Anda di halaman 1dari 2

BAWI SRENGGI

Disuatu kerajaan di Bali bernama Kerajaan Medang Kemulan yang dipimpin oleh
seorang raja yang gagah bernama Sri Aji Pengukuhan. Rakyat di Kerajaan Medang
Kemulan ini sebagian besar hidup sebagai petani padi. Raja dan rakyat di kerajaan
Medang Kemulan dilimpahkan kesuburan tanah dan hasil bertani yang melimpah
mereka percaya bahwa hasil mereka berkat anugrah dari Dewi Sri. Dewi Sri merupakan
istri dari Dewa Wisnu yang merupakan Dewi yang paling cantik di surga.
Dikisahkan seorang Raja raksasa yang bernama Celeng Srenggi di Bali dikenal
sebagai Bawi Srenggi lahir dari Dewa yang dikutuk hidup di dunia karena suatu
kesalahan. I Bawi Srenggi merupakan sosok raksasa yang arogan dan merasa dirinya
paling hebat akan kekuatan yang tak terkalahkan. Suatu hari I Bawi Srenggi
mendengar kabar angina tentang kecantikan  Dewi Sri. Kabar angin tersebut
membangkitkan minat I Bawi Srenggi untuk memiliki Bhatari Sri sebagai Istri. Namun ia
belum pernah bertemu dan mengenal siapa Bhatari Sri. Suatu hari I Bawi Sringgi
mendengar bahwa Dewi Sri telah turun ke bumi, ia pun langsung mencari Dewi Sri dan
mengejarnya. Dewi Sri pun berlari menghindari Bawi Srenggi. Karena merasa kelelahan
Dewi Sri memutuskan untuk merubah diri menjadi tanaman padi tepatnya di daerah
kerajaan Medang kemulan agar tidak diketahui oleh Bawi Srenggi. Penyamaran Dewi Sri
pun didengan oleh Bawi Srenggi akhirnya Bawi Srenggi menuju ke daerah kerajaan
medang kemulan dan menyerang seluruh tanaman petani di persawahan dan
menghancurkannya. Sang Raja Sri Aji Pengukuhan pun marah karena tanaman
masyarakatnya diserah oleh I Bawi Srenggi dan mencari I Bawi Srenggi. Bawi Srenggi
yang sempat dikalahkan oleh raja medang kemulan menjadi murka lalu berubah wujud
menjadi Durga Campur (Rangda). Mendengar hal tersebut kerena Sri Aji pengukuhan
merasa tak mampu menandingi Bawi Srenggi dalam wujud tersebut kemudian
mengumpulkan seluruh rakyatnya untuk melaksanakan yadnya.
Bawi Srenggi yang sudah berwujud Rangda menuju Kerajaan medang kemulan untuk
mengalahkan Raja Sri Aji pengukuhan bersama saudaranya. namun saat sampai di
Medang Kemulan mereka melihat masyarakat Medang Kemulan melaksanakan yadnya.
Kemarahan bawi srenggi dan gudug pasu mereda setelah melihat hal tersebut lalu
mengurungkan niat untuk menghancurkan medang kemulan. Namun sebelum pergi I
Bawi Srenggi mengucapkan sebuah sumpah bahwa dia belum merasa tenang sebelum
berhasil bersatu dengan Bhatari Sri dan akan membuat merana, saat merana datang
masyarakat wajib melaksanakan yadnya . Karena sumpahnya itu I Bawi Srenggi
merubah wujud menjadi berbagai jenis merana atau hama, yang  selalu akan
menggangu tanaman padi petani di sawah. Darahnya menjadi candang api (penyakit 
tanaman padi  berupa ulat-ulat kecil yang menyebabkan pucuk-pucuk padi kering),
nafasnya menjadi candang aus (sejenis hama yang menyerang tanaman padi), kukunya
menjadi gehep (juga hama yang menyerang padi), ekornya menjadi tikus, bulunya
menjadi balang sangit, kulitya menjadi kubal (ulat kecil yang menyebabkan daun  padi
keputih-putihan), hidungnya menjadi balang sengkot (sejenis serangga hama padi),
dan keringatnya menjadi garam.

Anda mungkin juga menyukai