Disusun oleh:
Achmad Adil
1620510040
interaksi sosialnya.
dilakukan dengan kekarasan. Hal ini bisa dilihat pada pada kasus
1
V.I. Lennin, Where to Begin, dalam V.I. Lenin, Collected Works, cet. IV,
yang tidak pro-rakyat atau dalam kata lain kapan dan bagaimana
nahi munkar kepada pemimpin yang tidak amanat?. oleh sebab itu
pandang hadis.
B. PEMBAHASAN
، ح َو َح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بْ ُن الْ ُمَثىَّن، َع ْن ُس ْفيَا َن، َح َّدثَنَا َوكِي ٌع،ََح َّدثَنَا أَبُ و بَ ْك ِر بْ ُن أَيِب َش ْيبَة
ٍ َعن طَا ِر ِق بْ ِن ِش ه،س بْ ِن مس لِ ٍم ِ
- اب َ ْ ْ ُ ِ َع ْن َقْي، َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ كاَل مُهَا،َح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بْ ُن َج ْع َف ٍر
َف َق َام إِلَْي ِه.يد َقْب َل الصَّاَل ِة َم ْر َوا ُن ِ ِ أ ََّو ُل من ب َدأَ بِاخْل طْب ِة يوم الْع: قَ َال- وه َذا ح ِديث أَيِب ب ْك ٍر
َ َْ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ ََ
ٍ ِ ِ ِ
أ ََّما َه َذا َف َق ْد:ال أَبُو َس عيد َ َف َق،كَ قَ ْد تُِر َك َما ُهنَال:ال َ َف َق، الصَّاَل ةُ َقْب َل اخْلُطْبَة:الَ َف َق،َر ُج ٌل
«م ْن َرأَى ِمْن ُك ْم ُمْن َك ًرا َ :ول ُ ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق ِ َ قَض ى م ا علَي ِه مَسِ عت رس
َ ول اهلل ُ َ ُ ْ َْ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
. »ان ِ ََضعف اإْلِ مي
ُ َْ ك أ َ َوذَل، فَِإ ْن مَلْ يَ ْستَط ْع فَبِ َق ْلبِه، فَِإ ْن مَلْ يَ ْستَ ِط ْع فَبِل َسانه،َف ْلُيغَِّي ْرهُ بِيَده
ِ
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata : Aku
jika tak sanggup juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang
1. Analisis Bahasa
2
Muslim Bin al-H{ajja>j Abu> al-Hasan al-Qusyai>ri> al-Naisa>bu>ri>,
dari sisi asal-usul katanya, yaitu kata ma’ruf dan munkar. Ibnu
Atau perkataan seseorang kepada orang lain dengan kata ال تفعل:
Jangan kamu lakukan, sebagai penjelasan bahwa larangan tersebut
membunuh, mengambil harta orang lain, judi, zina, jual beli haram,
3
Ibn Manz}u>r al-Ans}a>ri>, Lisa>n al-‘Arab, Jilid V,(Beirut, Da>r as}-
syariat islam dan akal sehat, sedangkan munkar adalah lawan dari
2. Asbabul Wurud
4
Rasyi>d Rid}a>, Tafsi>r al-Mana>r, Juz IV (Kairo: Maktabah al-
Qa>hirah,t.th), hal.27.
5
Ahmad Mus}t}afa> al-Mara>gi>, Tafsi>r al-Mara>gi>, Juz IV (Mesir:
7
Ibrahim bin Muh}ammad al-Husaini> al-Dimasyqy, al-Baya>n wa al-
lisannya.
kemungkaran.
demikian.8
8
Abu Zakariyah bin Yahya al-Nawawi, Syarh al- Nawawi Ala’ Muslim,
orang lain. Para ulama juga berpendapat bahwa amar ma’ruf nahi
teks hadis tidak jauh berbeda dngan kitab lainnya meskipun lebih
syarh yang lain adalah penjelasan tentang makna matan أض عف
اإلميان. dalam kitab syarah ini pemaknaan “ Iman yang lemah”
d. Tematik Komprehensif
9
Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri Abu Ala’,
hal. 464.
10
Nuruddin bin Abdul Hadi Abu al-Hasan al-Sindi, Hasyiyah al-Sindi Ala Ibni
c) Surah al-Hajj: 40
ِ الز َك اةَ وأَم روا بِ الْمعر ِ َّ
وف َو َن َه ْوا َع ِن ُْ َ ُ َ َ َّ الص اَل ةَ َوآَت ُوا
َّ ض أَقَ ُاموا ُ ين إِ ْن َم َّكن
ِ َّاه ْم يِف اأْل َْر َ الذ
)41( الْ ُمْن َك ِر َولِلَّ ِه َعاقِبَةُ اأْل ُُمو ِر
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat
lagi Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar;
dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
وف ِ الس
ِ اج ُدو َن اآْل ِم رو َن بِ الْمعر َّ الراكِعُ و َنَّ الس ائِ ُحو َن َّ التَّائِبُو َن الْ َعابِ ُدو َن احْلَ ِام ُدو َن
ُْ َ ُ
ِِ ِ ِ ِ حِل
َ َّاهو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر َواحْلَافظُو َن ُ ُدود اللَّه َوبَ ِّش ِر الْ ُم ْؤمن
)112( ني ُ َوالن
Terjemahnya:
Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang
beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang
sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat
munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan
gembirakanlah orang-orang mukmin itu. (QS. at Taubah: 112)
lurus:
siksaan Allah yang akan mengenai mereka semua dan tidak ada
َّاس إِذَا َرأ َْوا الظَّامِلَ َفلَ ْم يَأْ ُخ ُذوا َعلَى يَ َديْ ِه ِ ُ ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه وس لَّم ي ُق
َ «إ َّن الن:ول ََ ََ
ِ َ رس
َ ول اللَّه َُ
11 ِ ٍ ِ ِ
ُك أَ ْن َيعُ َّم ُه ُم اللَّهُ بع َقاب مْنه
َ أ َْو َش
Artinya: Sesungguhnya apabila manusia melihat orang zalim dan
Artinya:
11
Muh}ammad bin Isa bin Saurah bin Musa> bin al-D\|ah}ha>k al-
penguasa.
Demonstrasi Mahasiswa
jika ditinjau segi hadis amar ma’ruf nahi munkar, peneliti lebih
13
Ahmad Maulana, dkk, Kamus Ilmiah Populer, cet. II, (Yogyakarta :
250
16
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga), cet. III, hal.
900
demonstrasi juga didefinisikan sebagai : “Kegiatan yang dilakukan
17
Pasal 1 ayat (3) UU No. 9 Tahun 1998
18
Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawir: Kamus Arab Indonesia,
menekankan pada pola aksi yang bergerak dan tidak diam di satu
dinamis, sebagai lawan dari pola statis, yaitu aksi yang dilakukan
rakyatnya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah al-Imran, ayat 104:
ِ ولْت ُكن ِمْن ُكم أ َُّمةٌ ي ْدعو َن إِىَل اخْل ِ وي أْمرو َن بِ الْمعر
وف َو َيْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر ُْ َ ُ ُ َ َ َرْي ُ َ ْ ْ ََ
)104( ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َنَ َِوأُولَئ
Terjemahnya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung.
disatu sisi, aksi unjukrasa merupakan hal yang dapat diterima dan
bagi masyarakat.
yang anarkisme.
(HR. Bukhari).
21
Abdul Djalil dkk, Fiqh dengan Kekuasaan (Yogyakarta: LkiS, 2000), hal.
19-20.
arogan tanpa memikirkan efeknya. Hal ini yang semacam inilah
yang akan membuat orang lari dari Islam. Allah juga telah
berikut:
a. Lemah Lembut
Sifat lemah lembut inilah yang harus dimiliki dalam diri orang
b. Sabar
sabar:
c. Pemaaf
Pemaaf merupakan sikp baik yang mesti ada dalam hati
pencegah kemunkaran,
ِِ ِ ِ
ْ ُخذ الْ َع ْف َو َوأْ ُم ْر بِالْعُ ْرف َوأ َْع ِر
َ ض َع ِن اجْلَاهل
ني
Terjemahnya:
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan
yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang
bodoh. (Al-A‟raf : 199).
Jika ketiga sifat ini ada pada diri setiap muslim dalam
C. PENUTUP
2004.
S}a>dir, 1994.
Isla>mi>ah, 1986.
al-Nawawi, Abu Zakariyah bin Yahya. Syarh al- Nawawi Ala’ Muslim,
1986.
al-Turmuz}i>, Muh}ammad bin Isa bin Saurah bin Musa> bin al-D\|
Qa>hirah,t.th.
Pustaka, 1989.