Anda di halaman 1dari 7

Jurusan Teknik Doc. No.

17040016-01
Estimasi Displacement, LWT
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
dan DWT
PPNS Halaman :

BAB I
UMUM

1.1. Deskripsi Umum Kapal

1.1.1. Jenis Kapal


Jenis kapal yang didesain pada pengerjaan tugas gambar engine room lay out ini adalah
jenis kapal Tanker pengangkut product oil dengan pelayaran dari Surabaya ke Kendari dengan
radius pelayaran 800 miles (hanya berangkat) untuk pengisian pada saat pulang membeli bahan
bakar di Kendari. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali berlayar pulang-pergi adalah 2 hari, untuk itu
pengisian bahan bakar langsung untuk kebutuhan berlayar selama pergi-pulang. Pengisian bahan
bakar dilakukan langsung untuk kebutuhan pulang-pergi untuk mengantisipasi manakala di tempat
tujuan tidak tersedia bahan bakar yang cukup, hal ini juga untuk menghemat waktu dan efisiensi
kerja ABK. Kapal ini mempunyai kecepatan dinas 12 knot.

1.1.2. Fasilitas dan Perlengkapan Kamar Mesin


1. Main Engine (M.E) atau mesin induk adalah mesin utama yang berfungsi untuk menggerakkan
propeller sebagai propulsor utama kapal (PRIME MOVER).
2. Pump (Pompa – Pompa), yang terdiri dari:
a. LUBRICATING OIL SERVISE PUMP adalah pompa untuk melayani kebutuhan minyak
pelumas mesin induk.
b. SEA WATER COOLING PUMP adalah pompa pendingin air tawar yang digunakan
untuk memompa air laut dari sea chest ke cooler/ alat pendingin.
c. FIRE PUMP adalah pompa untuk pemadam kebakaran yang digunakan untuk
memompa air laut dari sea chest ke hidrant yang ada di ACC ROOM dan geladak –
geladak.
d. BALLAST PUMP adalah pompa untuk memompa air laut dari sea chest ke tangki –
tangki ballast.
e. HEAVY FUEL OIL (HFO) TRANSFER PUMP adalah pompa pemindah bahan bakar
adalah pompa yang berfungsi untuk memindahkan bahan bakar dari tangki bahan bakar
di double bottom ke tangki pengendapan bahan bakar / SETTLING TANK.
f. BILGE PUMP atau pompa bilga adalah pompa yang berfungsi untuk memompa cairan
yang ada di sumuran – sumuran bilga ke tangki separator maupun ke tangki bilga / bilge
wheel.
g. FRESH WATER COOLING PUMP atau pompa pendingin mesin induk adalah pompa
yang berfungsi untuk memompa air tawar pendingin dari tangki air tawar maupun
hidrofore ke mesin utama.
h. INCENERATOR PUMP adalah pompa yang berfungsi untuk memindahkan cairan dari
bilge wheel ke incenerator.
i. GENSET FRESH WATER PUMP adalah pompa yang berfungsi mengalirkan air tawar
dari tangki air tawar ke genset.
j. GENSET LUBRICTING OIL (L.O) COOLING PUMP adalah pompa yang berfungsi
untuk mengalirkan minyak pelumas genset ke pendinginnya (GENSET L.O COOLER).
k. FECAL PUMP adalah pompa untuk mengalirkan cairan dari sewage tank ke harbour /
dermaga.
l. SERVICE PUMP adalah pompa untuk mengalirkan bahan bakar dari daily tank ke M.E
→ (bisa atau tidak dipakai).
3. Generator Set/Auxiliary Engine atau mesin bantu adalah mesin yang berfungsi untuk
menghasilkan tenaga listrik sebagai penyuplai kebutuhan listrik dalam kapal.
4. Cooler (Pendingin) yang meliputi:
a. M.E Lubricating Oil COOLER adalah pendingin minyak pelumas mesin utama yang
berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas yang keluar dari mesin induk.
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-01
Estimasi Displacement, LWT
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
dan DWT
PPNS Halaman :

b. M.E Fresh Water COOLER atau pendingin air tawar mesin induk adalah pendingin yang
berfungsi untuk mendinginkan air tawar yang keluar dari mesin induk.
5. Main Compressor adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan tekanan di dalam tabung udara
pada tekanan tertentu, untuk digunakan pada starter mesin induk.
6. Air Reseiver / Tabung Udara adalah tabung yang berfungsi untuk menyimpan/ menampung
udara bertekanan tertentu.
7. Gear Box adalah kumpulan dari gear–gear yang berguna untuk mengurangi/ mempercepat
putaran poros mesin (reduction gear) atau memutar balik putaran mesin (reversing gear).
8. Separator adalah alat yang berguna untuk memisahkan cairan yang berbeda berat jenisnya
dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
9. Incenerator adalah alat yang berguna untuk mengubah cairan yang berbahaya dengan cara di
bakar sehingga tidak mengganggu lingkungan hidup.
10. Sea Chest / Kotak Laut adalah lubang yang berada di bawah permukaan air dibawah kapal
sebagai jalan supply kebutuhan air laut di dalam kapal.
11. Bilge Wheel / tangki bilga adalah tangki yang berisi cairan yang berasal dari bilge pump (sumur
bilga) yang ada di ruang muat dan Engine Room.
12. H.F.O Pre Heater adalah alat pemanas yang digunakan untuk memanaskan Heavy Fuel Oil
sebelum di konsumsi M.E.
13. Fuel Oil Purifier adalah alat yang berfungsi untuk pemurnian bahan bakar dari kontaminasi zat
– zat lain yang menjadi pengganggu dalam proses pembakaran di M.E.
14. Hydrophore yang meliputi:
a. FRESH WATER HYDROPHORE adalah tabung yang berfungsi untuk menampung air tawar
pada tekanan tertentu untuk dialirkan pada tempat – tempat tertentu.
b. SEA WATER HYDROPHORE adalah tabung yang berguna untuk menampung air laut pada
tekanan tertentu untuk dialirkan pada tempat – tempat tertentu.
15. Tangki – Tangki yang meliputi:
a. SEWAGE TANK adalah tangki untuk menampung kotoran/limbah dari ACC ROOM.
b. L.O.S TANK adalah tangki untuk penyimpanan minyak pelumas.
c. H.F.O STORAGE TANK adalah tangki penyimpanan cadangan bahan bakar.
d. SETTLING TANK adalah tangki untuk mengendapkan bahan bakar dalam jangka waktu
tertentu.
e. DAILY TANK adalah tangki untuk mensupply kebutuhan bahan bakar harian mesin induk
pada waktu beroperasi.
f. EXPANTION TANK adalah tangki yang digunakan untuk penyimpanan sisa – sisa air
tawar setelah digunakan untuk mendinginkan mesin induk.
16. Control Room adalah ruangan yang digunakan untuk mengontrol aktivitas di kamar mesin juga
untuk keperluan elctric di kapal.
17. Work Shop adalah ruangan yang digunakan untuk mereparasi / memperbaiki peralatan –
peralatan di kamar mesin yang sederhana.

1.2. Principal Dimension


UKURAN UTAMA KAPAL
Type : Tanker
Lwl : 88.2 m
Lpp : 84.00 m
B : 13.40 m
H : 8.00 m
T : 5.80 m
Vs : 12 Knots = 6.1728 m/s
Cb : 0,66
Radius pelayaran : ± 800 miles ( Surabaya - Kendari)
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-01
Estimasi Displacement, LWT
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
dan DWT
PPNS Halaman :

Kebanyakan kapal hanya memiliki satu bidang simetris yang disebut middle line plane yang
menjadi bidang acuan utama. Bentuk kapal yang dipotong oleh bidang ini dinamakan sheer plan
atau profile.
Design waterplane merupakan bidang tegak lurus dan berpotongan dengan middle line
plane dan ditentukan sebagai bidang acuan pada atau dekat bidang horizontal yang parallel atau
tidak parallel terhadap keel kapal. Bidang-bidang yang terletak di sisi kanan middle line plane dan
paralel dengan waterplane perancangan disebut waterplanes. Bidang-bidang tersebut terletak baik
di dalam air maupun tidak dan biasanya simetris dengan middle line.
Bagian-bagian (sections) melintang yang terletak di bagian paling atas dari bagian-bagian
lainnya membentuk sebuah body plan dengan ketentuan bila bagian-bagian tersebut simetris dan
hanya menunjukkan separuh bagian maka separuh bagian depan (forward) terletak di sisi kanan
middle line dan separuh bagian belakang (after) berada di sisi kiri. Separuh bagian waterplanes yang
terletak di bagian paling atas dari bagian-bagian lainnya membentuk sebuah half breadth plan.
Waterplanes yang dilihat dari tepi sheer plan atau body plan disebut waterlines. Gabungan sheer
plan, body plan, dan half breadth plan disebut lines plan atau sheer drawing.
Waterplanes yang ditentukan pada perancangan kapal disebut load waterplane (LWP) atau
waterplane desain (design waterplane).Titik acuan pada bagian depan (fore end) kapal yang
diperoleh dari perpotongan load waterline dan bagian haluan (stem contour) serta garis tegak lurus
dan berpotongan dengan LWP disepanjang titik ini disebut fore perpendicular (FP). After
perpendicular (AP) ditentukan melalui garis pusat poros kemudi (rudder stock) atau perpotongan
LWL dan bidang transom (transom profile). Jarak antara kedua garis ini (jarak antara AP dan FP)
disebut length between perpendicular (LBP atau LPP).
Bentuk, garis, offset, dan dimensi-dimensi yang berhubungan dengan perancangan kapal
yang terletak di bawah permukaan air laut (wetted by sea) disebut garis displacement, ordinate,
offset, dsb. Garis-garis gading yang memiliki ketebalan (thickness of hull plating) dan berhubungan
dengan bagaimana kapal tersebut dibangun disebut dimensi moulded. Moulded depth adalah jarak
perpendicular di dalam sebuah bidang melintang dari atas flat keel hingga pelat geladak pada sisi
kapal. Jika tidak ditentukan maka moulded sesuai dengan dimensi amidship. Moulded breadth
extreme adalah lebar horizontal maksimum dari bidang gading (frame section). Istilah breadth dan
beam adalah sama.
Koefisien midship (midship section coefficient, CM) adalah perbandingan antara luasan
bidang midship dengan luasan persegi yang memiliki sisi-sisi yang samadengan sarat dan lebar
ekstrim amidship. Koefisien blok (block coefficient) adalah perbandingan volume displacement dan
volume persegi yang memiliki sisi yang samadengan lebar ekstrim, sarat rata-rata, dan panjang
antar perpendicular. Koefisien prismatik longitudinal (longitudinal prismatic coefficient) adalah
perbandingan volume displacement dan volume prisma yang memiliki panjang yang samadengan
panjang antara panjang perpendicular dan luasan bidang potong yang samadengan luasan bidang
midship.

1.3. Load Lines

Load Line merupakan istilah formal yang diberikan untuk menandai bagian dari midship
kapal pada kedua sisi dari kapal tersebut untuk menunjukkan batas sarat kapal ketika kapal
bermuatan. Pembatasan sarat ini didapat dengan pengukuran dari dek kedap cuaca (normalnya dek
freeboard) sampai pada tanda garis muat midship. Jarak antara ini disebut juga dengan “Freeboard”
(lambung timbul) pada kapal(Principal of Naval Architech).
Titik pusat dari lingkaran diletakkan pada setiap sisi badan kapal di bagian midship kapal, hal ini
didefinisikan sebagai Load Line Regulations.Dimana lingkaran dan garis-garis harus dibuat
permanen. Adapun keterangan untuk simbol adalah sebagai berikut :
AB :American Bureau of Shipping
TF :Tropical Fresh Water Allowance
F :Fresh Water Allowance
T :Load Line in Tropical Zones
S :Summer Load Line
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-01
Estimasi Displacement, LWT
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
dan DWT
PPNS Halaman :

W :Winter Load Line


WNA :Winter North Atlantic Load Line

1.3.1. Menghitung Volume


 = L x B x T x Cb
= 88.20 x 13.4 x 5.80 x 0,66
= 4524.236 m3

1.3.2. Menghitung Displacement


 = L x B x T x Cb x 
= 88.20 x 13.4 x 5.80 x 0,66 x 1,025
= 4637.34 tons dimana  = masa jenis air laut ( 1,025 ton/m3 )

1.3.3. Perhitungan DWT (Dead Weight Tonnes) dan LWT (Light Weight Tonnes)

DWT adalah perbedaan antara displasemen kapal pada sarat muatan penuh pada musim
panas di air laut tanpa trim dengan massa kapal kosong. Dengan bahasa yang lebih sederhana DWT
(dead weight) adalah berat dari semua barang yang bisa dipindahkan dari kapal. Unsur tersebut
adalah jumlah massa dari muatan yang diangkut, bahan bakar, minyak pelumas, air tawar,
perbekalan, ABK atau penumpang, bagasi dan ballast tidak tetap. DWT akan berpengaruh pada
payload kapal, muatan kapal diharapkan bisa sekecil mungkin sehingga payloadnya bisa maksimum.
Sedangkan LWT merupakan berat komponen kapal yang bersifat tetap. Pada umumnya
dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu :
 Berat baja badan kapal (berat korpus) yaitu berat badan kapal, bangunan atas (superstructure)
dan perumahan geladak (deck house)
 Berat peralatan yaitu berat dari seluruh peralatan antara lain jangkar, rantai jangkar, mesin
jangkar, tali temali, capstan, mesin kemudi, mesin winch, derrick boom, mast, ventilasi, alat-alat
navigasi, life boat, davit, perlengkapan dan peralatan dalam kamar-kamar, dll.
 Berat mesin pnggerak beserta instalasi pembantunya yaitu berat motor induk, motor Bantu,
ketel, pompa-pompa, separator, botol angin, cooler, intermediate shaft, propeller shaft,
bantalan-bantalan poros, reduction gear, dan keseluruhan peralatan yang ada di kamar mesin.

1.3.3.1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk (Wfo)


6
Wfo = BHP me x Cfo x S/Vs x 10 x C (ton)
Dimana :
BHP = BHP mesin induk (catalog mesin ) (1505 kW : 2047 HP)
SFOC = spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk (181 g/kWh)
S = jarak pelayaran (mil) = 800 mil
Vs = kecepatan dinas (knot) = 12 knot
C = koreksi cadangan (1,3~1,5) = 1,4
Wfo = 1505 x 181 x (800/12) x 10-6 x 1,4
= 25.42 ton
Menentukan volume bahan bakar mesin induk
= Wfo/  (m )  = 0,85 ton/ m 3
3
Vfo dimana
= 25.42 /0,85
3
= 29.91 m
Volume bahan bakar mesin induk ada penambahan karena :
 double bottom ( 2% )
 ekspansi karena panas ( 2% )
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-01
Estimasi Displacement, LWT
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
dan DWT
PPNS Halaman :

Maka => Volume bahan bakar mesin induk


3
= 29.91 + (29.91 x 4%) = 31.11 m

1.3.3.2. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu (Wfb)


Wfb = (0,1- 0,2)Wfo (ton)
= 0,2 x 25.42
= 5.084 ton
Menentukan bahan bakar mesin Bantu (Vfb)
= Wfb/  diesel (m )  = 0,85 ton/ m 3
3
Vfb dimana
= 5.084 /0,85
3
= 5.98 m
Volume tangki bahan bakar mesin Bantu ada penambahan sebesar 4% Vfb.
Maka => Volume bahan bakar mesin bantu
3
= 5.98 + (5.98 x 4%) = 6.2192 m

1.3.3.3. Berat Minyak Pelumas (Wlo)


6
Wlo = BHPme x Clo x S/Vs.10 x (1.2 – 1.5) (ton)
Dimana :
BHP = BHP mesin induk (catalog mesin ) (1505 kW)
SLOC = spesifik konsumsi pelumas
= 0.8 gr/kWh
S = jarak pelayaran (mil) = 800 mil
Vs = kecepatan dinas (knot) = 12 knot
C = koreksi cadangan (1,2~1,5) = 1,4
Wlo = 1505 x 0.8 x (800/12) x 10-6 x 1,4
= 0,11 ton
Menentukan volume minyak pelumas (Lubricating oil)
= Wlo/  (m )  = 0,89 ton/ m 3
3
Vlo dimana
= 0,11 / 0,89
3
= 0,126 m
Volume tangki ada penambahan sebesar 4% Vlo
Maka => Volume minyak pelumas
3
= 0,126 + (0,126 x 4%) = 0.131 m

1.3.3.4. Berat Air Tawar (Wfw)


Pemakaian fresh water :
Untuk minum : = (10 s/d 20 ) kg/orang/hari, diambil 20 kg/orang/hari
= 20 x jumlah ABK x S
24 x 1000 x Vs
= 20 x 21 x 800
24 x 1000 x 12
= 1.167 ton

Untuk cuci = (80 s/d 200 ) kg/orang/hari, diambil 200 kg/orang/hari


= 150 x jumlah ABK x S
24 x 1000 x Vs
= 150 x 21 x 800
24 x 1000 x 12
= 8.75 ton
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-01
Estimasi Displacement, LWT
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
dan DWT
PPNS Halaman :

Untuk pedingin mesin = ( 2 s/d 5 ) kg x BHP, diambil 5 kg


= 4 x 1505 x 10-3
= 6.02 ton
Wfw = (1.167 + 8.75 + 6.02 ) ton
= 15.937 ton

1.3.3.5. Berat Bahan Makanan / Provision (Wprov)


Kebutuhan = 5 kg/orang hari
= 5 x 21 x 800
24 x 1000 x 12
= 0,292 ton

1.3.3.6. Berat ABK dan Barang Bawaan (Wabk)


Berat ABK dan barang bawaan = 100 kg
Wabk = 100 x 24/1000
= 2,4 ton
1.3.3.7. Berat Cadangan ( Wr)
Terdiri dari peralatan di gudang :
o Cat
o Peralatan reparasi kecil yang dapat diatasi oleh ABK
o Peralatan lain yang diperlukan dalam pelayaran
Wr = ( 0,5 – 1,5 ) % x Displ (ton)
= 0,5% x 4637.34
= 23.19 ton

1.3.3.8. Berat Muatan Bersih (Wpc)


Wpc = Vrm / Sf
= 4240.067 / 1,4
= 3028.91 ton
Dimana :
Vrm : Volume ruang muat (m³)
Sf : stowage factor (m³/ton)
: 1,4
DWT = Wfo + Wfb + Wlo + Wfw + Wprov + Wabk + Wr + Wpc
= 25.42 + 5.084 + 0,11 + 15.937 + 0,24 + 2,4 + 23.19 + 3028.91
= 3101.291 ton
LWT = displacment – DWT
= 4637.34 – 3101.291
= 1536.049 ton

1.3.4 Payload
Merupakan kapasitas cargo atau penumpang yang dapat diangkut oleh kapal. Dalam
merancang sebuah kamar mesin dikapal harus diupayakan seminimal mungkin sehingga payloadnya
besar atau maksimum sehingga keuntungan yang besar dapat dicapai.

1.3.5 GRT (Gross Tonnage)


Merupakan volume ruang didalam kapal. International Tonnage Conference London (1969)
diputuskan bahwa 1 tonnage units = gross ton, dan 1 GRT = 100 cbf = 2.83 m³. Dari buku The
Merchant Shipping Tonage Regulation 1982 bisa diketahui peraturan dari tonnage. Rumusan
daritonnage adalah GT = K V, dimana V merupakan volume total untuk semua ruang tertutup dalam
meter kubik, K adalah 0.2 + 0.002 log10 V.
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-01
Estimasi Displacement, LWT
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
dan DWT
PPNS Halaman :

Kapal modern dengan total kapasitas 100.000 m³ mempunyai nilai Ki 0.3 dan gross tonnage
30.000 ton. Perlu diperhatikan bahwa rumusan dari Ki berubah dengan ukuran kapal dari 0.22 untuk
kapal kecil dengan kapasitas 10 m³ sampai kapasitas 1.000.000 m³.

1.3.6 Hubungan Antara DWT, LWT, Displacement dan Payload


Hubungan antara DWT, LWT, dan Displacement adalah dapat dilihat pada perumusan
seperti di bawah ini :
DWT = Δ – LWT atau Δ = DWT + LWT
Sehingga dari perumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa displacement adalah total penjumlahan
dari DWT dan LWT.Hubungan antara Payload dan DWT dapat dilihat dari perumusan payload , yaitu
Payload = DWT – Wt.
Dimana Wt adalah penjumlahan dari berat bahan bakar, berat berat minyak pelumas, berat
air tawar, berat kebutuhan makanan dan berat crew.Semakin besar nilai dari DWT maka semakin
besar pula berat dari payload.
Payload = DWT – Wt
Payload = 3101.291 – 72.381
= 3028.91 ton

Anda mungkin juga menyukai