BEDA
DENGAN ^
lmlAFT"
HInUSNYASAMA.
KENAPN BEPlt ?
f$l,q/\fe^
q$M
\4ry
Semua buku yang diterbitkan media ISLAMIKA
mencerminkan buah pikiran rnasing-masing
penulisnya
F
BEDA SALAF
DENGAN "SALAFI"
(Harusnya Sama Kenapa Beda?)
Judul Asli:
K a oyf u Al -Ha qAi oyA l -Kh af iyya h' I nd a M u d d a' i Ae - 3 al afiyy ah
Tenulis:
MuL'ab bin 7uryan Al:Ashimi
Alih Bahasa:
Wahyuddin
Abu Ja'far Al-lndunieY
Editor Naokah: t
Abu Ja'far AVlndunioY
Ediwr Dahasaz
Azue Arifin
Tata Letak:
lelamikArL
Desain Cover:
Kinq Ardan
Celakah:
l. Aquotuo 2OO7
ll' NoPember 2OO7
lll. Tebruari 2OOB
Tenerbit:
media I9LAMIKA
Em ail : i el a mika 427 @t elko m, n et
-1
H?. Ob1 393474271
Perpustakaan Nasional Rl : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Al-'Ashimi, Mut'ab bin Suryan
Beda salaf dengan salafi: harusnya sama kenapa beda? / Mut'ab bin suryan At-
,Ashimi; penerjemah, wahyuddin, Abu Ja'far At-lndunisy; editor, Azus Arifin. -
- Soto : media lslamika, 2007.
224 htm. ; 205 cm.
Judut asti : Kasyfu At-Haqdiq At-Khafiyyah 'lnda Mudda'i As-Satafiyyah
rsBN 978.979- 25 -929 6-2
1. lstam -- Atiran dan Sekte l. Judut' ll. Wahyudin lll' Azus Arifin
Pengantar Penerbit
Pengantar Penerbit 5
/-:r--
bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, dan kesesatan itu temPatnya
di neral<a. 4
. -6..
-tat;Jtl
t
'Aku telah meninggolkon kalion di otos jalon yong lurus dan
terong, malomnya bagoikon siongnya. Tak odo seorangpun
yang menyeleweng dari jolanku kecu'oli ia akan binoso
(tersesot). Sesungguhny.a siopo di antaro kolion yong masih
hidup (dolam woktu yang lamo) okon melihat perselisihon
yang bonyok. Mako ikutilah apa yong kolian ketahui dori
sunohku dan sunah poro lchalifohku yong mendapat petunjuk
dan terbimbing, gigitloh (sunohku dan sunoh mereko) dengon
gigi geroham kalion." (HR.lbnu Majah).,
Definisi Salaf
Dr. Abdullah bin Shalih bin Shalih al-Mahmud menegaskan,
bahwa yang dimaksud dengan kata so/of menurut istilah syar'i
adalah para shahabat Rasulullah, tabi'in, tabi'ut tabi'in dan seluruh
umat lslam yang mengikuti jejak mereka dengan baik hingga
hari kiarnat, di mana 'adolah (keadilan) dan kebersihan diri
mereka telah diakui oleh umat secara ijma', dan mereka pun
tidak pernah tertuduh melakukan bid'ah yang menyebabkan
kekufuran atau kefasikan." (Mauqifu lbni Taimiyah Minol
Asya'iroh'J128)
Pada awalnya,yangdimaksud dengan generasi salaf adalah
generasi shahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Namun karena pada
masa kehidupan mereka (terutama masa tabi'in dan tabi'ut
Pengantar Penerbit 7
-b--
tabi'in) mulai timbul berbagai sekte (kelompok) sesat sePerti
Khawarii, Rafidhah, Qadariyah, Mu'tazilah dan Murjia!, maka
istilah so/of ini selaniutnya mempunyai dua pengertian. (ol'
Modkhat li ad-Dirasat al- Aqidah ol-lslamiyah'olo Modzhab Ahli
os-Sunnoh wa al-Joma'oh:l 4) :
--
Mengapa Beda?
Karya yang ditulis oleh seorang Syaikh fi Makkah al-
Mukarramah, Mut'ab bin Suryan al-fuhimiini, adalah pemaparan
beliau setelah melihat kondisisekelompok umat islam ditempat
beliau berada. Beliau ingin mengungkapkan sebuah kenyataan
yang semoga umat islam bisa mengambil pelajaran darinya, dan
menyingkap sebuah keraguan yang selama in.i menjadi
pertanyaan kaum muslimift,
Karya yang ditulis pada tanggall5 Jumadal 'Ula 1425 H.
ini, kami beri judul "Beda Salaf dan Salafi", karena melihat
banyaknya perbedaan si kap antara generasi salaf dengan mereka.
yang mengaku-ngaku sebagai "Salafi". Terkadang, sikap-sikap
yang mereka tun ju kkan, sangatlah berbeda dengan klai m mereka
sebagai "salafi'. Hal ini tidak lain hanyalah sebuah upaya
penjelasan yang semoga bisa memberi manfaat sebesar-besarnya
bagi kaum muslimin.
Berikutnya kami paparkan juga t"i*" para ulama yang
mengkritisi sikap-sikap yang tidak pantas dilakukan oleh
seseorang yang mengaku dirinya sebagai pengikut os-Solaf ash-
Shalih. Dengannya kita mengetahui sejauh mana sebenarnya
sikap para ulama terhadap pihak-pihak yang selalu mengklaim
dirinya sebagai kelompok yang paling benar dalam mengikuti
os-Solof os-Sholih.
Pengantar Penerbit 9
L
Persembahan
L Kepada siapa saja yang-Snenjunjung tinggi nilai-nilal
r_e_3t? !.slqm. . .
Dari saudaramu
Mut'ab Al-Ashimi
IO BEDASAIAFDENGAN'SALAFI"
--
Untaian Nasihat
Syaikh Abdul Aziz bin Bazz ',\)B
--
Saudara-saudara kita di negeri ini yang berdakwah
mengajak kepada jalan Allah ';u, memiliki hak dfi masyarakat
agar mereka dibantu untuk meraih kebaikan; berbaik sangka
kepada mereka; menjelaskan kesalahan dengan cara yang baik,
bukan untuk mencari perhatian dan mencari-cari kesalahan.
Kenapa demikian, sebab ada sebagian masyarakat yang
menyebarkan isu tentang diri seorang dai dengan berita yang
jelek, yang memberi kesa*merendahkan. Cara yang demikian
sangat tidak pantas dilakukan oleh penuntut ilmu.2
4.. j
I'ENGAN'SALAFI"
Tidak diragukan lagi bahwa tugas wajib seluruh kaum
Muslimin adalah menganut madzhab generasFsalaf, bukan
bergabung kepada hizb tertentu yang disebut Salafiyyun. Umat .
11
14
16
21
Soal 10: Ciri Khas Tarbiyah Satafi Kepada Generasi Muda ..... 64
- Apa metode tarbiyah yang ditakukan oteh pengaku satafi
kepada para pemuda?..... 64
Soal 11: Akibat Buruk Bermajetis Bersama Meieka 68
- Apa akibat buruk karena bermajetis bersama mereka? ..... 68
Soal 12: Beberapa Ketompok yang lkut Serta Dalam Fitnah lni 71
- Ketompok mana sajakah yarig ikut serta dalam fitnah ini? . 71
Soal 13: Para Pengaku Satafi Adatah Petaku Kejahatan 74
- Kejahatan apa yang ditakukan oteh para pengaku satafi?... 74
Soal 14: Jatan Ketuar yang Aman .... 76
- Bagaimana dapat ketuar dengan setamat dari fitnah ini?... 76
Soal 15: Ringkasan Pembahasan ........... 80
Soal 15: Bagaimana manhaj nereka secara ringkas? 80
Penutup 83
FATWA.FATWA KIBAR
Daftar lsi l7
----
03. Tahdzir At-Lajnah Ad-Daimah Terhadap Kitab lhkam At-
Taqrir Fi Ahkam At-Takfir ...'.....r " 110
04.Tahdzir Al.-Lajnah Ad-Daimah Terhadap Kitab Haqiqah At-
lman Baina Ghul.uw At-Khawarij wa Tafrith At-Murji'ah " " 114
05. Peringatan Terhadap Kitab Hazimah At-Fikri At-Takfiri
Karya Khatid At-Anbari Oteh Syaikh Shatih At-Fauzan .....' 117
06. Jetasnya Akidah Ahtussunnah 117
- Muncutnya Fenomena Persetitrihan Akidah Ahtussunnah
Datam Masatah lman . 118
- Kritik Terhadap Kitab Hazimah At-Fikri At'Takfiri 119
Daftar lsi 19
30. Benarkah Perkataan Orang Bahwa Jamaah-jamaah lstam
Termasuk Sekte Sempatan yang Diperintahkan Oteh Nabi
$ untuk Menjauhinya ...". ""' 194
35. Nasihat Syaikh AbduL Aziz bin Abduttah bin Bazz untuk
Para Pemuda Aktivis Jamaah-jamaah lstam " 208
39. Surat Syaikh Abdut Aziz bin Abduttah bin Bazz Kepada
Syaikh A idh At-Qarni ..... 217
20 BEDASALAFDENGAN"SAIAFI"
-J-
Mukadimaha
Mukadimah 2l
---
penyelewengan orang-orang yang melamPaui batas, dari takwil
orang-orangyang bodoh yang mengibarkan bendera bidlah, yang
telah membuka kunci timbulnya fitnah. Mereka senang
mempersoalkan ayat-ayat Yang masih samar (mutasyabih),
menipu orang-oran gyangbodoh dengan aPaYangmereka buat
samar. Kami berlindung kepada Allah dari fitnah orang-orang
yang sesat.
Kami bersaksi bahwa tidaR ada sesembahan yang benar
selain Allah. Allah rs berfirman:
'ry:
,6"62X'6:"\-rf&r\
Hoi orang-orong yong berimon, iouhiloh kebo.nyokon dori
prasangki, sesungguhn ya sebogion prosongko iti adolah dosa
don jangonlah komu mencori-cori kesalahan^7rong loin dan
jongonloh sebohogion kolion mengguniing sebohagion yang
loin. (Al-Hujurit [49]: l2)
Dan kami bersaksi bahwa Muhammad ffi adalah hamba
dan utusan-Nya, hamba pilihan dan kekasih-Nya, hambaterbaik
dari ciptaan-Nya. Beliau telah menyamPaikan risalah,
menunaikan amanah, memberi nasihat kepada umat dan beriihad
di jalan Allah dengan sungguh-sungguh. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada beliau, keluarganya, dan kepada
para sahabatnyayang baik-baik serta kepada orang-orang yang
mengikuti beliau dengan baik dan istiqamah di atas jalan mereka
hingga hari kebangkitan. Dengan rahmat-Mu ya Allah,
cantumkanlah kami bersama mereka, wahai Dzatyang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Ammo bo'du...
22 BEDASAI.AFDENGAN'SALAFI"
-J
Entah dari mana kami harus memulai? Bagaimana kami
memulai? Kenapa kami memulainya? Untuk siapa? Dan
bagaimana solusinya?
Wahai Rabb kami, yaAllah, wahai Dzatyang Mahahidup,
wahai Dzat yang Maha berdiri sendiri, redakanlah kegelisahan
hati kami, mudahkanlah kesulitan kami, tunjukilah jalan sesat
kami, satukanlah persatuan kami di atas kebenaran, satukanlah
barisan kamidiatas petuni&k, impunilah kami, dan iagalah kami.
Engkaulah penolong kami, tolonglah kamiatas orang-orang kafir.
Mukadimah 23
-rL--
mencela; antara yang mernbela dan yang melawan; antara yang
memberi kabar gembira dan mengancam. Sehingga silgtp saling
nasihat-menasihati di antara mereka pun hilang dan justru yang
tersebar luas adalah aib; sedikit ada sikap lemah-lembut serta
perselisihan yang tak kunjung reda. cahaya Persatuan pun mulai
redup dan cahaya Perpecahan justru lebih terang bersinar,
sehingga semakin lebar celah bagi setan dan hari-hariyangtidak
harmonis. t
Dan pada saat itu kebahagiaan Pun berubah menjadi
kesedihan, luka yang makin parah dan darah permusuhan Pun
mengal r yang berakhir dengan penyesalan. Makd tak terbendung
i
-air
lagi rn"t" k"r"dihan, dan hanya kepada Allah tempat
mlngadu. Cukuplah Allah sebagai pelindung dan sebaik-baik
tempat bersandar atas orang-orang yang berusaha menyesatkan
atau ingin menimpakan bencana dan malapetaka.
Sebenarnya tidak ada keinginan dalam benak kami untuk
mencampuri urusan ini dan tidak ada keinginan,untuk ikut serta
dalam perdebatan. Sebab orang. yang berakal itu tidak akan
menipu orang-orang yang bodoh dan tidak akan merendahkan
martabat orang-oran g yang memfitnah, sebagaimana orang
mengatakan, "Perangai yang bagus adalah tidak menuhankan
orang-orang bodoh. " Dan karena tidaklah pantas j i ka d katakan,
i
Mukadimah 25
--.-
kitab aslinya-ed. Semoga ini menladi petuniuk bagi orang-orang
yang bingung karena godaan setan, dengan mengharap
ampunan-Nya, keselamatan dari api neraka dan kemenangan
dengan kedudukan tinggi di surga.
Buku ini terdiri dari l5 soal jawab. Setiap pertanyaan dan
jawaban menjelaskan dan mengungkaP satu hakikat persoalan
tentang para pengaku salafiyang masing-masing berbeda. Setelah
sampai pada akhir buku, kamitsempurnakan dengan sebuah
pancaran sinar dan perjalanan yang mulia dalam iebuah nasihat
yang mencakup beberapa sisi Penting. Seperti cahaya bulan
purnama pada malam ke- 15. Sehingga akan'sangat lamPak
dengan jelas di hadapanmu hakikat sebenarnyayang ada di balik
para pengaku salafi.
Kami berharap kepadaAllah rie semoga tulisan ini menjadi
kata-kata hidayah menuiu jalan petuniuk dan kami hanya ingin
sekadar memberi nasihat kepada mereka; memberi kontribusi
dalam rangka memadamkan api fitnah dan rneredam bid'ah,6
menyi ngkap kebenaran, mengeratkan tal i persatuan yang teru rai,
memberi jawaban terhadap syubhat dengan mengutiP pendapat
para ulama yang lurus. Sebagaimana kami pun pada posisi ini
bukan semata-mata mengklaim diri untuk menyatukan (kepada
satu pendapat) atau mengklasifikasi, namun bertuiuan untuk
mengumpulkan dan memilih pendapat para dai dan ulama agar
tulisan ini menjadi pelita yang agung dan ada nilai kontribusinya.
Demi Allah, kami berdoa semoga ditampakkan kepada
kami yang benar adalah kebenaran dan limpahkanlah kepada
kami untuk mengikutinya, dan tampakkanlah kepada kamiyang
Mukadimah 27
HIHmA ffiekAF
m*mHffiAhil:,,,rrffi,A,k :
$oal
sm
, '","k"lebihsibukdenganpekerjaanmenyesatkansetiap
golongan."2
Beliau berkata lagi, " . . . ketika hu ru-hara tersebut kini terjadi
menimpa kepada siapa yang dikehendaki Allah-yaitu orang-
orangyangsukamenisbatkandirinyakepadasunnahdanyakin
akan ditolong, mereka mulai menjadikan tindakan mengklasifikasi
sebuah
dengan cara menc ela Qarh) sebagai aiaran agama dan
kebiasaan."
DemiAllah,berapabanyakfitnahinitelahmenimpa
jalan sesat dan
generasi muda yang membawa mereka kepada
i.r.ny"r"rkan, mEmbid'ahkan orang lain' menc.ela dan
,mengkafirkan,rusakdanmembuatkerusakandimukabumi'
2.TashnifuAn-NasbainaAzh-ZhanwalYaqin,BakarAbuZaid'hal'28
-J
Alasan mereka, ini adalah usaha perbaikan. Padahal perbaikan
tidak dengan membuat kerusakan di muka bumi.*
Beliau berkata lagi, "Sejauh pengetahuan kami, ini adalah
tindakan memecah belah barisan Ahlussunnah yang muncul
pertama kali pada orang-orangyang mengaku dirinya sebagai
golongan mereka, yang ditujukan kepada orang yang menentang
mereka. Dia mempelopori untuk bersikap keras kepada mereka
dan meragukan jalan dakvAh inereka. Lisannya lepas kendali
sehingga memfitnah kehormatan para dai dan menebarkan
rintangan di sepanjang jalan mereka dengan sikap fanatisme."3
Wahaisaudaraku,
lni merupakan sedikit dari sebuah luapan amarah dan
sedikit dari musibah dan malapetakayang ditimpakan oleh fitnah
tersebut. Oleh karena itu, menyingkap sebuah hakikat, penyakit
hawa nafsu dan mengkritisi pendapat- pendap'at yang menyel isi hi
Al-Qur'an, As-Sunnah, dan ljma' serta menghimbau agar
mewaspad ainya adalah sunnah yang telih ada sejak sejarah
perjalanan kaum Muslimin"ini muncul. Mengingkari dan
menentangnya adalah wajib, diperintahkan oleh syar'i dan harus
di ambil pelajaran. Sedangkan membiarkan fitnah yang kian
membesar dan merajarela menimpa kaum mudatanpaada usaha
menjelaskan dan menjawab syubhatnya atau tidak memberi
nasihat atau berdialog bersama mereka adalah kesalahan fatal.
Tujuan yang lain adalah agarfitnah initidak kian meluas." Hingga
pada perkataan beliau, "Sesungguhnya pada hari ini mereka
selalu mencela harga diri para ulama. Pasti-hari esok-mereka
akan menggiring generasi muda umat ini kepada tahap yang
kedua, yaitu mencela harga diri para penguasa yang berakidah
Ahlussunnah dengan dikatakan "Bergerak itu subur dan diam
itu mandul." ltulah akibat yang paling buruk yang digiring oleh
4. ldem. hal 54
aaa
*i
sff
Kebijakan Para Pengaku Salafi
)c1re'fr:'-;1,'t.
...don orang-orang yong mengikuti mereko dengan boik...
Apabila kamu ingin mengikuti salaf, maka kamu harus
mengetahuijalan l.nur"k". Tidal mungkin engkau akan meniadi
pengikut salaf melainkan iika kamu mengenal ialan mereka dan
meyakini manhaj mereka sebagai jalan untuk ditapaki. Adapun
jika kamu bodoh, tidak mungkin akan bisa berialan di atas jalan
mereka sedangkan engkau sendiri tidak tahu dan tidak mengenal
tentang manhajnya atau kamu menisbatkan kepada mereka
sesuatu yang tidak mereka katakan dan mereka yakini. Kamu
diri sendiri atau tanpa ilmu. ltu artinya kamu telah berani
membuat sebuah rumusan dan kamu katakan, "liapa saia yang
menyelisihinya, maka dia adalah pelaku bid'ah. Dia sesat'"
Tidak, wahai saudaraku.
Manhai salaf bukan demikian. Manhai salaf adalah ilmu dan
amal. llmu terlebih dahulu kemudian amalberdasarkan petunjuk.
Apabila kamu ingin meniadi pengikut salaf yang'sebenarnYa,
r seFnestinya kamu mempelajari madzhab salaf dengan sungguh-
sungguh, mengenalnya dengan ilmu, kemudian engkau amalkan
ilmu tersebut tanpa bersikap berleb'ihan dan tidak meremehkan
di sisi yang lain. lnilah manhai salaf yang sebenarnYa' Adapun
pengakuan, penisbatan tanPa ada kebenarannya, maka itu tidak
baik dan tidak akan bermanfaat."s
Maka kepada mereka kami nasihatkan, "Jadilah kalian dai-
dai-bukan pengaku-aku (saya salafi.-pent.)-yang mengajak
kepada salaf yang sebenarnya. Yaitu perkataan da'n perbuatan
yang sesuai dengan pandangan Al-Qur'an dan As-Sunnah tanpa
ada sikap ifrath dan tafrith. Dan iangan mengajak kepada salaf
hanya perkataan tanPa ada amalan."
' 5. lni adalah jawaban syaikh dari pertanyaan-pertanyaan yang berada di dalam
SyarhAqidahThahawiyah,th.l42sHyangdisajikandalambentukkasetyang
membahas tentang persoalan tersebut'
58 BEDASALAFDENGAN'SAI.AFI"
-J.
iVil a:ic.lu*. t1;:tL r& | Qcjalsrj
semua pengakuan, tonpo odo bukti
"',:j
t s . .'i,.ir'
. .!.
ffi
Slogan Para Pengaku Salafi
-1
6 {1ihr, ;3; *+ }u irltfr'Jt
(\ l)ry
:A ,K*r?^tt;r\i
Kotakanloh (kepoda mereko), 'Apokoh kamu akan
memberitahukon kepada Allah tentong ogomamu
(keyakinonmu), podohaloAllah mengetahui opa yong oda di
Iongit dan apa yang oda di bumi dan Allah Maha Mengetahui
segolo sesuotu.' (Al-HujurAt [a9]: l6)
Allah/oh yang mengetahui apa-apayairg ada di langit dan di
bumi dan Allah ig Maha Mengetahui segala sesuitu. .
6. ldem
42 BEDASATAFDENGAN'SA[AFI"
--4-
m o nshu r oh,seh ingga mereka berusaha menguku
kan kesabaran
h
'. .o l?.
( \ Y o)d/r:{+Jlu
'
Sesungguhnya Robbmu, Dialoh yong Moho Mengetahui
tentong siapa yang sesot dori jolon-Nya.don Dia Moha
Menget ahui orang-orang yong mendapat petunjuk (An-Nahl
ft61:125)
Kemudian ketahuilah! Bahwa tidak ada seorang pun yang
telah berani memuji dirinya (dengan kalimat tazkiyah) melainkan
dia adalah jiwa yang lemah, fiwa yang menyambut seruan
syahwatnya, jiwa yang lalai dari tipu dayanya. Dan orang yang
memiliki cita-cita yang tinggi, maka dia akan tahu bahwa cita-
cita itu merupakan anugerah dan nikmat dari Allah; dia akan
menutupinya dengan sikap rendah hati (towodhu), karena setiap
orang yang dianugerahi nikmat dia akan iri.
Kami nasihatkan kepada mereka:
Berhentilah dari mengklaim diri sendiri! Sebab ini hanya
akan memunculkan kelompok-kelompok (tohozz,ub) dan akan
menjadi omong kosong belaka. Berhentilah dari menuduh
saudara-saudaramu sebagai hizbiyyun. Sebab itu adalah
kedustaan dan mengada-ada. lnilah kebenaran, dan jika enggan
untuk berhenti, maka...
Makobagoimonakahkamudipalingkon(dorikebenaron).
32)
(Yunus il01:
... :
t I ."'1.
44 BEI'ASAI.AFDENGAN'SAI.AFI"
-4.
$oal
lffi
Tugas lblis
Tugas lblis 45
--.-
kepada Allah hanya di pinggiran. Mereka mencamPakkan rasa
malu, mereka sibuk dengan urusan tersebut agar persoalan
tersebut bercampur aduk sehingga mereka sesat dan
menyesatkan."
Semua mengenakan seragam mencela dan memuii Qorh
wa to'dil). Berselimutkan ambisi mencela dan membuat-buat
hadits serta mengait-ngaitkan dalil secara seramPangan. Dengan
demikian, wahai penanya! Mer'6katelah berbicara tidak karuan
mengklasifikasi orang lain dengan tuiuan mencari pamor dan
ug"r- biru terkenal serta menghalangi dari jalan yang lurus' ltu
semua dikarenakan prinsip yang lemah ini, lfsan mer;eka pun
terjerumus ke dalam kesalahan dan perbuatan dosa. Kemudian
didukung dengan sikap menuduh dan memvonis, membuat
kerancuan dan mencela, menutupi kebaikan orang lain, mencaci
maki, menebar celaan. Akidah dan suluk mereka terpilah-pilah,
mereka menebar rasawas-was dan menafsirkan tuiuan dan niat
mereka. Semua ini, dan mungkin lebih banyak lagi bencanayang
akan terjadi dengan dua bentuk klasifikasi, yang bersifat agamis
dan yang bukan agamis."7
Beliau hafizhohulloh berkata tentang tugas ini, "Masya
Allah..., berapa banyak akibat burukyang disebabkan oleh tugas
iblis ini, yang menambah sakit bagi luka, dikarenakan dia telah
menempuh jalan selain jalan orang-orang yang beriman' Dia
didapati sebagai orang yang berdosa, menganiaya kepada diri
sendiri, kepada tubuhnya, agamanya, dan uritatnya melalui segala
pintu-pintu kekeiian. Semuanya telah diambil bagiannya olehnya'
Dia telah menebarkan tuduhan, kebencian, celaan, dan
menumbangkan sesuatu yang paling mulia yang dimiliki oleh
seorang muslim (yaitu akidah dan harga dirinya).8
7 Tashnifu An-NAs Baina Azh-Zhan wat Yaqin, Dr. Bakar Abu Zaid' hal 9
8 ldem. hal 23
46 BEDASALAFDENGAN'SA[AFI"
--J
Allah r:e berfirman:
zJt
rli
.o
'
^" -::<\
- .a t r
t '-JJl
\ -J c) J-a)
rJ - c
J
t.2o /lot t'
(o^)# Ui_r Ut44 l;f.>l
Don orong-orang yong menyokiti orong-orong mukmin don
mukminot tanpo kesol$ran yong mereko perbuot, moko
sesungguhnyo mereko teloh memikul kebohongon dan dosa
yong nyata. (Al-AhzAb [33]: 58)
Tugas lblis 47
$oal
Beberapa Cara
Mengklasifi kasi Man usia
-.1
Saat engkau mengerutkan dahi untuk menghina, itu
merupakan tindak kezhaliman. 4
mendapat dukungan."
Syaikh Fauzan bin Fauzan Al-Fauzan hofizhohulloh berkata,
"sesungguhnya orang-orang yf,ng'memperdaya para ulama,
mereka ingin agar para ulama itu hilang perannya bagi umat,
sehingga jikalah para ulama itu ada di muka bumi, mereka akan
setalu tidat< percaya kepada para ulama, bahkdT mereka telah
meniadakannya.... Tidak ada.daya dan upaya, kecuali dari
Allah."
52 BEDASAf,AFDENGAN'SALAFI"
-J
Kemudian berbeda pula dengan apa yang terdaPat di dalam
fatwa-fatwa dan jawaban-jawaban beliau. Kaeru akan bisa
mengetahui seberapa jauh sisi perbedaannya setelah mengetahui
setiap prinsip-prinsip tersebut beserta komentar dan jawaban-
jawaban yang mereka ungkapkan kepada saudaranya sendiri,
para dai dan para ulama pada saat kamu menghadapi mereka
dengan carayangtidak benar. Merekatidak lain hanya mengikuti
hawa nafsu dan memuaskil jiwa yang sedang sakit.
Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:
l. Memaafkan perbuatan bid'ah (tidak sgsuai) yang diperbuat
orang-orang baik dan memiliki keutamaan karena.
berdasarkan sebuah jti had dan menyi kapi perkataan mereka
i
9. Lihat lebih lanjut dalam lJsulu AbHukmi 'ala Al-Mubtadi'ah, kanngan syaikhul
lslam lbnu Taimiyah, Dr. Ahmad Al-Halibi, terbitan Dar Al-Fadhilah'
54 BEDASALAFDENGAN'SALAFI"
--
$oal
Barang Dagangan
,.
58 BEDASALAFDENGAN'SALAFI"
berakibat kepada perbuatan yang hina, yaitu tindak kejahatan
dan aniaya terhadap agama, para ulamanya, kepada umat, dan
para pemimpin umat. Semua itu adalah fitnah yang menyesatkan
yang menimpa orang-orang yang terfitnah dan merupakan
pemecah belah jamaah kaum Muslimin.r0
Sekarang, tindakan mengklasifikasi manusia merupakan
penyakit kronis. Kapan saja penyakit itu menghinggapijiwa, jiwa
itu akan memadamkan cahSaiman, akan mengubah hatimenjadi
rusak, menyambut seruan hawa nafsu dan syahwat. Kami
berlindung kepada Allah dari kehinaan dan jerat-jerat setan.
Melalui merekalah musuh dapat menyerang..
Mempersiapkan mereka sebagai alat pemecah belih, baik
mereka mengetahui ataupun tidak mengetahui. Memisahkan dan
menjauhkan sebagian mereka dari para ulama. Meremehkan
keadaan mereka dan mereka pun berusaha agar manusia tidak
butuh kepada ilmu mereka.
Dan melalui mereka juga para pelop6r umat ini, sekaligus
generasi mudanya menjadi bercerai-berai, berkelompok-
kelompok, dan hizb. Mereka lari menuju arah fatamorgana,
mengabaikan manhaj dan meninggalkan suriteladan yang baik.
Tidak ada seorang pun yang selamat darinya selain orang-orang
yang mendapat taufik dan orang-orang yang hatinya penuh
dengan cahayaiman.rr
Saya menasihatkan kepada mereka:
';'
-4
Dakwah Kepada Kelompok
-J
pun bersatu di atas satu akidah, yaitu beribadah hanya kepada
Allah u;i dan tidak menyekutukan-Nya. ltulah yang disebut
Jomo'otul Muslimin.
Jika ada di antara mereka ada kerenggangan atau saling
benci dan menjauhi atau terdapat orang-orang munafik, maka
ini adalah persoalan yang cukup berbahaya. Apa lagi ditambah,
kami mendengar saat ini orang-orang yang berbicara menghina
kehormatan u lama. Merekfmcin udu hnya dengan tudu han tolol
dan bodoh, tidak memahami persoalan, tidak mengerti akan
kondisi kekinian, sebagaiman ayangmereka ucapkan. lni sangat
berbahaya. l
Jika rasa percaya kepada para ulama telah hilang, lalu siapa
yang akan memimpin umat lslam? Siapa yang akan dijadikan
sebagai narasumber dalam fatwa dan menyimpulkan hukum-
hukum lslam?
Saya menjadiyakin bahwa ini adalah re-kayasa musuh-musuh
kita, karenayang tertipu banyak dari orang-orang yang tidak
mampu memahami persoalan atau orang-orang yang hanya
berbekal semangat tinggi, akan tetapi dia bodoh. Sehingga
mereka mengambil karena semangat yang menggelora dan
keinginan mencela kaum Muslimin. Semangat boleh, akan tetapi
persoalan yang timbul tidak seharusnya demikian. . . "ra
,taa
aaa
F
meraih harta ghanimah saat dia memburu kesalahan orang lain. '
Berapa banyak ulama dan dai yang telah mereka dustakan.
Mereka membuat perkataan yang belum pernah dikatakan oleh
para ulama. Mereka mengarahkan perkataannya kepada sesuatu
yang bukan dimaksud, kepada sesuatu yang bukan dikatakan
dan direncanakan. .l
!, t. o
t t-/
(\ o)f#r
),.o
drl J-:t
z).
:^f
,4)z
u:^ o"-*J "
70 BEI'ASAI.AFDENGAN'SALAFI"
Soal
72 BEDASALAFDENGAN'SALAFT"
--J.
dan hati mereka dengan kebencian, kemarahan, dan iri hati
kepada setiap orang yang menyelisihi pendapat hawa
nafsunya dan tetap bersiteguh dengan kemauan mereka.
Kemudian lisan mereka pun mulai menyerang dan
menjatuhkan tuduhan keji lagi kotor kepada dai dan para
ulama secara gegabah dengan hati yang marah, dengan kata-
kata "sesat, bid'ah, bodoh dan dungu, salafilohiriyohnyadan
bid'ah batinnya dan spterusnya...." Mereka rnenyertai
tuduhannya dengan berita-berita yang buruk, jawaban-
jawaban yang tercela dengan judul tebal, susunan kalimat
yang mengerikan dan tidak beretikal Jauh dari layaknya
sebuah kritikan (yang penuh dengan ilmu dan'niat. ikhlas). '
Mereka menulisnya dengan pena-pena beracun dan
mematikan. Mereka membalas lawannya dengan kritikan
yang membakar tanpa ada belas kasihan.
YaAllah, Yang Mahasuci.. . Apakah jugaada di antara kalian
yang akan mengucapkan salam kepada qnusuh-musuh lslam;
Yahudi, Nasrani, dan selainnya. Sedangkan kepada saudaramu
para dai dan ulama kalian enggan mengucapkan salam?!!
Dan ada kalanya sifat-sifat ini atau lebih banyak dari itu
semua, terdapat pada satu orang dari mereka. Kami meminta
kepada Allah ue keselamatan dari semua bencana dan fitnah.rT
17. Lihat buku "yang wajib dan yang berpahala 'tolonglah saudaramu yang mehzhalimi
dan yang terzhalimi"'Shalih Abdul Lathif hal 1B dengan sedikit perubahan.
4e
Para Pengaku Salafi Adalah
Pelaku fejafratan
74 BEDASALAFDENGAN'SAI.AFI"
--4-
dan bu kti amal perbuatan. Mereal isasi kan sifat-sifatnya yang telah
diperintahkan dan melaksanakan kewajiban-kewajiban
merupakan tuntutan penisbatan diri kepada julukan-julukan
tersebut.
Kelompok sepefti ini, yang sebagian hakikat sebenarnya
telah tampak oleh kita dan yang tidak tampak lebih dari itu, telah
melakukan kejahatan dan menodai nama baik so/of. Karena
perbuatan mereka-yanf,selalu mengklasifikasikan manusia
kepada kelom pok-kelom pok sesat, mem bid'ah kan, menyatakan
sesat, mencari kesalahan orang lain dan sebagainya, yang
dinisbatkan kepada nama Salofus Slfalih, y4itu dengan
mengenakan pakaian bernama os-salafiyah-memiliki tujuan
untuk menipu manusia. Mereka hanya memiliki tujuan untuk
menjustifikasikan perbuatan dan sikap mereka yang burirk
merupakan nama dan simbolyang baik dan dapat diterima oleh
kaum Muslimin.
Akan tetapi, dengan kebiasaan buruk'ini justru mereka telah
meremehkan nama yang sangat mulia (As-Salofiyoh). Seakan-
akan nama ini menjadi tuduhan buruk bagi siapa saja yang
menamakan diri salafi. Yang artinya, sama dengan mengakuinya
dalam pemikiran, namun perbuatan mereka sendiri melanggar
batas-batas syar'i.
aait
4i qt:
4 ,/o/ ..tt/. o
olj1e i.ll\e (t,f otf il.J / -i,
,
aa tt
: SXLJ
76 BEDASALAFDENGAN'SALAFI''
-1
Jongon komu gunokan lisanmu untuk menyebut-nyebut aib
seseorong
aaa
18. Lihat Rifqan Ahlussunnah bi Ahlissunnah, karangan Syaikh Abdul Muhsin Al-
Ubbad Al-Badar. hal 48-54
"ffi
Ringkasan Rembahasan
BO BEDASAI.AFDENGAN'SALAFI"
-1,
berani mengucapkan, "Lebih berbahaya bagi kita daripada Yahudi
dan Nasrani." Dan jika memperingan pun merekasnengatakan,
"Orang ini tidak jelas asal-usulnya atau dia itu orang yang plin-
plan atau dia adalah orang yang melunturkan manhaj salaf atau
dia adalah orang yang tidak jelas riwayatnya atau salaf pada
zhahirnya, akan tetapi hatinya adalah pelaku bid'ah." Sungguh
amat buruk dan jelek apa yang mereka katakan dan mereka
perbuat. *
Mereka telah mengadopsi manhaj Asy'ariyah dalam
metode mentakwilkan nosh, sehingga mereka curang dalam
menggunakan dalil-dalil, tujuan mereka pu#akhirnya bercampur
aduk. Mereka mentakwilkan fatwa-fatwa Para ulama. sampai
fatwa itu menjadi sesuai dengan kemauan mereka serta tidak
menghiraukan kelebihan orang lain.
Mereka pun mengadopsi prinsip orang-prang Murii'ah yang
berpendapat, "Bahwa perbuatan maksiat tidak memberi
pengaruh buruk bagi iman." Mereka mendiamkan kemungkaran
karena pengecut. Mereka mepgkhianati amanah untuk memberi
nasihat yang baik. Mereka tidak mau mengingkari kemaksiatan
yang lebih besar dan mereka tidak mau menunaikan hak untuk
memberi nasihat yang telah diwaiibkan oleh Allah kepada kaum
Muslimin secara umum.
Mereka juga mengambil prinsip orang-orang sufi dalam hal
memuji para tokoh. Seperti anggaPan, pendapat dialah yang
benar dan yang lain salah dan tidak bisa diterima. Dan ironisnya,
mereka tidak mau menerima alasan aPa pun. Mereka
menyanjung orang yang mereka anggap ulama melebihi
kedudukannya. Demikianlah keadaan orang-orang yang
mengaku-aku salafi, yang menutup mulut dari membicarakan
kekurangan dan kekeliruan gurunya pada saat mereka
membicarakan kesalahan dan kekeliruan serta mencari-cari
kesalahan orang lain.
Ringkasan Pembahasan Bl
-b--
Dan pada saat Para dai mendaPatkan intimidasi karena
dakwahnya, mereka iustru menyikapi kel<erasan orang-orang
Yahudi dan Nasrani kepada kuam Muslimin, bahasa isyarat dan
ucapan mereka mengatakan, "lni adalah takdir Allah dan
kehendak Allah, kami tidak mamPu untuk berbuat apa pun'"
Mereka tidak lebih mengutamakan kepentingan menolong Ad-
Din dan umat sedikit pun. Dan mereka enggan untuk
menggerakkan orang-orang yang d iam mel i hat kondisi agamanya
tertindas.
Dalam masalah saling menasihati, mereka lebih condong
kepada kelompok yang berlebihan. Mereka m6nyalah(an para
dai dan ulama dan bersikap ghil dalam hal memberikan hak
nasihat kepada mereka, sampai-sampai mereka membalikkan
nasihat menjadi tindakan frontal yang tidak beradab disertai sikap
menyalahkan orang lain yang dianggap bermasalah bagi mereka
serta sangat kasar ketika memberi nasihat.
Sikap yang benar dan adil dalam masalah'tersebut adalah
orang yang meniti jalan pertengahan dalam memberi nasihat.
Yaitu antara sikap berlebihan dan sikap kasar' Sikap pertengahan
sangat dituntut berdasarkan tuntunan syar'i. Dengan demikian
kita tidak terjerumus ke dalam salah satu sikap yang semuanya
buruk, sikap berlebihan atau meremehkan. Allah berfirman:
82 BEDASAI.AFDENGAN'SALAFI"
.-4
Penutup
1,ii.1.;i,ii'l.l
perkataan yang bermanfaat, tidak lain karena
t,i'til',itiil kecintaan kami untuk memberi Petunjuk kepada
.,t;:l;:,t,,.1,,. manusia menuiu
jalan kebenaran. Kami berharap
,:,:;;,,",', melalui sebuah buku yang mengandungtanYa
,'.: ', jawab ini, semoga menjadi pelajaran bagi orang-
orang yang berpikir.
Terakhir kali, kami ingin memberikan nasihat
kepada mereka:
"Wahai hamba Allah sekalian, takutlah
kepada Allah dari mencela para ulama dan para
penyeru ke jalan Allah. Janganlah kalian
melecehkan kehormatan mereka hanya semata-
mata untuk memenuhi keinginan kalian.
Hendaklah kalian mendengar dan taat serta
Penutup 85
----
Mari kita bersama-sama memPerhatikan-semoga Allah
memelihara kalian-aPa yang diwasiatkan oleh Nabi S kepada
sahabat mulia, Umar bin Khatthab, tatkala beliau berkata pada
peristiwa Hathib bin Balta'ah, beliau (Umar) berkata, "Wahai
Rasulullah, izinkan saya untuk memenggal lehernya.
Sesungguhnya diatelah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang yang beriman." Namun apa kata Rasulullah?
Beliau bersabda kepadanya, "Wghoi Umor, opokah engkou tidak
mengetahuibohwa Altoh tge teloh memberikan kebebasan kepado
ahlibodar, Dia berfirmon, "Berbuotlah kalion sekehendok kalion,
kalian berhak untuk mendapotkon iannah o$ou'Kami telah
mengampuni kolian." lalu Umar Pun meneteskan air mata dan
berkata, 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." (HR. Al-
Bukharidan Muslim)
lni adalah nasihat yang meruPakan tarbiyah nabawi, bukan
semata-mata milik Umar W.: saia, akan tetapi iJiperuntukkan
juga kepada umat setelahnya. Kesalahan itu tidak mengurangi
kedudukan seseorang di sisi Allah dan tidak meniadikan darah
dan kehormatannya halal ditump:ihkan.
Dari atsar ini kita dapat belajar sekian banyak masalah' Di
antaranya, kita adalah orang yang tidak mo'shum dari dosa.
Kesalahan teman semestinya ditutupi, bukan ditampakkan.
Semestinya dia menyelami lautan kebaikannya dan tidak
menyebarluaskan keburukan. Sesungguhnya tidak ada seorang
'oJlm pun-dahulu atauPun sekarang-melainkan dia pernah
melakukan kesalahan. Seandainya semua orang yang memiliki
kesalahan dan kekeliruan harus ditinggalkan i.lmunya, maka kita
tidak akan pernah mendapatkan orangyang layak untuk diambil
ilmunya dan tidak ada orang yang dapat dipercaya untuk
menunlukkan kita kepada kebaikan dan menasihati kita dari
perbuatan buruk.
-d.
Dari cerita ini kita juga belaiar agar bisa lapang dada dan
pemaaf kepada saudara-saudara kita, meskipun*rnungkin dia
melakukan 99 keiahatan dan sekali berbuat kebaikan kepada
kita. Yang demikian adalah wajib bagi kita untuk menemPatkan
dia pada posisi yang satu (berbuat satu kebaikan). Maka saya
katakan, 'Apakah tidak cukup sikap lapang dada Umar @a untuk
membuat kita meneteskan air mata dan memintakan amPunan
untuk diri kita dan saudara'saudara kita?!
Kami khususkan bagi merekayang tertimpa fitnah ini, tanpa
ada sikap tergesa-gesa kami katakan, "Kalian adalah saudara kami
dan orang-orang yang kami cintai karen" fnt"ft. Seperti aPa pun '
sikap kasir kalian bJkata kepada kami, apa pun sikap kalian
saat menjumpai nasihat dari kami. Akan tetapi, kebenaran adalah
lebih kami cintai daripada kalian. Dan seandainya kami bertindik
keras kepada kalian, maka sebenarnya manusia itu pada waktu
tertentu pasti akan bersikap keras kepadaorangyang dia cintai'
Oleh karena itu, saya mengaiakmu:'wahai saudaraku-
untuk bertaubat dan kembali kepada kebaikan, bersikap adil
dan meninggalkan sikap diskriminasi dan aniaya kepada hak-hak
para dai dan ulama. Sebab kita semua memiliki kesalahan'
Penutup 85
-b--
Sesungguhnya, saat ini l<amisangat berharap kalian berterus
terang kepada Allah untuk bertaubat, kembali*kepada
kebenaran, menampakkan syariat, mendengar dan taat,
memegang teguh urusan jamaah, mengulang-ulang kalimat
kebenaran toboroko wa to'olo:
e /o
zv
\
riJtljl
t'./v'
"'Jl ,J
\J
'.
f+t
'.*
Penutup 87
--
menyebut-nyebut apa yang pernah kami katakan kepada kalian
dan kami serahkan ,trt.nk, kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Melihat hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, tinta pena
ini pun mengukirnya untuk melepas tanggung iawab dan
sekaligus sebagai nasihat kepada umat.
Maka bagi kalian adalah keberuntungan atau bagi kami
adalah kerugian, kami berlindung kepada Allah dari perbuatan
dosa. lni adalah nasihat untuk Rdid'n karena rasa sayang kami
kepada kalian.
Allah berfirman:
Penulis
-4
HAiY\ffi* lllfA
Tahdzi r A1-Laj nah Ad-Dai mah
Terhadap Merebaknya
Pemikiran lrja' Kontemporer
t'.o'l"
J..oz6 ).'."-ii
... tr+ *o, ) .r
<'rto.
iil'j o)Jl; i'tL'3 itt.J^Ar
"1" t a 3l
:.fr.,' l-.1
-5.
(Murji'ah) hanya merupakan syarat kesempurnaan iman, bukan
bagian dari iman itu sendiri. Menurut merekaiorang yang
membenarkan dengan hatidan mengucapkan dengan lisannya,
maka dia adalah orang yang sempurna imannya, walaupun dia
meninggalkan kewajiban dan mengerjakan hal yang dilarang, dan
dia pun berhak untuk masuk surga meski belum pernah beramal
sekalipun. Keyakinan ini sangat menyesatkan sekali. Dampak
negatif dari kesesatan mrylzhab ini antara lain: membatasi
kekufuran hanya pada kufur ot-tokdzib (kufur karena
mendustakan) dan istihlol al-qalb (adanya penghalalan dalam
hati). Tiada keraguan lagi bahwa ini adalah perkataan yang batil
dan kesesatan nyata yang jelas bertentangan dengah Al-Qur'an
dan fu-Sunnah serta bertentangan dengan manhaj Ahlussunnah,
baik dari generasi salaf maupun khalafnya. Paham ini juga
membuka jalan lebar bagi orang-orang yang hobi berbuat jahat
dan kerusakan untuk berpaling dari din dan untuk meniadakan
keterikatan dengan perintah dan larangan Allah ug, sefta takut
dan khosyyoh hanya kepada-Nya saja.
Madzhab sesat ini juga m'eniadakan syariat jihad fi sabililloh
danamor makruf wo nahi munkor, menyamakan antarayangshalih
dengan yangthalih (tidak shalih), orang yangtaat dengan yang
gemar bermaksiat, dan antara orang yang istigomoh di ialan
Allah dengan orang fasik yang ingin terbebas dari berbagai
perintah dan larangan-Nya. Sepanjang bahwa amalan mereka
tidak mempengaruhi iman, sebagaimana pandangan sesat
mereka.
Oleh karena itu, para ulama lslam-sejak dahulu hingga
sekarang-sangat gigih menjelaskan kebatilan madzhab ini,
membantah para penganutnya dan mereka bahkan membahas
masalah ini secara khusus dalam kitab-kitab akidah, sepertiyang
dilakukan oleh Syaikhul lslam lbnu Taimiyah as dan para ulama
lainnya.
94 BEDASALAFDENGAN'SATAFI"
--.
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa amd perbuatan
termasuk hakikat iman dan sekaligus menunjukkafbahwa iman
dapat bertambah dan berkurang adalah,
"Sesungguh nyo orong-orong yang beriman itu odaloh mereka
yong opobilo disebut nome Alloh gemetorloh hoti mereko, don
opabila dibacakon kepodo mereko oyot-oyot-Nya bertombahloh
imon mereko (korenonyo) don kepodo Robbloh mereko bertowokol,
(yoitu) orong-orongyong meidirikon shalot don yong menafkahkon
sebagian dori rezeki yong Komi berikan kepodo mereka. Mereka
ituloh orang-orang yang benar-benor berimon..." (Al-AnfAl [8]: 2-
4)
"sesungguhnyo berun'tungloh orong-orong yong berimon,
(yaitu) orang-orang yang khusyuk dolam sholotnya, don orang-
orong yong menjauhkon diri dari (perbuotan dan perkotoon) yong
tiodo berguna, don orang-orong yong menunoikan zakat, don
orong-orong yong menjogo kemoluonnyo, kecuali terhadop istri-
istri mereka otau budok yang mereko miliki;'moko sesungguhnyo
mereko dolom hol ini tiada tercela. Barangsiopo mencari yang di
bolikitu, moko mereka ituloh orong-orangyang melampoui botos.
Don orang-orang yang memelihara amonoh-amonoh (yong
dipikulnyo) don jonjinyo, dan orang-orong yong memelihoro
shalotnyo." (Al-Mukminun [23]: I -9)
Rasulullah ffi bersabda, "lmon memiliki lebih dori70 (tujuh
puluh) cobang. Cobong tertinggi odalah ucopon 16 il6ho illoll1h,
yongterendoh adaloh menyingkirkan gongguan dori jolon, don rasa
molu termasuk cabong dori imon." (HR. Bukhari-Muslim)
lbnu Taimiyah .";tz berkata dalam Kitab Al-lmon, "Asal iman
ada dalam hati, berupa perkataan dan amal hati. Yaitu berupa
pengikraran terhadap tashdiq, kecintaan, dan ketundukan. Apa
yangada dalam hati harus dibuktikan berbagai konsekuensinya
dalam amal perbuatan anggota badan. Karena bila tidak
-4
memenggal leher mereka jika mereka tidak mau bertaubat dari
perkataan tersebut."
Beliau juga berkata, "Maka jika lafal iman disebutkan secara
mutlak dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, yang dimaksud
dengannya adalah sama dengan yang dimaksudkan dengan lafal
al-birr (kebaikan) atau lafal ot-taqwo atau lafal od-din sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya. Sesungguhnya Nabi telah
menjelaskan bahwa iman fiT emiliki lebih dari 70 cabang, yang
teftinggi adalah ucapan 16 il6ho illallih, yang terendah adalah
menyingkirkan gangguan dari jalan, maka se,mu? hal yang dicintai
Allah termasuk bagian dari iman. Lafal ol-birr pun demikian, bila .
disebutkan secara mutlak,. maka semua hal tersebut termasuk
bagiannya. Demikian pula halnya dengan lafal ot-toqwo dan ad-
din. Oleh karena itu, diriwayatkan bahwa ketika para sahabat
bertanya tentang iman, maka Allah menur,unkan firman-Nya,
'Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi, dan memb.rikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya ...', maka didapati kesimpulan bahwa dalam ayat ini
pujian tidak diberikan, kecuali bagi orang beriman yang mau
beramal, bukan sekadar beriman, namun tidak mau beramal."
lnilah inti perkataan Syaikhul lslam lbnu Taimiyah, maka
barangsiapayangmemaparkan nukilan dari beliau, namun tidak
sepefti itu, maka dia adalah seorang pendusta!
Adapun yang termaktub dalam hadits bahwa ada sebuah
kaum yang masuk surga walau belum pernah beramal kebaikan
sekalipun, maka secara umum hal ini tidak berlaku bagi orang
yang meninggalkan amal ketika dia mampu mengerjakannya.
Yang termaktub dalam hadits hanya berlaku secara khusus bagi
orang-orang yang tidak dapat mengerjakan amal Perbuatan
karena terhalang oleh udzur (syar'i), atau bagi keadaan lainnya
Sumber: Majalah As-Silrni edisi l7 Shafar 1428 H/Maret 2007 M, hal. 45-5 l.l
1. Aslinya dari At-Tahdzir min Al-lrja' wa Ba'dh Al-Kutub Ad-Da'iyah llaihi. Mekah:
Dar'Alam Al-Fawa'id. 1421 H. hal.7-14.
IOO BEDASATAFDENGAN'SALAFI"
.1
' Membatasi kekufuran hanya padakufur takdzib (kekafiran
karena pendustaan), hal. I 3.
' Kufur yang menyebabkan pelakunya keluar dari lslam
hanya terjadi bila secara pasti mengandung unsur takdzib
(pendustaan), hal. 28 dan 30.
' Menjadikan amalsebagaisyarat kesempurnaan iman, hal'
62' *
ffi Pada tahun l4l 5 H terbit kitab yang menawan beriudul
Bara'oh Ahl As-Sun nah min lsytirath At-Takdzib li Al'l(hurui
min A!-Mittoh wa Boyan Artna Hodza Qdul Al-Murii'oh wa AI-
Ab-Subai'i'
Johmiyyah karyaSyaikh Abu Abd Ar-Rahman
Beliau termasuk orang pertama yang memberikan catatan
dan komentar berharga terhadap kitab lhkam At-Taqrir'
Kemungkinan besar Syaikh Ali Hasan Al-Halabi menelaah
kitab ini dan mengambil faedahnya, sehingga dalam tulisan
sesudahnya sedikit mengalami pergeseran dan pergolakan
pemikiran.
@ Pada bulan Rabi'ulAwdtahun l4l7 H terbit kitab beriudul
At-Tohdzir mirr Fitnah At'Tokflr karya Syaikh Ali Hasan Al-
Halabi.
substansi materi kitab ini yang membawa arus pemikiran
irjo'adalah:
' Mernbagi kufur meniadi dua, yaitu kufur'omali (kekafiran
karena amal perbuatan) dan kufur al-iuhud (kekufuran
karena pengingkaran).
Pembagian ini tidak secara tegas menuniukkan bahwa
kekafiran bisa terjadi pada amal Perbuatan sebagaimana
terjadi dalam i'tiqad (keyakinan)' Maka menurut beliau
kufur 'omoli tidak mengeluarkan pelakunya dari lslam'
vs;'-;t ay
IO2 BEDASAI.AFDENGAN'SAI.AFI"
-J
Sesungguhnyo pengingkaran odalah kekofiran! untuk
mendefiniskan kufur ol-iuhud, misal hal. 7 darul5.
@ Pada bulan Dzulqa'dah tahun l4l7 H, delapan bulan
kemudian, Syaikh Al i Al- Halabi menu lis kitab beriud ul Shoihoh
Nadzir bi l(hathr At-Tokfir.
Kitab ini seperti kitab sebelumnya, At-Tohdzir min.Fitnoh At-
Takfir, banyak membawa arus pemikiran iria', hanya saia'ada
beberapa tambahan, di antaranYa:
' Klaim bahwa kitab ini telah ditelaah oleh para ulama, di
antaranya Syaikh Al-Albani :'it, Muhammad Syaqrah (di
'Muhammad'
kemudian hari meniadi lawan debatnya),
Ra'fat, Rabi' Al-Madkhali, Muhammad Bazamul (di
kemudian hari meniadi lawan debatnya dengan sering
mengeluarkan stotement bahwa iman adalah ucapan dan
perbuatan dan mendukung keberadaan fatwa Al-Lajnah),
Masyhur Hasan, Salim Al-Hildi, dan Murad Syukri, hal' 6'
' Mengutip ucaPan Syaikh Abdurrahman As-Sa'di ';r,; secara
utuh (lengkap) dan ini l;bih baik dari sebelumnya,hal 49'
@ Pada tahun l4l8 H kitab At-Iohdzir min Fitnoh At-Tokfir
dicetak ulang.
Walaupun masih nampak kelancangan pemikiran, namun
ada sedikit perubahan berarti di dalamnya.
IO4 BEDASALAFDENGAN'SALAFI"
-J
ffi Pada bulan Ramadhan tahun l4l9 H terbit kutoyyib (buku
ringkas) yang sangat berharga berjudul Dor'uAl-Fitnoh'on
Ahli As-Sunnah karya Syaikh Bakar Abu Zaid. Boleh iadi di
kemudian hari Syaikh AliAl-Halabi banyak mengambil faedah
dari kitab ini.
@ Pada akhir tahun l4l9 H terbit fatwa dari Al-Lainah Ad-
Doimoh yang memberikan tahdzir terhadap kitab Dhobth
Adh-Dhowabith fil lmantwci Nawoqidhihi karya Ahmad bin
Shalih Az-Zahrani.
Dalam fatwanya, Ai-Lojnoh menjeJaskan bahwa kitab
tersebut jelas-jelas mengusung madzhab irjo' ya.ng tercela,
yang tidak memasukkah amal zhahir sebagai hakikat iman.
ffi Pada pertengahan tahun |.420 H terbit kitab berjudul At-
Towassuth wal lqthishod fi Anno Al-Kufr Yakunu bil Qoul wal
Amol wal l'tiqod karya Syaikh Alwi As-SaQqaf.
Di dalamnya penulis menghimpun, perkataan sebagian
besar para ulama sebagai bukti bahwa kekafiran bisa terjadi
pada sisi ucapan dan perbuatan, sebagaimana teriadi pada
keyakinan.
Penulis juga memberikan isyarat bahwa ada sebagian
kalangan di masa kini yang menjadikan i'tiqad (keyakinan)
sebagai syarat kekafiran, maka dia mengutip realita orang-
orang yang membatasi kekafiran hanya pada tokdzib dan
juhud berdasarkan syarat kekafiran yang mereka tetapkan
hanya terjadi pada sisi i'tiqad s{a.
Kitab ini memberikan "gedoran" pemikiran yang sangat
besar terhadap sebagian besar as-salofiyyin yang terfitnah
arus pemikiran irja', termasuk Syaikh AliAl-Halabi, terlebih
karena kitab ini dimurojo'oh oleh Syaikh Abdul AzizbinBazz
SE).
106 BEDASALAFDENGAN'SAT,AFI"
=-
nama dan hakikatiman. Don mereka berpendopotbahwa amal
perbuatan adaloh syarat kesempurnaan imon."-
m Pada waktu yang sama, Al-Lajnoh menerbitkan fatwa umum
tentang paham irjo',yaitu fatwa no.21436.
Tidak diragukan lagi bahwa terbitnya fatwa-fatwa, kitab-
kitab, dan bantahan-bantahan terhadap irjo' memberikan
pengaruh positif dan ge$or.an pemikiran dalam meluruskan
kembali akidah banyak orang dalam masalah iman.
ru Syaikh AliAl-Halabi memberikan komentar terhadap fatwa
Al-Lajnah no. 2l 436 danterhadap boyort (penjelasan) Hoi'ah
Kb o r At : lJ torno' tentang masalah tokfr (pengkafi ran). dengan'
menulis makalah ringkas berjudul Kalimoh Sowo'fi Nushrah
Boyon Hoi'oh Kbor Al- Ulomo'wo Fatwa Al-Lajnoh Ad-Doimah
lil lfto'fi Noqdh At-Tokfir wo Dzomm Al-lrjo'.
Substansi terpenting kitab ini adalah:
' Mengutip ucapan Syaikh Baka? Abu Zaid untuk
mem perkuat pendapatnya.
' Mendukung ucapan A!-Lojnoh tentang Murji'ah.
M Pada bulan yang samaditahun l42l H, Syaikh AliAl-Halabi
membuat bantahan terhadap Syaikh lhsan Al-Utaibi dengan
iudul Hadza Huwa Al-Jawob Ash-Showob Ayyuho Al-Alch lhsan.
ffi Padatanggal4 Rabi'ulAwal l42l H, Syaikh ShalihAl-Fauzan,
anggota Hoi'oh Kbar Al-'UIomo'mengeluarkan fatwa di
majalah Ad-Do'woh vol 1749 yang memberikan tohdzir
terhadap kitab Hozimoh Al-Fikr At-Tokfiri karya Dr. Khalid
Al-Anbari.
ffi Pada akhirJumadil Ula tahun l42l H terbit sebuah risalah
ringkas berjudul Mujmol Moso'il Al-lmon Al-' llmiyyah ft Ushul
Al-Aqidah As-Soloftyyah karya Syaikh Ali Al-Halabi dengan
TahdzirAl-LajnahAd-Daimah... lll
-b---
mereka adalah at-toshdiq (pembenaran) dengan hati saia,
sedangkan kufur adalah ot-tokdzib (Pendustaan) saja. Madzhab
ini terlalu meremehkan. Kebalikan dari madzhab ini adalah
madzhab Khawarij batil yang terlalu berlebihan dalam tokfir
(mengkafirkan). Keduanya adalah madzhab batil lagi buruk di
antara madzhab-m adzhab sesat lainnya' Pemahaman mereka
membawa dampak batil sebagaimana telah diketahui'
Al lah mem beri kan h idayah"kepada Ah ussu n nah wal Jamaah
I
-J
.c.ot o,' 'd.t..'. :-\ :-..
.Jr'^--l WJ aJlr J^-'-.e l+t .J+e AUJPT
*
Al-Lajnah na-Oaimah U, ,"nr,. nl*l^iW^h wal lfta' ,
.s
Diteriemahkandari: http://www.asserat.nedrepon.php?linkid=5797,
aar'
,:'
j
TahdzirAl-LajnahAd-Daimah... ll5
-E-
ffi
Tahdzir A1-Laj nah Ad-Daimah
Terhadap Kitab Haqiqah A|-lman
Baina Ghuluw Al-Khawarii wa
Tafrith Al-lturji'ah
* irtrti:rnUrr;:ri') A i;=ji
fJt{ Lrl
--
memperkuat kitab batil inidengan nukilan-nukilan dariahli ilmu
dan mengubahnya dengan cara memotonf perkataan,
menetapkan perkataan bukan padatempatnya, dan salah dalam
menisbatkan perkataan sebagaimana dalam hal. 9. Penulis
menisbatkan perkataan kepada lmam Ahmad *,"';, padahal
perkataan itu diucapkan oleh Abu Ja'far Al-Baqir. Penulis juga
membuat judul-judul yang tidak sesuai dengan apa yang
disebutkan pada bagian bAwahnya. Di antaranya pada hal. 9,
penulis mengatakan , "Pongkol keimanon honya di hoti. Borangsiapo
merusoknyo, mako dia kofir." Penulis mengemukakan perkataan
Syaikhul lslam lbnu Taimiyah yang tidak se$uai dengan apa yang
dia sebutkan. Di antara nukilan yang dia potong.adalah:
memotong perkataan lbnu Taimiyah (hal. 9) dari Al-Fotowa (71
644,71377), menukil (hal. l7) dari'Uddoh Ash-Shobirin karya
lbnul Qayyim lalu menghapus perkataan lbnul Qayyim yang
membatalkan paham irjo', pada hal. 33 menghapus perkataan
lbnu Taimiyah dari Al-Fatawo (l I187) derlikian juga pada hal. 34
dari Al-Fotowo (71637,539), pada hal. 37 menghapus perkataan
lbnu Taimiyah dalam Al-Fotowo (71494), pada hal. 38 menghapus
kelanjutan perkataan lbnul Qayyim dari K,tob Ash-Shalah hal
59, dan pada hal. 64 menghapus kelanjutan perkataan lbnu
Taimiyah dalam Ash-Sharim Al-Moslul (31971). Sampai pada
bagian akhir, isi kitab ini penuh dengan tindakan buruk sePerti
di atas yang mendukung madzhab Murji'ah dan menyampai-
kannya kepada orang-orang dengan mengatasnamakan
Ahlussunnah walJamaah. OIeh karena itu, kitab ini harus diiarang
dan tidak boleh diedarkan. Kami nasihatkan kepada
pengarangnya untuk berinstropeksi diri, bertakwa kepada
Allah dengan rujuk kepada kebenaran, dan meniauhi daerah-
daerah yang dipenuhi dengan kesesatan. Semoga Allah
memberikan taufiq-Nya.
TahdzirAl-LajnahAd-Daimah... l15
----
.;ei ,J.,3 nI-) r3-x * *G\, .*i *
nf f-ainalt OOOdt"n ,,, ,"n",, O''"t'rr"h wal lfta' '
116 BEDASALAFDENGAN'SALAFT"
-J
Peringatan Terhadap Kitab
Hazimah AI-Fikri At'Takfiri Karya
Khalid Al-Anbari
Oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan
(Anggota Hai'ah Kibaril 'Ulama);
dimuat di majalah Ad-Dakwah edisi 1749 4
Rabi'ul Awwal 1421 H
t .. ,lf
:J-i, L^l
II8 BEDASALAFDENGAN'SALAFI"
--.5.
bukan kekufuran-ini merupakan paham batil-dan paham
Murji'ah yang menyatakan bahwa maksiat tidak membahayakan
iman meskipun besar.
Ahlussunnah wal Jamaah menyatakan, "Pelal<u dosa
besar-yang bukan kekufuran-tidak dikafirkan seperti
pernyataan Khawarii. Dia juga bukan orang mukmin yang
sempurna keimanannya sePerti yang dinyatakan oleh Muriiiah'
Akan tetapi, pelaku dosa be$hr rhenurutAhlussunnah walJamaah
adalah mukmin yang kurang keimanannya. Dia berada dalam
kehendak Allah. Apabila Allah berkehendak, dia diampuni dan
apabila Allah juga berkehendak, dia disiksa sdkadar dengan dosa-
dosanya. Allah ta'ala berfirman:
(1? rlr,";,
i ttF ; tt:,ti ; r:'A,; 61ri i! oL.
(\ YV)\1- r-B;",-s!
\i & 4.\,,fr'r
Sesungguhnyo orong-orong yong beriman kemudion kofir,
kemudian beriman (pulo), kemudian kofir lagi, kemudion
bertomboh kekofirannya, mako sekali-koli Allah tidok akon
memberi ampunan kepado mereko, don tidak (pula)
menunjuki mereko kepado jolon yong /urus. (An-NisA' [4]:
r 37)
Ada perbed aan antara orang yang dikafirkan oleh Allah dan
Rasul-Nya serta dikafirkan oleh Ahlussunnah walJamaah dengan
mengikuti Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya dengan orang yang
dikafirkan oleh Khawarij dan Mu'tazilah serta Para pengikut
mereka tanpa ketentuan yang haq. Tokfir (pengkafiran) tanPa
ketentuan yang haq inilah yang menyebabkan bencana
penculikan dan peledakan. Adapun pengkafiran yang dibangun
-
juhud saja, akan tetaPi iuga mencakup penggantian secara total.
Demikian pula, orang yang membolehkan (istih/ol) perbuatan
ini pada sebagian hukum meskipun tidak mengingkari, atau
mengatakan, "sesungguhnya hukum selain hukum Allah lebih
baik daripada hukum Allah" atau "Hukum Allah dan hukum
manusia sama saja" atau "Hukum Allah lebih baik, tapi
diperbolehkan berhukum dengan selainnya". Semua ini
dikafirkan meskipun orang tergebut tidak mengingkari hukum
Allah. Dia dikafirkan berdasarkan iima'.
Lalu, penulis menyebutkan di bagian akhir kitabnya, 'Ada
fatwa Syaikh Muhammad bin lbrahim AlusySyaikh '+E Yang
mengkafirkan orang yang berhukum dengan selain hukum yang
diturunkan Allah secara mutlak dan tidak merincinya. Para
penganut paham tokf;r mengemukakan dalil bahwa Syaikh tidak
membedakan antara orangyang berhukum dengan selain syariat
Allah karen a istihlol (menghalalkan/membolehkan) dan orang
yang tidak istihlol. Syaikh Abdul Aziz bin $azz, pernah ditanya
mengenai masalah tersebut. Dia menjawab, 'Muhammad bin
lbrahim tidak ma'shum. Dia hanya salah seorang ulama."
Al-Anbari tidak menyebutkan teks fatwa Samahatusy Syaikh
Muhammad bin lbrahim yang dia singgung dan apakah teks fatwa
tersebut dibacakan kepada Syaikh bin Bazz atau tidak. Dia pun
tidak menyebutkan referensi yang mencantumkan penyalahan
Syaikh bin Bazz terhadap gurunya. Akan tetapi, Al-Anbari
menukilnya dari majalah Al-Furqon sedangkan majalah ini tidak
menyebutkan teks fatwa Samahatusy Syaikh Muhammad bin
lbrahim dan tidak pula menyebutkan di kitab apa Syaikh binBazz
menyalahkan fatwa gurunya. Bisa iadi, maialah Al-Furqon
menyandarkan pendapatnya dari kaset sedangkan kaset tidak
cukup untuk menjadi referensi kredibel dalam menukil
perkataan ahli ilmu karena tidak tertulis. Berapa banyak
perkataan dalam rekaman kaset yang apabila ditunjukkan kepada
aaa
-L
pemberi nasihat berharap mendapat penjelasan tentang kedua
kitab tersebut, agar pembaca dapat mengetahuidan menjauhi
kebatilan.
Setelah Lajnah (Komisi) mempelajaridan menelaah kedua
kitab tersebut, jelaslah bagi Lajnah bahwa kitab At-Tohdzir min
Fitnoh At-Tokfir danShoihoh Nadzir, keduanya dihimpun oleh Ali
Hasan Al-Halabi, serta adanya tambahan beberapa pendapat
dari para ulama dalam mufradimah dan catatan kakinya, maka
keduanya mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
l. Penyusun melandaskan kitab tersebut berdasarkan pada
madzhab Murji'ah yang bid'ah lagi batil, yang me.mbatasi '
terjad nya kekufu ran hanya teriad i pada kufu r al -j uh u d (kufu r
i
2. Teks aslinya diterjemahkan dari Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts Ah'llmiyyah wal
lfta'. At-Tahdzir min Al-lrja' wa Ba'dh Al-Kutub Ad-Da'iyah llaih (Mekah: Dar Alam
Al-Fawaid, 1421 H.), hal. 26-29; dan Muhammad bin Salim Ad-Darwisy, Raf Al
La'imah 'an Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (Mekah: DarAlam Al-Fawaid, 1421 H.),
hal.77-79.
l,
Seseorang bertanya,l'Pertanyaan kedua. )b Syaikh, di
negeri kami Al-Jazair terdapat para daiyang menasihati agar
,'...*e:*giHtriiruiui!i*..A5on'.,*amidAl]'Halabi"u.
.'" 'i:syrikh l:bnu Ghudayan hofizhohult&h menjawab, "D;fii
Allah, jangan!Tinggalkan (Ali Hasan) Abdul Hamid ini karena
dialahyan! rnemimpi,n madzhab Murii'ah di Keraiaan (Arab,
Saudi)." l
I5O BEI'ASALAFDENGAN'SALAFI"
---4.
Tahdzin A1-'Allamah
Shalih A1-Fauzan
Terhadap Ali Al-Halabi
132 BEDASATAFI'ENGAN'SALAFI"
.4
Surat Syaikh Abdul Aziz bin Faishal
Ar-Rajihi Kepada Syaikh Shalih A1-
Fauzan Mempertanyakan Kedustaan
Ali Al-Halabi yang Menisbatkan Kitab
Al-Asilah Al-'lraqiyyah Kepadanya
*#$#iS=- 1l
.-r-r-lt
"5/ J
'b
-s\i"n t. tl^*-:;i'
* ffi
l{lf|Yg?t#Itrw!
{
**{6i*$}Ji,{ {e{4*;,r*W.r*g}* *S$ grq*S;i}",1*3$$ldt *t*
; ;*$i, r$,Sr*J Aqi}},fdd* flt*
"
**i:.r i":v*uab rr. *q*tij'* i* i1q1 a**, ;l*\r..i* J.**
.
* *^) ;:' ."1* i'-* . ri{ + r..i-,*, . .l;\'o -.i * " ;;' -i ap
156 BEDASALAFI'ENGAN'SALAFI"
-L
.-{1 (Y'1,, g j u }-r..,.Ji
;1111 yrkil u-
b,l\ -J!,- i,"
- t j.
*:
^ "t I { '
* t
r
*:-' wg; Pt dg/ {,r&t
:f
1t'./',t ! t yu;"
"
fl"*
tp+f' j ;* i j pt
- rE-
2, ** r* n
*, t.)Jj*
? "" ! ' ils j \ -:,*,"Att *W, af,; *,*"* ,
| .;""S*,
*l$"r** a";* ru*.* *t, "*)"^* * r,i atr A t er,
I \ ***r:i":"J'vr", tJriyJf t**r
: @r^Jb
r t',F&L-,pr'- 4u"
. J ".-'
l'*!l1i-tt:ot _
-r.-l-
#fid$*#$*
:**"-.*-==-,,,, . .""- r't.+ &',
P{ik|r}i::l{:igi*S:'}:4&iM&*$lt{lt !
142 BEDASALAFDENGAN'SAIIIFI''
-J.
mereka melanjutkan keislaman mereka dan mau belajar, maka
keimanan pun akan masuk ke dalam hati merelgr sedikit demi
sedikit. Allah berfirman:
'rT."q iri_.li
F*e,
Padohal, imon itu belum mosuk ke dolom hati kolion. (Al-
HujurAt fi91:lfl .*,
ai),4
-4
Ayat dan hadits lain yang mencela perpecahan dan
penyebabnya sangat banyak. Oleh karena ituf; melindungi
kehormatan kaum Muslimin termasuk perkara penting yang
telah jelas bagian dari ajaran lslam. Haram membuka aib kaum
Muslimin dan mencela mereka. Status haram ini lebih berat
ketika mencela para ulama. Jelas, para ulama memberikan
manfaat yang begitu besar kepada kaum Muslimin. Al-Kitab dan
As-Sunnah pun menyebutltan kedudukan mereka yang agung.
Di antaranya, Allah to'alo menyebut mereka sebagai saksi atas
ketauhidan-Nya.Allah berfirman:
j
r":;ju 6;6 jjr Srf,l(ttr: i,tt iyl ^!tll',***.
a t' -
(\ s,,Jr -* Yl ill )
^)ir<;il
Allah menyatakan bohwasonya tidak ada iloh (yong berhak
disemboh) meloinkon Dio, Yong menega(kan keodilon. Poro
malaikot dan orang-orang yong berilmu (jugo menyotakan
yong demikion itu). Tok odo iloh (yang berhak disemboh)
meloinkan Dio, Yong Mohoperkoso lagi Mahabijoksano. (Ali
lmrAn [3]: l8)
Mencela ulama tanpa haq dengan membid'ahkan,
memfasikkan, dan menghina mereka termasuk kezhaliman dan
dosa besar. Semua perbuatan ini termasuk penyebab fitnah dan
menghalangi kaum Muslimin untuk mengambil ilmu merekayang
bermanfaat serta kebaikan dan petunjuk yang mereka bawa.
Perbuatan ini juga mengakibatkan bahaya besar terhadap
penyebaran syariat lslam yang suci. Sebab, apabila sang
pembawanya sudah dicela, tentu berdampak pada sesuatu yang
dibawa. lni serupa dengan jalan yang ditempuh oleh pengikut
hawa nafsu yang mencela para sahabat. Para sahabat Rasulullah
ffi menjadi saksi bagi beliau terhadap syariat Allah yang beliau
148 BEDASALAFDENGAN'SAIAFI"
-J
Tinggalk4n Kebiasaan
Memperbincanlkan Orang, "Fulan
Hizbi ... Fulan Begini...", Curahkan
Nasihat dan Ajaklah Orang Bersatu
dan Mengambil llmu
(Fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan)
"'j
* ':'
ini lebih dekat pada ketakwaan, lebih dekat pada kesatuan hati,
serta lebih dekat pada kebaikan dan saling membantu untuk
I58 BEDASAIAFI}ENGAN'SAI.AFI"
-.4.
kebaikannya, maka orang yang mendengarkannya akan menjadi
ragu-ragu. Setiap posisi ada sebutannya.
aaa
-4
Peringatan Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani
dari Sikap Ta'ashub Terhadap
Figur dan Dampak dari
Perpecahan
t'
: .ii , i .,..,.. ...,1......:
Saya sangat menyayalgkan ketika datang kepadaku
salah seorang ikhwan Salali dari sana. Dia mengunjungiku
di sini (Yordania) dan ikut bergabung dengan sebagian
saudara-saudara kitayang bermaielis. lkhwan itu beqqg.{ dari .
mereka dengan keras bahwa sikap ini tidak boleh. Kita wajib
mencari kemungkinan lain apabila kita dapati dari mereka
sebagian pendapat yang m enye isi h i pe rkara yang tel ah kita
I
164 BEDASALAFDENGAN'SALAFI"
.--4
ffi
Sebagian Penuntut llmu
Membicarakan dan Men tahdzir
Para Dai (1)
(Fatwa Syaikh Abdutlah
bin Hasan At-Qu'ud)
-1-
Bagaimanapun iuga, kata-kata tahdziran sePerti ini tidak
boleh keluar dari seorang mukmin meski dia memiliki tingkatan
ilmu yang tinggi; tidak boleh pula keluar dari seorang dai' Apabila
kata-kata tohdziran ini keluar darinya, maka tidak diragukan
bahwa dia termasuk salah satu di antara dua orang atau salah
satu di antara dua kelompok yang saya sebutkan berikut ini.
Pertamo; bisa jadi dia belum memahami duduk permasalahannya,
lalu terjebak dalam godaan qetan sedangkan ijtihad dan pendapat
yang sampai kepadanya adalah iitihad dan pendapatYdngsalah'
Dia pun tidak bisa mengaitkannya dengan perkara-perkara lain.
Kedua; bisa iadi iuga dia adalah salah seorapg pembohong yang
berkhidmat untuk kebatilan dengan mengatasnamakan agama
dan mengatasnamakan tahdzir. lni bukan perkara yarig aneh,
wahai saudara-saudaraku !
-4
Bagaimana Bergaul Dengan Para
Pemuda yang Menempuh Metode
Gemar Mencemarkan Kehormatan
Orang Lain, Mencela, dan
Menampakkan Hal-hal Negatif Saja
(Fatwa Syaikh Abdultah bin
Abdurrahman Al-Jibrin)
-r.-
akan jelaskan kepada kalian salah prasangka kalian agar kalian
paham. Demikian juga, bawalah semua kaset tersebut! Saya akan
jelaskan kepada l<alian bahwa perkataan yang kalian anggap salah
itu membuktikan bahwa kalian tidak paham terhadap kesalahan'
Kalian kemudian malah membuat kesalahan lain. Kalian
menyembunyikan kebenaran. Kalian menyembunyikan
kebaikan-l<ebaikan. Kalian menyembunyikan keutamaan-
keutamaan dan tidak maq menyebarkan kebaikan"kebaikan.
Kalian hanya membatasi pada keburukan-keburukan yang kalian
sangka sebagai keburukan. Padahal, itu semua sangat iauh dari
prasangka kalian. j
'
Orang yang berakal lagi adil wajib menyebutkan kebaikan
dan keburukan. Dia harus menyebutkannya. Apabila dia mengira
bahwa ini adalah buruk sedangkan dai tersebut-sePerti yang
dia katakan-hanya menduga-duga, salah, atau jauh dari
kebenaran, maka dia harus menyebutkdn dua perkara itu
sem uanya. D ia harus mengatakan, " n lah .[ebai kan -kebai kan nya
I i
aaa
-1-
Don tidoklah toubat itu diterima Alloh dari orong-orong yong
mengerjakan kejohotan (yang) hinggo oDobilo Elotong aiol
kepodo seseorong di antaro mereka, (barulah) dia
mengatokon,'sesungg uh nya soya be rtaubat seko r ong.' (An-
NisA' [4]: l8)
Hendaklah seseorang bertaubat kepada Allah sebelum
kematian datang menjemput! Hendaklah dia memperbaiki
kesalahannya! Hendaklah:dia bertekad untuk menyatukan
barisan kaum Muslimin! Hendaklah dia berusaha semampu
mungkin untuk membela kehormatan saudara-saudaranya!
Hendaklah dia berusaha semamPu mungkin untuk memperbaiki
sesuatu yang dirusak oleh umat manusia! Apabila mendengar'
kesalahan seseorang, hendaklah dia berusaha semampu mungkin
untuk mengklarifikasi langsung dengan cara bertemu langsung,
menelepon, atau menulis surat! Hendaklah dia mengatakan,
'Telah sampai berita kepadaku begini dan begini. Benarkah itu?'
Apabila benar, maka perkaranya lain dengan yang engkau
katakan. Apabila tidak benar, maka ieli^ikanlah hal tersebut
hingga tersebar berita mengenai ulama tersebut bahwa itu tidak
benar.
Apabi la seseorang melaku kan perbuatan klarifi kasi in i, maka
dia akan terpuji di sisi Allah dan di sisl manusia. Mengapa? Karena
dia seorang mushlih "orang yang memperbaiki". Adapun apabila
seseorang mengambil berita yang didengar tanPa memikirkan,
inengklarifikasi, dan berhati-hati, maka dia akan lebih banyak
merusak daripada memperbaiki. Alangkah banyaknya kami
mendengar kesalahan-kesalahan suatu kelompok orang, akan
tetapi ketika kamitanyakan kepada mereka; mereka meniawab,
'Berita itu tidak benar!' Sebab, kita sering mendengar kesalahan-
kesalahan suatu kelompok, sementara kita lantas meniauhi segala
sesuatu yang berasal dari mereka. Kemudian tatkala kita
tanyakan dan pastikan, kita dapati ternyata perkaranya lain'
-J.
trs
-J
Kami tidak menghendaki adanya sikap saling membenci dan
memusuhi di antara para mujaddid tersebut. Bidang garap lslam
yang luas semestinya bisa menyatukan mereka. Kekurangan yang
ada pada seseorang semestinya disempurnakan oleh orang lain.
Demikian juga, kami berpendapat bahwa jamaah-jamaah yang
terorganisasi untuk menjalankan dakwah lslam itu harus saling
melengkapi. Tidak sepantasnya teriadi sikap saling memusuhi,
mendengki, dan membeaci di antara mereka. Janganlah-
misalnya-anggota-anggota jamaah ini meniegal iamaah lain
meskipun keberadaan jamaah-jamaah ini menjadi keharusan.
Jamaah tersebut wajib untuk mengambilbndasan dan manhai
yang sama serta harus sesuai dengan dakwah kepada al-haq,'
yaitu berpegang teguh dengan Al-Kitab dan fu-Sunnah. Kami
tidak mengingkari adanya iamaah di kalangan kaum Muslimin
yang bernama lkhwanul Muslimin, Jamaah Tabligh, atau Hizbut
Tahrir. Akan tetapi, kami mengingkari sikap sebagian mereka
yang tidak mau berpegang teguh dengan Al-Kitab dan As-
Sunnah."
Syaikh Al-Albani berp'endapat bahwa sekadar adanya
jamaah-jamaah terorganisasi yang berdakwah kepada Allah
bukanlah perkara tercela secara syar'i. Akan tetapi, perkarayang
dicela adalah sikap saling membenci dan saling memusuhi yang
terjadi di antara mereka. Termasuk iuga perkara yang dicela
adalah sikap mempersempit bidang garaP lslam yang luas yang
mengumpulkan mereka untuk saling melengkapi antara satu
jamaah dengan jamaah lainnya. Hendaknya mereka berhimpun
pada satu landasan, yaitu berpegang teguh dengan Al-Kitab dan
As-Sunnah. lnilah yang diusahakan oleh iamaah-iamaah lslam
yang ada pada hari ini meskipun terkadang mereka berbuat
kesalahan. Kita memohon kepada Allah agar memaafkan
kesalahan mereka. Apabila mereka bersalah, maka waiib bagi
orang-orang yang ikhlas untuk menasihati mereka dengan penuh
kecintaan dan hikmah.
berpengalaman!"
*SALAFI"
IBB BEDASAI.AF DENGAN
--
berkhidmat demi agama ini, seperti lbnu Haiar, An-Nawawi,
lbnu Qudamah pengarang kitab Al-Mughni datr kitab-kitab
bermanfaat lainnya, lbnu Aqil, dan lbnulJauzi; maka engkau akan
dapati para ulama ini menurut mereka memiliki karangan-
karangan yang mengeluarkannya dari salafiyyah karena terdaPat
komentar terhadap para ulama tersebut.
Mereka yang mempe_5sempit makna salafiyyah itu telah
berbuat buruk kepada um5t, wahai ikhwoh fll6h! Oleh karena
itu, lihatlah Syaikh Abdul AzizbinBazz'sv, Syaikh Muhammad
Al-Utsaimin a:2, dan mufti yang sekarang ryasih ada; bagaimana
mereka berinteraksi dengan manusia? Bagaimana baiknya akhlak .
mereka? Bagaimana mereka menghadapi para penuntut ilmu?
Bagaimana mereka menghormati ulama? Akan tetapi, apakah
runh4 ini ada pada orang-orang yang memPersempit makna
salafiyyah itu? Tidak! Mereka tidak senang, kecuali terhadap
jumlah sedikit dan terbatas dari ulama yang dikemukakan oleh
sejumlah penuntut ilmu. Mereka sibuk memakan daging ulama
di majelis-majelis mereka. Terkadang, Perkataan mereka penuh
dengan tudingan palsu. Terkadang pula, mereka berdusta atas
nama ulama. Tidak ada kata "taubat" di kamus mereka. Mereka
pun tidak mau menerima sikap rujuk seseorang. Mereka
mempersempit din ini. Merekagembira apabila manusia keluar
darinya, namun mereka tidak bisa bergembira menerima udzur
manusia. Lihatlah! lni adalah musibah, wahai saudara-saudaraku.
Apabila musibah ini menimpa umat, mungkin salafiyyah hanya
terbatas berada pada tempat tertentu diJazirah Arab ini.
Wahai ikhwoh fill1h, lihatlah bagaimana soPannya akhlak
Syaikh AbdulAziz bin Bazzdan Syaikh Muhammad Al-Utsaimin!
Bagaimana mereka menjadi mufti bagi seluruh pemuda Dunia
lslam meskipun negeri mereka berbeda-beda! Ada yang di
Eropa, Amerika, Afrika, Jepang, lndonesia, dan Australia. Mereka
ridha terhadap kedua Syaikh tersebut. Engkau dapati mereka
aaa
I9O BEDASAI.AFDENGAN'SALAFI"
-{
.f;#
Eksistensi Jamaah-jamaah lslam
dan Tarbiyah Para Pemuda
Terhadap lslam
(Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah
bin Bazz)
Pertanyaan : Apakah be rd ri nya jamaah- jamaah lslam
i
aaa
fawaban:
!'6 > to'o:
t..o.6 1', ''' t'o ' A.r;Jl
;>\A\;:Lj
... or+ \rr )' U P i>''.l."Jt-,
:|l*,'t5
-L
'e" ,P eJl ,V Ci r1 J"i" ,*3s u
er"o-.:LLY,
"GlL*J\
fawaban:
aaa
-1-
dia beredar bersama kebenaran di mana pun berada. Apabila
kebenaran ada bersama lkhwanul Muslimin, dia harus
mengambilnya. Apabila kebenaran ada bersama Ansharus
Sunnah atau selain mereka, dia pun juga harus mengambilnya.
Hendaklah dia beredar bersama kebenaran. Dia bantu jamaah-
jamaah lain dalam kebenaran. Tidak boleh mengikuti manhaj
tertentu tanpa boleh menyangkal meskipun batil atau salah
karena ini adalah kemung.$aran. lni tidak boleh. Akan tetapi,
hendaklah dia menyertai jamaah dalam setiap kebenaran dan
tidak menyertai mereka dalam kesalahan-kesalahan mereka.
j
Diterlemahkan dari: http://www.islamgold.com/view.php?gid = 7&rid =95
aaa
-L
"Kalian salah dalam masalah ini." Syaikh berpendapat bahwa
orang yang berilmu memiliki kewajiban dan peran besar dalam
aspek ini, yaitu menjelaskan kebenaran dan membantah
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh jamaah-jamaah lslam
tersebut.
Syaikh juga menjelaskan bahwa jamaah-jamaah lslam ini
tidak ma'shum. Tidak boleh seorang pun dari mereka mengklaim
ma'shum. Wajib untuk merfcari kebenaran, yaitu perkaraYang
sesuaidengan dalil dariAl-Kitab dan As-Sunnah serta iima' solaful
ummah. Adapun perkara yang menyelisihi dalil, maka waiib untuk
men inggal kan nya; bai k berasal dari jamaah- jlamaah tgrsebut atau
dari orang lain yang mengikuti salah satu madzhab yang terkenal,
yaitu H an ab ah, Syaf iyyah, M al kiyy ah, Zhahiriyyah, H an afiyyah,
i I i
;t-p'"J*t,y1; \k
iryu Y,+,+ ts T'\:
sj 4t
2Ci6 BEDASALAFDENGAN'SAIAFI"
-J
kemaslahatan kaum Muslimin, dan menolak bahaya yang
mengancam agama, negara, dan saudara mereka.ltriadalah jalan
yang tidak disenangi oleh musuh-musuh lslam; baik dari kalangan
manusia maupun jin. Oleh karena itu, mereka sangat
menginginkan untuk memecah belah kaum Muslimin,
memporak-porandakan persatuannya, dan menebarkan sebab-
sebab permusuhan. Kita memohon kepada Allah .agar
menyatukan kaum MuBlimin di atas kebenaran serta
melenyapkan seluruh fitnah dan kesesatan dari masyarakat
mereka. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas semua itu:
J
Diterjemahkan dari: http://www.islamgold.com/view.php?gid = 7 &irid=g6
212 BEDASALAFDENGAN'SAf,AFI"
-4.
Selain ilmu, Allah juga menganugerahkan kepada mereka
metode pengungkapan yang baik, kehalusan dalam
mengeksp res kan perkataan, kekuatan kata- kata, kefas han, dan
i i
-4.
kebenaran. Padahal, para dai tersebut cukup dikenal di kalangan
umat manusia dengan dakwah mereka kepada Allah. Tulisan-
tulisan dan kaset-kaset mereka banyak tersebar luas serta
banyak orang mendapatkan manfaat dengan nasihat-nasihat
mereka. Tidak dapat diragukan bahwa ini merupakan bukti atas
keadilan dan kecintaan mereka kepada kebenaran serta
kecintaan orang-orang kepada mereka. Mereka menerima As-
Sunnah dan orang-orang pgn menerima kaiian, ceramah, dan
kaset mereka. Alhomdulill1h, tidak ada komentar mengenai
sesuatu yang mengindikasikan rusaknya akidah dan cacatnya din
mereka yang dapat membahayakan uma$. Akan tetapi, tidak
dapat diragukan bahwa orang-orang yang mencela mereka ini '
ai)a
--.-
Fatwa Syaikh Abdullah bin
Abdu rrahinan Al-Jibri n
Mengenai Sayyid Quthub
aaa
*
fftru-t&a
me nce rd aska n & me ncera h ka n