Ali Jum'ah
(Mufti Agung Mesir)
?oil,R^trr,r,ui
)"\i 7or7
- ?dg
kx[^]:LltJ
Prof. DR. Ali Jum'ah
(Mufti Agung Mesir)
MENJAWAB
D
I(AUM.SMI'
KI{ATUI
Fre*s
Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Prof. DR. Ali lum'ahL/Menjawab Dalctaah Kaum 'Salafi'. penerjemah, Abdul
Ghafur. penyunting, Owen Putr4 Lc.- jakarta: KHATULISTIWA Press, 2013.
xii + 247 hlm; "J.4
x 21 crn.
]udul Asli:
Al-M ut asy adilid uun M anhai uhum...
ua Munaaq^qvatu Ahami aad@ anhum
Judul Terjemahan:
- Menjawah flakwah Kaum'Salafi'
Penulis:
prof- frR- li lum'ah
^
Penerjemah:
Penyunting:
Otnen Putra, I.c.
Layout:
Iman lsknndar
Disain Sampul:
Penerbit:
KHATULISTIWA Press
Batu Merah III No. 23Rt007102,
]1.
Kel: Pejaten Timur Kec: Pasar
- Minggu, Iakarta Selatan
Telp.027-7980620 - Fax. 7980606
Website : http://www.khatulistiwaoress.com
Email : marketine@khafulistiwapress.com
-
inf o@khatulistiwapress.com
Daftar Isi v
-
Pengantar Penerbit
PENDAHULUAN
-viii
_1
I
Mengenal Salafi
- 1
Perkembangan Istilah as- S alafiah
dalam S"j*uh Modern 3
-
Hakikat Mengikuti Salaf Menurut Ulama _ 5
Tipikal Kaum Ekstrem Kontemporer
(Salafi-Wahabi) 9
-
MASALAH-MASALAH YANG
MENJADI FOKUS DAKWAH
KALIM SALAFI-WAHABI _ 18
BAB 1. Mensifati Allah dengan Tempat _ 21
BAB 2. Menghina Pengikut Mazhab Asy' ariyah _ 2J
-Abu Hasan al-Asy'ari danPujian
Ulama terhadapnya T
-
- Maksud Penisbatan Paham Ahlus Sunnah
wal lama'ah kepada ImamAl-As5/an 3l
- Fatwa Ibnu Rusyd terhadap Orang -
yang Menghina PahamAsy'ari -_ 33
-Akidah Asy'ariah Mengenai Lafaz-lafaz
yang Disandarkan kepada Allah 37
-Asy'ariyah adalah Pemuka Uma!- yang Menyampaikan
Al-Qur'an dan Sunnah 43
-
Daftar tsi v
BAB 3. Mengingkari Tirklid Kepada
Mazhab Fikihyang Empat 49
-
- Menjawab Bantahan terhadap Taklid
dan Pengikut Mazhab 57
-
BAB 4. Berani Berfatwa tanpa Keahlian
danAturan ---- 63
- Peringatan Ulama untuk Tidak Mengeluarkan
Fatwa tanpa Ilmu dan Keahlian yang Cukup 6
- Syarat-syarat Mufti 69 -
- Adab-adab Seorang -Mufti D
--
BAB 5. Memperluas PemahamanBid'ah
dan Mengklaim Mayoritas Kaum
Muslimin sebagai Ahlul Bid'ah --_ 88
- Tlmggapan Ulama mengmai Pengertian Bid'ah lffi
-
BAB 6. Mengharamkan Tawasul kepada Nabi dan
Menganggapnya Syirik kepada Allah 105
BAB7. Mengharamkan Shalat di Masjid -
yang terdapat irrlakam dan Miinyatakan
Wajib Membongkarnya 121.
-
BAB 8. Menganggap Tabarruk (Mencari Keberkahan)
dengan Afsar Rasulullah dan Orang Saleh
selagai Perbuatan Syirik 133
BAB 9. Mengharamkan Peringatan - Maulid Nabi
dan Menganggapnya Bid'ah yang Sesat 152
BAB 10. Mengharamkan Safar untuk Ziarah -
ke Makam Rasulullah, para Nabi dan
Orang Saleh 159
Pengantar Penerbit
Kaum ekstrem berpegang teguh dengan beberapa masalah
furu'iyyah (cabang) yang sebenarnya tidak bisa menjadi
standaritas untuk melabeli umat. Akan tetapi, mereka menilai
masalah itu memiliki rumusan hukum yang qath'i (pasti) dan
tidak ada pertentangan sedikitpun di dalamnya. Orang yang
mengemukakan pendapat bertentangan dengan mereka, akan
divonis sebagai menyimpang, tidak taat dan meremehkan
urusan agama. Bahkan diklaim sebagai ingkar sunnah. Mereka
menyibukkan kaum muslimin dengan berbagai permasalahan
tersebut.
Pemgantar Penerbit xi
gerakan mereka, ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw. tetaplah agama yang benar dan rahrhatbagi
sekalian alam. Sesuai firman-Nya, "Dan tidaklah Kami mengutus
kamu (wahni Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. " (al-Anbiya a' : 107)
Semoga buku yang ditulis oleh Prof. DR. Ali ]um'ah ini
dapat mencerahkan semua pihak, dan memberikan kesadaran
khusus bagi kalangan ekstrem dalam menyamai benih-benih
dakwah.
Selamat membaca!
KHATULISTIWA PRESS
@@@
Mengenal Salafi
Pendahuluan
t t*
6-t
q6,*
6
lz zc o l1 i col.a ac.: Jt F tii
L'r#"i -lrr ?r r(J.} gJJ_
tisl
st4-t
to$
, , -,-_t -/l'//e)
J,riA rtl ts$
- ,r"J
-) ?til
I J
"sebaik-baik manusia adalah (yang hidup) di masaku (para sa-
habat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (taabi'in),
kemudian or ang-or ang y ang mengikuti mereka (taabi' ut taabi' iin),
kemudian setelah mereka aknn datang suatu kaum kesaksian mere-
ka mendahului sumpah mereka, dan sumpah mereka mendahului
kesaksian mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pemdahuluam
Syaikh Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh
merupakan garda terdepan dari kelompok kedua. Kelornpok ini
juga membumikan istilah as-salafah,yang saat itu dimaksudkan
untuk mengajak kaum muslimin meninggalkan segala macam
ritual keliru yang memperkeruh kesucian Islam, baik itu
bid'ah ataupun khurafat. Denganbegitu, mereka optimis kaum
muslimin dapat kembali kepada pemahaman Islam seperti di
masa salaf, agar kemudian diteladani dan.ditiru.
Pemdahuluan
Muslim di setiap masa wajib kembali kepada semua itu. Dalam
artian, semangat itu tidak hanya terbatas pada kalangartsalaf,
namun khalaf juga mempunyai kewajiban yang sama.
Pendahuluan
sama. Mereka pun berbeda pendapat di dalam banyak
-urulJ
furu'hingga bermuara pada hukum yang bersifat amali,
maupun masalah akidah yang bersifat cabang. Dan dampaknya
masih kita temui sampai masa sekarang dalam perselisihan
antar mazhab.
Pemd"ahuluan
Kedua; mewajibkan perlawanan terhadap asing .hingga
kita benar-benar bisa membalas dendam atas penderitaan
yang dialami negara-negara Islam di berbagai tempat. Wujud
pertentangan itu diimplementasikan dalam dua bentuk:
(L) membunuh orang-orang kafir yang terlaknat, dan (2)
membunuh orang-orang murtad dan fasik.
Pendahuluan 11
etika. Mulai dari cara makan, minum, buang air besar hingga
memakai minyak wangi, semua akan turut dipermasalahkan.
Pemdahuluam 13
Berangkat dari ini dapat disimpulkan bahwa mereka itu
sangat sulit untuk menerima pemikiran atau pemahaman
yang sehat. Dari sini pula, kami melihat mereka sePerti
seorang pembetontuk yu.g menutup dirl dan tidak Punya
kepercayaan kepada ulama. Mereka hanya Percaya kepada
sebuah kelompok kecil, yang mereka anggap sesuai dengan
kehendak dan pemikiran mereka. Orang seperti ini tidak
akan pernah bisa menerima pesan pengetahuan apapun dari
masyarakat lain.
Pend.ahuluan 15
Natu sekarang tiba saabrya kita dituntut untuk melawan
pemikiran atau pemahaman tersebut demi menyelamatkan
masyarakat kita. Caranya adalah dengan kembali kepada
manhaj(metode ajaran) Al-Azhar yang selama berabad-abad
telah menegakan paham Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Aliran
Ahlus Sunnahwallama'ah ini bila dibandingkan dengan aliran
maupun mazhab yang lain dalam konteks akidatU maka
posisinya jauh lebih moderat. Sebab, pengikutnya mengakui
semua sahabat Nabi saw., tidak seperti aliran Syiah yang,
mengingkari banyak sahabat Nabi kecuali Ali ra. dan sejumlah
sahabat yang berpihak kepadanya.
Pendahuluam T7
/N9SPZ\
MA,SAI-AH -IVIASAI-AH YAI\G
MENJADI FOKUS DAI(WAH
KAUM SAI-AFI.WAHABI
Masalah-wtasalah... 19
9. Mengharamkan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
.
dan menganggapnya sebagai perbuatan bid'ah.
10. Mengharamkan safar (pe{alanan) untuk menziarahi
makam Rasulullah saw., dan juga makam-makam nabi
maupun orang-orang saleh lainnya.
11. Menuduh orang yang mengharapkan sesuatu dengan
berkata'Demi Nabi saw.'sebagai tindakan syirik kecil.
i2. Mengklaim kedua orangtua Rasulullah saw. sebagai ahli
neraka di hari kiamat kelak. a
13.orangmeningga1tidakmemilikiperasaanaPa-aPa
terhadap orang yang menziarahi makamnya
1"4. Mengingkari berbabagai macam zikir dan wirid. r
15. Menganggap biji tasbih sebagai bid'ah.
16. Berpedoman pada penampilan lahir, dan menjadikan
bentuk pakaian tertentu sebagai bagian dari ibadah.
17. Berdakwah tanpa bekal yang cukup, dan mencampur-
adukkan antara nasihat (tablig) dengan ilmu.
Ketujuh belas masalah ini insyi enan akan kami jelaskan
secara terperinci dalam beberapa pembahasan berikut.
Ali bin Abu Thalib ra. berkata, 'Allah Ta'ala wujud (ada),
dan tiada tempat baginya. Dia sekarang ada pada apa yang
sejak dulu ada."2
J"fu'*
" Dialah yang Awal." (al-Hadiid: 3)
@@@
e Al-Qadhi'IyadfuTartiibulMadaarik,5/24-25.
10 Ibnu Farhun al-Maliki, ad-Diibaj al Mudzhhab fii Ma'rifati'A'yaani
'Ulamaa'il Madzhab, hal. 194.
melamp aui batas, dari pemalsuan oleh orang-orang batil, dan juga
dar i t alqnil or an g- or an g b o doh.
I
sekedar kabarberita, tetap dianggap sah dan dibiarkanberlaku
apa adanya tanpa meyakini hakikat maknanya secarabahasa.
€,rv'Pi
Dan supaya kamu diasuh di baznah pengflTnasan-Ku ('Aini).
(Thaahaa:39)
'y,r-Jt
A^;Ut #if,F W i
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dia-Iah yang
Maha Mendengar dan Maha Melihat. (asy-Syuuraa: 1L)
;ir &'o,fut?
"LaIu Diabersemayam di atas'ArsyJ' (Al-'Araaf: 54)
@@@
3
MENGINGI(ARI TAI(LID
I(EPADAMAZI{AB FIICH
YAI\GEMPAT
Ibid,hlm.15.
t6,3"'ttu.j;idr dft- v
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kes-
an g gup anny a, (al-B aqarah: 286)
@@@
Ibid,hlrn.14.
Syarat:syarat Mufti
As-Suyuthi, Ar-Raddu' Alaa Man' Akhlada' IIaa al' Ardhi, hlm. 169.
41
rbid, u7s.
42
Ibnu Qayyim, Op. Cit.,41175.
rbid,41152.
tidak terjadi,
d. Ketika mustafti bertanya mengenai hal yang
dan termasuk masalah yang butuh proses ijtihad, maka
hendaklah mufti tidak menjawabnya, tapi ia hendaknya
meminta si mustafti unfuk tidak bertanya mengenai sesuatu
@@@
Ibnu Amiri I Haji, at-Taqriir wat Tahbiir Fii Syarhit Tahiir, 3135'1 .
MEMPERLUA,SPEM
BID,AII, DAIY MENGKI.AIM
MAYORITA,S KAUM MUSLIMIN J
50 lbid,2l36.
s1 Redaksi haditsnya diriwayatkan oleh Imam Ahm ad dalam Musnad-
nya 1/363, Imam at-Tirmidzi dalam Sunan-nya2l379,knam ad-Darimi dalam
Sunan-nya U29, Imam ath-Thabrani dalam al Mu'jam al:Ausath U90, dan
lain-lain.
54
Izzuddin bin Abdissalam, Qawa'idul ' Ahkaam lii Mashaalihil ' Anaam,
21204.
55
Ibnu Hajar, Fathul Baari,21394.
# Ibnu Rajab al-Hanbali, I aami' uI' Uluumi wal Hikam, hlm. 223.
Fi * 4 ,s#.ir;!ftu..gi'til
lkutilah dua orang setelahku: Abu Bakar dan Umnr.
@@@
s;ri33g, A*i
'at )
3. Firman-Nya pul4
46r fu qlu"4fgl:Lbiiuut:f
iur us
V,fit 6 # ry,4t*'6iefifi $W
4 ;a4 ,&e c ,3:: Jt4 LS:j gy.LtA
er\5,
a.uSx rii:r
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan meng-
hadap kepada-Mu dengan (perantaraan) Nabi-Mu Muhammad,
Nabi yang penuh rahmat. (Ya Muhammad) sesungguhnya aku
telah datang mengltadap Tuhanku dengan (perantaraan) engkau
untuk meminta hajat-ku ini agar terkabulkan. Ya Allah, maka
b er ilsh p er t olo n g an kep ad any a unt ukku. (HR. at-Tirm idzi, an-
Nasai, dan Ibnu Majah)
74 Tidak ada pertentangan d alam sanad dan matan hadits inl bahkan
sampai Imam al-Albani pun telah mensahihkannya seperti dalam komen-
tamya pada kitab Shahih lbnu Khuzaimah, no. 1219.Ia berkata "Sanail-nya
shahih;'
1 bF Gai',*i:*',*wt',fig\l:l :)tryl
arx" ;'G3r i*;'u:& \iLVl!'il'L. \Sfrt'd
4 #i 6'i rrir U J,t$ o1 ew'*f Lu,rpy tf4;)"e
el\ya;ht ,k<! t:t,$"
'Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan
kemuliaan semua orang yang memohon kepada-Mu, dan aku
memohon kep ada-Mu dengan perj alananku ini. Sesungguhnya
qku tidak keluar (menuju ke masjid) dengan sifat angkuh,
sombong, riya', dan sum'ah, Aku keluar menuju (masjid)
demi menghindari murka-Mu dan mengharap ridha-Mu. Aku
memohon kepada-Mu agar Engkau meny elamatkanku dari siksa
neraka, dan mengampuni dosa-dosaku. Karena sesungguhnya
tiada yang dapat mengampuni semua dosa, kecuali Engkau';
maka Allah Ta'ala akan menurunkan tujuh puluh ribu malaikat
untuk memintakan ampunan baginya, dan Allah akan selalu
mengawasinya sampai ia telah selesai mengerjakan shalatnya."76
n lbid, u272.
78 Al-Iraqi, Op. Cit.1,1291,.
7e Al-Mundziri, Op. Cit.31273.
80 Ad-Dimyathi, Al-Muttajar ar-Raabih fi Tsawaabil 'Amalish Shaalih,
hlm.471.-472.
@@@
84 Kisah ini diriwayatkan oleh Abu al-Hasan Ali bin Fahr dalam
kltabnya F adhaa' ilu Maalik dengan isnail yang tidak bermasalah; Qadhi 'Iyadh
dalam kitab Asy-Syifaa' dari jalumya yang berasal dari beberapa gurunya
yang terpercaya; Imam as-Subki dalam Syifua'us Saqaam, oleh Imam as-
Samhudi dalam Wafaa'ul Wafaa'; Imam al-Qasthalani dalam Al-Mataaahib
al-Ladunniyyah. Imam Ibnu Hajar dalam kitab Al-lauhar al-Munadzdzamber-
kat4 "Kisah ini telah diriwayatkan dengan sanad shahih". Al-Allamahlmam
az-Zarqani dalam kitab Syarah al-Mawaahib berkata, "Sesungguhnya Ibnu
Fahd menuturkan hadits ini dengan sanad yanghasan, dan Qadhi 'Iyadh
menyebutkannya dengan sanad yang shahih."
85
Ar-Razi, Tafsir Mafaatihul Ghaib, 1'1'1t06.
86
Asy-Syaukani, F athul Qadir, 3 1277.
@@@
eiu K4 {P N qa:syl $
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang
diberkahi dan sesungguhny a Kami-lah y ang memberi peringatan.
(ad-Dukhaan:3)
dan penuh keberkahan dari Kami, bagimu dan bagi semua umat
(mukmin) yang bersamflmu."' (Huud: 48)
Dari Asma' binti Abu Bakar ash-Shiddiq ra. yang saat itu
tengah mengandung Abdullah bin az-Zubafu di Mekkah.
Ia menuturkan, 'Aku lalu keluar (untuk berhijrah) di saat
kehamilanku sempurna (9 bulan). Sesampai di Madinah, aku
berhenti di Quba', dan melahirkan anakku di sana. Tidak
lama kemudian aku menemui Rasulullah saw., lalu beliau
meletakkan anakku di atas pangkuan beliau. Beliau meminta
safu buah kurma, lalu mengunyahnya dan mengoleskannya
ke mulut anakku. Jadi, yang pertama kali masuk ke dalam
perut anakku adalah ludah Rasulullah saw.. Kemudian beliau
menggosokkan (tenggorokan) anakku dengan kurma tersebut.
Setelah itu, mendoakannya dan memberkatinya. Abdullah bin
az-Zub air adalah bayi pertama yang dilahirkan dal am Islam. "
(HR. Bukhari dan Muslim)
103 lbid,3rt29.
104 lbid,3lt9y.
ros lbid,l0l798.
ir c(! .Cft
"D an ingatkanlah mereka kep ada hari-hari Allah." (Ibrahim: 5)
@@@
lle Asal hadits ini diriwayatkan oleh banyak ulama huffadz dengan
redaksi yang hampir sama dengan Imam Bukhari, at{irmidzi, Ibnu Majatr,
Ahmad, dan lain-lainnya.
123 Al-Mirdawi,Al-'Inshaaf,4153.
t26 Ibid,3159.
@@@
ll
MENUDUH ORANGYANG
BER-TARAJJI DENGAN
BERKATA 6DEMI NABI'
TERMASUK TINDAKAN
SYIRIK KECIL
dalam keadaan sehat dan kikir, ketika engkau takut miskin dan
berharap tetap knya.' (HR. Muslim dan Ahmad)"
it'rb'ot*Ji{t
Demi ayahnya, ia aknn beruntung jika ia (berkata) benar.
cA'iW :$F
Menuduh ora^g gang Ber-tara$ ...
'Iya, demi ayahmu, aku akan mengatakannya. Orang itu ailalah
ibumu.'(HR. Muslim dan Ibnu Majah)"
@@@
t2
MENGKLAIMKEDUA
ORANGTUA RA,SULULI-AH
SEBAGAI AHLI NERAKA DI
HARIKIAMAT
4# :r.
Dan Kami tidak pnnah memberikan kepada merekn Kitab-Kitab
yang merekabaca dan seksli-knli tidak pernah (pula) mengutus
kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun.
(Saba':44)
3e o;;it Gy
" Aku meminta izin kep ada Rnbb-ku untuk memintakan nffipunan
bagi ibuku, namun aku tidak diizinkan melakukannya. Maka aku
pun meminta izin untuk menziarahi kuburnya, aku pun diizin-
kan." (IjR. Muslim)
Iaruaban:
@@@
t3
MENGANGGAP ORANG
MBNINGGAL TIDAK LAGI
MEMILIKI PERASAAN APAPUN ,
TERHADAP ORANGYANG
MENZIARAHI MAKAMI\TYA
147 Hadis ini berasal dari Ibnu Abbas ra., diriwayatkan oleh Ibnu Abdul
Bar dalam kitab Al-Istidzkar dan At-Tamhid.
@@@
149
Ibnul Qayyim, Ar-Ruuh, hlm.5.
l4
MENGINGKARI BANYAI(
BACAAN ZIKTR, WIRID, DAN
IIIZIB
&t $t 4y3e'E'otK"rA
-.ytK'&rktit
rE '&r
fii t\\ (i't5 '
Sungguh, telsh ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baikbagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmail Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan banyak zikrullah (mengingat
AlIaD. (al-'Ahzaab: 21)
1-*zi'Fe
' Tiada Tuhan (y ang berhak disembah) selain Allah Ynng Mahaesa,
tidak ada sekutu bagi-Nya, baglNya semua kerajaan dan segala
pujian, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu' sebanyak seratus
kali dalam sehari, maka hal itu setara dengan memerdekakan
sepuluh budak. Selain itu, dituliskan untuknya seratus kebaikan
195
Wirid atau hizib merupakan kumpulan dari zikir-zikir
yangma'tsur dantidak ma'tsur dari Rasulullah saw.. Tidaklah
zikir-zikir itu diamalkan secara terus-menerus oleh pelakunya
kecuali karena ingrn mendekatkan diri kepada Allah. Wirid
atau hizib merupakan bentuk amal tathawwu' (sunnah) y*g
dilakukan oleh seorang Muslim dan tidak diwajibkan oleh
Allah. Syaikh Zakana al-Anshari berkata. "Tathawwu' adalah
perbuatan sunnah yang tidak ada dalil. yang menerangkan
bentuk kesunnahannya secara khusus, namun dimunculkan
sendiri oleh manusia, seperti memilih sendiri bebercpa wirid
tertentu."lso
l5
MENGANGGAP BIJI
TA,SBIH SEBAGAI BID'AII
Untuk itu kami akan jelaskan di sini hakikat biji tasbih dan
hukum berzikir menggunakan biji tasbih.
tt-W f;et&
" Seb aik-b aikny a alat p engingat adalsh biji tasbih. "
Iahi 'adada maa huwa khaliqun (Maha Suci Allah, sebanyak apa
yang Dia ciptakan di langit; Maha Suci Allah, sebanyak yang Dia
di b umi ; Mah a S u ci AII ah s eb any ak y an g D i n cip t akan di
cip t akan
antarakeduanya, dan Maha Suci Allah sebanyakyang telah Dia
ciptaknn), dan 'Allahu Akbar' seperti itupula, dan'Alhamdulil-
lah' seperti itu pula, dan 'Laa ilaaha'illallah' seperti itu pula, dan
'Laa hauls wa laa quwwata illa billaahil 'aliyyil azhiim' seperti
itu pula."'
159
Ibnu Abidin, Hasyiy ah lbnu' Abidiin, U 650-651.
@@m
t60
Asy-Syaukani, Nailul' Authaar, 21366.
l6
M ENJADII(AN PENAM PII-AIV
I-AHIR (PAKAIAN DAI\ CADAR)
SEBAGAI BAGIAN DARI IBADAH
161 Fatwa no. 3281 dengan judul, "Seragam Kampus, dan Apakah Boleh
Hailir Mengenakan Gamis?" dari beberapa fatwa Syaikh |adul Haq Ali ]adil
Haq, mantan Syaikh Al-Azhar.
162 Yang biasa dikenakan penduduk Hejaz (termasuk Mekkah dan
Madinah).
163 Muhammad as-Safarini, Ghidzan'il'Albaab,21163.
W #vit!,p-;u#ii
D an j anganlah mereks menamp akkan p erhias anny a, kecuali y ang
(biasa) nampak daripadanya. (an-Nuur: 31)
lJ:^.Jlk'"'ltW
'Wahai Asma', apabila seorang peretnpuan telah mencapai masa
haid, tidak boleh ada yang terlihat darinya selain ini dan ini.
17e Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam kitab Sunan-nya. Tapi ia
berkata, "Hadits ini merupakan hadits mursal-nyalCralid bin Durailg karena
ia tidak pernah bertemu dengan Aisyah". Hadits ini juga diriwayatkan oleh
al-Baihaqi.
180 Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam
Shahih-nya, 21 606, Imam Abu Daud d.alam Sunan-nya, 41338, Imam an-Nasa'i
dalam Sunan-nya, 21786, Imam Ahmad dalam Musnad-ny+ 31318, Imam Ibnu
Khuzaimah d alarr. Shahih-nya,21357, dan Imam ad-Darimi dalam Sunan-nya,
1l458.
'eb',U&',g, Fl rt43,+q3|+Yi\',$ #, n
6 U
@@@
t7
BERDAI(I^rAH TAI\IPA
PERSIAPAI\ DAI\ MBNCAVIPUR
ADUKKAI\ AIVTARA NA,SII IAT
AGAMADA}{ILMU
Ibnu Abbas ra. berkata, "Para ulama lebih tinggi 700 derajat
di atas orang-orang beriman lainnya. Antara satu derajat
dengan derajat yang lainnya seluas perjalanan 500 tahun."186
vJ', +r4.r:$S
Dan kattakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
p en ge tahu an. " (Thaahaa: ll4)
z$l'tr fu3uiAt
Para ulama adalah pewaris para Nabi. (HR. Abu Daud, at-
Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
194
Ibnul ]auzi, Talbiisu'Ibliisa, hlm. 151.
195
Adz-D z ahabi, S iy arul' A' I aamin N ub ul aa' . 7 I 153.
r98
Ibid,7sls24.
199
rbid,7u321,.
@@@
200 Ibnu Asakir, Tabyiinu Kidzbil Muftarii Fiimaa Nusiba 'IlaI 'Iimaam aI
'Asy'ari, hlm.29.
Latar belakang
Ieniane Pendidikan
Karya-karya beliau
1-. Al-Mus thal ah al-' Ushuulii w a at- tathbiiq' alaa Ta' rif
2. Al-Httkmu asy-Syar'iyu'Indal Ushuuliyyiin
3. Atsaru Dzihaa al-Muhmalfil Hukmi
4. Al-Madkhal lid-Diraasati al-Madzaahib al-Fikihiyyah aI-
lslamiyah
5. Al:alaqatu Ushulul Fiqhbil Falsafah
6. Madaahujjtyatu ar-ru'yaa
7. An-Naskh'indal Ushuuliyyiin
8. Al-Ijmaa''indsl Ushttuliyyiin
9.'Anliyaatul ljtihaad
10. Al-Imaam al-Bukhasrii
1-L. AI-Imaam asy-sy aafi' ii
'12
" AI-' Awaamir wan N awqahii
L3. Al-Qiyaas' indal Ushuuliyyiin
14. Ta' aaradhul' Aqyasati
15. Qaulu ash-Shahacrbii
16. Al-Maknayiilu wal Mawaaziin
@@@
il illilllllll
, llll illlililll