BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki

jumlah penduduk ke-4 terbanyak di dunia dengan jumlah penduduk

mencapai 265.015.300 jiwa atau 3,15% dari populasi di dunia. dengan

jumlah penduduk sebanyak ini, Indonesia harus terus menerus

berkembangkan dalam sektor pembangunan sebagai upaya untuk

meningkatkan kesejateraan rakyat, sebagai bangsa negara yang mandiri

pemerintah berupaya mencari dana demi pembangunan, baik dari migas dan

nonmigas. Di karenakan cadangan migas semakin lama semakin mengikis

maka pemerintah harus mencari sumber dana lain yaitu nonmigas salah satu

nya yaitu dari pendapatan pajak.

Pendapatan negara yang berasal dari pajak setiap tahunnya

mengalamai perubahan, adapun pendapatan negara yang berasal dari pajak

sebagai berikut:

GAMB AR I.1
PE NE RIMAAN PAJAK 2016 -2018
(DALAM TRILIUN RUPIAH)

1.285 T 1.301 T
1.129 T

2016 2017 2018

1
 2

Dari Gambar I.1 dapat dilihat bahwa pendapatan negara yang

berasal dari pajak pada tahun 2016 sebesar 1.285 triliun, pada tahun 2017

sebesar 1.129 triliun, dan pada tahun 2018 sebesar 1.301 triliun. dari

Gambar I.1 dapat di simpulkan bahwa penerimaan negara yang berasal dari

pajak setiap tahun mengalami perubahan.

Dari sekian jenis pajak yang di tetapkan salah satunya ada pajak

bumi dan bangunan (PBB). Pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak

negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan

Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang pajak bumi dan bangunan

sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang nomor 12 Tahun 1994,

yang berlaku mulai 1 januari Tahun 1995. Kemudian sejak berlakunya

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi daerah,

maka kewenangan dalam pemungutan pajak bumi dan bangunan sektor

pedesann dan perkotaan (PBB P2) telah diserahkan ke pemerintah

kabupaten atau kota.

Sebagai warga negara Indonesia masyarakat dapat berpartisipasi

untuk ikut andil dalam pembangunan negeri, salah satunya yaitu dari

memenuhi kewajiban sebagai warga negara dalam membayar pajak.

Menurut penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh I Nyoman Normal

(2003) disimpulkan bahwa pendapatan perkapita berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penerimaan PBB. Maka dapat dikatakan bahwa factor

factor pendukung yang dapat mempengaruhi pembayaran pajak salah

satunya adalah pendapatan wajib pajak atau gaji.

 3

Dasar pengenaan pajak bumi dan bangunan adalah nilai jual objek

pajak (NJOP). NJOP ditetapkan perwilayah berdasarkan keputusan menteri

keuangan dengan mendengar pertimbangan bupati atau walikota,

berbanding lurus dengan hukum permintaan maka semakin tinggi

permintaan akan tanah maka semakin tinggi harga jual nilai jual yang

dipengaruhi juga oleh jumlah penduduk yang semakin tinggi sehingga

semakin banyak jumlah permintaan akan tanah. Hal ini yang dapat

mempengaruhi naiknya nilai jual objek pajak (NJOP) tanah yang dapat

mempengaruhi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Penduduk di Indonesia setiap tahun menglami peningkatan

signifikan. Terutama di kota Jakarta yang menjadikan daerah dengan tngkat

kepadatan penduduk tertinggi karena notabene sebagai ibukota negara.

Adapun kota Tangerang yaitu kota yang berada di sebelah barat Jakarta dan

juga sebagai salah satu kota penyokong ibukota, dikarenakan harga tanah

dijakarta yang semakin tinggi, sebagian penduduk nya memilih bermigrasi

ke kota kota di sekitar nya salah satunya adalah kota Tangerang, adapun

dapat dilihat pada tabel 1.2 data jumlah penduduk yang ada di kota

Tangerang mulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 sebagai

berikut:
GAMB AR I.2
JUML AH KE S E L URUH AN PE NDUDUK
KO TA TANGE RANG
(JUTA JIWA)

2.14
2.09 Juta Jiwa 2.1 Juta Jiwa Juta Jiwa

2016 2017 2018

 4

Di Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk kota

Tangerang di tahun 2016 adalah 2,09 juta jiwa, di tahun 2017 jumlah

penduduk adalah 2,1 juta jiwa, dan pada tahun 2018 jumlah penduduk

sebesar 2.14 juta jiwa. Dari data Gambar diatas maka dapat disimpulkan

bahwa jumlah penduduk kota Tangerang tumbuh setiap tahunnya.

Berdasarkan uraian yang telah dijabar kan di atas makan penulis

berniat untuk meneliti berdasarkan faktor faktor yang mempengaruhi

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dengan judul “Pengaruh Kenaikan

Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Kenaikan Jumlah Penduduk

terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di kota Tangerang

(Studi Kasus Pada Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2016-2018)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang disampaikan pada latar belakang maka dapat

diidentifikasikan masalah yang muncul dari variable variable diatas

diantaranya:

1. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan di daerah, khusus nya di kota Tangerang.

2. Apakah dengan meningkatnya pendapatan penduduk dan menaiknya

jumlah populasi, dapat mempengaruhi penerimaan Pajak bumi dan

Bangunan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan pada latar belakang diatas,

maka penulis merumuskan masalah di dalam penelitian ini sebagai berikut:

 5

1. Apakah kenaikan nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) berpengaruh

terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan .

2. Apakah jumlah kenaikan penduduk berpengaruh terhadap penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan .

3. Apakah kenaikan Upah minimum Provinsi (UMP) dan jumlah

penduduk berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan di lakukannya penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh dari kenaikan Upah Minimum Provinsi

(UMR) terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Untuk menganalisis pengaruh dari kenaikan jumlah penduduk terhadap

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

3. Untuk mengetahui pengaruh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)

dan Kenaikan Jumlah Penduduk terhadap penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan.

E. Manfaat penelitian

Hasil dari dilakukan nya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan data yang dapat digunakan untuk kepentingan sebagai berikut:

1. Bagi penulis.

Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Pajak

Bumi dan Bangunan lebih mendalam serta sebagai sarana pembelajaran

dalam praktek penelitian, agar kelak di masa yang akan datang

penelitian bukan hal yang sulit lagi untuk di lakukan

 6

2. Bagi pemerintah.

Dapat memberikan informasi pelengkap dan masukan mengenai

penerimaan Pajak Bumi dan bangunan, perencanaan penetapan UMR,

serta program kependudukan

3. Bagi masyarakat umum

Hasil penelitian yang terbatas ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada pihak pihak yang memerlukan nya dan menambah

wawasan tentang penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

F. Sistematika penulisan skripsi

Dalam mempermudah penulisan, pembahasan proposal ini di bagi menjadi

beberapa bab dan juga subbab, adapun sistematika pembahasannya seperti di

bawah ini:

BAB I: PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, indentifikasi masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi gambaran konsep terkait variable independen dan

variable dependen sebagai dasar pembahasan, yaitu seperti

pengertian pajak, objek pajak, subjek pajak, jenis pajak, Pengertian

Pajak Bumi dan Bangunan, dasar pengenaan Pajak Bumi dan

Bangunan, wajib pajak, hak dan kewajiban wajib pajak, cara

penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan, pengertian UMP,

kenaikan Penduduk, sensus penduduk.

 7

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi rancangan penelitian yang berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti guna memecahkan bentuk penelitian, obejk

penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan

metode analisa data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi data hasil penelitian dan pemprosesan data yang telah di

kumpulkan, pengujian hipoteses dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan penelitian yang

telah dilakukan penulis pada periode 2016-2018 di satu kelurahan di

setiap kecamatan yang berada di kota Tangerang, serta keterbatasan

yang dialami oleh penulis dan rekomendasi dan saran bagi peneliti

selanjutnya.