Anda di halaman 1dari 16

PELAYANAN IMUNISASI TT

Nomor : /SOP. /
Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlakukan :
Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk membangun kekebalan terhadap penyakit


TBC ( tubercolosis) yang disebabkan oleh Mycrobacterium tubercolosa
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian
imunisasi TT

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020


D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi
E Langkah- 1. Petugas menerima pasien dari pelayanan KIA
langkah/ 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
Prosedur 3. Petugas cuci tangan sesuai protap
4. Petugas memakai sarung tangan, dan masker (sesuai kondisi)
5. Petugas memberikan imunisasi TT dengan cara:
6. Petugas mengambil vaksin dari dalam termos dan mengocoknya
sampai homogeny dan sesuai dengan suhu tubuh (Vaksin tidak
terlalu dingin)
7. Petugas memasukkan vaksin ke dalam spuit secara aseptis
8. Petugas melakukan desinfeksi pada kulit/ lokasi yang akan disuntik
dan selanjutnya memberikan suntikan dengan cara subcutan dengan
dosis 0.5 ml
9. Petugas membuang jarum dan spuit atau unijec ke dalam safety box
serta memasukkan vaksin ke dalam termos berisi cool pack dan
menutup kembali termos sambil menunggu imunisasi berikutnya
10. Petugas mencatat hasil Imunisasi di RM
11. Mempersilahkan pasien ke farmasi untuk mendapatkan pelayanan
obat jika tidak ada anjuran untuk pemeriksaan laborat, tapi jika ada
pemeriksaan laborat ibu, bisa langsung ke ruang laboratorium dan
kembali ke ruang KIA untuk menyerahkan hasil pemeriksaan
laborat.
F. Diagram Alir

Pasien dari Petugas Membawa


ruang KIA Rekam Medik Poli Imunisasi

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian rekam medis

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu
PELAYANAN IMUNISASI HB 0

Nomor : /SOP. /
Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlakukan :
Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Imunisasi Hepatitis adalah Imunisasi untuk mencegah penyakit hepatitis


Suatu tindakan pemberian kekebalan pada tubuh bayi terhadap penyakit
hepatitis dengan uniject secara intramuscular pada bayi usia 0-7 hari
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian
imunisasi HB 0

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020


D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi
E Langkah- 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan
langkah/ identitas di status
Prosedur 2. Pastikan di anamnesa imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di KMS
atau di buku kia
3. Periksa kesehatan bayi (berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Berikan KIE pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek
sampingnya.
5. Petugas cuci tangan sesuai protap
6. Petugas memakai sarung tangan, dan masker (sesuai kondisi)
7. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED), jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
8. Mengeluarkan vaksin HB 0 dari kemasan
9. Dorong dan tekan dengan cepat penutup jarum dengan port. Jarak
antara penutup jarum dengan port akan hilang dan terasa ada klik
10. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan telunjuk
11. Keluarkan penutup jarum
12. Pegang vaksin HB 0 dengan sudut 90º di 1/3 paha luar bayi sebelah
kanan
13. Tekan recervoir (gelembung vaksin) untuk memasukkan vaksin,
setelah recervoir kempes cabut uniject dari paha bayi dengan cepat
14. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS dan kohort bayi
15. Petugas memberikan seling jadwal pemberian imunisasi selanjutnya,
dan efek setelah pemberian imunisasi dengan senyum ramah
F. Diagram Alir
Pasien
datang
Petugas Membawa
Rekam Medik & KMS Poli Imunisasi
Loket

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan


 Mengukur Tinggi Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS dan Family


Folder

Register

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu

PELAYANAN IMUNISASI BCG

Nomor : /SOP. /
SOP
Terbit ke :1
No.Revisi :
Tgl.Diberlakukan :
Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk membangun kekebalan terhadap penyakit


TBC ( tubercolosis) yang disebabkan oleh Mycrobacterium tubercolosa
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian
imunisasi BCG

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020


D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi
E Langkah- 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan
langkah/ identitas di status
Prosedur 2. Pastikan di anamnesa imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di KMS
atau di buku kia
3. Periksa kesehatan bayi (berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Berikan KIE pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek
sampingnya.
5. Petugas cuci tangan sesuai protap
6. Petugas memakai sarung tangan, dan masker (sesuai kondisi)
7. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED), jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
8. Campurkan pelarut vaksin dan vaksin bcg beri tanda (tanggal dan jam
waktu buka vaksin)
9. Masukkan vaksin bcg ke dalam spuit dengan dosis 0,05 cc
10. Bayi diposisikan yang benar dan aman kemudian diimunisasi bcg
dengan cara IC di lengan sebelah kanan, spuit yang habis dipakai
dimasukkan kedalam safety box dalam keadaan terbuka.
11. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS dan kohort bayi
12. Petugas memberikan seling jadwal pemberian imunisasi selanjutnya,
dan efek setelah pemberian imunisasi dengan senyum ramah
F. Diagram Alir
Pasien
datang
Petugas Membawa
Rekam Medik & KMS Poli Imunisasi
Loket

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan


 Mengukur Tinggi Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS dan Family


Folder

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu
PELAYANAN IMUNISASI POLIO ORAL (OPV)

Nomor : /SOP. /

Terbit ke :1

SOP No.Revisi :

Tgl.Diberlakukan :

Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Pemberiaan Vaksin oral Polio hidup Oral Polio Vaccine (OPV) adalah
vaksin Trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2,3
(Strain Sabin) yang sudah di lemahkan.

B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian


imunisasi POLIO

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020

D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi

E Langkah- 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan


langkah/ identitas di status
Prosedur
2. Pastikan di anamnesa imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di
KMS atau di buku kia
3. Periksa kesehatan bayi (berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Berikan KIE pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek
sampingnya.
5. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED), jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
6. Letakkan dropper yang berisi vaksin ke mulut bayi
7. Teteskan vaksin sesuai dosis. 1 dosis adalah 2 tetes sebanyak 4 kali
dengan interval minimal 4 minggu
8. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS dan kohort bayi
9. Petugas memberikan seling jadwal pemberian imunisasi
selanjutnya, dan efek setelah pemberian imunisasi dengan senyum
ramah

F. Diagram Alir
Pasien
datang
Petugas Membawa
Rekam Medik & KMS
Loket Poli Imunisasi

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan


 Mengukur Tinggi Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS dan Family


Folder

Register

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu
PELAYANAN IMUNISASI INACTIVATED
POLIO VACCINE (IPV)

Nomor : /SOP. /

Terbit ke :1

SOP No.Revisi :

Tgl.Diberlakukan :

Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Imunisasi IPV adalah Imunisasi untuk mencegah penyakit Polio, terutama
menurunkan resiko munculnya kembali virus polio type 2, baik polio liar
maupun yang berasal dari Sabin.

B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian


imunisasi IPV

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020

D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi
5. Permenkes RI nomor 42 thn 2013 tentang penyelenggaraan
Imunisasi, Petunjuk Teknis Imunisasi IPV Kemenkes th 2015
E Langkah- 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan
langkah/ identitas di status
Prosedur 2. Pastikan di anamnesa imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di
KMS atau di buku kia
3. Periksa kesehatan bayi (berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Berikan KIE pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek
sampingnya.
5. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED), jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
6. Petugas cuci tangan sesuai protap
7. Petugas memakai sarung tangan, dan masker (sesuai kondisi)
8. Petugas memberikan imunisasi IPV dengan cara:
9. Petugas mengambil vaksin dari dalam termos, mengocoknya
sampai homogeny dan sesuai dengan suhu tubuh (Vaksin tidak
terlalu dingin)
10. Petugas memasukkan vaksin ke dalam spuit secara aseptis
11. Petugas melakukan disinfeksi pada kulit/ lokasi yang akan disuntik
dan selanjutnya memberikan suntikan dengan cara Intramuskuler
(IM) dengan dosis 0, 5 ml
12. Petugas membuang ADS 0,5 ml ke dalam safety box serta
memasukkan vaksin ke dalam termos berisi cool pack dan menutup
kembali termos sambil menunggu imunisasi berikutnya
13. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS
14. Petugas memberikan seling jadwal pemberian imunisasi
selanjutnya, dan efek setelah pemberian imunisasi dengan senyum
ramah
F. Diagram Alir
Pasien
datang
Petugas Membawa
Rekam Medik & KMS
Loket Poli Imunisasi

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan


 Mengukur Tinggi Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS dan Family


Folder

Register

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu
PELAYANAN IMUNISASI DPT-HB-HIB

Nomor : /SOP. /

Terbit ke :1

SOP No.Revisi :

Tgl.Diberlakukan :

Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Imunisasi DPT-HB-HIb Imunisasi untuk mencegah penyakit


Difteri,pertusis,Tetanus, hepatitis B, Haemophylus Influenza tipe B

B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian


imunisasi DPT-HB-HIB

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020

D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi

E Langkah- 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan


langkah/ identitas di status
Prosedur
2. Pastikan di anamnesa imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di
KMS atau di buku kia
3. Periksa kesehatan bayi (berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Berikan KIE pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek
sampingnya.
5. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED), jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
6. Petugas cuci tangan sesuai protap
7. Petugas memakai sarung tangan, dan masker (sesuai kondisi)
8. Petugas memberikan imunisasiDPT-HB-HIb dengan cara:
9. Petugas mengambil vaksin dari dalam termos dan mengocoknya
sampai homogen dan sesuai dengan suhu tubuh ( Vaksin tidak
terlalu dingin )
10. Petugas memasukkan vaksin ke dalam spuit secara aseptis
11. Petugas melakukan disinfeksi pada kulit/ lokasi yang akan disuntik
dan selanjutnya memberikan suntikan dengan cara subcutan dengan
dosis 0.5 ml
12. Petugas membuang jarum dan spuit atau unijec ke dalam safety box
sertamemasukkan vaksin ke dalam termos berisi cool pack dan
menutup kembali termos sambil menunggu imunisasi berikutnya
13. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS
14. Petugas memberikan seling jadwal pemberian imunisasi
selanjutnya, dan efek setelah pemberian imunisasi dengan senyum
ramah

F. Diagram Alir
Pasien
datang
Petugas Membawa
Rekam Medik & KMS
Loket Poli Imunisasi

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan


 Mengukur Tinggi Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS dan Family


Folder

Register

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu

PELAYANAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA


(MR)

SOP Nomor : /SOP. /


Terbit ke :1

No.Revisi :

Tgl.Diberlakukan :

Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Imunisasi MR (Measles Rubella) adalah imunisasi yang diberikan kepada


anak untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella

B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian


imunisasi MR

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020

D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi

E Langkah- 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan


langkah/ identitas di status
Prosedur
2. Pastikan di anamnesa imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di
KMS atau di buku kia
3. Periksa kesehatan bayi (berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Berikan KIE pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek
sampingnya.
5. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED), jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
6. Petugas cuci tangan sesuai protap
7. Petugas memakai sarung tangan, dan masker (sesuai kondisi)
8. Petugas memberikan imunisasi MR dengan cara:
9. Mencampur vaksin dengan pelarut yang sama, dan mengocoknya
sampai homogeny dan sesuai dengan suhu tubuh (Vaksin tidak
terlalu dingin)
10. Petugas memasukkan vaksin ke dalam spuit secara aseptis
11. Petugas melakukan disinfeksi pada kulit/ lokasi yang akan disuntik
dan selanjutnya memberikan suntikandengan cara subcutan dengan
dosis 0.5 ml
12. Petugas membuang jarum dan spuit atau unijec ke dalam safety box
serta memasukkan vaksin ke dalam termos berisi cool pack dan
menutup kembali termos sambil menunggu imunisasi berikutnya
13. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS
14. Petugas memberikan seling jadwal pemberian imunisasi
selanjutnya, dan efek setelah pemberian imunisasi dengan senyum
ramah

F. Diagram Alir Pasien


datang
Petugas Membawa
Rekam Medik & KMS
Loket Poli Imunisasi

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan


 Mengukur Tinggi Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS dan Family


Folder

Register

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu

PELAYANAN IMUNISASI PNEUMOCOCCAL


CONJUGATE VACCINES (PCV)

SOP Nomor : /SOP. /

Terbit ke :1

No.Revisi :

Tgl.Diberlakukan :

Halaman : 1/2
Kepala Puskesmas

PUSKEMAS
KUALA TADU
(YANI MARLINA, M.K.M)
NIP. 19760824 200604 2 009

A.Pengertian Imunisasi PCV adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara
aktif pada bayi dan balita sebagai pencegahan dari penyakit pneumonia

B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian


imunisasi PCV

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 441.1/ /SK/IV/2020

D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
4. Permenkes no 12 tahun 2017 Tentang penyelenggaraan Imunisasi
5. Petunjuk Tekonis Pelaksanaan Iunisasi Pneumokokus Konyugasi
( PCV ) kementrian Kesehatan RI tahun 2002

E Langkah- 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan


langkah/ identitas di status
Prosedur 2. Pastikan di anamnesa imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di
KMS atau di buku kia
3. Periksa kesehatan bayi (berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
4. Berikan KIE pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek
sampingnya.
5. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED), jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
6. Petugas cuci tangan sesuai protap
7. Petugas memakai sarung tangan, dan masker (sesuai kondisi)
8. Petugas menyiapkan alat ( spuit 0,5 ml, spuit 5ml, kapas DTT, Kipi
set, paracetamol,)
9. Petugas menyiapkan vaksin PCV
10. Petugas menyiapkan sasaran( memberitahukan keuntungan vaksin,
memberitahukan tentang tempat lokasi penyuntikan di paha).
11. Petugas memberikan imunisasi. ( memasukkan vaksin kedalam
spuit 0,5 cc sebanyak 0,5 ml lalu desinfeksi tempat suntikan dengan
kapas DTT dengan sekali usap, selanjutnya memberikan suntikan
secara Intra Muskular)
12. Membuang spuit bekas pakai kedalam safety box tanpa menutup
spuit
13. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS
14. Petugas memberikan seling jadwal pemberian imunisasi
selanjutnya, dan efek setelah pemberian imunisasi dengan senyum
ramah
F. Diagram Alir
Pasien
datang
Petugas Membawa
Rekam Medik & KMS
Loket Poli Imunisasi

Anamnesa

 Menimbang Berat Badan


 Mengukur Tinggi Badan

Pemberian Imunisasi sesuai


jadwal yang dibutuhkan

Pengisian KMS dan Family


Folder

Register

G. Unit Terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Posyandu

Anda mungkin juga menyukai