaki palsu
E. imunisasi
Kunci : C
Berdasarkan dengan keadaan seperti soal no 19 di atas, maka ijtihad pada masa sekarang ini dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu
A. nasakh
B. mansukh
C. ghayah
D. takwil
E. qiyas
Kunci : A
Nasakh dan mansukh harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut adalah syarat-syarat, kecuali
....
a. Menunjukkan adanya kemurahan dari Allah bahwa hukum atau perintah pada suatu
umat, ternyata dilonggarkan atau dihapus pada umat setelahnya,
b. Memberi keuntungan bagi orang-orang yang enggan dalam beribadah, karena adanya
perubahan yang lebih enteng;
c. Untuk memotivasi setiap umat agar tidak kehilangan jiwa kritis pada dalil-dalil yang
dijadikan hujjah;
d. Bukti bahwa dalil {al Qur’an atau hadis) yarg dinasakh dan rnansukh sehagai
kedewasaan umat antar generasi ke generasi berikutnya;
e. Mengajak manusia uniuk toleran dan berupaya memperbaiki kualitas peribadatan
dengan nasikh mansukh tersebut;
Kunci : B
Ketentuan berikut ini menjadikan nasakh dinyatakan tidak berlaku, yaitu bila ....
A. ke falidan hukum keduanya mesti sama
B. hukum yang dinasakh menyangkut perkara syariat
C. hukum yang menasakh datang lebih akhir dari yang dinasakh
D. dalil yang menasakh bisa dari hadits, sedang yang dinasakh bisa al Quran
E. nasakh terjadi dengan pertimbangan (ijtihad) para ulama
Kunci : E
Berikut ini adalah Bentuk-bentuk nasikh dalam Al-Qur’an kecuali …..
A. Nasakh syarih
B. Nasakh dhimni
C. Nasakh dzanni
D. Nasakh kulli
E. Nasakh juz’i
Kunci : C
Suatu dalil yang dihapuskan atau dipindah adalah pengertian dari . .. .
A. mutlaq
B. revisi
C. Mansukh
D. nasikh
E. mafhum
Kunci : C
Ayat tentang larangan shalat dalam keadaan mabuk dinasakh oleh ayat perintah untuk menjauhi
minuman keras secara total. Hal ini termasuk dalam nasakh jenis... .
A. tanaqudh membawa impikasi menguat salah satu dari dua dalil. Sedangkan
ta'arudh hanya mengbatalkan berlaku hukum yang dimaksud suatu dalil terhadap
keberadaan dalil yang lain.
B. tanaqudh membawa impikasi batalnya satu dari dua dalil. Sedangkan ta'arudh
hanya menghalangi berlaku hukum yang dimaksud suatu dalil tanpa
menggugurkan keberadaan dalil tersebut.
C. tanaqudh membawa impikasi gugurnya satu dari dua dalil. Sedangkan ta'arudh
hanya mengugurkan hukum yang dimaksud
D. tanaqudh membawa impikasi gugurnya satu dari dua dalil. Sedangkan ta'arudh
hanya mengugurkan berlaku hukum karena keberadaan dalil tersebut
E. tanaqudh membawa impikasi membatalkan salah satu dari dua dalil. Sedangkan
ta'arudh hanya mengbatalkan berlaku hukum yang dimaksud suatu dalil terhadap
dalil yang lain.
Kunci : B
Firman Allah swt yang artinya:
“dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan
(menjadikannya) perhiasan...” (Q.S An-Nahl [16]: 8).
Dalam ayat ini, kuda dan bighal hanya diperuntukkan untuk kendaraan dan hiasan saja,
sedang ayat ini mengandung ketentuan lain.
“Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai
dan sebagiannya untuk kamu makan.” (Q.S Ghafir [40]: 79).
Dua ayat merupakan contoh dari macam-macam TA’ARUDH AL-ADILLAH tentang…
a. Ta’arudh antara Al-Quran dengan Al-Quran.
b. Ta’arudh antara Al-Quran dengan hadis
c. Ta’arudh antara Al-Quran dengan ijma’
d. Ta’arudh antara Al-Quran dengan qiyas
e. Ta’arudh antara Al-Quran dengan ijtihad
Kunci : A
Contoh ta’arrud al adillah terdapat pada surat al Baqaarah ayat 234 dan Al Thalaq yaitu tentang….
A. Iddah wanita yang ditinggal mati oleh suaminya 4 bulan 10 hari dan iddah
wanita yang sedang hamil 4 bulan 10 hari
B. Iddah wanita yang ditinggal mati oleh suaminya 4 bulan 10 hari dan iddah
wanita yang sedang hamil sampai melahirkan
C. Keharaman minum khamar setelah sebelumnya di bolehkan
D. Iddah wanita yang ditinggal mati oleh suaminya 4 bulan 10 hari dan iddah
wanita yang sedang hamil 4 bulan 10 hari
E. Iddah wanita yang ditinggal mati oleh suaminya 3 bulan dan iddah wanita
yang sedang hamil 3 quru’
Kunci : B
wanita yang bertistihadhah itu berwudhu untuk setiap melaksanakan shalat Sedangkan di dalam
riwayal yang lain Nabi Muhammad SAW bersabda kepada Fatimah binti Hubais: berwudhulah kamu
untuk waktu setiap mau mengerjakan shalat, dua sabda Nabi Muhammad SAW merupakan contoh
dari….
A. Ta'arud dalil zahir dengan dalil nash
B. Ta'arud dalil nash dengan dalil mufassar
C. Ta'arud dalil mufassar dengan muhkam
D. Ta'arud dalil Muhkam dengan dalil nash
E. Ta'arud muhkam dengan dalil zahir
Kunci : B
Para ulama memberikan syarat-syarat ta'arudh apabila dalil yang kontradiksi memenuhi syarat:di
bawah ini adalah syarat - syarat Ta’arrud kecuali…
A. Kedua dalil yang bertentangan berbeda dalam menentukan hukum
B. Kedua dalil yang mengalami pertentangan berada dalam satu hukum {satu masalah)
C. Antara dalil yang mengalami pertentangan harus terjadi dalam satu masa dalam
menentukan hukum
D. Kedua dalil tersebut berada dalam derajat yang sama dalam penunjukan hukum
E. Kedua dalil yang mengalami pertentangan berada dalam satu wilayah
Kunci : E
Apabila ditemukan dua dalil yang kontradiksi secara lahirya, maka harus diadakan pembahasan
untuk memadukan keduanya dengan cara-cara yang telah diatur dalam ushul fiqih. Dan apabila dua
dalil tersebut telah diusahakan perpaduannya, namun tetap tidak menemukan jalan keluar, maka
tahapan yang harus ditempuh untuk penyelesaian dalil-dalil yang berbenturan adalah ….
A. Mengamalkan dua dalil yang kontradiksi, Mengamalkan satu dalil diantara dua dalil
yang berbenturan dan Meninggalkan dua dalil yang berbenturan
B. dihentikan dan mencari dalil yang lain
C. menangguhkan pengamalan dalil tersebut
D. meninggalkan kedua dalil tersebut dan mencari dalil yang lain untuk diamalkan.
E. mengamalkan salah satu dari keduanya
Kunci : A
mempertemukan dan mendekatkan dalil-dalil yang diperkirakan berbenturan atau menjelaskan
kedudukan hukum yang ditunjuk oleh kedua dalil tersebut, sehingga tidak terlihat lagi adanya
kontradiksi merupakan pengertian dari….
A. Takhsis
B. Takhyir
C. Nasakh
D. Taufiq
E. Tarjih
Kunci : D
Bila dua dalil yang berbenturan tidak dapat ditempuh secara nasakh dan tarjih, namun kedua dalil itu
masih mungkin untuk diamalkan, maka penyelesaiannya ditempuh dengan cara memilih salah satu
diantara dua dalil itu untuk diamalkan, sedangkan yang lain tidak diamalkan. Usaha penyelesaian
dalam bentuk ini adalah dengan cara :
A. Takhsis
B. Takhyir
C. Nasakh
D. Taufiq
E. Tarjih
Kunci : B
Bila dua dalil yang berbenturan tidak dapat dikompromikan atau ditakhsis, maka kedua dalil tersebut
tidak dapat diamalkan keduanya. Dengan demikian hanya satu dalil yang dapat diamalkan. Usaha
penyelesaian dalam bentuk ini dapat ditempuh dengan 3 cara yaitu:
A. Nasakh, tarjih dan Takhyir
B. Taufiq, tarjih dan nasakh
C. Nasakh, tarjih dan tawaquf
D. Nasakh, tawaquf dan Takhyir
E. Taufiq, tarjih dan Takhyir
Kunci : A
Bila penyelesaian dua dalil yang dipandang berbenturan itu tidak mampu diselesaikan dengan dua
cara sebelumnya maka ditempuh dengan cara ketiga, yaitu dengan meninggalkan dua dalil tersebut,
Adapun dua cara meninggalkan kedua dalil yang berbenturan itu ada adalah yaitu:
A. menetapkan
B. berhenti
C. menguatkan
D. menghapus
E. memilih
Kunci : C
Bila terdapat perbenturan dua dalil syar'i yang tidak mungkin dikompromikan dengan cara apa pun,
tidak mungkin diperlakukan ketentuan takhsis, tidak ditemukan pula cara untuk memberlakukan
nasakh, tetapi ditemukan petunjuk yang mungkin menguatkan salah satu diantara dua dalil itu, maka
digunakanlah dalil yang memiliki petunjuk yang menguatkan itu. Cara tersebut dinamai tarjih, dasar
hokum dibenarkannya tarjih adalah…
A. Al-Qur’an
B. Al Hadis
C. Ijma’ ulama
D. Ijma’ sahabat
E. Qiyas
Kunci : D
Menurut ulama Hanafiyah
A. Ada kelebihan dari salah satu dalil yang sama terhadap yang lain yang
berdiri sendiri
B. Jelas penambahan terhadap satu dari dua dalil yang sama terhadap
yang lain yang bersifat tidak bebas
C. Memunculkan adanya tambahan bobot pada salah satu dari dua dalil
yang sama (sederajat), dengan tambahan yang tidak berdiri sendiri.
D. menzahirkan salah satu dari dua dalil yang sama terhadap yang lain
yang bersifat tidak merdeka
E. menjelaskan kelebihan salah satu dari dua dalil yang sama terhadap dalil
yang lain dengan tambahan yang tidak berdiri sendiri
Kunci : C
Para ulama' ushul fiqih menegemukakan cukup banyak cara pentarjihan yang bisa dilakukan, apabila
antara dua dalil, secara zhahir, terdapat pertentangan dan tidak mungkin dilakukan al-jam'u wa al-
taufiq atau naskh.Cara pentarjihan tersebut ada dua pengelompokan besar yaitu