ID Desain Dan Analisis Algoritma Dijkstra D
ID Desain Dan Analisis Algoritma Dijkstra D
Abstrak—Permasalahan pada SPOJ 780 The Archipelago Area terlarang tidak boleh dilewati dalam pengambilan
adalah sebagai berikut. Diberikan sekumpulan pulau yang rute terpendek. Terminal sendiri merupakan pelabuhan
memiliki beberapa terminal dan area terlarang yang tidak dari Kapal Ferry.
boleh dilewati selama jalur darat di pulau tersebut. Setelah ditentukan karakteristik dari kepulauan
Kemudian, dicari kemungkinan rute terpendek yang
menghubungkan terminal di suatu pulau ke terminal di
Byteland, maka kemudian terdapat permasalahan yang
pulau yang lain, tanpa melewati area terlarang manapun, harus diselesaikan, yaitu total jarak rute terpendek dari
dan total jarak pada 1 pulau harus dibulatkan ke atas. suatu terminal ke terminal yang lain, dengan ketentuan-
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dibutuhkan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu
algoritma Visibility Graph Navie, untuk mengetahui titik- juga dicari posisi mana saja yang dipilih pada saat
titik mana saja yang dapat dilalui, dan algoritma Dijkstra pemilihan rute terpendek.
untuk mengetahui rute terpendeknya. Selain itu, juga Dalam permasalahan tersebut, akan ada masukan
dilakukan beberapa optimasi untuk mempercepat kinerja berupa T yang merupakan jumlah kasus uji. Kemudian
sistem, yaitu dengan cara penyederhanaan penggambaran pada tiap kasus uji, akan terdapat deskripsi tiap pulau,
entitas halangan, pengurangan jumlah vertex yang harus
dicek visibilitasnya, dan penggunaan backtracking dari
tiap jalur kapal ferry, dan permasalahan rute terpendek
vertex tujuan hingga vertex sumber untuk mengetahui total yang harus diselesaikan, dari suatu terminal ke terminal
jarak pada tiap pulau. yang lain. Pada deskripsi tiap pulau, terdapat masukan
Cara kerja dari sistem adalah sebagai berikut. berupa deskripsi tiap terminal dan tiap area terlarang.
Diberikan masukan sesuai deskripsi permasalahan. Setelah Tiap terminal dideskripsikan nama dan posisinya dalam
masukan berhasil diolah, sistem akan memanggil algoritma bentuk koordinat x dan y. Sedangkan tiap area terlarang
Dijkstra. Pada tiap current vertex yang dihasilkan di dalam dideskripsikan dalam bentuk persegi panjang,
Dijkstra, sistem akan memanggil algoritma Visibility membentang dari koordinat (𝑥1 , 𝑦1 ) hingga (𝑥2 , 𝑦2 ).
Graph Naive, untuk mengecek visibilitas dari vertex Kemudian, tiap jalur kapal ferry dideskripsikan kedua
tersebut dengan vertex lain yang se-pulau, agar dapat terminal penghubungnya, pulau letak tiap terminalnya,
diketahui vertex mana saja yang menjadi tetangganya.
Dijkstra akan berhenti saat current vertex merupakan
serta jarak jalur tersebut.
vertex tujuan. Kemudian saat Dijkstra telah berhenti, Setelah deskripsi tiap masukan, sistem harus
sistem akan menghitung total jarak pada tiap pulau, total mengeluarkan keluaran sesuai dengan ketentuan yang
jarak keseluruhan, dan menyimpan posisi yang dipilih ada. Pertama, sistem akan mencetak nomor kasus ujinya.
pada rute terpendek Kemudian, sistem akan mencetak total jarak
Hasil akhir menunjukkan bahwa sistem dapat berjalan terpendeknya. Setelah itu, dicetak posisi-posisi yang
cukup cepat berkat optimasi yang baik, dengan waktu rata- dipilih dalam pemilihan rute terpendek. Untuk ketentuan
rata sebesar 0.2763 detik dan memori rata-rata 10.533 MB. rute terpendeknya, diitung berdasarkan total jarak pada
jalur kapal ferry yang ditempuh, serta hasil pembulatan
Kata Kunci— Graph with Obstacles, Computational pada total rute di tiap pulau yang dilewati. Kemudian
Geometry, Shortest Path, Visibility Graph, Dijkstra untuk pencetakan posisinya, apabila posisi yang dipilih
berupa terminal, maka dicetak nama terminal dan nama
I. INTRODUCTION1 pulaunya. Namun apabila posisi yang dipilih bukan
berupa terminal, maka dicetak posisinya, dalam bentuk
P ermasalahan yang diangkat dalam riset ini adalah
persoalan dari situs SPOJ dengan nomor soal 780,
dan kode soal ARCHPLG, dengan judul “The
koordinat x dan y1.
1
http://www.spoj.com/problems/ARCHPLG
A-22 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print)