Anda di halaman 1dari 2

SOP PENYUNTIKAN VAKSIN DPT-HB-HiB

No. Dokumen :

No. Revisi : KEPALA PUSKESMAS


SIMPANG EMPAT KAYU
PUSKESMAS SOP Tanggal Terbit : LAPIS
SIMPANG EMPAT
KAYU LAPIS
Halaman :
UCI SUHARMAN, S.Kep.Ners
NIP. 19850115 200604 2 004
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus dan
Hepatitis B
1. Pengertian

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam pemberian


imunisasi DPT-HB-HiB sesuai prosedur.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Simpang Empat Kayu Lapis
Nomor: / / Tentang Pelayanan Klinis
1. Pedoman teknis imunisasi tingkat Puskesmas, Direktorat Jenderal PP & PI,
Departemen Kesehatan RI, Tahun 2005
2. KMK RI Nomor 1611/MENKES /SKXI/2005 tentang Pedoman
4. Referensi
Penyelenggaraan Imunisasi.
3. Pedoman Teknis Pengelolaan Vaksin dan Rantai vaksin Tahun 2005
4. Permenkes No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
1. Petugas memanggil pasien dengan ramah kemudian mencocokkan identitas
di status pasien
2. Cocokan identitas , bila tidak cocok kembalikan ke meja 1 pendaftaran.
3. Pastikan di anamnesa pastikan imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di
KMS atau di buku kia
4. Periksa kesehatan bayi ( berat badan, tinggi badan, suhu, nadi dan
pernafasan)
5. Jelaskan pada ibu bayi tentang imunisasi hari ini dan efek sampingnya.
6. Pastikan vaksin layak pakai (lihat VVM dan ED) ,jika tidak layak
kembalikan pada pengelola vaksin.
5. Prosedur/Langkah- 7. Masukkan vaksin DPT-HB-HiB ke dalam spuit dengan dosis 0,5 cc
8. Bayi diposisikan yang benar dan aman.
langkah
9. Membersihkan daerah penyuntikan dengan kapas DTT kemudian bayi
diimunisasi DPT-HB-HiB dengan cara IM di daerah paha tengah luar untuk
bayi dengan sudut 90 drajat atau pada lengan kanan atas untuk baduta.
Menekan seluruh jarum langsung kebawah melalui kulit sehingga masuk
kedalam otot. Melakukan penyuntikan secara perlahan lahan tanpa
melakukan aspirasi.
10. Menekan bekas suntikan dengan kapas DTT.
11. Spuit yang habis dipakai dimasukkan kedalam safety box dalam keadaan
terbuka.
12. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KMS dan kohort bayi
13. Petugas memberikan konseling jadwal pemberian imunisasi selanjutnya,
dan efek setelah pemberian imunisasi serta bagaimana cara mengatasinya.

6. Diagram Alir (Jika


Dibutuhkan)
1. Pengelola Imunisasi
7. Unit Terkait 2. Perawat/ Bidan
3. Kader Posyandu

8. Rekam histori
perubahan

Anda mungkin juga menyukai