Anda di halaman 1dari 10

PEMBERIAN VAKSIN CAMPAK

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Kepala UPTD Puskesmas Gayungan


Pemerintah Kota Surabaya
Tanda Tangan : dr. Atiek Tri Arini, M.Kes
Dinas Kesehatan
NIP. 197901102006042022

Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan,


setiap dosis ( 0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infecto
unit.virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 180 meg residu
1. Pengertian
enythromycin ( vademikum Bio Farma jan 2002 ) yang
pemberiannya pada usia 9 – 11 bulan dan di ulang/ boster pada
usia 24 – 36 bln dengan injeksi SC sesuai SOP
Sebagai pedoman kerja bagi petugas poli KIA/KB untuk
2. Tujuan
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
3. Kebijakan Kepmenkes no 1611/ MENKES /SK/XI/2005
Modol Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas
4. Referensi
Tahun 2006
5. Prosedur 1 Petugas melihat jadwal imunisasi yang akan
di berikan
2 Petugas memposisikan bayi yang benar dan
aman
3 Petugas cuci tangan sesuai dengan SOP..
4 Petugas mengimunisasi campak dengan
cara SC sesuai dengan SOP di 1/3 bagian
atas lengan kiri,
5 Petugas memasukkan spuit yang habis
dipakai ke dalam safety box
6 Petugas cuci tangan sesuai dengan SOP
7 Petugas mencatat hasil imunisasi dalam
buku KIA/KMS , Kartu anak dan regester
kohort bayi.
8 Petugas memberi konseling reaksi imunisasi
9 Petugas memberi resep parasetamol dengan
dosis 10-15 mg/kg BB dan mengambil obat
di unit obat
1 Poli umum
6. Unit Terkait 2 Poli obat

1. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PEMBERIAN VAKSIN TT

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Kepala UPTD Puskesmas Gayungan


Pemerintah Kota Surabaya
Tanda Tangan : dr. Atiek Tri Arini, M.Kes
Dinas Kesehatan
NIP. 197901102006042022

Vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah di murnikan


dan terabsobsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat thimersol 0,1
1. Pengertian
mg/ml di gunakan sebagai pengawet, dengan dosis 0,5 ml secara
intra muscular.
Sebagai pedoman kerja bagi petugas poli KIA/KB untuk
2. Tujuan
memberikan imunisasi TT
3.Kebijakan Kepmenkes no 1611/ MENKES / SK/ XI/ 2005

4.Referensi Modol Pelatihan Tenaga Pelaksana Puskesmas Tahun 2006


1 Petugas melihat jadwal imunisasi yang akan di
lakukan
2 Petugas memposisikan bayi yang benar dan aman
3 Petugas cuci tangan sesuai SOP
4 Petugas mengimunisasi vaksin TT secara IM dengan
dosis 0,5 cc di 1/3 bagian atas lengan kiri ( insertion
5.Prosedur musculus deltridens )
5 Petugas memasukkan spuit habis pakai di safety box
6 Petugas cuci tangan sesuai SOP
7 Petugas mencatat hasil imunisasi di kartu pasien
8 Petugas memberi konseling jadwal pemberian
imunisasi selanjutnya

6.Unit Terkait
2. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PENYIMPANAN VAKSIN
DAN PELARUT
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Kepala UPTD Puskesmas Gayungan


Pemerintah Kota Surabaya
Tanda Tangan : dr. Atiek Tri Arini, M.Kes
Dinas Kesehatan
NIP. 197901102006042022

Alat yang dapat mengubah suhu menjadi dingin dan digunakan


1. Pengertian untuk menyimpan reagen2 yang tidak tahan dengan udara yang
panas.
Sebagai pedoman kerja bagi petugas poli KIA/KB untuk menjaga
2. Tujuan
vaksin pada suhu yang telah di tetapkan
3.Kebijakan
Modol Pelatihan Tenaga Pelaksana imunisasi Puskesmas
4.Referensi
Tahun 2006
5.Prosedur 1 Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain
15- 20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada
evaporator
2 Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari
es
3 Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4 Pastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus
vaksin.
5 Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
a. Sensitif panas ( BCG, Campak dan Polio ) dekat
evaporator
b. Sensitif beku ( Hepatitis B, DPT-HB,TT, DT dan
Td ) jauh evaporator
6 Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar
matahari langsung
7 Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B
diletakkan dibagian atas
8 Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi
udara
9 Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah
diantara vaksin
10 Letakkan 1 buah alat pemantau paparan baku diantara
vaksin yang sensitif beku
11 Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin
BCG
12 Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore
(termasuk hari libur ) kemudian catat pada grafik suhu

Poli umum
6.Unit Terkait
Poli obat

3. Rekaman historis Perubahan


No

Ya
ng
Dir Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
ub
ah

PELACAKAN KIPI

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Kepala UPTD Puskesmas Gayungan


Pemerintah Kota Surabaya
Tanda Tangan : dr. Atiek Tri Arini, M.Kes
Dinas Kesehatan
NIP. 197901102006042022

Kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa


efek vaksin ataupun efek samping, toksisitas, reaksi sensitivitas,
1. Pengertian
efek farmakologi maupun kesalahan program, koinsiden, reaksi
suntikan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.
Sebagai pedoman kerja bagi petugas poli KIA/KB untuk
2. Tujuan
memberikan pelacakan KIPI
3.Kebijakan
SOP PELACAKAN KIPI dari Dinas Kesehatan Kota
4.Referensi
Surabaya
5.Prosedur 1 Pastikan kebenaran informasi laporan KIPI
2 Laporkan informasi KIPI pada pimpinan setempat
3 Lakukan penilaian untuk menentukan apakah
pelacakan diperlukan atau tidak
4 Bila diperlukan pelacakan, segera lakukan
koordinasi dengan tim pelacakan.
5 Lakukan pelacakan segera setelah menerima
laporan dengan membawa format KIPI serius dan
formulir investigasi
6 Kumpulan data umum
7 Kumpulkan data kejadian penyakit
8 Kumpulkan data penunjang diagnosa penyakit
9 Kumpulkan data tentang tersangka vaksin
10 Kumpulkan data tentang sasaran yang
mendapatkan imunisasi dari vial yang sama
11 Kumpulakan data orang lain yang tidak
mendapatkan imunisasi dengan penyakit yang
sama
12 Kumpulkan data masalah medikolegal
13 Isilah formulir KIPI serius dan formolir investigasi
dengan data yang telah terkumpul
14 Lakukan koordinasi dengan komda PP-KIPI
Provinsi untuk menganalisa laporan yang telah
diisi dan menentukan klasifikasi lapangan laporan
KIPI tersebut
15 Membuat kesimpulan hasil pelacakan
16 Lakukan penilain pelayanan imunisasi
17 Buat saran perbaikan untuk kasus karena kesalahan
prosedur
18 Mengirimkan hasil pelacakan tersebut ke komnas
PP-KIPI untuk dilakukan kajian kausalitas.

6.Unit Terkait Poli umum

Anda mungkin juga menyukai