Anda di halaman 1dari 12

1

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

No. RM : 368679
Tanggal : 14/06/2021
Tempat : Parkit

I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : By. A
Umur : 27 hari
Tempat/tanggal lahir : Makassar, 19 Mei 2021
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Belum sekolah
Alamat : Jl. Baji Pamuji
Tanggal masuk RS : 05/06/2021
Ruangan : Parkit
Tanggal Pengkajian : 14/06/2021
Golongan darah :
Sumber info : Ibu
2. Identitas Orang Tua :
a. Ayah
Nama : Tn. A Umur : 19 th
Pendidikan terakhir : SLTA Pekerjaan :-
b. Ibu
Nama : Ny. A Umur : 19 th
Pendidikan terakhir : SLTA Pekerjaan : Swasta

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : Sesak
2. Alasan masuk RS :
Klien datang ke IGD diantar oleh ayah dan ibunya dengan keluhan sesak nafas
disertai batuk.
3. Data Medik
A. Dikirim oleh : IGD
B. Diagnosa Medik : Bronchopneumonia

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 - 5 tahun)
a. Prenatal care
1) Pemeriksaan kehamilan : ibu klien mengatakan 4 kali

2
2) Keluhan selama hamil : ibu klien mengatakan selama hamil mengalami
mual dan muntah
3) Kenaikan BB selama hamil : ibu klien mengatakan mengalami kenaikan
BB 10 Kg
4) Imunisasi TT : ibu klien tidak imunisasi TT
b. Natal
1) Tempat melahirkan : Rumah Sakit
2) Lama dan jenis persalinan : Spontan
3) Penolong persalinan : Bidan
4) Cara untuk memudahkan persalinan : Tidak ada
5) Komplikasi waktu lahir : ibu klien mengatakan mengalami robek perineum
c. Post natal
1) Kondisi bayi : BB lahir 3300 gram, PB 49 cm
2) Penyakit yang pernah dialami : ibu klien mengatakan anaknya pernah
batuk dan demam.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga :
1) Penyakit anggota keluarga : ibu klien mengatakan memiliki riwayat alergi
terhadap asap rokok.
2) Genogram :

G1

G2 ? ?

19 19

G3
Keterangan :
: laki-laki : klien
: perempuan ? : tidak diketahui
: garis menikah - - - - : tinggal serumah
: garis keturunan X : Meninggal

Penjelasan :
G1 : Kakek dan nenek klien dari ayah klien masih hidup. Kakek dan nenek klien dari ibu
klien juga masih hidup.

3
G2 : Ayah klien anak pertama dari 3 bersaudara. Ibu klien anak kedua dari 3 bersaudara.
G3 : Klien merupakan anak pertama.

3. Riwayat Imunisasi :
Reaksi setelah
No Jenis Imunisasi Jenis Vaksin Waktu pemberian Pemberian
1 Hepatitis (HB 0) Saat baru lahir

2 BCG, Polio 1

3 *Imunisasi Dasar DPT-HB-Hib 1, Polio 2


4 DPT-HB-Hib 2, Polio 3
5 DPT-HB-Hib 3, Polio 4
4 Campak
6 **Imunisasi DPT-HB-Hib
7 Lanjutan Campak

4. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
1) Pertama kali disusui : Saat baru lahir
2) Cara pemberian : Setiap kali menangis
b. Pemberian susu formula
1) Alasan pemberian : ASI ibu klien tidak lancar
2) Jumlah pemberian : 60 cc
3) Cara pemberian : dengan dot
5. Reaksi Hospitalisasi berikut ini:
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap:
a. Mengapa ibu membawa anaknya ke RS?
Ibu klien mengatakan khawatir terhadap keadaan anaknya.
b. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak Ibu/Bapak?
Ibu klien mengatakan dokter telah memberitahu terkait kondisi anaknya.
c. Bagaimana perasaan orang tua saat ini?
Ibu klien mengatakan cemas dan khawatir.
6. Pemeriksaan Fisik Head To To
a. Keadaan umum klien : Baik
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 36,8
2) Nadi : 140x/menit
3) Respirasi : 38x/menit
4) Tekanan darah :-
c. Antropometri
1) Tinggi Badan : 52 cm

4
2) Berat Badan : 3,2 kg
3) Lingkar lengan atas : 11 cm
4) Lingkar kepala : 34 cm
5) Lingkar dada : 33 cm
6) Lingkar perut : 38 cm
d. Sistem pernapasan berikut ini:
1) Hidung : simetris, pernapasan cuping hidung
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar dan tumor
3) Dada :
a) Bentuk dada normal, tampak menggunakan otot bantu pernafasan
b) RR : 38x / menit
c) Gerakan dada : simetris
d) Suara napas : ronchi
e. Sistem Cardio Vaskuler berikut ini:
1) Conjunctiva tidak anemis, tidak ada peningkatan vena jugularis
2) Suara jantung : S1 lub S2 dub
3) Capillary Refilling Time : 2 detik
f. Sistem Pencernaan berikut ini:
1) Sklera : tidak ikterik
2) Bibir : lembab
3) Kemampuan menelan : baik
4) Abdomen : simetris, tidak ada pembengkakan, bunyi timpani pada
abdomen.
g. Sistem Muskulo Skeletal berikut ini:
1) Kepala : Bentuk kepala bulat
2) Kaki : Bergerak bebas dan dapat menendang – nendang
3) Tangan : Bergerak bebas dan dapat menggenggam kuat
h. Sistem Integumen berikut ini:
1) Rambut : Warna hitam dan tipis
2) Kulit : Warna kemerahan, teraba hangat, suhu 36,8oC
3) Kuku : Warna putih dan mudah patah

IV. AKTIVITAS SEHARI – HARI


1. Eliminasi
No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Buang Air Besar (BAB)
1. Frekuensi ±5x sehari ± 2x sehari
2. Waktu Pagi, siang, malam Pagi, siang, malam
3. Konsistensi Padar Cair berampas
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat Pencahar Tidak ada Tidak ada
6. Tempat Pembuangan Popok Popok
Buang Air Kecil (BAK)
1. Frekuensi Sering Sering

5
2. Waktu
3. Warna dan Bau
4. Volume
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

2. Istirahat dan Tidur


No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur :
Siang Baik Baik
Malam
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan hematology lengkap (05/06/2021)
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
WBC 9.40 10^3/uL 5.0 – 20.0
RBC 4.75 10^6/uL 3.9 – 5.9
HGB 15.5 g/dL 15.0 – 18.0
HCT 47.8 % 42.0 – 55.0
MCV 100.6 fL 85.0 – 97.0
MCH 32.6 pg 28.0 – 34.0
MCHC 32.4 g/dL 32.0 – 35.5
PLT 428 10^3/uL 220.0 – 500.0
RDW-SD 59.8 fL 35.0 – 56.0
RDW-CV 16.0 % 11.0 – 16.0
PDW 10.5 fL 9.0 – 17.0
MPV 9.5 fL 6.5 – 12.0
P – LCR 20.9 % 11.0 – 45.0

Pemeriksaan Laboratorium (05/06/2021)


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Antigen SARS- Negatif Negatif Swab Nasofaring
CoV-2

Pemeriksaan Ro. Thorax (07/06/2021)


Hasil :
1) Bercak – bercak infiltrate kedua paru – paru
2) Cor : sulit dievaluasi
3) Kedua sinus dan diafragma baik
4) Tulang – tulang intak
Kesan :
BRONCHOPNEUMONIA BILATERAL

6
VI. PENATALAKSANAAN MEDIS/TERAPI
1. Dextrose 10% 10 tpm : cairan infus untuk mengatasi hipoglikemia aau kondisi
kadar gula terlalu rendah.
2. Dexamethasone 0,75 mg / 12 jam / IV : merupaka obat kortikosteroid yang
digunakan untuk mengatasi alergi atau peradangan.
3. Cefotaxime 200 mg / 12 jam / IV : golongan obat antibiotic yang digunakan untuk
mengobati infeksi.
4. Gentamicin 10 mg /12 jam / IV : golongan obat antibiotic yang digunakan untuk
menghambat pertumbuhan kuman – kuman penyebab infeksi.

7
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

ANALISA DATA

DATA ETOLOGI MASALAH


Saluran pernafasan atas
DS :

1. Ibu klien mengatakan anaknya sesak Kuman berlebih di bronkus
DO : ↓
1. Terdengar bunyi ronchi Proses peradangan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
2. Adanya produksi sputum ↓
3. Klien tampak gelisah Akumulasi secret di bronkus
4. RR : 38x/mnt ↓
Bersihan jalan nafas tidak efektif

8
DS :
1. Ibu klien mengatakan anaknya sesak

DO :
1. Klien tampak menggunakan otot Infeksi saluran pernafasan
bantu pernafasan ↓
Edema antara alveoli dan kapiler
2. Klien tampak pernafasan cuping ↓
hidung Edema paru

3. RR : 38x / menit Suplai O2 menurun Pola nafas tidak efektif

Hiperventilasi

Dyspnea

Pola nafas tidak efektif

9
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1) Monitor pola nafas 1) Membantu mengetahui adanya
berhubungan dengan hipersekresi keperawatan 3x24 jam 2) Monitor bunyi nafas tambahan perubahan pola nafas
jalan nafas ditandai dengan terdengar diharapkan bersihan jalan nafas 3) Monitor frekuensi nafas 2) Mengetahui adanya kelainan
bunyi ronchi pada lapang paru, membaik dengan kriteria hasil : 4) Monitor sputum pernafasan
adanya produksi sputum, RR : 1. Tidak ada bunyi nafas 5) Lakukan fisioterapi dada 3) Mengetahui frekuensi nafas
38x/menit tambahan 6) Kolaborasi pemberian obat 4) Mengetahui produksi sputum
2. Produksi sputum tidak cefotaxime dan gentacimin 5) Membantu meningkatkan
berlebih pengeluaran mukus
3. RR normal 6) Untuk mengatasi infeksi
pernafasan dan menghambat
pertumbuhan kuman.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1) Monitor pola nafas 1) Membantu mengetahui adanya
dengan hambatan upaya nafas keperawatan 3x24 jam 2) Monitor bunyi nafas tambahan gangguan pola nafas
ditandai dengan sesak, pernafasan diharapkan pola nafas membaik 3) Monitor adanya produksi 2) Mengetahui adanya kelainan
cuping hidung, menggunakan otot dengan kriteria hasil : sputum
pernafasan
bantu pernafasan, RR : 38x/menit 1. Sesak berkurang 4) Monitor hasil x-ray toraks
2. Tidak menggunakan 5) Posisikan semi-fowler atau 3) Mengetahui adanya yang
otot bantu pernafasan fowler mempengaruhi jalan nafas
3. RR normal 6) Berikan oksigen 4) Membantu menegakkan
diagnose dan perencanaan
intervensi
5) Mempetahankan jalan nafas
6) Membantu pemenuhan
kebutuhan oksigen

10
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosis Keperawatan Waktu Implementasi Keperawatan Evaluasi


Senin, 14 Bersihan jalan nafas tidak efektif 1) Memonitor pola nafas S : ibu klien mengatakan masih ada
Juni 2021 berhubungan dengan hipersekresi 2) Memonitor bunyi nafas tambahan lendir pada tenggorokan anak
jalan nafas ditandai dengan 3) Memonitor frekuensi nafas O : ada bunyi ronchi
terdengar bunyi ronchi pada lapang 4) Memonitor sputum A : bersihan jalan nafas tidak efektif
paru, adanya produksi sputum, RR : 5) Melakukan fisioterapi dada P : lanjutkan intervensi
38x/menit 6) Kolaborasi pemberian obat
cefotaxime dan gentacimin
Senin, 14 Pola nafas tidak efektif 1) Memonitor pola nafas S : ibu klien mengatakan sesak
Juni 2021 berhubungan dengan hambatan 2) Memonitor bunyi nafas tambahan klien berkurang
upaya nafas ditandai dengan sesak, 3) Memonitor adanya produksi O : RR 30x/menit
sputum A : pola nafas tidak efektif
pernafasan cuping hidung,
4) Memonitor hasil x-ray toraks P : lanjutkan intervensi
menggunakan otot bantu 5) Memposisikan semi-fowler atau
pernafasan, RR : 38x/menit fowler
6) Memberikan oksigen
Selasa, 15 Bersihan jalan nafas tidak efektif 1) Memonitor pola nafas S : ibu klien mengatakan lendir
Juni 2021 berhubungan dengan hipersekresi 2) Memonitor bunyi nafas tambahan pada tenggorokan anak sedikit
jalan nafas ditandai dengan 3) Memonitor frekuensi nafas O : tidak ada bunyi ronchi
terdengar bunyi ronchi pada lapang 4) Memonitor sputum A : bersihan jalan nafas efektif
paru, adanya produksi sputum, RR : 5) Melakukan fisioterapi dada P : pertahankan intervensi
30x/menit 6) Kolaborasi pemberian obat
cefotaxime dan gentacimin
Selasa, 15 Pola nafas tidak efektif 1) Memonitor pola nafas S : ibu klien mengatakan sesak
Juni 2021 berhubungan dengan hambatan 2) Memonitor bunyi nafas tambahan klien berkurang
upaya nafas ditandai dengan sesak, 3) Memonitor adanya produksi O : RR 30x/menit
pernafasan cuping hidung, sputum A : pola nafas tidak efektif
menggunakan otot bantu 4) Memonitor hasil x-ray toraks P : pertahankan intervensi
pernafasan, RR : 30x/menit 5) Memposisikan semi-fowler atau
fowler

11
6) Memberikan oksigen
Rabu, 16 Bersihan jalan nafas tidak efektif 1) Memonitor pola nafas S : ibu klien mengatakan lendir
Juni 2021 berhubungan dengan hipersekresi 2) Memonitor bunyi nafas tambahan pada tenggorokan anak sedikit
jalan nafas ditandai dengan 3) Memonitor frekuensi nafas O : tidak ada bunyi ronchi
terdengar bunyi ronchi pada lapang 4) Memonitor sputum A : bersihan jalan nafas efektif
paru, adanya produksi sputum, RR : 5) Melakukan fisioterapi dada P : pertahankan intervensi
30x/menit 6) Kolaborasi pemberian obat
cefotaxime dan gentacimin

Rabu, 16 Pola nafas tidak efektif 1) Memonitor pola nafas S : ibu klien mengatakan sesak
Juni 2021 berhubungan dengan hambatan 2) Memonitor bunyi nafas tambahan klien berkurang
upaya nafas ditandai dengan sesak, 3) Memonitor adanya produksi O : RR 30x/menit
pernafasan cuping hidung, sputum A : pola nafas tidak efektif
menggunakan otot bantu 4) Memonitor hasil x-ray toraks P : pertahankan intervensi
pernafasan, RR : 30x/menit 5) Memposisikan semi-fowler atau
fowler
6) Memberikan oksigen

12

Anda mungkin juga menyukai