Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN INFEKSI
SALURAN KEMIH DIRUANG ANGGREK RST BHAKTI WIRA TAMTAMA
SEMARANG

Di SusunOleh :

1. Fanny Desfa Hapsari (2008141)


2. Isti Nur khikmah (2008154)
3. Mila Zaskia (2008159)
4. Nurul Kisna Kamalia Z (2008163)
5. Rambu Eri Lika Amah (2008167)
6. Yosina Corina Kwaar (2008194)
7. Kharisma Letina Ale (2008153)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. K DENGAN DIAGNOSAINFEKSI
SALURAN KEMIH DI RUANG ANGGREK RST SEMARANG

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Alamat : Semarang
Umur : 57Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Jenis kelam in : Laki Laki
Diagnose medis : Infeksi saluran kemih
No. CM : 16.20.xx
b. Identita penanggung jawab
Nama : Nn. L
Alamat : Semarang
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien :Istri
c. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan tidak bisa BAK selama 24 jam
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien mengatakan bila BAK terasa sakit, keluar kencingnya sedikit
sedikit dan tidak memancar, perut terasa penuh , S:370C, N: 80 x/mnt, TD:
110/70, RR: 20x/mnt.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit berat yang diderita,
pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, pasien tidak
pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya, tidak ada riwayat alergi
obat dan makanan, pasien mengkonsumsi makanan yang ada di rumah.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita
spenyakit menular seperti TBC, HIV.

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Pola Persepsi Kesehatan :
Pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit selalu di bawa
kepelayanan kesehatan misalnya dokter, Puskesmas, atau rumah sakit.
b. Pola Aktifitas :
Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa melakukan kegiatan rumah seperti
makan dan minum sendiri, semenjak sakit dan dirawat di rumah sakit klien
dibantu oleh suaminya seperti makan, minum dan perawatan diri.
c. Pola Nutrisi :
Sebelum masuk rumah sakit pasien makan habis 3 kali sehari, minum lebih
dari 6-7 gelas sehari, setelah masuk rumah sakit nafsu makan pasien menurun,
mual dan muntah > 2 kali/hari setiap kali makan, pola minum+4 gelas air
putih.
d. Pola Eliminasi :
Sebelum masuk rumah sakit pasien BAB 1 hari sekali, BAK 5-7 kali sehari.
Sejak sakit pasien belum BAB, BAK +7-8 kali sehari.
e. Pola Gerak Dan Keseimbangan Tubuh :
Tidak ada hambatan saat melakukan aktivitas
f. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur, tidur siang
4-5 jam, tidur malam 10 jam. Setelah di rumah sakit pasien mengatakan tidur
terganggu karena sering terbagun.
g. Pola Kebersihan Diri
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan mandi 2x/hari, keramas 2 hari
sekali, sikat gigi 2 x/hari, potong kuku seminggu sekali. Setelah masuk rumah
sakit pasien mengatakan di lab 2 x/hari, belum keramas, sikat gigi 2 x/hari.
h. Pola Koping Terhadap Stress
Pasien mengetahui bahwa iya sedang sakit, pasien ingin segera sembuh agar
bias melakukan aktifitasnya seperti biasa.
i. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan dan sudah mempunyai 1 orang anak
j. Pola Peran
Pasien berperan sebagai bapak dan suami. Pasien selalu selalu bekerja dan
mencukupi kebutuhan anaknya .
k. Kepercayaan dan Keyakinan
Pasien beragama Islam dan pasien juga menjalankan kewajiban sebagai orang
Islam.

3. PEMERIKSAAN FISIK
a. KeadaanUmum : Sedang , E : 4, M : 6, V: 5, GCS : 15
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
Nadi :80 x/ mnt
Suhu :37 0C
RR :20x/mnt
Tensi : 110/70
d. BB sebelum masuk rumah sakit : 50 kg
e. Mata : tidak ada lesi, skelaputih, konjugtiva tidak anemis, tidak icterus.
f. Hidung : Penciuman normal, simetris, tidak ada kotoran dan nafas cuping
hidung.
g. Telinga : Simetris, system pendengaran baik, tidak kotor, tulang mastoid tidak
nyeri.
h. Bibir dan Mulut : bersih, mukosa mulut kering, gigi bersih tidak ada
pembesaran tonsil, bibir tidak sianosis, simetris.
i. Leher : tidak ada pembengkakan leher, kelenjar tiroid tidak teraba.
j. Axila : belum tumbuh bulu dan tidak ada benjolan.
k. Payudara : tidak ada luka dan tampak bersih.
l. Dada
Jantung :
 Inspeksi : Tidak ada pembesaran jantung
 Palpasi : Teraba ictus cordis di mid claviculake 5 sinistra.
 Perkusi : Terdengar bunyi pekak
 Auskultasi : Irama jantung regular.
Paru :
 Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris antara kanan dan kiri
 Palpasi : gerakan simteris pada setiap pernapasan.
 Perkusi : resonasi terdengar diseluruh permukaan paru
 Auskultasi : vesikuler diseluruh lapisan paru
Abdomen :
 Inspeksi : tidak ada lesi, simetris.
 Auskultasi : Bising usus 14x/mnt
 Palpasi : ada nyeri tekan pada daerah perut kiri atas, skala 3.
 Perkusi : terdengar bunyi timpani
m. Punggung : tidak ada kelainan pada tulang belakang
n. Genetalia dan Anus : tidak ada kelainan, jenis kelamin perempuan. Anus
normal tidak ada kelainan.
o. Extremitas : terpasang infuse pada tangan sebelah kanan. Tidak ada edema.
p. Kulit :akral hangat, CRT < 3 detik.

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


Hemoglobin 11,9 11 –15,6 g/dl
Leukosit (WBC) 14,36 15 – 13,5 102/mm3
Hematokrit (HCT) 35,00 31 – 45 %
Thrombosit (PCT) 34,2 154 – 442 102/mm2
Eritrosit ( RBC) 4,5 3,7 – 5,8 10,6/ mm2
Natrium 137,1 142 – 145 Mmol/lt
Kalium 4,54 3,1 – 5,1 Mmol/lt
Klonda 100,9 96 – 111 Mmol/lt
Kalsium 2,35 2,2 – 2,7 Mmol/lt

b. Therapy :
 Cefotaxime 400 mg /12jam IV
 2 Novalgin 80 mg / 8jam IV
5. ANALISA DATA

NO TGL/JAM SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM


1. 12/8/2021 DS : Pasienmengatakan BAK Peningkatan Retrasi urine
08.00 terasa sakit, keluar kencing sedikit tekanan uretra
sedikit dan tidak memancar
DO :
- Pasien tampak meringis
menahan sakit
TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 370C, N : 80 x/mnt, , RR : 20
x/mnt.
2. 12/8/2021 DS : Pasien mengatakan Agen pencedera Nyeri akut
08.00 mengatakan BAK terasa biologis
sakit/nyeri
DO :
- Pasienlemas
- Tampak meringis
- Pasientampak gelisah
TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 370C, N : 80 x/mnt, , RR : 20
x/mnt.

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS DIAGNOSA

NO TGL / JAM DIAGNOSE PRIORITAS


1. 12/08/2021 Retrasi Urin Berhubungan Dengan 1
08.00 Peningkatan Tekanan Uretra di tandai
dengan Senssi Penuh Kandung Kemih,
Distensi Kandung Kemih
2. 12/08/2021 Nyeriakutb.dagenpencedrabiologis, 2
08.00 d.dmengeluhnyeri, tampakmeringis,
gelisah, proses berpikirterganggu,
berfokuspadadirisendiri.

7. RENCANA KEPERAWATAN
Hari ke -1

NO. TGL/JAM TUJUAN DAN INTERVENSI


DP KRITERIA HASIL
1. 12/08/2021 Setelah di lakukan tindakan Manajemen eliminasi urin :
10.00 keperawatan selama 1 x 8 - Identifiksi tanda dan gejala
maka retrasi urin retensi urin
dengankriteriahasil : - Identifikasi faktor penyebab
1. Sensasi berkemih retensi urine
meningkat - Monitor eliminasi urine
2. Desakan berkemih - Menganjurkan minum yang
menurun cukup jika tidak ada
3. Distensi kandung kontraindikasi
kemih menurun - Membatasi asupan cairan jika
4. Berkemih tidak perlu
tuntas menurun - Mengajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih
- Melakukan kolaborasi
pemberian analgetik

-
2. 12/08/2021 Setelah di lakukan tindakan SIKI : ManajemenNyeri (I.08238)
10.15 keperawatan selama 1 x 8 Observasi
jam nyeri akut (D. 0077) 1. Identifikasi lokasi,
dengan criteria hasil : karakteristik,durasi,frekuensi,
Tingkat Nyeri (L.08066) kualitas, intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
menurun 3. Identifikasi respons nyeri non
2. Gelisah menurun verbal
3. Meringis menurun 4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
Terapuetik
1. Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Ajarkan tehnik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik

8. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N TGL/ IMPLEMENTASI EVALUASI TTD/NA


O JAM MA
.
D
P
1. 12/08/ S:
- Memriksa ttv pasien
2021 Pasien mengatakan pada KISNA
- Mengidentifikasi tanda
10.00 nyeri pada kandung kemih,
dan gejala
BAK sedikit sedikit,dan tidak
- Mengidenfikasi faktor
memancar, perut terasa
penyebab retensi
10.15 penuh.
- Monitor eliminasi
O:
urine
 Terpasang kateter
- Menganjurkan minum
yang cukup jika tidak  Tampak lemah
10.20  Retensi kandung
ada kontraindikasi
- Membatasi asupan kemih
12.00 TTV:
cairan jika perlu
- Mengajarkan tanda dan TD: 120/80 mmHg
gejala infeksi saluran N: 80x/menit
13.30 R: 20x/menit
S: 36,7oC
kemih
A: masalah retensi urine
- Melakukan kolaborasi
belum teratasi
pemberian analgetik
P: lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi urine

2. 12/08/
2021 - Mengidentifikasi S: ERI
10.00 skala nyeri Pasien mengatakan nyeri
- Mengidentifikasi berkurang
10.15 respon nyeri non P: sudah bisa BAK
verbal Q: masih terasa sedikit di
- Memberikan teknik tekan
nonfarmakologi R: ujung kemaluan kandung
10.20 untuk mengurangi kemih
nyeri S: skala 5
T: ketika BAK

O:
- Mengkolaborasikan - pasien tampak lebih
pemberian rileks
analgesik - keluhan nyeri masih
ada
- meringis menurun
- gelisah menurun
- berfokus pada diri
sendiri menurun
- fungsi berkemih mulai
membaik
- pemberian analgetik

A: masalah nyeri akut belum


teratasi

P: intervensi di lanjutkan
-nyeri akut belum teratasi (1-
5)

1 12/08/ - mengidentifiksi S:
2021 tanda dan gejala - Pasien mengatakan YOSINA
14.00 retensi urin Nyeri pada kandung
WIB - mengidentifikasi kemih mulai
faktor penyebab berkurang
retensi urine O:
- Terpasang kateter
16.00 - Monitor eliminasi - Tampak lemah
WIB urine - Retensi kandung
kemih
17.30 - Mengukur TTV TTV:
WIB - Melakukan TD: 120/70 mmHg
kolaborasi N: 76x/menit
pemberian R: 22x/menit
analgetik S: 36,4oC
- Masuk Cefotaxime
400mg/12jam
- Masuk novalgin
80mg/8jam
A:
- Masalah retensi urine
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi
urine

2 12/08/ - mengidentifikasi S:
2021 lokasi, - Pasien mengatakan YOSINA
14.00 karakteristik,durasi masih terasa nyeri saat
WIB ,frekuensi, BAK
kualitas, intensitas O :
nyeri - Pasien tampak lebih
16.00 - mengidentifikasi rileks
WIB skala nyeri - Keluhan nyeri masih
ada
- mengidentifikasi - Meringis menurun
responsnyeri non - Gelisah menurun
17.30 verbal - Berfokus pada diri
WIB - Identifikasi faktor sendiri menurun
yang memperberat - Fungsi berkemih mulai
dan memperingan membaik
nyeri - Pemberian analgetik
19.00 A:
WIB - Masalah nyeri akut
- Mengukur TTV
belum teratasi
- Control lingkungan
yang memperberat
P:
rasa nyeri
- Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi
Nyeri akut
pemberian
- Nyeri akut belum
analgetik
teratasi (1-5)

- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Ajarkan tehnik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

1. 12/08/ S: Mila
- Memriksa ttv pasien
2021 Pasien mengatakan nyeri
21.30 hilang timbul, nyeri seperti
23.00 - Monitor eliminasi ditusuk, skala nyeri 6
23.10 urine O:
- Menganjurkan minum -terpasang kateter
23.15 yang cukup -Tampak lemah
- Mengajarkan teknik -retensi kandung kemih
23.30 nafas dalam jika nyeri TTV:
timbul TD: 120/70 mmHg
- Melakukan kolaborasi N: 83x/menit
pemberian analgetik R: 21x/menit
S: 37,3oC
A: masalah retensi urine
belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi urine

2. 12/08/ ISTI
2021
21.30 - Monitor nyeri S:
21.45 pasien Pasien mengatakan nyeri
sudah berkurang. Skala nyeri
22.30 4, nyeri hilang timbul, nyeri
- Monitor respon non seperti ditusuk benda tajam,
23.00 verbal nyeri pada kandung kemih
- Mengajarkan teknik dan ujung kemaluan, nyeri
nafas dalam saat BAK
- Kolaborasi
pemberian obat O:
- Pasien tampak lebih
rileks
- Gelisah menurun
- Meringis menurun

A: masalah nyeri akut teratasi


sebagian

P: lanjutkan intervensi
- Ajarkan teknik nafas
dalam
- Kolaborasi pemberian
obat

1 13/08/ - Mengidentifikasi Jam 08:00 MILA


21 tanda dan gejala S: pasieng menyatakan nyeri
retensi pada kandung kemih sudah
08: 00 - Mengidentifikasi sedikit berkurang
faktor penyebab O: - terpasang kateter
ritensi - Terlihat masih dalam
10: 00 - Memonitor keadaan sangat lemah
eliminasi urine - Sensasi pada kandung
- Mengambil darah kemih
12: 00 tengah yang - Rotensi kandung
sekajaptidak ada kemih
kontraduksi - TTV :
- Mengajarkan tanda TD : 120/80 mmHg
dan gejala infeksi N: 78x /menit
saluran kemih R: 21x /Menit
S: 36,5x/ menit
A: masalah urin belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi
2 13/18/ - Mengidentifikasi Jam 12: 00 YOSINA
21 skala nyeri S: pasien mengatakan nyeri
- Mengidentifikasi berkurang
08: 00 karateristik - P : bisa BAK
- Mengidentifikasi - Q: masih terasa jika di
respon nyeri non tekan
10:00 verbal - R: Di ujung kemaluan
- Memberikan teknik dan kandung kemih
12: 00 nonfarmokologi - S: skala 3
untuk menguragi - T: ketika BAK
rasa nyeri O: - pasien terlihat sangat
- Mengkolaborasi lemah
pemberian obat - Nyeri masih terasa
- Pasien masih sedikit
meringis
- Pasien masih gelisah
- Fungsi berkemih sudah
muali membaik
- Pemberian analgatik
A: Masalah nyeri akut
belum teratasi
P: lanjutkan manajemen
nyeri

1. 13/08/202
1 - mengidentifiksi S: pasieng menyatakan nyeri FANNY
14.00 WIB tanda dan gejala pada kandung kemih sudah
retensi urin sedikit berkurang
- mengidentifikasi O: - Terpasang kateter
16.00 WIB faktor penyebab - Terlihat masih dalam
retensi urine keadaan lemah
- Sensasi pada kandung
- Monitor eliminasi kemih
17.30 WI urine - Rotensi kandung kemih
B - TTV :
- Mengukur TTV TD : 120/75 mmHg
- Melakukan N: 80x /menit
kolaborasipemberia R: 20x /Menit
19.00 WIB n analgetik S: 36x/ menit
A : masalah urin belum
teratasi.
P: lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi
2. 13/08/21 FANNY
14.00 WIB - Mengidentifikasi S : pasien mengatakan nyeri
skala nyeri berkurang
- Mengidentifikasi - P : bisa BAK
16.00 WIB karateristik - Q: masih tersa jika di
- Mengidentifikasi tekan
respon nyeri non - R: Di ujung kemaluan
verbal dan kandung kemih
17.30 WIB - Memberikan teknik - S: skala 2
nonfarmokologi - T: ketika BAK
untuk menguragi O: - pasien terlihat sedikit
rasa nyeri santai
19.00 WIB - Mengkolaborasi - Nyeri masih terasa
pemberian obat - Pasien sudah terlihat
santai
- Tidak gelisah lagi
- Fungsi berkemih sudah
muali membaik
- Pemberian analgatik
A: Masalah nyeri akut
belum teratasi
P : lanjutkan manajemen
nyeri

1. 13/08/21 KISNA
21.30 - mengidentifiksi S: pasieng mengatakan nyeri
21.45 tanda dan gejala pada kandung kemih sudah
retensi urin sedikit berkurang
22.30 - mengidentifikasi O: - Terpasang kateter
faktor penyebab - Keadaan masih terlihat
retensi urine sedikit lemah
- Sensasi pada kandung
23.00 - Monitor eliminasi kemih berkurang
urine - Rotensi kandung kemih
- TTV :
06.30 - Mengukur TTV TD : 120/70 mmHg
- Melakukan N: 79x /menit
kolaborasi R: 20x /Menit
pemberian analgetik S: 36x/ menit
A : masalah urin belum
teratasi.
P : lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi
2. 13/08/21 ERI
21.30 - Mengidentifikasi S : pasien mengatakan nyeri
skala nyeri berkurang
21.45 - Mengidentifikasi - P : bisa BAK
22.30 karateristik - Q: sedikit terasa
- Mengidentifikasi - R: Di ujung kemaluan
23.00 respon nyeri non dan kandung kemih
verbal - S: skala 3
- Memberikan teknik - T: ketika BAK
nonfarmokologi O: - pasien terlihat lebih
untuk menguragi santai
05.30 rasa nyeri - Nyeri masih terasa
- Mengkolaborasi - Masih meringis
pemberian obat - Masih sedikit gelisah
- Fungsi berkemih sudah
muali membaik
- Pemberian analgatik
A: Masalah nyeri akut
belum teratasi
P : lanjutkan manajemen
nyeri

1. 14/08/21 ERI
08: 00 mengidentifiksi S: pasieng mengatakan nyeri
tanda dan gejala pada kandung kemih sudah
retensi urin sedikit berkurang
09.00 - mengidentifikasi O: - Terpasang kateter
faktor penyebab - Keadaan sudah
retensi urine membaik
- Sensasi pada kandung
10:00 - Monitor eliminasi kemih berkurang
urine - Rotensi kandung kemih
- TTV :
12. 00 - Mengukur TTV TD : 120/70 mmHg
Melakukan N: 77x /menit
R: 20x /Menit
S: 36x/ menit
A : masalah urin belum
teratasi.
P : lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi
2. 14/08/21 ERI
08: 00 - Mengidentifikasi S : pasien mengatakan nyeri
skala nyeri berkurang
- Mengidentifikasi - P : bisa BAK
09.00 karateristik - Q: masih tersa jika di
- Mengidentifikasi tekan
respon nyeri non - R: Di ujung kemaluan
verbal dan kandung kemih
10:00 - Memberikan teknik - S: skala 2
nonfarmokologi - T: ketika BAK
untuk menguragi O: - pasien terlihat sedikit
12. 00 rasa nyeri santai
- Mengkolaborasi - Nyeri masih terasa
pemberian obat - Sudah tidak meringis
- Tidak gelisah
- Fungsi berkemih sudah
muali membaik
- Pemberian analgatik
A: Masalah nyeri akut
sedikit teratasi teratasi
P : lanjutkan manajemen
nyeri

1. 14/08/21 MILA
14.00 - mengidentifiksi S : pasien mengatakan nyeri
WIB tanda dan gejala pada kandung kemih sudah
retensi urin berkurang
- mengidentifikasi O: - Terpasang kateter
16.00 faktor penyebab - Keadaan masih terlihat
WIB retensi urine sudah membaik
- Sensasi pada kandung
- Monitor eliminasi kemih berkurang
urine - Retensi kandung kemih
17.31 W - TTV :
- Mengukur TTV
IB TD : 120/76 mmHg
Melakukan
N: 78x /menit
R: 20x /Menit
S: 36,5x/ menit
19.00 A : masalah urine belum
WIB teratasi.
P : lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi
2. 14/08/21 KISNA
14.00 - Mengidentifikasi S : pasien mengatakan nyeri
WIB skala nyeri berkurang
- Mengidentifikasi - P : bisa BAK
karateristik - Q: masih tersa jika di
16.00 - Mengidentifikasi tekan
WIB respon nyeri non - R: Di ujung kemaluan
verbal dan kandung kemih
- Memberikan teknik - S: skala 2
nonfarmokologi - T: ketika BAK
17.32 WI untuk menguragi O :
B rasa nyeri - pasien terlihat santai
- Mengkolaborasi - Nyeri masih terasa
pemberian obat sedikit
- Sudah tidak meringis
19.00 - Sudah tidak gelisah
WIB - Fungsi berkemih sudah
muali membaik
- Pemberian analgatik
A: Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P : lanjutkan manajemen
nyeri
1 14/08/21 KHARISMA
. 21.30 - Monitor eliminasi S : pasien mengatakan nyeri
urine pada kandung kemih sudah
21.45 - mengidentifikasi berkurang
22.30 faktor penyebab O: - Terpasang kateter
retensi urine - Keadaan masih terlihat
23.00 - Mengukur TTV sudah membaik
Melakukan - Sensasi pada kandung
- Ajarkan tekhnik kemih berkurang
relaksasi nafas - Retensi kandung kemih
dalam - TTV :
05.30 - Mengukur TTV TD : 124/70 mmHg
Melakukan N: 80x /menit
R: 20x /Menit
S: 36x/ menit
A : masalah urine teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
manajemen eliminasi
2 14/08/21 YOSINA
. 21.30 - Mengidentifikasi S : pasien mengatakan nyeri
karateristik berkurang
21.45 - Mengidentifikasi - P : bisa BAK
22.30 skala nyeri - Q: masih tersa jika di
- M engidentifikasi tekan
23.00 respon nyeri non - R: Di ujung kemaluan
verbal dan kandung kemih
- Ajarkan teknik - S: skala 2
relaksasi nafas dalam - T: ketika BAK
- Mengkolaborasi O:
05.30 pemberian obat - pasien terlihat santai
- Nyeri masih terasa
- Sudah tidak gelisah
- Fungsi berkemih sudah
muali membaik
- Pemberian analgatik
A: Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P : lanjutkan manajemen
nyeri

1 16/08/21 S: ERI
- Memriksa ttv pasien
. 08: 00 Pasien mengatakan nyeri
- Mengidentifikasi tanda
masih terasa sedikit
dan gejala
O:
- Mengidenfikasi faktor
09.00 -Tampak sudah terlihat santai
penyebab retensi
-retensi kandung kemih
- Monitor eliminasi urine
TTV:
- Menganjurkan minum
TD: 120/70 mmHg
yang cukup jika tidak
10:00 N: 83x/menit
ada kontraindikasi
R: 21x/menit
- Membatasi asupan
S: 36,3oC
cairan jika perlu
12. 00 A: masalah retensi urine
- Mengajarkan tanda dan
teratasi sebagian
gejala infeksi saluran
P: lanjutkan intervensi
kemih
manajemen eliminasi urine
- Melakukan kolaborasi
pemberian analgetik

2 16/08/21 ERI
. 08: 00 - Monitor nyeri S:
pasien Pasien mengatakan nyeri
sudah berkurang. Skala nyeri
09.00 1, nyeri hilang timbul, nyeri
- Monitor respon non seperti ditusuk benda tajam,
verbal nyeri pada kandung kemih
- Mengajarkan teknik dan ujung kemaluan, nyeri
10:00 nafas dalam saat BAK
- Kolaborasi
pemberian obat O:
12. 00 - Pasien tampak lebih
rileks
- Sudah tidak gelisah
- Tidak Meringis
A: masalah nyeri akut teratasi
sebagian

P: lanjutkan intervensi
- Ajarkan teknik nafas
dalam
- Kolaborasi pemberian
obat

1. 16/08/202 - mengidentifiksi Jam 21.00 FANNY


1 tanda dan gejala S : Pasien mengatakan dari
14.00 retensi urin pukul 14.00-20.30 belum
15.00 - mengidentifikasi merasakan nyeri
faktor penyebab O:
17.00 retensi urine - Pasien tampak tidak
lemah
20.30 - Monitor eliminasi - Pasien tampak lebih
urine segar
- Tidak ada retensi
- Mengukur TTV kandung kemih
- Melakukan TTV:
kolaborasipemberia TD: 120/80 mmHg
n analgetik N: 80x/menit
R: 21x/menit
S: 36oC
A: Masalah retensi urine
teratasi
P: hentikan intervensi
(Pantau keadaan pasien)
2. 16/08/202 - mengidentifikasi Jam 21.00 KHARISMA
1 lokasi, S:
14.00 karakteristik,durasi, Pasien mengatakan nyeri
frekuensi, kualitas, sudah berkurang. Skala nyeri
16.00 intensitas nyeri 0, nyeri sudah tidak hilang
- mengidentifikasi timbul,nyeri seperti tertusuk
skala nyeri sudah tidak ada.
17.00 O:
- mengidentifikasi - Pasien tampak rileks
21.00 respons nyeri non - Sudah tidak gelisah
verbal - Tidak Meringis
- mengidentifikasi A: masalah nyeri akut teratasi
faktor yang sebagian
memperberat dan P: Hentikan intervensi
memperingan nyeri (Pantau keadaan pasien)

- Mengukur TTV
- Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
- Kolaborasi
pemberian analgetik
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Ajarkan tehnik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

1. 16/08/21 PANTAU KEADAAN Jam 07.00 KISNA


21.00 PASIEN S : Pasien mengatakan dari
semalam sudah bisa BAK
23.00 O:
- Pasien tampak tidak
05.00 lemah
- Pasien tampak lebih
07.00 segar
- Tidak ada retensi
kandung kemih
TTV:
TD: 120/84 mmHg
N: 81x/menit
R: 20x/menit
S: 36.3oC
A: Masalah retensi urin
teratasi
P: Hentikan Intervensi
2. 16/08/21 PANTAU KEADAAN S: ISTI
21.00 PASIEN Pasien mengatakan sudah
tidak nyeri saat BAK, dan
pasien mengatakan sudah
23.30 menghabiskan porsi makanan
dari RS
O:
05.15 - Pasien tampak rileks
- Sudah tidak gelisah
06.30 - Tidak Meringis
A: masalah nyeri akut teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai