Anda di halaman 1dari 6

SOP PELACAKAN KIPI

No. : : 440/SOP-307/
Dokumen PKM.KMG/1/2018
No. : 01
SO
Revisi
P
Tanggal : 31 Januari 2018
Terbit
Halaman : 1/6

BLUD dr.Dyon Rivaldin Iskandar


Puskesmas NIP.19690623200801100
Kemang 1

1. Pengertia KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik
n berupa reaksi vaksin ataupun efek simpang, efek farmakologis, reaksi
suntikan, atau kesalahan prosedur
KIPI serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang tidak di
inginkan, yang menyebabkan kematian, rawat inap atau perpanjangan
rawat inap, kecacatan yang menetap atau signifikan, atau yang
mengancam kehidupan
2.Tujuan Agar kasus ikutan pasca imunisasi / KIPI dapat tertangani dengan baik

3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kemang Nomor


440/SOP-307/PKM.KMG/1/2018 Tentang Kebijakan Pengelolaan
dan Pelaksanaan Program UKM
4.Referensi a. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Permenkes No.43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
c. Permenkes No.34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik,Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat Praktek mandiri Dokter
Gigi
d. Permenkes No. 42 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
e. Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada masa Pandemi Covid-19
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan
Tahun 2020
f. Pedoman Tekhnis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan KEMENTRIAN
KESEHATAN R.I tahun 2005
g. Pedoman Pengelolaan Cold Chain Petugas Imunisasi, Direktorat
Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
KEMENTRIAN KESEHATAN R.I tahun 2013
5.Prosedur/ PERALATAN
Langkah- a. Formulir KIPI serius
langkah b. Formulir Investigasi / Otopsi Verbal

WAKTU
1. Pelacakan dilakukan segera setelah laporan KIPI diterima (baik
melalui lisan, SMS, atau telepon)
2. Pelacakan dilakukan pada:
a. KIPI serius, yaitu setiap KIPI yang menyebabkan kematian, rawat
inap atau perpanjangan rawat inap, kecacatan yang menetap
atau signifikan, atau yang mengancam kehidupan, dan
b. KIPI yang menimbulkan perhatian serius / rumor pada keluarga
atau masyarakat
3. Pelacakan dapat diulangi beberapa kali sesuai kebutuhan

INSTRUKSI KERJA
a. Pastikan kebenaran informasi laporan KIPI
b. Laporkan informasi KIPI pada pimpinan setempat
c. Lakukan penilaian untuk menentukan apakah apakah pelacakan
diperlukan atau tidak
d. Bila diperlukan pelacakan, segera lakukan koordinasi dengan tim
pelacakan
e. Lakukan pelacakan segera setelah menerima laporan dengan
membawa formulir KIPI serius dan formulir investigasi
f. Kumpulkan data umum
g. Kumpulkan data kejadian penyakit
h. Kumpulkan data penunjang diagnose penyakit
i. Kumpulkan data tentang tersangka vaksin
j. Kumpulkan data tentang sasaran yang mendapatkan imunisasi dari
vial yang sama
k. Kumpulkan data orang lain yang tidak mendapatkan imunisasi
dengan penyakit yang sama
l. Kumpulkan data masalah medikolegal
m. Isilah formulir KIPI serius dan formulir investigasi dengan data yang
telah terkumpul
n. Lakukan koordinasi dengan Komda PP-KIPI Provinsi untuk
menganalisa laporan yang telah diisi dan menentukan klasifikasi
lapangan laporan KIPI tersebut
o. Membuat kesimpulan hasil pelacakan
p. Lakukan penilaian pelayanan imunisasi
q. Buat saran perbaikan untuk kasus karena kesalahan prosedur
r. Mengirimkan hasil pelacakan tersebut ke Komnas PP-KIPI untuk
dilakukan kajian kausalitas

5.Diagram Alir

6.Unit Terkait 1. Puskesmas: Kepala Puskesmas dan Koordinator Imunisasi


2. Kabupaten/Kota: Seksi Imunisasi Dinkes Kabupaten/Kota
3. Provinsi: Seksi Imunisasi Dinkes Kabupaten/Kota dan Komda PP-
KIPI Provinsi
4. Pusat (bila diperlukan): Seksi Imunisasi Kemkes RI dan Komnas PP-
KIPI

7.Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

1. Nama Puskesmas Kemang Puskesmas kemang


dirubah jadi BLUD
Puskesmas Kemang

2. Nama kepala Puskesmas Kepala Puskesmas


Kemang Kemang drg.Nina
Martini R,dirubah
jadi dr. Dyon
Rivaldin Iskandar
Ruang/Tempat
3. Pada baris Kedua Kolom
Pelayanan
kedua ditambahkan ketentuan
Imunisasi:
tempat pelaksanaan imunisasi
Pelaksanaan
sesuai dengan Juknis yang
imunisasi
dikeluarkan oleh Kementrian
Diselenggarakan
Kesehatan cq.Direktorat
sesuai prinsip PPI
Jenderal Pencegahan dan
dan PPKM dengan
Pengendalian Penyakit yang
cara menjaga jarak
dikeluarkan Tahun 2020
aman 1 – 2 meter:
1) Menggunakan
ruang/tempat yang
cukup besar dengan
sirkulasi udara yang
baik (dapat juga
mendirikan tenda di
lapangan terbuka).
Bila menggunakan
kipas angin, letakkan
kipas angin di
belakang petugas
kesehatan agar arah
aliran udara kipas
angin mengalir dari
tenaga kesehatan ke
sasaran imunisasi;
2) Memastikan
ruang/tempat
pelayanan imunisasi
bersih dengan
membersihkan
sebelum dan
sesudah pelayanan
dengan cairan
disinfektan;
3) Tersedia fasilitas
mencuci tangan
pakai sabun dan air
mengalir atau hand
sanitizer;
4) Atur meja
pelayanan antar
petugas agar
menjaga jarak aman
1 – 2 meter.
5) Ruang/tempat
pelayanan imunisasi
hanya untuk
melayani bayi dan
anak sehat;
16 Petunjuk Teknis
Pelayanan Imunisasi
pada Masa Pandemi
COVID-19
6) Jika
memungkinkan
sediakan jalan
masuk dan keluar
yang terpisah bagi
orang tua atau
pengantar. Apabila
tidak tersedia, atur
agar sasaran
imunisasi dan
pengantar keluar
dan masuk
bergantian;
7) Sediakan tempat
duduk bagi sasaran
imunisasi dan orang
tua atau pengantar
untuk menunggu
sebelum dan 30
menit sesudah
imunisasi dengan
jarak aman antar
tempat duduk 1 – 2
meter. Atur agar
tempat/ruang tunggu
sasaran yang sudah
dan sebelum
imunisasi terpisah.
Jika memungkinkan
tempat untuk
menunggu 30 menit
sesudah imunisasi di
tempat terbuka.

Anda mungkin juga menyukai