َاْش َه ُد َاْن َال ِاٰل َه ِاَّال.َاْلَح ْم ُدِ ِهلل اَّلِذ ْي َاْنَز َل َع ٰل ى َع ْب ِدِه اْلِك َت اَب َو َلْم َيْج َع ْل َل ُه ِع َو ًج ا
َالّلُهَّم. َو َاْش َه ُد َاَّن ُمَح َّم دًا َعْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َاْر َس َلُه ُهللا َب ِش ْيًر ا َو َن ِذ ْي رًا.ُهللا ِاٰل ًه ا َو اِحًدا
َو َع ٰل ى ٰا ِل ِه َو َاْص َح اِبِه َذ ِو ى.َص ِّل َو َس ِّلْم َع ٰل ى َس ِّي ِد َن ا ُمَح َّم ٍد َاْف َض ُل ْاَالَن اِم ُخ ُلًق ا
.ْالِه َداَي ِة َو الُّت َق ى
اَّت ُقْو اَهللا تعالى حَّق الَّت ْق َو ى َفِإَّن َأْك َر َم اْلِع َب اِد ِع ْن َد َر ِّب ِه اَألْت َقى، فيا أيها المسلمون:أّم ا بعد
ُيْص ِلْح َلُك ْم. (َي ا َأُّيَه ا اَّل ِذ ْي َن َء اَم ُن وا اَّت ُق وا َهللا َو ُقْو ُل ْو ا َق ْو ًال َس ِد ْي ًدا:قال تعالى
)َأْع َم اَلُك ْم َو َي ْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنْو َب ُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهللا َو َر ُسْو َلُه َفَق ْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ ْيًم ا
Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari telah kita lalui. Bulan demi bulan
berganti. Tak terasa, kini kita sudah berada di bulan Dzulqo’dah yang kira kira
1 bulan lagi Insha Alloh kita akan memasuki dan merayakan Idul-Adha 1439 H.
Seiring pergantian waktu ini, marilah kita semakin meningkatkan rasa syukur
dan taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Karena sungguh, tiada satu detik
pun waktu yang kita lalui, kecuali di sana ada nikmat Ilahi. Dan tiada pernah
waktu berganti, baik pergantian hari, minggu, bulan, atau tahun, kecuali nikmat
Allah senantiasa menyertai.
1|Firosah
Dari riwayat ini bisa kita ambil ibrahnya, bahwa TAQWA itu adalah kepekaan
batin, kelembutan perasaan, rasa khauf kepada Allah terus menerus, hingga ia
selalu waspada dan hati-hati agar tidak terkena duri syahwat dan duri syubhat
di jalanan. Ia menghindari perbuatan syirik sejauh-jauhnya, juga menghindari
semua maksiat dan dosa, yang kecil maupun yang besar. Serta ia juga
berusaha keras sekuat tenaga mentaati dan melaksanakan perintah-perintah
Allah Subhannahu wa Ta'ala, lahir dan batin dengan hati yang khudlu’ dan
merendahkan diri di hadapan Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Rosulullah SAW bersabda, : “Bertaqwalah kamu dimana saja berada, ikutilah
perbuatan buruk dengan perbuatan baik, dan pergauilah manusia dengan budi
pekerti yang luhur.”
Sahabat Ibnu Umar ra, ketika melepas Husein bin Ali ra - walaupun dengan
sangat berat hati - berangkat ke Iraq untuk memenuhi ajakan penduduk Iraq
yang ingin membai’atnya jadi kholifah , beliau berkata kepada Husein bin Ali
ra:“ Saya menitipkanmu kepada Allah , wahai orang yang akan terbunuh “.
Firasat Ibnu Umar mengatakan bahwa Husein akan terbunuh dalam perjalanan
menuju Iraq tersebut, ternyata menjadi kenyataan . Terjadilah peristiwa
mengenaskan yang ditulis sejarah dengan lumuran darah , yaitu pembantaian
terhadap Husein ra, cucu Rosulullah saw dan rombongannya di “ Karbela “ ,
yang akhirnya menimbulkan luka mendalam pada seluruh umat Islam bahkan
menimbulkan fitnah yang berkepanjangan hingga hari ini.
Begitu juga firasat yang dirasakan oleh kholifah Utsman bin Affan ra, ketika
seseorang datang menemuinya , beliau mengatakan :
“ Salah satu dari kalian menemuiku , sedang perbuatan zina nampak pada
matanya “
Ketika hati memiliki hubungan dengan Allah swt dan anggota-anggota badan
bekerja untuk berbuat ta’at kepada-Nya dengan menahan dari hal-hal yang
diharamkan-Nya, maka Dia akan mengaruniai cahaya ke dalam hati yang
dengannya ia dapat membedakan antara haq dan batil, antara orang-orang
yang jujur dan orang-orang yang berdusta.
Pemilik hati dan anggota badan seperti ini, melihat secara hakiki melalui
cahaya dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :
ِإَّن ِهَّلِل َع َّز َو َج َّل ِع َباًد ا َي ْع ِر ُفوَن الَّن اس ِبالَّت َو ُّس ِم
“Sesungguhnya Allah memiliki para hamba yang mengenali manusia dengan
memperhatikan tanda-tanda (firasat).”
3|Firosah
_“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-
tanda.”_ [al-Hijr: 75].
Ulama memiliki beberapa tafsiran tentang makna ‘mutawassimin’ dalam
ayat di atas. Mujahid berpendapat bahwa mutawassimin dalam ayat
tersebut adalah orang-orang yang memiliki firasat. Menurut Ibnu Abbas,
artinya orang-orang yang memiliki pandangan. Menurut Qatadah, artinya
orang-orang yang mengambil pelajaran. Sedangkan menurut al-Muqatil,
artinya orang-orang yang berpikir.
Pengetahuan batin dan anugerah seperti inilah yang sering dinamakan ulama
sebagai Firasat Imaniah. Sebagian ulama mengatakan, “Firasat adalah
bersitan pertama (dalam hati), tanpa penentang jika ada penentang dari yang
sejenisnya, maka disebut Hadits An-Nafs (kata hati), bukan firasat.”
Firasat hanya terjadi melalui penanaman iman. Selamanya, tidak akan ada
firasat tanpa iman. Iman diserupakan dengan tanaman sebab ia selalu
bertambah, tumbuh dan bersih dengan siraman, buahnya dapat dihasilkan
setiap waktu atas izin Allah subhanahu wata،ala, akarnya teguh dan
cabangnya (menjulang) ke langit. Barangsiapa yang menanam iman di bumi
hatinya yang baik dan bersih lalu menyiraminya dengan air keikhlasan,
kejujuran dan mutaba’ah, maka sebagian dari buahnya adalah firasat.
4|Firosah
”Kalaulah pada umatku ada orang yang bisa mendapatkan ilham maka dia
adalah Umar”
Namun pada sebagian orang ada yang bisa menebak-nebak semacam ini,
padahal dia bukan termasuk ahli ibadah, tidak tahu ilmu agama,juga tidak
terkenal dikalangan orang-orang saleh, maka orang seperti ini berarti memakai
bantuan jin, dukun. Yang disayangkan dari orang-orang awam, mereka
menganggap orang itu waliullah, semudah itu mereka menilai pada seseorang
yang bisa menebak menjadi seorang wali.
Firasat hanya dimiliki oleh seorang Mukmin sedangkan selain Mukmin tidak
memiliki firasat tetapi kebodohan dan ilusi. Karenanya pula, perlu dibedakan
antara firasat dan prasangka (Zhann), sebab prasangka bisa salah dan benar
bisa terjadi dengan keta’atan atau kemaksiatan, dengan hati yang hidup, sakit
atau mati.
Dari apa yang disampaikan di atas, diketahui bahwa firasat ada yang
terkait dengan keimanan dan bashirah pada diri seseorang, yang mana hal
ini tidak dapat dipelajari karena merupakan karunia Allah kepada hamba-
Nya yang beriman.
Sedangkan firasat jenis lainnya merupakan kaidah-kaidah yang berasal
dari penelitian (qawaid istiqraiyah) yang dapat dipelajari; bisa dikuasai
orang muslim maupun kafir; serta bisa bernilai benar dan salah. Oleh
karenanya, dia sekadar petunjuk dan tanda, serta terkadang dalam banyak
kondisi tidak memberikan kepastian yang kuat. *Berdasarkan hal ini,
tidak sepatutnya bila ada seseorang mengklaim dirinya memiliki
5|Firosah
firasat untuk kemudian digunakan memprediksi kepribadian
seseorang atau memperkirakan suatu kejadian. Apalagi jika hal itu
sampai dipromosikan, maka ada indikasi kuat terdapat unsur
*penipuan dan perdukunan yang dipraktikkan di dalamnya.
ِّذ
َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْي ِم َ ,و َنَفَع ِنْي َو ِإَّي اُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِمَن اآلَي اِت َو الْ Šك ِر
اْلَح ِكْي ِم َ ,و َت َقَّب َل ِم ِّن ْي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُه ِإَّن ُه ُه َو الَّسِمْيُع اْلَع ِلْي ُمَ .أُقْو ُل َق ْو ِلْي َه َذ ا َو اْس َتْغ ِفُر
َهللا اْلَعِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُمْس ِلِيْم َن َو اْلُمْس ِلَماِت َو اْلُم ْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت ْاَألْح َي اِء
ِم ْن ُهْم َو ْاَألْم َو اِت َف اْس َتْغ ِفُرْو ُهِ ،إَّن ُه ُه َو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِحْي ُم.
6|Firosah
Khutbah Kedua:
الحمد هلل خالِق األناِم وحاكِم الُح ّك اِم وعاجِل الّن وِر والظالِم .أشهد أن ال إله
إّال هللا وحده ال شريك له ذو الجالل واإلكرام .وأشهد أن محّمدا عبده
ورسوله المبعوث بشرائع اإلسالم .اللهّم صّل وسّلم وبارك على محّمد
وعلى آله وأصحابه الكرام
َأَّما َب ْع ُد َ :فَي ا َأُّي َه ا الَّن اُس ِ ,اَّتُقوا ََهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َت ُمْو ُتَّن ِإَّال َو ْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن .
َأ
َن ْس َأُل َهللا تعŠالى َأْن َي ْر ُز َقَن ا َو ِإَّي اُك ْم َخ ْش َي َت ُه ِفي الَغ ْي ِب َو الَّش َه اَدِةَ ،و َأْن َي ْج َع َلَن ا
َو ِإَّياُك ْم ِم ْن ِع َباِدِه الُم َّت ِقْي َن َ ,و َأْن َي ْه ِدَي َن ا َج ِمْيعًا َس َو اَء الَّس ِبْي ِل َ ،و َص ُّلْو ا َو َس ِّلُمْو ا
َع َلى سيدنا ُم َح َّمِد ْب ِن َع ْب ِد ِهللاَ ,ك َم ا َأَمَر ُك ُم ُهللا ِبَذ ِلَك ِفي ِك َت اِب ِه الكŠŠريمِ﴿ :إَّن َهَّللا
َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّن ِبِّي َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْي ِه َو َس ِّلُموا َت ْس ِليمًا﴾
(األحزاب.)٥٦ :
َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى سيدنا ُم َح َّمٍد َو َع ى آِل سيدنا ُم َح َّمٍد َك َم ا َص ْيَت َع ى سŠŠيدنا
َل َل َل
ِإْب َر اِه ْي َم َو َع َلى آِل سيدنا ِإْب َر اِه ْي َم َ ،و َب اِر ْك َع َلى سŠŠيدنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِل سŠŠيدنا
ُم َح َّمٍد َك َم ا َب اَر ْك َت َع َلى سŠŠيدنا ِإْب َر اِه ْي َم َو َع َلى آِل سŠŠيدنا ِإْب َر اِه ْي َم ِإَّن َك َح ِم ْي ٌد
َم ِج ْي ٌد َ .و اْر َض الَّلُهَّم َع ِن الُخَلَف اِء الَّر اِش ِد ْي َن اَألِئَّم ِة الَم ْه ِد ِّيْي َن َ :أِبْي َب ْك ٍر
الِّص ِّد ْي ِق َ ،و ُع َم َر الَف اُرْو ِق َ ،و ُع ْث َم اَن ِذ ْي الُن ْو َر ْي ِن َ ،و َأِبي الَح َس َن ْي ِن َع ِلي،
َو اْر َض الَّلُهَّم َع ِن الَّص َح اَبِة َأْج َمِع ْي َن َ ،و َع ِن الَت اِبِع ْي َن َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى
َي ْو ِم الِّد ْي ِن َ ،و َع َّن ا َمَع ُهْم ِبَم ِّن َك َو َك َر ِمَك َو ِإْح َس اِنَك َي ا َأْك َر َم اَألْك َر ِم ْي َن
الَّلُهَّم اْغ ِف ْر ِلْل ُم ْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت َو اْلُمْس ِلِم ْي َن َو اْلُمْس ِلَماِت اَألْح َي آِء ِم ْن ُهْم
َو اَألْم َو اِتِ ,إَّن َك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب َم ِج ْيُب الَّد َع َو اِت .
الَّلُهَّم َأِع َّز اِإلْس َالَم َو اْلُمْس ِلِم ْي َن َو َأِذ َِّل الِّش ْر َك َو اْلُم ْش ِر ِك ْي َن َو اْن ُص ْر ِع َب اَد َك
اْلُم َو ِّح ِد ْي َن اْلُم ْخ ِِلِص ْي َن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْلُمْس ِلِم ْي َن وَدِّمْر َأْع َد آَئَن ا َو َأْع َدآَء ال ِّŠد ْي ِن
وَأْع ِل َك ِلَم اِتَك ِإَلى َي ْو ِم الِّد ْي ِن .الَّلُهَّم اْد َفْع َع َّن ا اْلَب ََالَء َو اْلَو َب اَء َو الَّز َالِز َل َو اْلِمَح َن
َو ُسْو َء اْلِفْت َن ِة َم ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن َع ْن َب َل ِدنا ِإْن ُدْو ِنْي ِس َي ا َخ آَّص ًة َو َع ْن َس اِئِر
اْلُبْل َداِن اْلُمْس ِلِم ْي َن َع آَّم ًة َي ا َر َّب اْلَع اَلِم ْي َن َ .ر َّب َن ا آِتَن ا ِفي ال ُّŠد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي
ْأ
اآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر ِ .ع َب اَد ِهللا! ِإََّن َهللا َي ُمُر ِباْلَع ْد ِل َو اِإلْح َس اِن
َو ِإْي َت آِء ِذي اْلُق ْر َب ى َو َي ْن َه ى َع ِن اْلَفْح َش آِء َو اْلُم ْن َك ِر َو اْلَب ْغ ِي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم
َت َذ َّك ُرْو َن َ ,و اْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْي َم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُرْو ُه َع َلى ِنَع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو اْس َئ ُلْو ُه
ِم ْن َف ْض ِلِه ُيْع ِط كمَ ,و َلِذكُر ِهللا َأْك َب ُرَ ,و ُهللا َي ْع َلُم َم ا َت ْص َن ُعْو َن .
7|Firosah